Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Coorperative Learning Tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tuntang 02 Semester I Tahun Ajaran 2016/2017
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi dimana siswa belum ada perlakuan tindakan
penelitian. Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan
survey dan pengamatan subyek. Survey pengamatan proses pembelajaran IPA dan
wawancara dengan guru kelas IV SDN Tuntang 02, dan peneliti meminta izin
pada guru kelas untuk melaksanakan tes guna mendapat data tentang kondisi awal
siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya.
Sesuai dengan survey dan pengamatan yang dilakukan di kelas IV SDN
Tuntang 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester I tahun ajaran
2016/2017 dengan jumlah siswa 26 orang, tampak permasalahan di kelas seperti :
kurangnya respon siswa dalam mengikuti pelajaran IPA, hal tersebut tampak dari
keramaian yang ditimbulkan siswa saat pelajaran disampaikan oleh guru kelas.
Siswa tampak tidak memperhatikan gurunya mengajar di depan kelas. Walaupun
saat itu guru menggunakan media proyektor (Liquid Crystal Display/LCD),
namun tetap saja dalam pembelajaran guru masih menerapkan metode ceramah,
sehingga antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sangat kurang, karena ada
siswa bersama temannya membicarakan sesuatu diluar materi ajar.
Seperti yang disampaikan di atas, untuk mendapat data hasil tes pada
kondisi awal ( pra siklus), peneliti meminta izin pada guru kelas untuk
melaksanakan tes sebelum diberi tindakan selanjutnya.
Berdasarkan data hasil tes menunjukan sebagian besar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Adapun hasil tes yang dilakukan untuk menilai
kondisi awal siswa dapat diamati pada tabel 4.1
44
Tabel 4.1.
Distribusi skor Hasil Belajar Pra Siklus Siswa Kelas IV
Nilai Ulangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
40
7
28
50
6
24
60
4
16
70
7
28
80
1
4
Jumlah
25
100
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar IPA Pra Siklus adalah dari
25 siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 7 siswa, nilai 50 sebanyak 6 siswa,
nilai 60 adalah 4 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, dan 80 sebanyak 1 siswa.
Dapat di simpulkan terdapat 17 siswa yang belum tuntas yang memeperoleh nilai
di bawah 65. Keadaan ini juga di tunjukan pada diagram 4.1 di bawah ini.
8
7
jumlah siswa
6
5
4
3
2
1
0
40
50
60
70
80
nilai siswa
Gambar 4.1
Nilai tes berdasarkan jumlah siswa pada kondisi awal
45
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar pra siklus dapat diketahui
dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas sebnyak 32%
atau 8 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 68% atau 17 siswa, dapat dilihat
pada tabel 4.2 dan gambar 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kondisi awal (pra siklus)
No
1
Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa
Jumlah
Prosentase
Tuntas
8
32%
Belum Tuntas
17
68%
25
100%
Jumlah
68%
80
60
17
40
20
32%
8
0
pra siklus
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.2
Grafik Ketuntasan Belajar dan Prosentase ketuntasan Pada
kondisi awal atau pra siklus
Apabila nilai pra siklus dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah dan rata-rata awal dapat dilihat pada tabel 4.3
46
Tabel 4.3
Perolehan Nilai tes Pra Siklus
No
Uraian
Nilai
1
Nilai Tertinggi
80
2
Nilai Terendah
40
3
Nilai Rata-rata
50,88
Berdasarkan nilai tes pada kondisi awal yang ditunjukan pada tabel 4.1 di
sebabkan karena guru hanya menggunakan media proyektor dengan metode
ceramah sehingga kurang menarik minat siswa dalam memperhatikan guru dalam
menyampaikan materi..
4.1.2 Deskripsi Kondisi pelaksanaan Siklus I
Hasil pada kondisi awal menunjukan hasil nilai yang tidak tuntas.
A. Rencana Tindakan
Tahap perncanaan pada siklus I sebagai berikut :
1. Membuat Rencana Pembelajran
2. Membuat kartu tugas yang berisi pertanyaaan dan jawaban
3. Membuat soal-soal tes formatif siklus I yang akan diberikan untuk
dikerjakan secara kelompok
4. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
B. Pelaksanaan
Tindakan
dengan
mengacu
pada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi kepada siswa
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau materi
yang cocok untuk review, yang satu bagian berisi soal dan bagian lainnya
kartu jawaban,
4. Guru menjelaskan cara bermain make a mtch.
5. Siswa dikelompokan menjadi bagian 2 kelompok besar.
47
6. Guru membagikan kartu-kartu yang kepada kelompok 1 pertanyaan
kemudian kelompok 2 jawaban dan diminta menemukan pasangan
masing-masing.
7. Siswa yang telah menemukan pasangannya diminta untuk duduk kembali
ke tempat duduk, sedangkan siswa yang belum mendapat pasangan tetap
berdiri di depan kelas.
8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara keras
dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan menjawab
dan semua siswa akan mendengar bersama.
9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahankesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.
10. Guru membagikan lembar kerja pengamatan di tiap kelompok
11. Guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan
12. Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di bawa
dari rumah
13. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik
14. Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun
15. Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.
16. Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan
fungsinya masing-masing.
17. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran dengan
melakukan tes.
C. Hasil Tindakan
Pengamatan terhadap siklus I dilakukan selama proses kegiatan
berlangsung. Pengamatan terhadap kemampuan siswa berupa data kuatitatif
yang diperoleh dari hasil tes siswa pada akhir siklus 1 dan pengamatan
proses belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan siklus
I.
48
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui dari
jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa dan sudah tuntas 52% atau 13 siswa
dan yang belum tuntas 48% atau 12 siswa. Dapat di lihat di tabel 4.4
Tabel 4.4
Nilai Ulangan harian Siklus 1
Nilai ulangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
50
6
24
60
6
24
70
2
8
80
2
8
90
7
28
100
2
8
Jumlah
25
100
Nilai Rata-rata
71,6
Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil tes kondisi siklus I nilai terndah 50
sebanyak 6 siswa, dan nilai tertinggi 100 sebanyak 2 siswa. Dapat di lihat di
diagram berikut .
8
7
jumlah siswa
6
5
4
3
2
1
0
40
50
60
70
80
90
100
nilai siswa
Gambar 4.3
Grafik perolehan nilai berdasarkan jumlah siswa pada siklus
49
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siswa hasil tes siklus 1
No
Ketuntasan belajar
Jumlah siswa
Jumlah
prosentase
1
Tuntas
13
52%
2
Belum Tuntas
12
48%
Jumlah
25
100
80
48%
60
52%
12
40
13
20
0
siklus 1
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.4
Grafik Ketuntasan Belajar dan persentase ketuntasan siklus 1
Apabila nilai siklus 1 di analisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terndah dan ratarata dapat dilihat di tabel 4.6
50
Tabel 4.6
Hasil nilai tes Kemampuan Membaca Siklus 1
No
Uraian
Nilai
1
Nilai tertinggi
100
2
Nilai terendah
50
3
Nilai rata-rata
71,26
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai
terendah 50, sedangkan rata-rata kelas adalah 71,26
Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh Adi Setiawan selaku guru kelas IV.
Tabel 4.7
Perolehan Hasil Observasi Siklus 1
No
Aktivitas siswa
Skor
4
3
1
Kesungguhan ketika melakukan pengamatan
v
2
Kesungguhan dalam diskusi
v
3
Ketepatan menulis diskusi
v
4
Ketepatan hasil dalam menyebutkan hasil
5
Mengkomunikasikan hasil pengamatan
6
Kerjasama dalam berdiskusi
v
v
v
Keterangan :
1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang
2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup
3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik
4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik
Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas guru selama proses
pembelajaran dpat ditunjukan pada tabel 4.8
51
2
1
Tabel 4.8
Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 1
No
Aspek yang diamati
Hasil
Jumlah
porsentase
1
Siswa antusias dalam pembelajaran
22
67,70%
2
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
20
58,82%
3
Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide
17
50%
4
Siswa aktif menjawab
20
58,82%
5
Siswa Mengkomunikasikan hasil
16
47,05%
19
76,46%
pengamatan
6
Siswa interaktif dalam bekerjasama
Keterangan :
Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya
Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.
Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban
Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas
Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman
Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan
Indikator 7 : Menarik kasimpulan
Indikator 8 : Evaluasi melalui tes
52
D. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil eveluasi tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus
1, maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, dan ketuntasan
belajar siswa, yang dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1.
Hasilnya adalah terjadi peningkatan yaitu dari 25 siswa terdapat 13 siswa
yang menguasai materi pembelajaran dan yang belum menguasai 12 siswa.
Jadi dapat di lihat bahwa yang sudah tuntas mencapai 52% dan yang belum
tuntas 48%.
Keadaan siswa di kondisi awal yang menunjukan kurangnya minat belajar
selama proses pembelajaran mengalami perubahan dan peningkatan dalam
memperhatikan materi yang di ajarkan guru. Siswa lebih aktif dalam bertanya
dan menanggapi pertanyaan teman kelas. Siswa yang semula merasa bosan
dengan proses pembelajaran dengan metode ceramah, mulai ada perubahan
pada siklus I dalam mengikuti pelajaran karena di awali dengan mencocokan
jawaban dan pertanyaan menggunakan kartu, sehingga saat guru melanjutkan
materi dengan penjelasan materi dan diskusi kelompok, siswa menjadi lebih
aktif, baik bertanya maupun menjawab, bahkan menyampaikan kesimpulan
masing-masing kelompok namun belum secara kesluruhan siswa terlibat
dalam diskusi. Sehingga dapat terlihat langkah perbaikan pada siklus 1 ada
kenaikan dibanding dengan kondisi awal namun belum memenuhi standar
ketuntasan, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran. Potensi hasil
belajar siswapun belum maksimal, karena dalam pembelajaran siswa perlu
menyesuaiakan dengan cara-cara baru.
Dari keadaan siswa dikondisi awal tindak lanjut terhadap siswa yang
belum tuntas diberi tugas untuk mempelajari materi di rumah.
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam penelitian pada isiklus 1, ternyata hasil yang diperoleh kurang
optimal. Dari hasil refleksi siklus 1, peneliti mengambil tindakan awal
sebelum pelaksanaan siklus 2.
53
A. Rencana Tindakan
Tahap perencanaan pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
1. Membuat rencana pembelajaran
2. Membuat kartu tugas yang berbeda dan lebih menarik
3. Membuat soal-soal tes formatif siklus 2 yang akan diberikan kepada
siswa saat evaluasi.
4. Membuat lembar kerja siswa yag berisi lembar pengamatan untuk
dikerjakan secara kelompok
5. Membuat observasi aktifitas siswa.
B. Pelaksanaan Tindakan
Langkah –langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 mengacu
pada rencana pelaksanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi kepada siswa
2. Mengondisikan siswa untuk melakukan pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
pertanyaan yang cocok dengan jawaban bagian kartu lain.
5. Siswa dikelompokan secara heterogen dlam empat kelompok.
6. Sebagai review, setiap siswa di kelompok 1 dan 2 memperoleh kartu
yang berisi kartu soal, dan kelompok 2 dan 3 memperoleh kartu yang
berisi kartu jawaban.
7. Setiap siswa mencari kartu jawaban yang dipegang berada pada teman
di kelompok yang telah diberi kartu-kartu berisis jawaban.
8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara
keras dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan
menjawab dan semua siswa akan mendengar bersama.
9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahankesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.
10. Guru membagikan lembar kerja pengamatan di tiap kelompok
11. Guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan
54
12. Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di
bawa dari rumah
13. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik
14. Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun
15. Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.
16. Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan
fungsinya masing-masing.
17. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran
dengan melakukan tes.
C. Hasil Tindakan
Pengamatan terhadap tindakan siklus 2 dilakukan selama proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap proses belajar
yang diperoleh dari hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa selama
kegiatan siklus 2. Pengamatan terhadap kemampuan siswa dilakukan
peneliti selama kegiatan pembelajran berlangsung, sedangkan pengamatan
proses di bantu oleh guru kelas IV.
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui
dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas 88%
atau 22 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12% atau 3 siswa. Adapun
bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai anak dapat di sajikan pada tabel
4.10
Tabel 4.10
Distribusi skor Ulangan Harian siklus 2
Skor Ulangan harian
Jumlah siswa
Persentase (%)
60
3
12
70
7
28
80
8
32
90
1
4
55
100
6
24
Jumlah
25
100
Nilai rata-rata
78,8
Dari tabel 4.10 dapat Diketahui hasil tes kondisi siklus 2 nilai terendah 60
sebanyak 3 siswa , nilai tertinggi 100 sebanyak 6 siswa. Dapat dilihat pada
diagram 4.5 di bawah ini.
9
8
jumlah siswa
7
6
5
4
3
2
1
0
60
70
80
90
100
nilai siswa
Gambar 4.5
Nilai Tes Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Siklus 2
Berdasarkan diagram perolehan nilai tes pada siklus 2, dapat dilihat prosentase
ketuntasan di tabel 4.11 dan diagram 4.6 di bawah ini.
56
Tabel 4.11
Ketuntasan Belajar Siswa hasil Tes siklus 2
No
Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa
Jumlah
Prosentase
1
Tuntas
23
92%
2
Belum Tuntas
2
8%
Jumlah
25
100
92%
80
2
23
8%
30
-20
siklus 2
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.5
Apabila nilai siklus 2 dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah
dan rata-rata awal dapat dilihat di tabel 4.12
Tabel 4.12
Perolehan Nilai Tes Siklus 2
No
Uraian
Nilai
1
Nilai tertinggi
100
2
Nilai terendah
60
3
Nilai rata-rata
78,8
57
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai
terendah 60 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,8.
Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh peneliti di bantu guru kelas IV .
Adapun ahsil pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses
pembelajaran dapat ditunjukan pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Perolehan hasil Observasi Siklus 2
No
Aktivitas siswa
Skor
4
1
Kesungguhan ketika melakukan pengamatan
v
2
Kesungguhan dalam diskusi
v
3
Ketepatan menulis diskusi
4
Ketepatan hasil dalammenyebutkan hasil
v
5
Mengkomunikasikan hasil pengamatan
v
6
Kerjasama dalam berdiskusi
v
3
2
1
v
Keterangan :
1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang
2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup
3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik
4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik
Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan hasil observasi, dimana
penilaian guru dengan kategori sangat baik ada 3 menjadi 5 di siklus 2.
58
Aktifitas siswa dalam pembelajaran siklus 2ditunjukan pada tabel 4.14
Tabel 4.14
Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 2
No
Aspek yang diamati
Hasil
Jumlah
porsentase
1
Siswa antusias dalam pembelajaran
23
92%
2
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
23
92%
3
Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide
21
84%
4
Siswa aktif menjawab
22
88%
5
Siswa Mengkomunikasikan hasil pengamatan
20
80%
6
Siswa interaktif dalam bekerjasama
23
92%
Keterangan :
Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya
Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.
Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban
Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas
Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman
Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan
Indikator 7 : Menarik kasimpulan
Indikator 8 : Evaluasi melalui tes
D. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi tek siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat adanya
peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswadari tindakan
siklus 1 dan sesudah siklus 2.
59
Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang di tunjukan tabel pada siklus 2
dari siklus 1 juga dipengaruhi oleh kartu-kartu yang menarik yang dibuat oleh
peneliti terlebih dahulu, juga pengelompokan secara heterogen yang dikondisikan
oleh peneliti menjadikan siswa lebih aktif di antara satu siswa dengan yang lain.
4.2
Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Siklus I
Pada siklus 1 pembelajaran yang dilakukan adalah pengematan langsung
terhadap benda berupa bagian dari tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun
sehingga siswa dapat menyebutkan, menjelaskan sesuai dengan fungsi masingmasing bagian dan jenisnya. Dalam pengamatan, siswa dapat melihat , mengamati
dan kemudian dapat menjelaskan dengan bhasa yang mudah dimengerti.
Dari hasil observasi dan penelitian, diperoleh data bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match,
dengan media tumbuhan akar, batang dan daun pada siklus 1 belum menunjukan
hasil yang memuaskan, belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Hal ini
diduga karena siswa terbiasa melihat proyektor tanpa mengamati langsung
terhadap benda.
Dalam kegiatan mencari pasangan pertanyaan dan jawaban, guru harus
lebih siap dengan berbagai pertanyaan, sehingga penjelasan lebih mendalam dan
jelas.
Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, kegiatan siklus 2 diperbaiki dengan
media konkret dan kartu-kartu yang lebih menarik agar siswa termotivasi
sekaligus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
4.2.2 Pembahasan Siklus II
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa pad asiklus 2 menunjukan
hasil yang sangat memuaskan. Semua aktiftas mengalami peningkatan dengan
baik, demikian juga dengan hasil nilai tes formatif yang diperoleh siswa
mengalami peningkatan. Walaupun masih ada beberapa siswa yang belum
memenuhi ketuntasan belajar, namun meningkatnyahasil belajar siswa ini
60
menunjukan bahwa pemeblajaran model Cooperative Learning tipe Make a
Match, dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Dalam hal inipun guru
mengambil peran penting dengan melaksanakan aktifitas-aktifitas yang sangat
mendukung terhadap berlangsungnya pembelajaran.
Pemberian motivasi mampu membangkitkan semnagt belajar siswa
Penyampaia materi yang dilakukan dengan pelan dan terinci.
Penggunaan model Cooperative Learning tipe Make a Match berjalan dengan
baik, baik dengan menggunakan media konkret tumbuhan dan media kartu
yang menarik.
Siswa dilibatkan dalm pembelajaran
Mintat belajar siswa yang sangat besar dalam kegiatan.
Kedisplinan siswa meningkat.
Keaktifan siswa mulai meningkat.
Kebranian siswa untuk bertanya mulai bertambah.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil belajar siswa pada siklus 2 menunjukan
adanya peningkatan yang sangat berarti dan sangat memuaskan baik aktifitas
yang dilakukan pengajar maupun siswa. Nilai siswapun mengalami peningkatan.
61
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi dimana siswa belum ada perlakuan tindakan
penelitian. Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan
survey dan pengamatan subyek. Survey pengamatan proses pembelajaran IPA dan
wawancara dengan guru kelas IV SDN Tuntang 02, dan peneliti meminta izin
pada guru kelas untuk melaksanakan tes guna mendapat data tentang kondisi awal
siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya.
Sesuai dengan survey dan pengamatan yang dilakukan di kelas IV SDN
Tuntang 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester I tahun ajaran
2016/2017 dengan jumlah siswa 26 orang, tampak permasalahan di kelas seperti :
kurangnya respon siswa dalam mengikuti pelajaran IPA, hal tersebut tampak dari
keramaian yang ditimbulkan siswa saat pelajaran disampaikan oleh guru kelas.
Siswa tampak tidak memperhatikan gurunya mengajar di depan kelas. Walaupun
saat itu guru menggunakan media proyektor (Liquid Crystal Display/LCD),
namun tetap saja dalam pembelajaran guru masih menerapkan metode ceramah,
sehingga antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sangat kurang, karena ada
siswa bersama temannya membicarakan sesuatu diluar materi ajar.
Seperti yang disampaikan di atas, untuk mendapat data hasil tes pada
kondisi awal ( pra siklus), peneliti meminta izin pada guru kelas untuk
melaksanakan tes sebelum diberi tindakan selanjutnya.
Berdasarkan data hasil tes menunjukan sebagian besar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Adapun hasil tes yang dilakukan untuk menilai
kondisi awal siswa dapat diamati pada tabel 4.1
44
Tabel 4.1.
Distribusi skor Hasil Belajar Pra Siklus Siswa Kelas IV
Nilai Ulangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
40
7
28
50
6
24
60
4
16
70
7
28
80
1
4
Jumlah
25
100
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar IPA Pra Siklus adalah dari
25 siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 7 siswa, nilai 50 sebanyak 6 siswa,
nilai 60 adalah 4 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, dan 80 sebanyak 1 siswa.
Dapat di simpulkan terdapat 17 siswa yang belum tuntas yang memeperoleh nilai
di bawah 65. Keadaan ini juga di tunjukan pada diagram 4.1 di bawah ini.
8
7
jumlah siswa
6
5
4
3
2
1
0
40
50
60
70
80
nilai siswa
Gambar 4.1
Nilai tes berdasarkan jumlah siswa pada kondisi awal
45
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar pra siklus dapat diketahui
dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas sebnyak 32%
atau 8 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 68% atau 17 siswa, dapat dilihat
pada tabel 4.2 dan gambar 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kondisi awal (pra siklus)
No
1
Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa
Jumlah
Prosentase
Tuntas
8
32%
Belum Tuntas
17
68%
25
100%
Jumlah
68%
80
60
17
40
20
32%
8
0
pra siklus
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.2
Grafik Ketuntasan Belajar dan Prosentase ketuntasan Pada
kondisi awal atau pra siklus
Apabila nilai pra siklus dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai
terendah dan rata-rata awal dapat dilihat pada tabel 4.3
46
Tabel 4.3
Perolehan Nilai tes Pra Siklus
No
Uraian
Nilai
1
Nilai Tertinggi
80
2
Nilai Terendah
40
3
Nilai Rata-rata
50,88
Berdasarkan nilai tes pada kondisi awal yang ditunjukan pada tabel 4.1 di
sebabkan karena guru hanya menggunakan media proyektor dengan metode
ceramah sehingga kurang menarik minat siswa dalam memperhatikan guru dalam
menyampaikan materi..
4.1.2 Deskripsi Kondisi pelaksanaan Siklus I
Hasil pada kondisi awal menunjukan hasil nilai yang tidak tuntas.
A. Rencana Tindakan
Tahap perncanaan pada siklus I sebagai berikut :
1. Membuat Rencana Pembelajran
2. Membuat kartu tugas yang berisi pertanyaaan dan jawaban
3. Membuat soal-soal tes formatif siklus I yang akan diberikan untuk
dikerjakan secara kelompok
4. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
B. Pelaksanaan
Tindakan
dengan
mengacu
pada
rencana
pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi kepada siswa
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau materi
yang cocok untuk review, yang satu bagian berisi soal dan bagian lainnya
kartu jawaban,
4. Guru menjelaskan cara bermain make a mtch.
5. Siswa dikelompokan menjadi bagian 2 kelompok besar.
47
6. Guru membagikan kartu-kartu yang kepada kelompok 1 pertanyaan
kemudian kelompok 2 jawaban dan diminta menemukan pasangan
masing-masing.
7. Siswa yang telah menemukan pasangannya diminta untuk duduk kembali
ke tempat duduk, sedangkan siswa yang belum mendapat pasangan tetap
berdiri di depan kelas.
8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara keras
dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan menjawab
dan semua siswa akan mendengar bersama.
9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahankesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.
10. Guru membagikan lembar kerja pengamatan di tiap kelompok
11. Guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan
12. Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di bawa
dari rumah
13. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik
14. Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun
15. Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.
16. Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan
fungsinya masing-masing.
17. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran dengan
melakukan tes.
C. Hasil Tindakan
Pengamatan terhadap siklus I dilakukan selama proses kegiatan
berlangsung. Pengamatan terhadap kemampuan siswa berupa data kuatitatif
yang diperoleh dari hasil tes siswa pada akhir siklus 1 dan pengamatan
proses belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan siklus
I.
48
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui dari
jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa dan sudah tuntas 52% atau 13 siswa
dan yang belum tuntas 48% atau 12 siswa. Dapat di lihat di tabel 4.4
Tabel 4.4
Nilai Ulangan harian Siklus 1
Nilai ulangan
Jumlah siswa
Persentase (%)
50
6
24
60
6
24
70
2
8
80
2
8
90
7
28
100
2
8
Jumlah
25
100
Nilai Rata-rata
71,6
Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil tes kondisi siklus I nilai terndah 50
sebanyak 6 siswa, dan nilai tertinggi 100 sebanyak 2 siswa. Dapat di lihat di
diagram berikut .
8
7
jumlah siswa
6
5
4
3
2
1
0
40
50
60
70
80
90
100
nilai siswa
Gambar 4.3
Grafik perolehan nilai berdasarkan jumlah siswa pada siklus
49
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siswa hasil tes siklus 1
No
Ketuntasan belajar
Jumlah siswa
Jumlah
prosentase
1
Tuntas
13
52%
2
Belum Tuntas
12
48%
Jumlah
25
100
80
48%
60
52%
12
40
13
20
0
siklus 1
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.4
Grafik Ketuntasan Belajar dan persentase ketuntasan siklus 1
Apabila nilai siklus 1 di analisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terndah dan ratarata dapat dilihat di tabel 4.6
50
Tabel 4.6
Hasil nilai tes Kemampuan Membaca Siklus 1
No
Uraian
Nilai
1
Nilai tertinggi
100
2
Nilai terendah
50
3
Nilai rata-rata
71,26
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai
terendah 50, sedangkan rata-rata kelas adalah 71,26
Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh Adi Setiawan selaku guru kelas IV.
Tabel 4.7
Perolehan Hasil Observasi Siklus 1
No
Aktivitas siswa
Skor
4
3
1
Kesungguhan ketika melakukan pengamatan
v
2
Kesungguhan dalam diskusi
v
3
Ketepatan menulis diskusi
v
4
Ketepatan hasil dalam menyebutkan hasil
5
Mengkomunikasikan hasil pengamatan
6
Kerjasama dalam berdiskusi
v
v
v
Keterangan :
1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang
2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup
3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik
4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik
Adapun hasil pengamatan terhadap aktifitas guru selama proses
pembelajaran dpat ditunjukan pada tabel 4.8
51
2
1
Tabel 4.8
Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 1
No
Aspek yang diamati
Hasil
Jumlah
porsentase
1
Siswa antusias dalam pembelajaran
22
67,70%
2
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
20
58,82%
3
Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide
17
50%
4
Siswa aktif menjawab
20
58,82%
5
Siswa Mengkomunikasikan hasil
16
47,05%
19
76,46%
pengamatan
6
Siswa interaktif dalam bekerjasama
Keterangan :
Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya
Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.
Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban
Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas
Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman
Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan
Indikator 7 : Menarik kasimpulan
Indikator 8 : Evaluasi melalui tes
52
D. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil eveluasi tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus
1, maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, dan ketuntasan
belajar siswa, yang dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1.
Hasilnya adalah terjadi peningkatan yaitu dari 25 siswa terdapat 13 siswa
yang menguasai materi pembelajaran dan yang belum menguasai 12 siswa.
Jadi dapat di lihat bahwa yang sudah tuntas mencapai 52% dan yang belum
tuntas 48%.
Keadaan siswa di kondisi awal yang menunjukan kurangnya minat belajar
selama proses pembelajaran mengalami perubahan dan peningkatan dalam
memperhatikan materi yang di ajarkan guru. Siswa lebih aktif dalam bertanya
dan menanggapi pertanyaan teman kelas. Siswa yang semula merasa bosan
dengan proses pembelajaran dengan metode ceramah, mulai ada perubahan
pada siklus I dalam mengikuti pelajaran karena di awali dengan mencocokan
jawaban dan pertanyaan menggunakan kartu, sehingga saat guru melanjutkan
materi dengan penjelasan materi dan diskusi kelompok, siswa menjadi lebih
aktif, baik bertanya maupun menjawab, bahkan menyampaikan kesimpulan
masing-masing kelompok namun belum secara kesluruhan siswa terlibat
dalam diskusi. Sehingga dapat terlihat langkah perbaikan pada siklus 1 ada
kenaikan dibanding dengan kondisi awal namun belum memenuhi standar
ketuntasan, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran. Potensi hasil
belajar siswapun belum maksimal, karena dalam pembelajaran siswa perlu
menyesuaiakan dengan cara-cara baru.
Dari keadaan siswa dikondisi awal tindak lanjut terhadap siswa yang
belum tuntas diberi tugas untuk mempelajari materi di rumah.
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam penelitian pada isiklus 1, ternyata hasil yang diperoleh kurang
optimal. Dari hasil refleksi siklus 1, peneliti mengambil tindakan awal
sebelum pelaksanaan siklus 2.
53
A. Rencana Tindakan
Tahap perencanaan pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
1. Membuat rencana pembelajaran
2. Membuat kartu tugas yang berbeda dan lebih menarik
3. Membuat soal-soal tes formatif siklus 2 yang akan diberikan kepada
siswa saat evaluasi.
4. Membuat lembar kerja siswa yag berisi lembar pengamatan untuk
dikerjakan secara kelompok
5. Membuat observasi aktifitas siswa.
B. Pelaksanaan Tindakan
Langkah –langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 mengacu
pada rencana pelaksanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Memberikan motivasi kepada siswa
2. Mengondisikan siswa untuk melakukan pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
pertanyaan yang cocok dengan jawaban bagian kartu lain.
5. Siswa dikelompokan secara heterogen dlam empat kelompok.
6. Sebagai review, setiap siswa di kelompok 1 dan 2 memperoleh kartu
yang berisi kartu soal, dan kelompok 2 dan 3 memperoleh kartu yang
berisi kartu jawaban.
7. Setiap siswa mencari kartu jawaban yang dipegang berada pada teman
di kelompok yang telah diberi kartu-kartu berisis jawaban.
8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara
keras dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan
menjawab dan semua siswa akan mendengar bersama.
9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahankesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.
10. Guru membagikan lembar kerja pengamatan di tiap kelompok
11. Guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan
54
12. Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di
bawa dari rumah
13. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik
14. Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun
15. Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.
16. Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan
fungsinya masing-masing.
17. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran
dengan melakukan tes.
C. Hasil Tindakan
Pengamatan terhadap tindakan siklus 2 dilakukan selama proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap proses belajar
yang diperoleh dari hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa selama
kegiatan siklus 2. Pengamatan terhadap kemampuan siswa dilakukan
peneliti selama kegiatan pembelajran berlangsung, sedangkan pengamatan
proses di bantu oleh guru kelas IV.
Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui
dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas 88%
atau 22 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12% atau 3 siswa. Adapun
bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai anak dapat di sajikan pada tabel
4.10
Tabel 4.10
Distribusi skor Ulangan Harian siklus 2
Skor Ulangan harian
Jumlah siswa
Persentase (%)
60
3
12
70
7
28
80
8
32
90
1
4
55
100
6
24
Jumlah
25
100
Nilai rata-rata
78,8
Dari tabel 4.10 dapat Diketahui hasil tes kondisi siklus 2 nilai terendah 60
sebanyak 3 siswa , nilai tertinggi 100 sebanyak 6 siswa. Dapat dilihat pada
diagram 4.5 di bawah ini.
9
8
jumlah siswa
7
6
5
4
3
2
1
0
60
70
80
90
100
nilai siswa
Gambar 4.5
Nilai Tes Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Siklus 2
Berdasarkan diagram perolehan nilai tes pada siklus 2, dapat dilihat prosentase
ketuntasan di tabel 4.11 dan diagram 4.6 di bawah ini.
56
Tabel 4.11
Ketuntasan Belajar Siswa hasil Tes siklus 2
No
Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa
Jumlah
Prosentase
1
Tuntas
23
92%
2
Belum Tuntas
2
8%
Jumlah
25
100
92%
80
2
23
8%
30
-20
siklus 2
prosentase
tuntas
tidak tuntas
Gambar 4.5
Apabila nilai siklus 2 dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah
dan rata-rata awal dapat dilihat di tabel 4.12
Tabel 4.12
Perolehan Nilai Tes Siklus 2
No
Uraian
Nilai
1
Nilai tertinggi
100
2
Nilai terendah
60
3
Nilai rata-rata
78,8
57
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai
terendah 60 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,8.
Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh peneliti di bantu guru kelas IV .
Adapun ahsil pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses
pembelajaran dapat ditunjukan pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Perolehan hasil Observasi Siklus 2
No
Aktivitas siswa
Skor
4
1
Kesungguhan ketika melakukan pengamatan
v
2
Kesungguhan dalam diskusi
v
3
Ketepatan menulis diskusi
4
Ketepatan hasil dalammenyebutkan hasil
v
5
Mengkomunikasikan hasil pengamatan
v
6
Kerjasama dalam berdiskusi
v
3
2
1
v
Keterangan :
1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang
2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup
3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik
4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik
Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan hasil observasi, dimana
penilaian guru dengan kategori sangat baik ada 3 menjadi 5 di siklus 2.
58
Aktifitas siswa dalam pembelajaran siklus 2ditunjukan pada tabel 4.14
Tabel 4.14
Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 2
No
Aspek yang diamati
Hasil
Jumlah
porsentase
1
Siswa antusias dalam pembelajaran
23
92%
2
Siswa aktif dalam diskusi kelompok
23
92%
3
Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide
21
84%
4
Siswa aktif menjawab
22
88%
5
Siswa Mengkomunikasikan hasil pengamatan
20
80%
6
Siswa interaktif dalam bekerjasama
23
92%
Keterangan :
Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya
Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.
Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban
Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas
Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman
Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan
Indikator 7 : Menarik kasimpulan
Indikator 8 : Evaluasi melalui tes
D. Evaluasi dan Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi tek siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat adanya
peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswadari tindakan
siklus 1 dan sesudah siklus 2.
59
Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang di tunjukan tabel pada siklus 2
dari siklus 1 juga dipengaruhi oleh kartu-kartu yang menarik yang dibuat oleh
peneliti terlebih dahulu, juga pengelompokan secara heterogen yang dikondisikan
oleh peneliti menjadikan siswa lebih aktif di antara satu siswa dengan yang lain.
4.2
Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Siklus I
Pada siklus 1 pembelajaran yang dilakukan adalah pengematan langsung
terhadap benda berupa bagian dari tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun
sehingga siswa dapat menyebutkan, menjelaskan sesuai dengan fungsi masingmasing bagian dan jenisnya. Dalam pengamatan, siswa dapat melihat , mengamati
dan kemudian dapat menjelaskan dengan bhasa yang mudah dimengerti.
Dari hasil observasi dan penelitian, diperoleh data bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match,
dengan media tumbuhan akar, batang dan daun pada siklus 1 belum menunjukan
hasil yang memuaskan, belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Hal ini
diduga karena siswa terbiasa melihat proyektor tanpa mengamati langsung
terhadap benda.
Dalam kegiatan mencari pasangan pertanyaan dan jawaban, guru harus
lebih siap dengan berbagai pertanyaan, sehingga penjelasan lebih mendalam dan
jelas.
Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, kegiatan siklus 2 diperbaiki dengan
media konkret dan kartu-kartu yang lebih menarik agar siswa termotivasi
sekaligus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
4.2.2 Pembahasan Siklus II
Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa pad asiklus 2 menunjukan
hasil yang sangat memuaskan. Semua aktiftas mengalami peningkatan dengan
baik, demikian juga dengan hasil nilai tes formatif yang diperoleh siswa
mengalami peningkatan. Walaupun masih ada beberapa siswa yang belum
memenuhi ketuntasan belajar, namun meningkatnyahasil belajar siswa ini
60
menunjukan bahwa pemeblajaran model Cooperative Learning tipe Make a
Match, dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Dalam hal inipun guru
mengambil peran penting dengan melaksanakan aktifitas-aktifitas yang sangat
mendukung terhadap berlangsungnya pembelajaran.
Pemberian motivasi mampu membangkitkan semnagt belajar siswa
Penyampaia materi yang dilakukan dengan pelan dan terinci.
Penggunaan model Cooperative Learning tipe Make a Match berjalan dengan
baik, baik dengan menggunakan media konkret tumbuhan dan media kartu
yang menarik.
Siswa dilibatkan dalm pembelajaran
Mintat belajar siswa yang sangat besar dalam kegiatan.
Kedisplinan siswa meningkat.
Keaktifan siswa mulai meningkat.
Kebranian siswa untuk bertanya mulai bertambah.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil belajar siswa pada siklus 2 menunjukan
adanya peningkatan yang sangat berarti dan sangat memuaskan baik aktifitas
yang dilakukan pengajar maupun siswa. Nilai siswapun mengalami peningkatan.
61