ZAKAT, INFAK SEDEKAH DAN WAKAF (ZISWAF)

  ZAKAT, INFAK SEDEKAH DAN WAKAF (ZISWAF)

  Kelas X Semester II

  

Kompetisi Dasar

  • Siswa memahami tentang zakat, infak dan sedekah.
  • Siswa memahami tentang pembagian dan nishab zakat
  • Siswa mampu menghitung zakat
  • Siswa mengetahui Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Indonesia.
  • • Siswa mengetahui pengelolaan wakaf dalam

  

Tugas 2

  1. Apa makna zakat, secara bahasa dan istilah

  

2. Tuliskan dalil tentang kewajiban zakat di dalam Al Quran

  3. Berapa golongan yang berhak menerima zakat, sebut dan jelaskan!

  4. Apa yang dimaksud dengan nishab?

  5. Berapa nisab kambing, sapi dan unta

  6. Berapa nishab zakat pertanian, perdagangan dan berapa persen zakatnya

  7. Berapa nishab zakat emas dan perak

  

8. Apakah zakat profesi itu?jelaskan dan berapa nishabnya

  9. Buat tulisan tentang lembaga zakat nasional dan kiprahnya

  Defnisi Zakat Menurut Bahasa

  :

  • اَكز : ًةاكَز وُكزَي

  (Tumbuh, bersih, berkembang dan berkah)

Menurut Istilah: Menyerahkan sejumlah

harta tertentu, dalam batasan tertentu,

pada waktu tertentu, dan diberikan kepada orang-orang tertentu yang berhak menerimanya ( Ulama Hanafiaa

  Dalil Zakat Di Al Qur’an َأ ْنِم ْذُخ ْمِهيّكَزُتَو ْمُهُرّهَطُت ًةَقَدَص ْمِهِلاَوْم

  ْمُهَل ٌنَكَس َكَت َلَص ّنِإ ْمِهْيَلَع ّلَصَو اَهِب ٌميِلَع ٌعيِمَس ُهّللاَو ◦Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha

  

Hadits Tentang Zakat

׃ ل ْنَا ِةَدااَه َشا

  ٍسْمَخ ىَلَع ُمَلْسِلا َىِنُب ٬ ِﷲ

  ُﷲ َلْوُسَر اًدّمَحُم ّنَاَو ا ّلِا َهَلِا ِماَقِاَو ٬ ٬

  ٬ ِةَلّصلا ّجَحْلاَو ِةاَكّزلا ِءاَتْيِاَو ِمْوَصَو

    ٠ َناَضَمَر Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi

  Muhammad adalah utusan Allah, mendirikanlah shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan Berpuasa Apakah Hikmah Berzakat ?

   Sebagai perwujudan dan pembuktian iman kepada Allah.

   Mensucikan dan menambah keberkahan harta

 Menumbuhkan sikap peduli kepada kaum lemah

 Memberdayakan ekonomi dan sosial umat  Mengikis sifat kikir dan rakus terhadap harta

  Hukum Mengingkari Zakat

 Seorang muslim yang tahu akan kewajiban

zakat, kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh pada kekafran, dan hukumnya hukum orang yang murtad.

   Adapun muslim yang menolak tidak mau membayar zakat: ◦ Di akhirat dia akan mendapat balasannya ◦ Di dunia, pemimpin berhak untuk

memeranginya sehingga dia mau membayar

zakat, atau menyita sebagian hartanya

  

Perbedaan Antara:

Zakat, Infaq & Shadaqah

  

Perbedaan Antara:

Zakat, Infaq & Shadaqah

  Zakat Infaq

  Shadaqah Syarat Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

  • • Milik pribadi penuh, bukan hasil

    meminjam atau hutang
  • Produktif, berkembang dan untung
  • Sampai nishab, batas tertentu
  • Surplus dari kebutuhan primer
  • Berlalu satu tahun

  

Makna Nishab

  • • Nishab adalah batas harta milik yang

    wajib dikeluarkan zakatnya.
  • Nishab zakat berbeda-beda setiap objek zakat, sesuai dengan ketentuan dalam hadits Nabi.

  

Penerima zakat

(Mustahik/asnaf )

  1. Fakir ( tidak punya pekerjaan )

  

2. Miskin ( bekerja namun tidak mencukupi kebutuhan

hidup )

  3. Amilin ( petugas penerima zakat )

  4. Muallaf ( baru masuk islam )

  5. Fi sabilillah ( berjuang dijalan Allah )

  

6. Ibnu sabil ( musafr, mahasiswa yg kehabisan biaya

)

  7. Budak

  َنيِلِماَعْلاَو ِنيِكاَسَمْلاَو ِءاَرَقُفْلِل ُتاَقَدّصلا اَمّنِإ

َنيِمِراَغْلاَو ِباَقّرلا يِفَو ْمُهُبوُلُق ِةَفّلَؤُمْلاَو اَهْيَلَع

ِهّللا َنِم ًةَضيِرَف ِليِبّسلا ِنْباَو ِهّللا ِليِبَس يِفَو ٌميِكَح ٌميِلَع ُهّللاَو

  “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang- orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan

sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui

  Kekayaan

Yang Wajib Dikeluarkan

Zakatnya

  

1. Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan

  2. Zakat uang

  

3. Zakat pertanian dan zakat hasil bumi

  4. Zakat binatang ternak

  5. Zakat harta galian (Rikaz ( temuan )

  6. Zakat Hasil Manfaat

  7. Zakat perdagangan

  8. Zakat profesi

1. Zakat Emas & Perak

  Landasan Hukumnya Hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, telah Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempuniai 200 diraam dan sudaa cukup setaaun maka zakatnia adalaa 5 diraam, dan emas aania dikenakan zakat bila sudaa mencapai 20 dinar dan sudaa cukup setaaun, maka zakatnia adalaa ½ dinar setiap bertambaa maka dengan aitungan tersebut.

  Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setaaun” (HR. Abu

  Zakat Emas & Perak Nilai Nishab Emas & Perak

  • Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab emas adalah :

20 X 4,25 gram = 85 gram

  • Nishab Perak adalah 200 dirham,

    1 dirham = 2,975 gram, maka nishab

    perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.

  Zakat Emas & Perak Syarat: 

  Sampai nishab  Berlalu satu tahun

   Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishab 

  Surplus dari kebutuhannya

  1. Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishab dan haul

2. Penentuan

  

Cara Menghitung Zakat

Emas

Ketentuan :

  1.Mencapai haul

  2.Mencapai nishab, 85 gr emas murni

  3.Besar zakat 2,5 % Cara Menghitung : Jika seluruh emas/perak yang dimiliki, tidak dipakai atau dipakainya hanya setahun sekali, cara hitungnya adalah: Zakat emas/perak = emas yang dimiliki x harga emas x 2,5 %.

  • Emas yg dimiliki X harga emas X 2.5 %
  • 100 gr x Rp. 500.000 x 2.5%

  Jika emas yang dimiliki ada yang dipakai Contoh: Bu Eva memiliki perhiasan emas, setelah berlalu setahun sebanyak 100 gr, jika harga emas /gram adalah Rp. 500.000, berapakah zakatnya? Jawab:

  

Cara Menghitung Zakat

Perak

Ketentuan :

  Contoh:

  • – Mencapai haul

  Bu Jerry memiliki

  • – Mencapai nishab 595 gr perak

  perhiasan perak sebesar

  • – Besar zakat 2,5 %

  800 gr, ia memiliki Cara Menghitung : perhiasan perak yang

  • Jika seluruh perak yang dimiliki,

  dipakai sebesar 150 gr, tidak dipakai atau dipakainya hanya harga perak/gram adalah setahun sekali

  Rp.200.000, berapakah Zakat = perak yang dimiliki x harga zakatnya? perak x 2,5 %

  • Perak yg dimiliki-yang
  • Jika perak yang dimiliki ada yang

  dipakai x 2.5 % dipakai Zakat = (perak yang dimiliki – perak

  • 800 gr-150 gr x 2.5 %

  yang dipakai) x harga perak x 2,5 %

  • 650 gr x 200.000 x 2.5%

2. Zakat Uang

  • Karena uang adalah merupakan barang berharga, dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga merupakan alat tukar

    yang kekuatannya seperti emas & perak,

    maka uang dikenai zakat sebagaimana emas & perak dikenai zakat.
  • Syaratnya:
    • – Sampai nishab 85 gram emas
    • – Berlalu satu tahun
    • – Bebas dari hutang
    • – Surplus dari kebutuhannya

3. Zakat Pertanian

   Firman Allah : “Dan Dialaa iang menjadikan kebun-kebun iang berjunjung dan iang tidak berjunjung, poaon korma, tanam-tanaman iang bermacam-macam buaania, zaitun dan

delima iang serupa (bentuk dan warnania)

dan tidak sama (rasania). Makanlaa dari buaania (iang bermacam-macam itu) bila berbuaa. Dan tunaikanlaa aaknia (zakatnia) di aari memetiknia”. (QS. 6 : 141)

   Nabi SAW bersabda: “Yang diairi olea sungai dan aujan 10% , sedangkan iang diairi

  Landasan Hukum Zakat

Pertanian

  • Rasulullah bersabda:

  ٌةَقَدَص ٍقُسْو َأ ِةَسْمَخ َنوُد اَميِف َسْيَل

  • “… Tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq”

  (HR Muslim)

  Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5 ausuq

  • Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ =

  2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg

  • Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah, maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
  • Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan

  Contoh Menghitung zakat Pertanian Pak Bram panen sawah sebanyak 5 ton, ia memiliki karyawan 3 orang dengan gaji masing masing 1 juta, biaya perawatan sawahnya diairi irigasi 500.000, berapakah zakatnya?

  • Rumus: penghasilan kotor dikurangi biaya- biaya dihitung zakatnya.
  • 5 ton asumsi = 10.000.000-3.000.000- 500.000

4. Zakat Hasil Bumi

   Pendapat Malikiyah dan Syafiyyah; adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, berlaku pada makanan pokok, dikeluarkan pada waktu panen dan dalam keadaan kering.

   Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu Yusuf dan Muhammad Hasan (dari Madzhab Hanaf) adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, sekalipun bukan makanan pokok, dikeluarkan zakatnya

  • • Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari

    bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada keumuman ayat “Hai orang-orang iang

  beriman! Nafkaakanlaa (di jalan Allaa) sebagian dari aasil usaaamu iang baik-baik dan sebagian dari apa iang Kami keluarkan dari bumi untukmu”

  • • Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya

    diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum (hinthah dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma dan anggur)

  

Nishab Hasil Bumi Yang

Tidak Ditakar

  • Nishabnya adalah 5 ausuq diperuntukkan hasil bumi yang dapat diukur dengan

    takaran tersebut, adapun bagi hasil bumi

    yang tidak dapat ditakar maka nishabnya yaitu sama dengan nilai 653 kg hasil bumi

    yang berharga, seperti padi untuk negeri

    kita atau gandum, demikian pendapat Syekh Yusuf Qardhawi.
  • • 5 Ausuq senilai 653 kg padi, atau 520 kg

5. Zakat Binatang Ternak

  • Tiga jenis hewan yang wajib
  • Syarat Umum

  dizakati didalam Islam yang

  • – Sampai Nishab

  tergolong al-an’am (aewan

  • – Berlalu satu tahun

  ternak) iaitu:

  • – Tenaganya tidak
  • – Unta

  dipergunakan

  • – Sapi

  untuk produksi

  • – Kambing (domba atau
  • – Digembalakan

  kambing jawa (ma’iz) Zakat Ternak Unta  1 – 4 tidak ada zakat  5 – 9 1 kambing  10 – 14 2 ekor kambing  15 – 19 3 ekor kambing  20 – 24 4 ekor kambing  25 – 35 unta betina 1 tahun  36 – 45 unta betina 2 tahun  46 – 60 unta betina 3 tahun  61 – 75 unta betina 4 tahun  76 – 90 2 unta betina 2 tahun  91 – 120 2 unta betina 3 tahun

  Nishab & Kadar Zakat Binatang Ternak Sapi  1 - 29 Tidak ada zakat  30 – 39 anak sapi  40 – 59 sapi satu tahun  60 – 69 sapi usia 2 tahun  70 – 79 2 ekor anak sapi  80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn  90 – 99 2 sapi 2 tahun  100 – 109 3 anak sapi  110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun  Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan 40 ekor seekor sapi usia 2 tahun Nishab Zakat Kambing 40-120 1 kambing dari jenis ekor domba yang berumur 1 tahun atau 1 kambing dari jenis ma’iz yang berumur 2 tahun 121-200 2 kambing ekor 201-300 3 kambing ekor 301 ke setiap kelipatan seratus atas bertambah 1 kambing sebagai wajib zakat

  Nishab Zakat Ternak Kuda  Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan zakat  Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan 2.5%

   Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan ulama mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5 ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Al Qaradhawi berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-kuda

  Zakat Binatang Ternak Lainnya

  • Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan dan ada nashnya) menurut sebagian

    ulama dikenakan zakat dengan alasan dalil yang

    umum
  • Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat
    • – Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas

      85 gram dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan

      pada harta kekayaan
    • – Dr Qardhawi berpendapat, nishabnya adalah di- analogikan pada nilai 5 ekor unta atau 40 ekor kambing. Kadarnya 2.5 %

  6. Zakat Barang Tambang & Temuan (rikaz)

  • Landasan Hukum Dan Kadarnya
    • – Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian, zakatnya seperlima (20%)” (HR. Bukhri

  Pengertian Rikaz

  • Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz adalah harta yang terpendam dalam perut bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah
  • • Jumhur ulama membedakan antara

    barang tambang dengan rikaz.
  • • Abu Hanifah mendefnisikan bahwa

    rikaz mencakup semua kekayaan

    dalam perut bumi termasuk barang

  Syarat-Syarat Zakat Rikaz

  • Madzhab Syafi’ mensyaratkan bahwa rikaz adalah kekayaan pada tanah yang tidak bertuan, sementara jumhur mensyaratkan peninggalan jahiliyyah
  • Madzhab Syafi’ mengkhususkan rikaz

    pada emas dan perak saja, sementara

    madzhab yang lain tidak mensyaratkan

    demikian
  • Madzhab Syafi’ mensyaratkan nishab,

  Barang Tambang

  • Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20 %
  • Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya, secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar
  • Madzhab Maliki dan Syafi’ menyatakan jika penggalian barang tambang tersebut tidak mengeluarkan cost, maka besar zakatnya adalah 20

  Kesimpulan

Pada Rikaz & Barang Tambang

  • • Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang

    Tambang • Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair
  • Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul
  • Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan
  • • Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang

    sama dengan mustahikkin zakat lainnya.

  

Zakat Hasil Laut dan Galian

  • Harta galian adalah yang didapatkan dari perut bumi baik cair seperti minyak, atau padat, atau berupa gas, atau berupa besi sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan, mutiara, marjan dan sebangsanya adalah merupakan harta yang didapat dari lautan dan dasar zakat bagi harta tersebut adalah termasuk kategori harta yang tidak bergerak. Maka zakatnya adalah 20%

  

Zakat Hasil Laut dan Galian

  • Kaidah yang harus diperhatikan
    • – Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang tidak disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab
    • – Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya

      adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)

    • – Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin ekplorasi hasil tambang tarif zakatnya adalah 2,5 % seperti zakat perdagangan yang dikenakan dari modal dan hasil. (Pendapat Jumhur Ulama)

7. Zakat Hasil Manfaat

  • Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai zakat sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta yang tidak kita gunakan, tetapi harta tersebut mendatangkan pemasukan seperti rumah yang disewakan, atau tanah, atau barang lainnya, maka hal tersebut dapat dikenai zakat, dan disebut sebagai harta yang diambil manfaatnya. Keputusan tersebut telah diambil oleh para ulama dalam pertemuan pambahasan zakat di Kuwait tahun

  

Zakat Hasil Manfaat

  • Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:
    • – Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan
    • – Pemasukan dari hasil menyewakan sarana transportasi
    • – Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang semisalnya
    • – Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan

      atau diambil hasilnya
    • – Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool dan susu
    • – Pemasukan dari ternak lebah

  Zakat Hasil Manfaat

  • • Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-hal

    berikut ini:
    • – Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah 2,5 %
    • – Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada

      nilai emas 85 gram
    • – Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang

      didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas
    • – Biaya produksi langsung dan tidak langsung dikurangkan

      atas hasil tersebut dengan selalu berpedoman pada

      prinsip tidak berlebih-lebihan dalam cost
    • – Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka

      hal tersebut dikurangkan atas hasil yang didapat.

8. Zakat Perdagangan

  • Landasan Hukum
    • – Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman, keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)
    • – Dari Samurah bin Jundub mengatakan :

  “Rasulullah saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk diperdagangkan”

  Ketentuan Zakat

Perdagangan

  • Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak untuk diperdagangkan tidak termasuk harta perdagangan.
  • Berlalu satu tahun
  • Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas
  • Tarip zakatnya 2,5%
  • Dapat dibayar dengan uang atau barang
  • Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun

9. Zakat Investasi

  • Zakat Investasi dalam istilah fqh biasa

    disebut Zakat “Almustagaillat” atau Al maal

  almustafaad

  • Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang diperoleh dari hasil investasi
  • Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi adalah; bangunan atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah

  Analogi Zakat Investasi

  • Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul.
  • Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masu’d, Ibnu Abbas, menganalogikannya kedalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika menerimanya
  • • Abu Zahrah, Abdul Wahab Khalaf & Dr. Yusuf

    Al Qardhawi menganalogikannya kedalam zakat pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari hasilnya, tanpa

    memasukkan unsur modal dengan tarif 5 %

    untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk

10. Zakat Perusahaan

  • Dalam fqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah. Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh sebab itu tidak pantas

    membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban

    zakat.
  • • Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban

    individu, sedangkan perusahaan adalah merupakan badan hukum yuridicial personality (Syakhsiyyah I’tibariyyah), tapi beberapa nash mendukung adanya zakat perusahaan ini

  

Landasan Hukumnya

  • Hadist riwayat Bukhari dalam pembahasan zakat binatang ternak : “…

  janganlaa menggabungkan iang terpisaa dan jangan memisaakan sesuatu iang sudaa bergabung (berserikat) dan sesuatu iang bercampur dari dua piaak maka keduania memeriksa (jumlaa aartania) untuk dibaiarkaan dengan ketentuan iang sama (sesuai besarnia aarta)”

  Ketentuan Zakat Perusahaan

  • Dianalogkan pada zakat perniagaan,

    sesuai dengan pendapat Muktamar Zakat

    Internasional, dan berdasarkan pada

    pendapat ulama. Diantaranya adalah Abu

    Ishaq Asy Syatibi, “Hukumnia adalaa

  seperti aukum zakat perdagangan, karena memproduksi dan kemudian menjual, atau

menjadikan apa iang diproduksi sebagai

komoditas perdagangan, aarus

dikeluarkan zakatnia tiap taaun dari apa

ig miliki baik berupa stok barang iang ada ditambaa nilai dari aasil penjualan

  Cara penghitungannya

  • • Sama dengan pola penghitungan

    zakat perdagangan
  • • Aktiva lancar dikurangi kewajiban

    lancar
  • Nishab senilai 85 gram emas
  • Besaran zakatnya adalah 2,5%

11. Zakat Profesi

  Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti: upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll.

  Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu sebesar 652,8 kg makanan pokok (padi) atau senilai 520 kg beras, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah “Qias

  Cara Penghitungannya

  • Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan kita atau pendapatan yang didapatkan

    dari hasil kerja kita, hal tersebut dapat dilakukan:

    • – Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir tahun
    • – Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya
    • – Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg beras dengan asumsi pendapataan kotor.
    • – Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi pengurang penghasilan.

  Landasan Zakat Profesi

Ada beberapa 2 pendapat yang muncul mengenai

nishab dan kadar zakat profesi, yaitu:

   Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya 5%, dan

dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.

   Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas dengan zakat perdagangan atau emas. Nishab-nya 85 gram emas. Kadar zakatnya 2,5% dan dikeluarkan setiap menerima.

  Kemudian, penghitungannya diakumulasikan atau dibayar di akhir tahun.

  Landasannya Menganalogikan

  Contoh: Pak Amran seorang

  nishab zakat

  karyawan swasta yang

  upah kerja/gaji

  berdomisili di Bogor. Ia

  dengan nishab

  mempunyai seorang istri dan

  zakat hasil pertanian.

  dua orang anak yang masih

  Nishab-nya

  kecil. Penghasilan per bulannya

  senilai 653 kg adalah Rp 5.000.000,-. gabah dan dikonversi ke

  • Pendapatan gaji per bulan Rp

  dalam makanan

  5.000.000,-

  pokok, yaitu

  • Nisab 520 kg beras @Rp 7.000

  beras diperkirakan

  (relatif)  Rp 3.654.000,-

  hasilnya menjadi

  • Rumus zakat = (2,5% x besar 520 kg beras.

  gaji per bulan),-

  Sedangkan, kadar zakatnya dianalogikan Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-qiyas-kan dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5 %). Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Model penganalogian tersebut tidak asing di kalangan ulama salaf, seperti saat para ulama menganalogikan hamba sahaya. Di satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan. Namun di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia mukallaf ketika mereka harus

UNDANG-UNDANG REPUBLIK

  • Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

  pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam

pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat.

  • Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh

  seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam

  • Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya

  disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.

  • Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat

  LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

  • Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat

  Pengelolaan Zakat

  • Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.
  • Pendayagunaan zakat untuk usaha

    produktif sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan

  WAKAF

  

Pengertian Wakaf

  • Dalam Bahasa Arab kata wakaf berasal dari

    فَق َو (wakafa) yang artinya berhenti atau kata َ menahan.
  • Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ,

    wakaf adalah tanah negara yang tidak dapat

    diserahkan kepada siapapun dan digunakan

    untuk tujuan amal, benda bergerak atau tidak bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum sebagai pemberian yang ikhlas; hadiah atau pemberian yang bersifat suci.

  

Pengertian Wakaf Menurut

Ulama

: Menahan benda yang statusnya tetap milik si

  • Hanafyyah

  wakif (org yg mewakafkan) dan yang disedekahkan adalah manfaatnya saja.

  : Menjadikan manfaat benda yang dimiliki, baik

  • Malikiyyah

  yang berupa sewa atau hasilnya untuik diserahkan kepada orang yang berhak dengan bentuk penyerahan berjangka waktu

sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh yang mewakafkan.

  : Menahan harta yang dapat diambil manfaatnya

  • Syafiiyyah

  dengan tetap utuhnya barang dan barang itu lepas dari penguasaan si wakif serta dimanfaatkan pada sesuatu yang diperbolehkan oleh agama.

  : Menahan kebebasan pemilik harta dalam

  • Hanabilah

  membelanjakan hartanya yang bermanfaat dengan tetap

utuhnya harta itu sedangkan manfaatnya dimanfaatkan pada Dalil Wakaf dalam Al Qur’an

  “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi

  Dalil Wakaf dari Hadits

  • َسَفْنَأ ّطَق للاَم ْبِصُأ ْمَل الض ْرَأ ُتْبَصَأ َلاَقَف ّيِبّنلا ىَتَأَف الضْرَأ َرَبْيَخِب ُرَمُع َباَصَأ , ُرَمُع َقّدَصَتَف , اَهِب َتْقّدَصَتَو اَهَلْصَأ َتْسّبَح َتْئِش ْنِإ َلاَق ِهِب يِنُرُمْأَت َفْيَكَف ُهْنِم

    يِفَو ِباَق ّرلاَو ىَب ْرُقْلاَو ِءا َرَقُفْلا يِف , ُث َروُي َلَو ُبَهوُي َلَو اَهُلْصَأ ُعاَبُي َل ُهّنَأ

    اَهْنِم َلُكْأَي ْنَأ اَهَيِلَو ْنَم ىَلَع َحاَنُج َل , ِليِبّسلا ِنْباَو ِفْيّضلاَو ِهّللا ِليِبَس ِهيِف ٍلّوَمَتُم َرْيَغ القيِدَص َمِعْطُي ْوَأ ِففو ُرْعَمْلاِب

  

Umar Radhiyallahu ‘anhu telah memperoleh bagian tanah di Khaibar, lalu ia

datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata,”Aku

telah mendapatkan bagian tanah, yang saya tidak memperoleh harta selain ini yang aku nilai paling berharga bagiku. Maka bagaimana engkau,

wahai Nabi? Engkau memerintahkan aku dengan sebidang tanah ini?”

Lalu Beliau menjawab,”Jika engkau menghendaki, engkau wakafkan

tanah itu (engkau tahan tanahnya) dan engkau shadaqahkan hasilnya,”

lalu Umar menyedekahkan hasilnya. Sesungguhnya tanah ini tidak boleh

dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak boleh diwaris, tetapi diinfakkan

hasilnya untuk orang fakir, kerabat, untuk memerdekakan budak, untuk

kepentingan di jalan Allah, untuk menjamu tamu dan untuk ibnu sabil.

Orang yang mengurusinya, tidak mengapa apabila dia makan sebagian

  Rukun Wakaf Syarat Wakaf

  • Wakif (orang yang mewakafkan)
    • – Merdeka, berakal sehat, dewasa, tidak berada di bawah

      pengampuan.
    • – Sedangkan syarat menurut UU Nomor 41 Tahun 2004 adalah: dewasa, barakal sehat, tidak terhalang melakukan perbuatan hukum, dan pemilik sah harta wakaf.

    >Maukuf bih (Benda yang diwakafkan): Harus mempunyai nilai/berguna, benda tetap atau benda bergerak yang dibenarkan untuk diwakafkan
  • Maukuf Alaih (tujuan wakaf) adalah dimanfaatkan dalam batas-batas yang sesuai dan diperbolehkan menurut Syari’at Islam.

  Tujuan Wakaf

  Menurut UU Nomor 41 Tahun 2004, Pasal 22:

  1.Sarana ibadah dan kegiatan ibadah 2.Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan.

  3.Bantuan kepada fakir miskin, anak terlantas, yatim piatu atau bea siswa.

  4.Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat.

  5.Kemajauan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan peraturan perundang-undangan.

  Jenis Wakaf wakaf ini ditujukan kepada Waka orang-orang tertentu, baik f seorang atau lebih atau baik Dzurr keluarga si wakif sendiri atau y bukan. wakaf untuk kepentingan Waka agama atau kemasyarakatan, f seperti wakaf yang diserahkan Khair

untuk kepentingan y pembangunan masjid, sekolahan, jembatan, rumah Bolehkah Alih Fungsi Wakaf?

  Menurut pendapat Imam Malik dan Menurut pendapat Imam Malik dan Imam Syaf’i , wakaf tidak boleh Imam Syaf’i , wakaf tidak boleh

  Tidak

  dipejual belikan atau ditukarkan atau dipejual belikan atau ditukarkan atau

  Boleh

  diubah. Sehingga masjid atau diubah. Sehingga masjid atau peralatan masjid sebagai wakaf peralatan masjid sebagai wakaf meskipun sudah tidak dapat meskipun sudah tidak dapat digunakan, tidak boleh dijual atau digunakan, tidak boleh dijual atau ditukarkan. Menjual atau ditukarkan. Menjual atau

  Daliln

  menukarkan harta wakaf berarti menukarkan harta wakaf berarti

  ya: َلَو ُبَهوُي َلَو ُعاَبُي َل ، ِهِلْصَأِب ْقّدَصَت

  memutuskan harta wakaf memutuskan harta wakaf

   ُه ُرَمَث ُقَفْنُي ْنِكَلَو ، ُث َروُي Bersedekahlah dengan tetap pokoknya, tidak boleh dijual, dihadiahkan, dan diwariskan, akan tetapi Menurut pendapat ini larangan Menurut pendapat ini larangan menjual harta wakaf dalam menjual harta wakaf dalam hadits itu hanyalah bagi harta hadits itu hanyalah bagi harta wakaf yang masih dapat wakaf yang masih dapat dimanfaatkan suatu kebutuhan.

  Boleh dimanfaatkan suatu kebutuhan.

  Adapun harta wakaf yang Adapun harta wakaf yang sudah lama atau hampir tidak sudah lama atau hampir tidak dapat dimanfaatkan lagi boleh dapat dimanfaatkan lagi boleh dijual dan uangnya dibelikan dijual dan uangnya dibelikan lagi penggantinya-(Imam lagi penggantinya-(Imam Ahmad bi Hambal dan Imam Ahmad bi Hambal dan Imam Wakaf Tunai (Casa Waqf ) Wakaf tunai adalah wakaf yang dilakukan seseorang, suatu kelompok, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai, termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti

  

Hukum Wakaf Tunai

Pendapat Pertama: Wakaf tunai hukumnya tidak boleh.

  Ini pendapat Ibnu Abidin dari Hanafyah dan madzhab

Syaf’i.  (Abu Bakar al-Husaini, Kifaiat al-Akaiar, 412) 

  • Ibnu Abidin berkata: “wakaf tunai (dengan dirham) merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakat Romawi, bukan dalam masyarakat kita. Begitu juga  wakaf kapak dan pisau pernah berlaku pada zaman terdahulu, tetapi tidak lagi pernah terdengar pada zaman kita. Untuk itu, tidak sah kalau diterapkan sekarang,

    seandainya-pun ada, maka sangat jarang terjadi dan itu

    tidak dianggap. (Sebagaimana diketahui) bahwa yang dijadikan standar adalah kebiasaan masyarakat yang sudah menyebar.“   (Hasiiatu Ibni Abidin: 3/375)
  • Pendapat Kedua: Wakaf tunai hukumnya boleh. Ini adalah

    pendapat Imam Zuhri, seorang ahli hadist, Muhammad bin Abdullah Al-Anshari, murid dari Zufar, sahabat Abu Hanifah, ini juga pendapat sebagian ulama mutaakhirin dari kalangan Hanafyah dan sebagian ulama dari kalangan Syafi, sebagaimana disebutkan Mawardi dalam kitab al-

  

Hawi al-Kabir, bahwa Abu Tsaur meriwayatkan hal itu dari

Imam Syaf’i.

  

ىَلِإ اَهَعَفَد ِهللا ِلْيِبَس يِف ٍراَنْيِد َفْلَأ َلَعَج ْنَمْيِف  :َلاَق يِرْهّزلا ِنَع

َنْيِب َرْق َ ْلاَو َنْيِكاَسَمْلِل ٌةَقَدَص ُهَحْبُر َلَعَجَو ،اَهِب ُرِجّتَي ٍرِجاَت ُهَل ٍم َلُغ

  Dari Az Zuhri bahwasanya ia berkata: “ Tentang seseorang yang mewakafkan seribu dinar di jalan Allah, dan uang tersebut diberikan kepada pembantunya untuk diinvestasikan, kemudian keuntungannya disedekahkan untuk orang-orang miskin dan para kerabat. “ (Saaaia Bukaari: 4/14)

  Fatwa Majelis Ulama Indonesia Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa kebolehan wakaf tunai, pada tanggal 11 Mei 2002:

  • – Wakaf Uang (Cash Wakaf/Wagf al-Nuqud) adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang,

    lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang

    tunai.
  • – Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-

    surat berharga.
  • – Wakaf uang hukumnya jawaz (boleh)
  • – Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan

    untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar'i.
  • – Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.

  

Manfaat Wakaf Tunai

  1. Wakaf tunai jumlahnya bisa bervariasi sehingga

seseorang yang memilki dana terbatas sudah bisa

mulai memberikan dana wakafnya.

  

2. Melalui wakaf tunai, aset-aset wakaf yang merupakan

tanah-tanah kosong bisa mulai dimanfaatkan dengan pembangunan gedung atau digunakan untuk sektor lain yag berdaya guna.

3. Dana wakaf tunai juga bisa membantu sebagian lembaga-lembaga islam yang lemah.

  4. umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan hal-hal yg bermanfaat untuk kaum muslimin dan tidak tergantung pada pemerintah.