TUPOKSI PLP DAN PERMASALAHANNYA DI LABOR

MAKALAH

JUDUL
TUPOKSI PLP DAN PERMASALAHANNYA DI LABORAORIUM KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FMIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA*

Oleh
I KETUT LASIA, S.Pd., M.Pd.
NIP 197212232001121001

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015

LEMBAR PERSETUJUAN


Makalah
Diajukan untuk memenuhi angka kredit kenaikan pangkat/jabatan
“Tupoksi PLP dan Permasalahannya di Laboraorium Kimia
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha”
Oleh
I Ketut Lasia, S.Pd., M.Pd
NIP197212232001121001

Menyetujui,
,
,
Kepala Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha

Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si.
NIP 196804171995011001

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015


ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIP
Pangkat/Golongan
Jabatan Fungsional

: I Ketut Lasia, S.Pd., M.Pd.
: 197212232001121001
: Penata /IIIc
: PLP Ahli Muda

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah dengan judul “Tupoksi PLP dan
Permasalahannya di Laboraorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha ” bersifat original, dan karya saya sendiri,
serta belum pernah diterbitkan sebelumnya.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar benarnya.
Singaraja,1 Oktober 2013
Yang menyatakan,

I Ketut Lasia, S.Pd., M.Pd.
NIP 197212232001121001

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Hyang Widhi Wasa karena berkat rakhmatNya,
karya tulis “Tupoksi PLP dan Permasalahannya di Laboraorium Kimia Jurusan
Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha ” dapat diselesaikan

sesuai rencana. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
setulus-tulusnya kepada.
a. Dekan FMIPA yang telah mengarahkan kegiatan ini sehingga dapat

terlaksana
b. Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA yang telah memfasilitasi
penulisan makalah ini
c. Ketua Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia yang telah
menyetujui makalah ini
d. Semua pihak yang tidak tersebutkan namanya yang telah membantu
menyukseskan makalah ini
Akhirnya semoga malakah ini dapat bermanfaat sebagai bahan informasi oleh
semua pihak untuk mengelola laboratorium. Saran dan kritik juga kami sangat
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, 10 Januari 2015

Penulis

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

iv


DAFTAR ISI
Sampul
Halaman persetujuan
Lembar pernyataaan keaslian
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Perumusan masalah
1.3 Tujuan dan manfaat
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laboratorium
2.2 Peralatan dan bahan
2.3 Tupoksi PLP
BAB III. URAIAN PERMASALAHAN
3.1 Kondisi laboratorium kimia Jurusan

Pendidikan Kimia
3.2 Permasalahan dan solusinya
BAB IV.DISKUSI, SIMPULAN, DAN
SARAN-SARAN
4.1 Diskusi
4.2 Simpulan
4.3 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………

……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1

1
2
2
3
3
4
5
7
7

……………………
……………………

7
9

……………………
……………………
……………………
……………………

……………………

9
9
10
11
12

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

v

DAFTAR TABEL

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

vi


DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengelompokan tugas PLP

………………………….

6

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengelolaan laboratorium PLP pelaksana
Lampiran 1 Pengelolaan laboratorium PLP Muda

………………
………………

12

13

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

viii

Ringkasan
Pranata laboratorium pendidikan (PLP) merupakan jabatan fungsional tertentu
yang telah ditetapkan dengan peraturan. Walaupun peraturan tersebut telah
memasuki tahun ke-5 di tahun 2015, akan tetapi tupoksi tentang belum banyak
diketahui di kalangan civitas akademika Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Ganesha. Dampaknya adalah terdapat permasalahan dalam
pengimplementasian tupoksi tersebut, antara lain: a) terjadi ketidakoptimalan
dalam pelayanan di laboratorium sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan
pengguna laboratorium, dan b) PLP muda banyak bekerja tetapi angka kreditnya
tidak dapat diklaim sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan PLP.Untuk
mengatasi masalah terebut maka perlu ditambahkan tenaga PLP terampil.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

ix

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pranata laboratorium pendidikan (PLP) merupakan tenaga kependidikan
yang bekerja di laboratorium. PLP sebelumnya dikenal dengan laboran yang
memiliki jabatan fungsional umum dengan kenaikan pangkat setiap 4 tahun sekali.
Seiring dengan perkembangan zaman, melalui berbagai forum nasional dan lokal,
tenaga kependidikan yang bekerja di laboratorium menyuarakan hati nuraninya
tentang jenjang karier mereka. Suara hati mereka baru berhasil tahun 2010 dengan
dikeluarkannya PERMEN PAN dan RB No. 03 tahun 2010.
PERMEN PAN dan RB No. 03 tahun 2010 merubah status laboran
menjadi PLP dan memiliki jabatan fungsional tertentu. Permen terebut diperkuat
dengan peraturan bersama menteri pendidikan nasional dan kepala badan
kepagaiwaian Negara No. 02/V/PB/2010, No. 13 tahun 2010 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan fungsional pranata laborarium pendidikan dan angka
kreditnya. Dengan diterbitkan peraturan tersebut, jenjang karier PLP menjadi
lebih terbuka.
Keterbukaan jenjang karier PLP yang dibarengi dengan tugas pokok dan
fungsinya, ternyata belum banyak diketahui oleh kalangan akademisi di
Universitas Pendidikan Ganesha khususnya Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
walaupun telah memasuki tahun ke-4. Ketidaktahuan tersebut terlihat dari
timbulnya permasalahan dalam pengelolaan laboratorium. Permasalahan yang
muncul antara lain persiapan alat dan bahan serta pengoperasian alat. Di sisi lain,
PLP yang ada di Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha jumlahnya terbatas (2 orang) dengan mengelola 3
laboratorium kimia, yaitu laboratorium kimia dasar, laboratorium kimia organic,
dan laboratorium kimia analitik. Jabatan ke-2 PLP tersebut adalah PLP ahli
muda.
Sebagai tenaga fungsional tertentu, PLP ahli muda dituntut untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsingya (tupoksi) sesuai dengan peraturan yang
ada. Apabila PLP tersebut tidak melaksanakan tupoksinya maka PLP tersbut tidak

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

1

dapat mengumpulkan angka kredit dan akan dikenakan sanksi. Di sisi lain, belum
ada tenaga PLP terampil dalam pengelolaan laboratorium kimia. Karena PLP ahli
muda lebih mengedepankan tupoksinya, maka tugas menyiapkan alat, bahan dan
mengoperasikan alat menjadi kegiatan sampingan. Dengan demikian muncul
permasalahan dalam pengelolaan laboratorium di Laboratorium Kimia Jurusan
Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dijabarkan tupoksi dari PLP serta
permasalahan yang dapat dimunculkan ditinjau dari kondisi laboratorium kimia,
jumlah kelas per angkatan dengan jam praktikumnya. Dengan demikian akan
ditemukan pemecahan masalah yang komprenhensif dalam pengelolaan
laboratorium.
1.2 Tujuan dan manfaat
Tujuan makalah ini adalah untuk menjabarkan tupoksi PLP dan
permasalahan implementasinya ditinjau dari kondisi real di Laboratorium Kimia
Jurusan Pendidikan Kimia F MIPA Universitas Pendidikan Ganesha.
Manfaat makalah ini adalah a) tupoksi PLP tersosialisasikan minimal di
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, b) masalah PLP yang berkaitan dengan
tupoksi dapat terindentifikasi, dan c) ditemukan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan penerapan tupoksi PLP.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laboratorium
Berbagai definisi laboratorium diungkapkan oleh para ahli. Dalam tulisan
ini akan mendefinisikan laboratorium sesuai Peraturan bersama Mendiknas dan
Kepala BKN nomor 02/V/PB/2010 No 13 tahun 2010 tentang petunjuk
pelaksanaan jabatan fungsional pranata laboratorium pendidikan dan angka
kreditnya. Dalam peraturan ini didefinisikan laboratorium adalah unit penunjang
akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat
permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas dengan menggunakan peralatan
dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Laboratorium dikelompokkan menjadi 4, yaitu laboratorium tipe I,
laboratorium tipe II, laboratorium tipe III, dan laboratorium tipe IV. Laboratorium
tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang
pendidikan menengah , atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan
II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan
pendidikan siswa. Laboratorium tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang
terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II) atau unit pelaksana
teksnis yang menyelenggrakan pendidikan dan/atau unit pelatihan dengan fasilitas
penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa. Laboratorium
tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program
studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau
pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan
yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan
pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen. Sedangkan laboratorium tipe IV
adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas
atau unit pelaksana yang menyelenggrakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

3

fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah
bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa, dan dosen.
2.2 Peralatan dan bahan
Peralataan laboratorium adalah mesin, perkakas, perlengkapan dan alatalat kerja lain yang secara khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi,
dan/atau produksi dalam skala terbatas. Peralatan dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu kategori 1, kategori 2, dan kategori 3.
Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang pengoperasiaan dan
perawatannya

mudah,

resiko

penggunaan

rendah,

akurasi/kecermatan

pengukurannya rendah, serta system kerja sederhana yang pengoperasiannya
cukup dengan menggunakan panduan (SOP). Contoh peralatan kategori 1 adalah
gelas kimia, gelas ukur, kaca arloji, dan lain-lain
Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang pengoperasiaan dan
perawatannya

sedang,

resiko

penggunaan

sedang,

akurasi/kecermatan

pengukurannya sedang, memerlukan pelatihan khusus/tertentu. Contoh: furnace,
timbangan digital elektrik, spektronik 20 dan sebagainya.
Peralatan

kategori

3adalah

perlatan

yang

pengoperasiaan

dan

perawatannya sulit, resiko penggunaan tinggi, akurasi/kecermatan pengukurannya
tinggi, serta system kerja rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan
khusus/tertentu dan bersertifikat. Contoh: AAS, FTIR, GC, HPLC.
Disamping penggunaan alat, laboratorium juga menggunakan bahan.
Bahan adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi,
dan/atau produksi dalam skala terbatas. Bahan dikategorikan menjadi 2 yaitu
bahan umum dan bahan khusus.
Bahan umum adalah bahan yang penanganannya tidak memerlukan
perlakuan dan persyaratan khusus. Contoh: akuades, kencur dan sebagainya.
Sedangakan

bahan

khusus

adalah

bahan

yang

penanganannya

memerlukanperlakuan dan persyaratan khusus. Contoh: air brom, KMnO4, HCl
dan sebagainya.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

4

2.3 Tupoksi PLP
Pranata laboratorium pendidikan (PLP) adalah pranata laboratorium
pendidikan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggunng
jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan
yang diduduki oleh pns dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh
oleh pejabat yang berwenang. PLP memiliki standar kompetensi: pengoperasian
peralatan laboratorium, pengelolaan laboratorium, dan penerapan metode kerja
laboratorium.
Berdasarkan Peraturan Menpan dan RB No 3 tahun 2010 tentang jabatan
fungsional pranata laboratorium pendidikan dan angka kreditnya, tugas pokok
PLP adalah mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan perencanaan
kegitan

laboratorium,

pengoperasian

peralatan

dan

penggunaan

bahan,

pemeliharaan/perawatan peralatan dan baha, pengevaluasian system kerja
laboratorium, dan pengembangan kegitan laboratorium baik untuk pendidikan,
penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Jabatan fungsional PLP terdiri dari tingkat terampil dan tingkat ahli.
Jenjang jabatan PLP tingkat terampil dari yang paling terendah samapi paling
tinggi adalah PLP pelaksana, PLP pelaksana lanjutan, dan PLP penyelia.
Sedangan jenjang jabatan PLP ahli dari yang terendah sampai yang tertinggi
adalah PLP pertama, PLP Muda, dan PLP Madya.
Dasar pengelompokan jenjang PLP dapat dilihat seperti Gambar 2.1.
Berdasarkan Gambar 1. PLP terampil lebih banyak mengoperasikan dan
memelihara, sedangkan PLP ahli tugasnya lebih banyak mengembangkan dan
mengevaluasi pengelolaan laboratorium. Rincian kegiatan PLP terampil dan PLP
ahli dapat dilihat dalam lampiran 1 dan 2.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

5

Gambar 2.1. Pengelompokaan tugas PLP
Dalam melaksanakan tugas, apabila tidak ada PLP di atas atau dibawahnya, maka
PLP tersebut dapat malaksanakan tugas terebut berdasarkan surat penugasan
tertulis dari pimpinan unit kerja.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

6

Bab III
URAIAN PERMASALAHAN
3.1 Kondisi Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Kimia

FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

memiliki 3 laboratorium, yaitu laboratorium kimia dasar, laboratorium kimia
organic dan laboratorium kimia analitik. Di laboratorium kimia dasar tempat
praktikum kimia dasar 1, praktikum kimia dasar 2, praktikum kimia anorganik,
dan praktikum kimia lingkungan. Di laboratorium kimia organic digunakan untuk
praktikum kimia organic, praktikum biokimia, dan praktikum bahan alam.
Sedangkan di laboratorium kimia analitik digunakan untuk praktikum kimia
analitik, praktikum dasar-dasar pemisahan, praktikum kimia instrument,
praktikum kimia keramik ,dan tempat penelitian mahasiswa dan dosen.
Jurusan Pendidikan Kimia sampai tahun 2015 memiliki mahasiswa 2-4
kelas per angkatan dengan jumlah PLP 2 orang. Jenjang PLP tersebut keduanya
ahli muda. Kedua PLP tersebut menangani jenis alat I sampai dengan III, serta
bahan umum dan khusus.
3.2 Permasalahan dan solusinya
Berdasarkan kondisi laboratorium kimia tersebut di atas, apabila mengacu
kepada peranturan yang ada, maka sangat dilematis bagi PLP dalam
melaksanakan tupoksinya. Apabila PLP melaksanakan sesuai dengan tupoksinya,
maka tugas PLP terampil yang ada seperti menyiapkan, mengopersikan,
membersihkan alat dan bahan menjadi terlantar. Disisi lain apabila PLP tidak
melaksanakan tugas sesuai tupoksinya, maka PLP tidak dapat naik pangkat sesuai
dengan peraturan yang ada.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, PLP berusaha keras untuk
mengerjakan semua pekerjaan yang ada di laboratorium kimia khususnya tetang
pelayanan praktikum mahasiswa, mulai dari perencaanaan, pengoperasian,
supervise, dan evaluasi dari semua jenjang jabatan PLP. Hasilnya tentu tidak
sesuai dengan harapan,. seperti belum selesai praktiukm mata kuliah satu sudah
muncul praktikum mata kuliah lain. Dengan demikian persiapan untuk setiap
praktikum tidak maksimal. Kondisi tersebut terjadi karena jumlah mahasiswa

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

7

yang banyak, ruang lab terbatas (1 ruang), jadwal praktikum yang padat, jenis
peralatan yang sangat variatif, dan setiap laboratorium belum swasembada alat
dan bahan.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka ditawarkan pemecahan
masalah sebagai berikut:
a. Alat dan bahan di setiap laboratorium diswasembadakan
b. Ditambah jumlah tenaga PLP terampil setiap laboratorium
c. Di tambah ruang praktikum di setiap laboratorium

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

8

BAB IV
DISKUSI, SIMPULAN, DAN SARAN-SARAN
4.1 Diskusi
Laboratorium mempunyai peranan penting dalam perkembangan IPTEKS.
Untuk mendukung peran strategis laboratorium terebut, maka segala perangkat
yang mendukung laboratorium harus dilengkapi dan diberdayakan. Perangkat
tersebut antara lain alat, bahan, dan sumber daya manusia.
Alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia analitik, laboratorium
kimia organic, dan laboratorium kimia dasar belum swasembada. Alat dan bahan
di ke-3 laboratorium terebut sangat dinamis, dalam arti sering berpindah-pindah
satu laboratorium ke laboratorium yang lain untuk memenuhi kebutuhan di setiap
praktikum dan penelitian, baik oleh mahasiswa maupun dosen. Kondisi tersebut
sangat jauh dari yang diharapan dan pelayanan praktikum serta penelitian sangat
tidak optimal. Dampaknya dikhatirkan pemahaman mahasiswa terhadap materi
yang dipraktikumkan menjadi terganggu karena alat dan bahan terbatas, dan pada
akhirnya penguasaan IPTEK mahasiswa melalui praktikum juga tidak berjalan
dengan baik. Perguruan tinggi sebagai agen perubahan dalam bidang IPTEK
melalui laboratorium juga akan terganggu.
Sumber daya manusia di laboratorium kimia yang terdiri dari laboratorium
kimia analitik, laboratorium kimia organic, dan laboratorium kimia dasar hanya
terdiri dari 2 orang dengan jabatan ahli muda. Jabatan PLP terampil belum ada
yang mengisi. Disisi lain, kegiatan di masing-masing laboratorium sangatlah
padat (seperti terungkap dalam bab II). Dalam kondisi terebut, PLP melakukan
semua tupoksi PLP baik terampil dan ahli. Dampak kondisi PLP seperti itu adalah
a) pelayanan di laboratorium tidak maksimal, karena sangat sulit mengelola waktu
dalam 5 hari kerja, b) professional PLP seperti yang diharapkan peraturan sulit
tumbuh, karena PLP tidak focus mengerjakan tupoksinya. Untuk itu diperlukan
penambahan tenaga PLP terampil minimal 3 untuk masing-masing laboratorium.
4.2 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi
permasalahan dalam pengimplementasian topoksi PLP di Laboratorium Kimia

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

9

Jurusan

Pendidikan

Kimia

FMIPA

Universitas

Pendidikan

Ganesha.

Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh: perbandingan jumlah PLP dan
laboratorium tidak sesuai dan beban kerja PLP melebihi tupoksi.
Dampak permasalahan di atas adalah a) terjadi ketidakoptimalan dalam
pelayanan di laboratorium sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan
pengguna laboratorium, b) PLP banyak bekerja tetapi angka kreditnya tidak dapat
diklaim sehingga menimbulkan kekecewaan dikalangan PLP.
4.3 Saran-saran
Berdasarkan uraian di atas, untuk menyelesaikan permasalahn dalam
pengimplementasian tupoksi di Laboratorium Kimia Jurusan Pendidikan Kimia,
maka disarankan: a) agar setiap laboratorium kimia terjadi swasembada alat dan
bahan, b) penambahan PLP terampil di setiap laboratorium minimal 1 orang
sesuai dengan peraturan yang ada, dan c) mengingat padatnya jadwal praktikum
kimia dan penelitian, maka ruang laboratorium kimia sebaiknya hanya digunakan
untuk praktikum dan penelitian saja.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

10

DAFTAR PUSTAKA
PERMENPAN DAN RB NOMOR 03 TAHUN 2010 TANGGAL 15 JANUARI
2010 tentang Jabatan Fungsonal Pranata laboratorum pendidikan dan
angka kreditnya
PERATURAN BERSAMA MENDIKNAS DAN KA. BKN NOMOR
02/V/PB/2010 DAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TANGGAL 6 MEI
2010 tentang Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional pranata
laboratorium pendidikan dan angka kreditnya

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Pengelolaan laboratorium PLP pelaksana
2

PENGELOLAAN LABORATORIUM
A.

Perancangan kegiatan laboratorium
1.

Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium sebagai
anggota

2.

Menyusun kebutuhan peralatan kategori 1 pada kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
Menyusun kebutuhan bahan umum pada kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
Menyusun SOP penggunaan bahan umum pada kegiatan
pendidikan.

3.
4.
B.

Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
1.

Menyiapkan peralatan kategori 1 pada kegiatan pendidikan.

2.

Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pendidikan.

3.
4.

Menyiapkan peralatan kategori 1 pada kegiatan penelitian.

5.

Menyiapkan peralatan kategori 1 pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Menyiapkan bahan umum pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada
kegiatan pendidikan.
Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada
kegiatan penelitian.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Mengumpulkan dan memverifikasi data kebutuhan bahan pada
kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan penggunaan bahan
khusus pada kegiatan penelitian.
Mengoperasikan peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan
khusus pada kegiatan penelitian.
Mengoperasikan peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan
umum pada kegiatan penelitian.
Mengoperasikan peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan
khusus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Mengoperasikan peralatan kategori 1 dengan penggunaan bahan
umum pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

15.

Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan dalam rangka
pendidikan.

16.

Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan dalam rangka
penelitian.
Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.

17.

C.

Menyiapkan bahan umum pada kegiatan penelitian.

18.

Mengelola (material handling) sisa bahan umum.

19.

Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan
umum.

Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
1.

Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 1.

2.

Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan bahan umum.

3.
4.
5.

Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan kategori 1.
Membersihkan sarana penunjang.
Menata dan menyimpan sarana penunjang.

6.

Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan khusus.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

12

7.

Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan umum.

8.

Melakukan kalibrasi peralatan kategori 1.

Lampiran 2
Pengelolaan Lab PLP Muda
2

PENGELOLAAN LABORATORIUM
A.

Perancangan kegiatan laboratorium
1.

Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium sebagai Anggota.

2.

Menyusun subprogram tahunan pengelolaan laboratorium.

3.

Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan peralatan kategori 2.

4.

Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan bahan umum.

5.

Merancang program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan kategori 2.

6.

Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 2.

7.

Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan bahan umum.

8.

Menyusun kebutuhan peralatan kategori 2 pada kegiatan pendidikan.

9.

Menyusun kebutuhan bahan khusus pada kegiatan pendidikan.

10.

Menyusun kebutuhan peralatan kategori 2 pada kegiatan penelitian.

11.

Menyusun kebutuhan bahan khusus pada kegiatan penelitian.

12.
13.
14.

Menyusun kebutuhan peralatan kategori 2 pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Menyusun SOP untuk pengoperasian peralatan kategori 2.
Menyusun SOP untuk pemeliharaan peralatan kategori 2.

15.

Menyusun SOP untuk pemeliharaan bahan umum.

16.

Menyusun SOP untuk pemeriksaan peralatan kategori 2.

17.

Menyusun SOP untuk pemeriksaan bahan umum.

18.
19.
20.
21.

Menyusun SOP untuk kalibrasi/tera peralatan kategori 2.
Menyusun SOP untuk uji fungsi/uji unjuk kerja peralatan kategori 2.
Menyusun SOP untuk uji fungsi/uji unjuk kerja bahan umum.
Menyusun SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 2 dan bahan khusus
pada kegiatan pendidikan.
Menyusun SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 2 dan bahan umum
pada kegiatan pendidikan.
Menyusun SOP Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium menggunakan
peralatan dan bahan.

22.
23.
B.

Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan
1.

Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 3 dan
penggunaan bahan umum pada kegiatan pendidikan.

2.

Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 dan
penggunaan bahan khusus pada kegiatan pendidikan.
Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 3 dan
penggunaan bahan umum pada kegiatan penelitian.

3.
4.

Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 dan
penggunaan bahan khusus pada kegiatan penelitian.

5.

Melakukan supervisi pengoperasian peralatan kategori 3 dan penggunaan bahan umum
pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

6.

Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas
yang menggunakan peralatan kategori 3 dan bahan umum pada kegiatan pendidikan.

7.

Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas
yang menggunakan peralatan kategori 3 dan bahan umum pada kegiatan penelitian.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

13

8.

9.

C.

10.

Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan
kategori 2 pada kegiatan penelitian.

11.

Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan
kategori 2 pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

12.

Menganalisis dan mengevaluasi data pada kegiatan penelitian.

13.
14.

Menganalisis dan mengevaluasi data pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Menganalisis dan mengevaluasi bahan khusus.

15.

Melakukan penilaian/pengendalian sistem kerja peralatan laboratorium.

16.

Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan penelitian menggunakan
peralatan kategori 3 dan bahan umum.

17.

Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat
menggunakan peralatan kategori 3 dan bahan umum.

18.

Memberikan layanan pengujian bahan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan menggunakan peralatan kategori 3 dan bahan umum.

Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
1.

D
.

E.

Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas
yang menggunakan peralatan kategori 3 dan bahan umum pada kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja peralatan
kategori 2 pada kegiatan pendidikan.

Melakukan kalibrasi peralatan kategori 3.

Pengevaluasian sistem kerja laboratorium
1.
2.

Melakukan evaluasi hasil kalibrasi peralatan kategori 2.
Mengevaluasi kinerja peralatan kategori 2.

3.

Mengevaluasi metode kerja dan penerapan metode kerja peralatan kategori 2.

4.

Mengevaluasi penerapan metode kerja peralatan kategori 2.

5.

Mengevaluasi penggunaan peralatan kategori 2.

6.

Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 2 dan penggunaan bahan khusus.

7.

Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 2 dan penggunaan bahan umum.

8.

Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 2 dan bahan khusus.

9.

Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 2 dan bahan umum.

10.

Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan kategori 2 dan bahan khusus.

11.

Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan kategori 2 dan bahan umum.

12.

Mengevaluasi subprogram tahunan pengelolaan laboratorium.

13.

Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan kategori 3 dan bahan umum.

14.

Mengevaluasi metode penanganan bahan.

15.

Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 2 dan bahan khusus.

16.

Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 2 dan bahan umum.

Pengembangan kegiatan laboratorium
1.
2.
3.
4.
5.

Mengembangkan kinerja peralatan kategori 2.
Mengembangkan metode kerja peralatan kategori 2.
Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas
menggunakan peralatan kategori 2 dan bahan khusus.
Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas
menggunakan peralatan kategori 2 dan bahan umum.
Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium sebagai Anggota.

Makalah ini disampaikan dalam lokakarya “Analisis Permasalahan dan Penyempurnaan Sitem Tatakelola Laboratorium”
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha tanggal 12-13 Januari 2015

14