BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (5)

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

‘’PENGADAIAN’’

OLEH
1. ABDUL AZIZ SYUHAILY

12 42 6532

2. SONY SALMANDRA

12 42 6655

3. PUTRA ANDHIKA

12 12 6378

S1 MANAGEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau
membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang
ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian,
mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak
penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan
berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan diindonesia yang
menyelenggarakan bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama
dan banyak dikenal masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini pegadaian
selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang yang dating biasanya
berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah. Porum
pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru. Cukup membawa agunan,
seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran
barang tersebuta. Agunan dapat berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan
bernilai ekonomis. Disamping itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti
kepemilikan dan identitas diri, selain itu, kini porum pegadaian banyak menawarkan

produk lain selain hanya gadai tradisional.
1.2.Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud
pegadaian dan bagaimana cara menjalankan gadai.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pengadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memberikan
kredit dengan masyarakat dengan cara khusus yaitu hukum gadai . Menurut hukum
gadai calon peminjam mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hartanya sebagai
jaminan kepada pihak pengadaian. Dalam hukum tersebut juga termuat pembelian hak
kepada pengadaian untuk melakukan penjualan (lelang) atas jaminan tersebut apabila
batas waktu pemberian pinjaman sudah habis dan peminjam tidak menebus
jaminannya.
Pegadaian terdiri dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan
pegadaian syariah. Pegadaian adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan
bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki cirri- cirri diantaranya:
1. Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan;


2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali
B. DASAR HUKUM PENGADAIAN
Dasar hukum gadai dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan berikut ini:
1. Pasal 1150 KUH perdata sampai dengan pasal 1160 buku 11 KUH perdata
2. Artikel 1196 vv, titel 19 buku 111 NBW
3. Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan
pegadaian
4. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1970 tentang perubahan peraturan
pemerintah nomor 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan pegadaian
5. Peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2000 tentang perusahaan umum
(perum) pegadaian.
Di indonesia lembaga yang ditunjuk untuk menerima dan menyalurkan kredit
berdasarkan hukum gadai adalah lembaga pegadaian.

C. SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PENGADAIAN
Usaha gadai di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman
VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat dengan
harta gerak. Dalam perkembangannya, sebagai bentuk usaha pegadaian banyak

mengalami perubahan demikian pula dengan status pengelolaannya telah mengalami
beberapa kali perubahan seiring dengan perubahan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan Staatblad 1901 No.131 tanggal 12 Maret 1901, maka pada tanggal 1
April 1901 berdirilah Kantor Pegadaian yang berarti menjadi Lembaga Resmi
Pemerintah. Selanjutnya berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun
1961 No.178, berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pegadain. Dalam
perkembangannya, pada tahun 1969 keluarlah Undang-Undang Republik Indonesia
No.9 tahun 1969 yang mengatur bentuk-bentuk usaha negara menjadi tiga bentuk
perusahaan yaitu Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM), dan
Perusahaan Perseroan (PERSERO).Sejalan dengan ini, maka Perusahaan Negara
Pegadaian berubah lagi statusnya menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) Pegadaian
(PERUM Pegadaian No.7 tanggal 11 Maret 1969).
Sejak saat itu, kegiatan perusahaan terus berjalan dan aset atau kekayaannya
pun bertambah. Namun seiring dengan perubahan zaman, Pegadaian dihadapkan pada
kebutuhan untuk berubah pula, dalam arti untuk lebih meningkatkan kinerjanya,
tumbuh lebih besar lagi dan lebih profesional dalam memberikan keleluasan
pengelolaan bagi manajemen dalam mengembangkan usahanya, Pemerintah
meningkatkan status Pegadaian dari Perusahaan Jawatan (PERJAN) menjadi
Perusahaan Umum (PERUM) yang dituangkan dalam peraturan Pemerintah No. 10


April 1990. Perubahan dari PERJAN ke PERUM ini merupakan tonggak penting
dalam pengelolaan Pegadaian yang memungkinkan terciptanya pertumbuhan
Pegadaian yang bukan saja makin meningkatkan kredit yang disalurkan, nasabah yang
dilayani pendapatan dan laba perusahaan.

D. KEGIATAN USAHA DAN MAMFAAT

1. Produk/Layanan
Berikut adalah beberapa layanan Perum Pegadaian.
Bisnis Inti
 KCA (Kredit Cepat Aman)
o kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan
nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan
produktif.
 Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
o kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro
kecil dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan
sistem fidusia.
 Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
o kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan
sistem gadai.
 Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)
o Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah
tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman
modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan
tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan
PEGADAIAN untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA
 Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)
o Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan
rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan
pengembalian secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama
dengan Menteri Perumahan Rakyat.
 KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
o Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling.
Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen














agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan
permainan harga para tengkulak.
Amanah
o pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan
swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman.
Arrum
o memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha
dengan jaminan BPKB dan emas.
Kremada
o pinjama (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan
rumah.
Kredit multi guna
o kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi
pegawai atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan
tetap.
Investa
o pinjaman dengan sistem gadai yang ang diberikan kepada nasabah
dengan sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu
dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan
diperdagangkan di bursa efek indonesia.
Kredit tunda jual gabah
o pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya
dengan jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup
biaya hidup dan modal budidaya.

Bisnis Lain
 Properti(Baru Hotel).
 Jasa Lelang
 Logam Mulia

2. Manfaat Pegadaian
-Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum
Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana
dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit
perbankan. Disamping itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian
tidak hanya jasa pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara
lain:

a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
-Bagi Perum Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan
kepada nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam
dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada
masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh
Perum Pegadaian digunakan untuk:.
-Dana pembangunan semesta (55%)
-Cadangan umum (20%)
-Cadangan tujuan (5%)
-Dana sosial (20%)
E. PROSES PEMINJAMAN ATAS DASAR HUKUM GADAI
Prosedur pinjaman
Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di perum pegadaian dapa
dijelaskan berikut ini :
1. Nasabah datang langsung kebagian informasi untuk memperoleh penjelasan tentang
pegadaian
2. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya dapat langsung
membawa barang jaminan ke bagian penaksir unttuk nilai jainan ang diberikan
3. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan ang diberikan,
4. Setelah nilai ajksir dieapkan langkah selanjutnya adalah enenukan julah pinjaan sewa
modal


5. Jika calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan
nasabah memperoleh pinjaman.

F. BESAR JUMLAH PINJAMAN DAN BARANG JAMINAN

1. Proses Pinjaman atas Dasar Hukum Gadai – Prosedur Kredit Cepat Aman (KCA)
Didalam pegadaian, terdapat beragam layanan yang ditawarkan oleh perum
pegadaian,pada layanan pegadaian ini telah dibagi menjadi dua macam layanan meliputi:
a. Layanan Gadai
- Kredit Cepat Aman (KCA)
Layanan ini merupakan kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua
nasabah baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif. Layana pada
sistem ini memberikan jaminan pada setiap golongan nasabah dalam keadaan aman, cepat
mudah dan felksibel. Dalam sistem ini proses pengajuan pinjaman kredit sangat mudah
dan aman. Proses pencairan dana kreditannya juga relatif cepat hanya membutuhkan
waktu kurang lebih 15 menit pinjaman sudah dapat dicairkan. Objek jaminannya berupa
semua benda yang berharga misalnya Laptop, perhiasan, kendaraan bermotor dan benda
yang berharga lainnya.
Dalam pengajuan pinjaman kredit dengan objek jaminannya berupa Laptop dan
Handphone, berikut prosedur peminjamannya:
• Nasabah menyerahkan Identitas Diri berupa KTP dan atau KK
• Nasabah menyerahkan barang jaminannya disertai dengan bukti-bukti pembelian
objek jaminan tersebut (kwitansi dan doesbook beserta carger dari Laptop dan atau
Handphone tersebut dengan kartu garansi yang telah ada)
• Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK)

b. Layanan Fidusia
- Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)
Layanan ini merupakan kredit atau pinjaman angsuran bulanan yang diberikan kepada
nasabah yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk
mengembangkan usahanya denngan cara sistem fidusia. Maksud dari sistem fidusia ini
diperintukan untuk nasabah dengan barang jaminan atau objek yang dijaminkan berupa
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), sehingga kendaraannya masih bisa
digunakan untuk berusaha hanya bukti kepemilikan tersebut yang dikuasai oleh perum
pegadaian.
Prosedur pengajuan Kredit Cepat Aman (KCA) ini sangat mudah dan tidak
membutuhkan waktu yang lama, sangat fleksibel dan mudah. Objek jaminannya cukup
BPKB kendaraan bermotor saja. Dalam hal proses pencairan dananya diperlukan waktu
selama tiga hari untuk kemudian dana dapat segera dicairkan. Jumlah pinjaman yang
ditawarkan didalam perum pegadaian ini berkisar mulai dari 1 juta hingga 250 juta rupiah.

Sewa modal atau bunga pinjaman relatif murah dengan angsuran tetap perbulannya.
Misalnya dengan jumlah pinjaman mulai dari 50.000 – 500.000 ribu rupiah ju7mlah
bunganya sebesar 0.75 % per lima belas hari (15 hari). Jangka waktu pinjaman yang
ditawarkan diperum pegadaian ini adalah mulai dari 12 bulan, 18 bulan sampai dengan 36
bulan. Adapun prosedur untuk mengajukan pinjaman kredit cepat aman ini adalah sebagai
berikut:
• Menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga)
• Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan selama satu
tahun.
• Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) asli dengan
fotocopy STNK dan menyerahkan faktur pembelian kendaraan bermotor tersebut.
 Proses mudah dan pengajuan Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
Layanan ini merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil
(dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman
dilakukan melalui mekanisme angsuran. Dalam sistem krasida ini objek jaminan yang
digadaikan adalah perhiasan, yakni perhiasan Emas.
Proses pengajuan pinjaman terhadap sistem ini sangatlah mudah dan relatif cepat serta
fleksibel, jangka penentuan waktu pinjaman mulai dari 12 bulan, 24 bulan dan ataupun 36
bulan. Modal pengembalian atau suku bunga yang ditawarkan dalam sistem krasida ini
murah hanya mulai 0,9% per bulan flat atau 11,8% per tahunnya. Adapun persyaratan
dalam pengajuan pinjaman gadai adalah sebagai berikut:
• Pemohon atau calon nasabah membawa angunannya atau barang gadaiannya berupa
Emas
• Menyerahkan fotocopy Identitas diri (KTP dan Surat keluarga/KK)
• Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Domisili Usaha dari Lurah/Kades
Dalam hal ini akan dijelaskan prosedur-prosedur pemberian kredit yang dilakukan
disetiap perum pegadaian, berikut prosedurnya:
• Pada awal pengajuan kredit, nasabah mengisi formulir aplikasi kredit Krasida
• Untuk selanjutnya nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usahanya, dokumendokumen mengenai barang jaminannya tersebut(kwitansi pembelian) serta
persyaratan lainnya.
• Setelah itu, petugas perum pegadaian memeriksa kembali keabsahan dokumendokumen yang telah diserahkan nasabah kepada petugas perum pegadaian.
• Setelah itu, petugas perum pegadaian menaksir berapa besar agunan yang telah
diserahkan oleh nasabah tersebut.
• Setelah ditentukan besar angunan gadai tersebut, nasabah dalam hal ini mendapat
persetujuan dari pihak suami atau isteri untuk melakukan penandatanganan Surat
Perjanjian Kredit.
• Pencairan dana kredit.
-Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)
Layanan ini bertujuan untuk Membantu mengembangkan Usaha Rumah Tangga
khususnya bagi kaum hawa atau ibu rumah tangga yang memliki bakat berwirausaha dengan
penggunaan sistem tanggung renteng. Dalam layanan ini masyarakat diharapkan bisa

mengembangkan usahanya, karena dalam layanan ini memberikan jaminan yang aman serta
mudah dalam proses peminjaman. Layanan ini merupakan solusi terpercaya bagi ibu rumah
tangga yang ingin mengembangkan usahanya, layanan ini juga merupakan produk awal dari
pemerintah yang diperuntukan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan
usahanya tersebut. Dalam layanan gadai pada sistem ini barang atau objek yang digadaikan
adalah perabotan rumah tangga mulai dari Televisi, Lemari es, Lemari, dan barang rumah
tangga yang sarana produksinya mengikat sistem fidusia, hanya berdasarkan surat keterangan
dari kelurahan.
Prosedur dalam pengajuan Kredit terhadap sistem Layanan yang ditawarkan oleh
perum pegadaian ini sangatlah mudah, cepat dan aman. Berikut proses atau prosedur dalam
pengajuan kredit dalam layanan Krista adalah sebagai berikut:
• Calon nasabah yang dimaksudkan dalam sistem kredit dalam layanan ini adalah
berkelompok dalam jumlah minimal 3 orang maksimal 5 orang.
• Memiliki usaha yang sudah dirintisnya selama 6 bulan
• Menerapkan sistem tanggung renteng dalam berkelompok atau dalam hal berwirausaha.
• Calon nasabah menyerahkan fotocopy Identitas Diri (KTP dari masing-masing anggota
kelompok dan fotocopy surat keluarga/KK)
• Berdomisili seperti apa yang telah tercatat didalam bukti identitas diri yang telah diserahkan
kepada petugas.
Dalam pengajuan kredit terhadap sistem ini, perum pegadaian mempunyai penawaran
jumlah pinjaman mulai dari 100.000(seratus ribu rupiah) sampai dengan 5.000.000(lima juta
ribu rupiah). Proses pencairan dana kredit membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga hari
setelah pengajuan dana kredit tersebut diterima oleh petugas perum pegadaian. Dalam sistem
ini jumlah sewa angunan atau modal bunga yang telah diterapkan sebesar 1% per bulan
dengan jangka waktu pembayaran mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan maupun
selama 36 bulan.

2. Prosedur Pelunasan dalam Kredit Cepat Aman (KCA)
Sesuai dengan syarat – syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian pinjaman,
nasabah mempunyai kewajiban untuk melakukan pelunasan pinjaman yang telah
diterimanya pada awal proses pinjaman kredit. Pada dasarnya dalam sistem prosedur
pelunasan yang dilakukuan oleh para golongan nasabah, nasabah bisa melakukan
kapanpun pelunasan pinjaman kredit tersebut apabila nasabah tersebut memegang jumlah
uang yang lebih, tanpa harus menunggu pada saat jatuh tempo pembayaran atau
pelunasan, hal ini bertujuan agar tidak memberatkan nasabah. Akan tetapi pelunasan
pembayaran pinjaman kredit tersebut bisa juga dilakukan berdasarkan prosedur dalam
perjanjian yang telah disepakati antara nasabah dengan perum pegadaian tersebut. Adapun
prosedur pelunasan dalam pinjaman kredit yang ditawarkan di perum pegadain ini adalah
sebagai berikut:
• Pada dasarnya semua prosedur pelunasan yang dilakukan didalam pelunasan
pinjaman kredit ini adalah sama, dapat dilakukan kapanpun nasabah mempunyai
jumlah uang yang lebih tidak menunggu jatuh tempo.
• Nasabah menyerahkan Identitas Diri (KTP dan atau KK)

• Nasabah menyerahkan Surat Bukti Kredit (SBK)
• Ini yang terpenting, nasabah diharapkan membawa uang pelunasan agar dapat
menebus barang jaminannya yang telah digadaikan tersebut.

3. Prosedur Pelelangan dalam Kredit Cepat Aman (KCA)
Pelelangan dalam pegadaian merupakan penjualan secara umum yang dilakukan oleh
perum pegadaian dimana perum pegadaian menjual barang – barang milik para anggota
atau golongan nasabah yang barangnya selamaya empat bulan dari tanggal jatuh tempo
tidak ditebus atau tidak diperpanjang, maka pihak perum pegadaian berhak untuk menjual
secara umum kepada masyarakat luas atau barang – barang tersebut menjadi milik publik
atau umum. Terdapat pembedaan antar pelelangan terhadap barang gudang dalam hal ini
adalah barang – barang seperti kendaraan bermotor, ataupun peralatan rumah tangga
dengan barang perhiasan. Yang menjadi pembeda antara kedua golongan tersebut adalah
nilai pelelangan. Barang gudang seperti yang dijelaskan diatas, nilai atau harga lelangnya
tergantung pada penawaran yang telah diberikan oleh penawar, sedangkan harga atau nilai
lelangan terhadap barang perhiasan dalam hal ini Emas, memiliki harga tersendiri yang
sudah ditetapkan oleh kantor wilayahnya. Misalnya dalam pelelangan perhiasan Emas,
kantor wilayah telah menetapkan harga lelang sebesar 10 juta untuk berat Emas seberat 15
gram, maka perum pegadaian menjual harga emas tersebut berdasarkan harga yang telah
ditentukan oleh kantor wilayah tersebut. Pelelangan ini dilakukan setiap satu bulan
sebanyak 2x pelelangan. Jadi misalkan barang yang digadaikan dalam jangka waktu 4
bulan tidak juga ditebus oleh pemiliknya maka perum pegadaian akan melakukan proses
pelelangan secara umum.

4. Bentuk Perjanjian dalam Kredit Cepat Aman (KCA)
Perjanjian kredit dalam bentuk perjanjian barang bergerak ini berisikan kata sepakat
antara kedua belah antara nasabah dengan perum pegadaian yang disahkan dengan adanya
tandatangan pada halaman surat bukti kredit (SBK). Berikut contoh daripada Surat Bentuk
Kredit tersebut

Ciri – ciri yang terkandung didalam Surat Bukti Kredit tersebut adalah sebagai berikut:
• Terdapat Hologram kolom dibawah tulisan “Surat Bukti Kredit” sebelah tulisan
“Perhatian”. Surat bukti kredit yang terdapat hologramnya tersebut dipegang atau

diperuntukan untuk nasabahnya sendiri. Jadi dalam hal peminjaman kredit nasabah
memegang surat bukti kredit yang asli dengan bercirikan hologram diatasnya tersebut.
• Sedangkan untuk arsip kantor menggunakan atau memegang surat bukti kredit yang
disebut dengan “Dwilipat”
G. KEUNTUNGAN USAHA GADAI
Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang
rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang
dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja
karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan
jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai
dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada
masyarakat dengan moto “meyelesaikan masalah tanpa masalah”.
Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber
dana, seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala
utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama.
Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang
harus lengkap, membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula
dengan jaminan yang diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang
dapat dijadikan jaminan di bank.
Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang
ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjaman
pun dalam waktu singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh
adalah jaminan dengan jam tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan
hal ini hampir mustahil dapat diperoleh di lembaga keuangan lainnya.
Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan
untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak
perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula
dengan sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu
tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk
menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank
atau lembaga keuangan lainnya adalah:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai
dengan kehendak nasabahnya
H. PENGADAIAN SYARIAH

1. Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian) pinjammeminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang. Perjanjian Gadai
pada prinsipnya diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam
transaksi rahn (gadai syariah) dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap
individu yang melaksanakan transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah sama
dengan gadai, tetapi dalam pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang
tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.
a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn berarti
perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan utang yang
nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya
maupun sebagian.
b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system gadai
dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak menentukan tarif
jasa dari besarnya uang pinjaman.
c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong
dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.
2. Landasan hukum pegadaian syariah
Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg)
adalah firman Allah Swt. Berikut.
‫ضةن فوإروهاًنن وكاًتإبباً توإجتدوا وولونم وسفورر وعولىَ تكننتتنم ووإإنن‬
‫ومنقتبوُ و‬
Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang, maka
hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-Baqarah:283).
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia berkata:
“Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di Madinah ketika beliau
mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara
orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib
membayar utangnya sekalipun kepada non-muslim.
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam dapat
digambarkan sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan barang bergerak dan
kemudian dan kemudian penggadaian menyimpan dan merawatnya di tempat yang telah
disediahkan oleh penggadaian.Akibat yang timbul dari proses penyimpanan adalah
timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai investasi tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan
keseluruhan proses kegiatannya. Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya
sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah pihak.

Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di
pungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang
pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai
“lipstick” yang akan menarik minat konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :
a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan
barang jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.
b. Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan
kepada murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta,
pinjaman itu jelas dan tertentu.
c. Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang
dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak
terkait dengan hak orang lain, dan bisa di serahkan baik materi maupun manfaatnya
d. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta
jangka waktu rahn di tetapkan dalam prosedur.
e.Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi,
penyimpanan,keamanan,dan pengolahan serta administrasi.
Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup
menyerahkan harta geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan
copy tanda pengenal. Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang
bergerak tersebut yang akan di jadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa
simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran
barang yang ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar yang telah di tetapkan
oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah sebesar 90%
dari nilai taksiran barang.
Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan
kesepakatan:
1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4
bulan
2. Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh
rupiah) dari kelipatan taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan
pada saat melunasi pinjaman.
3. Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat
pencaiaran uang pinjaman.
I. MEKANISME PRODUK SYARIAH
A. produk gadai ( Ar-Rahn )
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih
dahulu memenuhi kebutuhan berikut:
1. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
2. Mengisi permulir permintaan rahn

3. Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
a. Perhiasan emas, berlian
b. Kendaraan bermotor
c. Barang-barang elektronik
Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui
tahapan
berikut:
1. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi;
idenditas serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan
menerima uang pinjaman.
J. PERBEDAAN PENGADAIAN KONVONTIONAL DAN SYARIAH DENGAN BANK







Pegadaian Konvensional
Pegadaian Syariah
Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 103 tahun 2000
Nomor 103 tahun 2000 dan Hukum Agama
Islam
Biaya administrasi berdasarkan prosentase Biaya administrasi menurut ketetapan
berdasarkan golongan barang
berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih Bilamana lama pengembalian pinjaman
dari perjanjian barang gadai dilelang lebih dari akad, barang gadai nasabah dijual
kepada masyarakat
kepada masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
uang pinjaman (UP)
taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan
Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan pinjaman + sewa modal + biaya lelang)
(uang pinjaman + jasa penitipan + biaya
penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, uang kelebihan tersebut menjadi diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS
milik pegadaian
1 hari dihitung 15 hari
1hari dihitung 5 hari
Mengenakan bunga (sewa modal) terhadap Tidak mengenakan bunga pada nasabah
nasabah uang memperoleh pinjaman
yang mendapatkan pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan:
Istilah- istilah yang digunakan:
Gadai
 Rahn
Pegadaian
 Murtahin
Nasabah
 Rahin
Barang Pinjaman
 Marhun
Pinjaman
 Marhun Bih

BAB III
KESIMPULAN
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan
dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah
memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan
kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang
dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum
Pegadaian dipimpin sebuah dewan direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan
beberapa direktur.