CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA T

TUGAS
SISTEM INFORMASI
CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA TINGKATAN
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (MIS).

Nama

:

Glory Efrat Sandy Sipayung

NIM

:

201331073

Kelas

:


F

Mata Kuliah

:

Sistem Informasi

Nama Dosen

:

Rakhmat Arianto ST, M.Kom

Tanggal

:

16 September 2015


SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
TAHUN 2015/2016

1. SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi
yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya
mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan
dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.

2. TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT ITU SENDIRI :
a. lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit
b. agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
c. kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan
rumah sakit.
d. meningktakan citra pelayanan rumah sakit.
3. MEKANISME KONTROL :
Mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas,
analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program,

menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang

proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem
Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat
untuk menyongsong Indonesia Sehat.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen
pada Rumah Sakit yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
A. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan
baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu
diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan
yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam
mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan
ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak
terbatas.
B. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi
satu
kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif
sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan

data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat
yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke
computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
C. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus
ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada
dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah:
Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan
tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem
informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
D. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat
penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara
umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan
Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi untuk Rumah
Sakit adalah :
a. Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
b. Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi
Informasi menangani proses maupun penampungan data.
c. Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi
dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.

d. Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan
dari vendor maupun pasar.

Pada Sistem Informasi Rumah Sakit ini menggunakan :
a. Systems Approach, yang mana pengertian nya adalah untuk pendekatan sistem
yg merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu
kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem
informasi saja.
b. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi
(strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan
informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke
penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
c. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit
menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap
modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang
direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.

d. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang
mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa
yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya
pemeliharaan yang rendah.

Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit
dan status rumah sakit:






Rumah Sakit Vertikal
Rumah Sakt Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Swasta
Rumah Sakit Spesialist

Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas
guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama

yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit
daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:

1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang
terintergrasi dan berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan
memudahkan pada proses migrasi data.

3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga
menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan.
6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,

slurppsss.wordpress.com
https://4jipurnomo.wordpress.com/computer-based-information-system-cbis/
https://andrazain.wordpress.com/2013/04/28/contoh-penerapan-sistem-informasimanajemen/


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25