METABOLISME DAN INDEKS MASSA TUBUH

https://agierlina.wordpress.com/2014/10/20/9/diakses.tanggal.4-april-2016.pkl,15.00.

1. METABOLISME DAN INDEKS MASSA TUBUH
Basal metabolik rate (BMR) meningkat 15%-20% untuk pertumbuhan janin dan persiapan
memberikan ASI yang ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori dibutuhkan terutama dari
pembakaran hidrat arang khususnya kehamilan 20 mg ke atas.

Protein diperlukan untuk perkembangan badan, alat kandungan, mammae, janin. Protein
disimpan untuk persiapan laktasi. Bumil sering haus, nafsu makan besar, sering kencing
dipengaruhi oleh Hormon Somatomammotropin, peningkatan plasma insulin dan hormon
adrenal. Kebutuhan mineral ibu : Kalsium 30gram/hr, fosfor rata-rata 2 gr/hr, zat besi 800 mg/
30-50 mg sehari, dan air minimal 8 gelas/hr.

Peningkatan berat badan ibu disebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, cairan ketuban) dan
berat Ibu (uterus, mammae yang membesar, volume darah meningkat, lemak, protein, adanya
retensi air). Berat badan wanita hamil naik 6,5-16,5 kg, rata-rata 12,5 kg, terutama 20 minggu
terakhir. Kadar alkali-fosfatase meningkat 4x lipat dibanding wanita tidak hamil, mulai
kehamilan 4 bulan. Alkali fosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta.

1. DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan Sehingga terjadi pengenceran darah

(hemodilusi) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32-34 mg. Serum darah (volume darah)
bertambah 25-30 % dan sel darah bertambah 20%. Massa sel darah merah terus naik sepanjang
kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM l sampai TM lll.

Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor :
1. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim.
2. Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi retro-plasenter.

3. Pengaruh Hormon Progesteron dan estrogen.
4. Volume darah :
Meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga terjadi pengenceran
darah (haemodilusi).
1. Sel darah
sel darah meningkat 20%, Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin menurun
pada TM I.
Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama trimester
pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3 meningkat menjadi rata-rata 2030.000/ mm3 pada saat ”a term”. Jumlah ini menurun dengan cepat setelah persalinan dan
kembali ke kadar sebelum hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya

hemodilusi maka LED sangat meningkat (4 x dari angka normal)

Pembekuan/Koagulasi
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan
berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan risiko
terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasikomplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio plasenta.

2. SISTEM PERNAFASAN
Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin,
serta memfasilitasi perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu.

Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa kehamilan.
Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada aterm konsumsi
oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi semenit meningkat hingga 50%. PaCO2
menurun sekitar 28-32mm Hg.

Alkalosis respiratorik dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu penurunan konsentrasi
plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat meningkatkan PaO2 secara perlahan. Peningkatan
dari 2,3-difosfogliserat mengurangi efek hiperventilasi dalam afinitas hemoglobin dengan
oksigen. Tekanan parsial oksigen dimana hemoglobin mencapai setengah saturasi ketika

berikatan dengan oksigen meningkat dari 27 ke 30 mm Hg.

Hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah jantung memicu perfusi
jaringan. Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran uterus dan umumnya
diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan transversal dari cavum thorax. Mulai bulan
ke lima, expiratory reserve volume, residuak volume,dan functional residual capacity menurun,
mendekati akhir masa kehamilan menurun sebanyak 20 % dibandingkan pada wanita yang tidak
hamil.

Secara umum, ditemukan peningkatan dari inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru
total tidak mengalami perubahan. Pada sebagian ibu hamil, penurunan functional residual
capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi bagi mereka yang mengalami perubahan pada
closing volume lebih awal sebagai akibat dari merokok, obesitas, atau skoliosis dapat mengalami
hambatan jalan nafas awal dengan kehamilan lanjut yang menyebabkan hipoksemia. Manuver
tredelenburg dan posisi supin juga dapat mengurangi hubungan abnormal antara closing volume
dan functional residual capacity. Volume residual dan functional residual capacity kembali
normal setelah proses persalinan.

2. SISTEM PERSYARAFAN
Konsentrasi alveolar minimum menurun secara progresif selama masa kehamilan. Pada masa

aterm menurun sekitar 40% untuk semua anestesi general. Namun, konsentrasi alveolar
minimum kembali normal pada hari ketiga pasca kelahiran. Perubahan kadar hormon maternal
dan opioid endogen telah dibuktikan. Progestron yang memiliki efek sedasi ketika diberikan
dalam dosis farmakologis, meningkat sekitar 20 kali lebih tinggi daripada normal pada masa
aterm dan kemungkinan berefek kecil dalam observasi. Peningkatan secara signifikan kadar
endorfin juga memegang peranan penting dalam masa persalinan dan kelahiran. Wanita hamil
menunjukkan peningkatan sensitivitas terhadap kedua jenis anestesi baik regional maupun
general. Dari awal periode pemasukan anestesi secara neuraxial, wanita hamil membutuhkan
lebih sedikit anestesi lokal daripada wanita yang tidak hamil untuk mencapai level dermatom
sensorik yang diberikan.

Minimum local analgesic concentration (MLAC) digunakan dalam anestesi obstetrik untuk
membandingkan potensi relatif dari anestesi lokal dan MLAC didefinisikan sebagai median dari
konsentrasi analgesik efektif dalam 20 ml volume untuk analgesi epidural dalam periode awal
persalinan. Obstruksi dari vena cava inferior karena pembesaran uterus mengakibatkan distensi
dari vena pleksus epidural dan meningkatkan volume darah epidural. Yang mendekati masa akhir
kehamilan menghasilkan tiga efek mayor : (1) penurunan volume cairan serebrospinal, (2)
penurunan volume potensial dari ruang epidural, (3) peningkatan tekanan ruang epidural. Dua
efek awal memicu penyebaran sefalad dari cairan anestesi lokal selama anestesi spinal dan
epidural, dimana efek yang terakhir mungkin menjadi predisposisi dalam insidensi lebih tinggi

dari punksi dural dengan anestesi epidural.

Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan
neuromuskular berikut:
1. Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
2. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau kompresi
akar syaraf.
3. Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal tunned syndrome
selama trimester akhir kehamilan.
4. Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang membungkuk
berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus barkialis

http://arniastutiy.blogspot.co.id/diakses.tanggal.4-maret-2016.pkl.15.40.

Perubahan Pada Berat Badan
Peningkatan berat badan

yang terus berlangsung pada masa hamil


merupakan indikasi pofsitif mengenai adanya penyesuaian kandungan dengan
pertumbuhan janin.peningkataan yang diperkirakan
a. 2,0 Kg dalam 20 minggu pertama
b. 0.5 Kg perminggu hingga maa kehamilan berakhir.
Perkiraan total berat bdan pada maa hamil 12,0 Kg banyak factor yang
mempengaruhi peningkatan berat badan ,antara lain : Tingkat oedema, Tahap

metabolisme , Pelakassan diet, muntah atau diare , jumlah cairan amnion, berat
janin, plasenta, penimbunan lemak seperti dibuah dada, Pantat dll, penimbunan zat
putih telur , retensi air dll.
Tabel : perkiraan kenaikan berat badan selama kehamilan normal.
Masa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


Fetus
Plasenta
Cairan amnion
Uterus
Payudara
Darah / plasma
Cairan interstisiel
Jaringan lemak maternal
(tanpa oedema)

Total

10 Mg
5

20 Mg
300

30 Mg

1500

40 Mg
3500

20

170

430

650

30

350

750

800


140

320

600

970

45

180

360

405

100

600


1300

1250

0

30

80

1580

310

250

3480

3345


650

4000

8500

12500

Perubahan dalam darah dan pembekuan darah
Pada masa kehamilan terjadi perubahan dalam darah dimana volume darah
akan meningkat sekitar 1500 ml peningkatan terdiri atas 1000 ml plasma ditambah
450 ml Sel darah merah (SDM) yang disebut haemodilusi, peningktan volume
mulai terjadi pada sekitar minggu ke 10 sampai ke 12 mencapai puncak sekitar
30% sampai 50% diatas volume tidak hamil pada minggu ke 20 sampai ke 26 ,
dan menrun setelah minggu ke 3 selama massa hamil terjadi percepatan produksi
SDM , massa SDM meningkat 30% sampai 33% pada kehamilan aterm, jika
mengkomsumsi zat besi, SDM hanya meningkat hanya 17 %
Walaupun produksi SDM meningkat Tapi nilai normal Hemoglobin dalam
darah menurun secara menyolok kondisi ini disebut anemia fisiologis penurunan
lebih jelas pada trimester ke 2 dimana terjadi ekpansi volume darah cepat. Apabila

nilai hempglobin turun sampai 10 gram / dl. Atau lebih dikatakan wanita hamil
dalam keadaan anemia. Disamping itu hamil terhjadi juga perubahan pembekuan
darah ‘’koagualsi” dimana kecenderungannya lebih besar , ini merupakan akibat
peningkatan berbagai factor pembekuan. Aktivitas fibrinolitik (pemecaha atau
pelarutan pembekuan darah) menglami depresi selama masa hamil dan periode
perineum sehingga wanita hamil lebih rentang terhadap trombosit .

Perubahan pada system pernapasan
Perubahan ini lazim terjadi untuk memperbesar penerimaan oksigen pada
kandungan dan menyediakan saluran pembuangan CO 2 yang efektif bagi ibu dan
janin. Pada masa hamil tua , tulang rusuk mengembang meneyediakan kapasitas
ringga dada dengan cara menetralkan efek membesarnya rahim yang menekan
diafragma, hingga diaragma kurang leluasa bergerajk sehinggaa tidak jarang
wanita hamil mengeleuh tentang rasa sesak dan pendek nafas, ini ditemukan pada
usia kehamilan 32 Mg keatas untuk memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat kirakira 20% seorang ibu hamil selalu bernafas lenih dalam