Tabel 3.1 Populasi Penelitian NO

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang
digunakan

adalah

penelitian

kuantitatif

yang

berbentuk

deskriptif

korelasional, artinya penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi
tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat. Penelitian
deskriptif korelasional menurut Suharsimi Arikunto adalah metode yang

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya
kemudian dicari hubungannya.1
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
berusaha melukiskan atau menjelaskan fenomena kejadian yang ada secara
mendetail, sistematis dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada di
lapangan untuk dicari hubungan antara variabel Pola Asuh Orang Tua (X)
dengan

Konsep

Diri

Peserta

Pidik

(Y).


Penelitian

ini

berusaha

menggambarkan sejauh mana β€œHubungan Antara Pola Asuh Orang Tua
dengan Konsep Diri Peserta Didik SMPN 24 Padang”.

1

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002) , h. 64

47

48

B. Populasi dan Sampel
1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang diteliti.2
Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah peserta didik
kelas VIII SMPN 24 Padang. Secara rinci penyebaran populasi peserta
didik kelas VIII SMPN 24 Padang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

NO

Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Kelas
Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8


Kelas VIII. A
32 Orang
Kelas VIII. B
34 Orang
Kelas VIII. C
34 Orang
Kelas VIII. D
34 Orang
Kelas VIII. E
34 Orang
Kelas VIII. F
32 Orang
Kelas VIII. G
32 Orang
Kelas VIII. H
34 Orang
Jumlah
266 Orang
Sumber: Bagian Tata Usaha SMPN 24 Padang

Populasi yang berjumlah

orang peserta didik ini tidak akan

dijadikan responden dalam penelitian ini karena populasi bisa diwakilkan
pada sampel.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang menjadi pokok penelitian.3
Pengambilan sampel dimaksudkan untuk menghemat tenaga, waktu dan
biaya. Mengingat banyaknya populasi yang ada dan karena keterbatasan,

2

A.Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Padang FIP IKIP 2005), h. 180
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
1990), h. 55
3

49


maka penulis mengambil sampel yang bisa mewakili kondisi dan sifat
umum dari populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sample
random sampling atau sampel acak. Menurut Sugiyono dikatakan simple
(sederhana) karena dalam pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.4
Adapun jumlah seluruh peserta didik di kelas VIII SMPN 24
Padang adalah 266 orang yang terbagi ke dalam 8 lokal. Karena jumlah
peserta didiknya lebih dari 100, maka sampel penelitian ini diambil dengan
menggunakan rumus dari Taro Yamane5 dengan rumus sebagai berikut :
N
n =
Nxd2 +1
Keterangan rumus :

n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan
n = 266 : (266 x 0,01+ 1)
= 266 : 3,59
= 72,67 (dibulatkan 73 orang)

Jadi, jumlah sampel sebanyak 73 orang peserta didik.

4

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta,
2010) h. 82
5
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2006) h. 66

50

NO
1
2
3

4
5
6
7
8

Tabel 3.2
Sampel Penelitian
Kelas
Kelas VIII. A
Kelas VIII. B
Kelas VIII. C
Kelas VIII. D
Kelas VIII. E
Kelas VIII. F
Kelas VIII. G
Kelas VIII. H
Jumlah

Jumlah

10 Orang
9 Orang
9 Orang
9 Orang
9 Orang
9 Orang
9 Orang
9 Orang
73 Orang

C. Metode Pengumpulan Data
Didalam pengumpulan data peneliti menggunakan Kuesioner atau
Angket. Karena sebagian besar penelitian kuantitatif umumnya menggunakan
kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Angket
adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim
kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti.6
Menurut Kartini Kartono angket adalah suatu daftar pertanyaan
berupa formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah responden atau
obyek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban dari responden

secara tertulis.7 Angket ini akan diberikan kepada peserta didik kelas VIII di
SMPN 24 Padang sebanyak 73 orang untuk mengetahui hubungan pola asuh
orang tua dengan konsep diri peserta didik kelas VIII SMPN 24 Padang.

6
7

Burhan Bugin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Kencana, 2005), h. 123
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, (Bandung: Alumni, 1980), h. 200.

51

D. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan data yang diperlukan maka instrumen penelitian yang
digunakan adalah angket (kuisioner). Pernyataan mencakup tentang hubungan
antara pola asuh orang tua dengan konsep diri peserta didik, alat ukur yang
digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono skala likert digunakan untuk
mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Alternatif jawaban disusun berdasarkan lima kategori
untuk pertanyaan positif dan negatif, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadangkadang (KD), Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Melalui Tabel berikut dapat

dilihat kategori jawaban dan skor masing-masing pernyataan dengan
menggunakan skala likert.8
Tabel 3.3
Kategori Jawaban dan Skor Setiap Jawaban
dengan Menggunakan Skala Likert
Kategori Jawaban
Positif
Negatif
Skor
Skor
Selalu (SL)
5
1
Sering (SR)
4
2
Kadang-Kadang (KD)
3
3
Jarang (JR)
2
4
Tidak Pernah (TP)
1
5
Sumber: Sugiyono (2012)
Instrumen yang digunakan untuk melihat hubungan pola asuh orang tua
dengan konsep diri peserta didik pada penelitian ini adalah kuisioner atau
angket yang berupa item pernyataan yang disusun oleh peneliti. Penyusunan
angket diusahakan mempertimbangkan kemudahan pengisian objek penelitian.

8

Sugiyono, Op. cit, h. 93

52

Berikut diuraikan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Pola Asuh Orang tua Dengan Konsep Diri
Variabel
Pola Asuh
Orang Tua

Sub-Variabel
Pola Asuh
demokratis

Pola Asuh
Permisif

Pola Asuh
Otoriter

Indikator

Item

Jumlah

+
1,2

3,4,5

5

Memberikan kebebasan kepada anak
untuk memilih yang terbaik bagi dirinya

6,7

8,9,10

5

Mendengarkan pendapat anak

11,12

13,14,15

5

Melatih bertanggung jawab

16,17

18,19,20

5

Berpatisipasi dalam mengatur hidupnya

21,22

23,24,25

5

Mendidik anak secara bebas

26,27

28,29,30

5

Anak tidak perlu mendapat arahan,
teguran atau bimbingan

31,32

33,34,35

Kontrol orang tua pada anak sangat
lemah

36,37

38,39,40

5

Menentukan aturan-aturan dan batasanbatasan pada anak

41,42

43,44,45

5

Orang tua memerintah dan memaksa
tanpa kompromi
Orang tua menentukan tanpa
memperhitungkan keadaan anak

46,47

48,49,50

5

51,52

53,54,55

5

Anak harus patuh terhadap aturan dan
kebijakan orang tua

56,57

58,59,60

5

Sikap keras dianggap sebagai sikap yang
dilakukan agar anak menjadi penurut

61,62

63,64,65

5

39

65

Memberikan kesempatan untuk tidak
selalu bergantung pada orang tua

Jumlah

26

53

Variabel
Konsep Diri

Sub-Variabel

Indikator

Item

Jumlah

Aspek fisik

Penilaian individu terhadap segala
sesuatu yang dimiliki individu

+
1,2,3,4,5,6,
7,8,9,10.

11,12,13,14,
15,16,17,18,
19,20.

Aspek sosial

Meliputi peranan sosial yang
dimainkan individu

21,22,23,24
,25.

26,27,28,29,
30.

10

Aspek moral

Meliputi nilai- nilai dan prinsipprinsip yang memberi arti dan
arah bagi kehidupan individu

31,32,33,34
,35.

36,37,38,39,
40

10

Aspek psikis

Meliputi pikiran, perasaan,
kemauan, dan sikap individu
terhadap dirinya sendiri

41,42,43,44
,45.

46,47,48,49,
50.

10

25

25

50

Jumlah

E. Pengujian Instrumen

Uji coba instrumen ini dilakukan kepada peserta didik kelas VIII SMPN
30 Padang. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh nilai validitas dan
reliabilitas dari instrumen pengumpulan data konsep diri. Untuk memastikan
bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur
yang akurat dan dapat dipercaya maka harus dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap data yang terkumpulkan agar diperoleh hasil yang valid
dan reliabel.
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrumen. Suatu instrumen

20

54

dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tesebut. Pernyataan
dinyatakan valid jika rhitung > rtabel.
Uji validitas berguna untuk mengukur validitas (kesahihan)
instrumen (angket). Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji
validitas instrumen yang digunakan rumus korelasi product moment dengan
rumus:
π‘Ÿπ‘₯𝑦 =
Keterangan :

𝑁

𝑁

𝑋2 βˆ’

π‘‹π‘Œ βˆ’

r = koefesien korelasi
n = jumlah responden
X = variabel bebas
Y = variabel terikat

𝑋

2

𝑋

𝑁

π‘Œ

π‘Œ2 βˆ’

π‘Œ

2

Setelah dilakukannya uji coba intrumen didapat item valid dari
varibel pola asuh adalah 1, 5, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23,
24, 25, 28, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 45, 50, 54, 58, 59, 61, 62, 65 dan item
gugur yaitu 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 18, 21, 26, 27, 29, 30, 32, 36, 39, 40, 41, 42,
43, 44, 46, 47, 48, 49, 51, 52, 53, 55, 56, 57, 60. Sedang uji coba intrumen
variabel konsep diri didapat item valid adalah 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 17,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 45, dan item guru yaitu 3, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 28, 30, 31,
46, 47, 48, 49, 50.
Setelah didapatkannya hasil intrumen uji coba di atas dan
berkonsultasi dengan pembimbing maka item gugur yang didapat

55

dikeluarkan dan hanya item valid yang dimasukkan dalam intrumen angket
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten,apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama
pula.9
Uji ini yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan pada
subjek yang sama atau untuk menunjukkan adanya kesesuaian sesuatu yang
diukur dengan jenis alat likert yang digunakan,dengan menggunakan
Cronbachs alpha:
π‘Ÿ

11=

𝜎2
π‘˜
1 2𝑏
π‘˜βˆ’1
πœŽπ‘‘

Keterangan : π‘Ÿ11 = reliabilitas instrumen
tπœŽπ‘‘2 = varian total
k
= banyak butir pertanyaan
πœŽπ‘2 = jumlah varian butir

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan program SPSS
V.20 di dapat reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.5
Reliabilitas Pola Asuh
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,837

9

Syofian Siregar, Op. Cit, Hal:87

N of
Items
31

56

Tabel 3.6
Reliabilitas Konsep Diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,833

N of
Items
34

Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel pola asuh dan
konsep diri reliabel karena syarat suatu data itu dikatakan reliabel sebesar
0,60 dan didapatkan reliabilitas pola asuh 0,837 dan konsep diri 0,833.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kuantitatif, yaitu data yang diperoleh
dari subjek melalui skala ukur ditransformasi ke dalam angka-angka menjadi
data kuantitatif, sehingga data tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan
satatistik. Uji hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Karl Pearson.
Rumus Product Moment
N . βˆ‘ XY – (βˆ‘ X) (βˆ‘ Y)
rxy =

√ [N . βˆ‘ XΒ² - (βˆ‘ X )Β²] [ N . βˆ‘ YΒ² - (βˆ‘ Y)Β²]

Keterangan :
N

= Jumlah subjek penelitian

=
X
=
Y
=
οƒ₯X =
rxy

οƒ₯Y

10

Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Variabel bebas
Variabel terikat
Jumlah skor variabel X

= Jumlah skor variabel Y10

Anas Sudjono, Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 257

57

Besarnya β€œr”
Product Moment
(𝐫𝐱𝐲 )
0,00 – 0,20

0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 0,90
0,90 – 1,00

11

Tabel 3.7
Tabel Interpretasi 𝐫𝐱𝐲

Interpretasi

Antara Variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan
tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara
Variabel X dan Variabel Y).
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi.
Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau tinggi.
Sumber: diadaptasi dari Anas Sudijono11

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hlm. 193

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUAT IMPACT PAVING BERBAHAN LUMPUR LAPINDO DENGAN PEMBERIAN PERLAKUAN PRESSING (Studi Penelitian Lumpur Lapindo)

0 19 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN SBP (Spontaneous Bacterial Peritonitis) Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

1 50 24

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

4 37 33

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

prosedur Verifikasi Data Perjalanan Dinas Pada Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air

9 64 69

Sistem Informasi Rekapitulasi Absensi dan Perhitungan Tunjangan Kinerja Pegawai Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI berbasis website

0 19 1

ANALISIS PUTUSAN NO : 1270 / Pid.B / 2009 / PN.TK PADA BPR TRIPANCA SETIADANA

2 45 21

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58