View of PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT KELAS X

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TPS PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT KELAS X
Dwi Ivayana Sari
Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan
Abstract:This research is a developmental research at a set of teaching learning
tools in which oriented to cooperative teaching learning model by Think Pair
Share (TPS) structural approach of square equation at tenth grade students of
SMA Negeri 4 Bangkalan. This research is aimed to produce a good set of
teaching learning tools of cooperative teaching learning by Think Pair Share
(TPS) structural approach of square equation at tenth grade. The subject in this
research is X-5 grade students of SMA Negeri 4 Bangkalan
In a phase of developmental research, a set of teaching learning tools
applied is 4-D developmental tools which has been modified into define, design,
and develop. A set development of teaching learning tools consist of lesson plan
(LP), students’ worksheet and students’ achievement test. The research instrument
used is a sheet of teaching learning tools validation, a sheet of students’ activities,
and a sheet of students’ response questionnaire. Then the results of those
instruments are analyzed descriptively to answer the previous research objectives.
The result of descriptive analysis shows that the development of
cooperative teaching learning tools by Think Pair Share (TPS) structural
approach of square equation at tenth grade produces a good set of teaching

learning tools because of its completeness in: (1) the effectiveness category
towards teacher’s ability in managing class, (2) the effectiveness category toward
students’ activities, (3) the positive category of students’ responses and (4) the
validity, reliability and sensitivity category toward the achievement test.
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran berorientasi pada model pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan struktural Think Pair Share (TPS) untuk materi persamaan kuadrat di
kelas X SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural Think Pair
Share (TPS) yang baik pada materi persamaan kuadrat di kelas X. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 4 Bangkalan.
Pada tahap penelitian pengembangan, model pengembangan perangkat
pembelajaran yang digunakan adalah model pengembangan perangkat 4-D yang
telah dimodifikasi, yang terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan, dan
pengembangan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Tes Hasil
Belajar (THB). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi
perangkat pembelajaran, lembar observasi kemampuan guru mengelola
pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, lembar angket respon siswa dan
soal THB. Hasil-hasil dari instrumen tersebut dianalisis secara deskriptif untuk

menjawab tujuan penelitian.

72

Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa pengembangan
perangkat pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural Think Pair
Share (TPS) untuk materi persamaan kuadrat di kelas X menghasilkan perangkat
pembelajaran yang baik karena memenuhi (1) kategori efektif untuk kemampuan
guru mengelola pembelajaran, (2) kategori efektif untuk aktivitas siswa, (3)
kategori positif untuk respon siswa, dan (4) memenuhi kategori validitas,
reliabilitas, dan sensitivitas untuk THB.
operatif. Pembelajaran kooperatif diya-

Pendahuluan
Upaya peningkatan kualitas Sum-

kini oleh para pendidik dan peneliti

ber Daya Manusia (SDM) menjadi


memiliki banyak keuntungan seperti:

salah satu tuntutan yang harus terpe-

(a) siswa bertanggungjawab terhadap

nuhi seiring dengan perkembangan

proses belajarnya, (b) siswa mengem-

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IP-

bangkan keterampilan berpikir tingkat

TEK) serta perkembangan masyarakat

tinggi dan memiliki usaha yang lebih

yang telah melaju dengan pesatnya.


besar untuk berprestasi, (c) hubungan

Perkembangan IPTEK serta perkem-

yang lebih positif antar siswa dan

bangan masyarakat yang pesat ini

hubungan psikologi yang lebih besar

menggugah para pendidik untuk mela-

(Rahayu, 1998: 153-154).

kukan pembaharuan-pembaharuan di

Terdapat empat variasi pendekatan

bidang pendidikan yang merupakan


yang dapat dilakukan oleh guru dalam

salah satu upaya untuk meningkatkan

menerapkan model pembelajaran ko-

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

operatif, yaitu STAD, JIGSAW, Inves-

guna menunjang kegiatan sehari-hari

tigasi

dalam masyarakat. Salah satunya ada-

Kelompok

(Teams


Games

Tournamens atau TGT), dan pende-

lah pendidikan matematika yang dapat

katan struktural yang meliputi Think

memasuki bidang studi/cabang ilmu

Pair Share (TPS) dan Numbered Head

lain, sehingga cukup beralasan untuk

Togethet (NHT).

diberikan kepada siswa sebagai bekal

Pembelajaran kooperatif dengan


menghadapi hidup di masa mendatang.

pendekatan struktural dikembangkan

Salah satu model pembelajaran

oleh Spencer Kagan. Pendekatan struk-

yang dapat membuat siswa berpar-

tural menekankan penggunaan struktur

tisipasi aktif dalam proses pembe-

tertentu yang dirancang untuk mem-

lajaran adalah model pembelajaran ko-

pengaruhi pola interaksi siswa. Struktur
73


Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

yang

dikembangkan

oleh

dibicarakan

Kagan

bersama

pasangannya

dimaksudkan sebagai alternatif untuk


masing-masing dengan seluruh kelas.

struktur kelas yang lebih tradisional,

Hal ini sesuai dengan teori konstruk-

seperti resitasi, bahwa guru menga-

tivis (dalam Sriwahyuningsih, 2011:

jukan pertanyaan-pertanyaan kepada

44) yang menyatakan bahwa siswa

seluruh kelas dan siswa memberikan

harus menemukan sendiri dan men-

jawaban setelah mengangkat tangan


transformasikan informasi kom-pleks,

dan dipanggil namanya (Arends, 2008:

mengecek

15).

aturan-aturan lama dan merevisinya
Model

pembelajaran

informasi

baru

dengan

apabila tidak sesuai.


kooperatif

dengan pendekatan struktural Think

Hasil penelitian yang dilakukan

Pair Share (TPS), memiliki prosedur-

oleh Lince (2001: 96) menyimpulkan

prosedur yang ditetapkan secara eks-

bahwa hasil belajar siswa yang diajar

plisit untuk memberikan lebih banyak

dengan menggunakan model pembe-

waktu kepada siswa untuk berpikir,

lajaran kooperatif dengan pendekatan

untuk merespon dan untuk saling

struktural lebih baik daripada hasil

membantu. Langkah-langkah pembe-

belajar siswa yang diajar dengan model

lajaran kooperatif TPS menurut Arends

pembelajaran

(2008: 15) adalah sebagai berikut: guru

pokok bahasan persamaan garis lurus.

mengajukan sebuah pertanyaan atau isu

Hasil yang serupa juga didapat oleh

yang terkait dengan pelajaran dan

Mujib (2004: 115) untuk pokok baha-

meminta siswa-siswanya untuk memi-

san pangkat rasional dan bentuk akar.

kirkan sendiri tentang jawaban untuk

Lebih lanjut pada penelitian Harjono

isu tersebut. Setelah itu guru meminta

(2005) menyatakan bahwa aplikasi

siswa untuk berpasang-pasangan dan

strategi

mendiskusikan segala yang sudah me-

model pembelajaran kooperatif tipe

reka pikirkan. Pada langkah akhir guru

TPS dapat menuntaskan hasil belajar

meminta

siswa.

pasangan-pasangan

siswa

untuk berbagi sesuatu yang sudah

74

konvensional

advanced

organizar

untuk

pada

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

Hasil prasurvei yang dilakukan

perangkat pembelajaran untuk materi

oleh peneliti melalui wawancara de-

persamaan kuadrat dengan mengguna-

ngan guru matematika di SMA 4

kan pembelajaran kooperatif TPS. Dan

Bangkalan, diperoleh bahwa sering kali

hasil

siswa di sekolah menengah tidak bisa

dapat digunakan oleh guru untuk

menyelesaikan

kuadrat,

mengajarkan materi persamaan kuadrat

misalnya ada siswa yang mengerjakan

dengan model pembelajaran kooperatif

seperti berikut:

TPS dengan menggunakan perangkat

persamaan

pengembangan

perangkat

ini

pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh peneliti.

METODE
Objek penelitian pengembangan
ini adalah perangkat pembelajaran yang
Proses penyelesaian di atas salah,

meliputi RPP, LKS dan THB yang

seharusnya dalam menyelesaikan per-

dikembangkan berdasarkan pembela-

samaan kuadrat dengan metode pem-

jaran kooperatif tipe TPS. Subjek pene-

faktoran, persamaan kuadrat ditulis

litian adalah siswa kelas X-5 SMA

dalam bentuk umum persamaan kuad-

Negeri 4 Bangkalan.

rat terlebih dahulu.
Model

pembelajaran

Model Pengembangan Perangkat

kooperatif

Prosedur

dengan pendekatan struktural Think

pengembangan

pe-

Pair Share (TPS) belum pernah di-

rangkat dalam penelitian ini menggu-

terapkan di SMA Negeri 4 Bangkalan.

nakan model 4-D dengan melakukan

Berdasarkan hasil observasi peneliti,

beberapa modifikasi. Beberapa modify-

perangkat pembelajaran untuk materi

kasi yang dilakukan antara lain sebagai

persamaan kuadrat dengan mengguna-

berikut:

kan

TPS

a. Penyederhanaan tahap pengemba-

belum tersedia di SMA Negeri 4 Bang-

ngan yang hanya terdiri dari tiga

kalan. Sehingga perlu dikembangkan

tahap, yaitu: (1) pendefinisian (def-

pembelajaran

kooperatif

75

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

ine), (2) perencanaan (design), dan (3)

wa, Respon siswa, Tes Hasil Belajar

pengembangan (develop). Jadi tidak

(THB).

sampai

pada

(disseminate)

tahap
karena

penyebaran
sampai

Tahap

analisis

data

validasi

pada

dilakukan dengan cara; Draft I yang

tahap 3 sudah bisa dihasilkan perang-

sudah dihasilkan dari tahap peran-

kat yang dikehendaki.

cangan (Design) divalidasi oleh para

b. Pada tahap pendefinisian (define)

validator dan dikatakan valid jika rata-

terdapat dua hal yang dimodifikasi;

rata skor yang diberikan validator

1) Istilah analisis konsep diganti

berkategori baik atau sangat baik.
Adapun kategori rata-rata skor

dengan analisis materi. Ini dila-

adalah sebagai berikut:

kukan karena materi memiliki

1,00 ≤ Rata-rata ≤ 1,50

cakupan yang lebih luas dari

:sangat
tidak baik

pada konsep.
1,50 ≤ Rata-rata ≤ 2,50

2) Analisis materi dan analisis

:tidak baik

tugas yang semula dilakukan

2,50 ≤ Rata-rata ≤ 3,50 : baik

bersamaan diubah urutannya,

3,50 ≤ Rata-rata ≤ 4,00 :sangat baik

yaitu analisis materi terlebih

Dengan demikian maka hasil

dahulu baru kemudian dilan-

analisis data yang tidak memenuhi dari

jutkan dengan analisis tugas.

salah satu kategori baik atau sangat

Hal ini dikarenakan pemberian

baik pada penelitian ini akan dijadikan

tugas bergantung pada materi

bahan pertimbangan untuk merevisi

yang akan dipelajari.

perangkat pembelajaran yang telah

Dengan demikian, tahap-tahap

diujicoba.
Analisis data kemampuan Guru

Teknik pengumpulan data berdayang digunakan,

dalam mengelola pembelajaran dila-

yaitu, Validasi perangkat pembelajaran,

kukan dengan memeriksa kemampuan

Observasi kemampuan guru mengelola

guru mengelola pembelajaran dika-

pembelajaran, Observasi aktivitas sis-

takan efektif jika skor dari setiap aspek

sarkan instrumen

untuk semua RPP yang dinilai minimal

76

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

Dengan demikian maka hasil analisis

kelompok dengan
aktif
Mencatat
Mengerjakan/me
ndiskusikan LKS
Menyajikan hasil
diskusi kelompok
Bertanya/menya
mpaikan
pendapat
/ide
kepada guru atau
teman
Merangkum
materi pelajaran
Mengerjakan kuis

data yang tidak memenuhi salah satu
kategori baik atau sangat baik pada
penelitian ini akan dijadikan bahanpertimbangan untuk merevisi perangkat
pembelajaran yang telah diujicoba.
Data hasil pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dianalisis dengan meng gunakan
persentase.

Persentase

penga-matan

8
25

7.2 – 8.8
22.5 – 27.5

13

11.7 – 14.3

18

16.2 – 19.8

6

5.4 – 6.6

12

10.8 – 13.2

Perilaku
yang 0
tidak
relevan
dengan kegiatan
pembelajaran

aktivitas siswa yaitu frekuensi setiap
aspek pengamatan dibagi dengan total
frekuensi semua aspek penga-matan

0 – 10

Aktivitas siswa dikatakan efek-

dikali 100%, atau

tif dalam pembelajaran, jika minimal 6
aspek aktivitas siswa untuk setiap
pertemuan berada dalam kriteria bata-

Penentuan kesesuaian aktivitas

san efektif dengan batas toleransi 10%

siswa berdasarkan pada pencapaian

dari waktu ideal. Apabila aktivitas

waktu ideal yang ditetapkan dalam
penyusunan

Rencana

siswa tidak memenuhi kriteria keefek-

Pelaksanaan

tifan maka akan dijadikan bahan

Pembelajaran (RPP) seperti pada tabel

pertimbangan untuk merevisi perangkat

berikut ini.

pembelajaran.

Kriteria Batas Efektifitas Aktivitas
Siswa dalam Pembelajaran

Data tentang respon siswa yang
diperoleh melalui angket dianalisis

Aspek

Persentase

pengamatan

Kesesuaian (P)

dengan menggunakan persentase. Per-

aktivitas siswa

Waktu

Interval

sentase dari setiap respon siswa dihi-

Ideal

Toleransi

18

16.2 – 19.8

Mendengarkan/m
emperhatikan
penjelasan
guru/teman

tung dengan cara jumlah respon positif
siswa tiap aspek yang muncul dibagi

77

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

dengan jumlah seluruh siswa dikali

Nilai

100%, atau:

berikut:

diinterpretasikan sebagai

: validitas butir soal
sangat

Respons siswa dikatakan positif

tinggi
: validitas butir soal

jika jawaban siswa terhadap pernyataan
tinggi

adalah positif untuk setiap aspek yang

: validitas butir soal

direspon pada setiap komponen pemcukup

belajaran diperoleh persentase

: validitas butir soal

Sedangkan jika persentase yang diperendah

roleh kurang dari 80%, maka perangkat

: validitas butir

pembelajaran akan dipertimbangkan
soal sangat rendah

untuk direvisi.

Dalam penelitian ini, butir tes valid

Analisis data tes hasil belajar siswa
untuk

jika mempunyai validitas cukup, tinggi,

mendeskripsikan ketuntasan hasil bela-

atau sangat tinggi. Sedangkan butir tes

jar siswa. Data yang dianalisis adalah

yang mempunyai validitas rendah dan

data hasil posttest.

sangat rendah akan direvisi.

secara

deskriptif

bertujuan

Reliabilitas tes dihitung untuk

Sebuah tes dikatakan valid apabila
tes tersebut dapat mengukur apa yang

mengetahui

konsistensi

hasil

tes.

hendak diukur. Rumus yang digunakan

Rumus yang digunakan adalah rumus

adalah rumus korelasi product moment,

Alpha sebagai berikut:

yaitu:
Keterangan:
= reliabilitas tes
= banyak butir soal

Keterangan:
= koefisien korelasi antara skor
butir dan skor total
= skor butir

= jumlah varians tiaptiap item
= varians total

= skor total
= banyaknya peserta tes
78

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

Koefisien reliabilitas tes diinter-

= jumlah skor subjek setelah

pretasikan sebagai berikut:
:

proses pembelajaran

reliabilitas

tes

= jumlah skor subjek sebelum

sangat tinggi

proses pembelajaran
:

reliabilitas

tes

=

tinggi

skor

maksimum

yang

dicapai peserta tes
:

reliabilitas

tes

=

cukup

skor

minimum

yang

dicapai peserta tes
:

reliabilitas

tes

Pada penelitian ini, suatu butir tes

rendah

dikatakan sensitif jika nilai sensitive:

reliabilitas

tasnya S

tes

. Jika nilai sensitivitas

butir tes kurang dari 0,30 maka butir

sangat rendah

tes akan direvisi.

Dalam penelitian ini, butir tes
reliabel jika mempunyai reliabilitas

Hasil ujicoba ini akan digunakan

cukup, tinggi, dan sangat tinggi. Se-

sebagai dasar merevisi draft II untuk

dangkan butir tes yang mempunyai

menghasilkan perangkat pembelajaran

reliabilitas rendah dan sangat rendah

final yang baik. Perangkat pembela-

akan direvisi.

jaran yang baik adalah perangkat
ukuran

pembelajaran yang dikembangkan se-

seberapa baik butir tes itu dapat mem-

suai prosedur pengembangan perangkat

bedakan tingkat kemampuan siswa

dan memenuhi (1) kategori valid ber-

sebelum menerima pembelajaran dan

dasarkan penilaian para ahli, (2) kate-

sesudah menerima pembelajaran. Un-

gori efektif untuk kemampuan guru

tuk menentukan sensitivitas butir tes

dalam mengelola pembelajaran, (3)

digunakan rumus:

kategori efektif untuk aktivitas siswa

Sensitivitas

tes

adalah

dalam

pembelajaran,

(4)

kategori

positif untuk respon siswa terhadap
Keterangan:

pembelajaran, dan (5) THB memenuhi

= indeks sensitivitas

kategori

= banyaknya peserta tes

sensitivitas.
79

validitas,

reliabilitas

dan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

berikan kesempatan kepada siswa un-

Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan prosedur pengemba-

tuk mengembangkan kemampuannya

ngan perangkat pembelajaran yang

sendiri dalam menyelesaikannya. Hal

menggunakan modifikasi pengemba-

ini mengakibatkan siswa cenderung

ngan perangkat model 4-D, diperoleh

pasif dalam mengikuti proses pembe-

hasil pengembangan perangkat pem-

lajaran.

belajaran untuk materi persamaan ku-

Hasil

kajian

peneliti

terhadap

adrat yang diuraikan secara rinci

tujuan pembelajaran matematika di

seperti di bawah ini.

SMA yang diuraikan dalam permendiknas nomor 22 tahun 2006, tentang

a. Deskripsi Hasil Tahap pendefinisian (Define)
1. Analisis Awal-Akhir

standar isi menyimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran matematika tingkat SMA

Pada tahap ini peneliti menemukan

meliputi pemahaman konsep, pengu-

bahwa selama ini proses pembelajaran

naan penalaran, pemecahan masalah,

di kelas X SMA Negeri 4 Bangkalan

pengkomunikasian gagasan dan sikap

cenderung didominasi guru (teacher

menghargai matematika.

centered). Guru lebih sering menje-

Untuk menindaklanjuti hal tersebut

laskan materi dengan ceramah dengan

di atas maka diperlukan alternatif pem-

diselingi tanya jawab sedangkan siswa

belajaran yang berpusat pada siswa dan

hanya mendengarkan dan mencatat apa

peran guru sebagai fasilitator. Salah

yang disampaikan guru serta sesekali

satu alternatif pembelajaran yang me-

menjawab pertanyaan guru. Dalam

ngutamakan keaktifan siswa adalah

menjawab pertanyaanpun, seringkali

pembelajaran kooperatif dengan pen-

didominasi

yang

dekatan struktural TPS. Untuk melak-

pandai sedangkan siswa yang kurang

sanakan pembelajaran kooperatif de

pandai cenderung pasif. Begitu juga

ngan pendekatan struktural TPS ini

dalam menyelesaikan latihan soal, guru

diperlukan perangkat pembelajaran. Se-

lebih banyak memberikan petunjuk-

dangkan perangkat pembelajaran yang

petunjuk penyelesaian daripada mem-

digunakan di sekolah tidak cukup

oleh

siswa-siswa

80

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

memadai

untuk

guru, maka hasil analisis siswa sebagai

melaksanakan

alternatif pembelajaran ini, maka perlu

berikut:

dikembangkan suatu perangkat pem-

a)

Input

dari

SMA

Negeri

4

belajaran yang sesuai dan menunjang

Bangkalan sangat beragam. Oleh

pelaksanaan pembelajaran. Selain itu,

karena itu dalam menerima materi

peneliti

pelajaran memerlukan waktu yang

juga

menemu-an

bahwa

perangkat pembelajaran yang ada dan

relatif lama.

yang dipakai oleh guru matematika

b) Usia siswa kelas X SMA Negeri 4

kelas X SMA Negeri 4 Bangkalan

Bangkalan berada pada rentang 14

belum sesuai dengan pem-belajaran

– 16 tahun. Hal ini menunjukkan

kooperatif dengan pende-katan struk-

bahwa siswa telah pada tahap

tural TPS. Siswa juga tidak memiliki

perkembangan formal. Pada tahap

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dapat

ini siswa sudah dapat memberikan

memungkinkan siswa aktif dalam pem-

alasan

belajaran. Untuk itu perlu disusun dan

simbol dalam cara berpikirnya,

dikembangkan perangkat pembelajaran

bahkan siswa sudah dapat mengo-

yang sesuai dan menunjang pelak-

perasikan argumen-argumen tanpa

sanaan pembelajaran kooperatif TPS.

dikaitkan

Sehingga dalam penelitian ini dikem-

empirik.

bangkan perangkat pembelajaran beru-

c)

pa RPP, LKS dan THB.

dengan

menggunakan

dengan

benda-benda

Siswa di kelas X SMA Negeri 4
Bangkalan

telah

mendapatkan

materi operasi hitung dalam alja2. Analisis Siswa

bar, sistem persamaan linier dan

Analisis siswa bertujuan untuk

kuadrat di SMP. Materi-materi

menelaah tentang karakteristik siswa

tersebut merupakan materi pra

pada kelas X SMA Negeri 4 Bangkalan

syarat yang harus dikuasai sebelum

sebagai gambaran untuk merancang

mempelajari materi persamaan ku-

dan mengembangkan perangkat pem-

adrat di tingkat SMA.

belajaran. Dengan metode dokumentasi
dan wawancara dengan salah seorang
81

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

d) Pembagian kelas pada siswa kelas

4. Analisis Tugas

X SMA Negeri 4 Bangkalan hete-

Hasil analisis tugas pada materi

rogen dalam kemampuan aka-

persamaan kuadrat di kelas X SMA

demiknya.

Negeri 4 Bangkalan adalah sebagai

Berdasarkan hasil analisis siswa di

berikut.

atas, maka peneliti memberikan pem-

a) Menentukan akar-akar persamaan

belajaran yang dapat mengakomodasi

kuadrat

keheterogenan siswa berdasarkan kemampuan akademik siswa. Salah satu

dengan

pembelajaran yang sesuai adalah pem-

metode pemfaktoran. Keterampilan-

belajaran kooperatif dengan pende-

keterampilan utama

katan struktural TPS.

dapat

untuk

dikuasai

mengikuti
3. Analisis Materi

yang harus

siswa

setelah

pembelajaran

sebagai

berikut:

Materi yang akan dibahas dalam

(1) Mengubah

penelitian ini adalah persamaan kuadrat

kuadrat

di kelas X. Skema analisis materi

dalam

(2) Memilih

PERSAMAAN

misalnya

Bentuk Umum Persamaan Kuadrat

PK:

persamaan
bentuk

umum

persamaan kuadrat sebagai berikut:

2

bilangan,

dan

sedemikian

dan

sehingga

PK :

(3) Mengubah persamaan ku-

Bukan Persamaan
Akar – akar
persamaan kuadrat
dapat ditentukan
dengan cara:

dengan

adrat
menjadi

Nilai
diskrimina
D<
0,

D > 0,
2 akar
real
D = 0,
2 akar
real

(4) Mengubah

atau

menjadi

: Materi
: Sub Materi

, sehingga
82

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

(5) diperoleh

c) Menentukan akar-akar persamaan

atau

kuadrat
b) Menentukan akar-akar persamaan
kuadrat

dengan

untuk

dengan

metode

melengkapkan

kuadrat.

Keterampilan-keterampilan
untuk

dengan

yang harus dapat dikuasai siswa

dengan

metode pemfaktoran. Keterampilan-

setelah

keterampilan utama

sebagai berikut:

dapat

dikuasai

mengikuti

yang harus

siswa

setelah

pembelajaran

sebagai

utama

mengikuti

pembe-lajaran

(1) Mengubah persamaan kuadrat
dalam

bentuk

umum

berikut:
(2) Mengubah persamaan kuadrat

(1) Mengubah persamaan kuadrat
dalam

bentuk

menjadi

umum
,

cara

kedua ruas ditambah

(2) Memilih 2 bilangan, misalnya
dan

dengan

(3) Mengubah bentuk

sedemikian sehingga

menjadi

dan
(3) Mengubah persamaan kuadrat

+

menjadi

dengan

cara

kedua

,
ruas

atau
ditambah
(4) Mengubah

bentuk

(4) Mengubah

+
menjadi
atau

menjadi

,
+

sehingga diperoleh
(5)

atau

83

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

Mengubah bentuk

menjadi

+
,

menjadi

, de-

cara kedua ruas dikalikan

ngan cara kedua ruas diakarkan.
(6) Mengubah

dengan

(2) Mengubah
bentuk

persamaan

kuadrat
,

menjadi
menjadi

dengan cara kedua ruas
ditambah

,

(3) Mengubah

dengan cara kedua ruas
ditambah

,

bentuk
menjadi

sehingga

diperoleh
+
atau

, dengan cara kedua

ruas ditambah
(4) Mengubah

d) Menentukan akar-akar persamaan

bentuk

+

menjadi

kuadrat
+
dengan

untuk

dengan

metode

melengkapkan

kuadrat.

Keterampilan-keterampilan

(5) Mengubah

bentuk
+

utama

menjadi

yang harus dapat dikuasai siswa
setelah

mengikuti

,

pembelajaran

sebagai berikut:
(1) Mengubah persamaan kuadrat dalam bentuk umum

84

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

(1) dengan cara kedua ruas

(3) Mensubstitusi nilai

diakarkan.

ke

(2) Mengubah

dan

rumus

ABC

bentuk

5. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

menjadi

Adapun hasil perincian indikator
,
dengan

cara

ditambah

kedua
,

pencapaian

hasil

belajar

tersebut

sebagai berikut:

ruas

a) Siswa dapat menjelaskan penger-

sehingga

tian persamaan kuadrat

diperoleh

b) Siswa dapat mengubah persamaan
kuadrat menjadi bentuk umum
atau

persamaan kuadrat dan menentukan koefisien

dan

konstanta

persamaan kuadrat.
c) Siswa dapat menentukan akar-akar

e) Menentukan akar-akar persamaan

persamaan

kuadrat

dengan

kuadrat

dengan metode pemfaktoran.

dengan menggunakan

d) Siswa dapat menentukan akar-akar

rumus ABC. Keterampilan-keteram-

persamaan

pilan utama yang harus dapat dikuasai

kuadrat

siswa setelah mengikuti pembelajaran
sebagai berikut:

dengan metode pemfaktoran.

(1) Mengubah persamaan kuadrat
dalam

bentuk

(2) Mengidentifikasi nilai

e) Siswa dapat menentukan akar-akar

umum

persamaan

kuadrat

dan
dengan
kuadrat.
85

metode

melengkapkan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

f) Siswa dapat menentukan akar-akar
persamaan

2. Pemilihan Format

kuadrat

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dengan

metode

(RPP)

digunakan

disesuaikan dengan format rencana

melengkapkan

pelaksanaan

kuadrat.

pembelajaran

dalam

Kurikulum 2006. Pada RPP tercantum

g) Siswa dapat menentukan akar-akar

standar kompetensi, kompetensi dasar,

persamaan kuadrat dengan meng-

indikator, tujuan pembelajaran, materi

gunakan rumus ABC.

pembelajaran, dan kegiatan pembe-

h) Siswa dapat menentukan akar-akar
persamaan

yang

lajaran.

kuadrat

Isi pembelajaran mengacu pada
hasil analisis materi, hasil analisis
dengan

mengguna-kan

rumus

tugas, dan spesifikasi indikator penca-

ABC.

paian hasil belajar yang telah diru-

i) Siswa dapat menentukan nilai
diskriminan.
j) Siswa dapat menentukan jenis

Melalui

penerapan

struktural

tahap

pendefinisian.
model

pembe-

TPS

diharapkan

siswa

menjadi lebih aktif.

b. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan

Sumber belajar yang akan dikembangkan terdiri dari Lembar Kegiatan

1. Pemilihan Media

Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar

Media yang diperlukan dalam
pembelajaran

pada

lajaran kooperatif dengan pendekatan

akar-akar persamaan kuadrat.

pelaksanaan

muskan

(THB). LKS dibuat semenarik mung-

dengan

kin dengan berbagai warna agar siswa

model pembelajaran kooperatif dengan

tertarik. Selain itu, ada pendahuluan

pendekatan struktural TPS untuk materi

sebagai motivasi dengan materi pela

persamaan kuadrat di kelas X meliputi

jaran akan memudahkan siswa untuk

Lembar Kegiatan Siswa (LKS), papan

mengingat materi tersebut. Tugas-tugas

tulis, spidol dan penghapus.

yang diberikan di LKS berupa soal.

86

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

3. Perancangan Awal Perangkat
Pembelajaran dan Instrumen Tes Hasil
Belajar Pada langkah ini dihasilkan
empat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan empat Lembar

3

Kegiatan Siswa (LKS). Selain itu,
disusun pula instrumen Tes Hasil
Belajar (THB). Tes berbentuk uraian
dan

hanya

mengukur

kemampuan

4

kognitif siswa. Tes tersebut tergolong
tes beracuan pato-kan, karena akan
digunakan untuk mengukur pencapaian
5

terhadap kompetensi dasar yang telah
dirumuskan. Tabel berikut menyajikan
kisi-kisi THB.

6

Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

samaan kuadrat dan
menentukan koefisien dan konstanta
persamaan kuadrat
Siswa dapat menentukan akar-akar
persamaan kuadrat
dengan
metode
pemfaktoran:
a. Untuk
b. Untuk
Siswa dapat menentukan akar-akar
persamaan kuadrat
dengan metode melengkapkan kuadrat
sempurna
Siswa dapat menentukan akar-akar
persamaan kuadrat
dengan menggunakan rumus ABC
Siswa dapat menentukan jenis akar
persamaan kuadrat
tanpa mencari akarakarnya

3a,
3b

C2

4a,
4b

5a,
5b

C2

C2

6a,
6b,
6c

C2

(THB)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
:Persamaan
Kuadrat
Kelas/Semester
: X/Ganjil
No.

No Indikator Pencapaian Butir
Hasil Belajar

1

2

Soal

Siswa dapat menentukan suatu persamaan merupakan 1
persamaan kuadrat
dan bukan persamaan kuadrat
Siswa dapat mengubah
persamaan 2
kuadrat
menjadi
bentuk umum per-

7

Aspek
Kema
mpuan

Siswa dapat menentukan koefisien
dari suku pada persamaaan
kuadrat 7a,
menggunakan
7b
diskriminan
(D),
jika jenis akar-akar
persamaan
kuadratnya diketahui

C2

Keterangan: C2 = pemahaman
C2

C2

87

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari
Katego
ri

c. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan
1. Validasi ahli
Validasi

ahli

dilakukan

Baik

Baik

Baik

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Validasi
Tes Hasil Belajar (THB)
Konst
Validator Format
Bahasa
ruksi
V-1
4
3.5
4
V-2
4
4
4
V-3
3.67
4
4
Rata3.89
3.83
4
Rata
Sangat
Kategori Baik
Baik
baik

untuk

melihat validitas isi (content validity).
Hasil validasi ahli digunakan sebagai
dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran hasil
revisi berdasarkan masukan dari para
validator ini selanjutnya diujicobakan.

Berdasarkan saran dan komentar

Adapun rekapitulasi hasil validasi
3 ahli sebagaia berikut:

dari para validator, dilakukan beberapa

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Validasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

revisi dan penyempurnaan terhadap

Valida
tor
V-1
V-2
V-3
RataRata
Kateg
ori

Tuju
an
Pem
b.

Langk
ah
Pemb

Wak
tu

3.5
3.75
3.5

4
4
3.5

4
4
3.5

Met
ode
Pen
yajia
n
3.3
3.67
3

3.58

3.83

3.83

3.32

3.75

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

draft I sehingga dihasilkan draft II.
2. Ujicoba Lapangan

Bahas
a

Draft
4
4
3.25

II merupakan

perangkat

pembelajaran yang telah diperbaiki berdasarkan masukan dari para validator
yang kemudian diujicobakan di kelas
X-5 SMA Negeri 4 Bangkalan. Uji coba berlangsung mulai tanggal 20 Oktober – 4 November 2011. Uji coba

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Validasi
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Format
Kelay
Valid
dan
Kelayaka
akan
ator
Petunju
n Bahasa
Isi
k
V-1
3.5
3.75
3.71
V-2
3.75
3.75
3.86
V-3
4
3.25
3.43
Rata3.75
3.58
3.67
Rata

dilakukan untuk melihat kesesuian
waktu yang dibutuhkan sambil melatih
guru agar terampil menyajikan materi
menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif dengan pendekatan struk-

88

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96
2.

Memotivasi
siswa
3. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti:
1. Menjelaskan
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan
2. Kemampuan
menjelaskan
materi
3. Penguasaan
materi
4. Kemampuan
membimbing
siswa
mengerjakan
LKS
5. Kemampuan
memimpin
diskusi kelas/
menguasai
kelas
6. Kemampuan
menghargai
berbagai
pendapat siswa
7. Kemampuan
mengarahkan
siswa
untuk
menemukan
sendiri
dan
menarik
kesimpulan
tentang konsep/
prinsip/
definisi/
teorema/
rumus/
prosedur
matematika
8. Kemampuan
mendorong
siswa
untuk
mau bertanya,
mengeluarkan
pendapat, atau
menjawab
pertanyaan
9. Kemampuan

tural TPS. Uji coba melibatkan seorang
guru mitra dan dua orang pengamat.
Pengamat melakukan pengamatan
terhadap kemampuan guru mitra mengelola pembelajaran dan aktivitas
siswa. Siswa yang diamati difokuskan
pada 6 orang, yaitu 2 orang siswa kelompok atas, 2 orang siswa kelompok
tengah, dan 2 orang siswa kelompok
bawah.
Data yang terkumpul dianalisis
untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam merevisi Draft II. Berikut hasil
analisis data uji coba.
a) Data Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran
Hasil pengamatan terhadap kemampuan

guru mengelola pembe-

lajaran dengan model pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan struktural TPS dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 6. Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Kelas Uji Coba
Aspek
diamati

yang

Pendahuluan:
1. Mengingat
kembali materi
prasyarat/
sebelumnya

RP
P
-1

4

RP
P
-2

3

RP
P
-3

3

RP
P
-4

3

89

3

3

3

3

3

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

memberikan
pujian
Penutup:
1. Kemampuan
menegaskan
hal-hal penting/
kesimpulan
berkaitan
dengan
pembelajaran
2. Kemampuan
memberikan
penguatan
3. Kemampuan
menutup
pelajaran
Kemampuan
Mengelola Waktu
Suasana Kelas:

b) Data Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran selama
empat kali pertemuan dinyatakan da3

3

3

4

lam persentase. Hasil pengamatan untuk setiap pertemuan secara rinci dapat
3

3

3

dilihat pada lampiran D. Kesimpulan

4

hasil pengamatan disajikan pada tabel
3

3

3

3

di bawah ini.

3

4

4

3

Tabel 7. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Kelas Uji Coba

1.

Antusias Siswa

3

3

3

3

2.

Antusias guru

4

3

4

3

Aspek
Pengamatan

RPP2

1

Mendengarka
n/
memperhatik
an penjelasan
guru/ teman
kelompok
dengan aktif

17.
59

18.
52

18.
52

19.
44

16.2 – 19.8

2

Mencatat

7.4
1

7.4
1

7.4
1

7.4
1

7.2 – 8.8

26.
85

25.
00

25.
93

25.
93

22.5 – 27.5

12.
04

12.
04

12.
96

12.
96

11.7 – 14.3

19.
44

18.
52

16.
67

16.
67

16.2 – 19.8

5.5
6

6.4
8

6.4
8

6.4
8

5.4 – 6.6

11.
11

11.
11

11.
11

11.
11

10.8 – 13.2

0.0
0

0.9
3

0.9
3

0.0
0

0 – 10

tentang tujuan pembelajaran dan model
3

pembelajaran yang akan dilaksanakan,
aspek mengingatkan kembali materi

4

sebelumnya dan memotivasi siswa
5

tentang pentingnya pelajaran, aspek
membimbing siswa dalam diskusi,

6

aspek membuat kesimpulan dari hasil
7

kegiatan pembelajaran, aspek bersama
8

siswa membuat rangkuman materi yang
telah dipelajari, dan aspek pengelolaan

Mengerjakan
/
mendiskusika
n LKS
Menyajikan
hasil diskusi
kelompok
Bertanya/
menyampaik
an pendapat/
ide
kepada
guru
atau
teman
Merangkum
materi
pelajaran
Mengerjakan
kuis
Perilaku yang
tidak relevan
dengan
kegiatan
pelajaran

RP
P3

RP
P4

Toleransi
Keefektif
an (%)

RP
P1

Pada tabel di atas terlihat bahwa
aspek menginformasikan kepada siswa

Persentase Aktivitas Siswa

N
o

waktu berada pada kategori baik.

Untuk RPP-1 sampai dengan RPP-

Berdasarkan analisis data kemampuan

4, semua kategori berada dalam to-

guru mengelola pembelajaran, maka

leransi keefektifan. Berdasarkan kri

diperoleh kemampuan guru mengelola

teria aktivitas siswa pada bab III, maka

pembelajaran baik.

90

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

teria aktivitas siswa pada bab III, maka

dipahami
2. Bahasa
yang
digunakan
dalam THB
dapat
dipahami

aktivitas siswa dikatakan aktif.
c)

Data Respon Siswa
Berdasarkan jawaban siswa yang

tertuang dalam Angket Respon Siswa
diperoleh hasil sebagai berikut.
Perasaan siswa terhadap komponen
mengajar
Komentar
Ya (%)
Siswa
1.
Penampi
lan LKS menarik
96,7
2. Penampilan
93,3
THB
menarik

Tidak
(%)

Komponen
Mengajar

Tidak
Senang
Senang
(%)
(%)

Lembar
Kegiatan
Siswa (LKS)

96,7

3,33

Tabel di atas menunjukkan pendapat

3,33
6,67

siswa terhadap bahasa yang digunakan
dalam

LKS

maupun

THB

dapat

dipahami.
Hal

itu

menunjukkan

(2) Ketertarikan siswa terhadap
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
dan Tes Hasil Belajar (THB)

bahwa

sebagian besar siswa merasa senang
dengan

materi

pelajaran,

Lembar
Berdasarkan data di atas, ternyata

Kegiatan Siswa, suasana belajar di

jawaban siswa terhadap pernyataan

kelas, dan cara guru mengajar dengan

adalah positif untuk setiap aspek yang

menggunakan pembelajaran kooperatif

direspons. Jadi respon siswa terhadap

dengan pendekatan struktural TPS.

perangkat pembelajaran dengan model

(1) Pendapat
siswa
mengenai
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
dan Tes Hasil Belajar (THB)
Komentar
Ya (%)
Siswa
1. Bahasa
80
yang
digunakan
dalam LKS 83,3
dapat

pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural TPS positif.
d) Data Hasil Belajar

Tidak
(%)

Data hasil belajar dianalisis untuk
melihat validitas, sensitivitas, dan

20
16,7

91

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

reliabilitas instrumen Tes Hasil Belajar

(2) Sensitivitas Butir Tes

(THB). Perhitungan validitas, sensitivi-

Hasil

perhitungan

sensitivitas

tas, dan reliabilitas dapat dilihat pada

setiap butir tes dengan menggunakan

lampiran D.

rumus indeks sensitivitas disajikan

(1) Validitas Tes
Hasil

pada tabel berikut.

perhitungan

validitas

Tabel 9. Sensitivitas Butir Tes

setiap butir tes dengan menggunakan

1.d

2

3.a

3.b

rumus korelasi product moment disa-

0.78

0.31333

0.8

0.70556

Sensitif

Sensitif

Sensitif

Sensitif

4.a

4.b

5.a

5.b

0.53333

0.52424

0.71667

0.5197

Sensitif

Sensitif

Sensitif

Sensitif

jikan pada tabel berikut.
Tabel 8. Validitas Butir Tes
No.
Soal

Validitas

1.a

1.b

1.c

0.55897

0.55897

0.55897

Cukup

Cukup

Cukup

1.d

2

3.a

3.b

4.a

0.55672

0.50212

0.54959

0.46714

0.65334

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Tinggi

6.a

6.b

6.c

7.a

0.35667

0.67667

0.43667

0.70167

Sensitif

Sensitif

Sensitif

Sensitif

7.b
4.b

5.a

5.b

6.a

6.b

0.44548

0.44248

0.66669

0.49565

0.45005

Cukup

Cukup

Tinggi

Cukup

Cukup

0.71167
Sensitif
Berdasarkan kriteria sensitivitas,

6.c

7.a

7.b

0.51261

0.53133

0.4353

semua butir tes dikategorikan baik

Cukup

Cukup

Cukup

dan layak digunakan dalam penelitian

Berdasarkan

kriteria

kelayakan

eksperimen.

butir tes sebagaimana diuraikan pada

(3) Reliabilitas Tes

Bab III, maka setiap butir tes dika-

Berdasarkan

hasil

perhitungan

tegorikan valid dan layak digunakan

reliabilitas tes dengan menggunakan

dalam penelitian eksperimen.

rumus Alpha, diperoleh koefisien reli-

92

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

abilitas 0,734. Berarti reliabilitas tes

dan sudah diperoleh perangkat yang

dikategorikan tinggi, sehingga layak di-

baik.

gunakan dalam penelitian eksperimen.
Simpulan

Berdasarkan uraian tentang hasil-

Pengembangan perangkat pembe-

hasil ujicoba lapangan, dapat disim-

lajaran kooperatif dengan pendekatan

pulkan bahwa perangkat pembe-lajaran

struktural TPS untuk materi persamaan

kooperatif dengan pendekatan strukural

kuadrat di kelas X SMA dengan meng-

TPS yang dikembangkan memenuhi

gunakan model 4-D yang dimodifikasi

kriteria yang baik. Kriteria tersebut

menghasilkan perangkat pembelajaran

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

yang baik karena memenuhi (1) kategori efektif untuk kemampuan guru

Tabel 10. Pencapaian Kriteria Perangkat Pembelajaran yang Baik
N
o

1

2
3
4

Aspek
Kategori
Kemampuan
guru
mengelola
pembelajara
n
Aktivitas
siswa
Respon
siswa
Butir soal
THB

mengelola pembelajaran, (2) kategori
efektif untuk aktivitas siswa dalam

Keterangan

pembelajaran, (3) kategori positif untuk
respon
Baik

siswa

terhadap

perangkat

pembelajaran, dan (4) memenuhi kategori validitas, reliabilitas dan sensitivitas untuk THB. Adapun perangkat

Aktif

pembelajaran yang dihasilkan meliputi

Positif

Rencana

Valid,Relia
bel,Sensitif

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS),
dan Tes Hasil Belajar (THB).

Dengan terpenuhinya kriteria pe-

Perangkat pembelajaran matem-

rangkat pembelajaran yang baik, maka

atika yang dihasilkan di dalam peneli-

perangkat pembelajaran kooperatif de-

tian

ngan pendekatan struktural TPS untuk

perangkat pembelajaran alternatif oleh

materi persamaan kuadrat yang telah

guru dalam membelajarkan materi

diujicobakan menjadi perangkat final

persamaan kuadrat di kelas X SMA

93

ini

dapat

digunakan

sebagai

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

untuk

meningkatkan

hasil

Harjono.

belajar

siswa.
Karena penelitian pengembangan
ini dilakukan hanya sampai pada tahap
ke

tiga

(Develop),

maka

penulis

menyarankan untuk melihat efektivitas
pembelajaran

dengan

2005. Aplikasi Strategi
Advanced Organizer pada
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dapat Menuntaskan Hasil Belajar Siswa.
Surabaya: Tesis Magister Pendidikan Sains PPs UNESA.

Ibrahim, Muslimin. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. University Press. Universitas Negeri
Surabaya.

menggunakan

perangkat ini dapat dilakukan uji coba
di sekolah-sekolah dengan berbagai

Ibrahim,

kondisi sehingga diperoleh perangkat
yang lebih baik.

Daftar Pustaka
Arends, R. I. 1997. Classroom
Instructional and Management. New York: McGrawHill.

Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M.,
Ismono. 2005. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: Unesa.

Arends, R. I. 2008. Learning to Teach
Belajar untuk Mengajar Edisi
Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Effendi,

Muslimin.
dkk.
2003.
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Pendidikan
Lanjutan
Pertama, Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Depdiknas.

Istianah, Farida. 2008. Komparasi Hasil
Belajar Sistem Ekskresi Antara
Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think-Pair-Share dan Tipe
Numbered-Head-Together
di
SMAN 1 Arosbaya. Surabaya:
Tesis PPs Universitas Negeri
Surabaya.

Dzulkifli. 2007. Keefektifan
Metode Penemuan Terbimbing
dalam Pembelajaran Matematika Materi Lingkaran di
Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Sidoarjo. Surabaya: Tesis PPs
Universitas Negeri Surabaya.

Kemp, Jerrold E., Morrison, Garry R.,
Ross, Steven M. 1994. Designing
Effective Instruc-tion. Canada:
Maxwell Macmillan.

Eggen, Paul D., dan Kauchak Donald
P. 1996. Strategies for Teacher: Teaching Content and
Thinking Skills. New Jersey:
Prentice-Hall.

Lince, Ranak. 2001. Efektivitas Model
Pembelajaran Kooperatif dengan
Pendekatan Struktural pada
Pokok Bahasan Persa-maan
Garis Lurus di Kelas II SLTP.
Surabaya: Tesis Magis-ter

94

Jurnal Pendidikan Volume 7, Nomor 1, Juni 2015, hlm 72-96

Pendidikan Matematika, PPs UNESA.

Nur, Mohamad. Wikandari, Prima Retno.
Dan Sugiarto, Bam-bang. 1998.
Teori Belajar. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.

Lundgren, L. 1994. Cooperative
Learning in The Science
Classroom.
New
York:
GLENCO cMilland/McGraw
Hill.

Palisoa, Napsin. 2008. Apliaksi Strategi
Advance
Organiser
dengan
Model Pembelajaran Koope-ratif
Tipe Think-Pair-Share pada
Materi Konsep Reaksi Redoks di
SMAN 1 Tanjung-bumi Madura.
Surabaya: Tesis PPs Univer-sitas
Negeri Sura-baya.

Malone, J.A. dan Taylor, P.C.S(Ed). 1993.
Constructivist Interpre-tetion of
Teaching
and
Lear-ning
Mathematics. Curtin University
of Technology Pert Australia.

Rahayu, S. 1998. Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPA.
Majalah Chimera: Jurnal Biologi
dan Pengajarannya FMIPA IKIP
Malang, 27(2): 152-169.

Maswins. 2010. Pengertian Matema-tika.
http://www.maswins.com/2010/0
6/ Pengertian-Matematika. Html.
(20 Juni 2010). Diunduh Tanggal
10 September 2011.

Mujib,

Ratumanan, Tanwey G. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Surabaya: Unesa
University Press.

Ahmad
In’amul.
2004.
Keefektifan Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan
Struktural di SMU. Surabaya:
Tesis Magister Pendidikan
Matematika, PPs UNESA.

Slavin, R. E. 1995. Cooperative Lear-ning:
Theory, Reseach and Practice.
Boston: Allyn and Bacon.
Soedjadi,

Muslich, M. 2008. KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan).
Dasar Pengembangan dan
Pemahaman. Pedoman bagi
Pengelola Lembaga Pendidikan, Kepala Sekolah, Komite
Sekolah, Dewan Sekolah, dan
Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

R. 2007. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia Konstantasi Keadaan Masa Kini
Menuju Harapan Masa De-pan.
Surabaya: Penerbit Pusat Sains
dan
Matematika
Sekolah
UNESA.

Sriwahyuningsih,
Nunuk.
2011.
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran Strategi Belajar
Peta Konsep Menggunakan

Nether, John and Wasserman, William.
1974. Applied Linear Statistical Models. IIIions: Richad
D. Erwin, Inc.

Gabungan Model Pembela-jaran
Langsung dan Pembela-jaran
Kooperatif
TPS
untuk
Menuntaskan
hasil
Belajar
Fisika Materi Gaya di SMKN 2
Pacitan Kejuruan Api. Surabaya:
Tesis Magister Pen-didikan Sains
PPs UNESA.

Nur, Mohamad. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah Unesa.

95

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tps pada Materi Persamaan Kuadrat
Kelas X, Dwi Ivayana Sari

Suherman, Erman. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Siswa.
Jakarta: Depdikbud.
Sukidin, Basrowi dan Susanto. 2002.
Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan
Cendekia.
Susanto. 2007. Pengembangan KTSP.
Matapena
Sutrisno, L. 1993. Implementasi Tradisi Kontruktivisme dalam
Pendidikan di Indonesia.
Makalah untuk forum komunikasi bidang pendidikan.
Cisaruwa Bogor.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S., dan
Semmel, M. I. 1974. Intructional Development for Training Teachers of Exceptional
Children. Minnesota: University of Minnesota.
Tjiptojoewono,
Soemadi.
1994.
Pengantar Pendidikan University Press. IKIP Sura-baya.
Trianto.

2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Usman, Moch. Uzer. 2001. Menjadi
Guru Profesional. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

96

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25