139 PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBANTUAN FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH PONTIANAK Salmauwati , Agus Wibowo dan Dedeh Kurniasih
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBANTUAN FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Salmauwati*, Agus Wibowo dan Dedeh Kurniasih
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1
Pontianak pada mata pelajaran kimia dan guru cenderung menggunakan metode ceramah pada
proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan metode praktikum berbantuan media flash dengan yang diajarkan
menggunakan metode ceramah berbantuan media flash pada materi hidrokarbon kelas XI MIA di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, 2) Mengetahui besarnya pengaruh pembelajaran dengan
praktikum berbantuan media flash terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon kelas XI
MIA di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Bentuk penelitiannya adalah penelitian eksperimen
dengan jenis eksperimen semu dengan rancangan Control Group Posttes Design. Pengambilan
sampel dengan tehnik purposive sampling. Sampel dalam penelitian adalah XI MIA 2 sebagai kelas
eksperimen dan XI MIA 1 sebagai kelas kontrol SMA Muhammadiyah 1 Pontianak tahun ajaran
2014/2015. Pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran, dan observasi. Alat pengumpul
data berupa lembar observasi dan tes esai. Hasil uji U-Mann Whitney nilai posttest yaitu 0,0140 <
0,05 Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hasil perhitungan effect size sebesar 1,086 > 0,8 dikategorikan tinggi artinya
pembelajaran dengan metode praktikum memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
materi hidrokarbon dan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada metode
ceramah.
Kata kunci : flash, hasil belajar, hidrokarbon, dan metode praktikum
ABSTRACT
This study was initiated by the students’ low learning outcomes on Chemistry subject and the
teachers’ preference in using lecture method in teaching learning process.This study aimed at 1)
finding out the differences of students’ learning outcomes between the use of flash media-assisted
practical method and lecture method on hydrocarbon class at grade XI MIA of SMA
Muhammadiyah I Pontianak. Using quasi experimental design and Control Group Posttes Design,
this study employed the students of grade XI MIA 2 as the samples of experiment group, andthe
students of grade XI MIA 2 as the samples of control group. The data collection techniques used
were measurement and observation. While the instruments employed were observation sheet and
essay. TheU-Mann Whitneytest revealed that the post test score of 0,0140< 0,05 Ho was rejected,
while the Ha one was accepted. It means that there was correlation of students’ learning outcomes
between the experiment and the control groups. In addition, the effect size result was 1,086 > 0,8
and considered high which indicated the positive effect of flash media-assisted practical method in
enhancing students’ learning achievement.
Keywords: flash, learning outcomes, hydrocarbon, practical method
139
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
PENDAHULUAN
Mata pelajaran kimia merupakan
salah satu program wajib yang harus
dipelajari oleh seluruh siswa SMA
khususnya jurusan IPA. Mata pelajaran
kimia mencakup berbagai pengetahuan
yang mengembangkan daya nalar
(pikiran) dan analisis percobaan yang
timbul di alam dan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan tentang kimia
sangat penting untuk dipelajari karena
dengan belajar kimia akan memahami
lebih banyak dan lebih baik gejala yang
terjadi di alam sekitar dan berbagai proses
yang berlangsung di dalamnya. Selain itu,
ilmu kimia juga sebagai acuan untuk
mengubah bahan alam menjadi produk
yang lebih berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia (Hariandja,
2009 : 9).
Sudarmo (2004 : 2) menyatakan
bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang
mempelajari tentang sifat, struktur materi,
komposisi materi, perubahan, dan energi
yang menyertai perubahan materi. Dalam
ilmu kimia banyak sekali konsep-konsep
yang harus dipahami, dan menjadi
prasyarat untuk mempelajari konsepkonsep selanjutnya yang harus dipahami
oleh siswa. Kesulitan siswa dalam
mempelajari
kimia
disebabkan
karakteristik ilmu kimia itu sendiri yang
kebanyakan bersifat konsep yang abstrak,
sulit untuk dihapal sehingga menjadi
penyebab kebanyakan siswa sulit
memahami kimia karena tidak memahami
konsep dasar, tidak memperhatikan guru
saat menjelaskan, penjelasan guru yang
kurang menarik, serta siswa yang kurang
aktif bertanya. Hal tersebut dapat
mengakibatkan rendahnya hasil belajar
siswa.
140
ISSN. 2503-4448
Pelaksanaan pembelajaran dengan
metode praktikum masih jarang dilakukan
pada siswa kelas XI IPA di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak. Hal ini
disebabkan karena guru merasa kesulitan
melakukan persiapan khusus sebelum
praktikum seperti menyiapkan lembar
kerja siswa (LKS) serta alat dan bahan
yang akan digunakan selama praktikum.
Padahal keadaan laboratorium yang
dimiliki sangat memungkinkan untuk
dilaksanakan praktikum. Laboratorium di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak sudah
memiliki fasilitas yang cukup lengkap
dengan ketersediaan alat dan bahan yang
memadai. Oleh karena itu praktikum
dapat menjadi salah satu alternatif untuk
mempermudah pemahaman siswa pada
materi
dan
diharapkan
dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Selain itu praktikum materi
hidrokarbon dapat dilakukan di dalam
ataupun di luar laboratorium
yaitu
dengan alat-alat sederhana yang ada di
laboratorium seperti molymod Sehingga
materi hidrokarbon yang berupa konsep
yang abstrak dapat dibuat menjadi lebih
kongkrit.
Sebelum melakukan percobaan,
maka siswa perlu dibekali terlebih dahulu
dengan materi dan langkah-langkah dalam
melakukan praktik. Salah satunya adalah
media flash. Flash merupakan media
pembelajaran yang berupa animasianimasi yang dibuat untuk memvisualkan
suatu materi pembelajaran. Media flash
juga dapat digunakan untuk membuat
animasi pada materi hidrokarbon,
sehingga flash dipilih sebagai media
bantu untuk menyampaikan materi
tentang hidrokarbon yang berbasis
praktikum. Dengan terlebih dahulu
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
mengamati animasi-animasi mengenai
hidrokarbon, maka ketika siswa telah
mengamati langsung proses terjadinya
ikatan antar atom karbon, hidrogen dan
atom lainnya, serta pengertian, jenis, dan
sifat hidrokarbon. Hal ini akan
mempermudah dalam proses praktik
merangkai senyawa-senyawa hidrokarbon
menggunakan molymod dan bahan
lainnya, sehingga siswa akan lebih mudah
untuk memahami dan menentukan
pengertian, jenis-jenis, dan sifat-sifat
hidrokarbon.
Beberapa penelitian yang relevan
dengan penerapan metode praktikum
berbantuan media flash terhadap hasil
belajar siswa pada materi hidrokarbon
kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak sebagai berikut. Menurut
Damanik (2012 : 7) menyatakan bahwa
terdapat peningkatan mutu proses belajar
mengajar pada inovasi pembelajaran
kimia melalui penerapan media berbasis
animasi komputer pada praktikum kimia
umum I Fakultas MIPA Universitas
Medan.
Tujuan umum dari penelitian ini
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
pada materi hidrokarbon kelas XI IPA
yang diajarkan melalui metode praktikum
berbantuan media flash dengan yang
diajarkan menggunakan metode ceramah
berbantuan media flash serta mengetahui
besarnya pengaruh pembelajaran dengan
praktikum berbantuan media flash pada
materi hidrokarbon kelas XI IPA di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen. Metode
eksperimen adalah cara memecahkan
masalah penelitian dengan melakukan
141
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
b.
1)
2)
c.
d.
1)
ISSN. 2503-4448
percobaan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara dua variabel atau lebih
(Nawawi, 2007:67). penelitian ini
dilakukan di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak. Waktu penelitian adalah pada
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015
dilaksanakan pada bulan 0ktober 2014.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
yaitu XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen
dak XI MIA 1 sebagai kelas kontrol.
Bentuk penelitian ekseperimen semu
(quasi experiment) Sugiyono (2012:76),
dengan rancangan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Peneliti membuat perangkat pembelajaran
dan media flash
Menyiapkan instrumen penelitian berupa
soal tes hasil belajar
Melakukan
validasi
perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian
Merevisi perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian berdasarkan validasi
Melakukan uji coba tes hasil belajar di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak
Menentukan reliabilitas tes hasil belajar
berdasarkan data hasil uji coba
Menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Tahap Pelaksanaan
Mengadakan pretest materi hidrokarbon
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Melaksanakan perlakuan
Pengajaran dengan metode ceramah
berbantuan media flash pada kelas
eksperimen
Pengajaran dengan metode ceramah
berbantuan media flash pada kelas kontrol
Mengadakan posttest materi hidrokarbon
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tahap Akhir
Menganalisis data yang diperoleh dari
hasil penelitian yang terdiri dari pretest
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
dan posttest dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol
2) Menarik kesimpulan masalah penelitian
3) Menyusun laporan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar yang telah dilakukan
mencakup tiga aspek penilaian, yaitu
penilaian kognitif yang terdiri atas nilai
pretest dan postest, dan nilai afektif serta
psikomotorik.
1.
Penilaian Kognitif
Setelah
pelaksanaan
penelitian,
diperoleh dua data yaitu data pretest dan
posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Bentuk tes yang diberikan berupa
essai yang berjumlah lima soal dengan
skor maksimal 18. Kelas yang dijadikan
kelas eksperimen adalah kelas XI MIA 2
sedangkan kelas kontrol adalah kelas XI
MIA 1 di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak. Pada kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan metode praktikum
berbantuan media flash sedangkan pada
kelas kontrol pembelajaran dengan
metode ceramah tanpa praktikum
berbantuan media flash. Flash dapat
membuat bagaiaman cara terjadinya
ikatan antar atom C dengan H. Contoh
materi hidrokarbon yang dibuat dengan
menggunakan
media
flash
yaitu
kedudukan
atom
karbon
dengan
menggunakan media
flash dibuat
peristiwa terbentuknya ikatan antar atom
C dengan H, atau dengan atom atau
senyawa lainnya.
142
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
ISSN. 2503-4448
81.867
Nilai rata-rata
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
64.967
11.6
11
Eksperimen
Kontrol
Nilai Rata-rata
Kelas
Gambar 1. Perbedaan Hasil Belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar
1.
menunjukkan
adanya
peningkatan
hasil
belajar
kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini
terlihat dari rata-rata skor pretest dan
posttest kedua kelas. Rata-rata skor
pretest kelas kontrol lebih rendah dari
pada kelas eksperimen. Akan tetapi
perbedaan antara nilai pretest antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol hanya 0,6.
Ini berarti masih dapat dikatakan bahwa
antara kelas eksperimen dan kalas kontrol
tidak terdapat perbedaan kemampuan
awal siswa. Sedangkan rata-rata skor
posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari
pada kelas kontrol. Perbedaan nilai
posttest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu mencapai 16,9. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan perlakuaan
yang diberikan Pada masing-masing
kelas. Dariyanto (2009 : 220) yang
menjelaskan bahwa proses belajar
mengajar dengan praktikum ini berarti
siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri, mengikuti proses, mengamati
suatu objek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang
suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
Peningkatan hasil belajar pada kelas
kontrol sebesar 53,98 dan pada kelas
eksperimen
sebesar
70,27.
Dari
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
perbandingan jelas bahwa kenaikan ratarata kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Pemberian
perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar.
2.
Penilaian Psikomotorik Siswa
Penilaian psikomotorik dilakukan
melalui pengamatan langsung terhadap
tingkah laku siswa selama praktikum
berlangsung (Ryan, 2003) Kemampuan
psikomotorik seluruh siswa yang diukur
yaitu kemampuan dalam bertanya,
menjawab pertanyaan guru dalam kelas,
mengerjakan soal-soal dan mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
Kemampuan psikomotorik diukur pada
saat diterapkan media flash menggunakan
lembar observasi. Hasil observasi diberi
skor untuk setiap butir soal kemudian
dijumlahkan diubah menjadi persen dan
dikategorikan berdasarkan kemampuan
siswa. Hasil kemampuan psikomotorik
siswa yang diajarkan dengan metode
praktiku berbantuan media flash dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Kemampuan
Psikomotorik Seluruh Siswa
Persentase
Jumlah
Siswa
dengan
Aspek Penilaian
Skor
maksimal
(%)
Menyiapkan alat
100
dan bahan
Melaksanakan
praktikum
63,34
pembakaran
senyawa karbon
Menentukan
76,67
bentuk senyawa
143
hidrokarbon
menggunakan
molymod
Menentukan
bentuk senyawa
hidrokarbon
primer, sekunder,
tersier, dan
kuartener
menggunakan
gabus.
ISSN. 2503-4448
70
Berdasarkan Tabel 1. di atas terlihat
bahwa seluruh siswa sudah menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan untuk
keperluan praktikum dengan baik,
sedangkan dari aspek penilaian dalam
melaksanakan praktikum pembakaran
senyawa karbon, menentukan bentuk
senyawa
hidrokarbon
menggunakan
molymod dan menentukan bentuk
senyawa hidrokarbon primer, sekunder,
tersier dan kuartener tidak semua siswa
dapat melaksanakan dengan benar. Hal ini
siswa tidak disiplin dalam melaksanakan
tahap-tahapan selama praktikum.
3.
Penilaian Kemampuan Afektif
Siswa
Kemampuan afektif seluruh siswa
yang diukur pada saat dilakukan proses
pembelajaran berbantuan media flash
menggunakan
lembar
observasi.
Kemampuan afektif yang diukur adalah
ketelitian, keaktifan, dan kejujuran. Hasil
observasi diberi skor untuk setiap butir
soal kemudian dijumlahkan lalu total skor
diubah menjadi persen dan dikategorikan
berdasarkan kemampuan siswa dengan
menggunakan tabel kategori kemampuan.
Hasil kemampuan afektif siswa dapat
dilihat dalam Tabel 2.
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Tabel 2. Hasil Kemampuan Afektif
Siswa
yang
diajarkan
dengan
Berbantuan Media Flash
Perse
ntase
Jumla
h
Siswa
N
Aspek Penilaian
denga
o
n Skor
Maksi
mal
(%)
1
Komunikasi
83,34
2
Kerjasama
63,34
3
Ketelitian
86,67
Berdasarkan Tabel 2. di atas, terdapat
83,34% siswa sudah mampu melakukan
komunikasi dengan sangat baik dalam
melakukan praktikum, dan siswa juga
sudah tergolong sangat teliti dalam
melakukan setiap tahapan percobaan yaitu
mencapai 86,67% yang memperoleh nilai
sangat baik. Akan tetapi kebanyakan dari
siswa masih kurang baik dalam
bekerjasama
selama
praktikum
berlangsung, karena siswa masih terlihat
bekerja secara individual.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh metode praktikum berbantuan
media flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi hidrokarbon di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang signifikan antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol dimana hasil ratarata kelas eksperimen lebih besar dan
berbeda nyata dengan kelas kontrol yang
lebih rendah dengan tarap signifikansi
144
ISSN. 2503-4448
0,014 (
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
ISSN. 2503-4448
PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBANTUAN FLASH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON
DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH PONTIANAK
Salmauwati*, Agus Wibowo dan Dedeh Kurniasih
Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak
Jalan Ahmad Yani No. 111 Pontianak Kalimantan Barat
*
E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1
Pontianak pada mata pelajaran kimia dan guru cenderung menggunakan metode ceramah pada
proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunakan metode praktikum berbantuan media flash dengan yang diajarkan
menggunakan metode ceramah berbantuan media flash pada materi hidrokarbon kelas XI MIA di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, 2) Mengetahui besarnya pengaruh pembelajaran dengan
praktikum berbantuan media flash terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon kelas XI
MIA di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Bentuk penelitiannya adalah penelitian eksperimen
dengan jenis eksperimen semu dengan rancangan Control Group Posttes Design. Pengambilan
sampel dengan tehnik purposive sampling. Sampel dalam penelitian adalah XI MIA 2 sebagai kelas
eksperimen dan XI MIA 1 sebagai kelas kontrol SMA Muhammadiyah 1 Pontianak tahun ajaran
2014/2015. Pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran, dan observasi. Alat pengumpul
data berupa lembar observasi dan tes esai. Hasil uji U-Mann Whitney nilai posttest yaitu 0,0140 <
0,05 Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hasil perhitungan effect size sebesar 1,086 > 0,8 dikategorikan tinggi artinya
pembelajaran dengan metode praktikum memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
materi hidrokarbon dan dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari pada metode
ceramah.
Kata kunci : flash, hasil belajar, hidrokarbon, dan metode praktikum
ABSTRACT
This study was initiated by the students’ low learning outcomes on Chemistry subject and the
teachers’ preference in using lecture method in teaching learning process.This study aimed at 1)
finding out the differences of students’ learning outcomes between the use of flash media-assisted
practical method and lecture method on hydrocarbon class at grade XI MIA of SMA
Muhammadiyah I Pontianak. Using quasi experimental design and Control Group Posttes Design,
this study employed the students of grade XI MIA 2 as the samples of experiment group, andthe
students of grade XI MIA 2 as the samples of control group. The data collection techniques used
were measurement and observation. While the instruments employed were observation sheet and
essay. TheU-Mann Whitneytest revealed that the post test score of 0,0140< 0,05 Ho was rejected,
while the Ha one was accepted. It means that there was correlation of students’ learning outcomes
between the experiment and the control groups. In addition, the effect size result was 1,086 > 0,8
and considered high which indicated the positive effect of flash media-assisted practical method in
enhancing students’ learning achievement.
Keywords: flash, learning outcomes, hydrocarbon, practical method
139
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
PENDAHULUAN
Mata pelajaran kimia merupakan
salah satu program wajib yang harus
dipelajari oleh seluruh siswa SMA
khususnya jurusan IPA. Mata pelajaran
kimia mencakup berbagai pengetahuan
yang mengembangkan daya nalar
(pikiran) dan analisis percobaan yang
timbul di alam dan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan tentang kimia
sangat penting untuk dipelajari karena
dengan belajar kimia akan memahami
lebih banyak dan lebih baik gejala yang
terjadi di alam sekitar dan berbagai proses
yang berlangsung di dalamnya. Selain itu,
ilmu kimia juga sebagai acuan untuk
mengubah bahan alam menjadi produk
yang lebih berguna untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia (Hariandja,
2009 : 9).
Sudarmo (2004 : 2) menyatakan
bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang
mempelajari tentang sifat, struktur materi,
komposisi materi, perubahan, dan energi
yang menyertai perubahan materi. Dalam
ilmu kimia banyak sekali konsep-konsep
yang harus dipahami, dan menjadi
prasyarat untuk mempelajari konsepkonsep selanjutnya yang harus dipahami
oleh siswa. Kesulitan siswa dalam
mempelajari
kimia
disebabkan
karakteristik ilmu kimia itu sendiri yang
kebanyakan bersifat konsep yang abstrak,
sulit untuk dihapal sehingga menjadi
penyebab kebanyakan siswa sulit
memahami kimia karena tidak memahami
konsep dasar, tidak memperhatikan guru
saat menjelaskan, penjelasan guru yang
kurang menarik, serta siswa yang kurang
aktif bertanya. Hal tersebut dapat
mengakibatkan rendahnya hasil belajar
siswa.
140
ISSN. 2503-4448
Pelaksanaan pembelajaran dengan
metode praktikum masih jarang dilakukan
pada siswa kelas XI IPA di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak. Hal ini
disebabkan karena guru merasa kesulitan
melakukan persiapan khusus sebelum
praktikum seperti menyiapkan lembar
kerja siswa (LKS) serta alat dan bahan
yang akan digunakan selama praktikum.
Padahal keadaan laboratorium yang
dimiliki sangat memungkinkan untuk
dilaksanakan praktikum. Laboratorium di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak sudah
memiliki fasilitas yang cukup lengkap
dengan ketersediaan alat dan bahan yang
memadai. Oleh karena itu praktikum
dapat menjadi salah satu alternatif untuk
mempermudah pemahaman siswa pada
materi
dan
diharapkan
dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Selain itu praktikum materi
hidrokarbon dapat dilakukan di dalam
ataupun di luar laboratorium
yaitu
dengan alat-alat sederhana yang ada di
laboratorium seperti molymod Sehingga
materi hidrokarbon yang berupa konsep
yang abstrak dapat dibuat menjadi lebih
kongkrit.
Sebelum melakukan percobaan,
maka siswa perlu dibekali terlebih dahulu
dengan materi dan langkah-langkah dalam
melakukan praktik. Salah satunya adalah
media flash. Flash merupakan media
pembelajaran yang berupa animasianimasi yang dibuat untuk memvisualkan
suatu materi pembelajaran. Media flash
juga dapat digunakan untuk membuat
animasi pada materi hidrokarbon,
sehingga flash dipilih sebagai media
bantu untuk menyampaikan materi
tentang hidrokarbon yang berbasis
praktikum. Dengan terlebih dahulu
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
mengamati animasi-animasi mengenai
hidrokarbon, maka ketika siswa telah
mengamati langsung proses terjadinya
ikatan antar atom karbon, hidrogen dan
atom lainnya, serta pengertian, jenis, dan
sifat hidrokarbon. Hal ini akan
mempermudah dalam proses praktik
merangkai senyawa-senyawa hidrokarbon
menggunakan molymod dan bahan
lainnya, sehingga siswa akan lebih mudah
untuk memahami dan menentukan
pengertian, jenis-jenis, dan sifat-sifat
hidrokarbon.
Beberapa penelitian yang relevan
dengan penerapan metode praktikum
berbantuan media flash terhadap hasil
belajar siswa pada materi hidrokarbon
kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak sebagai berikut. Menurut
Damanik (2012 : 7) menyatakan bahwa
terdapat peningkatan mutu proses belajar
mengajar pada inovasi pembelajaran
kimia melalui penerapan media berbasis
animasi komputer pada praktikum kimia
umum I Fakultas MIPA Universitas
Medan.
Tujuan umum dari penelitian ini
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
pada materi hidrokarbon kelas XI IPA
yang diajarkan melalui metode praktikum
berbantuan media flash dengan yang
diajarkan menggunakan metode ceramah
berbantuan media flash serta mengetahui
besarnya pengaruh pembelajaran dengan
praktikum berbantuan media flash pada
materi hidrokarbon kelas XI IPA di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen. Metode
eksperimen adalah cara memecahkan
masalah penelitian dengan melakukan
141
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
b.
1)
2)
c.
d.
1)
ISSN. 2503-4448
percobaan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara dua variabel atau lebih
(Nawawi, 2007:67). penelitian ini
dilakukan di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak. Waktu penelitian adalah pada
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015
dilaksanakan pada bulan 0ktober 2014.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
yaitu XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen
dak XI MIA 1 sebagai kelas kontrol.
Bentuk penelitian ekseperimen semu
(quasi experiment) Sugiyono (2012:76),
dengan rancangan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tahap Persiapan
Peneliti membuat perangkat pembelajaran
dan media flash
Menyiapkan instrumen penelitian berupa
soal tes hasil belajar
Melakukan
validasi
perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian
Merevisi perangkat pembelajaran dan
instrumen penelitian berdasarkan validasi
Melakukan uji coba tes hasil belajar di
SMA Muhammadiyah 1 Pontianak
Menentukan reliabilitas tes hasil belajar
berdasarkan data hasil uji coba
Menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Tahap Pelaksanaan
Mengadakan pretest materi hidrokarbon
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Melaksanakan perlakuan
Pengajaran dengan metode ceramah
berbantuan media flash pada kelas
eksperimen
Pengajaran dengan metode ceramah
berbantuan media flash pada kelas kontrol
Mengadakan posttest materi hidrokarbon
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tahap Akhir
Menganalisis data yang diperoleh dari
hasil penelitian yang terdiri dari pretest
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
dan posttest dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol
2) Menarik kesimpulan masalah penelitian
3) Menyusun laporan penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar yang telah dilakukan
mencakup tiga aspek penilaian, yaitu
penilaian kognitif yang terdiri atas nilai
pretest dan postest, dan nilai afektif serta
psikomotorik.
1.
Penilaian Kognitif
Setelah
pelaksanaan
penelitian,
diperoleh dua data yaitu data pretest dan
posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Bentuk tes yang diberikan berupa
essai yang berjumlah lima soal dengan
skor maksimal 18. Kelas yang dijadikan
kelas eksperimen adalah kelas XI MIA 2
sedangkan kelas kontrol adalah kelas XI
MIA 1 di SMA Muhammadiyah 1
Pontianak. Pada kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan metode praktikum
berbantuan media flash sedangkan pada
kelas kontrol pembelajaran dengan
metode ceramah tanpa praktikum
berbantuan media flash. Flash dapat
membuat bagaiaman cara terjadinya
ikatan antar atom C dengan H. Contoh
materi hidrokarbon yang dibuat dengan
menggunakan
media
flash
yaitu
kedudukan
atom
karbon
dengan
menggunakan media
flash dibuat
peristiwa terbentuknya ikatan antar atom
C dengan H, atau dengan atom atau
senyawa lainnya.
142
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
ISSN. 2503-4448
81.867
Nilai rata-rata
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
64.967
11.6
11
Eksperimen
Kontrol
Nilai Rata-rata
Kelas
Gambar 1. Perbedaan Hasil Belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar
1.
menunjukkan
adanya
peningkatan
hasil
belajar
kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini
terlihat dari rata-rata skor pretest dan
posttest kedua kelas. Rata-rata skor
pretest kelas kontrol lebih rendah dari
pada kelas eksperimen. Akan tetapi
perbedaan antara nilai pretest antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol hanya 0,6.
Ini berarti masih dapat dikatakan bahwa
antara kelas eksperimen dan kalas kontrol
tidak terdapat perbedaan kemampuan
awal siswa. Sedangkan rata-rata skor
posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari
pada kelas kontrol. Perbedaan nilai
posttest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu mencapai 16,9. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan perlakuaan
yang diberikan Pada masing-masing
kelas. Dariyanto (2009 : 220) yang
menjelaskan bahwa proses belajar
mengajar dengan praktikum ini berarti
siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri, mengikuti proses, mengamati
suatu objek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang
suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
Peningkatan hasil belajar pada kelas
kontrol sebesar 53,98 dan pada kelas
eksperimen
sebesar
70,27.
Dari
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
perbandingan jelas bahwa kenaikan ratarata kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Pemberian
perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar.
2.
Penilaian Psikomotorik Siswa
Penilaian psikomotorik dilakukan
melalui pengamatan langsung terhadap
tingkah laku siswa selama praktikum
berlangsung (Ryan, 2003) Kemampuan
psikomotorik seluruh siswa yang diukur
yaitu kemampuan dalam bertanya,
menjawab pertanyaan guru dalam kelas,
mengerjakan soal-soal dan mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
Kemampuan psikomotorik diukur pada
saat diterapkan media flash menggunakan
lembar observasi. Hasil observasi diberi
skor untuk setiap butir soal kemudian
dijumlahkan diubah menjadi persen dan
dikategorikan berdasarkan kemampuan
siswa. Hasil kemampuan psikomotorik
siswa yang diajarkan dengan metode
praktiku berbantuan media flash dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Kemampuan
Psikomotorik Seluruh Siswa
Persentase
Jumlah
Siswa
dengan
Aspek Penilaian
Skor
maksimal
(%)
Menyiapkan alat
100
dan bahan
Melaksanakan
praktikum
63,34
pembakaran
senyawa karbon
Menentukan
76,67
bentuk senyawa
143
hidrokarbon
menggunakan
molymod
Menentukan
bentuk senyawa
hidrokarbon
primer, sekunder,
tersier, dan
kuartener
menggunakan
gabus.
ISSN. 2503-4448
70
Berdasarkan Tabel 1. di atas terlihat
bahwa seluruh siswa sudah menyiapkan
alat dan bahan yang digunakan untuk
keperluan praktikum dengan baik,
sedangkan dari aspek penilaian dalam
melaksanakan praktikum pembakaran
senyawa karbon, menentukan bentuk
senyawa
hidrokarbon
menggunakan
molymod dan menentukan bentuk
senyawa hidrokarbon primer, sekunder,
tersier dan kuartener tidak semua siswa
dapat melaksanakan dengan benar. Hal ini
siswa tidak disiplin dalam melaksanakan
tahap-tahapan selama praktikum.
3.
Penilaian Kemampuan Afektif
Siswa
Kemampuan afektif seluruh siswa
yang diukur pada saat dilakukan proses
pembelajaran berbantuan media flash
menggunakan
lembar
observasi.
Kemampuan afektif yang diukur adalah
ketelitian, keaktifan, dan kejujuran. Hasil
observasi diberi skor untuk setiap butir
soal kemudian dijumlahkan lalu total skor
diubah menjadi persen dan dikategorikan
berdasarkan kemampuan siswa dengan
menggunakan tabel kategori kemampuan.
Hasil kemampuan afektif siswa dapat
dilihat dalam Tabel 2.
Vol. 4 No. 2, Februari 2016
Ar-Razi Jurnal Ilmiah
Tabel 2. Hasil Kemampuan Afektif
Siswa
yang
diajarkan
dengan
Berbantuan Media Flash
Perse
ntase
Jumla
h
Siswa
N
Aspek Penilaian
denga
o
n Skor
Maksi
mal
(%)
1
Komunikasi
83,34
2
Kerjasama
63,34
3
Ketelitian
86,67
Berdasarkan Tabel 2. di atas, terdapat
83,34% siswa sudah mampu melakukan
komunikasi dengan sangat baik dalam
melakukan praktikum, dan siswa juga
sudah tergolong sangat teliti dalam
melakukan setiap tahapan percobaan yaitu
mencapai 86,67% yang memperoleh nilai
sangat baik. Akan tetapi kebanyakan dari
siswa masih kurang baik dalam
bekerjasama
selama
praktikum
berlangsung, karena siswa masih terlihat
bekerja secara individual.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh metode praktikum berbantuan
media flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi hidrokarbon di SMA
Muhammadiyah 1 Pontianak dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang signifikan antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol dimana hasil ratarata kelas eksperimen lebih besar dan
berbeda nyata dengan kelas kontrol yang
lebih rendah dengan tarap signifikansi
144
ISSN. 2503-4448
0,014 (