PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (2). docx

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen
Dr. Marzuki, M.Ag
Nama: Ernawati
Nim : 15401244021
Kelas : PKnH B

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Pendidikan Agama Islam dengan tepat pada waktunya.
Tugas ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, khususnya kepada :
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M. A, selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta
2. Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes, selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Universitas Negeri Yogyakarta
3. Dr. Marzuki, M.Ag dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam
4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan moral dan material
5. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa Tugas ini masih banyak kekurangan
dan sangat jauh dari sempurna. Akhir kata kritik, saran, dan masukan yang
membangun kami harapkan sebagai pedoman kami dalam melangkah ke arah
yang lebih baik lagi. Semoga Tugas ini dapat berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 17 Maret 2016

Penulis

Manusia dan Agama
A. Pandangan tentang Manusia
1. Manusia dalam AL-Quran
Ada dua kata dalam al-quran yang berarti manusia, yaitu kata insan dan basyar
(quraish shihab, 1996:277). Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis,

dan tampak. Kata insan terambil dari kata nasiya yang berarti lupa atau nasa-yanusu yang
berarti berguncang.digunakan untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalirasnya,
jiwa dan raga. Dalam al-quran kata insan dihadapkan dengan jin atau jan. Jin adalah
makhluk yang tidak tampak, dan manusia adalah makhluk yang nyata lagi ramah.
Kata basyar berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang
sama lahir kata basyarah berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena kulitnya tampak jelas,
dan berbeda dengan kulit binatang lain. kata basyar diartikan dengan berkembang biak
menunjukkan bahwa manusia memikul tanggung jawab dalam kehidupannya. Oleh karena
itu, tugas kekhalifahan dibebankan kepadanya (QS, al-hijr(15):28).
Insyarat yang menyangkut unsur immaterial manusia anatara lain berkaitan dengan
keberadaan ruh. Allah hanya menginsyaratkan bahwa ruh itu adalah urusannya, dan bahwa
manusia tidak diberi ilmu kecuali sedikit saaja (QS,al-isra’ (17):85).
2. Manusia dalam pandangan Humanisme ( Kemanusiaan )
 Menurut Plato manusia dipelajari dari sudut kehidupan sosial dan politiknya. Namun
kehidupan politik bukanlah satu-satunya hidup comunal manusia (ernst cassirer,
1990:97).
 Menurut Sastrapratedja manusia adalah makhluk yang historis (sastrapratedja,
1982:ix)
 Comte “mengenal diri adalah mengenal sejarah”. Untuk mengerti manusia tidak cukup
apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi. Kakekat manusia dilihat dari

perjalanan sejarahnya.
 Ernst Cassirer mengatakan manusia tidak dapat didefinisikan berdasarkan prinsip
inhern metafisiknya atau berdasarkan kemampuan insting bahwaannya biarpun dapat
diuji secara empiris. Ciri-ciri manusia bukanlah kodrat fisik atau metafisiknya,
melainkan karyanya (ernst cassicer, 1990:100).
 Para penganut teori psikoanalisis menyebutkan manusia sebgai homo valens ( manusia
berkeinginan). Manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku hasil interaksi antara

komponen biologis (id), psikologis(ego) dan sosial ( superego), dalam diri manusia
terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali) dan moral ( nilai).
 Para penganut teori behaviorisme manusia sebagai homo mechanicus (manusia
mesin). Menganalisis perilaku yang tampak yang diukur, dilukiskan dan diramalkan.
Aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran
terhadap lingkungan tidak disebabkan aspek rasional dan emosionalnya.
 Para penganut teori kognitif manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir).
Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif dalam
lingkungan tetapi makhluk yang selalu memahami lingkungannya, makhluk yang
selalu berpikir.
 Para penganut teori humanisme manusia sebagai homo ludens (manuisa bermain).
Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan

diri. Perdebatan mengenai siapa manusia itu dikalangan para ilmuwan terus
berlangsung dan tidak menemukan satu kesepakatan yang tuntas. Manusia menjadi
misteri yang paling besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai
sekarang.
B. Pandangan tentang Agama
Quraish Shihab menyatakan agama adalah kata yang sangat mudah diucapkan dan
mudah untuk menjelaskan maksudnya, tetapi sangat sulit memberikan pengertian atau
definisi yang tepat. Istilah-istilah yang dipakai untuk menyebutkan keyakinan yang dianut
oleh umat manusia yaitu:
1. Agama
Agama berasal dari bahasa sansekerta untuk menunjuk kepercayaan agama Hindu
dan Budha. Menurut Harun Nasution kata agama berasal dari kata A dan Gam. A diartikan
tidak dan gam diartikan pergi. Jadi agama diartikan secara harfiah berarti tidak pergi. Agama
sebagai sesuatu yang tetap menyertai kehidupan manusia. Agama tidak pernah pergi dan
lepas dari kehidupan manusia. Dalam kenyataannya hidup manusia agama senantiasa
diwarisi secara turun-temurun.
Agama berarti teks atau kitab suci, karena semua ajaran agama terdapadalam kitabkitab suci agama. Dikatakan gam berarti tuntutan atau seperangkat aturan karena setiap
agama membawa jaran-ajaran yang akan menjadi tuntutan hidup para pemeluknya.

Suatu pandangan dari kata agama dalam bahasa jawa yaitu pertama, ageman berarti

pakaian memiliki fungsi untuk melindungi si pemakainya. Kedua, ugeman berarti pegangan
atau kaidah hidup. Seseorang yang ingin berhasil dan selamat dalam kehidupanya dituntut
untuk taat dan patuh pada kaidah kehidupan. Ketiga, gaman berati alat. Sebagai alat
pelindungan atau alat untuk mencari nafkah.
Agama dirumuskan sebagai seperangkat aturan atau ketentuan hidup yang melekat
dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu kehidupan
yang selamat.
2. Religion
Kata religion ( bahasa inggris) dan religie ( bahasa belanda) berasal dari bahasa
latin.ada dua kata yang menjadi akar dari kata religion yaitu religere dan religare. Religere
adalah melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan atau mati-matian. Perbuatannya
berupa uasaha atau sejenis peribadatan yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka
mendekati sesuatu yang ghaib, Tuhan. kata religere mengandung arti mengumpulkan dan
membaca maksudnya kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang bisa dibaca dalam
kitab-kitab suci agama.
Sedangkan religare berarti mengikat menjadi satu atau perserikatan bersama. Ikatan
disini bisa berarti komunal yaitu agama merupakan ikatan kependetaan atau ikatan orangorang suci bebas dari dosa atau berusaha untuk membebaskan diri dari dosa.
3. Al-Din
Kata Din berarti kumpulan huruf dal, ya dan nun dalam bahasa arab. Din dalam
bahasa Semit berarti undang-undang atau hukum sementara dalam bahasa arab kata din

mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Artinya
peraturan-peraturan yang merupakan hukum yang harus dipatuhi. Din berarti membawa
kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan akan menjadi hutang bagi pengikutnya.
Pada saat yang sama adanya kewajiban tersebut berakibat adanya balasan. Karena seringnya
suatu perbuatan dilakukan, maka perbuatan itu kemudian menjadi kebiasaan( Harun
nasution, 1979:9)
C. Teori Mengenai Asal-usul Agama
Ada dua cara pandnag mengenai keragaman manusia. Satu pihak mengatakan bahwa
agama merupakan keinginan Tuhan untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Karena
kasihnya manusia ditunjuki jalan menuju keselamatan hidup. Pihak lain agama merupakan
cara manusia untuk mencari keselamatan dengan menyandarkan kehidupannya kepada
kehendak Tuhan.

Cara pandang kedua adanya pendapat bahwa benih yang melahirkan agama adalah
rasa takut yang menyertai hidup manusia. Agama bermula dari tanggapan manusia terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi sepenuhnya didunia. Kehidupan dasar
manusia adalah keamanan terhadap berbagai ancama, apapun, bentuknya, baik lahiriah atau
rohaniah.
Menurut Sigmund Freud ( 1856-1939) menculnya agama berawal dari oedipus
kompleks. Mula-mula seorang anak merasakan dorongan seksual terhadap ibunya, yang

pada akhirnya membunuh ayahnya sendiri, karena sang ayah merupakan penghalang bagi
terciptanya tujuan tersebut. Pembunuhan ini melahirkan penyesalan didalam jiwa sang anak
sehingga lahirlah penyembahan terhadap ruh sang ayah. Disini kemudian bermula rasa
agama dalam jiwa manusia(quraish shihab, 1994:210)
Sementara para ilmuwan islam berpendapat bahwa menculnya agama berasal dari
penemuan manusia terhadap kebenaran, keindahan , dan kebaikan. Manusia pertama, yang
diperintahkan oleh Allah untuk Turun ke bumi, beri pesan agar mengikuti petunjuk-Nya.,
jika petunjuk itu sampai kepadanya (QS,al-Baqarah (2):23).petunjuk pertama yang
melahirkan agama adalah ketika adam dalam perjalanannya dibumi menemukan ketiga hal
yang disebutkan diatas. Sebagai ilustrasi bahwa adam menemukan keindahan pada alam
raya, bintang yang gemerlap dan angin alam lainnya. Ditemukkannya keindahan pda angin
sepoi yang menyegarkan di saat gerah kepanasan atau air yang menyejukkan dikala
kehausan. Ditemukannya kebenaran dalam ciptaan Tuhan terbentang dialam raya dan dalam
dirinya sendiri.
Gabungan ketiga hal tersebut melahirkan kesucian.sang manusia, yang memiliki
naluri ingin tahu berusaha untuk mendapatkan apakah yang indah, benar dan baik.? Jiwa dan
akal mengantarkannya pada suatu kesimpulan akan adanya yang Maha Suci. Kemudian
usaha dari dirinya untuk berhubungan dengan-Nya dan berusaha untuk mencontohkan sifatsifat yang dimiliki-Nya. Dari sini agama lahir dan proses kehidupan beragama sebagai
upaya manusia untuk berhubungan dengan-Nya(Quraish Shihab, 1994:210).
D. Unsur-unsur Pokok Agama

Joachim Wach tentang unsur pokok ungkapan pengalaman dalam bentuk pemikiran,
tindakan, dan persekutuan.
Versi lain mengenai unsur pokok agama meliputi:
1. Emosi keagamaan

Emosi keagamaan adalah suatu getaran jiwa yang muncul dalam diri seseorang
sebagi respon terhadap kehadiran sesuatu yang luar biasa dalam dirinya.emosi keagamaan
menyebabkan manusia mempunyai sikap yang serba agamis dan suatu getaran yang
menggerakan jiwa manusia. Rudolf otto mengatakan emosi keagamaan berupa sikap kagum
dan terpesona terhadap sesuatu yang ghaib serta keramat. Sedang Soderblom menyebutkan
bahwa emosi keagamaan adalah sikap percaya campur takut kepada sesuatu yang ghaib serta
keramat. Menurut koentjaraningrat komponen meosi keagamanaan merupakan komponen
utama dalam setiap agama yang akhirnya akan membendakan agama dengan semua sistem
sosial budaya dalam masyarakat manusia.
2. Sistem keyakinan
Suatu agam terwujud dalam pikiran dan gagasan manusia yang menyangkut
keyakinan dan konsepsi manusia tentang Tuhan, sifat-sifat Tuhan, Wujud alam ghaib,
terjadinya alam dan dunia, tentang akhirat, tentang roh-roh dan makhluk-makhluk gaib
lainnya. Sistem keyakinan terkandung dalam kitab-kitab suci dan buku-buku keagamaan.
Memuat ajaran-ajaran pokok keagamaan, tafsiran, dan penguraiannya. Kitab suci berisi dan

memuat ceritera-ceritera yang melukiskan kehidupan makhluk-makhluk gaib dan manusia.
3. Sistem ritus dan upacara keagamaan
Terwujud dalam aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan pengabdian
dan kebaktiannya kepada Tuhan dan usahanya untuk berkomunikasi dengan-Nya. Ritus dan
upacara keagamaan ini berlangsung berulang-ulang, baik setiap hari, setiap minggu, bulanan
atau pada waktu tertentu yang sudah ditentukkan. Suatu kombinasi yang merangkai
beberapa tindakan seperti berdoa, bersujud, makan bersama, berpuasa, dll.
4. Peralatan dan tempat pelaksanaan ritus keagamaan
Dalam ritus dan upacara keagamaan menggunakan sarana dan peralatan seperti
tempat atau gedung untuk melaksanakan upacara (masjid, langgar, pagoda)dan peralatan
seperti bedug, gong, gamelan suci, pakaian suci (mukena, jubah, dll). Tempat upacara
biasanya tidak boleh didatangi dengan sembarangan, bersifat individual berada dirumahrumah dan komunal ada di tengah atau sekitar desa.
5. Kelompok pemeluk
Kelompok pemeluk disebut umat. Komponen-komponen diatas terlihat semua
aktivitas keagamaan terwujud secara jelas dalam perilaku para pemeluk agama. Tiadanya
pemeluk atau penganut suatu agama tidak akan ada artinya.
E. Klasifikasi Agama

1. Revealed and non- revealed religion
Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasulNya dan kitab-kitab-Nya aerta pesan-Nya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.

Contoh agama wahyu seperti agama yahudi, kristen dan islam diturunkan pada ras semit.
Agama bukan wahyu adalah agama yang tidak memandang ensensial penyerahan manusia
kepada tata aturan Ilahi. Contoh agama bukan wahyu seperti agama hindu, budha, konghucu
dll.diturunkan diluar semit.
Ciri-ciri agama wahyu :
1) Dapat ditentukan lahirnya, bukan tumbuh dalam masyarakat, melainkan diturunkan
kepada masyarakat.
2) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.utusan ini bukan
menciptakan agama melainkan menyampaikannya.
3) Memiliki kitab suci yang bersih tanpa campur tangan manusia.
4) Ajarannya serba tetap, walau tafsirannya berubah sesuai dengan kecerdasan dan
kepekaan manusia.
5) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.
6) Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak (tauhid).
Ciri-ciri agama non wahyu:
1) Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya.
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (rasul Tuhan)
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalau pun ada banya mengalami perubahanperubahan dalam perubahan sejarahnya.
4) Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran masyarakat
(penganutnya).

5) Konsep ketuhanannya dinamisme, animisme, politeisme dan paling tinggi adalah
monoteisme ninsbi.
6) Ajarannya tidak universal dan tidak berlaku umum.
2. Missionary dan non missionary
Thomas W. Arnold memasukan budhisme, kristen dan islam pada golongan
missionary (dakwah) sedangkan yudaisme atau yahudi, brahmanisme dan zoroasterianisme
dimasukkan dalam non missionary.Menurut al-masdoosi hanya islam sejarah ajarannya yang
asli merupakan agama missionary. namun dalam perkembangannya ternyata baik agama
nasrani dan budhisme menjadi agama missionary.

3. Ras dan geografis
Menurut segi ras dan geografis agama-agama didunia dapat dibagi
menjadi:
a. Agama ras semit: yahudi, nasrani dan islam. Lahir dikawasan timur tengah.
b. Agama ras arya: hinduisme, jainisme, sikhisme dan zoroaster. Lahir dan
berkembang pertama kali dikawasan asia selatan dan tengah.
c. Agama ras mongolian: confusianisme, taoisme, dan sintoisme. Lahir dan
berkembang dikawasan asia timur dan asia tenggara. Sedangkan buddha
gabungan dari arya dan mongolian.
F. fitrah manusia beragama : agama sebagai fenomena universal
Ketika realitas menunjukkan bahwa agama dipeluk oleh hampir seluruh umat manusia maka
dapat dikatakan agama merupakan fenomena yang bersifat universal.Keberadaan manusia dan
agama merupakan dua realitas yang tidak dipisahkan satu sama lainnya.
Menurut H.M. Rasyid, telah diakui oleh para sarjana bahwa agama adalah suatu hal
yang disebut sebagai “Problem of ultimate concern”, yaitu suatu problem mengenai
kepentingan mutlak dari kehidupan manusia. Ia mengatakan, jika seseorang membicarakan
soal agamanya, maka ia tidak dapat tawar-menawar apalagi berganti, agama bukan seperti
rumah atau pakaian yang kalau perlu dapat diganti. Akan tetapi sekali seseorang memeluk
suatu agama, tak dapatlah agama itu terpisah dari diri seseorang (M. Natsir, 1983:265). Ia
mengutip pendapat paul Tillich yang menyatakan bahwa setiap manusia dalam keadaaan
involved (terlibat) dengan agamnnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan manusia. Dorongan dalam diri manusia untuk beragama atau bertuhan (karena
Tuhan merupakan pusat atau inti hidup keagamaan) merupakan naluri atau pembawaan
alamiahnnya. Menurut Quraish Shihab keberadaan adalah fitrah, yaitu sesuatu yang melekat
pada diri manusia dan terbawa sejak kelahiarannya (Quraish Shihab, 1994:375).Untuk
menguatkan pendapatnnya ia mengutip ayat al-Qur’an pada surat al-ruum (30):30:”Fitrah
Allah yang menciptakan manusia atas fitrah itu”. Dengan demikian manusia tidak dapat
melepaskan diri dari agama.Tuhan menciptakan demikian, karena agama merupakan
kebutuhan hidupnya.
G. Peran dan fungsi agama

Agama berperan sebagai petunjuk atau hudan bagi manusia,
sehingga ia tidak tersesat untuk menuju atau mencapai tujuan yang
hakiki dari kehidupan yang sedang dijalaninnya.
Thomas F. O’dea menyebutkan fungsi agama:
1. Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lara, dan
rekonsiliasi disaat manusia menghadapi ketidakpastian dan frustasi.
2. Sarana hubungan transendental melalui amal ibadat, yang menimbulkan rasa
damai dan identitas baru.
3. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai
dan norma masyarakat yang telah mapan.
4. Memberikan fungsi identitas diri.

Agama Islam
A. Pengertian agama islam

1. Definisi agama
Agama islam dalam bahasa arab adalah dinul islam, dari dua kata din dan islam. Kata
din berasal dari kta dana- yadinu yang berarti adat istiadat, peraturan, undang-undang, taat,
patuh, pembalasan, mengesakan Tuhan, perhitungan, hari kiamat, nasehat, dan agama.
Menurut Harun Nasution agama sebagai ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
manusia melalui para Rasul-Nya.Muhammad daud Ali mendefinisikan agama sebagai
kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan denga dia
melalui penyembahan, upacara, permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut
ajaran agama itu.
2. Pengertian islam
Berasal dari kata sallama yang berarti menyerahkan, berbaik-baik, damai,
menyelamatkan., Dari kata tasallama berarti memegang atau menerima, kata aslama berarti
menurut atau menyerah, kata salima berarti sejahtera, dan sullam berarti tangga atau titian.
Menurut mahmud syalthout adalah agama Allah yang diperintahkan kepada nabi
Muhammad untuk mengajarkan pokok-pokok serta peraturan-peraturannya, serta
menungaskan kepadanya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia agar
mereka memeluknya.
Islam adalah agama yang diturunkan kemuka bumi sejak nabi adam sampai terakhir
disempurnakan oleh nabi muhammad saw sebagaimana ditegaskan dalam al-quran surat alBaqarah, 2:136 yang berbunyi :
Katakanlah ( hai orang-orang mukmin): ‘’ kami beiman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepad kami, dan apa yang diturunkan kepada ibrahi, ismail, ishaq, ya’qub dan
anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada musa dan isa serta apa yang diberikan nabinabi dari Tuhannya, kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami
hanya tunduk patuh kepadan-Nya”
Al-Maidah, 5:2. Berbunyi:

Agama islam diturunkan kepada nabi muhammad adalah agama terakhir yang
diturunkan Allah kepada manusia.islam diturunkan sesuai dengan sosial budaya manusia
yang sudah mencapai puncaknya, sehingga islam senantiasa akan sesuai dengan
perkembangan sosial budaya manusia sampai pada hari kiamat.
Dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama yang diwahyukan Allah kepada para
Rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan pada Rasul Muhammad yang berisi undang-

undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia
berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusi, dan manusia dengan alam semesta agar
kehidupan manusia terbina dan meraih kesuksesan kebahagiaan hidup didunia dan di
akhirat.
B. karakteristik Agama Islam
Agama islam memiliki ciri kesempurnaan, ajarannya tidak hanya mencakup aspek
ritual saja melainkan islam menuntut para pengikutnya untuk mengaktualisasikan secara
utuh (kaffah) ajarannya dalam setiap segi kehidupan dalam al-quran surat al-baqarah, 2:208
yang memiliki arti:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dalam islam keseluruhan dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.
Kesempurnaan islam dilihat dari karakteristik ajaran islam berikut
ini:
1. Islam sebagai agama Rabbaniah
Artinya memiliki kedekatan yang kuat dengan Rabnya yakni Allah. Rabbaniah islam ada
dua arti yaitu pertama, islam bersih dari campur tangan manusia.islam masih dijamin
kemurniannya dan bersumber dari wahyu yang tertuang dalam kitab al-quran yang secara
doktrin dan ilmiah terbukti kemurniannya.
Kedua,islam dilihat dari tujuan akhir semua peribadatan, yakni ridla Allah.dalam
mengerjakan islam memiliki tujuan perantara yang bersifat sosial kemanusian, shalat agar
sehat, puasa agar matang jiwanya dan bekerja keras agar berhasil, tetapi tujuan perantara itu
ujungnya adalah agar manusia dalam tugas kekhalifahannya selalu berada dalam naungan
ridla Allah.
Allah berfirman dalam surat adz-dzariyat, 51:56 yang artinya:
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku.”
2. Islam agama manusiawi
agama yang ajaran dan aturannya disamping diperuntukkan bagi manusia agar mereka
dapat meraih kemuliaan, kebaikkan, kesempurnaan, keselamatan dunia dan akhirat, islam juga
ajaran dan aturan-aturannya dapat dilaksanakan manusia. Ajaran islam dapat dilaksanakan
manusia secara kaffah karena islam diturunkan oleh Allah sudah disesuaikan sedimikian rupa

sehingga sesuai dengan fitrah kemanusiaan.Sebagai agama manusiawi yang pertama, agama
islam memiliki ciri kesesuaian dengan fitrah kemanusiaan, sebagaimana ditegaskan dalam alqur’an surat ar-Rum, 30:30; ayat ini menegaskan bahwa manusia punya fitrah. Fitrah tidak
lain adalah agama yang lurus, dan agama yang lurus tidak lain adalah Islam.dapat dipahami
banwa Islam tepat bagi pedoman hidup manusia dan melalui sistem ajaran islam manusia
dapat dikembangkan fitrahnya dengan sempurna.Kedua, Islam adalah agama yang mudah dan
ringan. Islam memang islam cocok dengan fitrahnya, artinya tidak ada ajaran islam yang
bertentangan dengan watak dan tabiat dasar manusia serta kemampuan atau potensi yang
dimilikinya.(al-Qur’an surat al-Baqarah,2:185&286).
Islam memiliki sistem ajaran yang al-khanafiyatus samkah yaitu islam memiliki ajaran
yang prinsip tetap prinsip, namun aplikasinya dalam kehidupan memiliki kelenturan atau
felksibilitas yang tinggi. Hal-hal yang haram dalam islam sampai kapanpun tetap haram,
tetapi kondisi dan situasi darurat, islam pun membolehkan yang haram untuk dilakukan.
Misalnya makan bangkai menjadi boleh ketia tidak ada satu pun makanan yang tersedia di
lingkungan kita,kecuali bangkai.
3. Islam Sebagai Agam Rasional

Islam relatif rasional karena islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk
menggunakan akal pikiran dalam memahami ajaran islam. Namun tidak semua ajaran islam
bisa dinalar oleh manusia sebab keterbatasan kemampuan akal manusia. Islam mendorong
kala manusia untuk berpikir, bahkan pada masalah keimanan, namun karena keterbatasan
manusia, islam memberikan jalan pada akal agar berfikir melalui makhluk ciptaannya.
Islam menuntut pertanggung jawaban akal yang tidak digunakan untuk berfikir dan
akan dimasukkan ke neraka jahannam bagi mereka yang melalaikan atau tidak
menggunakannya.(Qs, al-isra, 17:36).Dengan demikian orang islam tidak dibenarkan untuk
taklid buta dalam mengamalkan ajarannya. Islam mengajarkan manusia secara benar sesuai
proporsi dan wilayah kemampuan dan kebolehan penggunaan akal.

4. Islam Sebagai Agama Paling Benar

Agama islam adalah agama wahyu satu-satunya yang memiliki kitab suci yang asli
dan autentik, tidak mengalami perubahan sejak diturunkannya pada abad ke-6 Masehi sampai
sekarang bahkan sampai akhir zaman. Rasul menerima, wahyu Allah bernama Muhammad

putra Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas. Beliau dilahirkan di Mekkah
tahun 1571 Masehi dan mendapatkan wahyu yang pertama kali ketika beliau berusia 40 tahun,
Isi kitabnya ( Al-qur’an ) semuanya firman Allah yang disampaikan dengan bahasa arab, salah
satu bahasa yang telah, sedang, dan akan digunakan manusia sepanjang masa. Karena itu,
terjemahan Al-qur’an tidak dipandang sebagai kitab suci. Ajarannya sesuai dengan manusia,
sebagai makhluk yang berakal serta sesuai dengan nilai-nilai kemanusian sebagai makhluk
sosial dan etis.
Al-qur’an diturunkan untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia guna
mencapai kesejahteraan hidupnya di dunia dan di akhirat. Konsep ketuhanan dalam islam
adalah tauhid atau monoteisme mutlak dimana Tuhan itu Esa yang tidak terbagi bagi.Jadi
yang samawi murni sekarang ini hanyalah agama islam, sedangkan agama-agama lain selain
islam bersifat lokal untuk masyarakat, misalnya Yahudi untuk Bani Israil saja dan agama
islam ditunjukkan untuk seluruh manusia sepanjang zaman.Semakin jelas kesempurnaan alqur’an sebagai salah satu agama yang di turunkan Allah ke muka bumi.
Kesempurnaan islam diyakini kebenarannya karena ia diturunkan dari yang Maha
Sempurna, yang di turunkan untuk meninggikan,mengangkat, memuliakan, dan
menyempurnakan hamba-Nya.Seorang muslim dengan kaffah menjalankan islam, akibatnya
akan tercelup dan terbentuk kesempurnaan kepribadiaanya, oleh sistem ajaran yang paling
sempurna. Kesempurnaan islam dilihat dari :
1. Islam adalah agama Rabbaniah artinya memiliki kedekatan yang kuat dengan Rabnya
yakni Allah.
2. Islam sebagai Rabbaniah islam dilihat dari tujuan ahir semua peribadatan yakni ridla
Allah.

Islam agama syumuiah/ universal
Agama yang diberlakukan sebagai pedoman hidup yang semua dibatasi oleh waktu, ruang,
dan tempat untuk semua manusia siapa saja, kapan saja dan dimana pun berada.terwujud
dari konsep pokok ajaran islam, yakni keyakinan akan tauhidullah/ keesaan Tuhan. Konsep
yang menjadi dasar pembebasan orang muslim dari intetervensi, penekanan,dan intimidasi
manusia lain. kebebasan yang disertai kepasrahan terhadap aturan Allah, melahirkan konsep

integralitas dan kesempurnaan serta menimbulkan konsep keharmonisan dan keseimbangan
hidup didunia dan akhirat.
Islam sebagai agama al-waqi’yah/kontekstual
Mengakui adanya realitas manusia yang mempunyai perbedaan. Islam memperhatikan
realitas alam dan kehidupan manusia yang berbeda.ciri kontekstual terlihat pada ajaran yang
rinci dan global sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Islam juga mencerminkan dalam prinsip
islam yang mementingkan isi dan makna dibandingkan bentuk material dari petunjuk,ketika
petunjuk itu dipahami dalam konteks masyarakat yang berbeda akibat perbedaan waktu dan
tempat.misal perintah nabi untuk melatih anak menunggang kuda, memanah dan berenang
dimana nilai universalnya tetap untuk mempersiapkan diri menghadapi musuh.
Islam sebagai agama al-wasthiya/moderat
Islam mempunyai karakter yang memungkinkan manusia dapat menjalankan hidup dnegan
seimbang dalam memenuhi kebutuhan fitrahnya yaitu bahagia hidup didunia dan akhirat.
Misalnya pernyataan tentang Nabi Isa, sebagai manusia biasa yang dianggat oleh Allah
sebagai Rasul. Pernyataan ini sangat moderat dibanding dengan pernyataan yahudi yang
menganggap Isa sebagai anak haram, demikian kaum nasrani yang menganggap Isa sebagai
anak Tuhan.sikap islam dalam masalah kedzaliman juga moderat seperti berbuat dzalim
halal dibalas dengan setimpal dengan kedzalimannya tetapi memberi ampunan jauh lebih
baik daripada menuntut balas.

Sumber Ajaran Islam
A. pendahuluan
Dasar penggunaan sumber ajaran islam didasarkan pada al-quran surat al-nisa’(5):59
yang artinya:
“ hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri diantara
kamu. Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(al-quran dan Rasul (sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian, yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya” (qs, an-Nisa,
4:59)
Arti diatas memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dalam arti
menaati semua ketentuan Allah yang terdapat dalam al-quran dan menaati Rasullulah
dengan menjalankan semua yang berasal darinya kemudian terkumpul dalam sunnah.kaum
mukmin diperintahkan untuk taat kepada ulil amri ( orang yang memiliki otoritas dalam hal
kekuasaan dan keagamaan ) hal ini penguasa dan para ulama mengikuti semua keputusan
dan ketetapan yang mereka ambil melalui ijma’. Perintah mengembalikan sesuatu yang
diperselisihkan hukumnya kepada Allah dan Rasul berarti perintah mengamalkan hukum
yang melalui qiyas. Kedua, metode pokok dalam melakukan ijtihad. Dapat disimpulkan ada
tiga sumber hukum islam yakni al-quran, sunnah dan ijtihad.
B. Al-Quran
1. pengertian al-quran
Secara etimologis, kata al-quran berasal dari bahasa arab al-quran yaitu isim mashdar
dari fi’il (kata kerja), yang berarti bacaan.
Menurut istilah al-quran berarti kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Melalui Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa arab sebagai hujjah (bukti) atas
kerasulan Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup bagi manusia serta sebagai media dalam
mendekatkan diri kepada Allah dengan membacanya.(khallaf, 1978:23).

Unsur-unsur pokok yang menjelaskan hakikat Al-quran yaitu:
a. Al-quran merupaan kalam Allah berbentuk lafazh(sekaligus makna). Artinya bahwa
apa yang disampaikan Allah dalam bentuk makna dan dilafazhkan sendiri oleh Nabi
tidak disebut al-quran, seperti hadis qudsi dan qauli
b. Al-quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Berarti wahyu Allah yang
diturunkan kepada nabi nabi selain Muhammad tidak disebut al-quran
c. Al-quran menggunakan bahasa arab. Berarti yang diterjemahkan dalam bahasa lain
tidaklah disebut al-quran karena tidak sah seorang yang shalat membaca terjemahan
al-quran.
d. Mengandung mu’jizat pada setiap ayat atau suratnya.
e. Al-quran tertulis dalam mushhaf.wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw.
f. Membaca al-quran bernilai ibadah
2. Cara-cara al-quran diwahyukan
Melalui tiga cara yaitu bisikan ke dalam hati(wahyu), dari balik tabir,
dan utusan yang diberi kewenangan oleh Allah untuk menyampaikan
pesan ketuhanan kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah dengan perantara
Malaikat Jibril. Cara yang dialami Nabi Muhammad dalam
menerima wahyu dari Jibril sebagai berikut:
a. Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Nabi tidak melihat sesuatu
apapun tetapi Nabi merasa kalau wahyu sudah masuk dalam hatinya.
b. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang
mengucapkan kata-kata kepada Nabi sehingga Nabi mengetahui dan hafal
dengan benar
c. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemercing lonceng. Cara yang paling berat
dirasakan Nabi.
d. Malaikat menampakkan dirinya dalam wujud aslinya.
3. Pembagian ayat-ayat al-quran
Periode turun ayat al-quran dibagi menjadi dua yaitu periode ketika Nabi masih
berada di Makkah dan periode ketika Nabi sudah hijrah ke Madinah.ayat al-quran turun pada
periode pertama disebut ayat Makkiyah yang pada umumnya pendek-pendek dan didahului
dengan kata ya ayyuhannas dan ayat al-quran yang turun pada periode kedua disebut ayat

Madaniyah yang pada umummnya panjang-panjang, biasanya diawali dengan ya
ayyuhalladzina amanu.
4. Isi al-quran
a. Prinsip-prinsip aqidah, syariah, dan akhlak.
b. Janji-janji dan ancaman-ancaman Allah.
c. Kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu.
d. Hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
e. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
f. Sunnatullah, atau hukum Allah yang mengikat pada keseluruhan ciptaan-Nya.
5. Fungsi al-Quran
a. Hudan atau petunjuk umat manusia. Dalam al-quran lebih dari 79 ayat, seperti
dalam surat al-baqarah (2): 2, ‘’kitab (al-quran) tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
b. Rahmat, kasih sayang Allah kepada umat manusia. Tidak kurang dari 15 ayat
seperti dalam surat Luqman ( 31):2-3 ‘’ inilah ayat-ayat al-quran yang
mengandung rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
c. Bayyinah atau bukti penjelasan suatu kebenaran.seperti surat al-baqarah (2):185
‘’ bulan ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
serta pembeda(antara yang hak dan yang batil).
d. Furqan atau pembeda antara yang hak dan yang batil, yang benar dan yang salah,
yang halal dengan yang haram, yang indah dengan yang jelek, serta yang
diperintahkan dan yang dilarang.
e. Mau’izhah atau pelajaran bagi manusia.
f. Syifa’ atau obat untuk penyakit hati.
g. Tibyan atau penjelasan terhadap segala sesuatu yang disampaikan Allah.
h. Busyra, kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik.
i. Tafshil atau memberikan penjelasan secara rinci sehingga dapat dilaksanakan
sesuai yang dikehendaki Allah dalam surat yusuf(12):111.
j. Hakim atau sumber kebijaksanaan. Yang dijelaskan dalam surat Luqman(31):2.
k. Mushaddiq atau membenarkan isi kitab-kitab yang datan sebelumnya.dijelaskan
dalam surat al-Maidah(5): 48
l. Muhaimin atau batu ujian (penguji) bagi kitab-kitab sebelumnya. Artyinya alquran dijadikan tolok ukur untuk menguci keberadaan kitab-kitab sebelumnya.

Al-quran juga merupakan mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad saw. Dan para
umatnya. Mu’jizat berarti suatu yang dapat melemahkan, sehingga orang lain tidak dapat
menyainginya.
C. al-sunnah/al-hadis
1. pengertian al-sinnah/al-hadis
secara etimologis kata sunnah berasal dari bahasa arab sunnah yaitu cara, adat
istiadat(kebiasaan), dan perjalanan hidup(sirah) yang tidak dibedakan antara yang baik dan
yang buruk. Dikalangan ulama membedakan anatara sunnah dengan hadis karena hadis lebih
banyak merujuk pada ucapan-ucapan Nabi Saw. Sedangkan sunnah lebih tertuju kepada
perbuatan dan tindakan Nabi Saw. Yang sudah menjadi tradisi yang dipelihara dalam
agama.namun semua ulama bersepakat nahwa hadis maupun sunnah hanya merujuk kepada
Nabi Saw, tidak kepada yang lain.
2. bagian-bagian al-sunnah/al-hadis
a. rawi adalah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apaapa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang(gurunya). Dalam
penulisan hadis biasanya rawi ditulis diujung (akhir) dari suatu hadis, yang biasa
ditulis dengan kata rawahu(hadis riwayat/HR).
b. Matan adalah materi atau isi dari suatu hadis. Matan berupa sabda Nabi langsung
dan juga perkataan sahabat Nabi yang menjelaskan apa yang dilakukan oleh
Nabi.
c. Sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada Nabi
Muhammad saw. Diartikan orang-orang terlibat dalam periwayatan hadis mulai
dari sahabat(sanad pertama) hingga kepada rawi(sanad terakhir). Sanad biasanya
ditulis pada awal suatu hadis yang didahului dengan kata ‘an dan dan ditulis
hanya satu sanad saja yaitu sahabat Nabi.seperti Abu Hurairah, Abu Bakar.
3. Klasifikasi al-sunnah/al-hadis
Dilihat dari aspek bentuknya, sunnah Nabi berbentuk perkataan
Nabi(sunnah qauliyah), perbuatan Nabi( sunnah fi’liyah), dan
penetapan Nabi atas perbuatan sahabat( sunnah taqririyah).
a. Sunnah qauliyah adalah ucapan Nabi yang didengar oleh para sahabat dan
disampaikan kepadaorang lain.
b. Sunnah fi;liyah adalah perbuatan Nabi Saw. Yang dilihat para sahabat kemudian
disampaikan kepada orang lain dengan ucapan mereka.

c. Sunnah taqririyah adalah perbuatan sahabat atau ucapannya yang dilakukan
didepan Nabi yang dibiarkan oleh Nabi, tanpa dilarang atau disuruh.
Dilihat dari segi jumlah sanad atau perawi yang terlibat dalam periwayatannya,
sunnah dibagi menjadi tiga macam:
a. Sunnah mutawatir adalah sunnah yang disampaikan secara
berkesinambungan yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang
menurut kebiasaan mustahil mereka bersepakat untuk dusta.sunnah
mutawatir merupakan tingkatan tertinggi dalam sunnah dan berada satu
tingkat dibawah al-quran.
b. Sunnah musyhur adalah sunnah yang diriwayatkan oleh sejumlah sahabat
yang tidak mencapai batasan mutawatir dan menjadi mutawatir pada generasi
setelah sahabat. Tingkat keautentikan sunnah masyhur berada dibawah
sunnah mutawatir.
c. Sunnah ahad adalah sunnah yang diriwayatkan oleh seseorang perawi, dua
orang perawi, atau lebih yang tidak memenuhi persyaratan sunnah mutawatir.
Tingkat keautentikan sunnah ahad berada dibawah sunnah masyhur atau
berada pada tingkatan paling bawah.
Dilihat dari segi kualitasnya(diterima atau ditolaknya) meliputi:
a. Sunnah shahih, memiliki lima persyaratan yaitu sanadnya bersambung,
diriwayatkan oleh perawi yang adil(istiqomah agamanya, baik akhlaknya
dan terhindar dari kefasikan danmenggangu kehormatanya, perawinya
juga dlabit(kuat hafalannya). Hadisnya tidak janggal.hadisnya terhindar
dari illat(cacat).
b. Sunnah hasan adalah sunnah yang memiliki semua persyaratan sunnah
shahih, kecuali para perawinya, seluruhnya atau sebagiannya, kurang kuat
hafalannya.
c. Sunnah dla’if adalah sunnah yang tidak memiliki sifat-sifat untuk dapat
diterima atau sunnah tidak memiliki sifat sunnah shahih dan hasan.
d. Sunnah maudlu’ adalah sunnah yang dinasabkan kepada Rasulullah Saw.
Dengan cara dibuat-buat dan didustakan dari apa yan dikatakan ,
dikerjakan, dan ditetapkan beliau.jadi sunnah maudlu’ sebenarnya bukan
sunnah namun perbuatannya dikatakan sebagai sunnah .
4. Fungsi al-sunnah/al-hadis

a. Menetapkan dan menguatkan hukum-hukum yang sudah ditetapkan oleh alquran. Misalnya sunnah tentang wajibnya shalat, zakat , puasa ramadhan dll.
b. Merinci dan menafsirkan ayat-al-quran yang masih global, membatasi ayat alquran yang masih muthlaq(umum), dan mengkhususkan ayat al-quran yang
masih umum.misalnya sunnah tentang perincian shalat dan haji.
c. Menetapkan hukum yang belum ditetapkan oleh al-quran.misalnya haramnya
mengawini seorang perempuan sekaligus mengawini bibinya secara bersamaan.
D. Ijtihad
1.

Pengertian ijtihad
Secara etimologis kata ijtihad berasal dari bahasa arab ijtihad yang
artinya penumpahan segala upaya dan kemampuan. Kata jihad lebih
berkonotasi fisik, sementara ijtihad menggunakan akal(ra’yu), yang
secara harfiah berarti melihat, perenungan dan pemikiran secara
kontemplatif. Kata ijtihad dan ra’yu sangat terkait dan sulit untuk
dipisahkan, mengingat aktivitas ijtihad mustahil dilepaskan dari
penggunaan ra’yu.

2. Dasar penggunaan ijtihad
Dasar hukum yang digunakan adalah al-quran, sunnah dan logika.ayat alquran yang dijadikan dasar bbolehnya ijtihad adalah surat al-nisa’(5):59 ayat
yang berisi perintah taat kepada Allah, taat kepada Rasul-Nya, dan taat kepada
ulil amri.Dasar sunnah dan hadis yang dijadikan rujukan oleh para ulama tentang
bolehnya ijtihad adalah hadis Muadz. Adapun dasar logika dibolehkannya ijtihad
adalah keterbatasan nash al-quran dan sunnah jika dibangdingkan dengan
banyaknya peristiwa yang dihadapi oleh umat manusia. Banyaknya lafalz atau
dalil yang belum jelas dalam al-quran dan sunnah menuntut dilakukannya ijtihad
untuk menjelaskannya.
3. Persyaratan melakukan ijtihad
a. Menguasai “ilmu alat” adalah bahasa arab beserta ilmu-ilmunya, karena
sumber poko hukum islam adalah al-quran yang berbahasa arab.
b. Menguasai al-quran merupakan sumber pokok hukum islam. Seorang
mujtahid harus menguasai ilmu-ilmu al-quran termasuk ilmu asbabun nuzul.
c. Menguasai sunnah atau hadis Nabi sebagai sumber hukum islam kedua.
d. Mengetahui ijma’ ulama. Karena dengan ijma’ berarti ia akan mengetahui
peristiwa hukum apa yang ketentuan hukumnya telah di-ijma’-kan ulama.

e. Mengetahui qiyas. Qiyas disepakati oleh jumhur ulama sebagai salah satu
cara menemukan hukum
f. Menegtahui masqashid al-syari’ah (maksud- maksud ditetapkannya hukum)
g. Menegtahui ushul fikih.
h. Menegtahui IPTEK.
4. Lapangan ijtihad
Masalah-masalah yang ketentuan hukumnya tidak dijelaskan al-quran dan sunnah
sebagai berikut:
a. Masalah yang ditunjuk oleh nash yang zhanniy(tidak pasti), baik dari segi
keberadaannya(wurud) maupun dari segi penunjukkannya terhadap
hukum(dalalah).
b. Masalah-masalah baru belum ditegaskan hukumanya dalam nash.
c. Masalah-masalah baru ynag belum di-ijma’-kan .
d. Masalah-masalah yang diketahui illat hukumnya.
5. Metode-metode ijtihad
Metode yang ijtihad-nya disepakati yaitu:
a. Ijma’
Secara etimologis, ijma’ memiliki dua arti yaitu sepakat dan ketetapan hati
untuk melakukan sesuatu atau keputusan berbuat sesuatu.didefinisikan
sebagai kesepakatan para mujtahid kaum muslimin pada suatu masa
sepeninggal Nabi Saw.contoh Abu Bakar menjadi khalifah pengganti Nabi.
b. Qiyas
Secara etimologis qiyas berarti mengukur, membandingkan sesuatu dengan
yang semisalnya. Fungsi qiyas untuk dikembangkan ke dalam kasus yang
serupa . contoh meminum khamer dilarang secara tegas oleh nash.
Metode yang ijtihad-nya tidak disepakati yaitu :
c. Istihsan
Memiliki arti yaitumenghitungkan sesuatu lebih baik, adanya sesuatu itu
lebih baik, mengikuti sesuatu yang lebih baik,atau mencari yang lebih baik
untuk diikuti.contohnya hukum sisa minuan dari burung-burung yang buas
seperti serigala, singa, harimau dll yang meminumnya haram(najis).
d. Mashlahah mursalah

Secara etimologis berarti kemaslahatan atau kepentingan yang tidak terbatas,
tidak terikat, atau kepentingan yang diputuskan secara bebas.contohnya
kebijakan yang dilakukan Abu Bakar mengenai pengumpulan al-quran dalam
suatu mushaf.
e. Istishhab
Berarti ungkapan penyertaan atau selalu menemani atau selalu
menyertai.contohnya seorang yang berwudlu lalu ragu-ragu apakah wudlunya
sudah batal atau belum.
f. ‘urf
Secara etimologi berarti yang dikenal.secara terminologis berarti sesuatu
yang dikenal dan tetap dibiasakan manusia, baik berupa perkataan, perbuatan,
atau meninggalkan sesuatu.
g. Madzhab shahabi
Berarti fatwa sahabat secara perorangan ini mengindikasikan bahwa
madzhab shahabi berbeda dengan ijma’ shahabi yang lahir dari kesepakatan
dari para sahabat secara keseluruhan.
h. Syar’u man qablana
Berarti hukum-hukum yang telah disyariatkan untuk umat sebelum islam
yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul terdahulu dan menjadi beban hukum
untuk diikuti oleh umat sebelum adanya syariat Nabi Muhammad.
i. Saddu al-dzari’ah
Saddu al-dzari’ah berarti menutup jalan yang menuju kepada perbuatan
terlarang (yang membawa kerusakan. Contohnya berjudi itu dilarang.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59