BAB I PENDAHULUAN - Analisis Unsur Intrinsik Pada Novel Putri Sinyue Karya Chiung Yao
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi 1988 : 8). Secara umum sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi manusia. Berdasarkan luapan emosi yang spontan dan mampu mengungkapkan aspek-aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna.
Pada hakikatnya karya sastra adalah suatu media yang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia (Atar Semi, 1993:8).
Oleh sebab itu, sebuah karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya yang praktis dan yang hanya berlangsung untuk sementara waktu saja. Sastra bukan lah rangkaian kata dan kalimat, melainkan sudah berubah menjadi wacana, menjadi teks, secara umum sastra itu sendiri merupakan hasil ide dan imajinasi dari seseorang sehingga menghasilkan sebuah karya sastra.
Karya sastra tidak bisa di pungkiri bahwa yang menulis karya sastra adalah sastrawan. Griffth(dalam Siswanto 1982:17-18) mengartikan karya sastra sebagai hasil ekspresi individual penulisnya. Kepribadian, emosi,dan kepercayaan penulis akan tertuang dalam karya sastranya. Sebuah karya sastra yang baik mempunyai nilai estetika tersendiri agar dapat menarik perhatian para pembacanya.
Hasil karya sastra didalam perkembangannya tidak bertujuan, biasanya penikmat sastra terlepas dari pada fungsi hasil karya sastra itu sendiri yakni bagaimana karya sastra itu tidak terlalu peduli terhadap fungsi dari karya sastra, sejauh rasa keindahan yang ingin dinikmati dari sebuah karya sastra yang diminatinya telah terpenuhi.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995 : 694) novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku dan bahasa yang digunakan mirip dengan bahasa sehari-hari. Novel merupakan salah satu karya sastra yang terkenal didunia.
Novel berisi tentang cerita fiksi dalam bentuk tulisan yang mempunyai unsur-unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Biasanya novel menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya yang berinteraksi tentang gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita dalam novel tersebut. novel merupakan bentuk tulisan dan kata-kata yang mempunyai unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik biasa nya berisikan tentang pengalaman jiwa manusia dalam berinteraksi dalam lingkungan dan sesama.
Novel yang baik adalah memberikan sebuah kisah pencerahan pengalaman untuk lebih menghayati diri sendiri dan orang lain, dalam sebuah novel mengajarkan kepada masyarakat tentang kehidupan kita, tidak hanya menjadi maklum akan pengalaman dan hidup batin tokoh-tokoh fiktif, tetapi lewat peristiwa-peristiwa itu juga kita memperoleh pengertian, mengenai tema-tema yang lebih umum sifatnya.
Sementara itu, Jassin dalam Zulfahnur (1996:67) mengatakan bahwa novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian- kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Unsur-unsur dalam karya sastra berperan penting baik secara ektrinsik maupun secarar intrinsik, yang dimaksud unsur intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam, sedangkan Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik). Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya satra itu sendiri, unsur tersebut meliputi: Alur (Plot), tokoh dan penokohan, dan sudut pandang. (Nurgiyantoro,2000:23).
Tema adalah ide sebuah cerita. Dalam novel, tema merupakan gagasan utama yang dikembangkan dalam plot. Selain itu alur atau plot merupakan unsur intrinsik. Alur adalah kerangka cerita atau rangkaian peristiwa-peristiwa. Dengan kata lain plot adalah urutan cerita atau peristiwa yang teratur dan teorganisasi.
Sebuah novel juga mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan permulaan, tahapan pertikaian, tahapan perumitan, tahapan puncak, tahapan peleraian, dan tahapan akhir Selain itu dalam novel juga terdapat latar, latar adalah elemen elemen yang memberikan kesan abstrak tentang lingkungan baik tempat maupun waktu, di mana para tokoh menjalankan peran. Sudut pandang pada dasarnya adalah visi pengarang, artinya sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita.
Novel Putri Sinyue(1996) adalah novel dari karya Chiung Yao. Chiung Yao adalah seorang penulis terkenal di China. Beliau telah mengeluarkan banyak karya sastra sejak mulai menulis novel 26 tahun silam, karya-karyanya Chiung Yao mendapat apresiasi yang sangat besar dari masyarakat pembaca berbahasa Mandarin di berbagai belahan dunia. Kepopulerannya semakin meningkat ketika novel-novelnya mulai banyak difilmkan di tahun 1980-an. Seiring dengan kepopulerannya novel-novel cintanya, nama Chiung Yao menjadi identik dengan aiching kushi atau kisah cinta. Sejak awal tahun 1990, Chiung Yao mulai banyak menulis tentang kisah-kisah cinta berlatar belakang sejarah Cinta klasik, tema yang ternyata sangat digemari masyarakat pemirsa televisi, karena sebagian besar karyanya diangkat ke layar kaca,karya-karya nya yang terkenal seperti; Putri huan zhu, kabut cinta dan putri Sinyue.
Putri Sinyue merupakan novel kisah cinta yang berlatarkan sejarah China klasik, Putri Sinyue adalah gadis berusia tujuh belas tahun yang harus melupakan masa remajanya yang bahagia sebagai anak seorang pangeran, saat seluruh keluarganya terbunuh dalam satu pertempuran. Sebelum meninggal, ayahnya memasrahkan nasib adik laki-lakinya yang baru berusia delapan tahun kepadanya. Ditengah pengungsian mereka dihadang oleh bandit. Untunglah Sinyue diselamatkan oleh Nu Tahai, seorang jendral gagah perkasa yang setia pada kerajaan.
Peristiwa ini membuat Putri Sinyue mengagumi dewa penolongnya, bahkan jatuh hati kepadanya. Tanpa sadar Nu Tahai pun mencintai nya.meski ia tahu bahwa putra nya sendiri juga menyukai Sinyue. Mengetahui hal ini,Yanchi,istri Nu Tahai, membujuk ibu Suri untuk mengatur perkawinan Sinyue dengan seorang pangeran.Sin yue pun terperangkap dalam dilema.
Novel Putri Sinyue mempunyai tema tentang seorang wanita dalam memperjuangkan cinta walaupun di hadang berbagai kesulitan, yang terjadi pada zaman dinasti Qing dan kisah ini terdapat berbagai tokoh Nu Tahai, Putri Sinyue,
Mang Kutai, Keshan, Yanchi, Chiyuan, Luolin dan Saiya. Novel ini mengambil
latar di negeri Tiongkok tepatnya di kota Chingchou dengan alur maju.Dalam pembahasan ini penulis menggunakan pendekatan objektif atau struktural. Penulis menganalisis unsur intrinsik dalam novel Putri Sinyue ini mendominasi seluruh isi cerita. Dengan alasan di atas penulis tertarik untuk menganalisis unsur intrinsik dalam novel Putri Sinyue karya Chiung Yao. . Secara lebih rinci alasan peneliti memilih novel Putri Sinyue sebagai bahan kajian untuk diteliti adalah :
1. Novel ini merupakan salah satu novel yang ditulis oleh pengarang yang terkenal di China.
2. Novel ini mencerintakan perjalanan kisah cinta Putri Sinyue yang penuh dengan pengorbanan.
3. Novel ini berlatarkan sejarah China kelasik yang digemari banyak orang.
1.2 Rumusan Masalah
Agar setiap pembahasan masalah suatu karya tulis agar mudah di mengerti oleh pembaca untuk itu penulis menjabarkan suatu permasalahan berdasarkan latar belakang masalah. Maka rumusan masalah itu adalah : 1.
Bagaimana unsur instrinsik yang terdapat pada Novel Putri Sinyue?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah sesuatu yang yang ingin dicapai.Tujuan harus lah diperjelas agar arah penelitian dapat tepat mencapai pada sasaran, maka Tujuan dari Penelitian ini adalah :
1.Mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik (tema, tokoh, alur, latar dan sudut pandang) yang terdapat pada Novel Putri Sinyue karya Chiung Yao.
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian tidak menyimpang dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam pembahasan skripsi ini.maka masalah yang dibahas dibatasi. Membatasi masalah memiliki implikasi pada penyimpitan teoro dan variabel yang diteliti. Pembatasan masalah masalah juga membantu penulis dalam merumuskan instrument penelitian agar penelitian ini dapat terarah. Penulis menganalisis tentang unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra yang meliputi : tema, tokoh,alur,latar dan sudut pandang). Namun karena masalah yang ada dalam dunia sastra terlalu luas maka penelitian terhadap Putri Sinyue di batasi pada analisis unsur intrinsic di dalam Novel Putri Sinyue seperti tema, tokoh,alur,latar dan sudut pandang
1.5 Manfaat Penelitian
Mengacu pada tujuan pokok penelitian di atas, maka hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat Teoritis dan Praktis, antara lain :
1. Manfaat Teoritis a.
Dapat menambah wawasn dan gambaran bagi pembaca mengenai unsur pembentuk di dalam novel Putri Sinyue b.
Memberikan gambaran tentang unsur intrinsik dalam novel Putri Sinyue.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi pengarang, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk dapat menciptakan karya sastra yang baik.
b.
Bagi pembaca, penelitian dapat menambah minat baca dalam mengapresiasikan karya sastra.
c.
Bagi peneliti , penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra dan menambah khasanah penelitian sastra Cina sehingga bermanfaat bagi perkembangan sastra Cina.