BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kela

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

  3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi

  

Experimental Design . Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

  berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi-Experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. (Sugiyono, 2010:114).

  Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPS pada kelas setelah mendapat perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan yang mendapat perlakuan penerapan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS. Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

  1. Memberikan pre-test untuk mengetahui kondisi awal sebelum treatment dilakukan.

  2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subyek yaitu berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada mata pelajaran

  IPS kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga.

  3. Memberikan post-test untuk mengetahui perbedaan efektivitas setelah perlakuan.

  Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan penelitian, rancangan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3

  Tabel 3 Rancangan Penelitian di Kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 Sampel Kondisi Perlakuan Kondisi Awal Akhir Kelompok T1

  X T2 Eksperimen Kelompok T1 Y T2 Kontrol

  Keterangan : X : Kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan

  TTS Y : Kelas dengan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS T1 : Pre test T2 : Post test

  3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

  Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD N Mangunsari 07 dan SD N Mangunsari 03 pada kelas 5 semester II tahun pelajaran 2014/2015.

  Waktu Penelitian

  Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan April 2015 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : a.

  Tahap persiapan Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

  b.

  Tahap pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data. c.

  Tahap penyusunan Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

  3.2 Variabel Penelitian

  Sugiyono (2003: 2) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Duwi Prayitno, 2008: 9). Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri (Duwi Prayitno, 2008: 9). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y yaitu Hasil belajar.

  3.3 Definisi Operasional

  3.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS (x)

  Model pembeajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS adalah

model pembelajaran dengan KD 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang

pada penjajahan Belanda dan Jepang melalui langkah-langkah pembentukan 5

kelompok asal, pemberian 5 materi yang berbeda dan lembar TTS pada kelompok

asal, membentuk kelompok ahli, kelompok ahli diskusi tentang materi yang sudah

diberikan, kelompok ahli kembali ke kelompok asal, berdiskusi mengerjakan TTS,

presentasi, membuat kesimpulan, tes formatif, penilaian hasil dan penilaian proses

(presentasi dan diskusi) sehingga hasil belajar siswa meningkat.

  3.3.2 Hasil Belajar (y) Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa kelas 5 dari skor penilaian proses (diskusi kelompok dan presentasi), dan skor penilaian hasil (tes formatif) pada akhir kegiatan pembelajaran.

  3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

  3.4.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seserang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD N Mangunsari 07 dan 03 Salatiga. Jumlah populasi dari dalam penelitian ini adalah 57 (lima puluh tujuh) siswa.

  3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007:62). Sebagai pedoman mengambilan sampel menurut

  Arikunto (2006:134) adalah apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dengan jumlah 26 (dua puluh enam) siswa.

  b.

  Siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 03 Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment atau perlakuan apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan model konvensional ceramah bervariasi yang dilakukan oleh guru kelas dengan jumlah 31 (tiga puluh satu) siswa.

  3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

  Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk pretest dan posttest.keduanya menggunakan soal pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas 5 pokok bahasan penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia. Sebelum dibuat instrumennya maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 4.

  Tabel 4 Kisi-Kisi Pengukuran Butir Soal Standar Kompetensi Jumlah Indikator Item Soal Kompetensi Dasar

  Soal 2.

  2.1 1. 1, 3, 4, 6,

  8 Menghargai Mendeskri Mengidentifikasi tokoh

  peranan p tokoh pejuang 12, 13, 14, tokoh sikan Indonesia melawan 19, 24 pejuang dan perjuangan Belanda

  para tokoh

  masyarakat

  3. 7, 10, 11,

  3 Menjelaskan anggota

  dalam pejuang dalam penyususnan

  25

  mempersiap pada masa kongres pemuda kan dan penjajahan

  II/sumpah pemuda

  mempertahan Belanda

  4. 2, 4, 17, 22

  4 Menjelaskan peranan

  kan dan Jepang

  perjuangan tokoh-

  kemerdekaan

  tokoh Indonesia Indonesia. melawan belanda

  5. 5, 15, 21

  2 Mengidentifikasi tokoh-tokoh pejuang Indonesia melawan Jepang

  6. 5, 8, 20

  2 Mengidentifikasi ikrar sumpah pemuda 7. 6, 7, 8, 23

  3 Menjelaskan peranan perjuangan tokoh- tokoh Indonesia melawan Jepang

  2. Non tes Teknik non tes menggunakan teknik observasi dengan instrumen lembar observasi untuk mengetahui efektivitas pembelajaran di buatlah kisi- kisi sebagai berikut.

  Tabel 5 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS Langkah No. Aspek- Aspek yang Diobservasi kegiatan

  1. Pra 1.

  Memeriksa kesiapan siswa dan ruang kelas. pembelajaran

  2. Kegiatan 2.

  Membuka pelajaran dengan salam. awal 3.

  Absensi siswa. pembelajaran 4.

  Melakukan apersepsi dan motivasi.

5. Menginformasikan tujuan pembelajaran.

  6. Menginformasikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permaianan TTS.

3. Kegiatan inti 7.

  Memberikan materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di pembelajaran Indonesia dan lembar TTS.

  8. Membimbing siswa mengidentifikasi nama- nama pahlawan.

  9. Membimbing siswa menuliskan nama pahlawan pada LKS.

  10. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok ahli dan kelompok asal.

  11. Membagikan materi dan lembar TTS pada kelompok asal.

  12. Membimbing siswa berdiskusi dalam mengisi TTS.

  13. Membimbing kelompok ahli mengajarkan materi kepada kelompok asal. 14. siswa dalam melaporkan hasil

  Membimbing diskusi/presentasi.

  15. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi.

  16. Menentukan pemenang dari pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS.

  17. Manilai siswa yang aktif bertanya dan member pendapat.

  18. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam permainan TTS. Kegiatan 19.

4. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

  akhir 20.

  Memberi refleksi pada siswa tentang materi yang belum pembelajaran dipahami.

  21. Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

  22. Menutup pelajaran dengan doa. Selanjutnya akan dibuat kisi- kisi observasi kelas kontrol yaitu penerapan model konvensional ceramah bervariasi dengan permianan TTS yang disajikan pada tabel 7 sebagai berikut.

  Tabel 6 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol Penerapan Model Konvensional Ceramah Bervariasi dengan Permainan TTS Langkah No. Aspek- Aspek yang Diobservasi kegiatan

  1. Pra 1.

  Memeriksa kesiapan siswa dan ruang kelas. pembelajaran

  2. Kegiatan 2.

  Membuka pelajaran dengan salam. pendahuluan 3.

  Melakukan apersepsi dan motivasi.

4. Menginformasikan tujuan pembelajaran.

  5. Menginformasikan langkah- langkah pembelajaran dengan menggunakan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS.

3. Kegiatan inti 6.

  Memberi materi masa penjajahan Belanda dan Jepang di pembelajaran Indonesia dan lembar TTS

  7. Menyampaikan materi dengan ceramah.

  8. Memberikan pertanyaan- pertanyaan pada siswa.

  9. Membimbing siswa untuk menjawab pertanyaan.

  10. Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.

  11. Membagikan materi dan lembar TTS pada kelompok.

  12. Membimbing siswa berdiskusi dalam mengisi TTS.

  13. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi.

  14. Membimbing siswa tanya jawab atau memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi.

  15. Menentukan pemenang dari pembelajaran permainan TTS.

  16. Memberikan hadiah kepada kelompok yang terbaik dalam permainan TTS.

  4. Kegiatan 17.

  Membimbing siswa untuk membuat rangkuman. akhir 18.

  Melakukan refleksi tentang materi yang belum dipahami siswa. pembelajaran 19.

  Melaksanakan tes evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

20. Guru menutup pelajaran dengan doa

  b. Observasi kegiatan siswa observasi kegiatan siswa dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu siswa kelas 5 SD N Mangunsari 07 Salatiga dan kelompok kontrol yaitu siswa kelas 5 SD N

  • – kisi observasi aktivitas siswa sebagai berikut.

1. Kegiatan

  Langkah selanjutnya yaitu pembuatan kisi-kisi observasi siswa pada kelas kontrol dalam penerapan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS. Dapat dilihat dalam tabel 8 Sebagai berikut:

  4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkaikan jawaban TTS

  3. Siswa menyimak materi masa penejajahan Belanda dan Jepang yang akan dibuat permainan TTS

  2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan Kegiatan inti pembelajaran

  1. Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran)

  Awal Pembelajaran

  Langkah Kegiatan Aspek yang diamati

  Tabel 8 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Penerapan Model

Konvensional Ceramah Bervariasi dengan Permainan TTS

No.

  8. Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi dan remidi.

  adalah lembar observasi kegiatan siswa berikut ini disajikan kisi

  7. Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku catatan.

  6. Siswa aktif dalam melaporkan hasil diskusi/presentasi. Kegiatan akhir pembelajaran

  5. Siswa disiplin dalam pembelajaran.

  4. Siswa aktif dalam diskusi kelompok dalam merangkaikan jawaban TTS.

  3. Siswa menyimak materi masa penejajahan Belanda dan Jepang yang akan dibuat permainan TTS.

  2. Memperhatikan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti pembelajaran

  Kesiapan dalam pembelajaran (mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran).

  Awal Pembelajaran 1.

  Tabel 7 Kisi Kisi Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS No. Langkah Kegiatan Aspek yang diamati

1. Kegiatan

5. Siswa disiplin dalam pembelajaran

  Kegiatan 7.

  Siswa aktif membuat rangkuman materi yang dipelajari ke dalam buku akhir catatan pembelajaran 8.

  Siswa aktif melakukan kegiatan refleksi

  c. Penilaian Hasil Pembelajaran Penilaian ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas 5 SD

  NMangunsari 07 Salatiga. Instrumen yang digunakan dalam penilaian proses pembelajaran siswa diantaranya kegiatan diskusi dan presentasi. Instrumen terlampir bersama RPP pada lampiran 5.

3.6 UJI INSTRUMEN PENELITIAN Uji Validitas Instrumen

  Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 22,0 dengan cara klik Analyze

  • – Correlate– Bivariate. Dasar pengambilan keputusan

  item yang valid berdasarkan kriteria Singgih Santoso (Wahyuningsih, 2009:28) bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien

  corrected item to total correlation

  ≥ 0,1. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

  Uji Reliabilitas Instrumen

  Menurut Ghozali (2004:111) reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji

  • reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 22,0 dengan langkah-langkah klik Analyze

   Scale – Reliability Analysis.

  Sedangkan menurut Azwar (2007), reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007).

  Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker, sebagai berikut:

  Tabel 9 Koefisien Reabilitas Nilai Reabilitas Sangat Reliabel 0,90 ≤ 0,71 Reliabel

  • – 0,89

    0,41 Cukup Reliabel

    – 0,70

    0,21 Kurang Reliabel

    – 0,40 Tidak Reliabel ≤ 0,20

  Uji Homogenitas

  Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel-sampel penelitian merupakan kelas sampel yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini menggunakan penelitian sampel. Hasil penelitian sampel akan digeneralisasikan pada populasi penelitian. Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen dilakukan dulu uji homogenitas menggunakan SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik Analyze

  • – Compare Means– One Way Anova – Dependen Lis t– Factor List – Options– Homogeneity of variance.

  Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini adalah nilai pretes mata pelajaran IPS dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan materi koperasi. Uji homogenitas menggunakan uji t-tes. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai pre tes kelas eksperimen dan kelas kontrol . Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki varience sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.

  Uji Normalitas

  Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data dari subjek penelitian. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program komputer SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik Analyze

  • – Regression– Linear– Linear Regression– Dependent – Independent (s) – Save.

  Uji Deskriptif

  Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010: 207). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest-postest pada kelas kontrol dan eksperimen dan hasil belajar dengan menggunakan program komputer SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik analyze – statistic descriptives– windows

  descriptives

  • – option– continue– ok. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modus, median, mean, standar deviasi, rentang skor, frekuensi dan prosentase.

  Sebagai standar pengukuran masing-masing variabel dilakukan dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut

  • – Interval =

  Hasil perhitungan dari data diperoleh jumlah interval yang kemudian disusun dalam kategori seperti : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

  Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian rata

  • – rata (T- test). Untuk menguji perbedaan rata – rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 22,0.

  Sebelum meakukan uji t dipastikan nilai dalam kondisi berdistribusi normal.

  Uji Beda (T-test)

  Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel).

  Uji beda atau t-test yang digunakan adalah paired sample t test. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara pretes dan postes kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dengan menggunakan program komputer SPSS 22,0 dengan langkah- langkah klik Analyze

  • – Compare Means – Independent –Samples T test. Melalui uji t untuk mengetahui adakah

  perbedaan sebelum dan sesudah penelitian menggunakan

  • –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian, jika
  • –t hitung < -t tabel > t tabel berarti tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah penelitian. Cara yang selanjutnya yaitu berdasar nilai t hitung selanjutnya dilihat dengan signifikansi. Jika diperoleh signifikasi > 0,05 (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan post-test penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada pelajaran IPS. Akan tetapi, jika signifikansinya <0,05 (α) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada perbedaan pre -test dan post -test model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada pembelajaran IPS.

  Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah data nilai post-test dari kelompok yang telah dilakukan uji pra syarat penelitian yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperirnen yang signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : Nilai rata-rata kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol. Ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan model konvensional H a : Nilai rata-rata kelompok eksperimen > Nilai rata-rata kelompok kontrol. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan permainan TTS dan menggunakan model konvensional ceramah bervariasi dengan permainan TTS terhadap hasil belajar IPS. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggurukan uji-t atau T-test

  

Independent. Menurut Priyatno (2010:99) bahwa menganalis hasil output pada

Independent Sample Test adalah sebagai berikut:

  a.

  Pengujian dilakukan sebelum Independent Sample Test yakni uji asumsi varian (uji

  Levene's) untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama

  maka uji-t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05 maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki varian yang berbeda.

  b.

  Melihat tabel Independen Sample Test pada T-test for Equality of Means pada sig

  (2-tailed) , jika signifikansi > 0,05 maka tidak ada perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 83

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Geta

0 1 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 S

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan Semarang

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

0 0 34