PERBANDINGAN HUKUM DAN KELUARGA TANPA
PERBANDINGAN HUKUM KELUARGA
NAMA
:
1. M Ridwan S.P
2. Meydina Dwi Ariphia
3. Patrisia Ria
4. Ray Farhan M
5. Reinhart Barli M
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRISAKTI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
yang memberikan kemudahan atas semua urusan sehingga makalah dengan judul “Perbandingan
Hukum Keluarga”dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini tak lepas bantuan dari Ibu Dr. Natasya Yunita
Sugiastuti,SH,MH. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau karena kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan saya dari makalah ini adalah agar makalah ini dapat berguna dalam memberikan
wawasan tentang Perbandingan Hukum Keluarga dalam membandingkan pengampuan yang ada
di Indonesia dan pengampuan yang ada di perancis kepada siapapun yang membaca makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
2. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengampuan........................................................................
2. Alasan Alasan Pengampuan..................................................................
3. Syarat syarat Pengampuan....................................................................
4. Siapa yang berkedudukan dibawah pengampuan…………………….
5. Siapa yang dapat meminta Pengampuan...............................................
6. Akibat hukum Pengampuan..................................................................
7. Diajukan nya Pengampuan....................................................................
8. Sejak kapan berlakunya pengampuan...................................................
BAB III PENUTUP
1.
KESIMPULAN…………………………. ……………......................
2.
SARAN…………………………………………................................
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hukum keluarga diartikan sebagai keseluruhan ketentuan yang mengenai hubungan
hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan
(perkawinan, kekuasaan orang tua, perwalian, pengampunan, keadaan tak hadir).1Dalam hal ini
kita akan membahas tentang pengampuan.
Pengampuan adalah keadaan orang yang telah dewasa yang disebabkan sifat-sifat
pribadinya dianggap tidak cakap mengurus kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain
yang menjadi tanggungannya, sehingga pengurusan itu harus diserahkan kepada seseorang yang
akan bertindak sebagai wakil menurut undang-undang dari orang yang tidak cakap tersebut.
Orang yang telah dewasa yang dianggap tidak cakap tersebut disebut kurandus, sedangkan orang
yang bertindak sebagai wakil dari kurandus disebut pengampu (kurator).2
Pengampuan seseorang bertindak di dalam hukum atau untuk melakukan perbuatan
hukum ditentukan dari telah atau belumnya seseorang tersebut dikatakan dewasa menurut
hukum. Kedewasaan seseorang merupakan tolak ukur dalam menentukan apakah seseorang
tersebut dapat atau belum dapat dikatakan cakap bertindak untuk melakukan suatu perbuatan
hukum. Kedewasaan seseorang menunjuk pada suatu keadaan sudah atau belum dewasanya
seseorang menurut hukum untuk dapat bertindak di dalam hukum yang ditentukan dengan
batasan
umur.
Sehingga pengampuan di dalam hukum menjadi syarat agar seseorang dapat dan boleh
dinyatakan sebagai cakap bertindak dalam melakukan segala perbuatan hukum. Pembuat
undang-undang beranjak dari pemikiran bahwa orang yang telah mencapai usia tertentu normal
dan semestinya sudah bisa menyadari tindakan dan akibat dari tindakannya
.2 RUMUSAN MASALAH
http://tutorialkuliah.blogspot.co.id/2009/05/hukum-keluarga-adalah-bagiandari-hukum.html
2
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
1
1. Dimana Pengampuan Negara Indonesia dan Perancis di atur?
2. Apa persamaan dan perbedaan pengampuan di Indonesi dan perancis?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dimana di atur nya pengaturan pengampuan Negara Indonesia dan perancis
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan aturan mengenai pengampuan di Negara
Indonesia dan Perancis
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengampuan
Pengampuan adalah keadaan orang yang telah dewasa yang disebabkan sifat-sifat
pribadinya dianggap tidak cakap mengurus kepentingannya sendiri atau kepentingan
orang lain yang menjadi tanggungannya, sehingga pengurusan itu harus diserahkan
kepada seseorang yang akan bertindak sebagai wakil menurut undang-undang dari orang
yang tidak cakap tersebut. Orang yang telah dewasa yang dianggap tidak cakap tersebut
disebut kurandus, sedangkan orang yang bertindak sebagai wakil dari kurandus disebut
pengampu (kurator).3
Dasar Hukum : Pasal 433 KUHPerdata
Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap,
harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap
menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan
Pengampuan menurut French Civil Code
BOOK I Of Persons,Chapter II 489
“An adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must be
interdicted, even though such state present some lucid intervals.4
3
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
4
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/c_title11.h
tml#chapter1
2. Alasan-alasan Dan syarat-syarat Pengampuan
Indonesia
Dasar hukum pasal 433 kuhperdata
Dasar Hukum : Pasal 433 KUHPerdata
Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata
gelap, harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap
menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan.
3 alasan untuk pengampuan adalah
a) Keborosan
b) Lemah akal budinya,imbisil atau debisil
c) Kekurangan daya berfikir,sakit ingatan(krankzinnigheid),dungu (onnolzeheid)
d) Dungu disertai dengan mengamuk (razernij)
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
489.
An adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must
beinterdicted, even though such state present some lucid intervals.
Seseorang yang memiliki dungu,penyakit gila harus di bawah pengampuan
meskipun dia di dalam keadaan trauma yang mendalam.
Persamaan
Indonesia dan perancis orang yang di bawah pengampuan harus memenuhi syarat syarat
seperti dungu,gila,ilang nya akal sehat.
Perbedaan
Perancis jika orang tersebut memiliki trauma harus tetap di bawah pengampuan meskipun
orang tersebut masih saat keadaan sadar tp sewaktu waktu bias muncul kembali.
3. Yang dapat berkedudukan dibawah pengampuan
Indonesia
Dasar hukum
Pada dasarnya seseorang bisa ditaruh di bawah pengampuan jika orang (dewasa) tersebut
berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap, walaupun terkadang orang tersebut cakap
menggunakan pikirannya. Selain itu, orang dewasa juga dapat ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan (Pasal 433 KUHPer).5
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
433 adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must be
interdicted, even though such state present some lucid intervals.
506.The husband is of right the guardian of his wife under interdiction.
507.The wife may be nominated guardian of her husband: in such case the family-council
shall regulate the form and conditions of the administration, saving the remedy which
shall be allowed in the courts to the wife, who shall conceive herself injured by the
resolution of the family.
508.No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and descendants,
shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten years. At the
5
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54f1b3ff20b3e/pengampuan-sebagai-caramenghindari-penjualan-harta
expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the substitution of
another.
509.A person interdicted bears likeness to a minor, as regards his person and his
property; the laws on the guardianship of minors shall be applicable to tbe guardianship
of persons under interdiction.6
Persamaan
Yang di bawah pengampuan adalah orang yang sudah dewasa, tidak memiliki akal sehat
Yang menjadi pengampu adalah orang atau keluarga yang terdekat dahulu,seperti suami
atau istri dan keluarga terdekat.
Orang yang di ampu itu sama dengan anak yang di bawah umur
Segala sesuatu yang berkaitan dengan harta kurandus di bawah kekuasaan kurator
Perbedaan
Jika di perancis jika si pengampu adalah orang lain kecuali keluarga nya,jika sudah 10
tahun harus di gantikan dengan orang lain.
4. Pihak atau orang yang mengajukan pengampuan
Indonesia
Dasar hukum
Sedangkan menurut Pasal 434 Burgerlijk Wetboek, orang-orang yang berhak untuk
mengajukan pengampuan adalah:
1.
Untuk keborosan oleh setiap anggota keluarga sedarah dan sanak keluarga dalam
garis ke samping sampai derajat ke-4 dan istri atau suaminya.
2.
Untuk lemah akal budinya oleh pihak yang bersangkutan sendiri apabila ia merasa
tidak mampu untuk mengurus kepentingannya sendiri.
3.
Untuk kekurangan daya berpikir oleh:
1. setiap anggota keluarga sedarah dan istri atau suami
6
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/c_title11.h
tml#chapter2
2. Jaksa, dalam hal ia tidak mempunyai istri atau suami maupun keluarga sedarah di
wilayah Indonesia7
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
491. In the case of madness, if the interdiction is not claimed, either by the spouse or by
the relatives, it must be claimed by the commissioner of government, who may also claim
it in cases of idiotcy or insanity against an individual who is unmarried, and without
known relatives.
506.The husband is of right the guardian of his wife under interdiction.
507.The wife may be nominated guardian of her husband: in such case the family-council
shall regulate the form and conditions of the administration, saving the remedy which
shall be allowed in the courts to the wife, who shall conceive herself injured by the
resolution of the family.
508.No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and descendants,
shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten years. At the
expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the substitution of
another.
5. Akibat Pengampuan
Akibat dari pengampuan berdasarkan Hukum Perdata Indonesia dan Hukum
Perdata Perancis ialah sebagai berikut : Pasal 447 KuhPerdata “Semua tindak perdata yang
terjadi sebelum perintah pengampuan diucapkan berdasarkan keadaan dungu, gila dan mata
gelap, boleh dibatalkan, bila dasar pengampuan ini telah ada pada saat tindakan-tindakan itu
dilakukan”. Pasal452 kuhPerdata “Orang yang ditempatkan di bawah pengampuan
berkedudukan sama dengan anak yang belum dewasa. Bila seseorang yang karena keborosan
ditempatkan di bawah pengampuan hendak melangsungkan perkawinan, maka ketentuanketentuan Pasal 38 dan 151 berlaku terhadapnya. Ketentuan undang-undang tentang perwalian
http://www.jurnalhukum.com/pengampuan-curatele/ http://www.napoleonseries.org/research/government/c_code.html/
7
atas anak belum dewasa, yang tercantum dalam pasal 331 sampai dengan 344, Pasal-pasal 362,
367, 369 sampai dengan 388, 391 dan berikutnya dalam Bagian 11, 12 dan 13 Bab XV, berlaku
juga terhadap pengampuan”
Article 502. Interdiction on the nomination of an adviser shall have its effect from the
day of the judgment. All acts past subsequently by tbe interdicted person, or without the
assistance of the adviser, shall be void in law (Code Civil Napoleon)
6.
7. Diajukan kemana pengampuan
Dalam hal dimana dapat mengajukan pengampuan menurut Kitab Hukum Perdata
Indonesia dan Kitab Hukum Perdata Perancis ialah sebagai berikut :
Indonesia :
Pasal 436 KuhPerdata “Semua permintaan untuk pengampuan harus diajukan kepada
Pengadilan Negeri yang dalam daerah hukumnya tempat berdiam orang yang dimintakan
pengampuan”
Pasal438 Kuhperdata “Bila Pengadilan Negeri berpendapat, bahwa peristiwa-peristiwa
itu cukup penting guna mendasarkan suatu pengampuan, maka perlu didengar para
keluarga sedarah atau semenda”
Perancis :
Article 492. “Every demand of interdiction shall be made before the court of
first instance C“ode “ivil Naapoleono
8. Sejak kapan berlakunya dan berakhirnya pengampuan
Berlakunya pengampuan
Indonesia :
Pasal 446 KuhPerdata “Pengampuan mulai berjalan, terhitung sejak putusan atau
penetapan diucapkan. Semua tindak perdata yang setelah itu dilakukan oleh orang yang
ditempatkan di bawah pengampuan, adalah batal demi hukum. Namun demikian,
seseorang yang ditempatkan di bawah pengampuan karena keborosan, tetap berhak
membuat surat-surat wasiat”
Perancis :
Article 502 “Interdiction on the nomination of an adviser shall have its effect from the
day of the judgment. All acts past subsequently by tbe interdicted person, or without the
assistance of the adviser, shall be void in law”
Berakhirnya pengampuan
Indonesia :
Pasal 460 KuhPerdata “Pengampuan berakhir bila sebab-sebab yang mengakibatkannya
telah hilang; tetapi pembebasan dari pengampuan itu tidak akan diberikan, selain dengan
memperhatikan tata cara yang ditentukan oleh undang-undang guna memperoleh
pengampuan, dan karena itu orang yang ditempatkan di bawah pengampuan tidak boleh
menikmati kembali hak-haknya sebelum keputusan tentang pembebasan pengampuan itu
memperoleh kekuatan hukum yang pasti”
Perancis :
Article 512 “The interdiction ceases with the causes which produced it;
nevertheless the liberation shall not be pronounced without the observation of
the formalities prescribed in order to obtain the interdiction, and the party
under interdiction shall not reassume the exercise of his rights until after
judgment of liberation” (Code Civil Napoleon)
Persamaan
Persamaan dari peraturan UU kedua negara yaitu Indonesia dan Perancis ialah sebagai
berikut :
Yang mengajukan pengampuan adalah anggota keluarga sedarah yang kurandus
Jaksa dapat mengajukan pengampuan. Pasal 433 dan 435 Kuhperdata Pasala 435 adalah
pengecualian untuk orng sakit otak atau dungu, yaitu dalah untuk mereka yang dalam
keadaan mata gelap dimintakan oleh Jawatan Kejaksaan, tidak dimintakan oleh anggota
sedarah namun hal ini juga dapat dikecualikan jika jika seorang yang dalam keadaan
dungu atau otak tersebut tidak mempunyai suami/istri atau keluarga sedarah lainnya.
8
Hal ini juga sama dengan yang diatur dalam Code Civil Napoleon yang tercantum
dalam Article : Article 491.
In the case of madness, if the interdiction is not claimed,
either by the spouse or by the relatives, it must be claimed by the commissioner of
government.
Dan dalam halmemberi putusan terhadap permintaan pengampuan dari kedua negara
diatas sama sama harus dibacakan dalam siding terbuka, hal ini tercantum dalam
Pasal 422 KuhPerdata (Indonesia), Article 498 Code Civil Napoleon (Perancis)
Perbedaan
Dalam Pasal 459 KuhPerdata mengatakan bahwa “tiada seorang pun kecuali suami/istri
atau keluarga sedarah dalam garis keatas atau kebawah, berwajib memangku suatu
pengampuan lebih dari delapan tahun lamanya”. Sedangkan dalam Code Civil Napoleon
menyatakan sebagai berikut :
article 508.
No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and
descendants, shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten
years. At the expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the
substitution of another. Terlihat jelas perbedaannya dari kewajiban memangku suatu
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw1.htm/
http://www.napoleon-series.org/research/government/c_code.html
8
pengampuan ole suami/istri atau keluarga dalam garis lurus keatas dan kebawah,
diIndonesia sendiri lamanya selama delapan tahun sedangkan di perancis selama sepuluh
tahun
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Yang dapat kami tarik dari perbandigan hukum tentang pengampuan di Negara Perancis dan
Indonesia diatas ialah, dari kedua negara tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan
dalam pengaturan masalah pengampuan terhadap seseorang. Kenapa kami katakana demikian ?
karena Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis (Code Civil Napoleon) yang
pada waktu itu Perancis menduduki Belanda pada tahun 1806-1813.
Kemudian Belanda menjajah Indonesia maka KuhPerdata Belanda berlaku pula dalam wilayah
Hindia Belanda seperti Indonesia yang susunan dan isinya juga serupa, yang dilandasi dengan
asas Konkordansi, dimana Hukum yang berlaku diBelanda juga diberlakukan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw1.htm/
http://slideplayer.info/slide/3259950/
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/
c_title11.html#chapter2
http://www.napoleon-series.org/research/government/c_code.html
http://www.jurnalhukum.com/pengampuan-curatele/
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54f1b3f20b3e/pengampuansebagai-cara-menghindari-penjualan-harta
NAMA
:
1. M Ridwan S.P
2. Meydina Dwi Ariphia
3. Patrisia Ria
4. Ray Farhan M
5. Reinhart Barli M
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRISAKTI
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
yang memberikan kemudahan atas semua urusan sehingga makalah dengan judul “Perbandingan
Hukum Keluarga”dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini tak lepas bantuan dari Ibu Dr. Natasya Yunita
Sugiastuti,SH,MH. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau karena kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Harapan saya dari makalah ini adalah agar makalah ini dapat berguna dalam memberikan
wawasan tentang Perbandingan Hukum Keluarga dalam membandingkan pengampuan yang ada
di Indonesia dan pengampuan yang ada di perancis kepada siapapun yang membaca makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …
2. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ….
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengampuan........................................................................
2. Alasan Alasan Pengampuan..................................................................
3. Syarat syarat Pengampuan....................................................................
4. Siapa yang berkedudukan dibawah pengampuan…………………….
5. Siapa yang dapat meminta Pengampuan...............................................
6. Akibat hukum Pengampuan..................................................................
7. Diajukan nya Pengampuan....................................................................
8. Sejak kapan berlakunya pengampuan...................................................
BAB III PENUTUP
1.
KESIMPULAN…………………………. ……………......................
2.
SARAN…………………………………………................................
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hukum keluarga diartikan sebagai keseluruhan ketentuan yang mengenai hubungan
hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan
(perkawinan, kekuasaan orang tua, perwalian, pengampunan, keadaan tak hadir).1Dalam hal ini
kita akan membahas tentang pengampuan.
Pengampuan adalah keadaan orang yang telah dewasa yang disebabkan sifat-sifat
pribadinya dianggap tidak cakap mengurus kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain
yang menjadi tanggungannya, sehingga pengurusan itu harus diserahkan kepada seseorang yang
akan bertindak sebagai wakil menurut undang-undang dari orang yang tidak cakap tersebut.
Orang yang telah dewasa yang dianggap tidak cakap tersebut disebut kurandus, sedangkan orang
yang bertindak sebagai wakil dari kurandus disebut pengampu (kurator).2
Pengampuan seseorang bertindak di dalam hukum atau untuk melakukan perbuatan
hukum ditentukan dari telah atau belumnya seseorang tersebut dikatakan dewasa menurut
hukum. Kedewasaan seseorang merupakan tolak ukur dalam menentukan apakah seseorang
tersebut dapat atau belum dapat dikatakan cakap bertindak untuk melakukan suatu perbuatan
hukum. Kedewasaan seseorang menunjuk pada suatu keadaan sudah atau belum dewasanya
seseorang menurut hukum untuk dapat bertindak di dalam hukum yang ditentukan dengan
batasan
umur.
Sehingga pengampuan di dalam hukum menjadi syarat agar seseorang dapat dan boleh
dinyatakan sebagai cakap bertindak dalam melakukan segala perbuatan hukum. Pembuat
undang-undang beranjak dari pemikiran bahwa orang yang telah mencapai usia tertentu normal
dan semestinya sudah bisa menyadari tindakan dan akibat dari tindakannya
.2 RUMUSAN MASALAH
http://tutorialkuliah.blogspot.co.id/2009/05/hukum-keluarga-adalah-bagiandari-hukum.html
2
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
1
1. Dimana Pengampuan Negara Indonesia dan Perancis di atur?
2. Apa persamaan dan perbedaan pengampuan di Indonesi dan perancis?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dimana di atur nya pengaturan pengampuan Negara Indonesia dan perancis
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan aturan mengenai pengampuan di Negara
Indonesia dan Perancis
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengampuan
Pengampuan adalah keadaan orang yang telah dewasa yang disebabkan sifat-sifat
pribadinya dianggap tidak cakap mengurus kepentingannya sendiri atau kepentingan
orang lain yang menjadi tanggungannya, sehingga pengurusan itu harus diserahkan
kepada seseorang yang akan bertindak sebagai wakil menurut undang-undang dari orang
yang tidak cakap tersebut. Orang yang telah dewasa yang dianggap tidak cakap tersebut
disebut kurandus, sedangkan orang yang bertindak sebagai wakil dari kurandus disebut
pengampu (kurator).3
Dasar Hukum : Pasal 433 KUHPerdata
Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap,
harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap
menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan
Pengampuan menurut French Civil Code
BOOK I Of Persons,Chapter II 489
“An adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must be
interdicted, even though such state present some lucid intervals.4
3
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
4
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/c_title11.h
tml#chapter1
2. Alasan-alasan Dan syarat-syarat Pengampuan
Indonesia
Dasar hukum pasal 433 kuhperdata
Dasar Hukum : Pasal 433 KUHPerdata
Setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila atau mata
gelap, harus ditempatkan di bawah pengampuan, sekalipun ia kadang-kadang cakap
menggunakan pikirannya. Seorang dewasa boleh juga ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan.
3 alasan untuk pengampuan adalah
a) Keborosan
b) Lemah akal budinya,imbisil atau debisil
c) Kekurangan daya berfikir,sakit ingatan(krankzinnigheid),dungu (onnolzeheid)
d) Dungu disertai dengan mengamuk (razernij)
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
489.
An adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must
beinterdicted, even though such state present some lucid intervals.
Seseorang yang memiliki dungu,penyakit gila harus di bawah pengampuan
meskipun dia di dalam keadaan trauma yang mendalam.
Persamaan
Indonesia dan perancis orang yang di bawah pengampuan harus memenuhi syarat syarat
seperti dungu,gila,ilang nya akal sehat.
Perbedaan
Perancis jika orang tersebut memiliki trauma harus tetap di bawah pengampuan meskipun
orang tersebut masih saat keadaan sadar tp sewaktu waktu bias muncul kembali.
3. Yang dapat berkedudukan dibawah pengampuan
Indonesia
Dasar hukum
Pada dasarnya seseorang bisa ditaruh di bawah pengampuan jika orang (dewasa) tersebut
berada dalam keadaan dungu, gila atau mata gelap, walaupun terkadang orang tersebut cakap
menggunakan pikirannya. Selain itu, orang dewasa juga dapat ditempatkan di bawah
pengampuan karena keborosan (Pasal 433 KUHPer).5
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
433 adult, who is in an habitual state of idiotcy, of insanity, or madness, must be
interdicted, even though such state present some lucid intervals.
506.The husband is of right the guardian of his wife under interdiction.
507.The wife may be nominated guardian of her husband: in such case the family-council
shall regulate the form and conditions of the administration, saving the remedy which
shall be allowed in the courts to the wife, who shall conceive herself injured by the
resolution of the family.
508.No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and descendants,
shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten years. At the
5
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54f1b3ff20b3e/pengampuan-sebagai-caramenghindari-penjualan-harta
expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the substitution of
another.
509.A person interdicted bears likeness to a minor, as regards his person and his
property; the laws on the guardianship of minors shall be applicable to tbe guardianship
of persons under interdiction.6
Persamaan
Yang di bawah pengampuan adalah orang yang sudah dewasa, tidak memiliki akal sehat
Yang menjadi pengampu adalah orang atau keluarga yang terdekat dahulu,seperti suami
atau istri dan keluarga terdekat.
Orang yang di ampu itu sama dengan anak yang di bawah umur
Segala sesuatu yang berkaitan dengan harta kurandus di bawah kekuasaan kurator
Perbedaan
Jika di perancis jika si pengampu adalah orang lain kecuali keluarga nya,jika sudah 10
tahun harus di gantikan dengan orang lain.
4. Pihak atau orang yang mengajukan pengampuan
Indonesia
Dasar hukum
Sedangkan menurut Pasal 434 Burgerlijk Wetboek, orang-orang yang berhak untuk
mengajukan pengampuan adalah:
1.
Untuk keborosan oleh setiap anggota keluarga sedarah dan sanak keluarga dalam
garis ke samping sampai derajat ke-4 dan istri atau suaminya.
2.
Untuk lemah akal budinya oleh pihak yang bersangkutan sendiri apabila ia merasa
tidak mampu untuk mengurus kepentingannya sendiri.
3.
Untuk kekurangan daya berpikir oleh:
1. setiap anggota keluarga sedarah dan istri atau suami
6
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/c_title11.h
tml#chapter2
2. Jaksa, dalam hal ia tidak mempunyai istri atau suami maupun keluarga sedarah di
wilayah Indonesia7
Perancis
Dasar hukum: BOOK I Of Persons,Chapter II
491. In the case of madness, if the interdiction is not claimed, either by the spouse or by
the relatives, it must be claimed by the commissioner of government, who may also claim
it in cases of idiotcy or insanity against an individual who is unmarried, and without
known relatives.
506.The husband is of right the guardian of his wife under interdiction.
507.The wife may be nominated guardian of her husband: in such case the family-council
shall regulate the form and conditions of the administration, saving the remedy which
shall be allowed in the courts to the wife, who shall conceive herself injured by the
resolution of the family.
508.No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and descendants,
shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten years. At the
expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the substitution of
another.
5. Akibat Pengampuan
Akibat dari pengampuan berdasarkan Hukum Perdata Indonesia dan Hukum
Perdata Perancis ialah sebagai berikut : Pasal 447 KuhPerdata “Semua tindak perdata yang
terjadi sebelum perintah pengampuan diucapkan berdasarkan keadaan dungu, gila dan mata
gelap, boleh dibatalkan, bila dasar pengampuan ini telah ada pada saat tindakan-tindakan itu
dilakukan”. Pasal452 kuhPerdata “Orang yang ditempatkan di bawah pengampuan
berkedudukan sama dengan anak yang belum dewasa. Bila seseorang yang karena keborosan
ditempatkan di bawah pengampuan hendak melangsungkan perkawinan, maka ketentuanketentuan Pasal 38 dan 151 berlaku terhadapnya. Ketentuan undang-undang tentang perwalian
http://www.jurnalhukum.com/pengampuan-curatele/ http://www.napoleonseries.org/research/government/c_code.html/
7
atas anak belum dewasa, yang tercantum dalam pasal 331 sampai dengan 344, Pasal-pasal 362,
367, 369 sampai dengan 388, 391 dan berikutnya dalam Bagian 11, 12 dan 13 Bab XV, berlaku
juga terhadap pengampuan”
Article 502. Interdiction on the nomination of an adviser shall have its effect from the
day of the judgment. All acts past subsequently by tbe interdicted person, or without the
assistance of the adviser, shall be void in law (Code Civil Napoleon)
6.
7. Diajukan kemana pengampuan
Dalam hal dimana dapat mengajukan pengampuan menurut Kitab Hukum Perdata
Indonesia dan Kitab Hukum Perdata Perancis ialah sebagai berikut :
Indonesia :
Pasal 436 KuhPerdata “Semua permintaan untuk pengampuan harus diajukan kepada
Pengadilan Negeri yang dalam daerah hukumnya tempat berdiam orang yang dimintakan
pengampuan”
Pasal438 Kuhperdata “Bila Pengadilan Negeri berpendapat, bahwa peristiwa-peristiwa
itu cukup penting guna mendasarkan suatu pengampuan, maka perlu didengar para
keluarga sedarah atau semenda”
Perancis :
Article 492. “Every demand of interdiction shall be made before the court of
first instance C“ode “ivil Naapoleono
8. Sejak kapan berlakunya dan berakhirnya pengampuan
Berlakunya pengampuan
Indonesia :
Pasal 446 KuhPerdata “Pengampuan mulai berjalan, terhitung sejak putusan atau
penetapan diucapkan. Semua tindak perdata yang setelah itu dilakukan oleh orang yang
ditempatkan di bawah pengampuan, adalah batal demi hukum. Namun demikian,
seseorang yang ditempatkan di bawah pengampuan karena keborosan, tetap berhak
membuat surat-surat wasiat”
Perancis :
Article 502 “Interdiction on the nomination of an adviser shall have its effect from the
day of the judgment. All acts past subsequently by tbe interdicted person, or without the
assistance of the adviser, shall be void in law”
Berakhirnya pengampuan
Indonesia :
Pasal 460 KuhPerdata “Pengampuan berakhir bila sebab-sebab yang mengakibatkannya
telah hilang; tetapi pembebasan dari pengampuan itu tidak akan diberikan, selain dengan
memperhatikan tata cara yang ditentukan oleh undang-undang guna memperoleh
pengampuan, dan karena itu orang yang ditempatkan di bawah pengampuan tidak boleh
menikmati kembali hak-haknya sebelum keputusan tentang pembebasan pengampuan itu
memperoleh kekuatan hukum yang pasti”
Perancis :
Article 512 “The interdiction ceases with the causes which produced it;
nevertheless the liberation shall not be pronounced without the observation of
the formalities prescribed in order to obtain the interdiction, and the party
under interdiction shall not reassume the exercise of his rights until after
judgment of liberation” (Code Civil Napoleon)
Persamaan
Persamaan dari peraturan UU kedua negara yaitu Indonesia dan Perancis ialah sebagai
berikut :
Yang mengajukan pengampuan adalah anggota keluarga sedarah yang kurandus
Jaksa dapat mengajukan pengampuan. Pasal 433 dan 435 Kuhperdata Pasala 435 adalah
pengecualian untuk orng sakit otak atau dungu, yaitu dalah untuk mereka yang dalam
keadaan mata gelap dimintakan oleh Jawatan Kejaksaan, tidak dimintakan oleh anggota
sedarah namun hal ini juga dapat dikecualikan jika jika seorang yang dalam keadaan
dungu atau otak tersebut tidak mempunyai suami/istri atau keluarga sedarah lainnya.
8
Hal ini juga sama dengan yang diatur dalam Code Civil Napoleon yang tercantum
dalam Article : Article 491.
In the case of madness, if the interdiction is not claimed,
either by the spouse or by the relatives, it must be claimed by the commissioner of
government.
Dan dalam halmemberi putusan terhadap permintaan pengampuan dari kedua negara
diatas sama sama harus dibacakan dalam siding terbuka, hal ini tercantum dalam
Pasal 422 KuhPerdata (Indonesia), Article 498 Code Civil Napoleon (Perancis)
Perbedaan
Dalam Pasal 459 KuhPerdata mengatakan bahwa “tiada seorang pun kecuali suami/istri
atau keluarga sedarah dalam garis keatas atau kebawah, berwajib memangku suatu
pengampuan lebih dari delapan tahun lamanya”. Sedangkan dalam Code Civil Napoleon
menyatakan sebagai berikut :
article 508.
No person, with the exception of the husband or wife, ancestors and
descendants, shall be bound to hold the guardianship of a person interdicted beyond ten
years. At the expiration of that period, the guardian may demand and shall obtain the
substitution of another. Terlihat jelas perbedaannya dari kewajiban memangku suatu
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw1.htm/
http://www.napoleon-series.org/research/government/c_code.html
8
pengampuan ole suami/istri atau keluarga dalam garis lurus keatas dan kebawah,
diIndonesia sendiri lamanya selama delapan tahun sedangkan di perancis selama sepuluh
tahun
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Yang dapat kami tarik dari perbandigan hukum tentang pengampuan di Negara Perancis dan
Indonesia diatas ialah, dari kedua negara tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan
dalam pengaturan masalah pengampuan terhadap seseorang. Kenapa kami katakana demikian ?
karena Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis (Code Civil Napoleon) yang
pada waktu itu Perancis menduduki Belanda pada tahun 1806-1813.
Kemudian Belanda menjajah Indonesia maka KuhPerdata Belanda berlaku pula dalam wilayah
Hindia Belanda seperti Indonesia yang susunan dan isinya juga serupa, yang dilandasi dengan
asas Konkordansi, dimana Hukum yang berlaku diBelanda juga diberlakukan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/bw1.htm/
http://slideplayer.info/slide/3259950/
https://aryarahmanhakimblog.wordpress.com
http://www.napoleon-series.org/research/government/code/book1/
c_title11.html#chapter2
http://www.napoleon-series.org/research/government/c_code.html
http://www.jurnalhukum.com/pengampuan-curatele/
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt54f1b3f20b3e/pengampuansebagai-cara-menghindari-penjualan-harta