PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

ISSN 2087-9016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR
INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS
BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP
DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Ni Made Purnami Sari dan I Nyoman Suparsa
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati Denpasar
ABSTRACT
This study is a classroom action research. It was conducted for the students at class
VIII SMP DwijendraGianyar in the academic year 2011/2012. There were three
cycles planned. There were 36 students. The object of the study was the improvement
of ability in analyzing the intrinsic element of a short story through Buzz group
discussion method. The results revealed that there was improvement in analyzing the
intrinsic element of a short story after implementing Buzz group discussion method.
It could be found from the mean score of the pretest was 4.2. It improved to 5.22 in
the 1st cycle, then up to 6.22 in the 2nd cycle until achieving 7.38 in the 3rd cycle. It

means that the standard-passing score (SKBM) that is 7.00 was achieved.
Key words: analysis ability, intrinsic element, short story, Buzz group discussion
method
menarik, menyerap nilai-nilai yang

PENDAHULUAN
Karya sastra dalam berbagai

terkandung dalam karya sastra.

aktif

Pengajaran sastra dalam dunia

selama berabad-abad mengikuti gerak

pendidikan dimasukkan ke dalam

kebutuhan manusia. Oleh karena itu,


pelajaran bahasa Indonesia. Sastra

pengajaran sastra di dunia sebagai

merupakan bagian dari kesenian yang

cabang seni hampir sama dengan

memiliki unsur keindahan atau estetis

adanya manusia, karena ia diciptakan

yang

dan dinikmati manusia. Sastra telah

dikembangkan

menjadi bagian dari pengalaman hidup


perkembangannya mengikuti zaman

manusia, baik dari aspek penciptanya

yang maju dan modern.

bentuknya

sangat

berperan

yang mengapresiasikan pengalaman

perlu

Dalam

dilestarikan


dan

sehingga

kehidupan

sehari-hari

bathinnya dari karya sastra maupun

seseorang tentu memerlukan bahasa

dari aspek pembaca untuk dapat

sebagai

alat

perhubungan


atau

150

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

komunikasi

dengan

orang

lain

ISSN 2087-9016

usaha dilakukan oleh Pusat Pembinaan

demikian pula di dunia pendidikan.


dan

Dunia pendidikan telah menyadari

masyarakat

bahwa pengajaran bahasa merupakan

mengapresiasikan sebuah karya sastra.

kunci sukses bagi segala kegiatan

Mengapresiasikan

pendidikan. Tujuan pengajaran bahasa

merupakan salah satu kegiatan yang

dalam dunia pendidikan adalah untuk


banyak

mendorong kemajuan individu dan

Kegemaran mengapresiasikan sastra

sosial masyarakat. Melalui pengajaran

tidak hanya melanda kaum muda saja

bahasa di sekolah, para siswa juga

tetapi juga anak-anak sampai orang

didorong

tua

untuk


kemampuan

menumbuhkan

berkomunikasi

belajar

Pengembangan
lebih

ikut

mengapresiasikan

samping

itu,

merupakan


bahasa

Di

melalui

sehingga

Kegiatan

sastra

membaca

perasaan

merupakan

dilukiskan


dalam

bahasa, khususnya bahasa Indonesia.
Peningkatan mutu pengajaran

dari

karya

yang terkandung dalam karya sastra.

mengapresiasikan

terlepas

kegiatan

sastra akan mengetahui nilai-nilai


setiap pendapat dirumuskan dan setiap

Indonesia

itu

bahasa

sedalam-dalamnya,

sastra

Hal

masyarakat khususnya para peminat

satu-satunya

dapat

masyarakat.

Indonesia

kebudayaan dalam arti seluas– luasnya
dan

sastra

merupakan suatu hal yang wajar

warga

berguna.

karya

menikmatinya.

karena

yang

agar
mudah

diminati

hidup bermasyarakat dan menjadi
negara

Bahasa

manusia.

salah

karya
satu

Ketika

dan
sastra

kehidupan
pembaca

mengapresiasikan salah satu judul

memang

tidak

cerpen atau cerita pendek, setelah

usaha

untuk

pembaca

melaksanakan

kegiatan

meningkatkan mutu apresiasi siswa

membaca terhadap keseluruhan cerpen

terhadap

Untuk

itu, pembaca lebih lanjut menampilkan

mencapai hal itu, maka dewasa ini

pertanyaan-pertanyaan, misalnya cara

sedang giat–giatnya dilakukan usaha

penokohannya, settingnya, perwatakan

meningkatkan apresiasi masyarakat

setiap tokoh dan pertanyaan tentang

terhadap karya sastra.

unsur intrinsik lain yang terdapat

sastra

Indonesia.

Untuk memperkenalkan karya
sastra kepada generasi muda, berbagai

dalam cerpen itu, pembaca kembali
membaca

ulang

sambil

berusaha

151

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

menganalisis setiap unsur yang telah

khususnya

mempunyai

ditetapkannya. Yang paling penting

didalam karya sastra.
Berdasarkan

cara melukiskan kemampuan siswa

struktur

hasil pengamatan

kelas VIII dalam menggunakan bahasa

terhadap proses belajar-mengajar di

Indonesia untuk memahami unsur–

kelas VIII A SMP Dwijendra Gianyar

unsur intrinsik salah satu hasil karya

penulis

sastra.

menunjukkan,

permasalahan yang ditimbulkan, baik

bahwakarya sastra (cerpen) membuat

oleh guru maupun siswa khususnya

beberapa hal

yang berguna bagi

dalam menganalisis unsur intrinsik

masyarakat. Dengan adanya langkah-

cerpen. Pada saat proses belajar-

langkah

mengajar

sastra

Hal

ini

ini,

maka

Indonesia

perkembangan

akan

mengalami

menemukan

beberapa

berlangsung

ketika

siswa

khususnya

disuruh

untuk

menganalisis unsur intrinsik cerpen

kemajuan yang pesat.
Berbicara tentang karya, maka

yang terdapat dalam cerpen, siswa

sastra salah satuya adalah cerpen atau

mengalami

cerita pendek merupakan sebuah karya

menemukan unsur intrinsik tersebut,

sastra yang menceritakan kehidupan

karena

manusia.

diberikan pengetahuan tentang teori

Dalam

mengangkat

cerpen

tentang

banyak
nilai–nilai

kesulitan

selama

pengertian

dari

ini

dalam

siswa

tema,

hanya

penokohan,

kehidupan dalam masyarakat yang

amanat, latar dan juga sudut pandang,

kemudian dikemas menjadi sebuah

tetapi

cerita yang menarik dan penuh konflik

menentukan

agar menjadi pusat perhatian untuk

selain itu siswa juga tidak terlalu

memancing pembaca. Karya sastra

serius

mengandung

amat

kebanyakan siswa ngobrol dengan

dapat

teman sebangkunya, bersenda gurau

berguna

sesuatu

bagi

manusia

memberikan
membangkitkan

yang

kesantaian,

unsur-unsur

membaca

temannya

cara
tersebut,

cerpen,

sambil

dan

lempar-

lemparan kertas tanpa memperhatikan

memberikan keindahan, estetis semua

apa yang diberitahu oleh guru. Kondisi

karya sastra pada umumnya dan

belajar

cerpen

mengakibatkan hasil

cerita

kreasi

dijelaskan

dan

atau

daya

dengan

tidak

pendek

pada

yang

seperti

ini
belajar

dapat
yang

diharapkan jauh dari nilai standar, dan

152

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

siswa

menganggap

pelajaran

ISSN 2087-9016

Sebagaimana

pendapat

Sudjana

menganalisis unsur intrinsik cerpen ini

(1987:76), bahwa peranan metode

merpakan

mengajar

pelajaran

yang

sebagai

alat

membosankan, dan murid pun menjadi

menciptakan

malas untuk mengikuti pelajaran ini.

mengajar. Oleh karena itu, dalam

Hal ini disebabkan oleh, kurangnya

penelitian ini peneliti menggunakan

kemampuan

dalam

metode diskusi kelompok kecil atau

melaksanakan pembelajaran inovatif

metode buzz group. Tujuan utama

untuk meningkatkan motivasi belajar

metode diskusi jenis buzz group ini

siswa.

adalah untuk mengetahui sejauh mana

guru

tersebut

Mengacu pada paparan di atas,
dapat

diidentifikasi

penyebab

keaktivan

proses

untuk

dan

keterampilan

belajar

kemampuan
kooperatif

dan

guru,
siswa,

rendahnya kemampuan siswa kelas

keterampilan guru dalam mengelola

VIII A dalam menganalisis unsur

pembelajaran, dan hasil belajar siswa

intrinsik cerpen di SMP Dwijendra

pada pokok bahasan perbandingan dan

Gianyar, yaitu disebabkan oleh guru

fungsi

yang

diterapkannya

kurang mampu

menerapkan

trigonometri

dengan
pembelajaran

metode pembelajaran yang inovatif

kooperatif

untuk memotivasi siswa meningkatkan

diskusi dengan teknik buzz group

kreativitas

(kelompok aktif ).

dan

aktivitas

dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen.
Selama

ini

pembelajaran

yang

dilaksanakan cenderung menoton dan
hanya

menitikberatkan

pada

pengertian dan teori tanpa ada praktek
langsung proses dalam memecahkan
suatu permasalahan yang dihadapi.
Untuk itu dalam pembelajaran
diperlukan metode yang sesuai dengan

menggunakan

metode

Metode diskusi jenis buzz group
diaplikasikan dalam proses belajar
mengajar untuk:
a. Mendorong

siswa

berpikir

kritis;
b. Mendorong

siswa

mengekspresikan pendapatnya
secara bebas;
c. Mendorong

siswa

tingkat perkembangan siswa. Dengan

menyumbangkan

buah

demikian, pemilihan metode yang

pikirannya untuk memecahkan

tepat dan efektif sangat diperlukan.

masalah bersama; dan

153

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

d. Mengambil

satu

alterntaif

jawaban

atau

alternative

jawaban

untuk
masalah

pertimbangan

adalah Penelitian Tindakan

Kelas

(PTK). PTK adalah suatu bentuk
penelitian

yang

bersifat

refleksif

dengan melakukan tindakan-tindakan

yang seksama.
Penulis

Jenis penelitian yang dilakukan

beberapa

memecahkan
berdasarkan

METODE PENELITIAN

memandang

perlu

tertentu agar dapat memperbaiki dan

tentang

meningkatkan

“peningkatan

kemampuan

pembelajaran

menganalisis

unsur intrinsik cerpen

profesional. PTK ini dilakukan dalam

pada tingkat SMP” karena mengingat

beberapa siklus pada pembelajaran

betapa pentingnya pembaca cerpen

menganalisis unsur intrinsik cerpen di

mengetahui unsur – unsur intrinsik

kelas VIII A SMP Dwijendra Gianyar

cerpen, maka dalam pembelajaran

Tahun

sastra

(Noviari,2010:25).

mengadakan

penelitian

disekolah,

menyangkut

khususnya

tentang

yang

di

kelas

Pelajaran

Subjek

pengajaran

praktek-praktek

dalam

secara

2011/2012

penelitian

ini

cerpen, kegiatan menulis unsur –

adalah

usnsur

harus

Dwijendra Gianyar Tahun Pelajaran

mendapat perhatian yang lebih dari

2011 / 2012 yang berjumlah 36 orang.

guru Bahasa Indonesia.Berdasarkan

Selanjutnya,

pemaparan

adalah

intrinsik

cerpen

tersebut,

maka

siswa

kelas

objek

peningkatan

VIIIA

SMP

penelitian

ini

kemampuan

permasalahan yang dibahas dalam

menganalisis unsur intrinsik cerpen

penelitian ini adalah apakah metode

melalui metode diskusi jenis buzz

diskusi

group.

jenis

meningkatkan
menganalisis

buzz

group

dapat

Setiap siklus dalam penelitian ini

kemampuan
unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas VIII A

SMP

dilaksanakan

berdasarkan

hasil

kolaborasi dan refleksi setelah satu

Dwijendra Gianyar Tahun Pelajaran

tindakan

2011/2012 ?

mengetahui kemampuan awal siswa,
maka

dilaksanakan.

dilaksanakan

Pelaksanaan

penelitian

pra

Untuk

test.
dengan

menggunakan metode diskusi terdiri

154

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

ISSN 2087-9016

atas perencanaan (planning), tindakan

pembelajaran siklus I yang perlu

(acting), pengamatan (observasi) dan

dijadikan

refleksi

perbaikan siklus selanjutnya. Masalah

(reflecting).

Penelitian

bahan

yang

dilakukan hingga siklus ke N. Adapun

siklus I, siswa masih enggan untuk

target menganlisis cerpen siswa kelas

mengajukan

VIII A SMP Dwijendra Gianyar tahun

meskipun telah diberikan kesempatan.

ajaran 2011/2012 adalah 7,00. Nilai

Hal ini terjadi karena siswa belum

7,00 merupakan nilai yang terdapat

cermat dan cepat dalam menganalisis

dalam SKBM (Standar Ketuntasan

unsur intrinsik cerpen. Maka peneliti

Belajar

menganggap

di

lingkungan

SMP. Dalam perencanaannya, peneliti

(2)

mempersiapkan

pengambilan

pertanyaan-pertanyaan

perlu

melanjutkan

pelaksanaan pembelajaran ke siklus II.
Analisis

menggunakan (1) buku paket bahasa
Indonesia,

dalam

untuk

tindakan kelas ini rencananya akan

Minimum)

muncul

refleksi

kuantitatif

data

dihitung

tes

secara

dengan

cara

renacana pelaksanaan pembelajaran

persentase melalui langkah-langkah:

(RPP), (3) mempersiapkan sebuah

(1) merekap nilai yang diperoleh

cerpen, dan (4) tes akhir untuk siklus.

siswa,

Kegiatan evaluasi diadakan pada
akhir

pertemuan

siswa

untuk

(2)

menghitung

nilai

komunikatif dari seluruh aspek, (3)
menghitung menentukan skor ideal

mengetahui peningkatan kemampuan

yang

menganalisis unsur intrinsik cerpen

menghitung nilai rata-rata dengan

melalui metode diskusi jenis buzz

rumus :

group. Pada proses pembelajaran,
kegiatan pembelajaran berlangsung

M =

diperoleh

siswa,

dan

(4)

fx
N

cukup baik, kegiatan pembelajaran
berlangsung dalam kondisi yang aktif,

Berdasarkan hasil obervasi awal

efektif, dan menyenangkan.
Peningkatan

kemampuan

menganalisis unsur intrinsik cerpen
melalui metode diskusi pada siklus I
masih ada beberapa masalah yang
ditemukan

peneliti

pada

PEMBAHASAN

proses

dan wawancara yang peneliti lakukan
terhadap guru bahasa Indonesia kelas
VIIIA

SMP

Dwijendra

diperoleh

informasi

kemampuan

siswa

memahami

Gianyar
bahwa

di

unsur intrinsik

dalam
cerpen

155

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

tergolong rendah. Hal ini terbukti dari

intrinsik

cerpen

melalui

hasil tes awal yang dilakukan peneliti

diskusi jenis buzz group.

metode

untuk mengetahui kemampuan dasar

Pelaksanaan pembelajaran siklus

yang dimiliki oleh siswa dengan nilai

I dilaksanakan 1 kali pertemuan, yaitu

rata-rata kelas 4,2 dengan kategori

pada hari Rabu, tanggal 8 Maret 2012.

kurang.

Dalam

Berdasarkan

hasil

yang

perencanaannya,

peneliti

dicapai pada tes awal, maka peneliti

menggunakan (1) buku paket bahasa

menganggap

dilaksanakan

Indonesia, (2) mempersiapkan rencana

penelitian tindakan kelas. Hasil pretes

pelaksanaan pembelajaran (RPP), (3)

ini belum mencapai SKBM (Standar

mempersiapkan sebuah cerpen, dan (4)

Ketuntasan Belajar Minimum) yaitu

tes akhir untuk siklus I.

perlu

7,00. Oleh karena itu, peneliti harus
melakukan

upaya

peningkatan

kemampuan

menganalisis

unsur

Tabel 01. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik
Cerpen Melalui Metode Diskusi Jenis Buzz Group pada Siklus I
Skor
Frekue Jumlah
Persentase
Rentanga Rata-rata
No Standar
Kategori
nsi
nilai
(%)
n Skor
Nilai
(x)
(f)
(fx)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
10
0
0
0%
Istimewa
52-60
188

2
9
0
0
0%
Baik sekali
47-51
36
3
8
0
0
0%
Baik
42-46
=188:36
4
7
0
0
0%
Lebih dari
37-41
=5,22
5
6
10
60
27,7%
cukup
32-38
(hampir
6
5
24
120 66,6%
Cukup
27-31
cukup)
7
4
2
8
5,55%
Hampir cukup
22-26
Kurang
8
3
0
0
0%
Kurang sekali
17-21
9
2
0
0
0%
Buruk
12-16
10
1
0
0
0%
Buruk sekali
7-11
36

188

100%

Berdasarkan tabel diatas, maka

sebanyak 10 orang (27,7%), nilai 5

nilai rata-rata yang dicapai siswa

kategori hampir cukup sebanyak 24

adalah 5,22 dari 36 siswa dengan

orang (66,6%), nilai 4 kategori kurang

rincian,

sebanyak dua orang (5,55%), sehingga

nilai

6

kategori

cukup

156

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

kemampuan

menganalisis

unsur

mempersiapkan

cerpen,

(5)

guru

intrinsik cerpen melalui pembelajaran

membentuk kelompok diskusi, dan (6)

buzz

menyusun tes hasil hasil belajar dan

group

dalam

dapat

kategori

ketentuan

dikelompokkan
hampir

belum

mencapai

cukup,

siklus II. Pada siklus II peneliti

target

membimbing siswa untuk berlatih
menganalisis unsur intrinsik cerpen

maka perlu dilanjutkan ke siklus N.
Pelaksanaan pembelajaran siklus

melalui metode diskusi jenis buzz

II dilaksanakan pada tanggal 9 Maret

group sehingga siswa terbiasa untuk

2012. Dalam perencanaannya, peneliti

melakukan seperti ini, maka siswa

menggunakan: (1) buku paket bahasa

akan

Indonesia

(2)

keberanian

untuk

menyiapkan bahan pelajaran bahasa

pertanyaan

apabila

Indonesia,

mengerti.

SMP

(3)

Kelas

VIII,

menyusun

rencana

mengalami

kemajuan

dan

mengajukan
siswa

belum

pelaksanaan pemebelajaran (RPP), (4)
Tabel 02. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik
Cerpen melalui Metode Diskusi Jenis Buzz Group pada Siklus II
Skor
Frekue Jumlah Persenta
Rentangan Rata-rata
Stand
No
nsi
nilai
se
Kategori
Skor
Nilai
ar
(f)
(fx)
(%)
(x)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
10
0
0
0%
Istimewa
52-60
224

2
9
0
0
0%
Baik sekali
47-51
36
3
8
0
0
0%
Baik
42-46
=6,22
4
7
11
77
30,5% Lebih dari
37-41
(cukup)
5
6
22
132
61,1% cukup
32-38
6
5
3
15
8,3% Cukup
27-31
7
4
0
0
0%
Hampir
22-26
8
3
0
0
0%
cukup
17-21
9
2
0
0
0%
Kurang
12-16
10
1
0
0
0%
Kurang sekali
7-11
Buruk
Buruk sekali
36
224
100%
Pembelajaran cerpen pada siklus

cukup sebanyak 11 orang

(30,5%),

II dapat diketahui bahwa rata-rata skor

nilai 6 kategori cukup sebanyak 22

dari 36 siswa adalah 6,22 dengan

orang (61,1%), nilai 5 kategori hampir

rincian nilai 7 kategori lebih dari

cukup sebanyak 3 orang (8,3%),

157

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

ISSN 2087-9016

sehingga kemampuan menganalisis

proses pembelajaran sesuai dengan

cerpen melalui metode diskusi dapat

rencana

dikelompokkan ke dalam kategori

Kesulitan-kesulitan dalam tes awal,

cukup,

belum

siklus I dan siklus II akan diperbaiki

perlu

pada siklus III ini, dengan jalan

maka

mencapai

ketentuan

target

maka

pelaksanaan

pembelajaran.

dilanjutkan ke siklus III. Pelaksanaan

peneliti

pembelajaran siklus III dilaksanakan

pemahaman

pada tanggal 14 Maret 2012. Dalam

intrinsik

perencanaannya,

mendalam dan lebih teliti sehingga

menggunakan

peneliti
(1)

Buku

Cakap

diharapkan

memberikan

pelatihan

mengenai

unsur-unsur

cerpen

ada

secara

peningkatan

lebih

dan

Berbahasa Indonesia SMP Kelas VIII,

pemahaman yang nantinya semua

(2) menyiapkan bahan pembelajaran

siswa mendapat predikat baik. Siklus

bahasa Indonesia, (3) menyiapkan

III ini merupakan tindakan terakhir

rencana

yang diberikan karena peneliti sudah

(RPP),

pelaksanaan
(4)

pembelajaran

membentuk

kelompok

diskusi, dan (5) membuat rangkuman.

berlangsung dua kali yaitu siklus I dan
II.

Pada tahap ini peneliti melaksanakan
Tabel 03. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik
Cerpen Melalui Metode Diskusi Jenis Buzz Group pada Siklus III.
Skor
Frekuens Jumlah Persentas
RataRentanga
No Standar
i
nilai
e
Kategori
rata
n Skor
(x)
(f)
(fx)
(%)
Nilai
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
10
0
0
0%
Istimewa
52-60
=266:36
2
9
0
0
0%
Baik sekali
47-51
=7,38
3
8
14
112 38,88%
Baik
42-46
( lebih
4
7
22
154 61,1%
Lebih dari
37-41
daricuku
5
6
0
0
0%
cukup
32-38
p)
6
5
0
0
0%
Cukup
27-31
7
4
0
0
0%
Hampir
22-26
8
3
0
0
0%
cukup
17-21
9
2
0
0
0%
Kurang
12-16
10
1
0
0
0%
Kurang sekali
7-11
Buruk
Buruk sekali
36

266

100%

158

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

Berdasarkan tabel diatas, maka
nilai

kemampuan

siswa

Intrinsik

Cerpen

Melalui

Metode

dalam

Diskusi Jenis Buzz Group pada siswa

pembelajaran cerpen pada tes siklus III

kelas VIII A SMP Dwijendra Gianyar

dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

sudah memenuhi standar ketuntasan

dari 36 siswa adalah 7,38 dengan

belajar mengajar yaitu 7,00 dan sudah

rincian, nilai 8 kategori baik sebanyak

tuntas berakhir pada siklus III.
Berdasarkan

14 siswa (38,88%), nilai 7 kategori

hasil

yang

lebih dari cukup sebanyak 22 (61,1%),

diperoleh siswa pada pertemuan awal,

sehingga kemampuan menganalisis

secara

cerpen melalui metode diskusi jenis

menganalisis unsur intrinsik cerpen

buzz group pada siklus III dapat

melalui metode diskusi jeniz buzz

dikelompokkan

cukup

group pada siswa kelas VIIIA SMP

sehingga penelitian tindakan kelas

Dwijendra Gianyar dari pretes hingga

yang

siklus III disajikan pada Tabel berikut

lebih

berjudul

Kemampuan



dari

Peningkatan

Menganalisis

Unsur

umum

pembelajaran

ini.

Tabel 04. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I, Siklus II dan Siklus III Peningkatan
Kemampuan Menganalisis Unsur Instrinsik Cerpen Melalui Metode
Diskusi Jenis Buzz Group Siswa Kelas VIIIA SMP Dwijendra
Gianyar
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Nama Siswa
(2)
A.A Ari Tresna Nanda
I kadek Adi Dwi Mahendra
I Kadek Agus Mardika
Pande Nyoman Adi Putra
I Ketut Adi Surya Kencana
Dw. Ayu Ari Candra Dewi
I Kadek Ari Wiguna Saputra
Kadek Ayu Dwi Lestari
I Kadek Budi Anggara
I Gusti Bagus Tirta Talagawana
Desak Made Desi Tresnawati
I Putu Gede Eka Suryawan
I wyn. Eko Purnomo
Ni Made Indah Laraswati
Gusti Ngurah Hery Sanjaya
Dw. Ayu Komang Maharani
Kadek Mahendra Ambara
Ni Putu Meiliana Wulansari
Metalia Teja
I Komang Mahardika
Gusti Ngurah Parimana
Dwi Putra Indrayana Aror
Luh Kadek Rahayu Pratiwi

Tes Awal
(3)
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
5
5
5
5
4
4

Siklus I
(4)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
6
6
6
6
5
6

Siklus II
(5)
5
6
6
6
6
7
6
6
6
6
6
6
6
6
6
5
5
7
7
7
7
6
7

Siklus III
(6)
7
7
8
7
7
7
8
7
7
7
8
7
7
7
7
7
7
8
8
8
8
7
8

159
151

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Ni Wayan Rupianti
Putu Sukma Asih
Dewa Ayu Septia Ayu
Ni Wayan Septiari Musdayanti
Dewa Made Sukasila
Gusti Ayu Putu Santiani
Ni Kadek Widiari
Ni Gusti Ayu Widiari
Ni Komang Tri Nugraheni
A.A Gede Tarunan Widjaya
I Wayan Yuri Yanantara
Sang Ayu Putu Juliana Prisma
Pande Komang Eukaristia
Jumlah
Rata-rata

5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
150
4,2

Dengan perbandingan di atas,

ISSN 2087-9016

6
6
5
5
5
6
6
5
5
5
5
6
5
188
5,22

3. Pada

siklus

7
7
6
6
6
7
7
6
6
6
6
7
6
224
6,22

8
8
7
7
7
8
8
7
7
7
7
8
8
266
7,38

II

peningkatan

dikatakan bahwa tingkat kemampuan

kemampuan menganalisis unsur

menganalisis unsur intrinsik cerpen

intrinsik cerpen melalui metode

mealui metode diskusi jenis buzz

diskusi jenis buzz group dari 36

group mengalami peingkatan yang

siswa memperoleh nilai rata-rata

baik. Hal ini dapat dilihat dari

6,22

perbandingan

kategori cukup.

nilai

rata-rata

yang

diperoleh pada siklus I,II,dan III.

4. Pada

yang

siklus

dikelompokkan

III

peningkatan

Adapun perinciannya sebagai berikut.

kemampuan menganalisis unsur

1. Pada

peningkatan

intrinsik cerpen melalui metode

kemampuan menganalisis unsur

diskusi dari 36 siswa memperoleh

intrinsik cerpen dari 36 siswa

nilai

rata-rata

7,38

yang

memperoleh nilai rata-rata 4,2

dikelompokkan

dalam

kategori

yang

baik.

tes

awal

dikelompokkan

dalam

Peningkatan nilai rata-rata dari

kategori kurang.
peningkatan

siklus I ke siklus II dan dari siklus II

kemampuan menganalisis unsur

ke siklus III berarti pula kesalahan

intrinsik cerpen melalui metode

bahasa

diskusi dari 36 siswa memperoleh

semakin

nilai

yang

sedemikian berkurangnya kesalahan

dalamkategori

bahasa yang dibuat siswa berarti pula

2. Pada

siklus

rata-rata

dikelompokkan
hampir cukup

I

5,22

yang

dibuat

berkurang.

siswa

juga

Dengan

kemampuan siswa menganalisis unsur
intrinsik cerpen semakin meningkat.

160

Ni Made Purnami dan I Nyoman Suparsa

Selain itu, hasil yang diperoleh dalam

di dalam memahami isi bacaan masih

proses

sangat kurang.

penelitian

ini

secara

keseluruhan, dari tes awal, siklus I,

Pada siklus I ini nilai rata-rata

siklus II, dan siklus III terhadap cerpen

siswa mengalami peningkatan yaitu

sangat

baik

pembelajaran

diterapkan

dalam

5,22 tetapi masih di bawah standar

khususnya

untuk

yang ditentukan. Oleh karena itu,

kemampuan

dianggap masih di bawah standar,

meningkatkan
menganalisis

unsur-unsur

intrinsik

maka diperlukan adanya tindakan

cerpen dengan langkah-langkah yang

siklus II. Pada siklus II ini, nilai rata-

tepat dapat meningkatkan kemampuan

rata kemampuan siswa mengalami

siswa dengan baik.

peningkatan lagi yaitu 6,22. Pada
siklus II ini nilai rata-rata siswa juga

PENUTUP

masih dikategorikan di bawah standar,

Simpulan

maka diperlukan lagi ada tindakan

Berdasarkan
yang

telah

hasil

dipaparkan

penelitian

siklus III. Pada siklus III nilai rata-rata

di

siswa mengalami peningkatan lagi

atas,

makadapat ditarik simpulan, bahwa

yakni

metode diskusi jenis buzz group dapat

demikian, maka tindakan penelitian

meningkatkan

kemampuan

dihentikan pada siklus III, karena

menganalisis unsur intrinsik cerpen

target yang ditentukan sudah tercapa

pada

dengan kategori lebih dari cukup.

siswa

kelas

VIII

A

SMP

mencapai

7,38.

Dengan

Dwijendra Gianyar Tahun Pelajaran
2011/2012, dengan bukti-bukti yaitu

Saran

pada tindakan pra siklus (tahap awal)

Pelaksanaan

penelitian

yang

tes menganalisis unsur intrinsik cerpen

dilaksanakan pada siswa kelas VIII A

siswa hanya mencapai nilai rata-rata

SMP

4,2. Hal ini dibuktikan saat tes awal

pelajaran 2011/2012 ini ada beberapa

berlangsung, dapat diketahui bahwa

saran yang dapat dipergunakan untuk

nilai rata-rata sebesar 4,2 dari 36

mengefektifkan pembelajaran bahasa

siswa. Dari hasil tes awal tersebut

dan sas Indonesia pada umumnya, dan

dapat dilihat bahwa kemampuan siswa

pembelajaran

Dwijendra

Gianyar

menganalisis

tahun

unsur

intrinsik cerpen pada khususnya, yaitu:
161

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013

1. Guru hendaknya memberikan
rangsangan terhadap minat baca
siswa khususnya karya sastra,
sehingga

pengetahuan

siswa

tentang sastra bertambah;
2. Bagi

guru-guru

melaksanakan

dalam
proses

pembelajaran khususnya bahasa
Indonesia

khususnya

menganalisis
cerpen,

agar

unsur

intrinsik

menciptakan

suasana yang kondusif sehingga
dapat mendukung keberhasilan
siswa; dan
3. Perpustakaan sekolah hendaknya
lebih dilengkapi dengan sarana

ISSN 2087-9016

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E Zainal. (1987). Bahasa
Indonesia
SMP.
Jakarta:
Erlangga.
Arikunto, Suharsini, dkk.
Penelitian
tindakan
Jakarta: Bumi Aksara.

(2008).
kelas.

Depertemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. (1996). Pedoman
umum ejaan Bahasa Indonesia
yang disempurnakan. Jakarta:
Balai Pustaka.
Hadi,

Sutrisno. (1971). Metode
reasearch. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Gajah
Mada.

Netra,I.B.
(1974).
Metodelogi
penelitian.
Singaraja:
Biro
penelitian dan Penerbitan FKIP
Unud.

buku yang memadai, karena
perlengkapan

ini

akan

merangsang minat baca siswa di
perpustakaan.
Demikian saran yang dapat penulis
sampaikan. Semoga saran ini dapat
bermanfaat dalam pengajaran bahasa
dan sastra Indonesia khususnya dalam
memahami unsur-unsur karya sastra.

162

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25