APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT

ISBN: 978-602-72850-4-0

SNIPTEK 2013

APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT
Dian Ambar Wasesha

Hendi Fahrudin

STMIK Nusa Mandiri Jakarta
Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat
(Margasatwa), Jakarta Selatan
dian.aw@gmail.com

STMIK Nusa Mandiri Jakarta
Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat
(Margasatwa), Jakarta Selatan
h_fahrudin@yahoo.com

ABSTRAK — Industri kreatif di Indonesia sudah mulai
berkembang sejak beberapa tahun yang lalu.

Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya
minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan
menuntut para designer dan develover industri kreatif
untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Namun
dinegara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya.
Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan
berbagai pilihan genre dan masing-masing game
membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang berbeda.
Game third person shooter adalah jenis game action yang
digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang
memungkinkan pemain untuk melihat karakter, dimana
pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam
game. Dengan menggunakan game engines Unity 3D,
pembuatan game akan lebih mudah dan dapat
memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya
yang sangat menyukai game.
Kata Kunci: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D
ABSTRACT - Creative industry in Indonesia has started to
develop since several years ago. The development of
creative industry followed by high public interest. The high

interest is as if demanding the designer and develover
creative industry to develop ideas and abilities. But in our
country there are not many who become the perpetrators.
The available games are of course diverse with a wide
selection of genres and each game requires different
hardware specifications. The third person shooter game is
a popular type of action game using a third-person
perspective that allows players to see characters, where
players can see the whole body of characters in the game.
By using Unity 3D game engines, game creation will be
easier and can give interest because it is easy to play
especially those who love games.
Keywords: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D

PENDAHULUAN
Industri kreatif di Indonesia sudah mulai
berkembang sejak beberapa tahun yang lalu.
Perkembangkan industri kreatif di ikuti dengan tingginya
minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan
menuntut para designer dan developer industri kreatif

untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Salah

INF-79

satu industri kreatif yang berkembang sangat pesat dan
diminati banyak orang adalah game. Game diminati mulai
dari anak-anak sampai dewasa baik pada papan
permainan (boardgame), console, arcade, handhelt,
maupun komputer. Tipe game (genre) sudah banyak
bermunculan, mulai dari action shooter, action adventure,
adventure, role-playing, simulation, sampai pada game
strategy. Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:1)
Kemajuan teknologi komputer saat ini banyak
mengalami perubahan yang sangat besar. Sakarang
manusia telah mampu mengembangkan aplikasi modern,
demikian juga industri saat ini saling bersaing untuk
mengembangkan produk mereka dipasaran lokal
maupun internasional. Namun di negara kita tidak
banyak yang menjadi pelakunya. (Sibero, 2009:7)
Game yang tersedia tentunya beraneka ragam

dengan berbagai pilihan genre dan masing-masing game
membutuhkan spesefikasi perangkat keras yang berbeda,
tidak jarang game yang digemari memerlukan spesifikasi
perangkat keras yang cukup tinggi sementara spesifikasi
perangkat keras dimiliki tidak mencukupi sehingga game
yang digemari pun tidak bisa dinikmati. Menurut
Purnomo, dkk (2012:752)
Game Third Person Shooting (tps) adalah salah satu
jenis game (genre) Action yang digemari menggunakan
sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain
untuk melihat karakter mereka mengendalikan elemen
desain utama, dimana pemain dapat melihat keseluruhan
tubuh karakter dalam game (contoh : Ragnarok Online,
Fate). Tidak seperti First Person Shooting yang
menampilkan orang pertama dengan sudut pandang
pemain yang melihat aksi melalui mata karakter pemain,
dimana pemain dijadikan seperti karakter yang di
mainkan (contoh : Counter strike, Point Blank, Halo).
Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:2)
Banyaknya genre yang disebutkan diatas,

memungkinkan adanya kombinasi diantara genre
tersebut, salah satunya adalah Action Arcade. Action
arcade adalah kombinasi dari Action Game dan Arcade
Game. Dimana pemain di tuntut menggunakan
ketangkasan, kecepatan dan konsentrasi untuk
menyelesaikan sebuah level.
Oleh karena itu beberapa alternatif jawaban untuk
masalah diatas salah satunya adalah game engines Unity
3D. Dengan menggunakan game engines Unity 3D,
pembuatan game akan lebih mudah dan dapat

SNIPTEK 2013
memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya
yang sangat menyukai game.

BAHAN DAN METODE
A.

Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat, maka

penulisan ini menggunakan dua teknik pengumpulan
data sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan
dalam penyusunan laporan. Dua teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu:
1. Observasi
Observasi terdiri dari analisis game sejenis dan
analisis user. Analisis game sejenis dilakukan
dengan cara melakukan observasi terhadap game
yang sejenis.
2. Studi Literatur
Merupakan teknik pengumpulan data untuk
mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan game yang dibuat dari berbagai sumber
seperti sumbangan tulisan-tulisan yang berasal dari
buku-buku di perpustakaan kampus dan internet
sebagai perpustakaan elektronik yang sangat besar,
mendominasi sebagian besar referensi didalam
penulisan ini.
B.
1.


2.

3.

4.

5.

Model Pengembangan Sistem
Analisa Kebutuhan Sistem
Dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sistem yang dibutuhkan dalam perancangan game
ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Game mempunyai sistem permainan yang
sederhana dan mudah dimengerti.
2. Game tidak terlalu berat ketika dijalankan
sehingga tidak memerlukan komputer yang
mempunyai spesifikasi tinggi.
3. Game bersifat single player.

Desain
Pada tahapan rancangan desain yaitu mendesain
tampilan game dari tampilan menu utama, tampilan
menu help, tampilan menu about
dengan
menggunakan Unity 3D v1.05.
Code Generation
Menggunakan Unity 3D sebagai game engines dalam
pembuatan game dengan menggunakan Java Script,
Boo Scrip dan C#.
Testing
Sekali game dibuat, pengujian game dimulai. Proses
pengujian nya sebagai berikut :
1. White Box Testing
Menguji pemain (player) berhasil melewati
rintangan–rintangan dan melanjutkan ke level
berikutnya.
2. Black Box Testing
Menguji
apakah game yang saat dijalankan

sesuai dengan menu–menu tampilan.

ISBN: 978-602-72850-4-0
Perkembangan maupun perubahan sistem yang
bersangkutan terhadap game yang dibuat terkait
dengan Software dan spesifikasi komputer
(Hardware) yang diperlukan, seperti Sistem Operasi
(Operating System), Prosesor Komputer (Computer
Processor), Memori Komputer (Computer Memory),
Resolusi Layar (Screen Resolution), dan VGA (Video
Graphics Array)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang
berisikan proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan
oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja
yang harus ada dan dihasilkan oleh aplikasi. Adapun
analisa kebutuhan fungsional game Third person shooter,
antara lain:
1. Pada tampilan menu utama pengguna dapat memilih

permainan baru atau memilih level yang akan
dimainkan.
2. Game terdiri dari tingkatan tiga level dengan tingkat
kesulitan yang berbeda.
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk
mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem analisis
perangkat
keras/hardware,
analisis
perangkat
lunak/software, analisis pengguna/user. Analisis
kebutuhan sistem non fungsional dalam game third
person shooter, antara lain:
Tabel 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam
membuat game
Spesifikasi
Computer Processor
Computer Memory
VGA
Screen Resolution

Operating System

Keterangan
Intel Celeron CPU 1007U, 1,50Ghz
4 GB
64-bit Operating System
1366x768
Window 7 Ultimate

Sumber: Hasil penelitian (2013)
a. User Interface
Berikut tampilan game yang dibuat pada game Third
Person Shooter, antara lain :
1. Tampilan Main Menu

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 1. Main Menu
2. Tampilan Menu Continue

Support

INF-80

ISBN: 978-602-72850-4-0

SNIPTEK 2013

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 2. Menu Continue
3. Tampilan Game Paused

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 6. Level Complete
b. State Transition Diagram
State Transition Diagram adalah suatu pemodelan
peralatan (modelling tool) yang menggambarkan sifat
ketergantungan terhadap suatu sistem waktu nyata (real
time system), dan tampilan tatap muka (interface) pada
sistem aktif (online system). Pemodelan ini juga
digunakan dalam menjelaskan alur-alur dari aplikasi
yang penulis rancang.
1. State Transition Diagram Menu Utama
Pilih Level 1

Pilih New Game

Sumber: Hasil penelitian (2013)

Windows

New Game

Level 1

Pilih Continue

Pilih Level 2

Continue

Level 2

Help

Level 3

Utama

Pilih About

User Menjalankan Game

About
Pilih Exit
Exit

Keluar Dari Game

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 7. State Transition Diagram Menu Utama
2. State Transition Diagram Play Game
Tombol new game di klik

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 4. Menu Help

New Game

Tombol restart di klik kembali ke level
yang sama

Level 1

Level 1 sukses?
Masuk ke level 2

Player Mati?
Masuk ke menu game over

5. Tampilan Game Over

Pemain menekan
tombol menu/quit

Pemain menekan tombol resume
kembali ke level yang sama

Level 2
Level 2 sukses?
Masuk ke level 3

Player Mati?
Masuk ke menu game over

Menu
Game Over

Pemain menekan
tombol menu/quit

Layar Menu Utama

Pemain menekan tombol resume
kembali ke level yang sama

Level 3

Level 3 sukses?
Level Complete

Menu
Game Over

Player Mati?
Masuk ke menu game over

Menu
Level Complete

Menu
Game Over

Pemain menekan
tombol menu/quit

Level selesai
pemain menekan tombol menu/
quit

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 8. State Transition Diagram Play Game
Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 5. Game Over

c. Code Generation
1. White Box

6. Tampilan Level Complete

INF-81

SNIPTEK 2013

ISBN: 978-602-72850-4-0

Pembuatan game Third Person Shooter memerlukan
sebuah perancangan. Perancangan dalam pembuatan
game Third Person Shooter antara lain:
Start

Level = 1

Level = Level + 2

Level = 3

Ya

Tidak

Apakah
Mati?

Tidak

Pilih:
1. Menu
2. Exit

Level
Complete

Ya

Ya
Menu

Selesai atau
tidak

Pilih:
1. Menu
2. Exit

Game Over
Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Exit
Ya

Ya

Ya Menu

Ya

Menu

Tidak
Exit
Tidak
Ya

End

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 9. Level
Berikut Coding Health Controller Player
Lampiran B.7 Health Controller
using UnityEngine;
using System.Collections;
public class RayAndHit {
public Ray ray;
public RaycastHit hit;
public RayAndHit(Ray ray, RaycastHit hit) {
this.ray = ray;
this.hit = hit;
}
}
public class HealthController : MonoBehaviour {
public GameObject deathHandler;
public float maxHealth = 100;
public float hitDamage = 3;
public float healingSpeed = 2;
public GameObject hitParticles;
public AudioClip hitSound;
[HideInInspector]
public float health;

health = maxHealth;
}
// Update is called once per frame
void Update () {
if (Time.deltaTime == 0 || Time.timeScale == 0)
return;
if (health > 0)
health += Time.deltaTime * healingSpeed;
health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth);
}
void OnHit (RayAndHit rayAndHit) {
health -= hitDamage;
health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth);
if (hitParticles) {
GameObject particles = Instantiate(
hitParticles,
rayAndHit.hit.point,
Quaternion.LookRotation(-rayAndHit.ray.direction)
) as GameObject;
particles.transform.parent = transform;
}
if (hitSound) {
AudioSource.PlayClipAtPoint(hitSound,
rayAndHit.hit.point, 0.6f);
}
}
}
Coding Sound Effect Controller
using UnityEngine;
using System.Collections;
public class SoundEffectController : MonoBehaviour {
public AudioSource gunAudioSource;
public AudioSource footAudioSource;
public AudioClip fire;
public AudioClip reload;
public AudioClip[] footsteps; void
OnFire () {
gunAudioSource.PlayOneShot(fire);
}
void OnReload () {
gunAudioSource.PlayOneShot(reload);
}
void OnFootStrike () {
CharacterController cc =
GetComponent();
float volume = Mathf.Clamp01(0.3f +
cc.velocity.magnitude);
footAudioSource.PlayOneShot(footsteps[Random.Range(0,
footsteps.Length)], volume);
}
}

public float normalizedHealth { get { return health /
maxHealth; } }
2.

Black Box

// Use this for initialization
void OnEnable () {

INF-82

ISBN: 978-602-72850-4-0

SNIPTEK 2013

Dibawah ini adalah tabel pengujian Black Box pada
game yang di buat :
Tabel 2. Pengujian Black Box
INPUT/E
VENT

PROSES

OUTPUT

Tombol
play
game
Tombol
Help

Application.Load
Level(4);

Memulai
game

Application.Load
Level(2);

Tombol
about

Application.Load
Level(1);

Menampil
kan
menu
help
Menampil
kan
tentang
data diri
pembuat
game
Keluar
dari game
Kembali
ke main
menu
Mengulan
gi Level

Tombol
Quit
Tombol
Back

Application.Quit(
);
Application.Load
Level(0);

Tombol
Restart

Application.Load
Level(4);
Application.Load
Level(5);
Application.Load
Level(6);

HASIL
PENGUJ
IAN
Sesuai

Sesuai

Sesuai

pembuatan Game Third Person Shooter dengan
menggunakan Unity 3D v1.05 sebagai berikut :
1. Penerapan game engine Unity 3D dalam pembuatan
game (Third Person Shooter Robot shoot) dimulai
dari menentukan genre game yang dibuat kemudian
merancang konsep dari game tersebut. Setelah itu
mulai dengan pengumpulan materi-materi yang
dibutuhkan dalam pembuatan game tersebut.
2. Unity 3D sebagai editor engine memberikan
kebebasan dalam mendesain game, dan didukung
dengan bahasa Javascript, C#, dan Boo.
3. Memiliki tampilan yang menarik didukung dengan
GUI yang mudah dipahami dan banyak memiliki
media library entities engine machine yang siap
dipakai sehingga sangat mudah dipelajari untuk
pemula.

UCAPAN TERIMA KASIH
Sesuai
Sesuai

Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan serta
STMIK Nusa Mandiri

REFERENSI
Sesuai

Sumber: Hasil penelitian (2013)
d. Hasil Kuesioner
Dalam pembuatan aplikasi game tersebut dilakukan
wawancara kepada para gamers yang berusia 16 tahun
keatas mengenai game yang dibuat. Kuesioner diberikan
kepada 11 orang untuk mendapatkan data bagaimana
pendapat mereka tentang game setelah dijalankan, yang
terdiri dari 10 pertanyaan.
Berikut adalah hasil dari pertanyaan :

Bunadi, Zeembry. (2007). Membuat Animasi Kartu
Ucapan Dengan Flah 8. Jakarta PT Elex Media
Komputindo
Gunawan, Ibnu, dan Rudy Adipranata. (2006). Pembuatan
Prototipe Game Multiplayer Online. ISSN: 19075022. Surabaya : Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2006. Diambil dari:
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-296173404100030-Paper.pdf.
Fauzi, Muhammad Haki dan Rodiah. (2013). First Person
Shooter 3D ”GHAMASHOOT” Dengan Blender
Dan Unity 3D. ISSN: 1979-…. Depok :Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
2013.
Diambil
dari
:http://rodiah.staff.gunadarma.ac.id/Publication
s/files/1799/First+Person+Shooter3D+SEMNAS
TEK+2013.pdf.
Nilwan, Agustinus. (2009). Pemrograman Animasi dan
Game Profesional. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo

Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 10. Hasil Kuesioner

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil perancangan game sampai
tahap penyelesaian
secara menyeluruh mengenai

INF-83

Binanto, Iwan. (2010). Multi Media Digital Dasar Teori
Pengembangannya. Yogyakarta : C.V Andi Offset
Martono, (2013). Perancangan Game Edukasi “Fish
Identity” Dengan Menggunakan Java. vol. 1 No.1,
juli
2013.
Diambil
dari
:
http://eprints.undip.ac.id/40500/1/7-39-1PB.pdf (12 juli 2014).

SNIPTEK 2013
Utomo, Lakoro. (2012). Perancangan Concept Art Game
Berlatar Budaya Majapahit Sebagai Media
Komunikasi Budaya. Vol. 1, No. 1. Surabaya 2012
: Jurnal Sains dan Seni ITS. Diambil dari:

ISBN: 978-602-72850-4-0
http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/downl
oad.pdf.
Sibero, Ivan C. (2009). Langkah Mudah Membuat Game
3D. Yogyakarta : MediaKom.

INF-84