Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanan di kelas IV SD Negeri 02 Klepu yang terletak di Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Klepu berjumlah 24 orang yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Untuk kondisi fisik bangunan SD Negeri 02 Klepu cukup memadai bangunannya yang masih bagus yang terdiri ari 6 ruang kelas, ruang kantor yang bergabung dengan ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku pelajaran, 1 UKS, kantin sekolah, dapur guru, (4 kamar mandi untuk siswa putra dan putri, 1 kamar mandi guru), 1 komputer dan lapangan upacara.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu kegiatan ini dilaksanan dikelas 4 selama 3 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan bulan April 2017. Pada bulan Februari sampai dengan bulan maret peneliti masih menyusun dan menyelesaikan proposal.
Pada perencanaan siklus I akan dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret membuat dan menyelesaikan RPP yang akan digunakan, lembar kerja siswa. Pada bulan April siklus I dilaksakan dengan tindakan, observasi dan refleksi. Setelah peneliti melakukan siklus I maka selanjutnya peneliti melakukan siklus II yang terdiri dari perencanaan, dilaksanakan tindakan, observasi dan dilajutkan dengan membuat laporan penelitian tindakan kelas sesuai waktu yang telah ditetapkan.
3.1.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 02 Klepu Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari
15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Subjek penelitian ini membahas hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah atau kurang optimal. Di sekolah ini dalam penyampaian materi khususnya pembelajaran IPA cenderung masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru yang kurang memotivasi siswa untuk belajar. Siswa datang ke sekolah, duduk, diam, mendengarkan ceramah dari guru yang menyampaikan materi pembelajaran. Guru dalam mengajar kurang kreatif tanpa menggunakan model pembelajaran yang menarik. Hal tersebutlah yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran
IPA.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang apabila dalam mengukur nilai tersebut menghasilkan sebuah nilai yang berbeda-beda atau bervariasi. Variabel juga sebagai karakteristik dari orang, objek gejala yang memiliki nilai yang berbeda-beda Slameto (2015:195)
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini variabel bebas Independent
Variable (X) dan terikat Dependent Variable (Y), yaitu : 1.
Variabel bebas atau Independent Variable (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Dengan kata lain variabel yang diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Disebut variabel bebas karena adanya tidak tergantung pada adanya yang lain atau bebas dari ada atau tidaknya variabel lain. Pada penelitian ini model pembelajaraan kooperatif tipe Student team achtivment Devision (STAD) dan Discovery Learning yang digunakan peneliti pada mata pelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam kelas 4 untuk menguji dan peneliti amati pada saat pembelajaran.
2. Variabel terikat atau Dependent Variable (Y) yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel lain. Disebut variabel terikat karena kondisi atau variasinya dipengaruhi atau terikat oleh variasi variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini yang menajadikan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa kelas 4.
3.3 Jenis dan Desain Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) akan dilaksanakan di SD Negeri 02 Klepu Pringsurat, Temanggung kelas 4 pada mata pelajaran IPA Semester II. Penelitian ini sudah mendapat izin dari pihak sekolah dan guru kelas. Peneliti membuat RPP untuk mempersiapkan dalam proses pengajaran dan untuk mengetahui hasil belajar siswa di sekolah tersebut.
3.3.2 Desain Penelitian
Pada desain penelitian tindakan kelas yaitu rencana atau proses pembelajaran dimana setiap siklus saling berhubungan dengan hasil yang semakin meningkat dengan siklus yang sebelumnya menjadi patokan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan MC. Taggart, dalam Suwarsih Madya (2006: 10) dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada setiap siklus mempunyai tahap utama yang harus dilakukan yaitu planning (perencanaan), action & observing (pelaksanaan tindakan dan observasi), reflecting (refleksi). Di bawah ini merupakan siklus perencanaan PTK oleh C. Kemmis dan MC. Taggart:
Gambar 3.1 Siklus perencanaan PTK dari C. Kemmis dan MC. Taggart Tahap utama dalam skema diatas yaitu: a.Perencanaan Dalam tahap ini peneliti merancang persiapan tindakan kelas yang akan dilakukan dengan mempersiapkan RPP yang akan digunakan mengajar dalam tahap pertama guna meningkatkan hasil belajar siswa b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan sesuai waktu yang telah disesuaikan dengan mempraktekkan atau meneliti langsung sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan dengan model pembelajaran yang dipilih.
c.
Pengamatan atau Observasi Dalam tahap pengamatan ini segala sesuatu yang dilakukan oleh pengajar diamati langsung oleh observer. Peneliti sebagai pengajar dikelas sedangkan guru kelas sebagai observer yang melakukan pengamatan mengenai aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran.
d.
Refleksi Dalam tahap ini pengejar dan observer melakukan refleksi dengan melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan mendiskusikan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan selanjutnya.
3.3.3 Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penelitian tindakan yaitu:
1. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, tujuan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning .
2. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan SK, KD, Indikator, Tujuan yang dipadukan dengan model pembelajan kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning.
3. Mempersiapkan alat, bahan dan media yang akan digunakan pada saat pembelajaran demi kelangsungan proses belajar siswa.
4. Menyusun lembar kerja siswa dan evalusi untuk siswa pada saat pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran terdapat dua kali pertemuan yang diuraikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning sebagai berikut: A. Pendahuluan (±10 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan salam 2. Guru melakukan absensi 3. Guru melakukan apersepsi 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B.
Kegiatan inti (±45 menit) Eksplorasi 1.
Siswa diminta mengamati lingkungan sekitar 2. Guru melakukan tanya jawab mengenai lingkungan yang baru saja diamati
3. Guru meminta siswa berkomentar dari pengamatan yang telah dilakukan
4. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari pengamatan 5.
Guru menyampaikan materi tentang Sumber Daya Alam Elaborasi 1.
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok tersebut terdiri dari 4-5 orang siswa.
2. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk berdiskusi 3.
Siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara berkelompok Konfirmasi 1.
Perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya
2. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusinya 3.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang belum mereka pahami
4. Guru memberikan kuis dan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu C.
Kegiatan akhir (±10 menit) 1. Guru bersama siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi hari ini 2. Guru menutup pembelajaran hari ini dan siswa dipersilahkan istirahat.
c. Observasi
Pada tahap ini observer melihat dan mengamati langsung proses pemebelajaran siswa mulai tanya jawab, melakukan diskusi kelompok, melakukan presentasi kelompok, mengerjakan kuis serta mengerjakan soal evaluasi. Peneliti sebagai fasilitator pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery
Learning dan guru kelas sebagai observer yang bertugas melilai aktivitas siswa dan peneliti.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi ulang terhadap materi pembelajaran yang sudah dilakukan dengan menganalisis hasil belajar berdasarkan lembar kerja, soal evaluasi dan kuis yang telah mereka kerjakan. Dari hasil belajar dapat diketahui permasalahan dari siklus I dan dapat menlanjutkan dengan melakukan penelitian di siklus II dan memperbaiki pada siklus I.
Siklus II a. Perencanaan
Dalam tahap ini hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penelitian tindakan yaitu:
1. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, tujuan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning.
2. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan SK, KD, Indikator, Tujuan yang dipadukan dengan model pembelajan kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning.
3. Mempersiapkan alat, bahan dan media yang akan digunakan pada saat pembelajaran demi kelangsungan proses belajar siswa.
4. Menyusun lembar kerja siswa dan evalusi untuk siswa pada saat pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran terdapat dua kali pertemuan yang diuraikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning sebagai berikut: A. Pendahuluan (±10 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan salam 2. Guru melakukan absensi 3. Guru melakukan apersepsi 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan inti (±45 menit)
Eksplorasi 1. Guru menayangkan beberapa gambar 2. Guru melakukan tanya jawab mengenai gambar 3.
Guru meminta siswa berkomentar dari gambar yang diamati 4. Siswa diminta menganalisis gambar yang ditayangkan 5. Guru menyampaikan materi tentang Sumber Daya Alam
Elaborasi 1. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 4-5 orang siswa
2. Guru membagikan lembar kerja siswa untuk didiskusikan secara kelompok 3.
Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan secara berkelompok Konfirmasi
1. Perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya
2. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusinya 3.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang belum mereka pahami
4. Guru memberikan kuis dan soal evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu
5. Guru memberikan penghargaan hasil penilaian kelompok maupun hasil pengumpulan poin individu (dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya) C.
Kegiatan akhir (±10 menit) 1.
Guru bersama siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi hari ini 2. Guru menutup pembelajaran hari ini dan siswa dipersilahkan istirahat.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti sebagai fasilitator belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Discovery Learning dari penelitian tersebut akan mendapatkan hasil belajar siswa dan peran siswa tersebut aktif atau tidaknya selama 2 siklus yang telah dinilai oleh observer atau guru kelas.
d. Refleksi
Pada tahap ini setelah peneliti melakukan proses pembelajaran siswa melakukan refleksi bersama. Dari materi pembelajaran yang telah dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
Discovery Learning dapat diketahui hasil pembelajaran siswa yaitu dengan
mengamati kembali hasil pembelajaran siswa dai pertemuan yang lalu, menganalisis keberhasilan dalam menggunakan model pembelajaran kooperati fipe STAD dan mengetahui permasalahan yang terjadi pada siklus I dan melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I yang telah dilakukan.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diguanakn untuk penelitian menjadi lebih jelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achivement Devision (STAD) dan Discovery Learning penjelasannya sebagai
berikut: 1.
Teknik Tes Menurut Djemari (2008: 67) tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan tuntuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Respon peserta tes terhadap sejumlah sejumlah pertanyaan maupu pernyataan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu.
2. Teknik Non Tes
Teknik non tes ini merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami peserta didik sebagai individu. Teknik non ter berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk memahami pribadi siswa pada umumnya yang bersifat kualitatif. Teknik ini pengumpulannya secara tidak baku.
a.
Observasi Menurut Sugiyono (2013:145) mengemukakan pendapat bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang disusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaranya yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
a.
Dokumentasi Menurut Sugiyono (2013: 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya monumental dari seseorang. Dalam teknik ini peneliti dapat mempunyai data-data siswa yang berupa nilai ulangan siswa, lembar kerja siswa serta foto-foto langsung pada saat pembelajaran di SD Negeri 02 Klepu.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk melaksanakan tugasnya yang berfungsi untuk memudahkan tujuan yang ingin dicapai dan dapat mengetahui hasilnya dan berupa butir-butir soal maupun pertanyaan. Berikut ini merupakan kisi-kisi dari instrumen yang disajikan pada 4 tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Standar Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Kompetensi 11.11.1 Menjelaskan 11.1.1 1,2,3,4,6,21 Memahami hubungan antara Menyebutkan ,23,24 hubungan antara sumber daya alam macam-macam sumber daya alam, dengan lingkungan SDA berdasarkan lingkungan, jenis dan teknologi dan ketersediaannya masyarakat
11.1.2 5,7,9,10,15, Menyebutkan 22,25,29,30 contoh-contoh SDA dan memanfaatannya 11.1.3 8,12,17,14, Mengidentifikasi 19,26,27,28 berbagai SDA yang dapat langsung dimanfaatkan 11.1.4 11,13,16,18 Menjelaskan ,20 berbagai benda dari SDA yang diolah menggunakan teknologi
Jumlah
30 Pada kisi-kisi soal evaluasi siklus I terdapat 30 soal pilihan ganda yang mencakup sesuai dengan standar kompetensi, komperensi dasar, dan indikator yang akan dicapai pada pembelajaran.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar Kompetensi Dasar Indikator Item Soal Kompetensi11
11.3 11.3.1 1,2,5,8,9,21 Memahami Sumber Menjelaskan Menyebutkan ,23,24 daya alam, dampak dampak negatif lingkungan, pengambilan bahan pengolahan bahan teknologi dan alam terhadap alam yang tidak masyarakat pelestarian bijaksana lingkungan
11.3.2 6,7,10,3,4,2 Menyebutkan 1,22,27 kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif dalam pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana 11.3.3 12,13,14,15 Menjelaskan ,19,25,26,2 kegiatan manusia 8,29 yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana 11.3.4 11, 16, 17, Menyebutkan 18, 20, 30 olahan yang dapat di daur ulang
Jumlah
30 Berdasarkan kisi-kisi pada siklus 1 dan 2 diatas setiap siklus diberikan skor 1 apabila menjawab benar dan apabila menjawab salah diberikan skor 0. evaluasi siswa kelas 4 SD Negeri 02 Klepu mata pelajaran IPA berpedoman pada rumus sebagai berikut: ∑S
X= ∑SM
Keterangan: X = nilai tes evaluasi hasil belajar ∑S = Jumlah skor ∑SM = jumlah skor maksimum
KKM yang telah ditetapkan yaitu 70, sehingga berdasarkan nilai KKM dan hasil tes evaluasi IPA kelas 4 dapat diketahui bahwa dapat dilihat ditabel berikut apakah siswa sudah tuntas atau belum:
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar Rentang KriteriaX < 70 Belum memenuhi KKM dan tidak tuntas X > 70
sudah memenuhi KKM Lembar observasi juga disediakan untuk guru supaya memudahkan dalam pengamatan selama pembelajaran berlangsung terhadap pengamatan dengan mengimplementasikan RPP yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Devision (STAD) dan Discovery Learning. Lembar kerja guru dapat dilihat ditabel berikut ini.
Tabel 3.4 Lembar Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru
No. Aspek yang diamati Penialain
I. Pra pembelajaran Ya Tidak
1. Guru mempersipakan ruang kelas yang akan digunakan pada saat pembelajaran
2. Guru menyiapkan alat, media, dan sumber yang akan digunakan
II Kegiatan awal pembelajaran
3. Guru mengucapkan salam
4. Guru dan siswa berdoa bersama
5. Guru melakukan absensi
6. Guru menanyakan kesiapan siswa
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
III Kegiatan Inti
9. Guru meminta siswa mengamati objek yang sudah ditentukan
10. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa
11. Guru meminta siswa berkomentar terhadap objek
12. Guru menyuruh siswa membuat kesimpulan dari pengamatan objek
13. Guru menyampaikan materi
14. Guru membagi kelompok menjadi 5
15. Guru membagikan lembar kerja untuk diskusi
16. Guru mengarahkan siswa untuk diskusi
17. Guru meminta siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok
18. Guru meminta siswa perwakilan kelompok maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi
19. Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi
20. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal yang belum dipahami
21. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual
22. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan individu
IV Kegiatan Akhir
23. Guru bersama siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi
24. Guru menutup pelajaran
Jumlah Skor
Dalam pembelajaran menggunakan model Student Team Achivement
Devision (STAD) dan Discovery Learning bukan hanya guru yang diamati akan
tetapi siswa juga diamati oleh peneliti apakah dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan discovery learning tersebut siswa dapat menguasai materi atau bahkan sebaliknya selama proses pembelajaran berlangsung hingga akhir pembelajaran. Lembar pengamatan juga disediakan oleh siswa agar memudahkan peneliti melakukan pengamatan secara langsung. Lembar pengamatan siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dapat dilihat di dalam tabel dibawah ini.
Discovery Learning
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa12. Siswa membuat kesimpulan dari pengamatan yang sudah dilakukan
Menurut Bogman dalam Sugiyono (2013: 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
Dalam lembar observasi aktifitas siwa terdapat kriteria penilaian jumlah keseluruhan 10 item atau siswa. Pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning .
Jumlah Skor
20. Menutup pelajaran
19. Siswa melakukan refleksi ulang terhadap materi
IV Kegiatan Akhir
18. Siswa diberikan penghargaan dari hasil kelompok dan individu
17. Siswa menjawab kuis atau pertanyaan
16. Siswa maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi
15. Siswa mengerjakan lembar kerja secara berkelompok
14. Siswa dibagi menjadi kelompok
13. Siswa menanggapi penjelasan guru
11. Siswa berkomentar dari objek yang sudah diamati
No. Aspek yang diamati Penilaian
10. Siswa menjawab pertanyaan guru
9. Siswa mengamati suatu objek pembelajaran
III Kegiatan Inti
8. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Siswa menjawab apersepsi
6. Siswa diperiksa kesiapannya
5. Siswa diperiksa kehadirannya
4. Siswa berdoa bersama
3. Siswa menjawab salam
II Kegiatan Awal
2. Siswa menyiapkan alat pembelajaran
1. Siswa memasuki ruangan dan menempati tempat duduk masing- masing
I Pra Pembelajaran Ya Tidak
3.5 Teknik Analisis Data
wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang dapat digunakan yaitu dengan membandingkan hasil dari siklus I yang dilakukan sebelumnya dengan siklus II menggunakan presentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah dengan data berupa angka (kuantitatif). Tujuan analisis data ini dilakukan untuk mengatahui apakah ada peningkatan atau perubahan dalam pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Menurut Arikunto (2012:289) untuk menhitung rata-rata (mean) dapat digunakan rumu sebagai berikut: M=
Keterangan : M :Mean Fx : Jumlah skor siswa N : Banyaknya siswa Berdasarkan siklus I dan Siklus II terdapat soal berjumlah 20 pilihan ganda yang mencakup semua indikator yang akan dicapai.
3.6 Uji Prasyarat
3.6.1 Uji Validias
Menurut Arikunto (2013: 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2013: 173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 16 dengan teknik
Corrected Item Correlation untuk mencari koefisien korelasinya. Metode
pengambilan data ini menggunakan batasan r tabel dengan patokan menurut Junaidi (2010) yaitu signifikan uji sisi sebesar 0,5 dengan jumlah siswa 30 atau
n = 30. sebesar 0,361. Apabila korelasinya lebih dari 0,361 maka dianggap
soal valid dan apabila kurang dari 0,361 maka soal tersebut dianggap tidak valid, Pelaksanaan uji validitas instrumen soal dilakukan di kelas 5 SD Negeri
3 Pingit dengan jumlah peserta tes 30 siswa. Hasil uji validitas soal ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 Standar KompetensiTidak Indikator Item Soal Valid Kompetensi Dasar Valid 11.
11.1 11.1.1 1,2,3,4,6,21, 1,2,3,4,2
6 Memahami Menjelaskan Menyebutkan 23,24 1,23,24 hubungan hubungan antara macam-macam antara sumber sumber daya SDA daya alam, alam dengan berdasarkan lingkungan, lingkungan jenis dan teknologi dan ketersediaanny masyarakat a
11.1.2 5,7,9,10,15, 22,25,29, 5,7,9,10, Menyebutkan 22,25,29,30
30
15 contoh-contoh SDA dan memanfaatann ya 11.1.3 8,12,17,14,1 1,8,12,14
9 Mengidentifika 9,26,27,28 ,17,26,27 si berbagai ,28 SDA yang dapat langsung dimanfaatkan 11.1.4 11,13,16,18, 13, 16,18 11,20 Menjelaskan
20 berbagai benda dari SDA yang diolah menggunakan teknologi
Jumlah
30
21
9 Berdasarkan uji validitas siklus 1 yang berjumlah 30 item soal dapat
diketahui pada tabel 3.6 diatas, terdapat 8 soal yang tidak valid, sedangkan 22 soal
Statistic 16. Soal berikutnya validitas tertinggi yang akan digunakan peneliti untuk soal evaluasi pada siklus 1.
Hasil uji validitas instrumen siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II Tidak Standar Kompetensi Indikator Item Soal Valid Kompetensi DasarValid
11
11.3 11.3.1 1,2,5,8,9,21, 1,2,923, 5,8,21 Memahami Menjelaskan Menyebutkan 23,24
24 Sumber daya dampak dampak negatif alam, pengambilan pengolahan lingkungan, bahan alam bahan alam teknologi dan terhadap yang tidak masyarakat pelestarian bijaksana lingkungan
11.3.2 6,7,10,3,4,2 2,3,4,6,7 1,22,27 ,10,22,2
Menyebutkan
7 kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif dalam pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana 11.3.3 12,13,14,15, 12,14,15
13 Menjelaskan 19,25,26,28, ,19,25,2 kegiatan 29 6,28,29 manusia yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pengolahan bahan alam yang tidak bijaksana 11.3.4 11, 16, 17, 11,16,18
17 Menyebutkan 18, 20, 30 ,20,30 olahan yang dapat di daur ulang
Jumlah
30
25
5 Berdasarkan uji validitas siklus II yang berjumlah 30 item soal dapat
diketahui pada tabel 3.7 di atas, terdapat 25 soal yang valid, sedangkan 5 soal lainnya yang tidak valid setelah diuji dengan menggunakan Aplikasi IBM SPSS
Statistic 16. Soal dengan tingkat validitas tinggi yang digunakan meneliti dalam
soal evaluasi siklus II.3.6.2 Uji Reliabilias
menurut Arikunto (2013: 239) reliabilitas merupakan alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang akan digunakan dapat dipercaya. Berdasarkan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 16 dengan teknik Reliability Analiysis untuk mengetahui nilai Alpha Cronbanch. Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak. Pengukuran reliabilitas koefisien ini dapat disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Instrumen Rentang Kriteria0,80 Sangat Reliabel
- – 1,00 < 0, 80 - 0,60 Reliabel <0, 60 - 0,40 Cukup Reliabel <0, 40 Agak Reliabel – 0, 20
<0, 20 Kurang Reliabel Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dikelas 5 SD Negeri 3 Pingit dengan analisis menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 16 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus 1 Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items .920
22 Hasil uji reliabilitas pada tabel 3. 9 menunjukkan bahwa soal yang ada pada siklus 1 memiliki
Cronbach’s Alpha .920 sehingga dapat
dinyatakan bahwa hasil reliabelitas soal dikategorikan sebagai sangat reliabel.
Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II
Hasil uji reliabilitas pada tabel 3.10 menunjukkan bahwa soal yang ada pada siklus II memiliki
Cronbach’s Alpha .911 sehingga dapat
dinyatakan bahwa hasil reliabilitas soal dikategorikan sebagai sangat reliabel.
Analisis tingkat kesukaran dimaksutkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal (Arikunto, 2009: 207).
Analisis tingkat kesukaran soal mengkaji soal- soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal- soal mana yang termasuk rendah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran tiap butir soal dapat dihitung dengan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2009: 207) sebagai berikut :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .911
25
3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal
B P=
Jˣ Keterangan : P = indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab Jˣ = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto (2009: 201), tingkat kesukaran soal diklasifikasikan menjadi tiga tabel yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 11
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Klasifikasi Nilai Tingkat Kesukaran
0, 00 - 0, 29 Sukar 0, 30 Sedang
- – 0, 69 0, 70 Mudah – 1, 00
Hasil analisis tingkat kesukaran tiap butir soal yang diujikan di kelas 5 SD Negeri
3 Pingit dengan jumlah 30 siswa sebagai berikut:
Tabel 3. 12
Hasil Uji Soal Siklus 1
Klasifikasi
No. Kategori No. Item Jumlah
Nilai1. 0, 00 Sukar 2,7, 9, 11,14
5
- – 0, 29 2. 0, 30 Sedang 1, 3, 5, 16, 17, 24, 27
7
- – 0, 69 3. 0, 70 Mudah 6, 8, 12, 13, 19, 20, 21, 25
8
- – 1, 00
20 Total Berdasarkan tabel diatas 3.12 dapat diuraikan bahwa untuk tingkat kesukaran tiap butir soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang dikategorikan menjadi tiga yaitu soal sukar terdapat 5 soal, soal sedang terdapat 7 soal, dan kategori soal mudah terdapat 8 soal.
Tabel 3. 13
Hasil Uji Soal Siklus II
Klasifikasi
No. Kategori No. Item Jumlah
Nilai1. 0, 00 Sukar 6, 8, 12, 16, 20
5
- – 0, 29 2. 0, 30 Sedang 3, 7, 16, 17, 19, 21
6
- – 0, 69 3. 0, 70 Mudah 1, 2, 4, 5, 12, 13, 15, 23
9
- – 1, 00
Total
20 Berdasarkan tabel diatas 3.13 dapat diuraikan bahwa tingkat kesukaran tiap butir soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang terdapat tiga kategori yaitu soal sukar 5 soal, soal sedang terdapat 6 soal, dan kategori soal mudah 9 soal.
3.7 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achivement Division (STAD) dan Discovery Learning Siswa Kelas
4 SD Negeri 02 Klepu meliputi indikator proses dan indikator hasil.3.8 Indikator Proses
Indikator keberhasilan proses yaitu proses suatu tindakan yang dirancang oleh peneliti yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri 02 Klepu dengan mata pelajaran
IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement
Division (STAD) dan Discovery Learning dapat dikatakan berhasil apabila terjadi
peningkatan proses belajar siswa secara baik.3.9 Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 02 Klepu melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) dan
Discovery Learning dengan nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 dan
indikator keberhasilannya yaitu > 85% dapat meningkat dari jumlah keseluruhan siswa.