Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Berbasis Keterampilan Origami

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang akan dipaparkan diperoleh dari hasil data uji coba

  buku ajar matematika berbasis keterampilan origami yang terdiri dari: (1) Hasil validasi pakar materi, pakar desain produk dan pakar kebahasaan. (2) Hasil respon peserta didik dan guru. Langkah dalam pembuatan produk disesuaikan dengan model desain Borg and Gall yaitu sebagai berikut:

4.1.1. Penelitian dan Pengumpulan Data

  Identifikasi masalah dan analisis kebutuhan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan di kelas 1 sekolah dasar. Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah dasar terutama untuk kelas 1 belum banyak media konkrit yang dapat digunakan peserta didik. Pada usia ini peserta didik termasuk kategori belajar dengan cara operasional konkrit. Segala sesuatu yang diajarkan haruslah dapat dilihat, dirasakan, didengar, dan dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran untuk peserta didik kelas 1 hendaknya disajikan dengan adanya permainan yang mengharuskan peserta didik aktif dalam menemukan sendiri apa yang sedang dipelajari.

  Pembelajaran matematika khususnya materi mengenal bangun datar peserta didik selain dikenalkan dengan contoh-contoh benda konkrit yang berbentuk bangun datar, namun juga dikenalkan bagaimana cara membuatnya dengan benar. Salah satu caranya dapat menggunakan keterampilan origami atau melipat kertas. Melalui keterampilan origami peserta didik akan belajar membuat bangun datar tanpa takut salah dalam porsi ukuran pada setiap bentuk bangun datar. Agar lebih memudahkan bagi guru dan peserta didik untuk mempelajarinya lagi, perlu adanya buku ajar yang dapat dibaca oleh peserta didik secara mandiri ataupun dapat dijadikan sebagai referensi penyajian pembelajaran bagi guru.

  Untuk menanggapi masalah dan kebutuhan tersebut, perlu adanya inovasi cara belajar yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah pengembangan buku ajar matematika khusunya untuk materi mengenal bangun datar dengan berbasis origami.

4.1.2. Perencanaan

  Perencanaan dilakukan untuk merencanakan desain pengembangan produk yang meliputi, sebagai berikut:

  1. Tujuan dan Manfaat Produk Tujuan dari penelitian pengembangan buku ajar matematika berbasis origami ini adalah untuk menarik minat peserta didik untuk belajar dan memberikan pengalaman belajara yang baru dan berbeda, sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dengan maksimal. Sedangkan manfaatnya sebagai alternatif pilihan buku ajar yang dapat digunakan dalam perbelajaran.

  2. Pengguna Produk Penelitian ini mengembangkan produk buku ajar matematika yang dapat digunakan untuk peserta didik maupun guru kelas 1 sekolah dasar

  3. Alur Proses Pengembangan Produk Tahapan pengembangan produk buku ajar matematika adalah sebagai berikut: a.

  Perencanaan Perencanaan pengembangan produk buku ajar matematika didasari dari temuan masalah dan kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan tujuan dan kurikulum yang berlaku b.

  Produk Awal Setelah melalui proses perencanaan kemudian dibuatlah rancangan desain buku ajar matematika yag selanjutnya dicetak.

  c.

  Uji Coba Hasil cetakan buku ajar kemudian diujikan kepada ahli materi, ahli desain produk dan ahli kebahasaan untuk mengetahui kevalidan produk awal. Dan kepada guru dan siswa untuk menetahui respon siswa terhadap buku ajar matematika yag dikembangkan. d.

  Produk Akhir Setelah selesai diuji kevalidan produk awal, saran dan masukan dari para ahli dijadikan acuan untuk penyempurnaan produk, sehingga jadilah produk akhir.

4. Cakupan Materi

  Cakupan materi yang terdapat dalam buku ajar matematika ini melipiti Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Tujuan Pembelajaran. Kompetensi Inti dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kompetensi Inti

  

Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

  3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

  4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

  Selanjutnya untuk Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajarannya dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

  Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

3.5 Mengenal bangun datar

  1. Melalui pembuatan bentuk kepala kucing, peserta didik dapat dan bangun ruang mengenal bangun datar segitiga dengan baik. menggunakan benda-

  2. Dengan menjiplak kertas lipat sesuai dengan perintah pada benda yang ada di setiap tahapan, peserta didik mampu membuat bangun datar sekitar rumah, segitiga dengan baik dan benar. sekolah, atau tempat

  3. Melalui pengamatan bangun segitiga yang berbeda, peserta

bermain. didik mampu mengenal macam-macam segitiga dengan

benar.

  4. Melalui pembuatan bentuk Kepiting, peserta didik mengenal bangun segi empat dengan baik.

  5. Dengan menjiplak kertas lipat sesuai perintah pada setiap tahapan dalam pembuatan bentuk kepiting, ikan dan pohon cemara, peserta didik mampu membuat bangun datar segi empat dengan baik dan benar.

  6. Melalui pengamatan bangun segi empat yang berbeda, peserta didik mampu mengenal macam-macam segi empat dengan benar.

4.1.3. Pengembangan Produk Awal 1.

  Pembuatan Buku Ajar Matematika Berbasis Origami Pembuatan buku ajar matematika berbasis origami menggunakan aplikasi

  Corel Draw X8

  . Gambar-gambar bentuk origami pada setiap tahapan didapat dari hasil foto asli kertas origami. Sedangkan gambar-gambar pendukung didapatkan dari internet dan telah dicantumkan sumber. Gambar peserta didik pada cover merupakan foto asli yang diedit menggunakan aplikasi PicsArt. Setelah semua proses pembuatan selesai, selanjutnya file buku ajar dicetak untuk diuji validasinya kepada pakar. Cetakan ini masih bersifat sementara dan dapat direvisi lagi.

2. Komponen-komponen Dalam Buku Ajar Matematika

  Buku ajar matematika berbasis origami ini terdapat beberapa komponen yaitu, sebagai berikut: a.

  Cover Pada cover tercantum judul buku ajar, ditujukan untuk kelas 1, nama penulis, nama dosen pembimbing, gambar origami, dan gambar peserta didik. Cover dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Cover b.

  Panduan Penggunaan Buku Buku ajar ini dilengkapi dengan panduan penggunaan buku baik untuk peserta didik maupun untuk guru. Panduan penggunaan buku ini bertujuan memberikan petunjuk dan arahan kepada pembaca sebelum mengikuti semua tahapan yang terdapat dalam buku. Panduan penggunaan buku dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Panduan Penggunaan Buku

  c.

  Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar di dalam buku untuk memfokuskan tentang bahsan yang akan dipelajari. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dapat dilihat pada Gambar 4.3. d.

  Tujuan Pembelajaran Buku ajar berisi pula tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran disusun sesuai dengan apa yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tujuan Pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 4.4.

  

Gamabr 4.4

Tujuan Pembelajaran

  e.

  Isi Isi buku ajar terdiri dari pengenalan apa itu origami, lalu masuk dalam tahapan pembuatan bentuk-bentuk origami. Dalam setiap langkah tahapan pembuatan terdapat langkah menganalisis bentuk bangun datar dan penjelasan tentang pengenalan bangun datar. Isi dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Isi

  f.

  Rangkuman Rangkumam berisi tentang simpulan dari semua yang telah dibahas sebelumnya. Rangkuman berfungsi untuk memberi penegasan kepada peserta didik tentang materi yang dipelajari. Rangkuman dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Rangkuman g.

  Latihan Soal Buku ajar dilengkapi dengan latihan soal yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa dalam peserta didik memahami materi. Latihan soal dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Rangkuman

  h.

  Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi kumpulan sumber yang digunakan penulis untuk menyusun buku ajar, baik itu tahapan pembuatan bentuk-bentuk origami maupun gambar animasi pendukung. Daftar pustaka dapat dilihat pada Gambar 4.8.

  

Gambar 4.8 i.

  Biografi Penulis Biografi penulis berisi tentang cerita singkat dari penulis untuk memperkenalkan diri. Biografi penuls dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Biografi Penulis

4.1.4. Uji Coba Terbatas

  Uji coba terbatas dilakukan kepada para pakar seperti pakar materi, pakar desain produk, dan pakar kebahasaan atau validasi ahli/pakar. Validasi ahli/pakar menggunakan instrumen yang telah disetujui oleh dosen pembimbing. Tujuan dari validasi ahli yaitu untuk menilai produk dan memberikan saran atau masukan tentang produk agar lebih maksimal.

  a.

  Validasi Pakar Materi Produk yang telah dicetak diuji atau divalidasi oleh pakar materi sebelum diujicobakan kepada guru dan peserta didik. Pakar materi yang memvalidasi buku ajar matematika berbasis origami adalah Wahyudi, S.Pd., M.Pd. yang merupakan dosen matematika PGSD UKSW. Hasil validasi Pakar Materi dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Ringkasan Analisis Hasil Validasi Pakar Materi

  Jumlah Skor Perolehan / Persentase No. Aspek Kategori Indikator Skor Maksimal %

  1. Tujuan Pembelajaran 3 11/12 91,7% Sangat Valid

  Persentase total perolehan yang didapat dari hasil validasi pakar materi tersebut sebesar 82,5% yang termasuk kategori sangat valid. Terdapat 2 aspek yang yang dinilai yaitu aspek tujuan pembelajaran dan aspek isi materi. 1)

  Aspek Tujuan Pembelajaran Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh pakar materi untuk aspek tujuan pembelajaran diperoleh bahwa tujuan pembelajaran dalam sebuah buku ajar haruslah jelas dan tersusun dengan baik. Perlu adanya relevansi antara kompetensi yang digunakan dengan materi yang dibahas, sehingga isi yang terkandung dalam buku ajar dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Hasil yang diperoleh untuk aspek tujuan pembelajaran dari validasi pakar materi dapat dilihat pada Gambar 4.10.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.10 Grafik Validasi Materi Aspek Tujuan Pembelajaran

  2) Aspek Isi Materi

  Hasil validasi pakar materi memberikan beberapa komentar terhadap isi materi yang telah dikembangkan. Pertama, konsep Matematika yang diuraikan di buku ajar masih belum jelas sehingga isi materi sebaiknya harus lebih terfokus berfokus pada tujuan pembelajaran yang dicapai. Kedua, buku ajar yang dikembangkan hendaknya sistematis, jelas, dan mudah dipahami. Ketiga, Kedalaman materi yang dibahas juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan peserta didik, sehingga tidak menyulitkan peserta didik untuk memahaminya. Penyampaian materi disesuaikan pula dengan tingkat kemampuan keterampilan peserta didiknya. Hasil yang diperoleh untuk aspek isi materi dari validasi pakar materi dapat dilihat pada Gambar 4.11.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.11 Grafik Validasi Materi Aspek Isi Materi

  b.

  Validasi Pakar Desain Produk Produk diuji atau divalidasi pula oleh pakar desain produk sebelum diujicobakan kepada peserta didik dan guru. Pakar materi yang memvalidasi buku ajar matematika berbasis origami adalah Stefanus C. Relmasira, S.Pd., MSEd. yang merupakan dosen progdi PGSD BI UKSW. Hasil Validasi Pakar Desain Produk dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Ringkasan Analisis Hasil Validasi Pakar Desain Produk

  Jumlah Skor Perolehan / Persentase No. Aspek Kategori Indikator Skor Maksimal %

  1. Tampilan 4 12/16 75% Sangat Valid

  2. Pemanfaatan 3 7/12 58,3% Valid Total 7 19/28 67,9% Valid

  Persentase total perolehan yang didapat dari hasil validasi pakar desain produk tersebut sebesar 67,9% yang termasuk kategori valid. Terdapat 2 aspek yang yang dinilai yaitu aspek tampilan dan aspek pemanfaatan. 1)

  Aspek Tampilan Untuk aspek tampilan hasil validasi pakar desain produk menunjukkan bahwa aspek tampilan merupakan kunci dari sebuah produk. Jika tampilan sebuah produk itu menarik maka semakin banyak orang yang ingin membaca matematika yang dikembangkan. Tingkat kemenarikan produk, porsi ukuran, dan pilihan warna hendaknya diperhatikan lebih untuk menarik minat peserta didik. Buku akan lebih menarik lagi jika sistematika urutan tampilannya sesuai dengan tingkat pemikiran peserta didik. Hasil yang diperoleh untuk aspek tamilan dari validasi pakar desain produk dapat dilihat pada Gambar 4.12.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.12 Grafik Validasi Desain Produk Aspek Tampilan

  2) Aspek Pemanfaatan

  Untuk aspek pemanfaatan hasil validasi pakar desain produk menunjukkan bahwa aspek pemanfaatan lebih menekankan pada seberapa bermanfaatnya produk yang dihasilkan untuk pembelajaran. Buku ajar matematika berbasis keterampilan origami diharapkan dapat bermafaat untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran. Pemanfaatan produk yang dimaksud yaitu mudah digunakan, mampu membantu pemahaman peserta didk dalam memahami materi, dan memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat peserta didik. Hasil yang diperoleh untuk aspek pemanfaatan dari validasi pakar desain produk dapat dilihat pada Gambar 4.13.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.13 Grafik Validasi Desain Produk Aspek Pemanfaatan

  c.

  Validasi Pakar Kebahasaan Selain diuji atau divalidasi oleh pakar materi dan pakar desain produk, buku ajar matematika berbasis origami ini divalidasi pula oleh pakar kebahasaan.

  Pakar kebahasaan yang memvalidasi buku ajar matematika berbasis origami adalah Drs. Nyoto Harjono, M.Pd. yang merupakan dosen Bahasa Indonesia PGSD UKSW. Hasil validasi Pakar Kebahasaan dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Pakar Kebahasaan

  Jumlah Skor Perolehan / Persentase No. Aspek Kategori Indikator Skor Maksimal %

  1. Kejelasan dan 3 10/12 83,3% Sangat Valid Keterbacaan Informasi

  2. Penggunaan Bahasa 2 8/8 100% Sangat Valid Total 5 18/20 90% Sangat Valid

  Persentase total perolehan yang didapat dari hasil validasi pakar kebahasaan tersebut sebesar 90% yang termasuk kategori sangat valid. Terdapat 2 aspek yang yang dinilai yaitu aspek kejelasan dan keterbacaan informasi serta aspek penggunaan bahasa. 1)

  Aspek Kejelasan dan Keterbacaan Informasi Berdasarkan hasil validasi oleh pakar kebahasaan untuk aspek kejelasan dan keterbacaan informasi, informasi yang disajikan perlu disesuaikan dengan karakteristik berbahasa peserta didik. Informasi haruslah jelas dan tidak diperoleh untuk aspek kejelasan dan keterbacaan informasi dari validasi pakar kebahasaan dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Grafik Validasi Kebahasaan Aspek Kejelasan dan Keterbacaan Informasi

  2) Aspek Penggunaan Bahasa

  Untuk aspek penggunaan bahasa hasil validasi pakar kebahasaan menunjukkan bahwa penyampaian materi agar dapat mudah dipahami oleh peserta didik dibutuhkan penggunaan bahasa yang baik dan disesuaikan dengan peserta didik. Penggunaan kosa kata sesuai dengan peserta didik kelas 1, menggunakan bahasa yang baik, dan bahasa yang digunakan menarik. Hasil yang diperoleh untuk aspek penggunaan bahasa dari validasi pakar materi kebahasaan dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Grafik Validasi Kebahasaan Aspek Penggunaan Bahasa

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai 1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

4.1.5. Merevisi Hasil Uji Coba Terbatas

  Revisi produk dari uji coba terbatas dalam hal ini validasi ahli dilakukan berdasarkan saran dan masukan para pakar dalam validasi ahli/pakar. Skor yang diperoleh dari validasi pakar materi, desain produk, dan kebahasaan termasuk kategori valid, namun masih perlu adanya perbaikan buku ajar.

  Revisi pertama terdapat pada cover. Cover semula hanya ada nama penulis, berdasarkan saran dari validator maka ditambahkan nama dosen pembimbing di bawah nama penulis sebagai penulis kedua. Revisi pada cover dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Revisi Cover

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

  Selanjutnya pada panduan penggunaan buku. Berdasarkan saran dari validator bahwa perlu ada keterangan tentang arti dari garis putus-putus yang terdapat pada gambar kertas lipat merupakan garis lipatan. Revisi pada panduan penggunaan buku dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Revisi Panduan Penggunaan Buku

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

  Kemudian berdasarkan saran dari validator, perlu adanya perbaikan dalam penyampaian konsep matematika yang lebih runtut dan penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan karakteristik berbahasa peserta didik kelas 1. Perbaikan dalam penyampaian isi materi dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Revisi Isi Materi

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi Terakhir pada latihan soal. Berdasarkan saran yang diberikan oleh validator bahwa perlu adanya perbaikan dalam penggunaan kalimat tanya. Lebih baiknya jika kalimatnya disamakan yaitu menggunakan kata “dinamakan” sehingga peserta didik mudah memahami petanyaan. Revisi latihan soal dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Revisi Latihan Soal

  

Sebelum Revisi Setelah Revisi

4.1.6.

   Uji Coba Lapangan

  Selesai merevisi produk dari hasil validasi ahli pada uji coba terbatas, selanjutnya produk diujcobakan di lapangan dalam hal ini guru kelas 1 dan seluruh peserta didik kelas 1. Hasil dari uji coba lapangan ini berupa angket respon peserta didik, angket respon guru, dan lembar observasi.

1. Angket Respon Peserta Didik

  Peserta didik diminta mengisi angket respon dengan bimbingan guru untuk membantu memahami maksud setiap pertanyaan, namun tetap peserta didik sendiri yang memberikan penilaiannya terhadap buku ajar. Hasil angket respon seluruh peserta didik kelas 1 terhadap pembelajaran menggunakan buku ajar matematika berbasis origami dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Ringkasan Analisis Rata-rata Angket Respon Peserta Didik Jumlah Skor Perolehan / Persentase No. Aspek

  Kategori Indikator Skor Maksimal %

  1. Tampilan 2 8/8 100% Sangat Sesuai

  2. Materi 3 10/12 83,3% Sangat Sesuai

  3. Manfaat 3 11/12 91,7% Sangat Sesuai Total 8 29/32 90,6% Sangat Sesuai

  Persentase total yang diperoleh dari angket respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan buku ajar berbasis origami adalah 90,6% yang termasuk kategori sangat sesuai. Buku ajar matematika berbasis origami ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran karena lebih dapat menarik minat dan perhatian peserta didik untuk memahami materi. Dalam angket respon peserta didik terdapat tiga aspek yang dinilai, yaitu aspek tampilan, aspek materi, dan aspek manfaat.

  a.

  Aspek Tampilan Untuk aspek tampilan, berdasarkan hasil angket respon peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik sangat menyukai tampilan buku ajar ini.

  Gambar pada setiap langkahnya jelas. Desain tampilan masing-masing halaman berbeda-beda dan menarik. Petunjuk yang terdapat dalam buku mudah dipahami dan ditirukan. Hal ini ditunjukkan daengan rata-rata peserta didik memberikan skor 4 untuk aspek tampilan. Hasil yang diperoleh untuk aspek tampilan dari angket respon peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.16.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.16 Grafik Angket Respon Peserta Didik Aspek Tampilan

  b.

  Aspek Materi Untuk aspek materi, berdasarkan hasil angket respon peserta didik menunjukkan bahwa materi lebih mudah disampaikan dengan menggunakan buku ajar matematika ini. Materi yang disajikan lebih mudah dipahami. Penggunaan keterampilan melipat kertas atau origami lebih menarik dan pembelajaran dalam buku ajar, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan tentang bangun datar dengan mudah. Hasil yang diperoleh untuk aspek materi dari angket respon peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.17.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

Gambar 4.17 Grafik Angket Respon Peserta Didik Aspek Materi

  c.

  Aspek Manfaat Untuk aspek manfaat berdasarkan hasil angket respon peserta didik menunjukkan bahwa buku ajar matematika ini sangat bermanfaat untuk menunjang pembelajaran. Buku ajar matematika berbasis origami ini memberikan pengalaman belajar yang baru bagi peserta didik. Dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik terhadap pelajaran matematika, dan pembelajaran matematika menyenangkan untuk dipelajari. Hasil yang diperoleh untuk aspek manfaat dari angket respon peserta didik dapat dilihat pada Gambar 4.18.

  1 = Tidak Sesuai 2 = Kurang Sesuai 3 = Sesuai 4 = Sangat Sesuai

  2. Angket Respon Guru Selain respon dari peserta didik perlu pula adanya repo dari guru kelas 1. Hasil angket respon guru terhadap pembelajaran menggunakan buku ajar matematika berbasis origami dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Ringkasan Analisi Hasil Angker Respon Guru

  

Jumlah Indikator Skor Perolehan / Skor Maksimal Persentase % Kategori

10 37/40 92,5% Sangat Sesuai

  Persentase perolehan dari respon guru terhadap penggunaan buku ajar dalam pembelajaran dengan 10 butir pertanyaan adalah 92,5% yang termasuk kategori sangat sesuai. Berdasarkan hasil angket respon guru menunjukkan bahwa buku ajar matematika ini sangat membantu menunjang pembelajaran matematika kususnya tentang mengenal bangun datar. Membantu memudahkan peserta didik untuk memahami materi. Dapat melatih peserta didik untuk mandiri, mampu menganalisis, dan berpikir secara sistematis. Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Serta merangsang keaktifan dan kreatifitas peserta didik. Dengan demikian berdasarkan hasil angket respon guru buku ajar matematika berbasis origami sangat sesuai digunakan untuk pembelajaran matematika tentang pengenalan bangun datar untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.

  3. Lembar Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui cara penyajian pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan buku ajar matematika berbasis origami sudah baik ataukah masih perlu adanya perbaikan pada buku ajar. Hasil lembar observasipembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 1 dapat dilihat pada Tabel

  4.12. Tabel 4.12

  Ringkasan Analisis Hasil Observasi

Jumlah Indikator Skor Perolehan / Skor Maksimal Persentase % Kategori

  7 27/28 96,4% Sangat Sesuai

  Persentase yang diperoleh berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan buku ajar matematika berbasis origami adalah 96,4% yang termasuk kategori sangat sesuai. Langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan buku ajar. Penyampaian materi dari guru sesuai dengan isi buku ajar. Guru sangat teliti dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk melakukan semua kegiatan. Peserta didik terlihat antusias mengikuti pembelajaran dan dapat menirukan arahan guru dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan buku ajar matematika berbasis origami ini sangat baik.

4.1.7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan

  Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang berupa angket respon peserta didik, angket respon guru kelas 1 dan lembar observasi terhadap buku ajar matematika berbasis origami sudah baik dan tidak ada yang perlu direviisi atau diperbaiki. Penyajian pembelajaran dengan menggunakan buku ajar matematika berbasis origami ini tersaji dengan baik peserta didik juga antusias dalam mempelajari bangun datar dengan permainan origami tersebut.

4.2. Pembahasan 4.2.1. Kevalidan Buku Ajar Matematika Berbasis Origami

  Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa buku ajar matematika berbasis origami. Produk pengembangan telah disetujui oleh validator dan direvisi berdasarkan masukan dan saran dari validator. Hasil validasi dari pakar materi sebesar 82,5% dengan kategori sangat valid. Hasil validasi pakar desain produk sebesar 67,9% dengan kategori valid. Dan hasil validasi pakar kebahasaan sebesar 90% dengan kategori sangat valid. Jika dirata-rata maka validasi untuk keseluruhan aspek dalam buku sebesar 80,1% yang termasuk kategori sangat valid.

  Menurut pakar materi, tujuan pembelajaran yang dijabarkan jelas dan runtut serta sesuai dengan isi buku. Namun masih belum sempurna pada proses pengenalan dan penamaan konsep matematika bangun datar yang dibangun. Penyajian materi antara bermain origami dan pengenalan bangun datar belum menyatu dengan baik. Ada baiknya setiap bentuk bangun datar dikenalkan satu bagaimana bentuk dan ciri-ciri bangun datar tersebut. Van Hiele (dalam Ismail, 1998) mengungkapkan bahwa pengurutan topik-topik geometri harus disesuaikan dengan tingkat kesukarannya dan disesuaikan dengan tahap berpikir peserta didik.

  Dengan demikian pemahaman peserta didik tentang bangun datar akan dapat dipahami dengan baik dan bukan hanya sekedar dihafalkan saja. Dalam pemahaman konsep matematika bangun datar ini perlu ditekankan pula konsistensi penyebutannya, misalnya menggunakan kata bangun bukan bentuk. Penjelasan yang dijabarkan dalam buku diperkuat lagi dengan adanya evaluasi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Menurut pakar desain produk, tampilan produk sangat menarik perhatian peserta didik sehingga, peserta didik akan dapat termotivasi untuk belajar. Hanya saja dalam pemanfaatannya belum maksimal karena masih harus adanya bimbingan dari guru. Perlu adanya panduan yang menjelaskan tentang setiap simbol yang digunakan, seperti garis putus-putus yang artinya merupakan garis lipatan. Kalimat perintah perlu diperjelas dan dibuat sedemikian rupa agar menarik peserta didik untuk membacanya, sehingga peserta didik akan lebih memahami maksud dan apa yang harus dilakukan. Sedangkan menurut pakar kebahasaan, bahasa yang digunakan sudah menarik, namun perlu disesuaikan dengan perkembangan berbahasa peserta didik kelas 1, perlu adanya kalimat petunjuk yang sederhana dan jelas dalam setiap tahapan pembuatan bentuk origami. Sejalan dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (2007) tentang prinsip-prinsip pengembangan yaitu: berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didi dan lingkungannya; beragam dan terpadu; tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; relevan dengan kebutuhan kehidupan; menyeluruh dan berkesinambungan; belajar sepanjang hayat; dan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Jika dihubungkan dengan perkembangan penggunaan bahasa Indonesia dalam pembelajaran di sekolah dasar harus memenuhi prinsip pengembangan tersebut, sehingga penggunaan Bahasa Indonesia harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan berbahasa anak usia sekolah dasar kelas 1. Hal ini dikarenakan peserta didik kelas 1 sekolah dasar kalimat yang digunakan adalah kalimat langsung yang komunikatif, dan jangan terlalu banyak menggunakan kata yang berimbuhan karena dapat membingungkan peserta didik ketika membacanya. Keseluruhan masukan dari pakar dijadikan panduan untuk merevisi produk. Setelah revisi produk selesai dilakukan, produk diujikan ke lapangan untuk mengetahui respon guru dan peserta didik sebagai subyek penelitian dalam penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Untuk penilaian dari subyek penelitian, secara keseluruhan didapatkan penilaian dengan respon yang baik, sehingga dapat dikatakan bahwa buku ajar Matematika berbasis origami ini layak digunakan dalam pembelajaran tentang pengenalan bangun datar untuk peserta didik kelas 1. Buku ajar ini dapat digunakan dalam kelas secara klasikal maupun digunakan secara individual oleh peserta didik.

4.2.2. Pemanfaatan Buku Ajar Matematika Berbasis Origami

  Buku ajar matematika berbasis origami ini dapat bermanfaat bagi guru sebagai referensi penyajian pembelajaran matematika yang menyenangkan tanpa meninggalkan konsep matematika yang harus diajarkan kepada peserta didik. Sedangkan untuk peserta didik buku ajar ini dapat melatih peserta didik untuk berfikir sistematis dan dapat menemukan sendiri hal-hal baru yang sedang dipelajari dengan lebih menyenangkan. Selain itu, buku ajar matematika berbasis origami ini dapat digunakan oleh peserta didik secara mandiri tanpa bantuan guru, sehingga peserta didik dapat mempraktikkannya dimana saja dan dapat melatih keterampilan dan kreatifitas peserta didik dalam menemukan sesuatu yang bermanfaat baginya.

  Buku ajar ini menyajikan pengalaman belajar yang baru bagi peserta didik dengan memadukan permainan dan pembelajaran. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan berpikir peserta didik yang cenderung lebih suka bermain. Permainan yang dipilih juga bukan permaian asal-asalan, namun dalam permainan origami dapat melatih motorik halus peserta didik agar mereka lebih teliti dalam melipat karena jika salah melipat makan bentuknya akan berbeda. Selain motorik halus yang terlatih, peserta didik juga akan terlatih kreatifitasnya. Permainan origami juga dapat menghadirkan pemahanan yang abstrak tentang bangun datar menjadinya nyata karena peserta didik dapat melihat menyentuh dan menganalisa sendiri bangun datar tersebut.

  Buku ajar ini dikatakan layak karena sesuai dengan yang pernah dinyatakan Pitadjeng (2015) bahwa untuk peserta didik sekolah dasar usia 6-9 tahun hendaknya guru dapat menciptakan suasana belajar matematika yang santai. Misalnya, dengan memberi kegiatan memanipulasi benda-benda konkret atau permainan yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari, karena suasana kelas yang tegang atau terlalu serius justru dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi anak terhadap pembelajaran matematika. Buku ajar matematika ini sangat cocok dengan teori tersebut, sehingga buku ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran karena memberikan suasana yang menyenangkan. Selain itu, buku ini juga disesuaikan dengan teori tahapan pemahaman geometri menurut Van Hiele (dalam Ismail, 1998) yang menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu: tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan keakuratan. Kelima tahapan ini terwujud dalam buku ajar sehingga dalam pembelajaran peserta didik tidak lagi menerima tahapan pemahaman yang menyulitkan. Mengingat yang terpenting dalam pengembangan buku ajar adalah disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan dan kebutuhan peserta didik.

  4.3. Gambaran Produk Akhir

  Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini berupa buku ajar matematika dengan judul “Bermain Origami Sambil Mengenal Bangun Datar” yang ditujukan untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Produk ini telah melalui tahap revisi dari para pakar materi, desain produk dan kebahasaan.

  Berikut gambaran produk akhir yang dihasilkan.

  4.3.1. Halaman Sampul

  Terdapat judul buku ajar, gambar bentuk origami yang dihasilkan, nama penulis buku, serta terdapat gambar peserta didik yang melakukan aktifitas melipat kertas.

  4.3.2. Daftar Isi

  Daftar isi buku ajar terdapat panduan penggunaan buku, Kompetensi Inti dan baiknya membaca panduan penggunaan buku hingga tujuan Pemblajaran denganeksama.

  4.3.3. Isi Buku

  Isi buku terdapat tahapan pembuatan bentuk origami dengan memaduakan permainan dan pembelajaran tentang konsep bangun datar tanpa terpisah. Konsep matematika tersebut dipertegas lagi dalam rangkuman materi yang berisi simpulan dari setiap konsep bangun datar.

  4.3.4. Daftar Pustaka

  Buku ajar dilengkapi pula dengan Daftar Pustaka yang dikemas dengan cerita singkat tentang sumber yang digunakan untuk menyusun buku seperti tahapan pembuatan bentuk origami dan gambar ikon yang menunjang di dalamnya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pendekatan Problem Solving (PPS) terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pengaruh Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Sumberejo 01 dan SD Negeri Sumbere

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Problem Based Learning pada Materi Bangun Ruang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Cost Of Equity Capital (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bei 2008-2016)

0 0 47

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Berbantuan Media Stik Keberuntungan

0 0 67

4.1. Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Benda Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA

0 0 29

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 5 SDN 2 KEBUMEN TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian Universit

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaning untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Tolokan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Berbasis Keterampilan Origami

0 0 7

3.2. Prosedur Penelitian Pengembangan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Buku Ajar Matematika Sekolah Dasar Berbasis Keterampilan Origami

0 0 8