MATERI SISTEM OPERASI JARINGAN KELAS XI

MATERI SISTEM OPERASI JARINGAN KELAS XI SEMESTER GENAP

Sistem backup dan Recovery Pada Sistem Operasi Jaringan

Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.

Media Penyimpan Data (Storage)

Berbicara masalah proses backup tidak akan terpisahkan dengan masalah media penyimpanan data (storage). Setiap backup dimulai dengan pertimbangan tempat data backup akan disimpan. Data backup harus disimpan sedemikan hingga dapat teratur dengan baik. Keteraturan tersebut dapat berupa sesederhana catatan kertas dengan daftar cd-cd backup dengan isi datanya yang kita miliki atau dapat pula berupa pengaturan canggih dengan index komputer, katalog atau database relasional. Perbedaaan dalam penggunaan model penyimpanan data akan memberi manfaat yang berbeda. Pengambilan manfaat ini berkaitan erat dengan skema rotasi backup yang digunankan.

Pemilihan media penyimpanan data backup menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam proses backup. Ada banyak tipe media penyimpanan yang dapat dipilih dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tape Magnetic Tape magnetic mirip dengan kaset audio atau kaset video pita yang menyimpan data dalam pita

megnet panjang yang berputar dari titik awal hingga titik akhir. Hardisk Keunggulan utama dari hardisk adalah waktu akses yang cepat, variasi kapasitas yang luas dan

kemudahan penggunaan. Optical Disk CD dan DVD yang dapat direkam adalah dua pilihan yang ada dalam kategori ini. Namun,

dengan semakin murahnya drive DVD dengan kapasitas yang cukup besar, pemilihan DVD sebagai media backup lebih menjanjikan daripada CD. Tentunya CD pun masih bisa digunakan untuk proses backup kelompok data yang lebih kecil.

Floppy Disk Media pada masanya sudah mencukupi tuntutan penyimpanan data. Tapi, sekarang sudah tidak

ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan semakin ada lagi alasan untuk menggunakan media ini, apalagi untuk keperluan backup. Dengan semakin

Solid State Storage Yang masuk dalam kelompok media ini ada banyak, diantaranya flash memory, thumb drives,

compact flash, memory stick, secure digital cards, multi media card, dan seterusnya. Portabilitas adalah keunggulan sekaligus kelemahan media backup ini. Dengan portabilitasnya, data pada media ini sangat mudah dipindahkan termasuk berpindah ke tangan yang tidak seharusnya.

Remote Backup Services Media ini tidak berupa benda fisik yang nyata, namun berupa service atau layanan. Biasanya

perusahaan penyedia jasa ini menyewakan ruangan penyimpanan data yang proses akses dan pengaturan data backup dilakukan melalui internet. Untuk segi keamanan, metode ini sangat menjanjikan. Tapi, untuk kondisi Indonesia dengan kualitas koneksi internetnya yang masih mengecewakan, masih memerlukan waktu untuk implementasi luas metode backup ini.

Manipulasi data

Dalam proses backup, data dapat disimpan dalam format apa adanya atau dapat pula dilakukan manipulasi untuk optimasi backup itu sendiri. Dua proses manipulasi yang biasa dilakukan adalah kompresi dan enkripsi. Kompresi memampatkan ukuranfile untuk menghemat ruangan penyimpanan data. Enkripsi menjadi isu penting saat berkaitan dengan backup data yang bersifat penting dan rahasia. Enkripsi menyimpan data bukan dalam format asli namun telah disembunyikan dalam bentuk sandi-sandi algoritma tertentu. Dengan enkripsi hanya orang yang memiliki akses kunci enkripsi yang dapat membaca data sesungguhnya. Dengan mengimplementasikan pengamanan data backup melalui enkripsi akan memperlambat proses backup itu sendiri. Namun, nilainya tentunya sebanding bila data yang dibackup merupakan data yang sangat penting.

Restore data

Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan teratur.

Software backup biasanya telah menjadi fasilitas bawaaan beberapa sistem operasi. Misal Windows XP memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows XP. Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah mencukupi untuk backup data.

Ntbackup.exe dapat diakses dari menu run, ketik: Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari start menu  accesesoris  System Tools  Backup. Seperti software-software windows lain, Ntbackup.exe sangat mudah digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan. Proses restore data pun sama mudahnya. Tinggal ikuti saja langkah-langkah yang diberikan.

Selain Ntbackup.exe, banyak software lain yang dapat digunakan untuk backup data. Salah satunya yang cukup populer adalah Nero. Fungsi utama Nero sebagai software burning cd sanagt mempermudah keperluan backup.

Restore dan recovery Software

Restore software adalah kasus khusus dari restore data. Penggunaan software baik aplikasi maupun sistem operasi biasa tidak akan berjalan sempurna selamanya. Ada masanya bila software sudah terlalu lama diinstal dan digunakan akan mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang file yang berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama untuk kasus recovery software aplikasi.

Beberapa software aplikasi memiliki fitur repair dalam menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar. Dalam kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi software yang rusak, proses restore dapat dilakukan dengan menginstal ulang software bersangkutan. Tentunya sebelum proses dilakukan, file-file tersimpan yang berkaitan dengan software tersebut harus dibackup terlebih dulu.

Kasus recovery software kedua adalah untuk Sistem Operasi (SO). Berbeda dengan recovery software aplikasi, sistem operasi bersifat lebih kompleks dan melibatkan sistem secara keseluruhan. System Restore adalah tool pada Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi kerusakan SO. Cara kerja System Restore adalah memonitor storage SO dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya secara sistem. Pada titik-titik tertentu System Restore membuat semacam checkpoint yang dibuat secara otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada checkpoint tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System Restore untuk me-restore software dengan cara kembali ke titik checkpoint terdahulu saat masalah tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe, penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.

SISTEM RECOVERY

Pengertian recovery tersebut adalah merupakan sebuah menu yang tidak terikat oleh sistem dan bisa di akses saat mulai menghidupkan device android anda. Dan berguna untuk berbagai macam keperluan untuk memaksimalkan penggunaan device android tersebut. Dewasanya recovery ini sudah banyak mengalami perkembangan dari segi tampilan dan tambahan menu tetapi kinerja serta kegunaanya tetap sama dari awal diciptakanya recovery ini tersebut.

Apa saja kegunaan dari recovery tersebut

1. Untuk flasing rom

Nah seperti anda ketahui dipostingan saya yang lalu Syarat-syarat dalam pemasangan custom rom. recovery berguna untuk mem-flashing rom android.

2. Untuk me-wipe cacheSelain untuk mem-flash custom rom recovery juga berguna untuk me-wipe cache agar device anda tidak berat dan lelet lagi.

3. Untuk menghapus 2nd patition memory

Recovery juga berguna untuk menghapus atau mereset kembali data dan cache yang tertanam pada partition memory card anda.

4. Factory reset

Jika anda ingin mengembalin keadaan device anda seperti semula recovery adalah jawabanya karena dalam recovery sudah disertakan menu ini dan menu ini bersifat hard reset dan akan menghapus semua data kontak,sms dan lainya (memory card tidak termasuk)

5. Tempat backup dan restore

Ini lah kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh recovery, dengan fasilitas backup anda bisa membackup firmware atau rom lama anda dengan sangat mudah dan kalau anda ingin memakai firmware atau rom lama anda kembali anda bisa me-restore nya kembali di recovery dengan sama mudahnya seperti mem-backup data anda.

6. Bisa media storage

Selain ke lima hal diatas anda juga bisa menggunakan media stoge pada mode recovery ini dan di tujukan untuk menyertakan rom yang ingin di install saat lupa meletakanya dalam memory card anda.

Manajemen Harddisk Pada Server

Media Penyimpan

Instalasi sistem operasi saat ini, khususnya Linux dapat dilakukan pada banyak jenis media penyimpan baik itu harddisk, USB flash drive, floppy disk, CD ROM, DVD ROM, dan solid state drive.

kegiatan yang tercakup dalam pengelolaan media penyimpan ini meliputi. · Pemantauan kapasitas · Perluasan kapasitas · Migrasi media penyimpan

· Backup dan recovery · Virtualisasi sistem · Penghapusan data

2. Partisi harddisk

Partisi merupakan proses yang umumnya dilakukan setelah pemformatan tingkat rendah atau sebelum pemformatan logikal. Pada pembuatan partisi ini, harddisk akan dibagi menjadi bagian yang lebih kecil secara logikal sedemikian rupa sehingga user melihatnya seperti harddisk terpisah. Partisi ini sering juga disebut volume atau drive.

Terdapat tiga kategori partisi yang ada, yakni partisi primer, extended dan partisi logikal.

A. PARTISI PRIMER

Setiap satu partisi primer dapat memiliki satu sistem file. Setiap sistem file diindentifikasi dan disimpan dalam bentuk kode unik sebagai pembeda dengan sistem file lainnya. Contoh sistem file seperti NTFS memiliki kode 0x07, system file Linux (ext2, ext3, ext4, EeiserFS, dan ejenisnya) menggunakan kode yang sama yakni 0x83.

B. PARTISI EXTENDED

Satu harddisk dapat memiliki maksimal hanya satu partisi extended. Nantinya dari partisi ini dapat dibagi-bagi lagi menjadi partisi logikal. Setiap partisi logical ini juga dapat diberikan sistem filenya sendiri-sendiri. Partisi jenis ini hadir karena keterbatasan jumlah partisi primer yang apat dibuat dalam satu harddisk.

C. PARTISI LOGIKAL

Ini merupakan partisi yang jumlahnya dapat dibuat lebih banyak dari partisi primer dalam satu harddisk. Partisi ini dapat dihasilkan hanya melalui partisi extended. Operasi-operasi yang dapat dilakukan terhadap suatu partisi, yakni pembuatan, penggabungan, pengubahan ukuran, penyalinan data, dan penghapusan partisi. Saat ini telah ada banyak

mengolah partisi di Linux, diantaranya adalah GParted (gparted.org) untuk antarmuka GUI dan fdisk serta parted untuk CLI.

aplikasi

yang

dapat

digunakanuntuk

Secara bawaan aplikasi fdisk telah terinstal sewaktu instalasi Debian. Sedangkan instalasi aplikasi parted dan gparted dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut ini. apt-get install gparted apt-get install parted apabila berhasil aplikasinya dapat ditemukan di menu Applications > System Tools > Administration > GParted Partition Editor, atau melalui terminal dengan mengetik perintah gparted sebagai user root. Aplikasi parted yang berbasis teks dapat diakses langsung melalui terminal dengan mengetikkan perintah parted.

3. Format Harddisk

Harddisk merupakan media penyimpan yang digunakan untuk menyimpan file. Agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu ada penataan terhadap harddisk tersebut. Proses penataan ruang harddisk ini dikenal dengan istilah pemformatan disk (disk formatting).

Pemformatan disk secara umum terbagi menjadi dua jenis, yakni pemformatan tingkat rendah (low level formatting/physical formatting) dan pemformatan logikal (high level formatting).

Sistem file merupakan suatu sistem yang diterapkan pada suatu partisi atau media penyimpan yang mengatur tentang penyimpanan file pada media/partisi. Sistem ini menjelaskan strukur dan aturan logis informasi pada media.

Berikut ini merupakan contoh beberapa sistem file yang telah digunakan: NTFS

merupakan sistem file yang dikembangkan oleh Microsoft dan diperkenalkan pertama kali pada sistem Windows NT 3.1.

FAT

merupakan sistem file yang pertama kali dikembangkan oleh Microsoft. Sistem file yang memiliki nama lengkap File Allocation Table ini masih diterapkan pada banyak perangkat sampai saat ini, seperti pada floppy disk, solid-state memory cards, flash memory cards, USB flash drives dan perangkat removeable lainnya.

Ext

(Extended File System); Pertama kali dikembangkan oleh Rémy Card, sistem file ini merupakan yang pertama pada sistem operasi Linux. Varian terbaru dari sistem ini adalah ext4. Ext4 mulai diterapkan mulai kernel Linux versi 2.6.

Perintah perintah dalam operasi system file Format , Ini merupakan operasi untuk mendefinisikan sistem file yang akan digunakan pada satu media penyimpan atau partisi.

v Format perintahnya: mkfs –t tipe partisi v Contoh: mkfs –t ext4 /dev/sda6

Cek dan perbaikan; Operasi ini berguna untuk memperbaiki kondisi suatu sistem file yang mengalami kerusakan.

v Format perintahnya: fsck partisi v Contoh: fsck /dev/sda6 v Mount; Operasi ini perlu dilakukan agar user dapat mengakses file-file yang ada dalam satu partisi. v Format perintahnya: mount partisi /lokasi/akses v Contoh mount flashdisk: v mkdir /mnt/usb1 v mount /dev/sdb1 /mnt/usb1

Umount; Ini merupakan kebalikan dari operasi mount. Setiap kali sistem akan dimatikan, telah ada prosedur khusus yang akan secara otomatis melakukan umount untuk semua sistem file yang dimount.

v Format perintahnya: umount partisi v Contoh : umount /dev/sdb1

Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Jaringan

Dilinux sendiri sama seperti OS yang lain bisa menambahkan lebih dari 1 user untuk menggunakan komputer. User itu sendiri dibuat untuk membagi tugas kepada masing- masing orang untuk lebih meringankan beban kerja. Sedangkan group adalah kumpulan dari beberapa user yang menjadi 1 kelompok kerja. Biasanya ini dibuat untuk membedakan divisi-divisi kerja supaya tidak campur aduk.

Root adalah user tertinggi yang ada di linux. User bisa mengakses file dan direktori dengan full akses RWX.

Untuk lebih jelasnya berikut tutorialnya :

Menambahkan User

Disini saya memakai linux Ubuntu 13.04 yang secara default sudah memiliki 2 buah user yaitu Root dan user yang di buat pada saat proses instalasi. Kita bisa menambahkan user dengan syntax :

sudo adduser nama_user

Buka terminal dan masuk sebagai root

Setelah itu ketikan syntax tadi, disini saya menambahkan user dengan nama "akuntan". Kemudia anda diminta untuk mengisi passwd dan identitas user tersebut.

Selamat anda telah berhasil membuat user baru. :)

Menambahkan Group

Untuk menambahkan group baru pada linux bisa menggunakan syntax :

sudo addgroup nama_group Buka terminal dan login sebagai root

Kemudian ketikan syntax diatas dengan memasukan nama group yang ingin dibuat, disini saya menggunaka nama group "keuangan". Selamat anda berhasil membuat group. :)

Memasukan User kedalam Sebuah Group

Setelah tadi kita sudah membuat user dan group baru. Sekarang kita akan memasukan user "akuntan" tadi kedalam group "keuangan". Cara memasukannya dengan menggunakan syntax :

sudo adduser nama_user nama_group

Buka terminal dan login sebagai root. Ketikanlah syntax diatas dan rubah nama_user dan nama_group dengan user dan group tadi yang sudah dibuat.

Setelah mengeksuki perintah tersebut maka user akuntan akan masuk kedalam group keuangan. Untuk melihat apakah user tadi sudah masuk kedalam group atau belum, kita bisa mengeceknya dengan syntax : Setelah mengeksuki perintah tersebut maka user akuntan akan masuk kedalam group keuangan. Untuk melihat apakah user tadi sudah masuk kedalam group atau belum, kita bisa mengeceknya dengan syntax :

Mengubah Owner dan Group Suatu File

Saya akan membuat file dengan user root. File ini nantinya akan saya rubah kepimilkikan dan groupnya. Pertama buat sebuha file menggunakan text editor gedit. sudo gedit nama_file Buka terminal login sebagai root. lalu ketikan syntax diatas, disini saya menggunakan "file" sebagai nama file tersebut. Kemudian akan muncul text editor gedit. isikan isi dari file tersebut, lalu save.

Lihat apakah filenya sudah terbentuk atau belum dengan syntax :

ls ls -l (untuk melihat atribut file) Terlihat pada gambar diatas file yang bernama file owner dan groupnya masih sama-sama root. Disini saya akan merubah Owner dan Group dari file tersebut.

Syntax : chown nama_user nama_file chgrp nama_group nama_file Setalah itu lihat lah dengan ls -l apakah sudah terganti atau belum owner dan groupnya. Selamat file owner dan groupnya sudah berubah. :)

Manajemen Quota User, Aplikasi Serta Kapasitas Sistem Pada Sistem Operasi Jaringan MANAJEMEN USER

1. Membuat User Baru

Membuat sebuah account user yang baru sangatlah mudah. Untuk membuat user baru dari command line, kita dapat menjalankan perintah useradd . Sebagai contoh, untuk membuat sebuah user yang bernama Dono, kita dapat menjalankan perintah sbb: useradd dono Kemudian jangan lupa untuk memberikan password kepada user baru yang telah dibuat dengan mengetikkan perintah passwd . Contoh: passwd dono Setelah mengetikkan perintah di atas, maka kita akan diminta untuk memasukkan password yang kita inginkan dua kali. Dalam default system, ketika user baru ditambahkan, maka user baru tersebut akan mempunyai home directory di bawah /home/. Sebagai contoh, ketika kita mengeksekusi perintah di atas (useradd dono), maka user yang bernama dono akan memiliki home Membuat sebuah account user yang baru sangatlah mudah. Untuk membuat user baru dari command line, kita dapat menjalankan perintah useradd . Sebagai contoh, untuk membuat sebuah user yang bernama Dono, kita dapat menjalankan perintah sbb: useradd dono Kemudian jangan lupa untuk memberikan password kepada user baru yang telah dibuat dengan mengetikkan perintah passwd . Contoh: passwd dono Setelah mengetikkan perintah di atas, maka kita akan diminta untuk memasukkan password yang kita inginkan dua kali. Dalam default system, ketika user baru ditambahkan, maka user baru tersebut akan mempunyai home directory di bawah /home/. Sebagai contoh, ketika kita mengeksekusi perintah di atas (useradd dono), maka user yang bernama dono akan memiliki home

2. Membuat group baru

Untuk membuat group baru kita dapat mengetikkan perintah groupadd . Contoh: groupadd hacker Perintah ini akan menambah group baru yang bernama hacker di /etc/group dan pada /etc/gshadow jika kita menggunakan shadow password.

3. Memodifikasi account user yang sudah ada

a. Mengubah password Seorang system administrator akan sering berhubungan dengan masalah user yang lupa akan passwordnya. Perintah di bawah ini akan mengganti password user yang lama dengan password yang baru: passwd Misalkan si dono lupa akan passwordnya atau ingin mengubah passwordnya, maka si dono atau system administrator yang bersangkutan dapat mengubahnya dengan mengetikkan perintah: passwd dono.

b. Mengubah home directory Untuk mengubah home directory dari user yang sudah ada, kita dapat mengetikkan perintah: usermod -d Contoh: b. Mengubah home directory Untuk mengubah home directory dari user yang sudah ada, kita dapat mengetikkan perintah: usermod -d Contoh:

c. Menghapus account user Untuk menghapus account user yang sudah ada, kita dapat menggunakan perintah userdel. Contoh: userdel dono Perintah tersebuat akan menghapus user yang bernama dono. Jika kita ingin menghapus home directory user beserta isi file atau direktori yang berada di bawahnya, maka kita dapat memberikan option -r setelah userdel.

MANAJEMEN HARDDISK (QUOTA)

Space disk dalam sebuah system multiuser dapat menjadi suatu hal yang agak menakutkan. Pengalaman penulis membuktikan bahwa ketika kita memasang harddisk baru dengan space yang banyak, maka user juga seakan-akan berlomba-lomba untuk memenuhi space harddisk yang dia miliki di server kita. Semakin banyak kita menambah space, semakin cepat juga keinginan user untuk memenuhi space miliknya. Cara terbaik untuk memastikan bahwa kita memiliki space disk yang cukup untuk system yang kita miliki adalah dengan menerapkan disk quota.

1. Instalasi software disk quota

Software quota dapat kita install dari CD installer RH yang kita punyai. Software ini terletak pada direktori Redhat/RPMS setelah kita mount CD ROM yang kita miliki. Untuk menginstall software quota , kita dapat mengtikkan perintah sbb: rpm -Uvh quota-.i386.rpm Contoh: rpm -Uvh quota-2.00pre3-2.i386.rpm Setelah software quota terinstall, kita dapat mengkonfigurasinya.

2. Mengkonfigurasi system untuk mendukung disk quota

Pertama, tentukan di partisi yang mana kita akan menerapkan disk quota. Lalu tentukan pula apakah quota akan diterapkan pada user, group, atau keduanya. Di sini diasumsikan bahwa kita akan menerapkan disk quota per user pada partisi /home dan disk quota per group untuk partisi /www. Juga diasumsikan kita memiliki file /etc/fstab yang mengandung baris di bawah ini: /dev/hda2 /home ext2 defaults 1 2 /dev/hda5 /www ext2 defaults 1 2 Sekarang, untuk menerapkan disk quota pada partisi /home, maka kita harus memodifikasi baris pertama di atas menjadi: /dev/hda2 /home ext2 defaults,usrquota 1 2

Option baru yang ditambahkan pada baris di atas berfungsi untuk mengaktifkan disk quota untuk user. Sama seperti di atas, untuk mengaktifkan group disk quota maka kita harus mengedit baris kedua menjadi: /dev/hda5 /www ext2 defaults,grpquota 1 2 Sebagai catatan, kita dapat menerapkan usrquota dan grpquota pada partisi yang sama. Setelah file /etc/fstab dimodifikasi, kita harus memodifikasi file /etc/rc.d/rc.local agar berisi baris-baris di bawah ini: #Check quota and then turn on. if [ -x /sbin/quotacheck ]; then echo -Checking quotas. This may take some time –- sbin/quotacheck -avug echo -Done.- fi if [ -x /sbin/quotaon ]; then echo- Enabling disk quota .. - /sbin/quotaon -avug echo -Done.- fi Script di atas akan mengaktifkan pengecekan quota lalu mengaktifkan fitur disk quota. Sekarang kita buat file-file quota untuk setiap system file yang telah kita definisikan pada quota control. Dengan asumsi partisi yang diterapkan disk quota adalah /home dan /www maka buatlah file-file quota dengan perintah sebagai berikut: touch /home/quota.user touch /www/quota.group Pastikan bahwa dua file ini memiliki ijin akses baca dan tulis hanya untuk user root saja. Sekarang kita telah menyelesaikan konfigurasi quota level system, sebelum kita berlanjut pada pemberian quota untuk tiap user dan group, maka kita perlu mereboot komputer kita.

3. Memberikan disk quota kepada user

Setelah kita mereboot komputer yang kita miliki dengan konfigurasi quota yang baru, kita dapat memberikan disk quota per user dengan perintah edquota. Sebagai contoh, untuk mengalokasikan disk quota pada user yang bernama dono, maka kita dapat mengetikkan perintah berikut: edquota -u dono Perintah tersebut akan memunculkan default editor seperti vi atau editor lainnya dengan isi mirip seperti berikut: Quotas for user dono: /dev/hda2: blocks in use: 0, limits (soft=0, hard=0) inodes in use: 0, limits (soft=0. hard= 0) Di sini terlihat bahwa user dono telah menggunakan 0 blocks (dalm KB) pada partisi /dev/hda2 (di bawah kontrol quota user), dan limit (soft atau hard) juga belum diset. Seperti yang kita lihat, kita dapat mengeset limit besar space (dalam blocks) yang bisa

digunakan seorang user dan pada saat yang bersamaan dapat mengontrol berapa banyak file yang dapat dimiliki oleh user. Parameter soft limit mengatur besar maksimum space disk (blocks) atau file (inodes) yang bisa dimiliki user pada file system yang ada. Parameter hard limit merupakan besar absolut space disk (dalam blocks) atau file (inodes) yang bisa dimiliki oleh user. Sebagai contoh apabila kita ingin membuat user dono untuk memiliki soft limit 1 MB (1024 KB) dan hard limit 4 MB (4096) pada space disknya. Juga misalkan kita menginginkan agar user dono dibatasi soft limitnya sampai 128 file/direktori (inodes) dan hard limitnya sampai 512 file/direktori, maka kita dapat mengesetnya dengan mengetikkan perintah: edquota -u dono dan editlah menjadi seperti berikut: Quotas for user dono: /dev/hda2: blocks in use: 0, limits (soft=1024, hard=4096) inodes in use: 0, limits (soft=128. hard= 512) Setelah kita men-save konfigurasi di atas, maka user dono tidak dapat lagi melampaui hard limit yang telah diterapkan. Jika user dono berusaha untuk melampaui dua batasan ini (space disk dan jumlah inode), pesan error akan ditampilkan. Sebagai contoh: [dono@warkop /home] $ mkdir dokumen mkdir: cannot make directory -dokumen- : Disk quota exceeded Di sini, user dono berusaha untuk membuat direktori baru di bawah /home dan karena limit quota untuk quota ini telah dilampaui, error di atas akan dimunculkan.

4. Memonitoring penggunaan harddisk

a. Dengan menggunakan quota Untuk mengetahui user mana yang paling banyak menghabiskan space disk, kita dapat menjalankan perintah quota sebagai berikut: quota -u Sebagai contoh: quota -u dono Disk quotas for user dono (uid 500): Filesystem blocks quota limit grace files quota limit grace /dev/hda2 0 1024 4096 1 128 512

b. Dengan menggunakan df Pengecekan space yg masih tersisa pada semua file system yg telah dimount dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah df. Dan untuk mempermudah pembacaan, maka berilah option -h setelah df.

c. Dengan menggunakan du Untuk mengecek berapa banyak space yang telah dihabiskan pada directori tertentu (dan subdirektori di bawahnya), kita dapat menggunakan perintah du. Untuk memudahkan tambahkanlah option -h. Contoh: du -h /home/dono

2.MANAJEMEN APLIKASI

Manajemen aplikasi komputer lagi ada tugas tentang manajemen aplikasi komputer, dan di postingan ini bisa sebagai referensinya tentang manajemen aplikasi, semoga bermanfaat. Manajemen aplikasi (Aplication Management) adalah proses pengelolaan operasi, pemeliharaan, dan peningkatan versi dari aplikasi seluruh siklus hidup. AM mencakup praktek-praktek terbaik, teknik dan prosedur penting untuk operasi yang optimal dikerahkan aplikasi, kinerja dan efisiensi seluruh perusahaan dan back-end infrastruktur TI.

Techopedia menjelaskan Aplikasi Manajemen (AM) Manajemen aplikasi (AM) merupakan pendekatan pengelolaan TI enterprise wide diarahkan untuk memberikan kinerja aplikasi benchmark optimal untuk organisasi sementara menggabungkan bisnis dan segmen IT, masing-masing dengan tujuan AM beragam. Stakeholder kunci AM adalah: Pemilik aplikasi: Key personil eksekutif bisnis yang melihat AM dalam hal produktivitas bisnis, pendapatan dan kontrol. Pengembang aplikasi / manajer: Key personil perusahaan IT yang bertanggung jawab untuk pengembangan aplikasi, penyebaran dan pemeliharaan. Pengguna aplikasi: Untuk kelompok ini, AM diukur sesuai dengan keamanan, privasi, versi dan kontrol keseluruhan proses aplikasi dan modul. Proses AM mencakup Application Lifecycle Management (ALM), Application Portfolio Management (APM) dan Aplikasi Manajemen Kinerja (APM).

(DAVID CHAPPELL)

Mendefinisikan aplikasi manajemen siklus hidup (ALM) tidak mudah. Orang yang berbeda (dan vendor yang berbeda) mengambil perspektif yang sangat berbeda. Namun, ALM merupakan topik penting, dan memahami apa yang meliputi adalah juga penting. Ini umum untuk menyamakan ALM dengan siklus pengembangan perangkat lunak (SDLC). Namun pendekatan sederhana ini terlalu membatasi; ALM jauh lebih dari sekedar SDLC. Bahkan, siklus hidup aplikasi meliputi seluruh waktu di mana sebuah organisasi menghabiskan uang untuk aset ini, dari ide awal sampai akhir hidup aplikasi. Untuk menjadi akurat dan berguna, pandangan kita tentang manajemen siklus hidup aplikasi harus mengambil perspektif yang sama luas.

TIGA ASPEK ALM

ALM dapat dibagi menjadi tiga bidang yang berbeda : pemerintahan, pembangunan , dan operasi . Gambar 1 menggambarkan hal ini , menunjukkan masing-masing tiga aspek ini pada garis horizontal sendiri.

Gambar 1 : ALM dapat dilihat sebagai memiliki tiga aspek .

Seperti kehidupan manusia, siklus hidup aplikasi adalah dibatasi oleh peristiwa penting . Ini dimulai dengan sebuah ide : Mengapa kita tidak membangun sesuatu yang melakukan ini? Setelah aplikasi dibuat , acara besar berikutnya adalah penyebaran, saat aplikasi masuk ke dalam produksi . Dan akhirnya , ketika tidak lagi memiliki nilai bisnis , aplikasi mencapai akhir kehidupan dan akan dihapus dari layanan . Governance , yang meliputi semua pengambilan keputusan dan proyek manajemen untuk aplikasi ini , membentang di atas seluruh waktu ini . Pembangunan, proses benar-benar menciptakan aplikasi , terjadi pertama antara ide dan penyebaran . Untuk sebagian besar aplikasi, proses pembangunan muncul kembali lagi beberapa kali lebih dalam seumur hidup aplikasi , baik untuk upgrade dan versi yang sama sekali baru . Operasi , pekerjaan yang diperlukan untuk menjalankan dan mengelola aplikasi , biasanya dimulai sesaat sebelum penyebaran, kemudian berjalan terus menerussampai aplikasi akan dihapus dari layanan. Masing-masing dari tiga bidang inipenting, sehingga masing-masing bernilai memeriksa secara lebih rinci.

ASPEK ALM : TATA KELOLA

Dalam ALM , tujuan pemerintahan adalah untuk memastikan aplikasi selalu menyediakan apa kebutuhan bisnis. Gambar 2 memberikan tampilan close- up dari ALM pemerintahan , memberikan sedikit lebih detail tentang apa yang memerlukan .

Gambar 2 : Tata Kelola membentang di atas seluruh siklus hidup aplikasi .

Langkah pertama dalam ALM pemerintahan adalah pengembangan kasus bisnis . Seperti Gambar 2 menunjukkan , analisis ini terjadi sebelum proses pembangunan dimulai . Setelah kasus bisnis disetujui , pengembangan aplikasi dimulai , dan pemerintahan sekarang dilaksanakan melalui manajemen portofolio proyek . dalam beberapa organisasi , ini adalah sederhana : Seorang manajer proyek mungkin harus terpasang ke tim pengembangan , atau salah satu dari orang-orang teknis di tim mungkin mengambil peran ini . Organisasi-organisasi lain menggunakan lebih formal pendekatan , bergantung pada kantor manajemen proyek terpusat ( PMO ) untuk menegakkan prosedur yang telah ditetapkan . Setelah aplikasi selesai dikerahkan , itu menjadi bagian dari portofolio organisasi dari aplikasi . Sebuah aplikasi merupakan aset seperti yang lain , sehingga organisasi membutuhkan berkelanjutan pemahaman tentang manfaat dan biaya . Manajemen portofolio aplikasi ( APM ) menyediakan ini , menawarkan cara untuk menghindari duplikasi fungsi seluruh aplikasi yang berbeda . APM juga menyediakan tata kelola untuk dikerahkan aplikasi , menangani hal-hal seperti ketika update dan revisi yang lebih besar masuk akal bisnis. Bahkan , memeriksa bagian APM dari garis Governance secara lebih rinci akan menunjukkan bahwa itu berisi pengembangan kasus bisnis dan manajemen portofolio proyek untuk setiap revisi ke aplikasi ditampilkan pada baris Pembangunan . Governance adalah satu-satunya hal yang meluas di seluruh seluruh rentang waktu ALM . Dalam banyak hal , itu adalah aspek yang paling penting dari ALM . Dapatkan salah , dan Anda tidak akan datang dekat dengan memaksimalkan aplikasi nilai bisnis.

ASPEK ALM : PEMBANGUNAN

Sementara menyamakan ALM dengan proses pengembangan perangkat lunak tidak akurat , pengembangan tentunya adalah bagian mendasar dari siklus hidup setiap aplikasi. Gambar 3 mengambil dan melihat lebih dekat pada aspek ini dari ALM .

Gambar 3 : Pengembangan terjadi pada bagian pertama dari siklus hidup sebuah aplikasi , kemudian terjadi secara berkala sebagai aplikasi diperbarui

Setelah kasus bisnis disetujui , siklus pengembangan perangkat lunak dimulai . Jika kita memperluas SDLC bagian dari garis Pengembangan ditunjukkan pada gambar , proses modern yang mungkin akan menunjukkan perangkat lunak pembangunan sebagai serangkaian iterasi (perulangan). Setiap iterasi akan berisi beberapa definisi persyaratan , beberapa desain , beberapa pengembangan , dan beberapa pengujian . Gaya ini berulang pembangunan tidak selalu tepat. Setelah proses SDLC untuk versi 1 dari aplikasi selesai , aplikasi ini digunakan . bagi sebagian besar aplikasi, bagaimanapun , penyebaran tidak menandai akhir dari pembangunan. Sebaliknya , kebutuhan aplikasi update berkala , seperti yang ditunjukkan pada gambar , dan mungkin satu atau lebih upaya SDLC penuh untuk membuat versi baru , seperti dalam contoh ini . Untuk beberapa aplikasi , uang yang dihabiskan untuk update ini dan versi baru dapat melebihi biaya pengembangan awal dengan jumlah yang signifikan . Sekali lagi , perhatikan peran SDLC dalam proses ALM keseluruhan . Seperti Gambar 2 menunjukkan , aspek ini tentu penting , tapi itu jauh dari keseluruhan cerita . Melihat ALM sebagai identik dengan SDLC hanya salah –ini menyebabkan kesalahpahaman apa yang sebenarnya diperlukan untuk menjadi sukses di daerah ini .

ASPEK ALM: OPERASI Setiap aplikasi dikerahkan harus dipantau dan dikelola. Gambar 4 menunjukkan beberapa bagian penting dalam proses operasi ini.

Gambar 4: Operasi dimulai tak lama sebelum aplikasi dikerahkan, kemudian berlanjut Gambar 4: Operasi dimulai tak lama sebelum aplikasi dikerahkan, kemudian berlanjut

ALAT UNTUK ALM

Tiga aspek ALM - pemerintahan, pembangunan , dan operasi - erat terhubung ke satu samalain . Melakukan ketiganya juga merupakan persyaratan untuk setiap organisasi yang bercita-cita untuk memaksimalkan bisnis nilai perangkat lunak. Tapi ini bukan tujuan yang mudah untuk dicapai. Masing-masing dari tiga menantang untuk mendapatkan hak sendiri , dan sehingga mendapatkan kombinasi yang tepat bahkan lebih menantang .Alat yang tepat dapat membuat ini lebih mudah . Sejumlah vendor saat ini menyediakan alat-alat yang horizontal terintegrasi , yaitu alat yang bekerja sama dengan baik pada salah satu dari tiga baris . Sebagai contoh, Microsoft Visual Studio Team System menyatukan berbagai alat pendukung beberapa aspek pembangunan proses . Namun alat-alat harus terintegrasi tidak hanya secara horizontal namun juga secara vertikal juga, membantu organisasi membuat koneksi di tiga baris . Misalnya , alat-alat manajemen proyek harus dihubungkan ke alat pembangunan, yang pada gilirannya harus memiliki koneksi ke alat digunakan untuk operasi . Koneksi ini mulai muncul . Visual Studio Team System , misalnya , dapat terhubung dengan Microsoft Project Server untuk membantu proyek manajer mendapatkan informasi up-to - date pada apa yang pengembang lakukan . Masih ada banyak ruang untuk perbaikan , namun, dan ada vendor hari ini menawarkan satu set alat ALM dengan integrasi vertikal penuh di semua tiga baris .

3.MANAJEMEN KAPASITAS SISTEM

B. Pengertian Management Information System (MIS)

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan pada akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi. Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design. Berikutnya adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas melalui beberapa definisi informasi itu sendiri, diantaranya:

1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Management Information System(MIS),antara lain:

1. SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)

2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)

3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996). Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan

terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Sistem informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan biaya yang diperlukan harus dipertimbangkan dengan baik. Namun, ada beberapa faktor yang membuat MIS menjadi semakin diperlukan, yakni bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya daya saing. Situasi lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena itu, manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai. Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output). DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti) INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini. Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan E-life merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal, E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Untuk meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari peralatan canggih ini. Perkembangan pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan

C. TUJUAN UMUM MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM Management Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.

D. Fungsi / Manfaat Management Information System (MIS)

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen,

maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga MIS/SIM dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi kepada pengelola organisasi. Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri atas sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri atas sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Output dari sistem manajemen informasi, yaitu sebagai berikut:

a. Rencana dan anggaran

b. Laporan yang terjadwal

c. Laporan khusus

d. Analisis situasi masalah

e. Keputusan untuk penelaahan

f. Jawaban atas pertanyaan Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:

1. Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning) yang merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi.

2. Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control) yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini meliputi, Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.

3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V, bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan organisasi. Penggolongan manajer menurut tingkatnya mempunyai pengaruh signifikan dalam mendesain sistem informasi yang berkaitan dengan sumber informasi, cara penyajian, dan jenis keputusannya. Manajer tingkat perencanaan stratejik akan lebih banyak menerima informasi yang berasal dari lingkungan luar organisasi daripada informasi intern, dan sebaliknya untuk manajer tingkat bawah. Dari segi penyajiannya, manajer tingkat atas lebih menyukai informasi dalam bentuk ringkas, bukan detil. Sebaliknya, manajer tingkat bawah lebih menekankan pada informasi detil, bukan ringkas. Sedangkan berdasarkan jenis keputusan yang diambil, keputusan yang dibuat oleh manajer tingkat atas lebih tidak terstruktur dibandingkan keputusan yang diambil oleh manajer tingkat yang lebih rendah.

Keputusan yang terstruktur merupakan keputusan yang sifatnya berulang-ulang dan rutin sehingga unsur-unsurnya lebih mudah untuk dimengerti.

Troubleshooting Pada Sistem Operasi Jaringan

A. Pengertian Troubleshooting

Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Troubleshooting adalah proses pemeriksaan (diagnosa) sumber masalah. Proses ini digunakan untuk memperbaiki masalah hardware, software, dan produk-produk lainnya.

Prinsip troubleshooting adalah “mendiagnosa dari masalah umum terlebih dahulu, kemudian mempersempit diagnosa tersebut ke permasalahan yang lebih khusus (spesifik).

1. Teknik dalam Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. a). Teknik Forward Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Seperti contoh berikut :

1. Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.