PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI SMA

PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI
SMA N 1 WELERI
Oleh : Ervina Handayani

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan seni merupakan segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif
ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan – aturan
estetika tertentu. Selain itu , mata pelajaran pendidikan seni di masukkan ke dalam kurikulum
sekolah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial dan kultural
yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Pendidikan seni memenuhi kebutuhan
yang bersifat indvidual karena melalui kegiatan berolah cipta seni dan berapresiasi terhadap
nilai keindahan merupakan inti sari dari pendididikan seni,anak mendapatkan pengalaman
individual yang memungkinkannya untuk berkembang menjadi pribadi yang utuh, mandiri
dan bertanggungjawab. Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat sosial karena
melalui seni kita berbagi rasa, kayakinan, dan nilai. Pendidikan seni memnuhi kebutuhan
yang bersifat kultural karena seni merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya
. Pendidikan seni di sekolah dapat diterapkan melalui kegiatan ekstrakurikuler maupun
intrakurikuler . Oleh karena itu agar tujuan pendidikan seni di sekolah tercapai maka harus
memiliki guru yang berkompeten dalam bidang seni dan juga fasilitas yang menunjang untuk

pendidikan seni. Pada kesempatan kali ini penulis akan melakukan observasi tentang proses
pembelajaran pendidikan seni di SMA N 1 Weleri.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses pembelajaran pendidikan seni di SMA Negeri 1 Weleri ?

2. Bagaimana metode guru saat mengajar pendidikan seni ?
3. Bagimana minat siswa SMA Negeri 1 Weleri terhadap pendidikan seni?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT OBSERVASI

 TUJUAN :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan seni yang ada di SMA N 1
Weleri
2. Untuk mengetahui metode dan strategi mengajar pendidikan seni yang ada di
SMA N 1 Weleri
3. Untuk menetahui minat siswa terhadap pendidikan seni
 MANFAAT :
1. Bagi Pembaca
Agar mengetahui pentingnya pendidikan seni di sekolah
2. Bagi Sekolah

Sebagai bahan untuk evaluasi agar sekolah menjadi lebih baik.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT OBSERVASI

Hari

: Rabu

Tanggal

: 26 Oktober 2016

Tempat

: SMA Negeri 1 Weleri JL. Bahari No.17 Weleri Kendal – Jawa Tengah

1.4 METODE OBSERVASI

1. Mengikuti proses pembelajaran di kelas
2.


Wawancara

3. Dokumentasi

4. Membandingkan data hasil wawancara dengan keadaan yang sebenarnya

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada dasarnya pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan
kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif
pada diri siswa secara menyeluruh, apabila dilakukan serangkaian proses kegiatan pada
siswa yang meliputi kegiatan pengamatan, penilaian, dan pertumbuhan rasa memiliki
melalui keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni di kelas atau di luar kelas. Dengan
demikian pendidikan seni melibatkan semua bentuk kegiatan berekspresi,
bereksplorasi,berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan peran
(seni rupa, seni musik, seni tari dan seni drama). Masing – masing mencakup materi
sesuai dengan bidang seni dan aktivitas dalam gagasan – gagasan seni, keterampilan
berkarya seni serta berapresiasi dengan memperhatikan konteks sosial budaya masyarakat
(Diknas, 2004:3). Guru pelaksana pendidikan seni adalah guru bidang studi lulusan
lembaga pendidikan tinggi keguruan seni, sekalipun pada pelaksanaan pengajaran seni ia

tidak banyak berintervensi pada kegiatan seni anak – anak, ia hanya memancing ide anak
– anak yang pada suatu saat bisa diminta memberi contoh oleh anak – anak,atau tempat
anak - anak berkonsultasi seperti saat mereka sedang menghadapi kesulitan (Garda
1985:11). Pendidikan seni merupakan bagian dari rumpun pendidikan nilai. Dalam
konteks kebangsaan, pendidikan nilai erat kaitannya dengan pembentukan dan
pengembangan watak bangsa. Pendidikan nilai adalah suatu proses budaya yang selalu
berusaha meningkatkan harkat dan martabat manusia, membantu manusia berkembang
dalam dimensi intelektual, moral, spiritual, dan estetika yang memuat nilai – nilai (Jazuli,
2008:26). Kesadaran dan komitmen untuk menanfaatkan seni dalam progam pendidikan
di sekolah formal karean pendidikan seni memiliki karakteristik yang unik, bermakna,

dan bermanfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian peserta didik (Tri
Hartini Retnowati,2010). Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, masalah kepekaan estetik memperoleh penekanan dalam
pengembangan kemampuan peserta didik melalui kelompk mata pelajaran estetika. Pada
peraturan ini mata pelajaran estetikayang harus dipelajari peserta didik mempunyai arah
pengembangan untuk meningkatkan: (1) sensitivitas, (2) kemampuan mengekspresikan,
dan (3) kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
kenindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan

kemasyaraktan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis (BSNP,2006:
78-79). Pendidikan merupakan keterpaduan antara etika, iptek dan seni. Ketiga bidang ini
salaing melakukan aksi dan interaksi seperti mata rantai yang tidak terputus, sehingga
perlu adanya keseimbangan antara ketiga bidang tersebut. Di dalam pendidikan perlu
mencakup tiga hal, yaitu (1) transdisiplin, (2) sistemik, (3) trilogi pendidikan yang
meliputi basic science, budi pekerti dan tradisi baca tulis.(Eny Kusumastuti halaman 4)

BAB III
PEMBAHASAN
SMAN 1 Weleri didirikan pada tanggal 9 oktober 1982 yang beralamatkan di Jalan
Bahari No.17 Weleri , kabupaten Kendal, provinsi Jawa Tengah. Tepatnya berada di desa
karanganom, sekolah tersebut letaknya kurang strategis karena jauh dari jalan raya. Sekolah ini
bisa ditempuh menggunakan sepeda motor dan angkutan umum seperti mobil kuning, becak,
ojek, dll. Jumlah seluruh siswa di SMAN 1 Weleri adalah 864 siswa yang terbagi menjadi kelas
X,XI dan XII. Di SMAN 1 Weleri terdapat 2 progam studi yaitu MIPA (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial. Fasilitas yang ada di SMAN 1 Weleri
cukuplah lengkap. Namun

sangat di sayangkan fasilitas untuk


pendidikan seni kurang

mendukung, misalnya untuk pendidikan seni rupa tidak adanya ruang untuk menyimpan
peralalatan, untuk seni musik sebagian besar peralatannya sudah tidak bisa digunakan karena
rusak dan untuk seni tari tidak memiliki ruang khusus untuk latihan, siswa biasanya latihan di
halaman sekolah.
Proses pembelajaran pendidikan seni tidak terlepas dari adanya sumber daya manusia
yaitu peran seorang guru didalamnya. Di SMA Negeri 1 Weleri memiliki 4 guru seni yaitu 1 seni
music, dan 3 guru seni rupa, namun dari ketiga guru tersebut ada 2 guru yang bukan merupakan
lulusan seni namun dijadikan guru seni karena banyaknya kelas dan kurangnya jumlah guru
karena di sekolah tersebut jumlah guru dibatasi jadi banyak guru yang mengajar tidak sesuai
dengan bidangnya. Pada saat melakukan observasi, penulis melakukan wawancara dengan guru
seni music dan seni rupa karena tidak adanya guru untuk lulusan seni tari. Untuk guru seni musik
beliau bernama Hendy Ridwan Mas S.Pd, merupakan lulusan S1 jurusan Pendidikan Seni Musik
Universitas Negeri Semarang tahun 2012 dan untuk guru seni rupa beliau bernama Suharti M.Pd,
merupakan lulusan Universitas Negeri Semarang dan STIEPARI Semarang.
SMAN 1 Weleri juga mimiliki visi, misi, dan tujuan sekolah yang mendukung kegiatan
pendidikan seni antara lain
Visi :


MEWUJUDKAN

MANUSIA

BERBUDI

PEKERTI

LUHUR

DAN

BERPRESTASI UNGGUL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Misi :
1. Memberikan pembinaan mental, spriritual dan karakter secara terpadu
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya positif
3. Meberikan layanan pembelajaran yang aktif, inovatif, kratif, efektif
dan menyenangkan
4. Meningkatkan prestasi akademis dan non-akademis
5. Menyediakan


wahana

pengembangan

diri

melalui

bimbingan

konseling dan ekstra kurikuler
6. Memberikan pendidikan dan pendidikan vocasional untuk bekal hidup
siswa
7. Meningkatakan kerjasama dengan lembaga bimbingan belajar dan
lembaga lain
8. Menyediakan wahana komunikasi dan koordinasi secara internal dan
eksternal
9. Mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri
Tujuan :

1. Mewujudkan perilaku akhlak mulia da pribadi luhur
2. Mewujudkan kehidupan akademis dengan budaya positif
3. Meningkatkan kecerdasan
4. Memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Membekali keterampilan untuk hidup mandiri

6. Mempersiapkan lulusan diatas standar kompetensi
7. Mempersiapkan pendidikan lebih lanjut
8. Menjalin komunikasi, koordinasi dan kerjasama secara internal dan
eksternal
9. Mewujudkan sekolah hijau berbasis konservasi lingkungan
Dari visi dan misi diatas, SMA Negeri 1 Weleri memiliki tujuan “ Mewujudkan kehidupan
akademis dangan budaya positif “ hal tersebut merupakan upaya sekolah agar siswa –siswinya
memiliki rasa cinta terhadap budaya.
Materi pendidikan seni di SMA Negeri 1 Weleri menggunakan kurikulum 2013, baik
seni music maupun seni rupa. Pada kurikulum 2013 ini siswa dituntut untuk aktif dan kreatif.
untuk pendidikan seni musik diberikan kepada kelas 10 dan 11, untuk seni rupa hanya
diberikan kepada kelas 12, sedangkan untuk seni tari tidak diberikan karena ketidak adanya guru.
Untuk meteri seni music kelas 10 yaitu music tradisional, kelas 11 menganalisis isi lagu.
Sedangkan untuk materi seni rupa yaitu gambar proyeksi. Untuk metode pembelajaran

pendidikan seni di SMA Negeri 1 Weleri menggunakan kurikulum 2013, yaitu guru
menyampaikan teori setelah itu praktik secara langsung. Untuk pendidikan seni guru lebih
memperbanyak praktik dari pada teori. Dan juga siswa dituntut untuk aktif dan kreatif dalam
pendidikan seni
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki tujuan umum dan khusus dalam proses
pembelajaran. Tujuan umum proses pembelajaran yaitu untuk mengolah bakat yang dimiliki oleh
anak. Tujuan khusus pembelajaran yaitu untuk mengasah kreativitas anak dan juga untuk
membentuk karakter anak didik yang berjiwa seni. Dalam proses kegiatan pembelelajaran media
yang digunakan guru yaitu LCD, Proyektor, Laptop, Papan Tulis dan Sound yang di fasilitasi
oleh sekolah. Evaluasi untuk pendidikan seni di SMA Negeri 1 Weleri biasanya dengan cara tes
tertulis, pementasan untuk seni musik dan pameran hasil karya untuk seni rupa. Setiap guru seni
juga memiliki paradigm tentang pendidikan seni, misalnya paradigma berfikir pendidikan seni
menurut Bapak Hendy Ridwan Mas yaitu pendidikan seni penting diberikan untuk siswa SMA
karena siswa tidak hanya memerlukan ilmu akademis, siswa juga perlu berkarya seni dan

Paradigma berfikir tentang pendidikan seni menurut Ibu Suharti pendidikan seni penting
diberikan untuk siswa SMA karena untuk mengembangkan otak kreativitas anak agar tidak
mudah stress.

BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan
Pada dasarnya pendidikan seni itu sangat penting karena dapat menyeimbangkan antara otak
kanan dan otak kiri, namun banyak orang yang berpikiran bahwa pendidikan eksak itu lebih
penting dan seharusanya pemikiran tersebut harus dihilangkan karena bagimanapun juga
keduanya harus seimbang.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan seni antara lain faktor sekolah,
faktor guru dan faktor siswa. faktor sekolah, sekolah seharusnya memberikan fasilitas yang
mendukung untuk pendidikan seni, faktor guru, guru seharusnya memberikan materi – materi
yang dapat memacu kreativitas siswa dan yang terakhir faktor siswa, siswa harus memiliki
semangat dalam mengikuti pendidikan seni.

DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni untuk Sekolah Dasar.Semarang :
Academia.edu
BSPN.2006.Panduan Penyusunan KTSP.Jakarta: BSPN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Diknas.(2004).Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama
(SMP).Jakarta:Balitbang Diknas.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Pendidikan Nasional

LAMPIRAN