PENGARUH PEMANFAA TAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT. CENTRAL TEXINDO
BATUJAJAR – BANDUNG
Nia Ekawati
Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam

ABSTRAK
PT. Central Texindo is a manufacturing company in the field of kniting and dyeing
services. Identify issues of information technology is still closed internet access, no scanner
tool on divisions or departments that need, as well as the addition of a computer hard
realization approval, while the motivation is the saturation of the work done, work that has
always pursued dateline, and the error performed by the employee because of his negligence.
And for job performance is the process of employee performance assessed by the employer
but does not affect the salary every month, no award given by the company, and the absence
of a bonus that is felt by the employee from the employee's performance to achieve. The
purpose of this study was to determine how much influence the use of information technology
and employee motivation toward achievement PT. Central Texindo Batujajar - Bandung.
The method used in the study is a method of verification, data collection is done by
observation, interviews, and deployment kueisoner to the staff employees at PT. Central
Texindo.
Discussion The results of research on the impact of information technology use and

motivation toward achievement PT. Central Texindo, is an information technology does not
significantly affect employee performance, motivation sedangakan significant effect on
employee performance.
Keywords: Information Technology, Work Motivation, Employee Achievement

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
PT. Central Texindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang jasa kniting dan
dyeing. Banyak perusahaan manufaktur dibidang yang sama dikawasan daerah Batujajar –
Bandung Barat. Kniting adalah metode membuat kain dari benang rajut. Berbeda dari
menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut/kniting

hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah
satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Namun pada PT. Central Texindo
proses kniting digunakan dengan banyak jarum rajut dan penggunaan benang yang dominan
banyak juga. Dyieng adalah bagian pemolesan kain terhadap warna, penampilan dan
pegangan (handling). Dyeing ini merupakan bagian pemrosesan kain yang terakhir mulai dari
bahan baku cotton dan polyester samapi produk kain yang siap dipasarkan ke toko-toko kain
ataupun ke perusahaan garmen yang bekerja sama dengan PT. Central Texindo.
Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju.

Dengan adanya upgrade prosesor juga monitor-monitor yang sudah mengikuti jaman.
Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT. Central Texindo yaitu masih
tertutupnya akses internet, tidak adanya alat scanner pada divisi atau departemen yang
membutuhkan, serta penambahan komputer yang sulit terealisasi persetujuannya.
Menurut Ishak dalam Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (2008: 87) Tulisan ini
akan menjelaskan secara singkat tentang pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi
informasi. Penggunaan teknologi informasi di perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user dan
right now). Cakupan bahasan dalam makalah ini diantaranya mengenai pengertian
perpustakaan dan teknologi informasi, perubahan paradigma perpustakaan, fungsi penerapan
teknologi informasi di perpustakaan, evaluasi kebutuhan teknologi informasi perpustakaan,
kompetensi perpustakan dan pustakawan dalam penerapan teknologi informasi, dan aplikasi
sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi.
Motivasi kerja yang ada di PT. Central Texindo cukup bervariatif, dari berbagai individu
yang bekerja di berbagai macam divisi atau departemen. Salah satu contoh yang penulis
ambil adalah posisi yang menjabat sebagai staf di PT. Central Texindo, motivasi kerja yang
dirasakan para karyawan di PT. Central Texindo tentunya ingin memajukan perusahaan
tersebut ke arah yang lebih baik, supaya kesejahteraan karyawan terjamin dan dengan
banyaknya kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan lain membantu dari
perwujudan kesejahteraan karyawan di PT. Central Texindo. Namun ada kendala yang

dirasakan oleh beberapa karyawan, seperti kejenuhan dari pekerjaan yang dilakukan,
pekerjaan yang selalu dikejar dateline, dan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut
karena kelalaiannya.
Menurut Ludi Wishnu Wardana dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2008: 20)
Sumber daya manusia yang berkualitas, antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas

yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada
tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat
dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja
guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3)
komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan
metodik).
Disiplin kerja berfungsi sebagai pendorong semangat kerja untuk mencapai tujuan dengan
penuh rasa tanggung jawab, tanpa keluhan-keluhan yang berarti. Seorang guru, hendaknya
senantiasa ada ditengah-tengah masyarakat dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan
dorongan semangat. Motivasi merupakan daya pendorng (driving force) yang menyebabkan
seseorang untuk bertingkah laku, memberikan arah dan mengatur tingkah laku pada suatu
tujuan tertentu. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu perilaku seseorang yang disertai oleh
adanya motivasi yang tinggi, diharapkan akan menghasilkan hasil kerja yang memuaskan,
sebaliknya perilaku yang tidak dibarengi oleh motivasi yang tinggi, cenderung dilaksanakan

sebagai apa adanya, sehingga hasilnya kurang memuaskan.
Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Setiap pekerjaan yang
dilakukan jika dimotivasi dengan adanya penghargaan tentunya dari pekerjaan yang
dilakukan setiap karyawan akan bersemangat untuk mendapatkan prestasi yang akan didapat
karyawan tersebut. Seperti adanya kenaikan gaji, pemberian piagam penghargaan sebagai
karyawan berprestasi atau dengan cara menerima bonus tambahan yang tidak ada hubungan
dengan gaji karyawan tersebut. Namun dilihat dari sudut pandang para karyawan di PT.
Central Texindo ada beberapa kekurangan yang dirasakan yaitu seperti adanya proses kinerja
karyawan yang dinilai oleh atasan tetapi tidak berpengaruh terhadap gaji setiap bulannya,
tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, dan tidak adanya bonus yang
dirasakan oleh karyawan tersebut dari prestasi yang karyawan itu capai.
Menurut Masruhi Kamidin dalam Jurnal Economic Resouces (2010: 79-80) Dinamika
kerja dan birokrasi pemerintahan dewasa ini, telah mengalami pembenahan dalam berbagai
aspek manajemen pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya
manusia. Menghadapi dunia kerja yang semakin mentut adanya pelayanan prima kepada
masyarakat dan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dalam pengembangan
manajemen organisasi untuk mengambil andil pada pelaksanaan manajemen kerja modern.
Karakteristik dunia kerja moderen adalah memperlihatkan kinerja

yang sesuai dengan


dinamika kerja yang terus mengalami perubahan dinamis dan statis dalam mencapai tujuan

organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen,
membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan
handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai
pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja
untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat
suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi
daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam
pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan
kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah
untuk diaplikasikan secara utuh.
Berdasarkan penjabaran di atas tampak bahwa banyak sekali keunggulan dari PT. Central
Texindo dalam memberikan pelayanan dan kemudahan buat para pelanggan PT. Central
Texindo dalam pembuatan knitting dan dyeing. Namun dibalik keunggulan tersebut apakah
karena manajemennya yang baik atau karena pelayanan yang ditawarkan dari pihak
PT.Central Texindo. Untuk itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengukur seberapa
besar motivasi kerja terhadap prestasi karyawan PT. Central Texxindo. Sehingga dalam

penelitain

ini

diambil

judul

“PENGARUH

PEMANFAATAN

TEKNOLOGI

INFORMASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT.
CENTRAL TEXINDO BATUJAJAR - BANDUNG”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.


Seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap
prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

2.

Seberapa besar pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan di
PT. Central Texindo?

3.

Seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja terhadap
prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini melihat pada hasil penjabaran rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1.

Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap

prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

2.

Untuk Mengetahui pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan
di PT. Central Texindo.

3.

Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja
terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teknologi Informasi
Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi direksi untuk memutuskan apakah investasi besar
akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi atau tidak. Di satu pihak, mereka
merasa bahwa kebutuhannya tidak begitu mendesak, sementara di pihak lain para pesaing
yang ada telah melakukan investasi yang tidak dapat dikatakan kecil. Ditinjau dari kerangka
strategis perusahaan, posisi teknologi informasi cukup jelas. Jika pengembangan suatu sistem
teknologi informasi dapat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

motivasi kerja dan prestasi karyawan yang lebih baik.
Pada dasarnya, strategi berhubungan dengan bagaimana cara mengatur dan mengelola
sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud seperti uang, waktu,
manusia, ruangan, mesin, infrastruktur, kertas, listrik, dan sebagainya maupun yang tak
berwujud seperti informasi, kesempatan, manajemen, struktur organisasi, dan sebagainya.
Definisi Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah gabungan dari kata teknologi dan informasi, secara
mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan
lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Menurut Hapzi Ali & Tonny Wangdra (2010: 3), Teknologi Informasi (Information
Technology) adalah teknologi yang memanfaatkan Teknologi Komputer, Internet, Teknologi
Telekomunikasi dan Teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan

dan operasional organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Sutarman (2009: 13)
Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi,
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat
lunak dan perangkat keras Komputer.
Setelah memperhatikan dua definisi di atas yang telah dipaparkan oleh para ahli,
maka penulis menyimpulkan bahwa Teknologi Informasi (Information Technology) ialah

teknologi yang memanfaatkan Teknologi Komputer, Internet, Teknologi Telekomunikasi dan
Teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan dan operasional
organisasi atau perusahaan, (Hapzi Ali & Tonny Wangdra, 2010: 3). Dengan alasan
pendekatan teori ini masuk dalam pembahasan ke perusahan yang diteliti.
Dimensi Teknologi Informasi
Dimensi suatu variabel dapat ditentukan dari faktor-faktor ataupun kajian serta
komponen penyusun variabel itu sendiri, yang dapat digunakan sebagai acuan pengukuran
ataupun menurun menjadi sebuah indikator yang dapat membantu peneliti dalam
memecahkan masalah penelitian. Terkhusus pada variabel Teknologi Informasi, maka
dimensi yang menyangkut Teknologi Informasi yang dikemukakan para ahli akan dipaparkan
pada paragraf selanjutnya.
Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), terdapat tiga bahasan atau dimensi
mengenai Teknologi Informasi yaitu:
1.

Sistem Teknologi Informasi

2.

Sistem Teknologi Komputer


3.

Sistem Teknologi Komunikasi
Menurut Sutarman (2009: 15) terdiri dari lima komponen utama untuk infrastruktur,

yaitu sebagai berikut.
1. Hardware (perangkat keras).
2. Software (Perangkat lunak).
3. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).
4. Database (basis data).
5. Information management personnel (manajemen informasi personal).

Dalam penelitian ini, hardware system sebagai sistem perangkat keras (hardware) bagi
karyawan atau organisasi yang digunakan untuk aktivitas input, proses, output dan
penyimpanan pada suatu sistem komputer (Sutarman, 2009: 103)
Software yang lebih focus pada system software bagi karyawan, serta operating system,
paket aplikasi dan bahasa pemrograman. Sebuah program komputer yang berisi sekumpulan
instruksi dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memberikan perintah kepada
komputer untuk melakukan berbagai pengoperasian/pemrosesan terhadap data yang terdapat
dalam program tersebut atau data yang dimasukan oleh pengguna komputer (Sutarman, 2009:
144). Sebuah software dikatakan berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok, yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai, jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna
software resebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas.
2. Memenuhi standar pengembangan software, jika cara pengembangan software tidak
mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik
akan sulit atau tidak tercapai.
3. Memenuhi sejumlah kriteria implisit, jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat
dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan berkualitas yang baik.
Berdasarkan dua dimensi yang telah diungkapkan oleh dua ahli diatas, maka penulis
mengambil dimensi menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), yaitu : 1). Sistem
Teknologi Informasi, 2). Sistem Teknologi Komputer, dan 3) Sistem Teknologi Komunikasi.
Indikator Teknologi Informasi
Dengan menggunakan Teknologi Informasi dapat dengan cepat memecahkan masalah,
membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), indikator yang ada adalah yang
meliputi dari sub-sub sistem yang ada pada dimensinya adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)
3. Pangkalan Data (Database)
4. Perangkat Orang/Pengguna (Brainware)
5. Private Branch Exchanges (PBX)
6. Local Area Network (LAN)
7. Wide Area Network (WAN) / Internet
8. Teleprocessing System

Ada enam indikator dari teknologi informasi menurut Sutarman (2009: 18-19) yaitu
sebagai berikut:
1. Menangkap (capture)
2. Mengolah (Processing)
3. Menghasilkan (Generating)
4. Menyimpan (Storage)
5. Mencari kembali (Retrival)
6. Transmisi (Transmission)
Dari dua indikator yang di ungkapkan dua ahli diatas, maka penulis mengambil indikator
menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3). Tetapi penulis hanya mengambil 5
indikator saja, diantaranya perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software),
pangkalan data (Database), perangkat orang/pengguna (Brainware), Local Area Network
(LAN), dan Wide Area Network (WAN)/Internet.
Motivasi Kerja
Menurut Ludi Wishnu Wardana dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2008: 20)
Sumber daya manusia yang berkualitas, antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas
yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada
tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat
dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja
guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3)
komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan
metodik).

Definisi Motivasi
Motivasi adalah alasan yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Alasan ini di
miliki oleh semua orang . kalau kita termotivasi untuk makan atau minum itu karena di dalam
diri kita ada alasan yang mendorong kita intuk melakukan itu. Motivasi adalah dorongn batin
yang menggerakkan kita untuk melakukan suatu atau menuju arah tertentu. Motivasi adalah
dorongan batin yang menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu atau menuju kearah
tertentu. Motivasi adalah hasrat dan keinginan yang menggerakkan perilaku. Menurut AN
Ubaedy (2008: 25).

Sedangkan menurut Hamzah (2011: 3) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif dapat di bedakan menjadi tiga macam,
yaitu (1) motif biognetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism
demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan istirahat,
mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya. (2) motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang
berkembang berasal dari lingkungan kebudyaan tempat orang tersebut berada. Jadi motif ini
tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan
setempat.misalnya keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lainlain. (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berkekuatan,
sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhannya, seperti ibadah dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.
Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need). Kebutuhan yang
menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya. Motivasi adalah proses
psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku pada hakikatnya merupakan
orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai
tujuan. Kekuatan-kekuatan seperti ini pada dasrnya diransang oleh adanya berbagai macam
kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya. (2) tingkah laku. (3) tujuan. (4)
umpan balik.
Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil kesimpulan menurut teori dari
Hamzah (2011: 3), dengan alasan dapat masuk dalam prioritas di tempat penelitian.
Dimensi Motivasi
Jika pada ujian nanti anak tidak bisa menjawab, maka akan munjul motif anak untuk
menyontek karena ingin mempertahankan dirinya, agar tidak dimarahi orang tuanya karena
memperoleh nilai yang buruk. Dimensi motivasi menurut Hamzah (2012: 18) adalah sebagai
berikut:
1.

Melakukan persepsi terhadap stimulus.

2.

Menggunakan pengetahuan prasyarat.

3.

Merencanakan respon.

4.

Pelaksanaan respon yang dipilih.
Sedangkan menurut An Ubaedy (2008: 23). Dimensi motivasi dalam kajian pisikolog

atau manajemen setiap oang punya sumber motivasi yang berbeda-beda. Secara konsep,
sumber motivasi itu adalah sebagai berikut:
1.

The need power (nPow): kebutuhan seseorang terhadap power, misalnya saja
mempengaruhi orang lain, ingin mengontrol orang lain, ingin mengarahkan orang lain,
ingin memimpin.

2.

The need for Affiliatian (nAff):kebutuhan seseorang untuk berafiliasi, berinteraksi,
bersosial, berkomonikasi, kebutuhan untuk mendapatkan siti mulasi,

3.

The need for Achievement (nAch): kebutuhan untuk berprestasi, mengubah hidup,
memperbaiki hidup, menunjukkan kebolahan diri.
Dengan kedua dimensi diatas maka penulis mengambil dimensi menurut Hamzah (2011:

23), dengan alasan mewakili dari penelitian ini.
Indikator Motivasi
Dapat pula di simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam
diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, dan indikatornya (Hamzah, 2011:
23), sebagai berikut:
1.

Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.

2.

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3.

Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4.

Adanya penghargaan dalam bekerja.

5.

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6.

Adanya lingkungan bekerja yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang karyawan
dapat belajar dengan baik.
Sedangkan indikator menurut AN Ubaedy(2008: 33) yang bersumber dari eksternal itu

antara lain:
1. Dorongan dari orang lain (insentif).
2. Paksaan orang atau keadaan.
3. Perubahaan orang atau keadaan.
4. Pembiasaan dari lingkungan atau sistem.

Dengan kedua indikator diatas maka penulis mengambil indikator menurut Hamzah
(2011: 23), dengan alasan sangat berhubungan dengan tempat penelitian tersebut.
Prestasi Karyawan
Menurut Masruhi Kamidin dalam Jurnal Economic Resouces (2010: 79-80) Dinamika
kerja dan birokrasi pemerintahan dewasa ini, telah mengalami pembenahan dalam berbagai
aspek manajemen pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya
manusia. Menghadapi dunia kerja yang semakin mentut adanya pelayanan prima kepada
masyarakat dan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dalam pengembangan
manajemen organisasi untuk mengambil andil pada pelaksanaan manajemen kerja modern.
Karakteristik dunia kerja moderen adalah memperlihatkan kinerja

yang sesuai dengan

dinamika kerja yang terus mengalami perubahan dinamis dan statis dalam mencapai tujuan
organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen,
membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan
handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai
pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja
untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat
suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi
daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam
pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan
kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah
untuk diaplikasikan secara utuh.
Definisi prestasi
Menurut Rusman (2012: 123), prestasi belajar adalah unjuk hasil belajar. Hasil belajar
adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macammacam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Guru harus dapat mengamati
terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur
keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa
melakukan proses belajar dalam waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir.
Kemudian dari tes itulah guru menentukan prestasi belajar siswanya. Sedangkan menurut

Deni Kurniawan, Rusman, dan Cepi Riyana (2011: 11) mengemukakan bahwa prestasi
belajar diwujudkan sebagai perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar dalam
berbagai aspek, yang pada khususnya berdampak ke perubahan tingkah laku yang bernilai
positif.
Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil dari Rusman (2012: 123), dengan
alasan sangat mendekati konsepnya dengan penelitian di PT. Central Texindo.
Dimensi prestasi
Menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124) mengemukakan beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar yang tertuang dalam dimensi sebagai berikut:
1. Faktor Internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
2. Faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.
Sedangkan menurut Gagne dalam Deni et al. (2011: 11) mengemukakan bahwa
perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk:
1. Informasi Verbal
2. Kecakapan Intelektual
3. Strategi kognitif
4. Sikap
5. Kecakapan motorik
Dari pemaparan dua ahli diatas mengenai dimensi, maka penulis mengambil dimensi
menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124).
Indikator prestasi
Menurut Rusman (2012: 124) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:
1. Faktor fisiologis
2. Faktor Psikologis
3. Faktor lingkungan
4. Faktor instrumental

Sedangkan menurut Deni et al. (2011: 12) mengemukakan bahwa perubahan perilaku
umum yang nampak sebagai hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:
1. Kebiasaan
2. Keterampilan
3. Pengamatan
4. Berpikir asosiatif
5. Berpikir rasional dan kritis
6. Sikap
7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazzir)
8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu)
9. Perilaku afektif
Dari pemaparan dua ahli di atas mengenai indikator prestasi, penulis dapat mengambil
kesimpulan, yaitu menurut Rusman (2012: 124).
Hipotesis
Agar penelitian ini lebih terarah dari kerangka pemikiran penulis memberikan
beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.

Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial
di PT. Central Texindo.

2.

Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central
Texindo.

3.

Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara
parsial di PT. Central Texindo.

Teknologi Informasi
(X1)
1. Hardware
2. Software
3. Brainware
4. LAN
5. WAN
Prestasi Karyawan
Sumber : Hapzi Ali dan Tonny
Wangdra (2010: 3)

Motivasi Kerja
(X2)

1. Faktor fisiologis
2. Faktor psikologis
3. Faktor lingkungan
4. Faktor instrumental

Sumber : Rusman (2012: 124)

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam bekerja
5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan bekerja yang kondusif,
sehingga memungkinkan seorang karyawan
dapat belajar dengan baik

Sumber : Hamzah (2011: 23)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Populasi
Sugiyono (2002: 57) memberikan pengertian bahwa: “ Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.
Berkenaan dengan penelitian ini maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini
adalah para staf karyawan yang berada di PT. Central Texindo yang saat ini 134 karyawan
dengan jumlah perempuan 44 orang karyawan dan laki-laki 90 orang karyawan.
Dalam penelitian ini, proses pengambilan sampling dilakukan dengan menggunakan
Random Sampling yaitu teknik yang memberikan peluang yang sama bagi unsur populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sampel
Arikunto (1998: 117) mengatakan, “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian
atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.”
Karena jumlah populasi melebihi 100 orang maka penarikan sampel dilakukan secara
acak (Random Sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari
Taro Yamane Tau slovin (Riduwan, 2007: 65) sebagai berikut:

N=



n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = level signifikansi yang diinginkan, yang umumnya 0,05 untuk non eksakta atau 0,01
untuk eksakta.
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

N=



N = 134 / 2,34 = 57,26 = 57 responden

Namun penulis mengambil sampel sebanyak 68 responden, dari hasil rumus yang ada,
dikarenakan proses penyebaran kuesioner yang secara acak.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas data
Setelah data didapat dan ditabulasi (dari kuesioner), maka pengujian validitas
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasi antara skor item instrumen
dengan rumus Pearson Product Moment. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

thitung =
Dimana: t

= Nilai thitung
r

= Koefisien korelasi hasil rhitung

n

= Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk

= 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

Kaidah keputusan : Jika rhitung r (tabel) berarti valid, sebaliknya
Jika rhitung ≤ r (tabel) berarti tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya
(r) sebagai berikut:
0,800 – 1,000 : sangat tinggi
0,600 – 0,799 : tinggi
0,400 – 0,599 : cukup tinggi
0,200 – 0,399 : rendah
0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).
Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
mencapai sasarannya. Validitas juga berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas
juga berhubungan dengan tujuan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah
memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut
dengan kesalahan (error) atau varian.
Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengukur konstruk
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menguji keakurasian pertanyaan-pertanyaan
kuesioner yang telah dibagi, maka akan digunakan uji validitas (Indriantoro & Supomo,
1999). Uji validitas konstruk menggunakan pengujian stastistik analisis faktor (factor
analysis). Batas muatan faktor (factor loading) + 0,5 akan digunakan sebagai dasar analisis
dalam pengujian validitas. Butir pertanyaan yang valid harus memiliki muatan faktor yang
mencapai nilai minimum + 0,5 (Hair et al.,2006; Fornell & Larcker,1981).
Uji Reliabilitas
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini
adalah Koefisien Alfa (ã) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993:236).
Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu
kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

r11 =
Dimana: r11

= Nilai Reliabilitas

∑St

= Jumlah Varians skor tiap-tiap item

St

= Varians total

k

= Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item rumus:

Dimana: St

= Varians skor tiap-tiap item

St =

∑x

= Jumlah kuadrat item Xi

(∑xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan

N

= Jumlah responden

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus

∑St = S1 + S2 + S3...Sn
Dimana: ∑St
S1 + S2 + S3...Sn

= Jumlah varians semua item
= Varians item ke-1,2,3...n

Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:

St =
Dimana: S1

= Varians total
= Jumlah kuadrat X total
= Jumlah X total dikuadratkan

N

= Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

r11 =
Uji Reliabilitas juga dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan,
yaitu dengan membandingkan nilai alpha hitung dengan nilai standar yaitu 0,60.
1.

Jika Alpha hitung > 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah reliabel

2.

Jika Alpha hitung < 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah tidak reliabel.

Regresi Berganda
Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana.
Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas
minimal dua atau lebih dan merupakan alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel
bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan
fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), ...(Xn) dengan
satu variabel terikat. (2004:155). Persamaan regresi ganda dirumuskan:
Variabel Bebas:

Y = a + b1X1 + b2X2 + 

Keterangan:
Y

= Prestasi Kerja

a

= Konstanta persamaan regresi

b1,b2

= Koefisien regresi

X1

= pemanfaatan Teknologi Informasi

X2

= Motivasi Kerja



= Error / epsilon (Faktor Lain Yang Mempengaruhi)

Rancangan Hipotesis
Dalam tahap ini dapat dibuat keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis. Uji
hipotesis menggunakan teknik regresi. Metode regresi digunakan untuk menganalisis
pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Kriteria keputusan yang
ditetapkan dapat dilihat dari keterangan pada hasil uji regresi tersebut. Pengujian regresi
tersebut meliputi uji F dan uji t.
Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen ( Hair et
al,2006).
Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai probabilitas:
1

Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

2

Jika probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak.
Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t. Hal ini digunakan untuk

menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis
dirumuskan sebagai berikut:
H0 = β 1 = β 2 = β 3 = 0 dan

Hi ≠ β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1 terhadap
variabel dependen (Y). Nilai thitung dapat dicari dengan rumus:

Thitung =
Jika thitung > ttabel (α, n - k – 1), maka H0 ditolak; dan
Jika thitung < ttabel (α, n - k – 1), maka H1 diterima.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian,
yaitu :
1.

Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial
di PT. Central Texindo.
H0 = Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan
secara parsial.
H1 = Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara
parsial.

2.

Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central
Texindo.
H0 = Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.
H1 = Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

3.

Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara
parsial di PT. Central Texindo.
H0 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi
karyawan secara simultan.
H1 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan
secara simultan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji Validitas (X1)
Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
TABEL 1 Hasil uji validitas variabel Teknologi Informasi (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation

r - tabel

Keterangan

x1.1

71.90

25.347

.367

0.235

Valid

x1.2

71.88

25.090

.292

0.235

Valid

x1.3

72.59

19.798

.399

0.235

Valid

x1.4

72.59

22.425

.413

0.235

Valid

x1.5

72.63

21.669

.260

0.235

Valid

Sumber : Lampiran Penelitian.

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari
setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =
68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.
Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel teknologi informasi (X1)
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Hasil uji Validitas (X2)
Salah satu contoh yang penulis ambil adalah posisi yang menjabat sebagai staf di PT.
Central Texindo, motivasi kerja yang dirasakan para karyawan di PT. Central Texindo
tentunya ingin memajukan perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik, supaya kesejahteraan
karyawan terjamin dan dengan banyaknya kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan
perusahaan lain membantu dari perwujudan kesejahteraan karyawan di PT. Central Texindo.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

TABEL 2 Hasil uji validitas variabel Motivasi Kerja (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation

r - tabel

Keterangan

x2.1

71.76

25.944

.272

0.235

Valid

x2.2

71.90

26.213

.236

0.235

Valid

x2.3

71.78

25.369

.398

0.235

Valid

x2.4

72.03

24.178

.377

0.235

Valid

x2.5

71.88

24.673

.495

0.235

Valid

x2.6

71.84

25.421

.413

0.235

Valid

Sumber : Lampiran Penelitian

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari
setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =
68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.
Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel motivasi kerja (X2) dinyatakan
valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Hasil uji Validitas (Y)
Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
Tabel 3 Hasil uji validitas variabel Prestasi Karyawan (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation

r - tabel

Keterangan

y1.1

71.59

24.962

.456

0.235

Valid

y1.2

71.76

25.556

.354

0.235

Valid

y1.3

71.75

25.354

.392

0.235

Valid

y1.4

71.76

24.630

.483

0.235

Valid

Sumber : Lampiran Penelitian

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari
setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n =

68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid.
Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel Prestasi Karyawan (Y)
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Hasil Uji Reliabilitas Data
Dengan menggunakan program SPSS 17.0, yaitu membandingkan hasil Cronbach Alpha
dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) terhadap nilai kritis Cronbach Alpha
 0,60, maka data dinyatakan reliabel.
TABEL 4 Hasil Uji Reliabilitas Data Teknologi Informasi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
.661

N of Items
.663

5

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.661 > 0.60 dengan demikian item
pertanyaan untuk X dinyatakan reliable atau dapat diandalkan
TABEL 5 Hasil Uji Reliabilitas Data Motivasi Kerja (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
.645

N of Items
.719

6

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.645 > 0.60 dengan demikian item
pertanyaan untuk X dinyatakan reliable atau dapat diandalkan.

TABEL 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Prestasi Karyawan (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
.679

N of Items
.631

4

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.679 > 0.60 dengan demikian item
pertanyaan untuk Y dinyatakan reliable atau dapat diandalkan.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Digunakan untuk meramalkan variabel dependen ( Y ) berdasarkan variabel independen
X dalam suatu persamaan linear sebagai berikut :
TABEL 7 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients

Model
1
(Constant)

a.

Unstandardized
Coefficients
Std.
Error
B
3,190
,871

a

Standardized
Coefficients
Beta

t
3,664

Sig.
,000

totalX1

,047

,035

,076

1,336

,186

totalX2

,548

,036

,882

15,428

,000

Dependent Variable: totalY1

Y = 3,190 + 0,047 teknologi informasi + 0,548 motivasi + 
Dimana :
1. Konstan = 3,190
Nilai konstanta positif, menunjukan pengaruh positif variabel X. Bila variabel X naik,
maka variabel Y akan naik atau terpenuhi.
2. X1 = 0.047
Merupakan nilai koefisien regresi variable X terhadap Variabel Y artinya jika X
mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.047.

Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X
akan mengakibatkan kenaikan pada Y.
3. X2 = 0,548
Merupakan nilai koefisien regresi variable X terhadap Variabel Y artinya jika X
mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,548.
Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X
akan mengakibatkan kenaikan pada Y.
Adapun hasil pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil Uji t:
TABEL 8 Hasil Uji t
Coefficients

Model
1
(Constant)

a.

Unstandardized
Coefficients
Std.
Error
B
3,190
,871

a

Standardized
Coefficients
Beta

t
3,664

Sig.
,000

totalX1

,047

,035

,076

1,336

,186

totalX2

,548

,036

,882

15,428

,000

Dependent Variable: totalY1

Berdasarkan tabel data diatas terlihat bahwa :
1.

Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1) Terhadap Prestasi Karyawan (Y) t
hitung (1,336) < t tabel (1.66757). Nilai Signifikan = 0,186 > 0.05, maka H0 diterima H1
ditolak. Jadi variabel independen (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y).

2.

Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Prestasi Karyawan (Y) t hitung (15,428) > t
tabel (1.66757). Nilai Signifikan = 0,000 < 0.05, maka H0 ditolak H1 diterima. Jadi
variabel independen (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Hasil Uji F
TABEL 9 Hasil Uji F
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares
Regression

Mean Square

544.463

2

272.232

82.808

67

1.236

627.271

69

Residual
Total

df

F

Sig.

220.262

.000

a

a. Predictors: (Constant), totalX2, totalX1
b. Dependent Variable: totalY1

Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan nilai Fhitung adalah 220,262 yang
berarti nilai lebih besar dengan Ftabel adalah 2,35 yang menunjukkan H0 ditolak dan H1
diterima. Dengan ditolaknya H0 dan diterimanya H1 menunjukkan bahwa berdampak secara
signifikan Terhadap Prestasi Karyawan
Over all Penelitian:
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat penulis dimpulkan
kedalam overall penelitian, variabel yang berhubungan secara parsial dan secara simultan
berada pada hasil penelitian 1, 2, dan 3.
TABEL 10 Hasil Penelitian 1, 2, dan 3

Hipotesis

Pernyataan Hipotesis

1

Pemanfaatan
teknologi informasi
berpengaruh
terhadap prestasi
karyawan secara
parsial di PT.
Central Texindo

2

Motivasi kerja
berpengaruh
terhadap prestasi
karyawan secara
parsial di PT.
Central Texindo

Koefisien
(Standardized)

T/F
Value

0,047
2

R = ,399

thitung (1,336) < ttabel
(1,66757)

R = ,864

Signifikan
(Hipotesis 1
Ditolak)

Signifikan
(Hipotesis 2
Diterima)

0,548
2

Keterangan

thitung (15,428) > ttabel
(1,66757)

3

Teknologi Informasi
dan Motivasi Kerja
berpengaruh
terhadap prestasi
karyawan secara
parsial di PT.
Central Texindo

1,236

fhitung (220,262) > ftabel
(2,35)

Signifikan
(Hipotesis 3
Diterima)

2

R = ,868

SIMPULAN
Adapaun simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1.

Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Teknologi
Informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Karyawan

2.

Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Motivasi Kerja berpengaruh
signifikan terhadap Prestasi Karyawan

3.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan,
bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan
terhadap Prestasi Karyawan

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hapzi. dan Wangdra, Tonny. (2010) Sistem Informasi Bisnis SI-Bis Dalam Prospektif
Keunggulan Kompetitif. Baduose Media. Jambi.
Ishak. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Volume 4 No.2. hal
87-95
Junaidi. Tabel r. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/05/tabel-r.pdf. Desember, 29,
2012.
______. Tabel

f. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-f-0-05.pdf. Desember, 29,

2012.
______.

Tabel t. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-t.pdf. Desember, 29,

2012.

Kamidi Masruhi. (2010). Pengaruh Kompetisi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Bantaeng. Volume 11 No. 30. Hal 79-91

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Edisi I. Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono, (2004) : Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung –
Indonesia.
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta. 2009
Singgih Santoso. 1999.SPSS (Statistical Product and Service Solution). Elex KomputindoKelompok Gramedia. Jakarta
Wardana Wishnu Ludi. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja,
Pendidikan, dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Gayungan Kota Surabaya. Volume II No. 1. Hal 19-31
Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi SPSS Dalam Penelitian. Gava Media. Yogyakarta.