LAPORAN PRAKTIKUM DAN BU ZORA

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
“NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA”

Dosen Pengampu :
Zora Olivia, S.Farm., M.Farm., Apt

GOLONGAN / KELOMPOK : A / 3
1. NURUN QUR’ANI AL ISTIQOMAH

NIM : G42170207

2. MEILDA AFRIANI

NIM : G4217

3. NOVA AULIYATUL

NIM : G42170270

4. ULFIA MADINAH


NIM : G42170296

5. SEKAR ALAYA RONINSHA PUTRI

NIM : G42170318

6. ALIFFIA RACHMAN PUTRI

NIM : G42170324

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017 / 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktium

ini yang berjudul “Netralisasi Asam Basa Sederhana”. Laporan praktium ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar. Penyusun
berterima kasih kepada Ibu Zora Olivia, S.Farm., M.Farm., Apt. selaku dosen
pembimbing dalam penulisan laporan praktikum ini, Bapak / Ibu teknisi, kedua
orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Harapan penyusun, semoga laporan praktikum ini bermanfaat dan menjadi
bahan bacaan bagi kita.

Jember, 05 Oktober 2017

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................
1.4 Manfaat...................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................
2.1 Landasan Teori........................................................................................
BAB III......................................................................................................................
METODOLOGI PRAKTIKUM................................................................................
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................
3.2.1 Alat.................................................................................................
3.2.2 Bahan.............................................................................................
3.3 Prosedur Kerja.........................................................................................
BAB IV......................................................................................................................
HASIL PRAKTIKUM...............................................................................................
4.1 Tabel Pengamatan....................................................................................
BAB V........................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................

5.1 Pembahasan..............................................................................................

ii

BAB IV.....................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................
6.1 Kesimpulan..............................................................................................
6.2 Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam, basa dan garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat khas
sehingga mudah dipahami. Karena pada umumnya asam bersifat masam,
sedangkan basa bersifat pahit. Namun untuk bahan kimia tidak bisa menguni

keasam basaan dengan menggunakan indra perasa. Maka jenis asam maupun basa
dapat dibedakan secara sederhana melalui perubanaan warna pada kertas indikator
asam basa.
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan
suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi nertalisasi
asam basa.
Titik ekivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah
asam tepat di netralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi
perubahan pH. pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang
dihasilkan dari netralisaasi asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam
basa adalah yang memiliki rentang pH dimana titik equivalen berada. Pada
umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah dimatai adalah
titik akhir yaang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik equivalen tercapai.
Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan
perubahan warna indikator.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana reaksi antara HCL dan NaOH sehingga membentuk

garam
netral?
1.2.2 Bagaimana perbedaan sifat antara asam dan basa?
1.2.3 Bagaimana prinsip reaksi antara asam dan basa agar menghasilkan
senyawa netral ?
1.2.4 Bagaimana syarat pembentukan garam netral ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui reaksi antara senyawa HCL dan NaOH agar
membentuk garam netral
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan sifat asam dan basa
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip reaksi asam basa agar mendapatkan
senyawa netral
1.3.4 Untuk mengetahui syarat pembentukan garam netral

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui reaksi antara senyawa HCL dan NaOH agar
membentuk garam netral
1.4.2 Dapat mengetahui perbedaan sifat asam dan basa
1.4.3 Dapat mengetahui prinsip reaksi asam basa agar mendapatkan

senyawa netral
1.4.4 Dapat mengetahui syarat pembentukan garam netral

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Netralisasi Asam & Basa
Reaksi netralisasi merupakan reaksi dimana asam dan basa bereaksi dalam
larutan berair untuk menghasilkan garam dan air. Natrium klorida cair yang
dihasilkan dalam reaksi disebut garam. Sebuah garam merupakan senyawa ionik
yang terdiri dari kation dari basa dan anion dari asam. Sebuah garam pada
dasarnya adalah setiap senyawa ionik yang bukan merupakan asam atau basa.
Menurut Day Underwood dalam Padmaningrum (2006), titrasi merupakan
suatu proses analisis dimana suatu volum larutan standar ditambahkan ke dalam
larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak dikenal. Larutan standar
adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Berdasarkan
kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan

kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa - volum larutan). Larutan
standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang
dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga
konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi. Asam kuat dan basa kuat, dalam air
akan terurai dengan sempurna.

3
Oleh karena itu, ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi dapat
langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik
ekivalen dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur 25°C
sama dengan pH air yaitu sama dengan 7. Sebagai catatan perlu dikemukakan
bahwa dasar kesetimbangan dan stoikiometri reaksi.
Titrasi asam-basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator atau
menggunakan pH meter. Pada percobaan ini yang dilakukan adalah titrasi asam
basa dengan menggunakan indikator. Titrasi asam basa dengan menggunakan
indikator didasarkan pada reaksi netralisasi asam dengan basa. Pada titik ekivalen,
jumlah asam yang dititrasi ekivalen dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk
menentukan titik ekivalen ini biasanya dipakai suatu indikator asam basa , yaitu
suatu zat yang perubahan warnanya tergantung pada pH larutan. Perubahan warna
indikator tertentu tumbul perubahan warna, maka titik akhir tidak selalu berimpit

dengan titik ekivalen dan selisihnya disebut kesalahan titrasi.
Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan
titrasi ini (Tim Dosen Kimia Dasar,2014).

4
Titrasi asam-basa memerlukan indikator untuk menunjukkan perubahan
warna pada setiap interval derajad keasaman (pH). Indikator sintetis yang
digunakan selama ini mempunyai beberapa kelemahan seperti polusi kimia,
ketersediaan dan biaya produksi mahal (Nuryanti,2010).
Kurva titrasi asam kuat dan basa kuat diperoleh dengan cara yang analog
dengan titrasi asam kuat dengan basa kuat. Sebelum titik ekivalen, larutan bersifat
sangat basa dengan konsentrasi ion hidroksida sama dengan konsentrasi larutan
basa mula-mula. Pada titik ekivalen larutan bersifat netral dan akan menjadi
bersifat asam pada penambahan lebih lanjut volume asam penitrasi. Konsentrasi
ion hidronium sama dengan konsentrasi kelebihan asam (Widodo,2009)

5

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
Hari

: Selasa

Tanggal

: 03 oktober 2017

Pukul

: 15.00 – Selesai WIB

Tempat

: Laboratorium Analisis Zat Gizi ,Politeknik Negeri Jember

3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat









16 buah tabung reaksi
Rak buku reaksi
Batang pengaduk
Pipet tetes
Pipet mohr 5ml dan 1ml
Gelas kimia 50ml
Plat tetes

3.2.2 Bahan





Larutan HCL 3M , 2M , 1M , dan 0,5M
Larutan NaOH 3M, 2M, 1M, dan 0,5M
Kertas indikator asam basa
Tisu

3.3 Prosedur Kerja
a. Membuat larutan HCl dicampur dengan NaOH 3 M - 3 M, 3 M – 2 M, 3
M - 1M, 3 M - 0,5 M
Siapkan 4 tabung reaksi yang masing-masing telah diisi larutan HCl 3M
sebanyak 2ml . Beri label pada tabung. Pada tabung ke 1 campur dengan larutan
NaOH 3M, tabung ke 2 campur dengan larutan NaOH 2M, tabung ke 3 campur
dengan larutan NaOH 1M, dan tabung ke 4 campur dengan larutan NaOH 0,5 M.
Kemudian homogenkan. Lalu ambil sedikit dan taruh di plat tetes masing-masing
larutan yang telah dihomogenkan tadi. Lalu celupkan kertas indikator universal ke
masing-masing larutan yang telah ditaruh di plate tetes. Setelah kertas indikator
berubah warna. Cocokan dengan indikator pH. Lakukan hal yang sama pada
larutan HCl 2M, 1M, dan 0,5 M.
b. Membuat larutan NaOH dicampur dengan HCl 3M, 2M, 1M, 0,5 M
Siapkan 4 tabung reaksi yang masing-masing telah diisi larutan NaOH 3M
sebanyak 2ml . Beri label pada tabung. Pada tabung ke 1 campur dengan larutan
HCl 3M, tabung ke 2 campur dengan larutan HCl 2M, tabung ke 3 campur dengan
larutan HCl 1M, dan tabung ke 4 campur dengan larutan HCL 0,5 M. Kemudian
homogenkan. Lalu ambil sedikit dan taruh di plate tetes masing-masing larutan
yang telah dihomogenkan tadi. Lalu celupkan kertas indikator universal ke
masing-masing larutan yang telah ditaruh di plate tetes. Setelah kertas indikator
berubah warna. Cocokan dengan indikator pH. Lakukan hal yang sama pada
larutan NaOH 2M, 1M, dan 0,5 M.