Materi Pengetahuan Umum Kefarmasian Serik

Kefarmasian – Pengetahuan Umum

8.

Imunoserum adalah sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang

Apa sih arti dari lambang farmasi ? Kok ada ularnya? Apa hubungannya
dengan farmasi?
Seperti yang kita ketahui ular adalah hewan yang memiliki racun (bisa) yang
dapat mematikan, namun tahukah kamu? racun tersebut bisa di ubah menjadi
obat yang bermanfaat untuk menyembuhkan. Farmasi adalah tenaga
kesehatan yang berperan dalam hal obat – obatan, obat memiliki fungsi yang
sebenarnya untuk menyembuhkan tetapi obat jika juga dapat menjadi racun
yang dapat membunuh jika disalah gunakan. Inilah persamaan antara racun
pada ular dan obat, sehingga digunakan gambar ular sebagai lambang
farmasi. Ini adalah penjelasan sederhana tentang lambang farmasi, arti yang
lebih dalam ada di teks dibahwah ini.

9.

Implant atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil,


diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian.
berisi obat dengan kemurnian tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat
dengan cara pengempaan atau pencetakan. Implan atau pelet dimaksudkan
untuk ditanam di dalam tubuh (biasanya secara subkutan) dengan tujuan
untuk memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka
waktu lama.
10. Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit.
11. Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau
lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut
untuk memperoleh efek lokal atau sistemik.
12. Injeksi arti secara luas adalah sediaan obat steril bebas pirogen yang
dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral.
Istilah parenteral menunjukkan pemberian lewat suntikan. Parenteral berasal
Lambang farmasi ( “Bowl of Hygeia” ) tersebut merupakan patung yang
menggambarkan dewi Yunani-Hygieia-sedang memegang mangkuk dengan
ular jinak yang mengitarinya dan seolah minum dari mangkuk tersebut.
Hygeia adalah dewi kesehatan, kebersihan dan sanitasi yang merupakan
seorang anak dari Asclepius (Dewa pengobatan dan penyembuhan dalam

mitologi yunani). Beberapa orang berpendapat bahwa mangkuk Hygeia dan
ular merupakan simbol keseimbangan alam di muka bumi. Ular
menggambarkan pasien yang bebas memilih untuk mengobati dirinya sendiri
atau tidak. Menurut kepercayaan Yunani kuno, ular yang melilit pada
mangkuk menggambarkan kebijaksanaan dan kesembuhan. Hal ini
dikarenakan ketika orang mati akan berada pada alam baka yang entah baik
atau buruk dan ular dipercaya bisa berkomunikasi dengan orang mati
tersebut. Bahkan ular juga dipercaya bisa membawa jiwa orang yang telah
meninggal untuk membantu kehidupan.
1.

dari bahasa Yunani yakni: para dan enteron berarti diluar usus halus dan
merupakan rute pemberian lain dari rute oral.
13. Irigasi adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan
luka terbuka atau rongga-rongga tubuh, secara topikal.
14. Lozenges atau tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang
dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.
15. Sediaan obat mata


SEDIAAN FARMASI

a.

Salep mata adalah salep steril yang digunakan pada mata.

b.

Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing
yang merupakan sediaan dibuat dan dikemas sedimikian rupa
hingga sesuai digunakan pada mata.

Adalah obat, bahan obat, obat tradisional
dan kosmetika.
1.

Aerosol adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau

16. Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian topikal.


lebih bahan aktif (terapeutik) yang bila diaktifkan pada saat sistem katup
yang sesuai akan memancarkan butiran-butiran cairan dan atau bahan-bahan

17. Plester adalah bahan yang digunakan untuk pemakaian luar terbuat dari bahan
yang dapat melekat pada kulit dan menempel pada pembalut.

padat dalam media gas. Sediaan ini digunakan untuk pemakaian topikal pada
kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung (aerosol nasal), mulut

18. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
berupa serbuk yang dibagi-bagi (pulveres) atau serbuk yang tak terbagi

(aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi).
2.

lunak yang dapat larut. Digunakan untuk oral.
3.

(pulvis).


Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau

19. Solutio atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat

Tablet yaitu sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa

kimia yang terlarut.

bahan pengisi.

Jenis larutan:

4.

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung sat atau lebih bahan obat

5.

Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam


terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

a.

Larutan oral adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk
pemberian oral.

cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.
6.

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif
dari simplisia hewni menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua

Yang termasuk dalam larutan oral yaitu:
-

atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedimikian rupa sehingga memenuhi syarat baku yang


Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar
tinggi.

-

Elixir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut.

ditetapkan.
7.

Gel (jeli) adalah sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul orgnik yang besar, terpentrasi
oleh suatu cairan.

b.

Larutan topikal yaitu sediaan cair yang dimaksudkan untuk
penggunaan topikal pada kulit atau mukosa.

c.


Larutan otik sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan

d.
e.

f.

L

: Lokal

dalam telinga.

Digit 4 – 5 (1,2)

: Tahun daftar, 01 :2001

Larutan optalmik adalah sediaan cair yang digunakan pada


: Menunjukkan nomor urut pabrik; missal 108 : PT Berlico Mulia Farma

mata.

: Menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui, missal : 037 ; obat jadi

Spirit adalah larutan mengandung etanol atau hidro alkohol dari

yang ke 37 yang disetujui dari pabrik tersebut

zat yang mudah menguap, umumnya merupakan larutan tunggal

: Macam bentuk sediaan yang ada, missal 16= sediaan tablet salut non

atau campuran bahan.

antibiotic

Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol di


: Kekuatan sediaan obat; A=pertama

buat dari tumbuhan atau senyawa kimia.

: Kemasan; 1= kemasan utama, 2 = beda kemasan yang pertama

20. Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
NOMOR REGITRASI OBAT TRADISIONAL

diberikan melalui rectal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak

Terdiri dari 12 digit (tiga huruf dan sembilan angka)

atau melarut pada suhu tubuh.

ABC123456789
Contoh: BTR 001700032
Arti kode huruf:

BENTUK-BENTUK

SEDIAAN OBAT YANG UMUM DIPRODUKSI
1.

Produk Non Steril

a.

Preparat oral atau internal
I.

TR

= Obat Tradisional Lokal

TI

= Obat Tradisional Import

TL

= Obat Tradisional Lisensi

Kode angka:

solida :

serbuk oral: sirup kering

Ke- 1,2

-

tablet atau kaplet : tablet biasa, salut, lepas lambat.

= status produsen; 1= pabrik farmasi, 2= pabrik jamu, 3 = perusahaan jamu.

-

Kapsul : kapul keras dan lunak

= menunjukkan sediaan 1 = rajangan, 2 = serbuk, 3 = kapul, 4 = pil, granul,

-

II.
b.

Liqiud: sirup; suspensi; emulsi

II.
-

solida : supositoria dan ovula
liquid

-

linimenta, lotion

= menunjukkan nomor urut jenis produk yang terdaftar.
= menunjukkan jenis atau macam yang keberapa; 1= 15 ml, 2=30 ml dsb.

oil base (minyak telon, kayu putih, minyak tawon)
III.

Semi solid : krim atau salep

2.

Produk Steril

a.

Topikal atau eksternal
I.

TUGAS R&D SECARA UMUM

Preparat obat mata: tetes mata, salep mata

II.

Preparat obat luka/luka bakar: sediaan kasa steril,

Preparat intramuskular, intravena, intradermal
I.
II.

Tahap Preformulasi
Diteliti sifat fisik dan kimia bahan baku serta dilakukan penelitian terhadap
produk sejenis.

krim/salep steril.
b.

boli, pastiles, tablet atau kaplet, 5 = dodol, majun, 6 = cairan, 7 = salep atau
krim, 8 = plester atau koyok, 9 = bentuk lain: dupa, ratus, mangir.

Preparat topikal atau eksternal
I.

= tahun didaftarkan; 00 = tahun 2000

injeksi steril dalam vial atau ampul

Tahap Formulasi Skala Lab. (Skala trial)
Disusun formulasi berbagai komposisi maupun jenis bahan baku.
Pilot batch

larutan infus.

Dilakukan optimasi produk scale-up dengan fasilitas GMP, mengamati
NOMOR REGRISTASI OBAT JADI
Terdiri dari 15 digit ( 3 huruf dan 12 angka)
A B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Contoh

: DBL 0 1 1 0 8 0 3 7 1 6 A 1

Digit 1 (A)

:Kode huruf menunjukkan nama dagang (D) atau

karakteristik proses. Dikembangkan 10 skala lab.
Tahap Skala Produksi
Dilakukan di tempat produksi berdasarkan skala lab. Terjadi optimalisasi
produk dengan cara sampling tiap-tiap tahap.
Validasi proses
Master Formula

Generik (G)
Digit 2 (B)

: Kode huruf golongan obat
K

: Obat keras

T

: Bebas terbatas

B

: Obat Bebas

N

: Golongan Narkotik

P

: Golongan psikotropik

Digit 3 (C)

Berupa CPB (catatan pengolahan batch) dan CKB (catatan pengemasan
batch) yang diperoleh setelah hasil trial produksi.

MANAJEMEN INDUSTRI FARMASI
Persyaratan lokasi industri Farmasi:

: Kode huruf menunjukkan asal obat
I

: Impor

1.

Jauh dari pemukiman

2.

Jauh dari sumber cemaran

3.

Mempunyai sumber air baku yang memenuhi syarat

4.

Intrasruktur menunjang

5.

Lahan luas
PEMERIKSAAN
YANG DILAKUKAN UNTUK TIAP JENIS SEDIAAN

Jenis – jenis industri farmasi:

Jenis sediaan
1.

Industri riset (inovasi) farmasi

Menghasilkan obat dan atau bahan baku obat hasil penelitian sendiri.

2.

Industri sintesis dan atau fermentasi industri

Menghasilkan bahan aktif obat atau bahan baku lainnya, baik yang
mempunyai hak paten atau sudah daluwarsa.

3.

Industri manufactur Farmasi

Menghasilkan obat jadi dari bahan baku yang dihasilkan oleh industri

Liquid

Viskositas
Pemerian
Waktu Hancur
Disolusi
Friability
Kekerasan
Kapsul
a. pemerian
Disolusi
Cream
Pemerian
BJ
Viskositas
Homogenitas
pH
Suppositoria
Pemerian
Jarak lebur
Injeksi
Tetes mata

Industri jasa farmasi

Memberikan jasa, berupa jasa penelitian, sintesis dan atau formulasi
Ciri – ciri industri farmasi
·

:

Diataur secara ketat seperti registrasi obat, CPOB, distribusi dan
perdagangan

produk.

·

Mempunyai aspek social dan ekonomi

·

Merupakan salah satu industri beresiko tinggi

·

Berbasis riset yang selalu memerlukan inovasi

Kadar
Kadar zat
Bakteri
aktif patogen

Tablet

farmasi riset dan atau industri sintesis atau fermentasi.

4.

Pemeriksaan Fisik
Fisik
Pemerian

Pemerian
Osmolaritas
pH
Pemerian
Osmolaritas
pH

Mikrobiologi

-

Kadar zat
aktif
Uji potensi

Total koloni
Bakteri patogen
Jamur

Kadar zat
aktif
Uji potensi
Kadar zat
aktif

Total koloni
Bakteri patogen
Jamur
Uji endotoksin

Kadar
aktif

Uji endotoksin

zat

2.

OBAT

Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk
merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah
proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu bahan atau
paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk
obat tradisional.
Pendistribusian legal
Di Amerika Serikat, seorang medis profesional dapat
memperoleh obat dari perusahaan farmasi atau
apotek (yang membeli obat dari perusahaan farmasi).
Apotek dapat juga menyediakan obat secara langsung
kepada pasien bila obat tersebut dapat dengan aman
digunakan sendiri, atau diberi kuasa dengan resep
yang ditulis oleh dokter.

Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa
menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas
dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut
telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat
hal- hal yang perlu diperhatikan, di antaranya: Kondisi obat apakah masih
baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kedaluwarsa (masa berlaku) obat,
membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada
kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi
tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan),
kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan),
efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan),
dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi
tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan
yang dimakan.
Obat dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, atas dasar mekanisme aksi,
efek dan status (legal atau tidak legal).


Kebanyakan obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama kali
dipasarkan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk meringankan
biaya. Ketika paten untuk suatu obat berakhir, obat generik dibuat dan
diedarkan oleh perusahaan lain. Obat yang tidak membutuhkan resep dari
dokter dikenal dengan nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter,
yang berarti di kasir) dapat dijual di toko biasa.
Di Indonesia, obat mahal lebih banyak karena besarnya biaya pemasaran
yang ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat resep.

OTC (Over The Counter)
Obat OTC merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa
disebut juga dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang dinilai "aman" . Obat bebas yaitu obat yang
bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai
dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk
mengobati gejala penyakit yang ringan misalnya vitamin dan antasida.
Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang dalam
jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai
tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk
(Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera
peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih
bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :






P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari
badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.

Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih
dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat
yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang
dengan mudah diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit
semakin serius sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak
sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang
seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.









Analgesik yaitu obat antinyeri (pembunuh rasa sakit).
o
Asetaminofen (juga dikenal dengan parasetamol
o
Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS atau
NSAID)

Aspirin atau ASA (acetylsalicylic
acid), yang juga antipiretik

Ibuprofen
o
Opioid, narkotik pembunuh rasa sakit yang kuat
dan membuat ketagihan yang juga digunakan
sebagai obat rekreasi karena efek euforianya.

Opiat

Morfin

Kodein

Sintetik dan setengah-sintetik opioid

Heroin

Oxycodone

Vicodin

Demerol

Darvocet

Tramadol

Fentanyl
obat rekreasi biasanya digunakan untuk mengubah emosi atau
fungsi tubuh untuk rekreasi
o
Alkohol
o
Nikotin
o
Kafeina
o
Hallucinogens (termasuk LSD, Magic mushrooms
dan Dissociative drug)
o
Cannabis
o
MDMA
o
GHB
o
Heroin
o
Cocaine
o
Inhalant
Entheogenic untuk membuat rasa mistik atau shamanistic
o
Magic mushrooms
o
Peyote
o
Ayahuasca
o
Amanita muscaria
o
Salvia divinorum
o
Datura
Obat peningkatan performa (untuk olahraga atau [[perang).
o
Amphetamine
o
Ephedrine
o
Cocaine
o
Anabolic steroids
Obat gaya hidup digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup
o
Viagra
o
Rogaine
o
Antidepressant
obat Psychiatric
o
Antidepressants

Prozac

Paxil
o
Tranquilizers

Typical antipsychotic tranquilizers

Thorazine




Atypical antipsychotic tranquilizers
Sedative

Valium
Obat diare digunakan untuk mengatasi penyakit diare

3.

Antibiotik

o

Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di
dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan
antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi,
meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai
alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti
pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme,
hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. Antibiotika berbeda dengan
desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan
menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun
seperti strychnine, antibiotika dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik
penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi
akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat
beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada
antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula
yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi
infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Penggunaan Antibiotik
Karena biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses,
mutasi yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnya
strain bakteri yang 'kebal' terhadap antibiotika. Itulah sebabnya,
pemberian antibiotika biasanya diberikan dalam dosis yang
menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka waktu yang agak
panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang
'tanggung' hanya membuka peluang munculnya tipe bakteri yang
'kebal'. Oleh karena itu satu dosis lengkap atau satu cure antibiotika
harus dihabiskan semuanya, walaupun kadang-kadang baru setengah
cure saja tampaknya sudah sembuh. Bakteri tertentu pada orang
tertentu kadang-kadang sulit disembuhkan, karena bakteri tersebut
kadang-kadang sudah mengalami resistensi terhadap beberapa
antibiotika tertentu, oleh karenanya perlu dilakukan Kultur di
Laboratorium Klinik terhadap specimen (air seni, darah, faeces,
dahak, ingus atau secret lainnya) untuk mengetahui jenis bakterinya
dan juga antibiotika apa yang masih mempan terhadap bakteri
tersebut. Pada infeksi saluran kemih kadang-kadang dijumpai lebih
dari satu bakteri sekaligus.
Pemakaian antibiotika di bidang pertanian sebagai antibakteri
umumnya terbatas karena dianggap mahal, namun dalam bioteknologi
pemakaiannya cukup luas untuk menyeleksi sel-sel yang mengandung
gen baru. Praktik penggunaan antibiotika ini dikritik tajam oleh para
aktivis lingkungan karena kekhawatiran akan munculnya hama yang
tahan antibiotika.
1.

Antibiotika oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotika
intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius.
Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan
salep..
Sejarah
Penemuan antibiotika terjadi secara 'tidak sengaja' ketika Alexander
Fleming, pada tahun 1928, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan
petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Pada hari
Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian
kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang 'bersih' dari
bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik dengan
kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut,
yang ternyata adalah Penicillium chrysogenum syn. P. notatum (kapang
berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembap
beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh
ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui
menemukan antibiotik alami pertama: penicillin G.
Penemuan efek antibakteri dari Penicillium sebelumnya sudah diketahui
oleh peneliti-peneliti dari Institut Pasteur di Perancis pada akhir abad ke-19
namun hasilnya tidak diakui oleh lembaganya sendiri dan tidak dipublikasi.'
Macam-macam
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut
dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika[1] dilihat dari
target atau sasaran kerjanya:









Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan
penisilin, polipeptida, dan sefalosporin, misalnya ampisilin,
penisilin G;
Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan
kuinolon, misalnya rifampisin, aktinomisin D, asam nalidiksat;
Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik,
terutama dari golongan makrolida, aminoglikosida, dan
tetrasiklin, misalnya gentamisin, kloramfenikol, kanamisin,
streptomisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, eritromisin,
azitromisin;
Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomisin, valinomisin;
Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau
sulfonamida, misalnya oligomisin, tunikamisin; dan

,

Antimetabolit misalnya azaserin

.

Table of Antibiotics dari SERVA Electrophoresis

Kelompok-kelompok obat utama
Saluran
Antasid • Antiemetik • Antagonis H2 • Penghambat pompa
pencernaan (A) proton • Laksatif (pencahar) • Antidiare
Darah dan organ
Antikoagulan • Antiperdarahan • Antitrombosit •
pembentuk darah
Trombolitik
(B)
Sistem
Antiaritmik • Antihipertensi • Diuretik • Vasodilator •
kardiovaskular Antiangina • Penyekat beta • Inhibitor ACE •
(C)
Antihiperlipidemia
Kulit (D)

Emolien - Antipruritik (antigatal)

Sistem reproduksi Kontrasepsi hormonal • Agen kesuburan • Modulator
(G)
reseptor estrogen selektif • Hormon seks
Sistem endokrin Antidiabetes • Kortikosteroid • Hormon seks •
(H)
Hormon tiroid
Infeksi dan
infestasi (J, P)

Antibiotik • Antivirus • Vaksin • Antijamur •
Antiprotozoa • Antelmintik (obat cacing)

Penyakit ganas
dan sistem
Agen antikanker • Imunostimulator • Imunosupresan
kekebalan tubuh
(L)
Otot, tulang, dan Steroid anabolik • Antiradang • Antireumatik •
sendi (M)
Kortikosteroid • Pelemas otot
Anestesia • Analgesik • Antikonvulsan (antikejang) •
Otak and sistem
Penstabil suasana hati • Anksiolitik • Antipsikotik •
saraf (N)
Antidepresi • Perangsang sistem saraf • Sedatif
Sistem pernafasan
Bronkodilator • Dekongestan • H1 antagonis
(R)

Tambahan
Antibiotik sebaiknya tidak digunakan sebagai pengobatan atas
inisiatif pribadi karena bisa berdampak buruk pada kesehatan di masa depan.
Terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jenis
pengobatan untuk infeksi yang Anda alami. Oleh karena itu, penggunaan
antibiotik yang aman selalu memerlukan petunjuk dari dokter yang telah
terlatih secara medis untuk bertahun-tahun
Apakah Antibiotik Pengobatan yang Tepat?

Sebelum member resep antibiotik kepada seorang pasien, perlu dipastikan
terlebih dahulu bahwa infeksi itu disebabkan oleh bakteri atau parasit yang
memang bisa dimusnahkan oleh antibiotik. Jika infeksi disebabkan oleh
virus, maka mengonsumsi antibiotik bukan hanya langkah yang salah dan
tidak efektif tapi bisa merugikan tubuh kita.
Salah satu alasan mengapa antibiotik termasuk dalam golongan obat resep
dan bukan obat bebas adalah karena hanya melalui hasil pemeriksaan dokter
yang bisa membedakan infeksi akibat bakteri dari infeksi lain yang tidak
bisa ditangani oleh antibiotik.
Berikut ini adalah contoh infeksi akibat bakteri yang cocok ditangani dengan
antibiotik:






Radang paru, atau pneumonia bakterialis
Infeksi saluran kemih
Sebagian besar luka dan infeksi kulit seperti infeksi
staphylococcus
Infeksi menular seksual, sepeti gonore dan chlamydia
Meningitis, yakni radang selaput otak

Berikut ini adalah contoh infeksi akibat virus yang tidak mampu ditangani
oleh antibiotik:







Flu
Bronkitis
Sebagian besar jenis batuk
Sebagian besar sakit/radang tenggorokan
Sebagian besar infeksi telinga
Flu perut atau viral gastroenteritis.

Pemilihan Jenis Antibiotik
Pilihan antibiotik tergantung pada infeksi apa yang dialami seseorang dan
bakteri atau parasit apa yang dianggap dokter sebagai penyebab infeksi.
Sebab tiap antibiotik hanya efektif untuk melawan bakteri atau parasit
tertentu. Misalnya, ketika Anda terkena radang paru-paru atau pneumonia,
dokter atau ahli medis dapat memberitahu jenis bakteri yang biasanya
menjadi penyebab kondisi tersebut.
Selain menentukan antibiotik mana yang cocok, dokter juga yang tahu pasti
mengenai dosis dan frekuensi yang cocok, sesuai dengan kondisi kesehatan
pasien. Oleh karena pemberian antibiotik perlu pertimbangan beberapa
faktor, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan antibiotik berdasarkan
inisiatif sendiri. Tanpa pengetahuan medis yang lengkap, risiko keliru dalam
menggunakan antibiotik sangat tinggi.
Mengonsumsi antibiotik yang salah baik dari segi jenis, dosis dan frekuensi,
dapat mengakibatkan bakteri menjadi resisten. Resisten berarti bakteri
tersebut beradaptasi dan berubah menjadi kebal terhadap antibiotik yang
dulu mampu memusnahkannya. Hal ini sering terjadi akibat penyalahgunaan
antibiotik.
Tubuh yang terinfeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih
sulit pulih dan diobati. Infeksi itu pun lebih mudah berkembang dan
menyebabkan berbagai komplikasi.
Interaksi dengan Obat Lain
Setiap obat termasuk antibiotik berpotensi mengganggu kinerja obat lain.
Salah satu alasan mengapa penggunaan antibiotik sebaiknya berdasarkan
petunjuk dokter adalah supaya kita tetap aman saat mengonsumsi antibiotik
dengan obat lain.
Antibiotik jenis tertentu dapat mengganggu kinerja pil kontrasepsi atau pil
KB. Jika Anda mengalami diare atau muntah ketika mengonsumsi antibiotik,
maka kemungkinan obat lain seperti pil KB tidak terserap dengan baik.
Gunakan alat kontrasepsi tambahan. Selalu tanyakan pada dokter sebelum
mengonsumsi obat lain atau obat herba bersamaan dengan antibiotik.

Efek Samping
Tiap antibiotik memiliki efek samping masing-masing, mulai dari yang
ringan hingga yang sangat serius. Dengan anjuran dan petunjuk dari dokter,
kita bisa menggunakan antibiotik dengan aman dan dengan risiko efek
samping yang minimal. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang
umumnya terjadi setelah konsumsi antibiotik:





Infeksi jamur di sekitar mulut, saluran pencernaan atau vagina.
Diare.
Muntah.
Mual.

Selain itu, ada pula efek samping antibiotik yang lebih jarang terjadi:





Fotosensitif atau permukaan kulit menjadi sensitif terhadap
sinar matahari.
Gangguan pendengaran.
Pembentukan batu ginjal.
Kelainan darah, termasuk gangguan pembekuan darah.

Waspada Reaksi Alergi
Dengan petunjuk dari dokter, kita juga bisa terhindar dari jenis antibiotik
yang mungkin tidak bisa ditoleransi oleh tubuh kita. Umumnya, ketika
seseorang mempunyai alergi terhadap satu golongan antibiotik, dia bisa saja
alergi terhadap semua jenis antibiotik yang termasuk dalam golongan
tersebut. Hanya profesional medis yang tahu jelas jenis antibiotik mana yang
termasuk dalam golongan mana.
Bimbingan dokter dalam menentukan jenis antibiotik akan berperan sangat
penting bagi mereka yang mempunyai alergi. Reaksi alergi terhadap
antibiotik bisa berupa ruam, pembengkakan pada wajah dan lidah, hingga
kesulitan bernapas yang umum disebut reaksi anafilaksis.
Kondisi anafilaksis tidak boleh disepelekan karena dapat berakibat fatal.
Untuk itu, penting untuk memberitahu kepada dokter, perawat, atau apoteker
jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik tertentu.
Yang perlu diingat, mengonsumsi antibiotik harus senantiasa melalui
konsultasi dan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat hanya
akan mengakibatkan kerugian seperti efek samping, pengeluaran biaya yang
sia-sia dan resistensi yang dapat menyebabkan infeksi parah di kemudian
hari.

4.

Kosmetik

Kosmetik merupakan salah satu bagian dari sediaan farmasi.
Kosmetika dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
pemakaian kosmetika mulai mendapat perhatian, yaitu selain
untuk kecantikan juga untuk kesehatan (Tranggono, 2007).

Perundang – Undangan Tentang Kosmetik

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk
digunakan pada bagianluar badan seperti epidermis, rambut, kuku,
bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan,
menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya
tetapdalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati ataumenyembuhkan suatu penyakit
(Tranggono, 2007).

21.

Sementara kosmetika hipoalergik adalah kosmetika yang di
dalamnya tidak mengandung zat – zat yang dapat menyebabkan
reaksi iritasi dan sensitasi. Kosmetika jenis ini merupakan
kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit. Banyak bahan
bahan yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasi telah
dikeluarkan dari daftar kosmetika hipoalergik seperti arsenic
compounds, aluminium sulfat, aluminium

25.
26.
27.
28.
29.

peraturan 1Permenkes 239 th 1985 tentang zat warna
tertentu berbahaya
Public Warning Kosmetik Juni 2009
Lamp I Bahan Terlarang kosmetika 2008
peraturan 2 Permenkes RI No 236 Th 1977 tentang izin
produksi kosmetikdan ALKES
Peraturan 2a SK BPOM Tentang Kosmetika SK BPOM
Tentang Kosmetik2003
peraturan 3 sk_menkes_965-tentang Cara Produksi
Kosmetik yang Baik (CPKB)
Peraturan 4 SK BPOM No Tahun Tentang CPKB
peraturan 4 SK-Badan POM tentang kriteriapendaftaran-kosmetik
peraturan 5 sk_menkes_98-pengesahan-kodekskosmetik
Peraturan 6 PP No 72_1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi
Public Warning Kosmetik BPOM 2007 Publik Warning
BPOM Kosmetik agt-2007
Public Warning Kosmetik BPOM 2006 Publik Warning
BPOM kosmetik-06
Public Warning Kosmetik BPOM 2005
Public Warning Kosmetic BPOM 2004cosmetic-2004
Peraturan 7 Persyaratan Cemaran Mikroba dalam
kosmetik
Peraturan 8 SK-Juknis-pengawasan-AHA -kosmetik
PP-13-1995-izin-usaha-industri
Agreement on the Asean-harmonised-cosmeticregulation
PW BPOM Tentang Iklan obat Sinshe
Kepmenkes RI No 20120520 Th 2004-tentang-Sehat
Pakai Air (SPA)
Perda Kota Surabaya No 01-2004-ttg-izin-gangguan
(HO)
Makalah KIE Dinkes Malang 28 Okt 2008materi-kiamalang-okt-2008
Permenkes RI No 1176 tentang notifikasi kosmetik :
PERMENKES-1176 tentang notifikasi kosmetika
Peraturan Badan POM tentang Bahan Kosmetika thn
2008
Lamp I Bahan Terlarang Kosmetika 2008
Lampiran II bahan kosmetika 2008
Lamp_III Bahan Pewarna kosmetika 2008
Lamp_IV Bahan pengawet 2008
Lamp_V Bahan Tabir surya kosmetika 2008

5.

BAHAN TAMBAHAN

Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini,
dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.
Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan
(Wasitaatmadja, 1997). Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik
dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19,
pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian,yaitu selain untuk
kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik
sertaindustrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20
(Tranggono, 2007)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan
atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah
juga pakar kesehatan; seperti paratabib, dukun, bahkan penasehat
keluarga istana. Dalam perkembangannya kemudian,
terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis,
efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Defenisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.220/
MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan
bahwa kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan,atau disemprotkan
pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian
badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk
golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).

klorida, balsam of peru, fenol, fern, formaldehide, gum arabic,
lanolin, mercury compounds, paraphenylennediamin, bismuth
compounds, oil of bergamot, oil of lavender, salicylic acid,
resoisinol, heksaklorofen dan lain – lain.
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan –
bahan yang
berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi tradisional, yaitu kosmetika tradisional
yang pengolahannya dilakukan secara modern dengan
mencampurkan zat – zat kimia sintetik ke dalamnya.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

22.
23.
24.

BAHAN TAMBAHAN FARMASI
A. Definisi
Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang diperlukan seperti bahan
dasar, penyalut,
pewarna, penyedap, pengawet, pemantap dan pembawa yang dapat
ditambahkan ke dalam
sediaan resmi untuk meningkatkan stabilitas, manfaat atau
penampilan dan untuk
mempermudah pembuatan.
Zat-zat tambahan harus memenuhi syarat-syarat sbb.
1. Bahan tersebut tidak membahayakan dalam jumlah yang
digunakan.
2. Tidak melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk
memberikan efek yang

diharapkan.
3. Tidak mengurangi ketersediaan hayati, efek terapi atau keamanan
sediaan resmi.
4. Tidak mengganggu dalam pengujian dan penetapan kadar.
B. Klasifikasi
1. Zat pengasam
Digunakan dalam preparat cairan, untuk memberikan medium asam
guna kestabilan
produk. Contoh : asam asetat, asam hidroklorida, asam nitrat.
2. Zat pembasah
Digunakan dalam preparat cairan, untuk memberikan medium alkali
guna kestabilan
produk. Contoh : larutan ammonia, ammonium karbonat, KOH,
natrium borat,
Na
2
CO
3
, natrium hidroksida trolamin.
3. Adsorben
Suatu zat yang mampu memegang molekul lain pada permukaan
pada permukaan
dengan cara fisika atau kimia (kemisorpsi). Contoh : selulosa
serbuk, karbon akti
4. Antioksidan Suatu zat yang menghambat oksidasi dan digunakan
untuk mencegah peruraian preparat dengan proses oksidasi.
Contoh : askorbil palmitatbutilated hidroksianisol, BHT, asam
hipofosfor, monotiogliserol, propel galat, natrium bisulfit.
5. Zat pemberi warna Digunakan untuk mewarnai preparat farmasi.
Contoh : eritrosin (FD&C Red no.3), caramel ferioksida merah.
6. Zat pengemulsi Untuk meningkatkan dan yang terbagi menjaga
dispersi partikel-partikel halus dari suatu cairan dalam suatu
pembawa yang saling tidak bercampur. Contoh : gom, sorbitan
monooleat, polioksietilen 50 stearat.
7. Zat pemberi rasa Untuk memberikan rasa yang sedap dan wangi
ke suatu preparat farmasi. Contoh : minyak anisi, minyak kayu
manis, coklat, mentol, minyak orange, minyak permen, vanili.
8. Zat pengeras Untuk meningkatkan kekentalan atau kekerasan
dari suatu preparat farmasi, biasanya salep. Contoh : setil alcohol,
paraffin, cera alba, cera flava.
9. Surfaktan Zat yang mengadsorbsi pada permukaan atau
antarmuka untuk mengurangi tegangan permukaan atau tegangan
antarmuka. Dapat digunakan sebagai zat pembasah, detergen atau
zat pengemulsi. Contoh : benzalkonium klorida, nonoksinol 10,
oktoksinol 9, polisorbat 80, natrium laurel sulfat, sorbitan
monopalmitat.
10. Zat pensuspensi Untuk meningkatkan viskositas dan
mengurangi laju sedimentasi dari partikel-partikel terdispersi.
Contoh : agar, bentonit, natrium CMC, tragakan, metal selulosa.
11. Zat pemanis Untuk memaniskan suatu preparat. Contoh :
dekstrosa, sakarin natrium, sukrosa.
12. Zat penyalut
Untuk melapisi tablet yang telah berbentuk untuk tujuan melindungi
terhadap
peruraian obat dengan oksigen atmosfer atau kelembapan untuk
memberikan pola
pelepasan yang dikehendaki untuk zat obat setelah pemberian,
untuk membungkus
rasa dan bau dari zat obat, atau untuk tujuan estetik. Contoh :
selulosa asetat, ftalat,
sukrosa.
13. Zat pengkilap
Untuk mengkilapkan tablet salut sehingga menarik. Contoh : cera
carnauba, cera alba.
14. Propelan aerosol
Suatu zat yang mengembangkan tekanan dalam suatu wadah erosol
dan melemparkan
produk tersebut keluar biala katupnya dibuka. Contoh :
diklorofluorometan,
diklorotetrafluoroetan, trikloromonoflurometan.

15. Zat pendapar
Untuk menahan perubahan pH pada pendenceran dan penambahan
asam atau alkali.
Contoh : kalium metafosfat, kalium dihirogen fosfat, natrium asetat.
16. Zat pengelat
Suatu zat yang membentuk kompleks stabil dengan logam. Zat
pembentuk kelat
digunakan dalam sediaan farmasi cairan, sebagai penstabil untuk
pembentuk
kompleks dengan logam berat yang dapat menyebabkan
ketidakstabilan produk.
Contoh : dinatrium edetat, asam edetat.
17. Zat pelembap
Untuk mencegah keringnya preparat terutama salep dan krim
karena kemampuan zat
tersebut untuk menahan lembap. Contoh : gliserin, propilenglikol,
sorbitol.
18. Zat pelembut
Suatu cairan yang digunakan sebagai suatu zat yang ikut
mengurangi ukuran partikel
dari suatu serbuk obat dengan menggiling bersama, biasanya dalam
mortar. Contoh :
minyak mineral.
19. Dasar salep
Pembawa setengah padat dimana kedalam pembawa tersebut zat
obat dicampur dalam
menyiapkan salep obat. Contoh : lanolin, salep hidrofilik, salep
polietilenglikol,
petrolatum, salep putih, salep kuning.
20. Pelarut
Suatu zat untuk melarutkan suatu obat dalam preparat larutan.
Contoh : alcohol,
isopropyl alcohol, minyak mineral, asam oleat, minyak kacang.
21. Dasar supositoria
Digunakan sebagai suatu pembawa, dimana zat obat dimasukan
kedalamnya dalam
penyiapan supositoria. Contoh : oleum cacao, polietilenglikol
campuran.
22. Zat pengisotoni
Digunakan untuk membuat larutan mempunyai sifat osmotis yang
sama dengan cairan
fisiologis. Contoh : dekstrosa, natrium klorida.
C.Efek samping
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan
sesuai dosis, apalagi
bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam
jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal,
dan lain-lain. Maka dari itu
pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara
ketat dan juga melarang
penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan
masalah kesehatan yang
berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna
menemukan bahan aditif
makanan yang aman dan murah.

6.

Obat Tradisional

Artikel ini tentang Penggolongan Obat Tradisional dan Perbedaan Jamu,
Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka.
Obat tradisional dibagi 3: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan
Fitofarmaka. Dulu pada awalnya Penggolongan hanya berdasarkan
klasifikasi obat kimia, namun setelah berkembangnya obat bahan alam,
muncul istilah obat tradisional, awal mulanya dibagi menjadi 2, yaitu obat
tradisional (jamu) dan fitofarmaka, seiring perkembangan teknologi
pembuatan obat bisa dalam berbagai bentuk, berasal dari ekstrak dengan
pengujian dan standar tertentu, maka dibagilah obat tradisional menjadi 3,
yaitu :
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris
secara turun temurun, yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi ke generasi. bentuk obat
umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk, minuman, pil, cairan
dari berbagai tanaman.
Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam tumbuhan bahkan lebih, bentuk
jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis, tetapi cukup dengan
bukti empiris saja.
Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya menier

1. Tanaman Obat Daun Dewa
Daun dewa mengandung senyawa saponin, flavonoid dan minyak atsiri.
Daun dewa berkhasiat untuk mengobati muntah darah dan payudara
bengkak.
Daun dewa bisa juga digunakan untuk melancarkan sirkulasi darah,
mengobati luka memar, menurunkan tekanan darah tinggi, menghentikan
pendarahan, pereda rasa nyeri (analgesik), penurun panas, kencing manis
atau diabetes mellitus dan sebagai obat pembersih racun dalam tubuh.
Pengobatan dengan daun dewa bisa dengan daun segar yang disajikan secara
langsung atau dalam bentuk ekstraknya.
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, ambil tujuh lembar daun dewa
yang cukup lebar dan siap panen, kemudian direbus dengan tiga gelas air
sampai tersisa kira-kira dua gelas.
Air rebusan yang tersisa bisa diminumkan dua kali dalam sehari sesudah
makan. Atau bisa juga daun dewa dijadikan sebagai lalapan makan.

2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat Herbal Terstandar adalah obat tradisional yang telah teruji berkhasiat
secara pra-klinis (terhadap hewan percobaan), lolos uji toksisitas akut
maupun kronis, terdiri dari bahan yang terstandar (Seperti ekstrak yang
memenuhi parameter mutu), serta dibuat dengan cara higienis.
Contoh : Tolak angin

Untuk obat luka memar, gunakan daun dan umbi daun dewa seberat 20 gram
dan daun daun jarak yang masih segar 10 lembar. Lalu, haluskan ketiganya
sampai halus, setelah itu tapalkan pada daerah yang memar.
2. Tanaman Obat Seledri
podgardening.co.nz
Seledri merupakan sayuran hijau yang rendah kalori. Daun seledri
mengandung sekitar 16 kalori per 100 gram. Daun seledri selain biasa
digunakan sebagai penambah aroma masakan, juga bisa digunakan sebagai
tanaman obat keluarga.

3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya melalui uji
pra-klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta
terbukti aman melalui uji toksisitas, bahan baku terstandar, serta diproduksi
secara higienis, bermutu, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Contoh : Cursil

Seledri mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B1 dan zat besi lainnya
seperti kalium, mineral dan zat besi.
Beberapa manfaat daun seledri diantaranya dapat mengobati tekanan darah
tinggi, mencegah pembentukan batu di kantung empedu, menenangkan
sistem saraf, mengembalikan nafsu makan yang hilang, menghindarkan dari
kanker perut dll.
Seledri juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan wajah, daun seledri yang
dikonsumsi bisa mencegah timbulnya kerutan pada wajah.

Perbedaan Jamu OHT dan Fitofarmaka :





Jamu --> Obat tradisional terbukti berkhasiat dan aman
berdasarkan bukti empiris turun temurun.
OHT --> Obat Tradisional terbukti berkhasiat melalui uji praklinis dan teruji aman melalui uji toksisitas, bahan terstandar
dan diproduksi secara higienis.
Fitofarmaka --> Obat tradisional terbuksi berkhasiat melalui
uji pra-klinis dan uji klinis, teruji aman melalui uji toksisitas,
bahan terstandar, dan diproduksi secara higienis dan bermutu.

Bisa juga digunakan sebagai masker, caranya beberapa daun seledri di iris
kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkuk yang berisi air mendidih.
Biarkan selama 15 menit. Setelah harum, buang daun seledrinya dan air
daunnya disimpan di lemari es. Gunakan air daun seledri tadi pada malam
hari sebagai masker.
3. Tanaman Obat Belimbing Wuluh
wikimedia.org
Belimbing sayur atau belimbing wuluh tidak sama dengan buah belimbing,
belimbing sayur biasanya digunakan oleh para ibu untuk memasak.
Setiap bagian dari belimbing wuluh memiliki khasiat untuk mengobati
berbagai macam penyakit dan bermanfaat juga untuk kecantikan.

Beberapa obat tradisional

Beberapa manfaat belimbing wuluh diantaranya untuk mengatasi sariawan,
mencegah hipertensi, mengatasi jerawat, mengatasi panu,
mengobati diabetes, mengatasi sikat gigi, mengobati batuk, melegakan nafas
dan mencaikan dahak.

Untuk mengobati jerawat kamu bisa menggunakan 3 buah belimbing wuluh
yang segar, cuci bersih lalu diberi parut dan beri sedikit garam. Tempelkan
hasil parutannya pada area wajah yang berjerawat. Lakukan dua kali sehari.
Bagi kamu yang sedang menderita penyakit diabetes, kamu juga bisa
mencoba pengobatan dengan belimbing wuluh. Siapkan 6 buah belimbing
wuluh yang sudah dilumatkan, lalu rebus dengan segelas air sampai airnya
tersisa setengah. Setelah itu disaring, minum 2 kali sehari.
4. Tanaman Obat Daun Kelor
pittaayurveda.com
Organisasi Kesehatan Dunia WHO menganjurkan setiap bayi dan anak-anak
pada masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi daun kelor.
Bahkan WHO mengklaim pohon kelor sebagai pohon ajaib karena tanaman
ini bisa menjadi obat yang murah tapi manjur dalam mencegah dan
mengobati banyak penyakit, khususnya di negara-negara miskin.
Daun kelor bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan demam,
meningkatkan ketahanan alamiah tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh,
meningkatkan serum kolestrol alamiah, meningkatkan fungsi normal hati
dan ginjal, memudahkan pencernaan, memelihara sistem imunitas tubuh,
mendukung kadar gula dalam tubuh dll.
Daun kelor juga berkhasiat dalam menjaga keseimbangan nutrisi dalam
tubuh. Daun kelor bisa mengatasi beragam keluhan yang timbul karena
kekurangan mineral dan vitamin seperti kekurangan protein (rambut pecahpecah), kekurangan vitamin C (pendarahan pada gusi gigi), kekurangan
vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin A (gangguan pada
penglihatan), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah), kekurangan
vitamin B1 (penyakit beri-beri), kekurangan Choline (penumpukan lemak
pada liver), kekurangan zat besi (anemia) dan kekurangan kalsium
(osteoporosis).

Kangkung merupakan jenis sayuran yang dapat ditemukan dimana-mana.
Setiap orang pasti tahu sayuran kangkung. Selain harganya yang murah,
ternyata kangkung juga memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk
kesehatan tubuh kita.
Sayuran kangkung mengandung banyak zat penting seperti vitamin A,
vitamin C, vitamin B kompleks, fosfor dan zat besi lainnya.
Kandungan vitamin C dalam sayuran kangkung bisa mencegah sariawan dan
gusi yang berdarah. Kalau kamu sedang sakit gigi, cobalah untuk
mengunyah daun kangkung. Daun kangkung juga mengandung antiseptik
alami yang bisa membunuh kuman-kuman yang ada pada gigi.
Kangkung terkenal sebagai sayuran pemicu kantuk, konon katanya zat besi
yang ada di kangkung membuat mata menjadi berat sehingga bawaannya
ingin tidur. Jadi bagi kamu yang sedang insomnia, disarankan untuk
mencoba sayuran kangkung ini.
Sayuran kangkung juga mengandung Omega 3 yang bagus untuk menjaga
kualitas otak. Bagi ibu hamil bisa mengkonsumsi sayuran kangkung supaya
kualitas otak janin terjaga.
Selain itu sayur kangkung bermanfaat juga untuk mengatasi diabetes selama
masa kehamilan dan memperlancar ASI.
7. Tanaman Obat Daun Saga Rambat
africamuseum.be
Tanaman Saga banyak tumbuh liar di pekarangan rumah, kebun atau di
pinggiran jalan. Ada dua jenis tanaman saga, yaitu saga rambat dan pohon
saga, tapi kebanyakan orang menyebut keduanya dengan nama Saga saja.

5. Tanaman Obat Bayam Duriwikimedia.org

Saga termasuk tanaman gulma, dan biasanya menganggu tanaman lain yang
memang sengaja ditanam. Karena dianggap mengganggu, tanaman Saga
sering dibabat habis bahkan dibakar sekalian.

Bayam duri merupakan salah satu spesies dari genus Amaranthus. Bayam
duri berbeda dengan bayam secara umum karena teksturnya yang sedikit
kasar dan pastinya berduri.

Meskipun begitu, daun saga rambat biasa dimanfaatkan sebagai obat batuk
dan obat anti sariawan. Daun saga mengandung beberapa bahan aktif seperti
glycyrrhizin, abrus lactone, asam abrusgenat dan turunan metilnya.

Bayam duri banyak tumbuh liar di pekarangan rumah dan kebun-kebun.
Banyak orang yang menyepelekan tanaman ini, padahal bayam duri
memiliki banyak manfaat dan khasiat manfaat untuk kesehatan tubuh.

Untuk mengobati sariawan dengan daun saga rambat, kamu bisa memetik
daun saga secukupnya lalu di jemur di tempat yang agak panas beberapa
menit sampai layu daunnya.

dr. Setiawan Dalimartha dalam majalah Trubus Agriwidya (1999)
menjelaskan bahwa bayam duri bisa digunakan untuk pengobatan bisul yang
keras, melancarkan pengeluaran ASI, pengobatan gusi yang bengkak
berdarah, kutil, ekzema, luka bakar dan bekas gigitan ular berbisa.

Setelah layu, cuci bersih daunnya kemudian dikunyah-kunyah sampai halus
dan gunakan untuk berkumur juga.

Untuk pengobatan gusi yang luka dan berdarah, siapkan tanaman bayam duri
secukupnya, lalu dibakar dengan alas genteng untuk dijadikan bubuk.
Setelah jadi bubuk, oleskan pada bagian yang sakit.
Untuk pengobatan bisul, siapkan bayam duri segar secukupnya, cuci sampai
bersih lalu digiling halus. Setelah itu campurkan madu secukupnya,
tempelkan pada bagian kulit yang bisul lalu dibalut. Diganti dua kali sehari.

8. Tanaman Obat Tradisional Daun Pacar Cina
biolib.cz
Pacar Cina merupakan tanaman asli Asia Tenggara, tersebar di Sumatera,
Jawa dan beberapa negara tetangga. Tanaman ini biasa ditanam di
pekarangan rumah, ada juga yang tumbuh liar di kebun-kebun yang
mendapat sinar matahari yang cukup.

Untuk melancarkan produksi ASI, siapkan 1 batang bayam duri, cuci sampai
bersih lalu digiling halus. Pakai sebagai tapal disekitar payudara.

Daun pacar cina bisa digunakan untuk menyembuhkan perut yang kembung,
batuk, bisul, susah menelan dan mempercepat proses persalinan karena pacar
cina mengandung alkaloid, minyak atsiri serta garam mineral. Bunga kering
dari tanaman pacar cina juga bisa digunakan sebagai penambah aroma teh
hijau.

6. Tanaman Obat Kangkung

9. Tanaman Obat Landep

wikimedia.org

http://opendata.keystone-foundation.org/

Tanaman Landep berasal dari daerah Asia Tropis dan daerah Afrika Selatan.
Landep biasa tumbuh di tempat yang beriklim kering, di Indonesia tanaman
Landep bisa ditemui di daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 400
meter di atas permukaan laut.
Tanaman Landep tergolong jenis tanaman perdu, tingginya bisa mencapai
1,5 – 2 meter, tak heran kalau tanaman ini ditanam untuk digunakan sebagai
pagar.
Batangnya berkayu, berbuku-buku dan terdapat duri pada setiap ketiak
daunnya. Tanaman landep mengandung beberapa senyawa kimia seperti
flavonoid, saponi, polifenol dan tannin.
Bagian dari tanaman Landep yang biasa digunakan untuk pengobatan yaitu
daun dan akarnya. Daun tanaman Landep bermanfaat untuk pengobatan
sakit perut, beser mani, nyeri pada gusi gigi, kudis, kencing kurang lancar,
demam sakit pinggang dan rematik. Sedangka