URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

4.1.5

URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG

4.1.5.1

KONDISI UMUM

Tujuan penyelenggaraan penataan ruang adalah terwujudnya ruang
nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan akan dapat
dicapai melaui implementasi rencana tata ruang serta koordinasi dan
sinkronisasi

seluruh

pemangku

kepentingan


yang

terlibat

dalam

penyelenggaraan tata ruang. Kota Semarang sudah memiliki Peraturan
Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang Tahun 2011-2031 yang pada saat penetapannya merupakan
perda tata ruang pertama yang disahkan untuk kategori kota metropolitan di
seluruh indonesia. Prestasi itu harus diikuti dengan implementasi rencana
tata ruang baik dari sisi pemanfaatannya maupun sisi pengendalian.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan rencana tata ruang yang
bersifat umum yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah,
rencana struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis,
arahan pemanfaatan ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah baik tingkat nasional (RTRWN), provinsi (RTRWP) maupun RTRW
kab/kota. Tujuan RTRW merupakan arahan perwujudan visi dan misi
pembangunan jangka panjang pada aspek keruangan, yang pada dasarnya
mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif,

dan berkelanjutan

berlandaskan Wawasan

Nusantara

dan

Ketahanan Nasional. Dan yang terpenting adalah, RTRW menjadi dasar
dalam memberikan rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang. Adapun
fungsi dari RTRW itu sendiri diantaranya:
1. Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
2. Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah
3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah
4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta

5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah
6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan
wilayah yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian
insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi; dan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

158

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

7. Acuan dalam administrasi pertanahan.
Kegiatan pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program
pemanfaatan

ruang

beserta


pembiayaannya.

Pemanfaatan

ruang

sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan ruang, baik
pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam
bumi. Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya sebagaimana
dimaksud di atas termasuk jabaran dari indikasi program utama yang termuat
di dalam rencana tata ruang wilayah. Pemanfaatan ruang diselenggarakan
secara bertahap sesuai dengan jangka waktu indikasi program utama
pemanfaatan ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang.
Kota Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki
kedudukan strategis dalam RTRW Nasional, ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Nasional (PKN). Perda RTRW yang sudah berlaku harus segera
diimplementasikan melalui program-program pemanfaatan ruang. Indikasi
program dari RTRW harus menjadi acuan dalam setiap penyusunan program/
kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun anggaran dan tercantum di dalam

APBD.
4.1.5.2

KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pada Urusan penataan ruang diarahkan pada upaya untuk
mewujudkan indikasi program dalam rencana tata ruang ke dalam programprogram pembangunan, penegakan hukum (law enforcement) yang tegas,
dan tersedianya aparat pelaksana yang bertanggung jawab.
Program-program pembangunan pada Urusan penataan ruang yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Program Perencanaan Tata Ruang
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
6. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7. Program Pengelolaan Reklame

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013


Hal -

159

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada
upaya untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam
dokumen rencana tata ruang dan menjadikan landasan serta acuan kebijakan
spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan
ruang dapat berkelanjutan secara teratur dan selaras dengan didukung
aturan hukum yang tegas (law-enforcement).
Pada tahun 2013 program-program yang dilaksanakan pada urusan
Penataan Ruang adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja
dan kualitas layanan publik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
peningkatan

kemampuan

Sumber

Daya

Manusia

(SDM)

dalam

pelaksanaan tugas kedinasan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1.

Program Perencanaan Tata Ruang
Program ini diarahkan untuk fasilitasi dan koordinasi dalam rangka
implementasi rencana tata ruang dengan cara memastikan indikasi
program RTRW masuk dalam program pembangunan tahunan, serta
memastikan setiap program pembangunan mengacu pada dokumen
rencana tata ruang, sehingga dalam jangka waktu yang telah
direncanakan seluruh target program dapat terlaksana sepenuhnya.

2.

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Program ini diarahkan bagi tercapainya struktur dan pola ruang
sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang melalui


L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

160

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

pengendalian pembangunan dan penyediaan media informasi tata
ruang secara visual bagi masyarakat dan stakeholder sehingga
diharapkan hasil-hasil pembangunan, perencanaan infrastruktur kota,
dan perencanaan kota dapat tersosialisasikan dengan baik dan dapat
diakses dengan mudah sehingga masyarakat dan berbagai stakeholder
dapat mengetahui rencana dan perkembangan kota dan pada gilirannya
dapat memberikan respon balik berupa saran dan masukan sehingga
arah pembangunan kota sesuai dengan harapan segenap lapisan
masyarakat.
3.


Program Pengelolaan Reklame
Program ini diarahkan untuk penyusunan updating database reklame
dan pengendalian reklame sehingga pemasangan reklame dapat sesuai
dengan kaidah tata ruang dan keindahan kota, serta intensifikasi
penagihan tunggakan reklame untuk mencapai optimalisasi penerimaan
Pendapatan Asli Daerah di bidang reklame.

4.1.5.3

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.5.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam

Urusan

Penataan

Ruang


pada

tahun

2013

sebesar

Rp.10.582.305.789,- dengan perincian Rp.4.840.479.789,- untuk program
penunjang dan Rp.5.741.826.000,- untuk program yang berkaitan dengan
tugas pelaksanaan teknis pada urusan Penataan Ruang.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Penataan
Ruang adalah sebagai berikut :


Anggaran program penunjang Urusan Penataan Ruang

1.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO

1
2
3
4

KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan Penggandaan

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

203.788.000
350.000.000

149.303.860
184.527.684

73,26
52,72

105.442.500
94.790.000

105.394.200
94.240.000

99,95
99,42

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

161

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

NO

KEGIATAN

5

Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah
Penyelesaian Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian

6
7
8
9
10
11

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

2.

JUMLAH SKPD
SKPD : Dinas PJPR
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan
kendaraan dinas/operasional
Penyediaan jasa administrasi keuangan
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah
Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Dalam
Daerah
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)
10.000.000

REALISASI
PERSEN
ANGGARAN
TASE
(Rp.)
(%)
9.979.500
99,80

628.600.000

603.396.800

95,99

10.000.000
1.000.000

9.962.200
600.000

99,62
60,00

41.145.989
240.000.000

40.932.801
239.337.601

99,48
99,72

30.000.000

30.000.000

100,00

1.714.766.489

1.467.674.646

85,59

40.000.000
28.800.000

38.168.420
14.306.767

95,42
49,68

25.400.000

17.759.000

69,92

198.550.000
4.700.000
52.000.000
35.750.000

183.688.000
4.598.500
51.995.600
30.534.200

92,51
97,84
99,99
85,41

11.800.000
60.000.000

6.422.400
58.474.250

54,43
97,46

35.000.000
2.500.000

25.238.600
1.260.000

72,11
50,40

494.500.000
.209.266.489

432.445.737
1.900.120.383

87,45
86,01

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO

1
2
3
4

5
6
7
8
9
10

KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

270.000.000
66.542.000

265.802.000
64.054.300

98,45
96,26

303.978.000

295.182.851

97,11

15.000.000
655.520.000

14.900.000
639.939.151

99,33
97,62

200.000.000
17.200.000
1.025.691.000

190.695.000
17.000.000
1.012.791.500

95,35
98,84
98,74

22.000.000

18.055.650

82,07

5.000.000

2.846.500

56,93

10.000.000

10.000.000

100

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

162

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

NO
11

3.

KEGIATAN
Pengembangan Website Dinas PJPR
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)
57.000.000
1.336.891.000
1.992.411.000

REALISASI
PERSEN
ANGGARAN
TASE
(Rp.)
(%)
40.602.500
71,23
1.291.991.150
97,77
1.931.930.301
97,72

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO

1
2

KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Sosialisasi PJU dan Reklame
Asuransi Kecelakaan Kerja Pegawai Dinas
PJPR
JUMLAH PROGRAM

4.

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

76.794.800
50.000.000

4.708.200
48.101.000

6,13
96,20

126.794.800

52.809.200

41,65

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

15
16
17
19
20
21

KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan pelaporan target pendapatan
Penyusunan RKA dan DPA Murni
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
Penyusunan RKA dan DPA Perubahan
Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
Penyusunan Renja
Perencanaan Program Kegiatan DTKP
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan DTKP
Penyusunan Laporan CALK
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja)

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

25.000.000

24.151.000

96,60

25.000.000
13.257.500

24.449.950
12.500.000

97,80
94,29

25.000.000

24.999.900

100,00

74.700.000
15.000.000
44.400.000

74.699.900
14.820.000
37.400.000

100,00
98,80
84,23

15.000.000
21.000.000

14.999.900
20.999.650

100,00
100,00

21.000.000

20.559.700

97,90

21.000.000
35.000.000
40.000.000
20.000.000
395.357.500

21.000.000
34.760.000
40.000.000
19.999.900
385.339.900

100,00
99,31
100,00
100,00
97,47

9.000.000
9.000.000

8.120.000
8.120.000

90,22
90,22

20.000.000

17.914.500

89,57

25.650.000
7.000.000

24.240.000
4.774.000

94,50
68,20

9.000.000

6.195.000

68,83

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

163

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

NO
22
23
24

KEGIATAN
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyusunan kua/ppa, rka dan dpa skpd
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)
9.000.000
8.000.000
20.000.000
116.650.000
512.007.500

REALISASI
PERSEN
ANGGARAN
TASE
(Rp.)
(%)
6.024.000
66,93
5.306.300
16.110.000
96.803.800
482.143.700



Anggaran program pelaksanaan Urusan Penataan Ruang

1.

Program Perencanaan Tata Ruang

66,33
80,55
82,99
94,17

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9

9

2.

KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana
Sarana Utilitas Perkotaan
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan
Cagar Budaya
Pembuatan Peta Planning Kota Semarang
Peningkatan Pelayanan Informasi KRK
Labelisasi Bangunan Cagar Budaya
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Kawasan Rejomulyo dan Sekitarnya
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
Kawasan Kali Semarang
Penyusunan Raperda RDTRK
Penyusunan Naskah Akademis Perda PSU
JUMLAH SKPD
SKPD : BAPPEDA
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

193.000.000

143.708.000

74,46

150.000.000

145.353.900

96,9

150.000.000
200.000.000
150.000.000
300.000.000

141.575.000
185.353.000
58.976.000
271.366.800

94,38
92,68
39,32
90,46

300.000.000

275.407.000

91,8

750.000.000
50.000.000
2.243.000.000

685.243.000
48.639.000
1.955.621.700

91,37
97,28
87,19

1.147.625.000

916.988.750

79,9

1.147.625.000
3.390.625.000

916.988.750
2.872.610.450

79,9
84,72

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO

1
2
3
4
5
6
7
8

KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Proses Pengukuran dan Penandaan
Keterangan Rencana Kota
Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan
serta Tempat Usaha
Sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO
Peningkatan Kapasitas Personil Pelayanan
Perijinan IMB
Pembuatan dan Updating Database IMB dan
HO
Penyusunan Pedoman Teknis Ijin Gangguan
Kerjasama Pengelolaan Kawasan dalam
Penataan Ruang
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp.)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

100.000.000

97.840.000

97,84

200.000.000
200.000.000

200.000.000
169.904.000

100
84,95

75.000.000
179.000.000

75.000.000
174.389.400

100
97,42

100.000.000

88.418.000

88,42

100.000.000
50.000.000

92.660.600
49.720.000

92,66
99,44

1.004.000.000

947.932.000

92,26

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

164

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

3.

Program Pengelolaan Reklame
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:

NO

1
2
3
4
5
6
7

ANGGARAN
(Rp.)

KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Updating Database Reklame
Penandaan Reklame
Intensifikasi Penagihan Tunggakan Reklame
Monitoring dan Pemantauan Titik Reklame
Pengendalian Reklame dan PJU
Pengadaan Truck dan Pick Up Wasdal
Reklame
Kajian tentang Tata Letak Reklame di Kota
Semarang
JUMLAH PROGRAM

REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)

PERSEN
TASE
(%)

100.000.000
33.515.000
80.000.000
215.250.000
364.045.000
504.391.000

85.619.000
17.825.000
73.235.000
150.225.400
197.323.000
486.741.788

85,62
53,19
91,54
69,79
54,20
96,50

50.000.000

45.252.000

90,50

1.347.201.000

1.056.221.188

78,40

4.1.5.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Penataan ruang di tahun 2013 mencoba mengimplementasikan
beberapa indikasi program tata ruang dalam RTRW Kota Semarang Tahun
2011-2031. Beberapa kegiatan fasilitasi dan koordinasi serta kegiatan studi
telah dilaksanakan, dalam rangka menyusun acuan implementasi program
RTRW antara lain :
1. Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD).
BKPRD merupakan badan ad hoc yang terdiri dari beberapa SKPD yang
berhubungan dengan kegiatan penataan ruang secara spasial yang
bertugas untuk membantu kepala daerah dalam koordinasi penataan
ruang di daerah. Kegiatan BKPRD difokuskan pada upaya perencanaan,
pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun 2013
dilakukan upaya pendampingan SKPD dalam menyusun programprogram untuk mengimplementasikan RTRW Kota Semarang. Selain itu
BKPRD

juga

memberikan

kajian

terkait

dengan

permasalahan

pengendalian pemanfaatan ruang yang ada di Kota Semarang antara lain
berupa rekomendasi penerbitan KRK untuk pengembangan fungsi
kawasan perumahan dan/atau pemenuhan ruang terbuka hijau publik,
rekomendasi peninjauan peruntukan kawasan industri, dan rekomendasi
ijin lokasi. Di tahun 2013 BKPRD memberikan 4 (empat) surat
rekomendasi untuk beberapa permohonan dari masyarakat.
2. Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

165

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

Pada tahun 2013 dilaksanakan upaya diseminasi dan advokasi informasi
terkait perubahan iklim. Diseminasi informasi kepada stakeholder yang
lebih luas, terutama sektor swasta dan masyarakat, agar memperoleh
informasi yang jelas tentang apa itu perubahan iklim, sehingga mereka
bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kota. Advokasi diberikan
kepada SKPD Pemerintah Kota Semarang pengambil kebijakan dengan
harapan seluruh kebijakan yang diambil lebih sensitif kepada faktor
perubahan iklim.
3. Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Revitalisasi Kota Lama.
Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2013 lebih difokuskan kepada
kegiatan pendampingan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusak
(P3KP) yang pada tahap ini akan dilaksanakan kegiatan penyusunan
usulan kegiatan yang akan dilaksanakan implementasinya (fisik) pada
tahun 2014.
4. Penyusunan Masterplan Sarana Prasarana Pemerintah Kota di Kawasan
Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen.
Implementasi RTRW Kota Semarang pada kawasan PSU yang
diserahkan oleh BSB kepada Pemerintah Kota Semarang, yang
disinergikan dengan Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).
5. Penyusunan Masterplan Simpanglima Kedua.
Perencanaan kawasan simpul aktivitas baru di Semarang Timur sebagai
akibat dari rencana pengembangan Outer dan Middle Ring Road sesuai
dengan yang tercantum dalam RTRW.
6. Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan.
Kegiatan ini merupakan transfer management, penyerahan fasilitas PSU
oleh penyelenggara perumahan kepada Pemerintah Kota dalam hal
penguasaan,

pengoperasian

dan

perawatan

PSU,

transfer

tanggungjawab, penyerahan pengawasan PSU kepada Pemerintah Kota,
transfer kewajiban, perihal pembiayaan, perlindungan konsumen dengan
PSU kepada Pemkot, jaminan hidup layak bagi masyarakat kota maupun
penghuni perumahan. Pada tahun 2013 dilakukan penyerahan PSU oleh
3 pengembang kepada Pemerintah Kota Semarang yaitu: PT. Bukit
Semarang Jaya Metro, PT. Kekancan Mukti, dan Wijayakarya KSO.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

166

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

7. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya.
Penyusunan kebijakan ini, bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi
bangunan cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga
kebijakan pengendalian terhadap bangunan cagar yang dimaksud
sehingga dapat dijadikan pedoman pengembangan bangunan cagar
budaya.
8. Pembuatan Peta Planning Kota Semarang.
Terlaksananya

percepatan

pelayanan

publik

di

bidang

perijinan

bangunan dan merupakan proses alih media arsip menjadi data
elektronik yang dapat diolah sesuai dengan kebutuhannya dan
mendukung penerapan teknologi elektronik sehingga penyelesaian
pekerjaan dapat lebih cepat, akses layanan lebih mudah, pemeliharaan
data lebih murah dan lebih mudah.
9. Peningkatan Pelayanan Informasi KRK.
Peningkatan pelayanan KRK melalui sistem jaringan aplikasi mampu
menyelesaikan penerbitan KRK pada tahun 2013 tercatat 4.223
pengajuan KRK dan yang dikeluarkan sejumlah 4.014 KRK dengan
tingkat capaian sebesar 95,05%.
10. Labelisasi Bangunan Cagar Budaya.
Terlaksananya labelisasi terhadap bangunan cagar budaya terhadap 88
bangunan cagar budaya.
11. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Rejomulyo dan
Sekitarnya.
Tersedianya dokumen RTBL kawasan Rejomulyo dan sekitarnya, suatu
acuan

yang

menjadi

pedoman

bagi

Pemkot

Semarang

dalam

pengendalian pengembangan kawasan perencanaan dan juga sebagai
pengarah pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali
penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan
dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi
panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan.
12. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kali Semarang.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

167

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

Tersedianya dokumen RTBL kawasan Kali Semarang, suatu acuan yang
menjadi

pedoman

bagi

Pemkot

Semarang

dalam

pengendalian

pengembangan kawasan perencanaan dan juga sebagai pengarah
pembangunan

fisik

kawasan

dalam

rangka

penataan

kembali

penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan
dan sarana lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi
panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan.
13. Penyusunan Raperda RDTRK.
Tersedianya Naskah Akademis dan dokumen Rancangan Perda RDTRK
sebagai pendukung dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah
(Perda) RDTR Kota Semarang.
14. Penyusunan Naskah Akademis Perda PSU.
Tersedianya dokumen Naskah Akademis Perda PSU sebagai pendukung
dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Perda) PSU Kota
Semarang.
15. Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota.
Terlaksananya pelayanan masyarakat terhadap proses pengukuran pada
pemohon KRK disertai penandaan Garis Sempadan Bangunan (GSB)
dan

Garis

Sempadan

Jalan

(GSJ)

setelah

memperhatikan

pedoman/acuan peta planning Tata Ruang Kota Semarang, mencapai
1.000 pemohon KRK.
16. Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG).
Terlaksananya operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dalam
menjalankan fungsinya secara optimal memberikan saran dan masukan
untuk bangunan tertentu atau perijinan bangunan gedung, pada tahun
2013 dilaksanakan kegiatan untuk 14 bangunan/ gedung.
17. Pengawasan dan Pengendalian Bangunan serta Tempat Usaha.
Terbentuknya Tim Pengawasan dengan tujuan agar dapat melaksanakan
pengawasan terhadap bangunan dan tempat usaha yang belum berijin
dan pengawasan terhadap pelaku pembangunan/usaha di 16 Kecamatan
yang melakukan pelanggaran atas ijin yang sudah diterbitkan Pemerintah
Kota Semarang.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

168

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

18. Sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO.
Terlaksananya sosialisasi Perda Bangunan dan Perda HO, supaya
masyarakat paham akan aturan dalam pengajuan ijin bangunan dan ijin
gangguan/ HO, sosialisasi ini dilaksanakan pada 8 Kecamatan yaitu
Kecamatan

Semarang

Tengah,

Kecamatan

Semarang

Selatan,

Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan
Banyumanik, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati dan
Kecamatan Tugu.
19. Peningkatan kapasitas personil pelayanan perijinan IMB.
Terlaksananya pelatihan teknis bangunan gedung dan pengawas
bangunan bagi personil DTKP sebanyak 30 personil, serta meningkatnya
kualitas pelayanan ijin IMB dan ijin Gangguan.
20. Pembuatan dan updating database IMB dan HO.
Terlaksananya pelatihan dan pembuatan program data base IMB, HO
dan Pengawasan dengan volume sebanyak 3.800 data IMB/HO.
21. Penyusunan pedoman teknis ijin gangguan.
Tersedianya dokumen pedoman teknis ijin gangguan yang mengatur
segala peraturan atas ijin gangguan yang diajukan kepada Pemerintah
Daerah.
22. Kerjasama pengelolaan kawasan dalam penataan ruang.
Terwujudnya fasilitasi kegiatan Badan Pengelola Kawasan Kota Lama
yang meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan tata ruang.

4.1.5.4

PERMASALAHAN

Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan
Ruang pada tahun 2013 yaitu :
1. Pemahaman

stakeholder

terkait

RTRW

masih

rendah

sehingga

implementasi pengendalian tata ruang belum optimal.
2. Pelaksanaan program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim belum bisa
terintegrasi dengan program lain.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

169

BAB IV – Urusan Wajib Penataan Ruang

3. Upaya labelisasi bangunan cagar budaya menghadapi kendala terkait
penolakan pemilik bangunan untuk dilabelisasi, karena bangunan yang
sudah diberi label tidak bisa dilakukan pengembangan lebih lanjut.
4.1.5.5

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2011–2031 yang telah
ditetapkan sebagai Perda No. 14 tahun 2011 untuk terus disosialisasikan
kepada seluruh stakeholder di Kota Semarang.
2. Sosialisasi tentang perubahan iklim terus dilaksanakan, dan dibarengi
dengan program-program percontohan untuk memberikan gambaran ke
masyarakat mengenai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
3. Dalam upaya labelisasi bangunan cagar budaya dilakukan sosialisasi
terus menerus kepada pemilik bangunan, dan rekomendasi dari Tim Ahli
Cagar Budaya agar para pemilik bangunan cagar budaya tersebut diberi
insentif tertentu apabila bangunannya diberi label oleh Pemerintah Kota
Semarang.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

170