HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PERSEPSI PELUANG KERJA DI BIDANG AKUNTANSI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA | Yuliyaningsih | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2720 6112 1 SM

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausah Agustus, 2013
HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN
DAN PERSEPSI PELUANG KERJA DI BIDANG AKUNTANSI
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA
Ika Pina Yuliyaningsih, Susilaningsih, Jaryanto
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ikapina127@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
kewirausahaan dan persepsi peluang kerja di bidang akuntansi dengan minat berwirausaha
siswa SMK. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi
adalah seluruh siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo. Sampel adalah sejumlah
populasinya karena merupakan penelitian populasi yaitu 76 responden. Data dikumpulkan
dengan instrumen tes dan angket. Uji coba dilakukan pada 30 siswa kelas XII Akuntansi
SMK PGRI Sukoharjo. Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product momen dan
regresi.
Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara

pengetahuan kewirausahaan dengan minat berwirausaha, (2) terdapat hubungan negatif dan
tidak signifikan antara persepsi peluang kerja di bidang akuntansi dengan minat berwirausaha,
(3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dengan minat
berwirausaha serta terdapat hubungan negatif dan signifikan antara persepsi peluang kerja di
bidang akuntansi dengan minat berwirausaha. Pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh
yang lebih tinggi terhadap minat berwirausaha siswa dibanding persepsi peluang kerja di
bidang akuntansi.
Kata Kunci: Minat Berwirausaha
ABSTRACT
The objectives of the research are to investigate the correlation between the
entrepreneurship knowledge and the perception on employment opportunity in accounting
field to the entrepreneurship interest. This research used the descriptive quantitative
correlational research method. The population of the research was the students in Grade XII
of Accounting Department of State Vocational High School 1 of Sukoharjo as many as 76
students. The samples of the research were 76 respondents, and were taken by using the total
sampling technique. The data of the research were gathered through test and questionnaire.
Try out were done to 30 students in Grade XII of Accounting Department of State Vocational
High School PGRI of Sukoharjo. The proposed hypotheses of the research were tested by
using the product moment correlation and regression techniques of analyses.
The results of the research are as follows: (1) there is a positive and significant

correlation between the entrepreneurship knowledge and the entrepreneurship interest, (2)
there is a negative and insignificant correlation between the perception on employment
opportunity in accounting field and the entrepreneurship interest, and (3) there is a positive
and significant correlation of the entrepreneurship knowledge and there is a negative and
significant correlation of the perception on employment opportunity in accounting field to the
131

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
entrepreneurship interest. The entrepreneurship knowledge has a higher effect on the
entrepreneurship interest than the perception on employment opportunity in accounting field.
Keywords: Entrepreneurship Interest
mengalami peningkatan. Berdasarkan data

PENDAHULUAN
Saat

ini,

masih


penelusuruan lulusan yang diperoleh dari

dihadapkan pada masalah pengangguran

sekolah, lulusan SMKN 1 Sukoharjo

terdidik.

Tahun

Jumlah

Indonesia

pengangguran

di

Pelajaran


2011/2012

yang

Indonesia berdasarkan data dari Badan

belum/tidak bekerja mencapai 83 lulusan

Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2012

(26,7%) atau meningkat sebanyak 16

mencapai 7,24 juta orang dengan Tingkat

lulusan (4,6%) dari tahun sebelumnya

Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar

yaitu 67 lulusan (22,1%).


6,14%. Tingkat Pengangguran Terbuka

Kewirausahaan

menjadi

solusi

(TPT) terbesar masih ditempati oleh

terbaik yang diprogramkan pemerintah dan

lulusan pendidikan menengah yaitu lulusan

menjadi salah satu tujuan dari Sekolah

SMA sebesar 9,60% dan SMK sebesar

Menengah Kejuruan (SMK) yang telah


9,87%.

ditetapkan dengan permendiknas. Sesuai
Menurut

Peraturan

Pemerintah

dengan

peraturan

Menteri

Pendidikan

No. 66 Tahun 2010, Sekolah Menengah

Nasional Repulik Indonesia Nomor 23


Kejuruan (SMK) merupakan salah satu

Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah

bentuk pendidikan formal kejuruan pada

Nomor 19 Tahun 2005, standar kompetensi

jenjang

SMK

lulusan pada SMK yaitu menghasilkan

merupakan pendidikan menengah kejuruan

lulusan yang siap menjadi tenaga kerja

sebagai lanjutan dari SMP, MTs atau


atau

bentuk

pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan

pendidikan

lain

menengah.

yang

sederajat/diakui

sama/setara SMP atau MTs.
SMK


Negeri

berwirausaha

dan

melanjutkan

kejuruannya.
Sukoharjo

Program keahlian yang ada di

merupakan Sekolah Menengah Kejuruan

SMK Negeri 1 Sukoharjo yaitu Akuntansi,

Kelompok

Administrasi Perkantoran, Pemasaran dan


Bidang

1

Keahlian

Bisnis

Manajemen dan Teknologi Informasi &

Teknik

Komputer

Jaringan.

Masing-

Komunikasi. Jumlah lulusan SMK Negeri


masing

program

keahlian

tersebut

1 Sukoharjo yang belum/tidak bekerja juga

memiliki tujuan yang berbeda satu dengan
132

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
yang

lainnya.

Walaupun

demikian,

bahwa, ”Kewirausahaan merupakan hasil

menyiapkan wirausahawan menjadi misi

dari proses disiplin dan sistematis dalam

dari sekolah ini untuk semua program

menerapkan

keahlian, tetapi misi ini belum bisa

terhadap kebutuhan dan peluang di pasar”

terwujud.

(2008: 59).

Berdasarkan

dan

inovasi

Kreativitas dan inovasi

survey

merupakan kemampuan yang ada pada diri

pendahuluan pada beberapa siswa di SMK

seseorang untuk diolah sebaik mungkin

Negeri 1 Sukoharjo, kebanyakan dari

agar dapat meningkatkan taraf

mereka belum ada rencana atau keinginan

Lebih lanjut Hendro menyatakan bahwa,

untuk berwirausaha setelah lulus dari

”Entrepreneurship

SMK. Setelah lulus, mereka akan mencari

kemampuan untuk mengelola sesuatu yang

pekerjaan yang disediakan oleh instansi

ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan

pemerintah

tentunya

dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)

mereka ingin bekerja sesuai dengan bidang

sehingga bisa meningkatkan taraf hidup

keahliannya. Selain itu, berdasarkan data

Anda di masa mendatang” (2011: 30).

penelusuran

Wirausahawan merupakan individu yang

maupun

lulusan

hasil

kreativitas

swasta,

SMK

Negeri

1

adalah

suatu

Sukoharjo diketahui pula bahwa minat

melaksanakan

lulusan untuk berwirausaha masih jauh

Sedangkan,

dari yang diharapkan. Lulusan SMK

kegiatannya. Istilah wirausaha berkembang

Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran

dengan asal katanya adalah terjemahan

2010/2011 yang berwirausaha hanya dua

dari

(2) siswa, masing-masing dari Program

pengertian wirausaha terdiri dari dua kata

Keahlian Akuntansi dan Teknik Komputer

yaitu wira berarti manusia unggul, teladan,

Jaringan. Sedangkan untuk tahun pelajaran

pejuang atau kasatria, berbudi luhur dan

2011/2012 tidak ada satu pun lulusan yang

usaha berarti penciptaan kegiatan atau

berwirausaha.

berbagai aktivitas bisnis. Wirausahawan

Kewirausahaan menuntut adanya
sikap

disiplin

dan

sistematis

adalah

dalam

kegiatan

hidup.

berwirausaha

entrepreneur.

(1)

kewirausahaan.
merupakan

Apabila

diuraikan,

seseorang/individu

yang

memulai dan atau mengoperasikan sebuah

penerapan inovasi dan kreativitas untuk

usaha/bisnis,

memecahkan

serta

menemukan

mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal

membangun

ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

memenuhi kebutuhan pasar tersebut, (3)

Zimmerer,

para individu yang berani mengambil

persoalan

Scarborough

hidup

dan

Wilson
133

(2)

para

individu

yang

pasar

dan

yang

dapat

kebutuhan
usaha

baru

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
resiko,

memberikan

dorongan

untuk

tanpa takut dengan resiko yang akan

perubahan, inovasi dan kemajuan (Saiman,

terjadi.

2009).

Pengetahuan
Minat merupakan suatu bentuk

dorongan/motivasi

instrinsik

2009).

berwirausaha

Minat

kewirausahaan

merupakan salah satu faktor pemicu minat

(Ormrod,

berwirausaha.

akan

memeroleh

Seseorang
pelatihan,

telah

mata

kuliah,

menjadikan seseorang lebih giat mencari

seminar,

dan memanfaatkan peluang usaha dengan

tertarik

untuk

mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

2009).

Ada

Minat tidak cukup dibawa sejak lahir tetapi

memengaruhi

tumbuh dan berkembang sesuai dengan

menekuni dunia kewirausahaan (triggering

faktor-faktor yang memengaruhinya. Hal

event)

ini karena minat diartikan sebagai suatu

environment

usaha

Adanya

dan

kemauan

individu

untuk

kursus

yang

kewirausahaan
berwirausaha

tiga

(3)

seseorang

yaitu

dan

(Saiman,

faktor

yang

tertarik

dan

personal,

faktor

faktor

sumber-sumber

akan

faktor

sociological.
yang

dapat

mempelajari dan mencari sesuatu baik

dimanfaatkan, pelatihan, seminar bisnis

individu itu mempunyai bakat atau tidak

dapat

(Iskandar, 2001). Lebih jelas mengenai

berwirausaha (Alma, 2010).

mendorong

minat berwirausaha, Fu’adi, Eko dan
Murdani

menyatakan,

berwirausaha
ketertarikan,

adalah
serta

Mata

kewirausahaan

merupakan salah satu pelajaran yang

keinginan,

diajarkan pada kurikulum SMK. Pelajaran

kesediaan

individu

ini

mencakup

kewirausahaan.

keras

pelajaran

berkemauan

pelajaran

untuk

”Minat

melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja
atau

seseorang

keras

untuk

teori

dan

Diajarkannya

kewirausahaan

di

praktik
mata
SMK

berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya,

merupakan salah satu bentuk pemberian

tanpa merasa takut dengan resiko yang

pengetahuan kewirausahaan kepada siswa

akan terjadi, dapat menerima tantangan,

agar siswa berminat untuk menekuni

percaya diri, kreatif, dan inovatif serta

bidang

mempunyai kemampuan dan keterampilan

dilakukan karena adanya anggapan bahwa

untuk memenuhi kebutuhan” (2009: 93).

pengetahuan kewirausahaan berhubungan

Hal

berwirausaha

dengan minat berwirausaha. Hasil-hasil

merupakan keinginan, ketertarikan, serta

penelitian terdahulu juga menyimpulkan

kesediaan individu untuk bekerja keras

bahwa

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

ini

berarti,

minat

134

kewirausahaan.

pengetahuan

Hal

tersebut

kewirausahaan

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
Semakin

meningkatnya

pengetahuan

dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sektor

maka

akan

lainnya (sektor pertambangan, listrik, gas

untuk

dan air) dan sektor keuangan. Pada

berwirausaha. Akan tetapi, kemungkinan

Agustus 2012 Tingkat Kesempatan Kerja

sebagian besar siswa SMKN 1 Sukoharjo

(TKK) sektor lainnya sebesar 1,57% dan

belum memiliki pengetahuan yang luas

sektor keuangan yakni sebesar 2,25%.

tentang kewirausahaan. Hal ini sesuai

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) sektor

dengan yang dikemukakan beberapa siswa

keuangan

Program

mengalami

kewirausahaan

seseorang

meningkatkan

minatnya

Keahlian

menurut

Akuntansi

mereka

bahwa,

pengetahuan

pada

Agustus

penurunan

2012

jika

juga

dibanding

Februari 2012 yakni sebesar 0,06%.

kewirausahaan yang diberikan di sekolah

Tingkat
yang

pengangguran

cukup membantu mereka secara teori,

Indonesia

tetapi pengetahuan kewirausahaan yang

diimbangi dengan tingkat kesempatan

diperoleh tersebut dirasa belum cukup

kerja

ketika mereka harus berkecimpung sendiri

keuangan yang menjadi tujuan bekerja

dalam dunia kewirausahaan.

oleh

yang

masih

rendah,

sebagian

besar

cukup

di

terlebih

siswa

tinggi

sektor

Program

Berdasarkan data yang diolah dari

Keahlian Akuntansi sampai pada Agustus

Berita Resmi Statistik BPS, Tingkat

2012 hanya berhasil menyerap tenaga kerja

Kesempatan Kerja (TKK) di Indonesia

sebesar 2,66 juta orang dengan Tingkat

pada Agustus 2012 mencapai 93,86%. BPS

Kesempatan

menjelaskan,

mengindikasikan

menurun yakni pada Agustus 2012 sebesar

besarnya penduduk usia kerja yang bekerja

2,25% turun dari 2,31% pada Februari

atau sementara tidak bekerja di suatu

2012. Keadaan tersebut akan menimbulkan

negara atau wilayah. Tingkat kesempatan

persepsi yang berbeda-beda pada siswa

kerja diukur sebagai persentase orang yang

SMK program keahlian akuntansi terhadap

bekerja terhadap jumlah penduduk yang

peluang kerja di sektor keuangan. Sebagian

termasuk

besar siswa akan

”TKK

angkatan

kerja” (2004:

6).

Kerja

(TKK)

cenderung

berpersepsi

bahwa

Komposisi penyerapan tenaga kerja di

kesempatan/peluang kerja sektor keuangan

Indonesia sampai pada tahun 2012 secara

bagi lulusan SMK program keahlian

berurutan

akuntansi

didominasi

pertanian,

oleh

sempit

karena

jasa

kesempatan/peluang kerja tersebut tidak

industri.

hanya menampung dari lulusan SMK

Sementara sektor yang paling rendah

melainkan harus bersaing juga dengan

kemasyarakatan

perdagangan,

sektor

dan

sektor

135

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
lulusan perguruan tinggi, tetapi ada juga

Diajarkannya

mata pelajaran

yang berpersepsi luas karena kurangnya

kewirausahaan

informasi yang lengkap.

mengubah paradigma berfikir siswa. Siswa

Seseorang juga dapat

diharapkan

dapat

tertarik

yang semula bertujuan mencari pekerjaan

untuk berwirausaha karena dipicu oleh

setelah lulus mungkin bisa berubah fikiran

keadaan yang dialaminya. Salah satu faktor

untuk menciptakan lapangan kerja sendiri

yang memengaruhi seseorang memilih

karena memperoleh pengetahuan tentang

kewirausahaan sebagai jalan hidupnya

kewirausahaan. Apalagi dengan melihat

yaitu

kenyataan yang ada tentang peluang kerja,

faktor

keterpaksaan/keadaan

(Hendro, 2011). Keadaan yang memaksa

diharapkan

seseorang untuk menjadi wirausahawan

persepsi yang tepat tentang peluang kerja

diartikan sebagai suatu keadaan yang

di

karena sudah tidak ada pilihan lagi untuk

kewirausahaan

memperoleh pendapatan selain dengan

mengarahkan pola berpikir siswa ketika

berwirausaha. Lebih lanjut Saiman (2009)

persepsi siswa terhadap peluang kerja di

menyatakan

peristiwa

bidang

seseorang

menjadi

diantaranya,

yang

memicu

wirausahawan

”Sulitnya

siswa

bidang

dapat

memberikan

akuntansi.
yang

akuntansi

dimungkinkan

Pengetahuan
luas

dapat

sempit,
untuk

yaitu
berminat

memperoleh

berwirausaha. Sehubungan dengan hal

pekerjaan – melamar pekerjaan di berbagai

tersebut Zimmerer, et al menyatakan

instansi

bahwa, ”Banyak akademi dan universitas

yang

selalu

ditolak

(karena

memang sempitnya kesempatan kerja)”

menyadari

bahwa

kewirausahan

(hlm. 25). Seseorang yang berpersepsi

merupakan

mata kuliah

yang sangat

bahwa kesempatan/peluang kerja yang ada

populer.

di bidang akuntansi sempit maka akan

kesempatan

timbul

untuk

perusahaan Amerika dan jalur karier yang

sebaliknya,

kurang menjanjikan, jumlah mahasiswa

tetapi kemungkinan sebagian besar siswa

yang menginginkan memiliki bisnis sendiri

Program Keahlian Akuntansi SMKN 1

sebagai karier meningkat dengan cepat”

Sukoharjo

(2008: 20). Pendapat ini mengandung

ketertarikannya

berwirausaha,

begitu

belum

juga

memiliki

persepsi

Dihantui
kerja

bahwa

oleh

berkurangnya

di

perusahaan-

tersebut. Siswa belum dapat memberikan

maksud

persepsi yang tepat sesuai dengan keadaan

kewirausahaan sudah menjadi kebutuhan

sebenarnya.

bagi siswa/mahasiswa. Adanya ketakukan
berkurangnya
136

mata

kesempatan

pelajaran

kerja

di

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
Sedang
M – 1SD ≤ X < M + 1SD
(Sumber: Azwar, 2012)

perusahaan-perusahaan dan jalur karir
yang kurang menjanjikan
minat

bagi

menimbulkan

siswa/mahasiswa

Variabel dalam penelitian ini

untuk

memiliki usaha sendiri sebagai jalur

meliputi

karirnya. Oleh karena itu, hal tersebut

dependen. Variabel independen dalam

memicu penulis untuk mengkajinya lebih

penelitian

lanjut bagi siswa SMK Program Keahlian

kewirausahaan (X1) dan persepsi peluang

Akuntansi. Dengan demikian, penelitian

kerja di bidang akuntansi (X2). Sedangkan

ini

variabel

dilakukan

mengetahui

dengan

tujuan

hubungan

antara

untuk

variabel

ini

independen

yaitu

dependennya

berwirausaha. Populasi

(1)

dan

pengetahuan

adalah

minat

yaitu seluruh

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1

berwirausaha, (2) persepsi peluang kerja di

Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel

bidang

menggunakan

akuntansi

dengan

minat

teknik

sampling

pengetahuan

nonprobability sampling dengan sampling

kewirausahaan dan persepsi peluang kerja

jenuh. Oleh karena itu, sampel yang

di

digunakan sejumlah populasinya yaitu

berwirausaha,

bidang

(3)

akuntansi

berwirausaha

pada

dengan

siswa

kelas

minat

sebanyak 76 responden.

XII

Data

Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo

kewirausahaan

Tahun Pelajaran 2012/2013.

variabel

pengetahuan

(X1)

dikumpulkan

menggunakan instrumen tes berbentuk
multiple choice. Skala yang digunakan

METODE PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan di

untuk penilaian yaitu skala guttman.

SMK Negeri 1 Sukoharjo pada siswa kelas

Jawaban benar akan mendapatkan nilai 1

XII Akuntansi Tahun Pelajaran 2012/2013.

dan 0 untuk jawaban yang salah. Data

Metode yang digunakan yaitu deskriptif

variabel persepsi peluang kerja di bidang

kuantitatif

korelasional.

akuntansi

diperoleh

dideskripsikan

Data

yang

dan

minat

berwirausaha

berdasarkan

dikumpulkan dengan instrumen angket

kategorisasi penyusunan skala penilaian

dengan alternatif jawaban dari tidak sesuai

sebagai berikut:

sampai sangat sesuai. Skala skor jawaban
yang digunakan yaitu skala likert. Menurut

Kategori
Rendah
Tinggi

Sugiyono, ”Skala Likert digunakan untuk

Kriteria
X < M – 1SD
X ≥ M+ 1SD

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
137

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
seseorang atau sekelompok orang tentang

komputer program SPSS 16.0 for windows,

fenomena sosial” (2010: 134).

maka pengkategorisasian skor pengetahuan

Uji coba/try out dilakukan pada

kewirausahaan, persepsi peluang kerja di

30 siswa kelas XII Akuntansi SMK PGRI

bidang akuntansi dan minat berwirausaha

Sukoharjo.

siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1

Adapun

pertimbangan

dilakukan uji coba/try out di SMK PGRI
Sukoharjo

yaitu

program

Sukoharjo sebagai berikut:

keahlian

akuntansinya memiliki hasil akreditasi

Tabel 2 Distribusi Kategorisasi

yang sama dengan Program Keahlian

Y
X1
X2
No. Kategori
Frek % Frek % Frek %
1 Rendah 11 14,47 12 15,79 12 15.79
2 Tinggi
13 17,11 12 15,79 14 18,42
3 Sedang 52 68,42 52 68,42 50 65,79

Akuntansi di SMK Negeri 1 Sukoharjo
yaitu A. Validitas tes menggunakan teknik
korelasi point biserial dan validitas angket

(Sumber: Data Primer Diolah, 2013

menggunakan rumus korelasi Product
Moment. Reliabilitas tes menggunakan

Sebagian besar siswa kelas XII

pendekatan single test-single trial dengan

Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo

Formula Kuder-Richardson yaitu rumus

memiliki

KR20 dan angket menggunakan rumus

termasuk dalam kategori sedang, yakni

Alpha.

sebanyak 52 siswa (68,42%). Hal sama
Uji

prasarat

analisis

terjadi

dalam

minat

pula

berwirausaha

pada

yang

pengetahuan

penelitian ini meliputi uji normalitas data,

kewirausahaan dan persepsi peluang kerja

linieritas, multikolinearitas, autokolerasi

di bidang akuntansi yang dimiliki siswa.

dan

Pengujian

Sebanyak 52 siswa (68,42%) memiliki

hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi

tingkat pengetahuan kewirausahaan yang

dan regresi ganda. Untuk mengetahui

tergolong dalam kategori sedang dan 50

hubungan masing-masing antara variabel

siswa

independen dengan variabel dependen

peluang kerja di bidang akuntansi juga

digunakan teknik korelasi dan regresi

tergolong dalam kategori sedang.

heteroskedastisitas.

(65,79%)

Hipotesis

sederhana.
terdapat

data

pertama

hubungan

terhadap

menyatakan

positif

antara

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

persepsinya

berwirausaha.

yang

Berdasarkan

perhitungan

dikumpulkan dan diolah menggunakan

yang dilakukan dengan bantuan komputer

statistik

program SPSS 16.0 for windows diperoleh

deskriptif

dengan

bantuan
138

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
hasil persamaan regresi antara variabel

berarti, minat berwirausaha siswa akan

pengetahuan kewirausahaan (X1) dengan

meningkat

minat berwirausaha (Y) adalah Y = 66,421

kewirausahaan siswa meningkat. Hasil ini

+ 3,201X1. Persamaan regresi tersebut

didukung juga dengan deskripsi data nilai

menunjukkan

konstan

pengetahuan kewirausahaan siswa yang

sebesar 66,421. Hal ini berarti jika nilai X1

sebagian besar tergolong dalam kategori

dalam obyek penelitian sama dengan nol,

sedang sebanyak 52 siswa (68,42%) dan

maka besarnya variabel dependen (Y) akan

skor minat berwirausaha pada kategori

sebesar 66,421.

yang sama yaitu kategori sedang sebanyak

bahwa

harga

jika

pengetahuan

Hasil koefesien korelasi (ρ) antara

52 siswa (68,42%). Adanya mata pelajaran

X1 dengan Y sebesar 0,431. Koefesien

kewirausahaan yang diajarkan baik secara

korelasi

makna

teori maupun praktik sangat dibutuhkan

bahwa terdapat tingkat korelasi positif

oleh Siswa Kelas XII Akuntansi SMK

yang

Negeri 1 Sukoharjo untuk memantapkan

tersebut

sedang

memberikan

antara

kewirausahaan

pengetahuan

dengan

minat

keinginannya berwirausaha.

berwirausaha. Secara parsial, hubungan

Hasil penelitian ini mendukung

antara pengetahuan kewirausahaan dengan

hasil penelitian Sukmana (2008) yang

minat berwirausaha adalah signifikan. Hal

menunjukkan

ini ditunjukkan dari hasil ρ hitung yang

kewirausahaan memiliki hubungan positif

dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf

dengan

signifikansi 5% bahwa ρ hitung > rtabel

dengan hasil penelitian tersebut, Wibowo

atau 0,431 > 0,226. Dengan demikian,

(2011)

hipotesis

pertama

pembelajaran berhubungan positif dengan

terdapat

hubungan

yang

menyatakan

bahwa

motivasi

pendidikan

wirausaha.

menyatakan

bahwa

Sejalan

faktor

antara

minat berwirausaha. Hasil yang sama

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

ditunjukkan pula pada hasil penelitian

berwirausaha terbukti.

Ahmed, et al (2010) bahwa peningkatan

positif

pengetahuan

Hubungan yang terjadi antara

kewirausahaan

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

meningkatkan

berwirausaha

wirausaha. Lebih lanjut hasil penelitian

pada

siswa

kelas

XII

pilihan

Aprilianty

Tahun

adalah

pengetahuan kewirausahaan berpengaruh

hubungan yang positif dan signifikan

positif dan signifikan terhadap minat

dengan tingkat korelasi sedang. Hal ini

berwirausaha

2012/2013

139

menyatakan

menjadi

Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo
Pelajaran

(2012)

untuk

akan

siswa

SMK

bahwa

Rumpun

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.

maka besarnya variabel dependen (Y) akan

Tingkat pengetahuan kewirausahaan siswa

sebesar 75,770.
Hasil koefesien korelasi (ρ) antara

memberikan kontribusi terhadap minat
siswa untuk berwirausaha.
Peningkatan

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

terhadap

pilihan

dengan minat berwirausaha sebesar -0,153.

untuk berwirausaha dapat tercapai jika

Koefesien korelasi tersebut memberikan

pengetahuan tentang kewirausahaan juga

makna bahwa terdapat tingkat korelasi

meningkat. Hasil penelitian ini mendukung

negatif

teori yang dinyatakan oleh Hendro (2011)

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

bahwa pengetahuan kewirausahaan yang

berwirausaha. Secara parsial, hubungan

luas tidak hanya akan meningkatkan minat

antara persepsi peluang kerja di bidang

berwirausaha

akuntansi

saja,

melainkan

juga

yang

sangat

dengan

rendah

minat

antara

berwirausaha

menghasilkan hasil yang lebih besar

adalah tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan

daripada mencari kerja/menjadi karyawan.

dari hasil ρ hitung yang dikonsultasikan

Pengetahuan

menjadi

dengan rtabel pada taraf signifikansi 5%,

utama

bahwa ρ hitung < rtabel atau 0,153 < 0,226.

seseorang untuk kesuksesan dan ketahanan

Dengan demikian, hipotesis kedua yang

berwirausaha.

menyatakan terdapat hubungan negatif

perwujudan

kewirausahaan
kebutuhan

Hipotesis

modal

kedua

menyatakan

antara pengetahuan kewirausahaan dengan

terdapat hubungan negatif antara persepsi

minat berwirausaha adalah terbukti.

peluang kerja di bidang akuntansi dengan
minat

berwirausaha.

perhitungan

Berdasarkan

dilakukan

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

dengan

dengan minat berwirausaha pada siswa

bantuan komputer program SPSS 16.0 for

kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1

windows diperoleh hasil persamaan regresi

Sukoharjo adalah

antara variabel persepsi peluang kerja di

tidak signifikan. Hal ini berarti jika

bidang akuntansi (X2) dengan minat

persepsi siswa terhadap peluang kerja di

berwirausaha (Y) adalah Y =

75,770 -

bidang akuntansi sempit, maka akan

regresi

tersebut

meningkatkan minat berwirausaha siswa,

harga

konstan

tetapi peningkatan minat berwirausaha

sebesar 75,770. Hal ini berarti jika nilai X2

yang dipengaruhi oleh persepsi siswa

dalam obyek penelitian sama dengan nol,

terhadap peluang kerja di bidang akuntansi

0,310X2.

yang

Hubungan yang terjadi antara

Persamaan

menunjukkan

bahwa

hubungan negatif dan

tersebut tidak signifikan. Hasil penelitian
140

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
ini mendukung hasil penelitian Kennedy,et

persepsi siswa terhadap peluang kerja di

al (2003) yang menyatakan bahwa siswa

bidang akuntansi termasuk dalam kategori

yang memulai usaha karena tidak ada

sedang sebesar 65,79% dan tingkat minat

pekerjaan yang tersedia (peluang kerja

berwirausaha termasuk dalam juga dalam

sempit) secara signifikan akan memulai

kategori sedang, tetapi dengan prosentase

usaha,

ini

yang lebih besar yakni 68,42%. Siswa

peningkatan minat berwirausaha yang

yang berpersepsi bahwa peluang kerja di

dipengaruhi oleh sempitnya peluang kerja

bidang akuntansi luas (18,42%) lebih

di bidang akuntansi tidak signifikan.

tinggi dibanding yang berpersepsi sempit

Adapun perbedaan tersebut disebabkan

(15,79%), tetapi minat berwirausaha siswa

karena menurut penelitian Kennedy, et al

yang tergolong tinggi jauh lebih banyak

(2003) seseorang yang tertarik untuk

(18,42%)

memulai usaha karena tidak ada pekerjaan

berwirausahanya rendah (15,79%). Hal ini

yang tersedia tersebut dipengaruhi adanya

berarti,

tekanan dari keluarga, teman maupun yang

berpersepsi

lain (subjective norm). Sedangkan, pada

akuntansi luas, tetapi berminat untuk

penelitian ini lebih berhubungan pada

berwirausaha. Artinya, ada faktor/pemicu

persepsi siswa terhadap peluang kerja di

lain

bidang

minat

berminat berwirausaha selain variabel yang

oleh

diteliti. Hal tersebut dapat dimaklumi

variabel lain, sehingga hasilnya sedikit

karena banyaknya faktor/pemicu yang

berbeda.

memengaruhi

tetapi

pada

akuntansi

berwirausaha

tanpa

penelitian

dengan
dipengaruhi

Hasil penelitian ini sejalan dengan

dibanding

ada

yang

beberapa
peluang

minat

siswa

kerja

di

yang
bidang

yang memengaruhi siswa untuk

siswa

berminat

untuk

triggering event.

berwirausaha seperti

hasil penelitian Jesurajan dan Gnanadhas

Triggering Event terbagi menjadi 3 faktor

(2011)

bahwa,

yakni faktor personal, faktor environment

faktor opportunities and necessitie tidak

dan faktor sociological (Alma, 2010).

dipertimbangkan

Selain

yang

signifikan
Employment

mengungkapkan

sebagai

dalam
opportunities

faktor

yang

penelitiannya.

itu

menyatakan

merupakan

memengaruhi

Hendro
ada

(2011)
9

juga

faktor

seseorang

yang
memilih

salah satu variabel yang ada di dalam

kewirausahaan sebagai jalan hidupnya

faktor opportunities and necessitie.

yaitu

Hasil penelitian ini didukung

faktor personal,

suasana

kerja,

tingkat pendidikan, kepribadian, prestasi

dengan hasil deskripsi data yakni tingkat

pendidikan,
141

dorongan

keluarga,

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
lingkungan dan pergaulan, ingin lebih

dari 0, sehingga memberikan makna bahwa

dihargai

keterpaksaan.

terdapat hubungan antara pengetahuan

Walaupun demikian, persepsi peluang

kewirausahaan dan persepsi peluang kerja

kerja di bidang akuntansi tetap memiliki

di

kontribusi yaitu mempunyai hubungan

berwirausaha. Secara simultan, hubungan

yang negatif dengan minat berwirausaha

antara pengetahuan kewirausahaan dan

meskipun tidak signifikan, sehingga dapat

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

digunakan untuk membantu pendidik agar

dengan

dapat mengarahkan siswa dalam memberi

signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil

persepsi yang tepat sesuai dengan keadaan.

Fhitung yang dikonsultasikan dengan Ftabel

dan

faktor

Hipotesis
terdapat

ketiga

hubungan

menyatakan

akuntansi

minat

dengan

berwirausaha

minat

adalah

pada taraf signifikansi 5%, bahwa Fhitung >
Ftabel atau 8,941, >

3,122. Dengan

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

demikian,

ketiga

berwirausaha serta hubungan negatif antara

menyatakan terdapat hubungan positif

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

antara pengetahuan kewirausahaan dengan

dengan minat berwirausaha. Berdasarkan

minat berwirausaha serta hubungan negatif

perhitungan

antara persepsi peluang kerja di bidang

yang

positif

bidang

dilakukan

antara

dengan

bantuan komputer program SPSS 16.0 for

akuntansi

windows diperoleh hasil persamaan regresi

terbukti.

hipotesis

dengan

minat

yang

berwirausaha

linier ganda antara variabel pengetahuan

Adanya hubungan pengetahuan

kewirausahaan (X1) dan variabel persepsi

kewirausahaan dengan minat berwirausaha

peluang kerja di bidang akuntansi (X2)

yang positif dan signifikan serta hubungan

dengan variabel minat berwirausaha (Y)

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

adalah Y = 72,821 + 3,112X1 - 0,212X2.

dengan minat berwirausaha yang negatif

Persamaan regresi tersebut menunjukkan

dan signifikan pada siswa kelas XII

bahwa harga konstan sebesar 72,821. Hal

Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo,

ini berarti jika nilai X1 dan X2 dalam obyek

berarti jika pengetahuan kewirausahaan

penelitian sama dengan nol, maka besarnya

meningkat dan persepsi peluang kerja di

variabel

bidang akuntansi sempit, maka akan

dependen

(Y)

akan

sebesar

72,821.

meningkatkan
Hasil koefesien korelasi ganda (R)

minat

berwirausaha.

Dengan demikian, pada taraf signifikansi

antara antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar

5%,

0,444. Koefesien korelasi tersebut lebih

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi
142

pengetahuan

kewirausahaan

dan

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
secara bersama-sama dapat digunakan

kesulitan memperoleh pekerjaan karena

untuk memrediksikan minat berwirausaha

sempitnya kesempatan/peluang kerja.

siswa pada keseluruhan siswa kelas XII

Hasil koefesien determinasi dan

Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo
Hasil

efektif

menunjukkan bahwa 19,7% perubahan

perhitungan sumbangan relatif maupun

minat berwirausaha siswa dipengaruhi oleh

efektif menunjukkan bahwa pengetahuan

pengetahuan kewirausahaan dan persepsi

kewirausahaan memiliki pengaruh yang

peluang

paling tinggi terhadap minat berwirausaha.

sedangkan sisanya

Hal

bahwa

oleh faktor lain yang tidak dijelaskan

pengetahuan kewirausahaan dibutuhkan

dalam penelitian ini. Walaupun hanya

oleh siswa kelas XII Akuntansi SMK

sebesar 19,7% kontribusi pengetahuan

Negeri 1 Sukoharjo untuk meningkatkan

kewirausahaan dan persepsi peluang kerja

minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian

di bidang akuntansi, sebaiknya hal ini

ini sejalan dengan penelitian Wibowo

dapat

(2011) yang menyatakan bahwa faktor

berwirausaha siswa meningkat.

dapat

regresi

sumbangan

dan

ini

koefesien

perhitungan

bermakna

kerja

di

bidang

akuntansi,

80,3% dipengaruhi

ditindaklanjuti

agar

minat

pembelajaran memiliki koefesien regresi
paling

tinggi.

Hasil

penelitian

ini

KESIMPULAN

didukung juga dengan hasil penelitian

Berdasarkan hasil analisis data

Ahmed, et al (2010) yang menyatakan

dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa

bahwa (1) terdapat hubungan positif dan

pembelajaran

kewirausahaan

menjadi prediktor penting dari minat

signifikan

berwirausaha.

kewirausahaan

Pengetahuan kewirausahaan dan

antara

pengetahuan

dengan

berwirausaha,

(2)

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

negatif

tidak signifikan

memicu timbulnya minat berwirausaha

persepsi peluang kerja di bidang akuntansi

pada

ini

dengan minat berwirausaha, (3) terdapat

memberikan hasil yang mendukung teori

hubungan positif dan signifikan antara

Saiman

pengetahuan kewirausahaan dengan minat

diri

seseorang.

(2009)

Penelitian

mengenai

beberapa

dan

terdapat

minat
hubungan
antara

peristiwa yang memicu seseorang menjadi

berwirausaha serta terdapat

wirausahawan

telah

negatif dan signifikan antara persepsi

memperoleh mata pelajaran kewirausahaan

peluang kerja di bidang akuntansi dengan

(pengetahuan

minat berwirausaha pada siswa kelas XII

diantaranya

kewirausahaan)

dan
143

hubungan

Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 131 s/d 145
Akuntansi SMK Negeri 1 Sukoharjo

pengarahan dalam penelitian ini, (2)

Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kepala SMK PGRI Sukoharjo yang telah
siswa

memberikan izin uji coba/try out dan

sebaiknya dapat lebih ditingkatkan baik

Kepala SMK Negeri 1 Sukoharjo yang

oleh guru maupun siswa itu sendiri. Guru

telah memberikan izin penelitian, (3)

diharapkan dapat meningkatkan minat

Siswa SMK PGRI dan SMK Negeri 1

berwirausaha siswa melalui pemberian

Sukoharjo yang telah bersedia untuk

pengetahuan kewirausahaan kepada siswa,

berpartisipasi

baik melalui praktik maupun teori, atau

penelitian (4) Prodi Pendidikan Ekonomi,

melalui program-program lain yang sangat

khususnya BKK Pendidikan Akuntansi, (5)

dibutuhkan siswa. Guru juga sebaiknya

Tim Redaksi JUPE yang telah memberikan

sekaligus dapat meningkatkan pemahaman

pengarahan dan bantuan sehingga jurnal

siswa tentang peluang kerja di bidang

ini dapat dimuat, (6) Semua pihak yang

akuntansi

telah membantu

Minat

berwirausaha

yaitu

dengan

memberikan

dalam

pelaksanaan

informasi mengenai peluang kerja di
bidang akuntansi secara lengkap dan up to

DAFTAR PUSTAKA

date, sehingga siswa dapat berpersepsi

Ahmed, I., et al. (2010). “Determinants of
Students’ Entrepreneurial Career
Intentions:
Evidence
from
Business Graduates”. European
Journal of Social Sciences. 15
(2),14-22.
Dari

secara tepat sesuai dengan kenyataan yang
ada. Bagi para siswa, disarankan agar lebih
aktif dalam mencari pengetahuan tentang

http://joc.hcc.edu.pk/faculty_publicat
ions/ejss_15_2_02.pdf. Diperoleh

kewirausahaan, tidak hanya mengandalkan
dari pelajaran di sekolah saja. Selain itu
siswa

juga

disarankan

agar

14 September 2012,.

dapat

Alma, B. (2010). Kewirausahaan Untuk
Mahasiswa dan Umum. Bandung:
Alfabeta.

berpersepsi secara tepat sesuai dengan
kenyataan

yang

mengembangan

ada

serta

kompetensi

dapat
untuk

Aprilianty,
E.
(2012).
“Pengaruh
Kepribadian
Wirausaha,
Pengetahuan Kewirausahaan dan
Lingkungan Terhadap Minat
Berwirausaha
Siswa
SMK”.
Jurnal Pendidikan. 2 (3). 311324.
Dari

menghadapi persaingan dunia kerja.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan

terima

kasih

dan

penghargaan yang tak terhingga kepada:

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv
/article/download/1039/840.

(1) Pembimbing I dan pembimbing II yang

Diperoleh 23 Januari 2013.

selalu sabar memberikan bimbingan dan
144

Ika Pina Yuliyaningsih, _Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dan Persepsi Peluang
Kerja di Bidang Akuntansi dengan Minat Berwirausaha
Conference of Small Entreprise
Association of Australia and New
Zealand,
hlm.
1-12.
Ballarat:University of Ballarat.

Badan Pusat Statistik. (2004). Indikator
Ketenagakerjaan November 2004.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Fu’adi, I.F., Eko, B., & Murdani. (2009).
“Hubungan Minat Berwirausaha
dengan Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas XII Teknik
Otomotif
SMK
Negeri
1
Adiwerna
Kabupaten
Tegal
Tahun Ajaran 2008/2009”.Jurnal
PTM, 9 (2), 92-98. Dari

Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan
Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono & Wibowo, E. Statistika untuk
Penelitian
dan
Aplikasinya
dengan SPSS 10.0 For Windows.
2002.Bandung: Alfabeta.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.p
hp/JPTM/article/download/205/213.

Saiman, L. (2009). Kewirausahaan Teori,
Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta:
Salemba Empat.

Diperoleh 04 Januari 2012,
Hendro.

(2011).
Dasar-dasar
Kewirausahaan Panduan bagi
Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia
Bisnis Jakarta: Erlangga.

Sukmana, UD. (2008). “Peran Pendidikan
Kewirausahan
dalam
Menumbuhkan
Motivasi
Wirausaha”. Equilibrium, 4 (8): 123.

Iskandar, Y. (Ed). 2001. Test, Bakat,
Minat, Sikap & Personality
MMPI-DG. Jakarta: Yayasan
Dharma Graha.

Wibowo, M. (2011). “Pembelajaran
Kewirausahaan
dan
Minat
Wirausaha
Lulusan
SMK”.Ekplanasi, 6 (2): 109-122.
Dari

Jesurajan, S. V. A. & Gnanadhas, M. E.
(2011). “A Study on The Factors
Motivating Women to Become
Entrepreneurs
in
Tirunelveli
District”. Asian Journal of
Business and Economics, 1 (1), 114.
Dari

http://www.kopertis6.or.id/journal/in
dex.php/eks/article/download/83/71.

Diperoleh 11 September 2012.
Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., &
Wilson,
D.
(2008).
Kewirausahaan dan Manajemen
Usaha Kecil. Jakarta: Salemba
Empat.

http://dspace.nwu.ac.za/bitstream/han
dle/10394/7326/Buthelezi_TTB.pdf?
sequence=2. Diperoleh 15 Mei

2013.
Kennedy, J., Drennan, J., Renfrow, P., &
Watson, B. (2003). Situational
Factors anda Entrepreneurial
Intentions.
16th
Annual

145