Hubungan Pedikulosis Kapitis Terhadap Konsentrasi Belajar Siswi Sekolah Dasar Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kesuksesan belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, secara garis besar dibagi

menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu berupa faktor
jasmaniah dan rohaniah, dan faktor eksternal berupa faktor keluarga, sekolah dan
lingkungan masyarakat (Slameto, 2003). Salah satu faktor internal yang cukup
berpengaruh yaitu konsentrasi belajar.
Konsentrasi belajar merupakan usaha pemusatan tenaga dan energi psikis
dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini peristiwa belajar-mengajar di kelas.
Konsentrasi belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, baik itu keadaan fisiologis
(kesehatan), psikologis, maupun kondisi lingkungan (Hakim, 2002). Keadaan
fisiologis (kesehatan) dan psikologis merupakan faktor utama yang sangat
menentukan apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi efektif atau tidak.
Apabila kedua faktor tersebut terganggu, misalnya seseorang sedang mengalami
kelelahan, sakit maupun gangguan psikologis tertentu maka akan berdampak
pada daya konsentrasinya.

Masalah kesehatan pada anak yang cukup sering terjadi adalah pedikulosis
kapitis. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi tuma atau kutu kepala pada
rambut dan kulit kepala yang disebabkan oleh Pediculus humanus var. capitis.
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menjadi endemik baik di negara maju
maupun berkembang. Prevalensinya cukup tinggi di beberapa negara, seperti di
Turki 0,7-59%, di Inggris 37,4%, di Australia 13%, di Afrika 58,9%, dan di
Amerika sekitar 3,6-61,4%. Di negara berkembang, contohnya Malaysia dan
Thailand,

prevalensinya

masing-masing

35%

dan

23,48%

(Rassami dan Soonwera, 2012). Sedangkan di Indonesia, belum ada data yang

lengkap mengenai jumlah penderita penyakit ini. Hal ini mungkin disebabkan

karena pedikulosis kapitis dianggap penyakit yang ringan, sehingga masyarakat
cenderung mengabaikannya (Sinaga, 2013).
Penyakit ini tidak menimbulkan gejala klinis yang begitu spesifik dan
terkadang tanpa gejala. Gejala awal yang dominan hanya rasa gatal, terutama pada
daerah oksiput dan temporal serta dapat meluas ke seluruh kepala. Gatal tersebut
timbul akibat air liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukkan ke dalam kulit
ketika menghisap darah. Rasa gatal tersebut menyebabkan penderita menggarukgaruk kepalanya dan menyebabkan erosi kulit kepala bahkan bisa menyebakan
infeksi sekunder (pus dan krusta) (Handoko, 2013). Pada beberapa anak, infestasi
kronik dari pedikulosis kapitis dapat menyebabkan anemia. Anemia membuat
anak-anak menjadi lesu, mengantuk di kelas dan mempengaruhi kinerja belajar
dan fungsi kognitif. Selain itu anak yang terserang penyakit ini juga mengalami
gangguan tidur akibat rasa gatal dan sering menggaruk di malam hari
(Heukelbach, 2005). Dari sisi psikologis, anak akan merasa malu, rendah diri,
merasa terisolasi, dan stigma sosial (Sungkar, 2011 dalam Sinaga, 2013).
Berbagai dampak tersebut dapat mempengaruhi aktivitas harian bahkan kualitas
hidup anak termasuk konsentrasi belajar di kelas.
Konsentrasi belajar yang terganggu dapat menyebabkan seorang anak sulit
memahami pelajaran yang akan berdampak buruk terhadap prestasi belajarnya.

Oleh karena itu, gangguan konsentrasi belajar tidak boleh dianggap sebagai
persoalan yang ringan.
Dari penjelasan yang sudah disampaikan, bahwa penyakit pedikulosis
kapitis dapat memberikan dampak buruk pada penderitanya. Tidak hanya dampak
fisik namun juga psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidupnya termasuk
konsentrasi belajar. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian tentang
hubungan pedikulosis kapitis terhadap konsentrasi belajar siswi sekolah dasar di
SDN 015889 Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara,
Sumatera Utara.
Lokasi penelitian tersebut dipilih karena daerah tersebut merupakan daerah
padat penduduk dan tergolong daerah yang miskin karena sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Selain itu, kebersihan lingkungan dan

higienitas individu masih kurang. Hal ini bisa diamati dari lingkungan rumah yang
kumuh dan padat penghuninya. Tingkat pendidikan yang rendah serta kurangnya
pemahaman tentang kebersihan dan kesehatan menyebabkan penyebaran
pedikulosis kapitis cukup tinggi di daerah ini. Subyek penelitian adalah siswi
kelas lima sampai enam karena dianggap mampu mengikuti proses penelitian
dengan baik.


1.2

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah disebutkan sebelumnya, maka peneliti

ingin mengetahui: “Bagaimana hubungan pedikulosis kapitis terhadap konsentrasi
belajar siswi SDN 015889 kelas lima sampai enam di Desa Bogak, Kecamatan
Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara?”.
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pedikulosis kapitis terhadap konsentrasi

belajar siswi SDN 015889 kelas lima sampai enam di Desa Bogak, Kecamatan
Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
1.3.2


Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pendikulosis kapitis pada siswi SDN
015889 kelas lima sampai enam di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung
Tiram, Kabupaten Batubara.
2. Untuk mengetahui gambaran konsentrasi belajar siswi SDN 015889
kelas lima sampai enam di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram,
Kabupaten Batubara.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pedikulosis kapitis
terhadap konsentrasi belajar siswi SDN 015889 kelas lima sampai enam
di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.

1.4

Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang ilmu
kedokteran, khususnya ilmu kesehatan anak dan ilmu kesehatan kulit dan
kelamin.
2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orangtua agar
lebih waspada terhadap pedikulosis kapitis yang berdampak pada

konsentrasi belajar anak yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
3. Meningkatkan pemahaman petugas kesehatan tentang pedikulosis kapitis
sehingga dapat mendeteksi dini terhadap faktor resiko dan dapat
melakukan pengelolaan dengan tepat.
4. Dapat dijadikan bahan penelitian berikutnya.

1.5

Hipotesis
Ada hubungan antara pedikulosis kapitis dengan konsentrasi belajar siswi

SDN 015889 kelas lima sampai enam di Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram,
Kabupaten Batubara.