Pengawasan DPRD Terhadap Kinerja Pemerintah Kota Medan

TRANSKIP WAWANCARA
Judul Skripsi :Pengawasan DPRD Terhadap Kinerja Pemerintah Kota
Medan (Studi Kasus: Implementasi Perda Nomor 3 Tahun
2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok)

Total Narasumber
1. Wakil DPRD Kota Medan
2. Kasubag Hukum DPRD Kota Medan
3. Ketua Komisi B DPRD Kota Medan
4. Anggota Bamus DPRD Kota Medan
5. Kasubag Hukum Setda Kota Medan
6. Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Medan
7. Kepala Bidang Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan
8. Pegawai DPRD Kota Medan
9. Pegawai Dinas Pendidikan Kota Medan
10. Satpam Dinas Pendidikan Kota Medan

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 1
Wawancara dengan Wakil Ketua DPRD Kota Medan Bapak Burhanudin

Sitepu, SH
Tempat

: Kantor DPRD Kota Medan

Waktu

: 25 Juli 2017 Pukul 13.15 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber


P

Bagaimana Pandangan Bapak tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Jadi begini tentang KTR sesungguhnya ini bukan kota medan saja yang
merasa prihatin, bahkan Indonesia dan seluruh Dunia Merasa Kuatir
Terhadap orang yang merokok. Apa lagi dilihat dari ilmu kesehatannya
merokok itu sangat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Contohnya
saya duduk suka dengan rokok, orang duduk disebelah saya tidak suka
merokok, maka ketika saya merokok berdampak keteman samping saya.

P

Bagaimana Pandangan Bapak Tentang Perda KTR Kota Medan?

N


makaDengan adanya dampak tersebut banyak masyarakat yang complain
bahkan sampai dunia lo, bukan kota medan saja. Jadi perda KTR itu
bagus.supaya orang merokok jadi teratur, dan tidak membuat dampak sama
orang lain.

P

Apa landasan DPRD kota Medan untuk menyepakati Perda No. 3 tahun
2014 tentang KTR di kota Medan?

N

Iya kami melihat usulan dari pemerintah tentang perda KTR ini cocok di
kota medan, dilihat dari sisi akdemis dan dilihat juga kota medan adalah
kota metropolitan, ya jadi semua aktifitas baik yang bersifat positif maupun
negative seperti merokok sembarangan. Ya

kami anggota DPRD dan

pemerintah kota Medan harus menyepakati perda tersebut.


Universitas Sumatera Utara

P

Apakah DPRD kota medan pernah Reses untuk menanyakan tanggapan dari
masyarakat kota medan mengenai Perda No 3 tahun 2014 tentang KTR di
kota Medan ? Kalau ada, Bagaimana tanggapan masyarakat kota medan
tentang Perda ini ?

N

Ya pernah, apa lagi kami sekarang lagi sibuk untuk mensosialisasi kepada
masyarakat tentang perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang KTR di setiapsetaip kelurahan kota Medan, pandangan masyarakat ya positif lah terhadap
perda KTR ini.

P

Bagaimana Menurut Bapak Implementasi Perda No.3 tahun 2014 tentang
KTR oleh Pemerintah kota Medan?


N

Implementasi yang dilakukan pemerintah kota medan dalam Perda KTR ini,
ya menurut saya ya masih harus di tingkatkan lagi baik dari segi sosialisasi
maupun menyediakan fasilitas tempat orang merokok.

P

Berapa jumlah anggaran yang di sepakati DPRD untuk implementasi perda
No. 3 tahun 2014 tentang KTR di Kota Medan ?

N

Kalau mengenai jumlah pastinya angaran untuk implementasi perda ini ya
saya lupa berapa jumlahnya, seingat saya ada anggarannya dari APBD kota
Medan dan juga di tambah pajak rokok.

P


Bagaimana kordinasi dan laporan kinerja dari pemerintah kota Medan
kepada DPRD kota Medan ?

N

Mengenai kordinasi DPRD dan Pemerintah kota Medan terhadap perda ini
ya sudah pernah.

P

Apa kendala yang dihadapi DPRD kota Medan dalam pengawasan Perda
KTR kota Medan ?

N

Kalau ditanya kendala ya banyak, apa lagi kami anggota DPRD banyak lagi
gawe selain pengawasan kinerja pemerintah tentang Perda KTR ini.

P


Apa saja Bentuk-bentuk kegiatan pengawasan yang telah dilakukan DPRD
terhadap kinerja Pemerintah kota medan dalam implementasi Perda No. 3

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2014 Tentang KTR ?
N

Pertama sekarang DPRD kota Medan sedang melaksanakan sosialisasi
Perda nomor 3 tentang KTR di daerah-daerah kota medan, seperti kemaren
ketua berserta beberapa anggota DPRD kota medan sudah sosialisasi ke
daerah Sunggal dan kedua telah melakukan kordinasi kepada pemerintah
agar secara maksimal dalam melaksanaan perda KTR ini kepada
masyarakat. KTR ini juga baru ada perdanya, makanya implementasinya
begitu belum maksimal. Yang jelasnya kami akan melaksanakan sosialisasi
secara merata didaerah-daerah kota medan, selain Kordinasi kami juga
pernah mengundang SKPD terkait yang bertanggung jawab dalam KTR ini
seperti rapat dengar pendapat, itu sudah kami lakukan.

P


Apakah DPRD Kota Medan pernah meminta keterangan/ Penjelasan kepada
Pemerintah Kota Medan atas perkembangan dari implementasi Perda KTR
kota Medan sejak tahun 2014-2017 ? Sudah berapa kali dan penjelasan
seperti apa yang didapat ?

N

Sudah pernah, mungkin berapa kali saya lupa. Yang seperti saya katakana
tadi yaitu kordinasi dan rapat dengar pendapat.

P

Bagaimana hasil Pengaruh Pengawasan yang dilakukan DPRD Kota Medan
terhadap Kinerja Pemerintah Kota medan dalam mengimplementasikan
Perda KTR Kota Medan ?

N

Ya kalau hasil pengaruh pengawasan DPRD, ya kami belum bisa

menilainya,

bisa

juga

cara

menilainya

dengan

seksama

melihat

implementasi yang dijalankan sekarang.
P

Apakah ada TIM Pengawasan Kuhusus DPRD Kota Medan dalam

mengawasai Implementasi Perda KTR ini?

N

Kalau tim pengawas khusus terhadap Perda KTR ini di sebut dengan panitia
khusus, ada. Ya sebenarnya tidak aktif lagi. Kan pansus itu dibuat pada
sebelum di tetapkannya Perda KTR ini. Ya jadi pengawasan kami terhadap
perda KTR ini ya tunggu intruksi dari hasil rapat.

Universitas Sumatera Utara

p

Bagaimana menurut bapak tentang fungsi pengawasan DPRD ?

N

Pengawasan itu lekat pada funsi pengawasan adalah jelas di undang-undang
No 16 tahun 2010. Dengan adanya fungsi pengawasan dari DPRD terhadap
pemerintah, maka salah satu tujuannya yaitu untuk meningkatkan atau

membangunkan pemerintah supaya tidak mengunakan kewenanganya
dengan sewenang-wenang. Dalam pengawasan ini juga sebenarnya bukan
DPRD saja yang harus bertindak harapanya masayarakat, mahasiswa dan
ormas-ormas masyarakat agar berperan aktif dalam pengawasan terhadap
kinerja pemerintah ini khususnya pemerintah Kota Medan

P

Bagaimana mekanisme Pengawsan DPRD kota Medan ?

N

-

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 2
Wawancara dengan Kasubag Hukum DPRD Kota Medan Bapak Hasan
Tempat

: Kantor DPRD Kota Medan

Waktu

: 24 Juli 2017 Pukul 11.23 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Bapak Tentang Perda KTR Kota Medan?

N

Perda KTR itu sebagai bentuk pengatur bagi masyarakat untuk menjaga
keselamatan bagi yang tidak merokok, dan menjaga lingkugan dari
pencemaran

udara,

karna

kita

tahukan

bahaya

rokok

memang

membahayakan bagi perokok ataupun bagi orang yang tidak merokok,
makanya di usulkanyalah dari esekutif tentang perda KTR ini kepada
Legislatif, ya perda ini tujuannya sangat baik menurut bapak.
P

Apa landasan DPRD kota Medan untuk menyepakati Perda No. 3 tahun
2014 tentang KTR di kota Medan?

N

Ya pastinya undang-undang yang bersangkutan dengan pencemaran uadara,
maupun bahaya penyakit, dan dilihat lagi dari naskah akademik.

P

Apakah DPRD kota medan pernah Reses untuk menanyakan tanggapan dari
masyarakat kota medan mengenai Perda No 3 tahun 2014 tentang KTR di
kota Medan ? Kalau ada, Bagaimana tanggapan masyarakat kota medan
tentang Perda ini ?

N

Pernah, tapi saya ditanya hasil dari tanggapan masyarakat saya tidak tahu,
karnapun itu bukan tupoksi saya.

P

Bagaimana Menurut Bapak Implementasi Perda No.3 tahun 2014 tentang
KTR oleh Pemerintah kota Medan?

N

Implementasinya kalau didaerah kota medan sendiri masih ada yang
merokok sembarangan. Kalau implementasinya di kantor DPRD kota

Universitas Sumatera Utara

medan sendiri, ya adinda bisa menilai sendirinya lah, maksudnya bapak
masih ada lah yang melanggar, baik itu sataf dan anggota DPRD nya
sendiri, tapi ngk separah sebelumnya ada perda ini, biasanya itu merokok
dalam ruangan sendiri-sendiri, meskipun kami di kantor DPRD kota Medan
ini sudah ada fasilitas atau ruangan bebas merokok, tapikan kadang-kadang
terlalu rame di dalam ruangan itu. Menurut bapak implementasinya Perda
KTR ini di kantor DPRD kota Medan ya sudah berjalan dengan baik lah,
sedikit demi sedikit ada perubahan orang tidak merokok sembarangan”
P

Berapa jumlah anggaran yang di sepakati DPRD untuk implementasi perda
No. 3 tahun 2014 tentang KTR di Kota Medan ?

N

Kalau jumlah anggaran saya tidak tahu.

P

Bagaimana kordinasi dan laporan kinerja dari pemerintah kota Medan
kepada DPRD kota Medan ?

N

Saya rasa ya ada kordinasi DPRD terhadap pemerintah kota medan
khususnya dalam hal kinerja KTR ini. Kalau laporannya saya tidak tahu.

P

Apa kendala yang dihadapi DPRD kota Medan dalam pengawasan Perda
KTR kota Medan ?

N

-

P

Bentuk-bentuk pengawasan seperti apa yang dilakukan DPRD kota Medan
terhadap Kinerja Pemerintah Kota Medan dalam mengimplementasikan
Perda No.3 Tahun 2014 Tentang KTR ?

N

-

P

Apa saja kegiatan-kegiatan pengawasan yang telah dilakukan DPRD
terhadap kinerja Pemerintah kota medan dalam implementasi Perda No. 3
Tahun 2014 Tentang KTR ?

N

-

P

Apakah DPRD Kota Medan pernah meminta keterangan/ Penjelasan kepada
Pemerintah Kota Medan atas perkembangan dari implementasi Perda KTR

Universitas Sumatera Utara

kota Medan sejak tahun 2014-2017 ? Sudah berapa kali dan penjelasan
seperti apa yang didapat ?
N

Pernah dengan cara sosialisasi, kalau banyaknya saya tidak tahu, kan ini
juga bukan tupoksi saya.

P

Apakah ada TIM Pengawasan Kuhusus DPRD Kota Medan dalam
mengawasai Implementasi Perda KTR ini?

N

Ada lihat saja di keputusan pansus KTR pada tahun 2013.

P

Sudah sejauh mana terlaksana menurut bapak tentang Perda KTR di Kantor
DPRD Kota Medan ?

N

Kalau menurut bapak ya ada peningkatan lah daripada yang sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 3
Wawancara dengan Ketua Komisi B DPRD Kota Medan Bapak Drs. S.
Maruli Tua Tarigan
Tempat

: Kantor DPRD Kota Medan

Waktu

: 25 Juli 2017 Pukul 03.18 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Bapak tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Kawasan tanpa rokok ya adalah ruangan atau lingkungan yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok.

P

Bagaimana Pandangan Bapak Tentang Perda KTR Kota Medan?

N

Perda KTR menurut saya ya bagus, apa lagi yang ada dalam perda wilayahwilayah KTR itu tempat yang sudah wajib untu di terapakan KTR. Seperti
di rumah-rumah ibadah, tempat belajar mengajar dan lain-lain.

P

Apa landasan DPRD kota Medan untuk menyepakati Perda No. 3 tahun
2014 tentang KTR di kota Medan?

N

Menimbag dari sosiologisnya, filosofis, dan dari segi yuridisnya itu sudah
wajib untuk di sepakati.

P

Apakah DPRD kota medan pernah Reses untuk menanyakan tanggapan dari
masyarakat kota medan mengenai Perda No 3 tahun 2014 tentang KTR di
kota Medan ? Kalau ada, Bagaimana tanggapan masyarakat kota medan
tentang Perda ini ?

N

Iya pastinya sudah pernah, tanggapan masyarakat kota medan pun
merespon dengan baik. Ya sekarang kami juga lagi dalam tahap
mensosialisasikan juga kepada masayarakat.

P

Bagaimana Menurut Bapak Implementasi Perda No.3 tahun 2014 tentang

Universitas Sumatera Utara

KTR oleh Pemerintah kota Medan?
N

Iya sejauh ini sudah ada peningkatan kinerja pemerintah dalam
mengimplementasikan Perda KTR ini.

P

Berapa jumlah anggaran yang di sepakati DPRD untuk implementasi perda
No. 3 tahun 2014 tentang KTR di Kota Medan ?

N

Kalau untuk anggaran tahun 2017 ini kalau saya tidak salah sebesar Rp 2
Milyar.

P

Apa kendala yang dihadapi DPRD kota Medan dalam pengawasan Perda
KTR kota Medan ?

N

Iya kendalanya ya kedepanya kami belum tau siapa-siapa yang bertanggung
jawab dalam TIM pengawas terhadap perda KTR ini.

P

Bentuk-bentuk pengawasan seperti apa yang dilakukan DPRD kota Medan
terhadap Kinerja Pemerintah Kota Medan dalam mengimplementasikan
Perda No.3 Tahun 2014 Tentang KTR ?

N

Untuk sekarang ini Pengawasan DPRD kota Medan terhadap kinerja
pemerintah kota Medan dalam implementasi perda KTR yaitu kami lagi
mengurusi sosialisasi Perda KTR kepada masayarakat, sebelumnya kami
sudah melakukan pengawasan kepada pemerintah (SKPD yang bertanggung
jawab) terhadap perda KTR ini dengan bentuk kordinasi dengan mekanisme
mengundang atau memanggil SKPD yang bersangkutan untuk rapat
dengarkan pendapat, mengenai apa permasalahan dan kendala di
implementasinya. Namun setelah itu hasil dari rapat tersebut belum ada
laporan lagi kepada kami (DPRD) kota Medan”

P

Apakah DPRD Kota Medan pernah meminta keterangan/ Penjelasan kepada
Pemerintah Kota Medan atas perkembangan dari implementasi Perda KTR
kota Medan sejak tahun 2014-2017 ? Sudah berapa kali dan penjelasan
seperti apa yang didapat ?

N

Iya sudah dengan cara yang saya katakana di atas tadi., sidak dan kordiansi
kepada pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

P

Apakah ada TIM Pengawasan Kuhusus DPRD Kota Medan dalam
mengawasai Implementasi Perda KTR ini?

N

Ada

P

Sudah berapa persen terlaksana menurut bapak tentang Perda KTR di
Kantor DPRD Kota Medan ?

N

60 Persen lah, walaupun masih ada yang melanggar.

P

Bagaimana mekanisme Pengawsan DPRD kota Medan ?

N

Dalam pengawasan DPRD harus ada mekanisme yan perlu diperhatikan
bagi sebuah kegiatan pengawasan yang dilakukan DPRD dalam melakukan
pengawasan, mekanismenya tersebut merupakan prosedural yang meliputi:
1. Penerapan strandar pengawasan, jadi standar pengawasan terhadap
perda KTR belum bejas secara sistematis.
2. Mengukur pelaksanaan terhadap kinerja pemerintah, seperti DPRD
Kota Medan melakukan Inspeksi atau pengawasan langsung;
Pertemuan dengan petugas-petugas yang bersangkutan. Meminta
Laporan kegiatan dari pemerintah kota medan atau SKPD yang
bersangkutan (Baik secara lisan maupun tertulis).
3. Membadingkannya Standar Pengawasan dengan hasil Pelaksanaan
Pekerjaan yang dilakukan DPRD kota Medan.Prosedur kegiatan ini
yang dilakukan oleh DPRD kota Medan terhadap hasil pelaksanaan
pengawasan terhadap kinerja pemerintah kota medan dalam
pengawasan implementasi Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang
kawasan tanpa rokok masih belum begitu memuaskan. Saat ini
masih belum jelasnya pencatatan hasil kerja pengawasannya secara
rinci, sehingga sulit untuk melakukan pembandingan antara standar
pengawasan dengan hasil pelaksanaan pekerjaan, apalagi standar
pengawasan juga belum memiliki mekanisme aturan yang jelas.
4. kemudian memberikan evaluasi atau koreksi sesuai dengan apa yang
sudah pemerintah lakukan. Dengan cara memberi masukan dan
saran. Tindakan evaluasi merupakan kewenangan yang paling

Universitas Sumatera Utara

menentukan dalam proses pengawasan agar kesalahan yang telah
terjadi dapat dicari solusi dan tidak terjadi lagi atau tidak berulang
lagi sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 4
Wawancara dengan Anggota Bamus DPRD Kota Medan Bapak Rajudin
Sagala, S.Pd.I
Tempat

: Kantor DPRD Kota Medan

Waktu

: 26 Juli 2017 Pukul 14.30 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Bapak tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Kawasan Tanpa Rokok menurut saya ya bagus.

P

Bagaimana Pandangan Bapak Tentang Perda KTR Kota Medan?

N

Perda KTR itu ya bagus karna itu memang ya supaya orang yang biasa
merokok ini melihat juga kepentingan orang lain, sehingga bagi yang sudah
candu merokok dan dia tetap bisa merokok, baik yang tidak merokok juga
tidak terganngu dengan asapnya. Karna dampak dari merokok lebih
berbahaya bagi yang tidak merokok mungkin dengan adanya perda itu ya
bagus.

P

Apa landasan DPRD kota Medan untuk menyepakati Perda No. 3 tahun
2014 tentang KTR di kota Medan?

N

Kan Perda Ini sifatnya sangat baik. Iya itulah kenapa kami DPRD kota
medan juga menyepakati, apa lagi di kota-kota lain sudah menerapakan
perda KTR ini, seperti Kota Bogor dan kota-kota lainya.

P

Bagaimana menurut Bapak tentang fungsi Pengawasan DPRD?

N

Fungsi pengawasan merupakan bentuk tindakan meminta keterangan atau
penjelasan kepada pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsi
pokoknya dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dari kinerja
pemerintah itu sendiri

Universitas Sumatera Utara

P

Bagaimana Menurut Bapak Implementasi Perda No.3 tahun 2014 tentang
KTR di kota Medan dan Kantor DPRD Kota Medan?

N

Kalau implementasinya sendiri saya katakan di kota medan belum berjalan
dengan baik, karnapun masyarakat juga belum tau mana kawasan boleh
merokok dan kawasan tidak boleh merokok, banyak sedikit kita temukan
ada yang merokok di angkot baik penumpangnya maupun sopirnya. Kalau
di persenkan 25 persen implementasinya di kota medan berjalan. Tapi kalau
di kantor DPRD kota medan sendiri saya katakana ya masih ada yang
merokok yang tidak sesuai dengan perda KTR tersebut. Karnapun saya rasa
bukan lagi kurangnya sosialisasi tetapi banyak yang purak-pura tidak tahu,
ya itulah kesadaran masayarakat di butuhkan juga dalam proses perda KTR
ini untuk lebih baik

P

Berapa jumlah anggaran yang di sepakati DPRD untuk implementasi perda
No. 3 tahun 2014 tentang KTR di Kota Medan ?

N

Pada tahun 2017 ini sekitar Rp 2 Milyar.

P

Apa saja Bentuk-bentuk kegiatan pengawasan yang dilakukan DPRD kota
Medan

terhadap

Kinerja

Pemerintah

Kota

Medan

dalam

mengimplementasikan Perda No.3 Tahun 2014 Tentang KTR ?
N

Bentuk Pengawasan yang telah dilakukan anggota DPRD kota Medan
terhadap kinerja pemerintah kota medan sendiri dalam implementasi perda
KTR ini. Pertama kami sudah sering melakukan kordinasi kepada
pemerintah tentang menanyakan bagaimana proses pelaksanaan yang di
lakukan pemerintah kota madan dan yang kedua kami juga pernah
melakukan Sidak ke SKPD-SKPD terkait, contohnya kami sudah pernah ke
beberpa rumah sakit yang ada di kota medan, mungkin kalau bentuk hasil
pengawasan yang kami lakukan ya baru seperti itu, kecuali kami reses ke
masing-masing dapil kami sudah barang tentu kami kasih sosialisasi.”

P

Apakah DPRD Kota Medan pernah meminta keterangan/ Penjelasan kepada
Pemerintah Kota Medan atas perkembangan dari implementasi Perda KTR
kota Medan sejak tahun 2014-2017 ? Sudah berapa kali dan penjelasan

Universitas Sumatera Utara

seperti apa yang didapat ?
N

Pernah, kalau saya tidak salah sudah 3 kali. Ya hasil penjelasan yang dapat
saya dapat ketika dengar pendapt yaitu belum maksimal dalam
pengimplementasiannya.

P

Bagaimana hasil Pengaruh Pengawasan yang dilakukan DPRD Kota Medan
terhadap Kinerja Pemerintah Kota medan dalam mengimplementasikan
Perda KTR Kota Medan ?

N

Ya hasil pengaruh pengawasan DPRD kota Medan Terahadap Kinerja
Pemerintah ya dilihat dari implementasinya. Ya bisa jadi tanpa pengawasan
dari kami, mereka bisa baik, itu semua kembali ke yang pelaksana
(Pemerintah)

P

Apakah ada TIM Pengawasan Kuhusus DPRD Kota Medan dalam
mengawasai Implementasi Perda KTR ini?

N

Ada pansus (Panitia Kusus).

P

Sudah berapa persen terlaksana menurut bapak tentang Perda KTR di
Kantor DPRD Kota Medan ?

N

Secara keseluruhan implementasi Perda KTR di kota medan sebanyak
menurut saya implementasinya 25%.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 5
Wawancara dengan Kasubag Hukum Setda Pemerintah Kota Medan
BapakSulaiman Harahap, SH. MSP
Tempat

: Kantor Walikota Medan

Waktu

: 21 Juli 2017 Pukul 11.30 Wib.

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Bapak tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Jadi kawasan Tanpa Rokok itu Merupakan tempat yang dinyatakan dilarang
untuk merokok sembarangan, contohnya yang disebutkan dalam perda KTR
kota medan ada 7 tempat kawasan tempat rokok, dalam artian dalam 7
kawasan ini boleh ada yang ingin merokok, tapi ada tempatnya yang kita
akan fasilitaskan.

P

Menurut bapak apa alasan/ landasan pemerintah kota Medan untuk
mengusulkan Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok di
kota medan ?

N

Melihat adanya Uandang-undang kesehatan nomor 36 tahun 2009 tentang
pengamanan zat adiktif. Dalam pasal 115 ayat 2 ditegaskan bahwa
pemerintah daerah wajib menetapkan KTR diwilayahnya. Dengan alasan 1.
KTR adalah setiap orang berhak atas perlindungan terhadap bahaya rokok.
2, asap tembakau membahayakan dan tidak memiliki batas aman, 3 ruang
khusus untuk merokok dan sistem sirkulasi udara tidak mampu memberikan
perlindungan yang efektif.

P

SKPD apa saja yang bertanggung jawab dalam Implementasi Perda Nomor
3 tahun 2014 tentang KTR di kota medan ?

N

Ya, yang paling bertanggungjawab dalam hal ini sebenarnya kita semua
pemerintah kota medan (SKPD) yaitu bertanggungjawab dalam hal sebagai

Universitas Sumatera Utara

tim pemantau atau pengawas dari Perda. tapi ketika dilapangan yang
melakukan kegiatan ini ialah Dinas Kesehatan Kota Medan, kan Dinas itu
yang banyak mengurusi perihal kesehatan masyarakatnya. Dan ketua dalam
pengawasan dan pemantauan ini jelas Kepala Dinas Kesehatan. Sedangkan
untuk

masalah

koordinasi

pengawasan

DPRD

terhadap

kami

(Pemerintah/Eksekutif) dalam menjalankan Perda KTR ini hanya sebatas
memberikan saran dan masukan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan
penegasan terhadap Perda ini
P

Apa saja bentuk-bentuk fasilitas pendukung Implementasi KTR yang telah
di sediakan oleh Pemerintah Kota Medan ?

N

Kalau untuk fasilitas KTR ini coba tanyakan ke dinas kesehatan, karna
mereka yang tau tentang hal ini.

P

Darimana dan berapa jumlah anggaran fasilitas pendukung implementasi
KTR di kota Medan ?

N

Kalau untuk anggaran ada Rp 2 Milyar, yang mana anggaran tersebut ya
untuk memfasilitasi kebutuhan dari Perda KTR ini. Kalau yang
melaksanakan ya Dianas Kesehatan Kota Medan.

P

Apa

kendala

yang

dihadapi

pemerintah

Kota

Medan

dalam

mengimplementasikan Perda No 3 Tahun 2014 tentang KTR di kota Medan
?
N

Kalau kendalanya yang bisa jawab juga Dinas Kesehatan, yang seperti yang
bilang tadi, kan mereka yang banyak bergerak dalam Perda Ini fokosnya
terhadap Implementasi.

P

Bentuk-bentuk Program seperti apa yang dilakukan pemerintah kota Medan
dalam mengimplementasikan Perda KTR di kota Medan ?

N

Pertanyaan ini juga lebih Ke Dinas Kesehatan.

P

Dengan lembaga apa saja pemerintah Kota Medan berkerja sama dalam
implementasi Perda KTR kota Medan dan dalam bentuk kerjasama seperti
apa ?

Universitas Sumatera Utara

N

-

P

Apakah masih ada yang melanggar Perda KTR di kantor Walikota Medan ?

N

Kalau dikantor walikota secara keselurahanya ya saya kurang jelas juga,
kalau didalam ruangan Bidang Hukum Setda Pemko, setau saya ya tidak
ada yang melanggar, artinya terimplementasi dengan baik.

P

Sanksi apa yang di berikan Bagi pelanggar KTR di kantor Walikota Medan
?

N

Bagaimana orang mau bisa dapat sanksi kalau yang melanggar tidak ada.
Ya pastinya kalau adapun yang melanggar mengikuti isi Perda lah, kan
disitu jelas disebutkan, bagi yang melanggar kalau sudah ditegur juga tidak
mau, ya didendakan sebesar Rp 50.000. dan setelah itu ada lagi.

P

Apakah ada TIM Pengawasan Kuhusus dalam mengawasai Implementasi
Perda KTR ini?

N

Ada, namanya Tim Pemantau KTR, yang mana sebagai Pengarah yaitu
Walikota,

Penanggungjawabnya

Sekretaris

Daerah

Kota

Medan,

Kordinatornya Asisten Kesejahteraan, Ketua Kepala Dinas Kesehatan Kota
Medan, wakil 1 Kepala Sat Pol-PP, Wakil II Kepala Dinas Pendidikan,
Sekretaris Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Kota Medan
dan Wakil Sekretaris ya saya Kepala Bagian Hukum Setda Kota Medan dan
Anggota Seluruh SKPD Pemerintah Kota Medan bertanggung jawab dalam
hal memantau KTR ini.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 6
Wawancara dengan Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Kota Medan Ibu
dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS
Tempat

: Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan

Waktu

: 28 juli 2017. Pukul 10.05 Wib.

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Ibu tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Kawasan Tanpa Rokok itu ya tempat dimana orang tidak boleh merokok
sembarangan, kalau ada pu yang merokok di atur untuk merokok pada
tempatnya, contoh nya di ruangan terbuka, tidak diruangan tertutup, kalau
diruangan tertutup sangat berbahaya, karna udaranya itu-itu saja, palingan
yang banyak asap rokok atau penyakit. Makanya kami dari Dinkes Kota
Medan pada tahun 2017 ini akan membuat Tempat Kawasan merokok
(TKM) tersebut.

P

Mengapa Pemerintah Kota Medan Mengusulkan Kawasan Tanpa Rokok
untuk di Jadikan Perda di Kota Medan ?

N

Pertama melihat dari sisi kesehatan untuk masyarakat kota Medan, yang
mana merokok itu membuat penyakit untuk diri sendiri maupun untuk
orang lain. Jadi pemerintah kota medan berkinginan untuk menyelesaikan
permasalahan itu. Kan rokok itu masalah, jadi kita sebagai pemerintah
wajib untuk menyelasaikan masalah tersebut, dengan mengusulkan Perda
tersebut.Ya landasan pemerintah untuk mengusulkan perda ini lebih
lengkap ya ada tertera didalam naskah Akademik, Naskah Akademik itu
hasil penelitian dan landasan pemerintah membuat Perda KTR ini. Dan juga
di perkuat setelah adanya Perda KTR kota Medan dengan Peraturan
Walikota (Perwal) Nomor 35 tahun 2015 tentang KTR.

Universitas Sumatera Utara

P

Bagaimana Menurut Ibu mengenai Implementasi Perda No.3 tahun 2014
tentang KTR di Kota Medan dan di kantor Dinas Kesehatan Kota Medan?

N

Implementasi KTR kota Medan seperti yang adek rasakan bagaimana,
masih ada yang melanggar apakah tidak, kan masih ada. Artinya
implementasi dilapangan yang seperti kita lihat masih ada yang melanggar.
Bukan berarti dari kami pemerintah tidak mensosialisasinya atau
memberitahukannya, kami dari pemerintah atas nama dianas kesehatan juga
telah berusaha untuk meningkatkan kinerja kami. Yang melanggar ini kan
kadang-kadang kami dinas kesehatan tidak tahu atau Nampak. Kalau
nampakan pasti kami tegur maupun didenda, contohnya di Mall kami
pernah melakukan pengawasan secara langsung kepada masyarakat, kami
juga telah mengenakan denda kepada mereka yang melanggar. Waktu itu
ada 20 orang yang melanggar. Kalau di kantor dinas kesehatan tidak ada
yang melanggar.

P

Apa saja bentuk kegiatan-kegiatan yang telah dilakukanoleh Dinas
Kesehatan Kota Medan dalam implementasi Perda KTR Kota Medan ?
Hasilnya seperti apa?

N

Dinas kesehatan merupakan bagian dari pemerintah dan penanggung jawab
dalam KTR ini, jadi pada sampai saat ini program yang telah kami lakukan
oleh Dinas Kesehatan Kota Medan yaitu sudah terealisasinya proses
sosialisasi antar masyarakat maupun bagian dalam organisasi Dinas
Kesehatan Kota Medan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan sudah dilakukan dengan tahap
sosialisasi, penyuluhan kepada masayarakat maupun dimasing-masing
bidang baik itu dalam rapat para Kabid, rapat para kepala seksi, dan
pertemuan-pertemuan lainnya pada masyarakat. Kami juga telah membuat
berkerja sama Dinas Kesehatan dengan Pusaka, FKM USU, PT.KA, Stikes
Kota Medan, Dinas Kesehatan provinsi, dengan Kemenkes. Dan kami juga
telah membuat Grup diskusi dengan organisasi masayarakat maupun tiaptiap SKPD untuk membahas pelaksanaan KTR di Kota Medan. Kegiatan
ataupun program yang telah kami lakukan kepada masyarakat kami rasa

Universitas Sumatera Utara

sudah

masimal

dengan

usaha

yang

ada,

tapi

dilapangan

atau

implementasinya kita lihat masih ada juga yang melanggar Perda KTR ini,
contohnya merokok sembarangan dalam angkot masih terjadi.Namun
proses preventif dan larangan kami atas nama pemerintah sudah
mengusahakan melaksanakannya dengan baik
P

Darimana dan berapa jumlah anggaran fasilitas pendukung implementasi
KTR di kota Medan ?

N

Dana untuk sosialisasi Perda tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS dan Kawasan Tanpa Rokok itu digabungkan. Dimana dana
sosialisasinya di tahun 2015 lalu sekitar Rp.281.400.000. Dana itu sudah
digunakan untuk penyuluhan/lokakarya puskemas yang dilaksanakan 3
bulan sekali, dan pembuatan media promosi, seperti: baliho, poster,
anggaran perjalanan dinas, dana untuk menggerakkan Tim Pemantau dan
kebutuhan-kebutuhan lain untuk penerapan Perda KTR tersebut. Dan pada
tahun anggaran 2016, Pemerintah Kota Medan juga mengucurkan dana
sebesar Rp.475.650.000. Dimana dana itu sudah digunakan untuk
penyuluhan/lokakarya puskemas yang dilaksanakan 3 bulan sekali, dan
pembuatan media promosi, seperti: baliho, poster, billboard (papan reklame
besar di jalan), memasang rolling banner eletric, radio spot, sosialisasi
melalui siaran radio, talkshow di televisi seperti di TVRI dan DAAI TV,
anggaran perjalanan dinas, dana untuk menggerakkan Tim Pemantau dan
kebutuhan-kebutuhan lain untuk penerapan Perda KTR tersebut
Sedangkan Dan dana pada tahun 2017 anggarannya sebesar Rp. 2 Miliar.
Dimana dana itu nantinya akan digunakan untuk penyuluhan/lokakarya
puskemas yang dilaksanakan 3 bulan sekali, dan pembuatan media promosi,
seperti: baliho, poster, 20 Unit TKM (Tempat kawasan merokok), yang
ditempatkan di beberapa instansi pemerintahan, tempat berlangsungnya
proses belajar-mengajar dan temapat yang dinyatakan KTR. 20 Unit Mobil
Smoke Analizer untuk 20 Puskesmas di Kota Medan, dan mengupayakan
Klinik UBM (Upaya Berhenti Merokok). Selanjutnya anggaran perjalanan
dinas, dana untuk menggerakkan Tim Pemantau dan kebutuhan-kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

lain untuk penerapan Perda KTR tersebut. Dimana Dinas Kesehatan
mengundang 100 orang per kecamatan yang dikumpulkan oleh Puskesmas
dan Camat setempat yang terdiri dari beberapa orang perwakilan dari tujuh
Kawasan Tanpa Rokok tersebut. Selain itu, Puskesmas juga selalu
memberikan Sosialisasi tentang Kawasan Tanpa Rokok ini kepada
masyarakat setiap kali Puskesmas melakukan kegiatan lokakarya mini. Jadi
merekalah sebagai perwakilan Dinas Kesehatan untuk menyebarkan lagi ke
masyarakat di wilayah kerja masing- masing baik itu ke sekolah, ke kantor
lurah, kantor camat, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, tempat-tempat
umum dan seluruh tempat yang merupakan Kawasan Tanpa Rokok
P

Apakendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kota Medan dalam
mengimplementasikan Perda KTR di Kota Medan?

N

Kendalanya

itu

kembali

kepada

masayaraktnya,

yang

belum

mengimplementasi kan Perda ini, kami masih binggung bagi yang
pelanggar ini apakah belum atau atau pura-pura tidak tahu.
P

Sanksi apa yang telah di berikan bagi pelanggar KTR di Kota Medan ?

N

seperti yang telah kami lakukan esekusi pada sebelumnya yang mana
terdapat 20 orang pelanggar KTR di mall dan kenakan denda satu orang 50
ribu, dan uang denda tersebut sudah kami setor di Kas keuangan Negara.

P

Dengan lembaga apa saja Dinas Kesehatan Kota Medan berkerja sama
dalam implementasi Perda KTR kota Medan dan dalam bentuk kerjasama
seperti apa ?

N

Kami juga telah membuat berkerja sama Dinas Kesehatan dengan Pusaka,
FKM USU, PT.KA, Stikes Kota Medan, Dinas Kesehatan provinsi, dengan
Kemenkes. Dan kami juga telah membuat Grup diskusi dengan organisasi
masayarakat maupun tiap-tiap SKPD untuk membahas pelaksanaan KTR di
Kota Medan

P

Tahap selanjutnya apa yang ingin di lengakapi untuk menunjang
implementasi dari Perda KTR kota Medan oleh dinas Kesehatan Kota

Universitas Sumatera Utara

Medan?
N

Fasilitas KTR yang ingin Dinas Kesehatan lakukan kedepanya yaitu
membentuk TKM (tempatkawasan merokok), yang ditempatkan di
beberapa instansi pemerintahan, tempat berlangsungnya proses belajarmengajar dan temapat yang dinyatakan KTR, dan setelah itu pengadaan 20
Unit smoke analizer untuk 20 puskesmas di medan dan mengupayakan
Klinik UBM (upaya berhenti merokok) Namun, kami pribadi di dinas
kesehatan ingin menyampaikan juga, bahwa kami telah berupaya maksimal
dalam pengimplementasian Perda ini. Hanya saja kesadaran/ Prilaku
masyarakat juga perlu dibentuk dari diri mereka sendiri. Selain itu, kami
juga ingin kedepanya bersama SKPD lainnya yang bertanggung jawab
dalam tim pemantau akan meningkatkan ketegasan sanksi bagi pelanggar
tanpa pandang bulu.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 7
Wawancara dengan Kepala Bidang Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan
Bapak Masrul Badri.
Tempat

: Kantor Pendidikan Kota Medan

Waktu

: 27 juli 2017. Pukul 14.04 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Bapak tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Pandangan saya ya dengan adanya kawasan tanpa rokok ini ya baik. Saya
sangat mendukung.

P

Bagaimana menurut Bapak Tentang Perda No 3 Tahun 2014 tentang KTR
Kota Medan ?

N

Perda KTR kota Medan kan sebuah upaya untuk menjaga kesehatan
masyarakat, karna perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
Kalau banyak orang merokok bebas, ini kan tentu banyak bagi yang tidak
merokok akan menanggunkannya. Ya jelas KTR ini Bagus.

P

Bagaimana Implementasi Perda No.3 tahun 2014 tentang KTR di Kantor
Dinas Pendidikan Kota Medan dari tahun 2014-2017?

N

Kalau melihat implementasinya sendiri didinas Pendidikan Kota Medan
dari tahun 2014 ya samapai sekarang 2017 sudah dijalankan contohnya di
pelayanan public kami sudah menerpakan orang tidak merokok. Kalau
ditanya masih ada apakah tidak, ya tentu saja masih ada, namun kadangkadang kami sebagai atasan sering memberi peringatan atau teguran kepada
mereka yang melanggar, walaupun brosur atau sosialisasi dari SKPD telah
di sosialisasikan, kan manusia sering lupa.

Universitas Sumatera Utara

P

Apa saja bentuk-bentuk fasilitas pendukung Implementasi KTR yang telah
ada di Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan ?

N

Kalau dilihat dari fasilitas atau ruangan untuk bebas rokok di Dinas
Pendidikan Kota Medan sendiri belum ada.Tapi yang ingin merokok ya
kadang-kadang merokok dalam ruangan sendiri atau pergi keluar.
Contohnya saya, memang saya akui merokok itu salah, ya setidaknya tidak
usah menggangu orang lain” kalau fasilitas yang lain ya sejenis sosialisasi
brosur atau stiker peringatan untuk tidak merokok sembarangan.

P

Sudah berapa persen terlaksana menurut bapaktentang Perda KTR diKantor
Dinas Pendidikan Kota Medan ?

N

Saya tidak bisa membuat berpa persen persenya ya, tapi dah hampir semua
coba lihat di ruangan-ruangan pelayanan public itu ngk ada lagi yang
merokok kan, menurut saya dah tinggi lah, kalau persennya ya sudah bisa
lah mengukurnya sendiri dengan melihat dengan faktanya.

P

Program Penerapan Kawasan Tanpa Rokok seperti apa yang dilakukan
Dinas Pendidikan Kota Medan dalam mengimplementasikan Perda No.3
Tahun 2014 Tentang KTRdi Dinas Pendidikan kota Medan ? Hasilnya
seperti apa?

N

Seperti yang saya katakana tadi, dalam mengimplemnetasikan Perda KTR
ini di dinas Pendidikan Kota Medan yaitu dalam bentuk ketika rapat selalu
di ingatkan kepada sataf atau pegawai untuk tidak merokok sembarangan,
dengan ditambahkan dengan alat sosialisasi seperti brosur dan stiker di
dinas Pendidikan Kota Medan.

P

Apakah sudah ada Sanksi yang di berikan Bagi pelanggar KTR di kantor
Dinas Pendidikan ?

N

Kalau sanksinya belum ada, seperti denda belum ada. Karna oknum yang
merokok kalau Nampak di suruh langsung keluar untuk merokok keluar. Ya
sansi belum ada, hanya saja bersifat teguran.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 8
Wawancara dengan Pegawai Bidang Hukum Bagian Persidangan DPRD
Kota Medan abangJimi Sinaga, S.IP
Tempat

: Kantor DPRD Kota Medan

Waktu

: 18 juli 2017. Pukul 12.30 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Abang tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Menurut abang ya dengan adanya Kawasan Tanpa rokok ya bagus. Ini kan
untuk mencegah orang tidak merokok sembarangan.

P

Bagaimana menurut Abang Tentang Perda No 3 Tahun 2014 tentang KTR
di Kota Medan ?

N

Kalau Perda nomor 3 tahun 2014 tentang KTR itu kan untuk sifat prefentiv
pemerintah dalam mencegah orang merokok sembarangan, katakanlah
mengatur, itu sangat bagus. Jadi perda ini sebagai pengingat bagi yang ingin
merokok ya haruslah pada Tempatnya.

P

Apakah abang tau dengan Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan
Tanpa Rokok di Kota Medan ?

N

Tau

P

Apakah abang tau mengenai larangang dan sanksi di dalam Perda KTR kota
Medan tersebut ?

N

Ya tau kalau bagi pelanggarkan di kenakan sanksi, bisa sanksi denda berupa
uang bisa juga kurungan kan.

P

Menurut abang implementasi dan pelaksanaan KTR di kantor DPRD Kota
medan sudah berjalan dengan baik, apakah belum ?

N

Jadi kalau ditanyakan implementasi dari perda itu di kantor DPRD kota

Universitas Sumatera Utara

medan ini sendiri ya dikit demi sedikit ya sudah mulailah ada yang tidak
merokok sembarangan lagi. Tapi kalau di Tanya ada atau tidak ya
jawabanya masih ada yang merokok tidak yang di inginkan dari isi Perda
KTR itu
P

Apa sanksi yang di berikan Pimpinan DPRD Kota Medan Bagi pelanggar ?

N

Sanksinya ya mengikuti isi Perda No 3 tahun 2014 itu, kalau di kantor
DPRD kota Medan belum pernah kena sanksi denda atau kurungan dan
lain-lain. Hanya saja memberi teguran.

P

Berapa Persen menurut abang implementasi dari Perda KTR di Kantor
DPRD Kota Medan ?

N

Menurut abang ya sudah 60% lah, dari pada sebelumnya da Perda ini.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 9
Wawancara dengan Pegawai Dinas Pendidikan Kota Medan Ibu Dra.
Risma Zaria
Tempat

: Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan

Waktu

: 22 Juli 2017. Pukul 12.45 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan Ibu tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Perda KTR
kota Medan?

N

Kawasan Tanpa Rokok itu Pelindung bagi yang tidak merokok, contohnya
ibu kan ngk suka kena asap rokok, apa lagi dari segi kesehatan ya sangat
tidak baik, pertama merugikan diri sendiri dari kesehatan dan kedua uang
habis dari merokok belum lagi dampaknya terhadap orang lain, kan sangat
berbahaya.Ya baguslah dengan adanya perda KTR kota Medan ini.

P

Apakah Ibu tau dengan Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa
Rokok di Kota Medan ?

N

Tau

P

Apakah Ibu tau mengenai larangang dan sanksi di dalam Perda KTR kota
Medan tersebut ?

N

Tau

P

Menurut Ibu Implementasi dan pelaksanaan KTR di kantor Dinas
Pendidikan Kota medan sudah berjalan dengan baik, apakah belum ?

N

Cuman kalau untuk implementasinya belum terlaksana dengan baik,
walaupun sudah ada Perda yang melarang tapi jujur ya nak menurut ibu ya
nak, yang merokok sembarangan di kantor Dinas Pendidikan di Kota
Medan ya masih ada, bisa dari masayarakat yang dating kesini maupun

Universitas Sumatera Utara

pegawai disini. namun kadang-kadang bapak kepala dinas disaat apel atau
rapat pernah menegaskan untuk tidak merokok sembarangan. Kabid juga
sering memberi teguran kepada yang melanggar, teguran seperti menyuruh
merokok diluar supaya orang di ruangan tidak kena asap. Kalau mengenai
yang mendapatkan sanksi merokok sembarangan belum ada, hanya cuma
teguran aja
P

Sanksi apa yang telah di berikan Bagi pelanggar Perda KTR ini ?

N

Kalau setau ibu belum ada yang kena sanksi, tapi kalau teguran pernah.

Universitas Sumatera Utara

Wawancara 10
Wawancara dengan Satpam Dinas Pendidikan Kota Medan abang David
Manurung
Tempat

: Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan

Waktu

: 22 Juli 2017. Pukul 13.48 Wib

Keterangan

:

P

: Penulis

N

: Narasumber

P

Bagaimana Pandangan abang tentang Kawasan Tanpa Rokok?

N

Pandangan aku tentang adanya kawasan tanpa rokok itu ya baguslah, kan
kalau aku Ya, cemana pulak aku tak merokok lek, orang aku berjaga disini.
Kadang orang merokok itu untuk menghilangkan stres. Cuma ya itu tadi
lah, aku merokok tak ganggu kenyamanan orang, orang pun tak
mengganggu kenyamanan awak. Gitu aja lah.

P

Apakah abang tau dengan Perda Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan
Tanpa Rokok di Kota Medan ?

N

Tau, melihat brosur dan stiker yang ada di kantor.

P

Apakah abang tau mengenai larangang dan sanksi di dalam Perda KTR kota
Medan tersebut ?

N

Tau, melihat didalam stiker itu, disitukan ada dikatakan kalau melanggar
dapat denda Rp 50.000.

P

Menurut abang pelaksanaan KTR di kantor Dinas Pendidikan Kota medan
sudah berjalan dengan baik, apakah belum ?

N

Ya gimanalah ya kalau didalamnya, aku jarang juga didalam, karna aku jaga
di pos aja ni. kalau di luar sekitar kantor kalau ku tengok ya masih ada lah
orang yang merokok sembarangan. Tapi untuk didalam ya (kantor), aku
kurang tahulah, kan kalau didalam itu mereka orang-orang berpendidikan,

Universitas Sumatera Utara

saya rasa ngk terlalu banyak. jujur ya pasti ada
P

Menurut abang Apakah masih ada yang melanggar Perda KTR di kantor
Dinas Pendidikan di Kota Medan ?

N

Ada

P

Sanksi apa yang telah di berikan Bagi pelanggar Perda KTR ini ?

N

Kalau sanksinya belum pernah ada lah lae.

Universitas Sumatera Utara

1
PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN
NOMOR 3 TAHUN 2014
TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MEDAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 Peraturan Pemerintah
Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok;
Mengingat

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3209);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3821);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4235);

Universitas Sumatera Utara

2

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
11. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan
Daerah Kotamadya Medan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3005);

Universitas Sumatera Utara

3

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5145);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang
Pembentukan Kecamatan Berastagi Dan Mardinding Di
Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Karo, Kecamatan
Pematang Bandar, Huta Bayu Raja Dan Ujung Padang Di
Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun, Kecamatan
Parbuluan Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi Dan
Kecamatan Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Helvetia,
Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan
Amplas Dan Medan Area Di Wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991 Nomor 67);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang
Pembentukan 18 (delapan belas) Kecamatan Di Wilayah
Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun, Dairi,
Tapanuli Selatan, Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias,
Langkat Dan Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 65);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);

Universitas Sumatera Utara

4

19. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 278, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5380);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003
tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009
tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);
23. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Nomor 188/
MENKES/PB/I/2011 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 7
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa
Rokok;
24. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 2 Tahun 2009
tentang Urusan Pemerintahan Kota Medan (Lembaran Daerah
Kota Medan Tahun 2009 Nomor 2);
25. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Medan 2011- 2031 (Lembaran Daerah
Kota Medan Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Medan Nomor 12);
26. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Kota (Lembaran Daerah Kota Medan
Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Medan Nomor 3);

Universitas Sumatera Utara

5
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MEDAN
dan
WALIKOTA MEDAN

Universitas Sumatera Utara

6
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Medan.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
5. Walikota adalah Walikota Medan.
6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan
kerja perangkat daerah Kota Medan meliputi sekretariat daerah, sekretariat
DPRD, dinas daerah, badan daerah, kantor daerah, dan kecamatan.
8. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Medan.
9. Kawasan Tanpa Rokok, yang selanjutnya disingkat KTR adalah ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk
tembakau.
10. Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan
dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman tembakau (nicotiana tobacum,
nicotiana rustica), dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

Universitas Sumatera Utara

7

11. Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pyrrolidine yang terdapat dalam
nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan.
12. Tar adalah kondensat asap yang merupakan total residu dihasilkan saat Rokok
dibakar setelah dikurangi Nikotin dan air, yang bersifat karsinogenik.
13. Zat Adiktif adalah bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang
membahayakan kesehatan dengan ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan
fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk mengonsumsi bahan tersebut,
kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, memberi prioritas pada
penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan
dapat menyebabkan keadaan gejala putus zat.
14. Pengelola, Pimpinan dan/atau penanggung jawab adalah orang dan/atau badan
yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan
dan/atau usaha di tempat atau kawasan yang ditetapkan sebagai KTR, baik milik
pemerintah maupun swasta.
15. Masyarakat adalah orang perorangan dan/atau kelompok orang.
16. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.
17. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
18. Tempat prose