Suprastruktur Politik Indonesia BAB YANG

Suprastruktur Politik Indonesia

Oleh
: Yenny Cheriani Aulia Rachmah
Kelas
: D1
NPP
: 23.0477
Pembimbing : Ilhami Bisri, S.H, M.Pd

Departemen Dalam Negeri
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
FAKULTAS POLITIK PEMERINTAH
Rokan Hilir-Riau
2013

BAB I

Pendahuluan
1.1


Latar Belakang
Dalam melaksanakan segala aktivitas yang kompleks maka, sistem

politik memerlukan struktur-struktur yang bekerja dalam parlemen, badan-badan
peradilan dan partai politik untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Layaknya
dalam sebuah kehidupan manusia tidak terlepas dari kepemimpinan pemerintahan
yang dalam pengakuannya harus ada seorang pemimpin dan jajarannya guna
memecahkan masalah atau konflik. Misalnya terjadi masalah seperti pencurian,
persengketaan dan lainnya. Untuk itu harus ada pendelegasian fungsi-fungsi
dalam pemerintahan agar
Menurut Almond, pelaksanaan fungsi-fungsi inilah yang pada akhirnya
membuat sistem politik dapat bekerja, dalam arti mampu merumuskan dan
melaksanakan kebijakan-kebijakannya.
1.2

Rumusan Masalah
1 Apa itu suprastuktur politik?
2 Bagaimana suprastrukutr politik Indonesia?

BAB II

Suprastruktur Politik Indonesia
A.

Pengertian Suprastruktur Politik
Istilah suprastruktur politik berasal dari gabungan kata supra artinya

atas, struktur artinya bangunan atau tata hubungan. Menurut Wikipedia Bahasa
Indonesia, struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan
satu dengan

lain atau bagaimana sesuatu

adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.

tersebut disatukan. Struktur

Menurut Prof. Benny H. Hoed,

struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan
satu sama lain dalam satu kesatuan. Menurut Kantaprawira (1983:44) struktur

adalah pelembagaan hubungan organisasi antara komponen yang membentuk
bangunan itu.
Meriam Budiardjo (2000:8) mengemukakan pengertian politik adalah “pada
umumnya dikatakan bahwa politik itu bermacam-macam kegiatan dalam suatu
system politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu
dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Suprastruktur merupakan bagian yang saling berkaitan dari tingkatan yang
teratas menjadi satu keasatuan . Suprastruktur politik sering disebut sebagai
bangunan atas atau mesin politik resmi atau lembaga – lembaga pembuat
keputusan politik yang sah, lembaga – lembaga tersebut bertugas mengkonversi
input yang terdiri dari tuntutan,dukungan yang menghasilkan suatu output berupa
kebijakan publik. Itulah sekilas tentang suprastruktur politik. Suprastruktur politik
sendiri sangat dibutuhkan agar pelaksanaan proses bernegara bisa berjalan
dengan baik. Karena suprastruktur politik dapat membentuk regulasi yang
mengatur negara berupa kebijakan publik.

B.

Suprastruktur Politik di Indonesia
Montesquieu, membagi lembaga – lembaga kekuasaan Suprastruktur


Politik tersebut dalam tiga kelompok yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Politik adalah lembaga Negara formal yang keberadaannya diatur oleh
konstitusi atau UUD 1945. Suprastruktur Politik Indonesia menurut UUD 1945 hasil
amandemen terdiri dari:

1)

Lembaga legislatif, yaitu DPR, DPD, MPR dan Presiden.

2)

Lembaga eksekutif, yaitu Presiden dan kabinet.

3)

Lembaga yudikatif, yaitu Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan
Komsisi Yudisial.

4)


Lembaga inspektif, yaitu BPK

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Menurut pasal 2 ayat 1 UUD 1945, MPR terdiri atas anggota DPR dan
DPD yang melalui pemilihan Umum dan diatur lebih lanjut dengan UU. Seluruh
anggota MPR dipilih melalui pemilihan umum, tidakada yang diangkat. MPR
berkedudukan sebagai lembaga Negara yang memiliki kedudukan sederajat
dengan lembaga Negara yang lainnya.

Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )
Tugas dan wewenang MPR sebagai berikut:
1.

mengubah dan menetapkan UUD

2.

memutuskan


usul

DPR

berdasarkan

putusan

MK

untuk

memberhentikan p-residen dan wakilnya dalam masa jabatanya
dan wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
alasannya didalam siding
3.

melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna MPR

4.


memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi untuk

5.

memberhentikan
jabatannya

Presiden

setelah

dan

Presiden

Wakil

dan/atau


Presiden
Wakil

dalam

masa

Presiden

diberi

kesempatan untuk menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan
penjelasan dalam Sidang Paripurna Majelis;
6.

melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti,

diberhentikan,


atau

tidak

dapat

melaksanakan

kewajibannya dalam masa jabatannya;
7.

memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam
masa jabatanya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;

8.

memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket

calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik
atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya sampai habis masajabatanya.

Hak-hak Anggota MPR RI
Hak-hak anggota MPR RI diantaranya adalah:
1.

mengajukan

usul

pengubahan

pasal

Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2.

menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan

3.

memilih dan dipilih

4.

membela diri

5.

imunitas

6.

Protokoler, dan

7.

keuangan dan administratif.

Kewajiban Anggota MPR RI
Kewajiban anggota MPR RI adalah sebagai berikut:

1.

memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
2.

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan

3.

mempertahankan

dan

memelihara

kerukunan

nasional dan

menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4.

mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan.

5.

melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

Fungsi Anggota MPR RI
Fungsi anggota MPR RI seperti berikut:
1.

Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baik,
jujur, dan adil.

2.

Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak adil
dalam menjalankan tugasnya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
Tugas dan wewenang DPR adalah:
1.

Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama

2.

Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang

3.

Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang
yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran,
dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan
dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I

4.

Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan
undang-undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah
sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan
tingkat I

5.

Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan UndangUndang

Anggaran

Rancangan

Pendapatan

Undang-Undang

dan

yang

Belanja

berkaitan

Negara
dengan

dan
pajak,

pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I
6.

Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama
Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

7.

Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan
oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama

8.

Memilih

anggota

Badan

Pemeriksa

Keuangan

dengan

memperhatikan pertimbangan DPD
9.

Membahas

dan

menindaklanjuti

hasil

pemeriksaan

atas

pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan
10.

Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi,
dan pendapat

11.

Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat

12.

Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan undang-undang.

Hak-Hak Anggota DPR RI
Setiap anggota DPR memiliki hak-hak seperti berikut ini:
1.

Mengajukan rancangan undang-undang

2.

Mengajukan pertanyaan

8.

3.

Menyampaikan usul dan pendapat

4.

Memilih dan dipilih

5.

Membela diri

6.

Imunitas

7.

Protokoler

Keuangan dan administrative

Kewajiban Anggota DPR RI
Kewajiban anggota DPR adalah:
1.
2.

Mengamalkan Pancasila
Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan

3.

Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintah

4.

Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan
keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia

5.

Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat

6.

Menyerap,menghimpun,menampung,dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat

7.

Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi,kelompok dan golongan

8.

Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya

9.

Mentaati kode etik dan Peraturan Tata tertib DPR

10.

Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga
yang terkait.

11.
Fungsi Anggota DPR RI
1.

Legislasi
Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang

kekuasaan membentuk undang-undang.

2.

Anggaran
Fungsi

anggaran

dilaksanakan

untuk

membahas

dan

memberikan

persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undangundang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.
3.

Pengawasan
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan

undang-undang dan APBN.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Tugas Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1.

dapat

mengajukan

berkaitan

dengan

kepada
otonomi

DPR

rancangan

daerah, hubungan

undang-undang
pusat

dan

yang

daerah,

pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,serta

yang

berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2.

ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam penjelasan
diatas

3.

ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang
yang diajukan oleh Presiden atau DPR.

4.

memberikan

pertimbangan

kepada

DPR

atas rancangan

undang-

undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan pajak, pendidikan, dan agama.
5.

dapat

melakukan

pengawasan

atas

pelaksanaan undang-undang

mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam,
dan

sumber

daya

ekonomi

lainnya,

pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
6.

menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan

sumber

daya

ekonomi

lainnya, pelaksanaan

undang-undang

APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

Wewenang Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1.

Dapat mengajukan ke DPR RUU yang terkait dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemerkaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.

2.

Ikut membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan
pertimbangan keuangan pusat dan daerah.

3.

Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU PABN dan RUU yang terkait
dengan pajak, pendidikan dan agama.

4.

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan pusat dan daerah serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.

5.

Menerima hasil pemeriksaan keuangan dari BPK.

6.

Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai pemilihan anggota BPK.

Hak-Hak Anggota DPD RI
1.

Menyampaikan usul dan pendapat

2.

Memilih dan dipilih

3.

Membela diri

4.

Imunitas

5.

Protokoler, dan

6.

Keuangan dan Administratif

Kewajiban Anggota DPD RI
1.

Mengamalkan Pancasila
2.

Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dam menaati segala peraturan perundang-undangan

3.

Melaksanakan

kehidupan

demokrasi

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan
4.

Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia

5.

Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
6.

Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah

7.

Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan

8.

Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada
pemilih dan daerah pemilihannya

9.

Menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD, dan

10.

Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya

Presiden
Calon Presiden dan wakilnya harus seorang WNI sejak kelahirannya
dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri,
tidak pernah menghianati Negara serta mampu secara rohani dan jasmani untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban Negara sebagai Presiden dan wakilnya.
Tugas dan wewenang Presiden
1.

menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.
2.

memastikan

apakah

jajaran

pemerintahannya

temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan
UU itu.
3.

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
4.

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan
Laut, danAngkatanUdara

5.

Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).Presiden melakukan pembahasan dan pemberian
persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU
menjadi UU.

6.

Menetapkan Peraturan

Pemerintah

Pengganti

Undang-

Undang (dalam kegentingan yang memaksa)
7.

Menetapkan Peraturan Pemerintah

8.

Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
9.

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR

10.

Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

11.

Menyatakan keadaan bahaya
12.

Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR

13.

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.

14.

Memberi

grasi,

rehabilitasi

dengan

memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
15.

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR

16.

Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur
dengan UU

17.

Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh
DPR

dengan

memperhatikan

pertimbangan Dewan

Perwakilan

Daerah ( DPD )
18.

Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi
Yudisial dan disetujui DPR

19.

Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden,
DPR, dan Mahkamah Agung

20.

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.

Tanggungjawab Presiden

1.

Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak sosial
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Presiden dan kabinet bekerja
keras

untuk

memberi

kepastian

kepada

masyarakat,

bahwa

pemerintahannya tunduk dibawah konstitusi UUD 1945 ( hasil
amandemen ).
2.

Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas
kekuasaan partai berkuasa, dengan memperhatikan konstitusi
maupun landasan ideology pancasila, kedaulatan rakyat dan
pemanusiawiannya di nomor satukan.

Fungsi presiden sebagai kepala Negara
1.

Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Udara, dan Angkatan Laut.

2.

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR.

3.

Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban
keuangan negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau
pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR.

4.

Menyatakan kondisi bahaya, Ketentuan dan akibat kondisi bahaya
ditetapkan dengan UU.

5.

Mengangkat Duta dan Konsul, Dalam mengangkat Duta,
memperhatikan pertimbangan DPR.

6.

Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.

7.

Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (MA).

8.

Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan
DPR.

9.

Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan Hukum.

10.

Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas member nasehat
dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan
Undang-Undang.

11.

Membahas Rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan
persetujuan bersama DPR.

12.

Mengkonfirmasi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui
bersama DPR untuk menjadi UU.

13.

Dalam hal lkhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak
menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU.

14.

Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.

15.

Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih
oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.

16.

Menetapkan Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan
telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung.

17.

Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.

18.

Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

Kewenangan dan Kekuasaan Presiden
1.

Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.
2.

Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan
pertimbangan DPR.

3.

Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR.
4.

Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari MA /
Mahkamah Agung.

5.

Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan pertimbangan
dari DPR.

6.

Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD /
Angkatan Darat dan AL / Angkatan Laut.

7.

Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh
Undang-Undang

8.

Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara lain
dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR.

9.

Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan
adanya perubahan / pembentukan Undang-Undang harus dengan
persetujuan DPR.

10.

Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya yang
diatur oleh UU.

11.

Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / Komisi
Yudisial dengan persetujuan DPR.

Kewajiban dan Hak Presiden
1.

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4 ayat 1 )

2.

Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1 )

3.

Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )
4.

Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa
dan Bangsa ( Pasal 9 ayat 1 )

5.

Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL & AU ( Pasal 10 )
6.

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
Negara lain dengan persetujuan DPR

7.

Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan DPR
( pasal 11 ayat 2 )

8.

( Pasal 11 ayat 1 )

Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )

9.

Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam mengangkat
duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 2 )

10.

Menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )

11.

Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan pertimbangan
MA ( Pasal 14 ayat 1 )

12.

Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR ( Pasal 14 ayat 2 )

13.

Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang
diatur dalam UU ( pasal 15 )

14.

Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
nasihat dan pertimbangan kepada presiden ( Pasal 16 )

15.

Pengangkatan & pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17 ayat 2 )

Mahkamah Agung
Pasal 24 ayat 2 UUD 1945 hasil amandemen menentukan kekuasaan
kehakiman dilakukann oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada dibawah peradilan agama, lingkungan peradilann militer, lingkungan
peradilan tata usaha Negara dan oleh sebuah mahkamah konstitusi. Tugas dan
kewenangan Mahkamah Agung adalah sebagai berikut:
(1) Presiden

member

grasi

pertimbangan Mahkamah Agung

da

rehabilitasi

dengan

memperhatikan

(2) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap UU dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan UU.

Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UU, memutus
sengketa kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai
Politik, dan memutus perselisihan tentang pemilu.
Mahkamah

konstitusi

terdiri

dari

Sembilan

orang

anggota

hakimkonstitusi yang dutetapkan oleh Presiden yang diajukan masing-masing tiga
orang Mahkamah Agung.

Komisi Yudisial
Hasil amandemen UUD 1945 oleh MPR RI melahirkan lembaga baru,
yakni Komisi Yudisial. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Menurut pasal 24B UUD1945, Komisi Yudisial
adalah lembaga yang bersifat mandiri dengan kewenangan ;
(a) Mengusulkan pengangkatan hakim agung
(b) Wewenang

lainnya

dalam

ranngka

menjaga

kehormatan, keluhuran, martabat serta prilaku hakim.

Badan Pemeriksa Keuangan

dan

menegakkan

Adalah lembaga inspektif yang bersifat bebas dan mandiri, bertugas
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.

Daftar Pustaka
Maksudi, Beddy Irawan. 2011. Sistem Politik Indonesia.
Bogor: RajaGrafindo Persada
Kencana, Inu & Azhari. 2002. Sistem Politik Indonesia.
Bandung: Refika Aditama

Website
http://emmanuroh.blogspot.com/2012/11/tugas-wewenang-hak-kewajiban-dan-fungsi.html
http://angganugrahaprayoga.blogspot.com/2013/04/supra-struktur-politik-indonesia.html
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/03/suprastruktur-politik.html
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/03/suprastruktur-politik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur_dan_suprastruktur_(filosofis)