this PDF file HUBUNGAN ANTARA POLA MENYUSUI IBU DENGAN GANGGUAN ADHD PADA ANAK | Hadiati | Journal of Nutrition and Health 1 SM

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

HUBUNGAN ANTARA POLA MENYUSUI IBU DENGAN GANGGUAN ADHD
PADA ANAK
Titis Hadiati
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Abstrak
Pendahuluan : Menyusui dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk masalah perilaku
anak di masa kecil. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa attention-deficit
hyperactivity disorder (ADHD) bisa dicegah dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu). Dalam
pemberian ASI ini ada beberapa pola menyusui yaitu menyusui eksklusif, menyusui
predominan, dan menyusui parsial (WHO).
Tujuan : Mengetahui hubungan antara pola menyusui Ibu dengan attention-deficit
hyperactivity disorder (ADHD) pada anak.
Metode : Penelitian analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Sampel ibu-ibu dari anakanak di TK Hidayatullah Semarang yang berumur 4 – 6 tahun dan alamat lengkap. Besar
sampel sebanyak 71. Alat yang digunakan adalah catatan administrasi murid TK Hidayatullah
Semarang selama periode 1 November 2016 - 25 April 2017, Blangko SPPAHI (Skala
Penilaian Perilaku Anak Hiperaktif) dan Kuisioner Pola Menyusui Ibu. Uji statistik ini
menggunakan sistem komputerisasi SPSS dengan Chi Square Tests dimana taraf signifikansi
(α) yang digunakan adalah 5% (0,05).

Hasil : Terdapat 71 data yang diproses, sehingga tingkat kevalidannya 100% (Tabel 1), yang
mengalami ADHD sekitar 11 anak (15,5%) dan yang tidak mengalami ADHD sekitar 60
anak (84,5%) (Tabel 2). Hasil uji statistik dengan Chi Square Test pada SPSS versi 20
diperoleh hasil nilai p = 0,444 (Tabel 3). Karena nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
diartikan bahwa antara pola menyusui ibu dengan ADHD pada anak tidak terjadi hubungan
yang signifikan atau bermakna dan besarnya nilai koefisien kontingensi (r) adalah 0,149
(Tabel 4) maka kekuatan korelasi tergolong sangat lemah.
Kesimpulan : ADHD hanya terjadi pada 15,5% anak yang pernah mendapatkan ASI dengan
berbagai macam pola menyusui ibu. Tidak ada hubungan antara pola menyusui Ibu dengan
ADHD.
Kata Kunci : menyusui, ADHD, ASI, Pola Menyusui, penelitian analitik, cross-sectional,
Ibu, Anak

1

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

Pendahuluan
Attention-deficit/hyperactivity


disorder (ADHD)

merupakan

kelainan

neurobehavioral yang paling sering terjadi pada anak-anak, yang juga merupakan suatu
keadaan kronis yang paling sering berpengaruh pada anak-anak usia sekolah, dan merupakan
gangguan mental yang sering ditemukan pada anak-anak. ADHD ditandai oleh 3 gejala
utama yaitu inatensi, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Angka prevalensi ADHD di dunia
sebesar 2% sampai 9,5% dari semua anak usia sekolah. Dalam pemberian ASI ini ada
beberapa pola menyusui. Dalam laporan Riskesdas, pola menyusui dikelompokkan menjadi
tiga kategori, yaitu menyusui eksklusif, menyusui predominan, dan menyusui parsial sesuai
definisi WHO. Ada penelitian yang menyatakan bahwa ADHD bisa dicegah dengan
pemberian ASI (Air Susu Ibu). Beberapa penelitian menyatakan bahwa ASI melindungi bayi
dan anak dari penyakit infeksi dan bisa mencegah anak dari ADHD ( attention deficit and
hiperactivity disorder ) atau GPPH

(gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas).


Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian pola menyusui dengan ADHD
Tujuan
Mengetahui hubungan antara pola menyusui Ibu dengan attention-deficit hyperactivity
disorder (ADHD) pada anak.

Metode
Penelitian analitik, dengan pendekatan cross-sectional dengan sampel ibu-ibu dari anak-anak
di TK Hidayatullah Semarang yang berumur 4 – 6 tahun saat dilakukan penelitian, ada atau
tidak ada ADHD dan alamat lengkap. Besar sampel yang digunakan sebanyak 71. Alat yang
digunakan adalah catatan administrasi murid TK Hidayatullah Semarang selama periode 1
November 2016 - 25 April 2017, Blangko SPPAHI (Skala Penilaian Perilaku Anak
Hiperaktif) dan Kuisioner Pola Menyusui Ibu yang dibuat untuk keperluan penelitian ini. Uji
statistik dalam penelitian ini menggunakan sistem komputerisasi SPSS dengan Chi Square
Tests dimana taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05).

2

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

Hasil

Berdasarkan hasil wawancara di TK Hidayatullah Semarang pada 1 November 2016 31 April 2017 didapatkan sebanyak 11 penderita ADHD, dan 60 bukan penderita ADHD dari
total 71 ibu-ibu yang menyusui anaknya.

Distribusi berdasarkan ada tidaknya gangguan ADHD
Tabel 1. Distribusi data
Cases
Valid
N
ADHD * Pola ASI

Missing

Percent
71

N

100.0%

Total


Percent
0

N

0.0%

Percent
71

100.0%

Terlihat dari tabel 1 Terdapat 71 data yang diproses, sehingga tingkat kevalidannya 100%.

Tabel 2. Distribusi penderita berdasarkan ada tidaknya gangguan ADHD

Pola ASI

ADHD

Bukan ADHD
Total

Total

Hanya

ASI + Air

ASI + Sufor /

ASI

Selain ASI

bubur

6

2


3

11

39

4

17

60

45

6

20

71


Terlihat dari tabel 2 yang mengalami gangguan ADHD sekitar 11 anak (15,5%) dan yang
tidak mengalami gangguan ADHD sekitar 60 anak (84,5%).

3

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

Hubungan Pola Menyusui Ibu Dengan Gangguan ADHD pada Anak
Tabel 3. Hubungan Pola Menyusui Ibu dengan gangguan ADHD pada anak
Chi-Square Tests
Value

df

Asymp. Sig. (2sided)

Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

a

2

.444

1.338

2

.512

.102

1

.749


1.623

71

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .93.

Hasil uji statistik yang menggunakan Chi Square Test pada sistem komputerisasi SPSS versi
20 diperoleh hasil nilai p = 0,444. Karena nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
diartikan bahwa antara pola menyusui ibu dengan gangguan ADHD pada anak tidak terjadi
hubungan yang signifikan atau bermakna. Berdasarkan hasil penelitian besarnya nilai
koefisien kontingensi (r) adalah 0,149 maka kekuatan korelasi tergolong sangat lemah. Jadi
bisa dikatakan bahwa hubungan pola menyusui ibu dengan gangguan ADHD pada anak
bermakna sangat lemah.

Diskusi
Dari hasil penelitian tentang hubungan antara pola menyusui Ibu dengan
gangguan ADHD pada anak menemukan bahwa antara pola menyusui Ibu dengan gangguan
ADHD tidak terjadi hubungan yang signifikan atau bermakna. Berdasarkan hasil penelitian
besarnya nilai koefisien kontingensi (r) adalah 0,149 maka kekuatan korelasi tergolong sangat
lemah. Jadi bisa dikatakan bahwa hubungan antara pola menyusui Ibu dengan gangguan

ADHD bermakna sangat lemah. Hubungan antara pola menyusui Ibu dengan gangguan
ADHD tergolong sangat lemah karena ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi

4

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

gangguan ADHD seperti masalah pada masa neonatus, anak dalam perawatan khusus, dan
adanya kekurangan hormon.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Subin Park dan kawan-kawan di Korea
Selatan, dimana
penelitian ini menemukan bahwa kemungkinan terdapat efek perlindungan dari menyusui
terhadap perilaku anak dengan mediasi parsial oleh IQ anak, serta terdapat dampak positif
dari menyusui pada tingkat kecerdasan di masa anak-anak dengan mediasi parsial oleh
permasalahan pemusatan perhatian atau konsentrasi pada anak.
Ada penelitian yang menyatakan bahwa ADHD bisa dicegah dengan pemberian
ASI (Air Susu Ibu). Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin
status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi dan bisa mencegah
anak dari ADHD (attention deficit and hiperactivity disorder ) atau GPPH

(gangguan

pemusatan perhatian dan hiperaktifitas).

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Gangguan ADHD hanya terjadi
pada 15,5% anak yang pernah mendapatkan ASI dengan berbagai macam pola menyusui ibu.
Tidak ada hubungan antara pola menyusui Ibu dengan gangguan ADHD.

Daftar Pustaka
1. Pusdatin Kemenkes RI.: Situasi dan Analisis ASI Ekslusif. INFODATIN KEMENKES
RI 2014 1-8.
2. Seksi Psikiatri Anak dan Remaja Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Indonesia.: Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana GPPH Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta 2016
3. Park et al.: Protective effect of breastfeeding with regard to children’s behavioral and
cognitive problems. Nutrition Journal 2014 13:111.
5

JNH, Vol. 6, No.1, Februari 2018

4. Diane et al.: Recalled Initiation and Duration of Maternal Breastfeeding Among Children
with and Without ADHD in a Well Characterized Case –Control Sample. Springer 2015

DOI 10.1007/s10802-015-9987-9
5. Soetjiningsih.: Tumbuh Kembang Anak, EGC. Jakarta 1995 23 – 24.

6

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25