Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sumberdaya manusia memiliki peranan yang vital dalam suatu perusahaan.
Segala aspek yang berkaitan dengan sumberdaya manusia pada akhirnya turut
mempengaruhi output perusahaan yang bersangkutan. Mengingat perannya yang
vital, maka sudah selayaknya suatu perusahaan melakukan suatu mekanisme
pemeliharaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja
karyawan-karyawannya.
Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan
kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi sumberdaya manusia
yang dimiliki oleh karyawan guna menciptakan tujuan organisasi, sehingga akan
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu,
organisasi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam
meningkatkan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna
mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing–masing.
Sumberdaya manusia berperan dalam mengolah dan memanfaatkan sumber
daya dan material sehingga menjadi produk. Oleh karena itu untuk meningkatkan

kinerja, perlu diperhatikan agar sumber daya manusia dapat bekerja secara efisien
dan menampilkan kinerja yang bisa memberikan kepuasan kerja serta hasil kinerja
yang menjadi tujuan awal perusahaan (Wulan:2011).

Universitas Sumatera Utara

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban
atau yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk meningkatkan produktivitasnya
maka lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja karena lingkungan kerja
yang baik akan menciptakan kemudahan pelaksanaan tugas. Lingkungan kerja ini
sendiri terdiri dari lingkungan kerja fisik dan non fisik yang melekat dengan
karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja
karyawan.
Menurut Sukanto dan Indriyo dalam Khoiriyah (2009:24) lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam
bekerja meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan
kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.
Menurut Nitisemito dalam Khoiriyah (2009:24) lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya

dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayanti dalam Wulan
(2011:21), menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi
menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Faktorfaktor lingkungan kerja fisik.
Menurut Wulan (2011:22), lingkungan kerja adalah Pewarnaan, Penerangan,
Udara, Suara bising, Ruang gerak, Keamanan dan Kebersihan. Sedangkan faktor
lingkungan kerja non fisik ialah Struktur kerja, tanggung jawab kerja, Perhatian
dan dukungan pemimpin, Kerja sama antar kelompok, dan Kelancaran

Universitas Sumatera Utara

komunikasi, selain itu untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif
harus disesuaikan dengan karakteristik individu dari masing-masing karyawan.
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti, bahwa yang terjadi
di kantor Direksi Pt Perkebunan Nusantara III Medan seperti pewarnaan ruangan
yang baik dan dapat membuat para karyawan bekerja dengan baik dan semaksimal
mungkin. Penerangan di tempat kerja cukup memadai apabila ada karyawan yang
lembur, meskipun ruang lingkup udara masih kurang baik, karena ada beberapa
karyawan yang masih merokok di ruangan yang ber AC serta keamanan yang baik
dengan menerapkan sistem shifting bagi para security dan juga kebersihan yang di
jaga dengan baik oleh para OB.

Sementara itu untuk lingkungan kerja non fisik seperti struktur kerja,
tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan pemimpin, kerjasama antar
kelompok, dan kelancaran komunikasi sudah berjalan dengan baik. Seperti
struktur kerja di Pt Perkebunan Nusantara III Medan sudah tersusun secara
sistematis sesuai bagian-bagian yang ada dan karyawan juga bertanggung jawab
sepenuhnya atas apa yang sudah mereka kerjakan dan para karyawan juga
mendapatkan dukungan dan perhatian dari para atasan dengan apa yang mereka
kerjakan dan dari segi kelancaran komunikasi masih sangat minim, karena para
karyawan masih tidak mau berkomunikasi satu dengan yang lain mengenai
pekerjaan yang mereka kerjakan, hal ini yang menjadi masalah menurunnya
kinerja karyawan pada Pt Perkebunan Nusantara III Medan dengan menurunnya
hasil kerja yang mereka hasilkan.

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik individu adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu
yang berupa minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam
lingkungan kerjanya. Karakteristik individu dapat dilihat dari tiga komponen yaitu
minat, sikap dan kebutuhan. Penelitian ini difokuskan pada karakteristik individu
yang meliputi minat dan sikap. Pada penelitian ini kebutuhan tidak digunakan

sebagai indikator dari karakteristik individu karena kebutuhan digunakan oleh
peneliti sebagai indikator dari motivasi kerja karyawan.
Minat merupakan sikap yang membuat seseorang senang akan suatu objek
tertentu sehingga timbul kecenderungan untuk mencari dan berkonsentrasi pada
aktivitas yang berkaitan dengan objek tersebut serta mempunyai kemauan untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sikap merupakan ekspresi perasaan
seseorang yang berkaitan dengan objek, orang atau peristiwa yang tercermin
melalui respon dalam bentuk rasa suka atau tidak suka terhadap objek tersebut dan
diwujudkan melalui perilakunya. Sikap yang ditunjukkan dengan perilaku
seseorang yang berbeda-beda merupakan salah satu karakteristik bagi setiap
individu yang mempunyai ciri khas tersendiri bagi dirinya, namun karakteristik
individu yang dapat menciptakan suasana kenyaman dalam suasana kerja tanpa
disadari akan menimbulkan suatu kepuasan tersendiri bagi diri maupun orang lain.
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001:225) dalam Wibowo (2009:326)
terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu
Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan), Discrepancies (perbedaan), Value
attainment

(pencapaian


nilai),

Equity

(keadilan),

Dispositional/genetic

components (komponen genetik).

Universitas Sumatera Utara

Performance atau Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika. Di samping itu, kinerja (performance) diartikan sebagai hasil
kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara

konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Sedangkan Menurut Simamora (2003:339), kinerja (performance) mengacu
kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan
karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan
sebuah pekerjaan. Sering disalahtafsirkan sebagai upaya yang mencerminkan
energi yang dikeluarkan, kinerja diukur dari sebuah hasil. Sedangkan menurut
Robbin dalam Pramudyo (2010:4) menyatakan bahwa kinerja adalah ukuran
mengenai apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan oleh karyawan.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
yang peneliti tetapkan adalah sebagai berikut:
1.

Apakah lingkungan kerja dan karakteristik individu berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III
Medan.

2.


Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka tujuan penelitian ini
adalah:
1.

Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu
terhadap kepuasan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

2.

Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan agar dapat bermanfaat bagi pihak–pihak yang

berkaitan antara lain adalah:
1.

Bagi PT. Perkebunan Nusantara III Medan
Menjadi bahan pertimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mengevaluasi dalam meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan
pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

2.

Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping memberikan
kontribusi pemikiran dalam bidang Sumber Daya Manusia, khususnya
berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara

3.

Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi
dalam melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama dimasa yang
akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

Universitas Sumatera Utara