Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitaif. Penelitian asosiatif digunakan karena penelitian ini bermaksud untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau mengetahui bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. (Umar 2014:35).

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh (Umar 2014:37).

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian dan survey untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan, penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Jalan Letjend Suprapto No.2 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi populasi dalam penelitiannya, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang berjumlah 308 orang. 3.3.2 Sampel

Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling yang merupakan teknik


(2)

pengambilan sampel berdasarkan pengambilan anggota sampel dari populasi diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi tersebut.

Besaran sampel yang diambil dari populasi ditentukan dengan rumus Slovin yaitu:

= + 1

=308(0,1 ) + 1308 =4,08304

=75.490 dibulatkan menjadi 75 responden Keterangan :

n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah populasi karyawan

D = Batas kesalahan yang diinginkan / desire margin of error (10%)

Dari rumus Slovin tersebut, maka ditentukan jumlah sampel sebanyak 75 orang responden dan jumlah ini sudah dianggap dapat mewakili hasil penelitian. 3.4 Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batasan-batasan yang jelas mengenai masing-masing variabel yang diteliti, maka definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang telah dikemukakan. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Individu

Menurut Hurriyati (2005:79) karakteristik individu merupakan suatu proses psikologi yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi


(3)

serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku individu.

2. Lingkungan Kerja

Menurut Nitisemito (2002:183) lingkungan kerja adalah suatu keadaan yang terdapat dalam struktur dan proses kegiatan instansi yang mencerminkan rasa kepuasan pada para pelaksana atau pegawai yang bersifat menunjang ke arah pencapaian cita-cita yang diinginkan oleh instansi secara keseluruhan maupun pelaksana.

3. Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2009:309) kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seorang karyawan yang seharusnya memiiki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seoramg tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

3.5 Definisi Operasional

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanaan penelitian di lapangan, dalam hal ini variabel-variabel ini dapat juga disebut sebagai objek penelitian. Variabel dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu karakteristik individu sebagai variabel bebas (X1) lingkungan kerja sebagai variabel bebas (X2) dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Variabel-variabel tersebut akan diuraikan sebagai berikut:


(4)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

1. Variabel

Bebas (X1) Karakteristik

Individu

Karakteristik individu adalah karakter seorang individu dan cara

pandang dalam

menafsirkan apa yang dilihatnya sesuai dengan perwatakannya.

1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Status

Perkawinan 4. Jumlah

Tanggungan 5. Masa Kerja

Likert

2. Variabel

Bebas (X2) Lingkungan

Kerja

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja

dan yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang bebankan. 1. Perwarnaan 2. Kebersihan 3. Pertukatan Udara 4. Penerangan 5. Keamanan 6. Kebisingan 7. Hubungan dengan Karyawan 8. Hubungan dengan Atasan Likert 3. Variabel Terikat (Y) Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah perilaku nyata seseorang sebagai prestasi kerja

yang dihasilkan

karyawan sesuai dengan

perannya dalam

perusahaan. 1. Kualitas Pekerjaan 2. Kuantitas Pekerjaan 3. Ketatapatan Waktu 4. Kerja sama

Likert

Sumber: Diolah oleh Penulis 2017 3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:137) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan berbagai cara. Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel untuk tujuan spesifik studi. Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada.


(5)

Berdasarkan penjelasan diatas, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

3.6.1 Data Primer

Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yaitu berupa penyebaran kuesioner. Kuesioner ini berupa daftar pernyataan yang telah disusun secara sistematis oleh peneliti untuk diberikan kepada para responden yaitu karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

Tipe skala yang digunakan untuk mengukur ketiga variabel pada penelitian ini adalah skala likert. Penggunaan skala likert dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa kuat responden setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner melalui skala likert atau skala lima titik (Umar, 2014:39). Untuk setiap pernyataan yang berasal dari indikator-indikator dari kedua variabel yang bersangkutan untuk kemudian dijawab oleh responden. Untuk setiap pernyataan disediakan hanya lima alternatif jawaban yang berjenjang yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Skor Penilaian Keterangan Alternatif

Jawaban

Bobot

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Kurang Setuju 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5


(6)

3.6.2 Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Teknik pengumpulan data yaitu berupa studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, dan sumber lain yang ada kaitannya dengan permasalahan yang ada.

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Instrumen

Instrumen kuesioner yang telah dirancang perlu diuji validitas dan realibilitas agar data yang akan dianalisis memiliki derajat ketepatan dan keyakinan yang tinggi. Ada dua bentuk skala pengujian instrumen yaitu validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus dilakukan uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik dengan menggunakan bantuan paket program statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, adapun kriteria dalam menentukan valid tidaknya suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dalam penelitian menggunakan koofisien alpha cronbach, dimana semakin tinggi koefisien maka instrumenet pengukurannya semakin baik.


(7)

Semakin dekat koefisien reliabilitas dengan 1,0 maka pengukuran yang digunakan semakin baik, namun secara umum keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima dan lebih dari 0,80 adalah baik. (Sekaran, 2006;182).

=

1 −

Keterangan

= Reabilitas Instrument

= Banyak Butir Pertanyaan = Varians Total

∑ = Jumlah Varians Butir 3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Kurniawan 2014:156).


(8)

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/VIF) yang tidak melebihi 4 atau 5. Apabila variabel independen memiliki nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), maka tidak terjadi multikolinearitas dalam variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Kurniawan 2014: 157)

3. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi adanya heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik (Kurniawan 2014:158). Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(9)

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (karakteristik individu) dan (lingkungan kerja) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Untuk memporeleh hasil yang terarah, peneliti menggunakan banyuan program perangkat statistik. Model regresi linear berganda yang digunakan adalah:

Y = a+b1x1+b2x2 Keterangan:

Y =Kinerja Karyawan a = konstanta

b = koefisiensi regresi X1 = Karakteristik Individu X2 = Lingkungan Kerja 3.7.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang diperoleh signifikan (berbeda nyata). Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien yang secara statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. 1. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji parsial (Uji t) digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Dasar pengambilan kesimpulan uji parsial adalah sebagai berikut:


(10)

1. Apabila t hitung > t tabel, maka Ha diterima.

2. Apabila t hitung < t tabel, maka Ha tidak dapat diterima. 2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji simultan (Uji F) digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan (bersama-sama). Dasar pengambilan kesimpulan uji simultan adalah sebagai berikut:

1. Apabila F hitung > F tabel, maka Ha diterima.

2. Apabila F hitung < F tabel, maka Ha tidak dapat diterima. 3.7.5 Korelasi Linear Sederhana (Product Moment Correlation)

Nilai Korelasi Produk Momen (KPM) disimbolkan dengan r (rho). Nilai KPM juga berada di antara - 1 < r > 1. Bila nilai r = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan antara variabel variabel independen dan dependen. Nilai r = + 1 berarti terdapat hubungan yang negative antara variabel independen dan dependen. Nilai r = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“ menjukkan arah

hubungan di antara variabel yang sedang dioperasionalkan.

Uji signifikansi KPM menggunakan uji, sehingga nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Kekuatan hubungan antar variabel ditunjukkan melalui nilai korelasi. Berikut adalah tabel nilai korelasi beserta makna nilai tersebut:


(11)

Tabel 3.3

Makna Nilai Korelasi Product Moment

Nilai Makna

0,00–0,19 0,20–0,39 0,40–0,59 0,60–0,79 0,80–1,00

Sangat rendah / sangat lemah Rendah / lemah

Sedang Tinggi / kuat Sangat tinggi / sangat kuat Sumber: Buku Sugiyono (2012)

Fxy= …..

Dengan:

Sdx : Standar deviasi x Sdy : Standar deviasi y

3.7.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen (terikat). Jika R2 semakin besar atau mendekati angka satu, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen (bebas) adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Sebaliknya jika R2 mendekati angka nol, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin mengecil.

Menurut Kurniawan (2014:48) teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (Rxy) dikalikn dengan 100%.


(12)

Adapun rumus koefisien determinasi yaitu: KD = (Rxy)2X 100% Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi,


(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman belanda. Pada awalnya keberadaan perkebunan ini merupakan milik maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV.

Pada tahun 1985 sesuai Undang-undang Nomor 86 Tahun 1958, perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA di nasionalisasikan oleh Pemetintah R.I dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan milik Pemerintah melalui peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 1959. Selanjutnya pada tahun 1967 Pemerintah melakukan pengelompokkan menjadi perusahaan Terbatas Persero, dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d. IX pada tahun 1994 PTP VI, VII, dan VIII, digabung dalam kelompok PTP. Sumut III, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1996 semua PTP yang ada di Indonesia dikelompokkan kembali melalui penggabungan dan pemisahan proyek-proyek yang melahirkan PT. Perkebunan Nusantara (I s.d. PTPN-XIV). Terhitung sejak 11 Maret 1996, gabungan PTP VI, VII, dan VIII diberi


(14)

nama PT. Perkebunan Nusantara IV, yang kini terletak Kantor Pusat di Jl. Letjend Suprapto No. 2 Medan. Adapun logo dari PT. Perkebunan Nusantara IV Medan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Logo PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Sumber: http://www.ptpn4.co.id/ 2017 4.2 Profil Perusahaan

4.2.1 Visi dan Misi 1. VISI

Menjadi perusahaan yang unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. 2. MISI

a. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

b. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan karet.

c. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir, dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji proven) dan berwawasan lingkungan.


(15)

Untuk mencapai sasaran yang jelas dalam koridor visi dan misi tersebut, diperlukan suatu corporate plan atau perencanaan strategis jangka panjang yang akan menjadi acuan/pedoman manajemen dalam menjalankan keputusan strategis.

Penyusunan rencana jangka panjang adalah bagian dari upaya yang konsisten dalam pelaksanaan dan pencapaian good corporate governance (GCG). 4.2.2 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Maksud dan tujuan perusahaan menurut anggaran dasar perusahaan, antara lain:

1. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

2. Melaksanakan kegiatan usaha antara lain:

a. Mengusahakan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan budidaya tanaman tersebut.

b. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. c. Perdagangan, meliputi penyelengaraan kegiatan pemasaran berbagai

macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.


(16)

e. Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lainnya, sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4.2.3 Budaya Perusahaan

Memberi, membimbing, dan mendorong perilaku seluruh karyawan perusahaan agar dalam melaksanakan tugas selalu:

1. Berpikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang. 2. Proaktif dalam mengahasilkan inovasi dan prestasi. 3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.

4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.

5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.

4.2.4 Corporate Value

Corporate value adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu perusahaan yang mengakar dan menjadi patokan yang dipegang oleh seluruh pekerja untuk menjalankan aktivitasnya serta internalisasi diri PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Corporate value yang terdiri dari 5 (lima) nilai, yaitu:

Tabel 4.1 Corporate Value Profitability (Mengutamakan Profit )

Responsibility (Bertanggung jawab terhadap stakeholder) Integrity (Integritas)

Market ahead (Selalu terdepan) Accountability (Terpercaya)


(17)

4.3 Strategi

4.3.1 Strategi Corporate

Strategi utama yang ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Strategi Kombinasi

Kombinasi adalah penggabungan antara strategi stabilitas, pertumbuhan (Ekspansi) dan penciutan yang dilaksanakan secara simultan.

2. Strategi Pertumbuhan (Ekspansi)

Strategi pertumbuhan (Ekspansi) adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan pengembangan (perluasan) areal kelapa sawit (strategi pertumbuhan konsentrasi horizontal) dan pengembangan industri hilir (strategi pertumbuhan konsentrasi vertikal).

3. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas adalah untuk meningkatkan laba dari jenis usaha dan areal yang ada yaitu kelapa sawit.

4. Strategi penciutan

Strategi penciutan adalah untuk mengurangi resiko dari usaha perkebunan teh dengan mengurangi areal tanaman yang ada.

4.3.2 Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan adalah strategi kepemimpinan biaya (Overall Cost Leadership), dengan memberikan perhatian pada aspek skala usaha (ekonomi), biaya input, teknologi produksi, pemanfaatan kapasitas, dan efektifitas organisasi serta manajemen. Fokus kepada Core Bisnis dan melakukan diferensiasi pada produk industri hilir teh.


(18)

4.3.3 Strategi Operasional

Untuk meningkatkan dan menentukan arah dalam pengambilan strategi maka perusahaan menciptakan keputusan-keputusan sebagai beikut:

1. Meningkatkan nilai perusahaan dengan perluasan areal dan pengembangan industri hilir.

2. Menerapkan SOP (Standard Operations Procedure) pemeliharaan, panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten.

3. Mengadakan peremajaan/replanting tanam secara teratur setiap tahun. 4. Mengurangi/meniadakan kerugian dari usaha perkebunan teh.

5. Mengintensifkan lahan produktif.

6. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja.

7. Meningkatkan laba dengan efisiensi di segala bidang.

8. Membangun dan mengembangkan sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, pengembangan karir dan renumerasi yang objektif, rasional, adil, serta mendorong motivasi.

9. Meningkatkan kesadaran biaya (cost consciousness) semua personil perusahaan.

10. Melaksanakan proses bisnis dengan berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

11. Mengembangkan inovasi penciptaan jenis produk-produk baru untuk lebih diterima pasar.

12. Membangun Sistem Informasi Manajemen yang integratif dan berbasis komputer.


(19)

4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik. Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menetapkan suatu struktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya.

Struktur organisasi yang dipergunakan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut:

1. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 2. Terhindar dari konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja.

3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.


(20)

Gambar 4.2


(21)

4.5 Bidang-Bidang Kerja (Job Description) 1. Produksi

Produksi yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan dan mencapai target produksi, maka perusahaan melakukan langkah sebagai berikut:

a. Penanaman ulang/replanting.

Tabel 4.2 Penanaman Ulang

No Tahun Luas

1 2006 11.582 ha

2 2007 11.142 ha

3 2008 8.072 ha

4 2009 8.019 ha

5 2010 6.188 ha

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Medan 2017 b. Perluasan areal kelapa sawit dari konversi kakao

Tabel 4.3

Perluasan Areal Kelapa Sawit Dari Konversi Kakao

No. Tahun Luas

1 2006 1.856 ha

2 2007 560 ha


(22)

2. Keuangan

Untuk menjaga stabilitas keuangan maka perusahaan menetapkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran biaya (cost consciousness) semua personil perusahaan.

b. Peningkatan manajemen kas (cash management).

c. Peningkatan efektivitas pengendalian biaya melalui pengendalian biaya yang sudah ada.

d. Pembangunan Sistem Informasi keuangan berbasis komputer. 3. Pemasaran

Untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan dalam bidang pemasaran maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Melakukan analisis pasar secara rutin dan membuat laporan hasil analisis sebelum dilakukan penjualan CPO dan teh jadi.

b. Menjaga konsistensi mutu dan mempertahankan ISO 9001 dan 14000. 4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting untuk menunjang produktivitas perusahaan, maka perusahaan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membangun insan PTPN IV yang produktif yang ditandai dengan tingginya kualitas, kreativitas, kompetensi, integritas, dan spiritual (nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian kepada Tuhan).

b. Mendistribusikan SDM secara seimbang pada setiap bidang sesuai kebutuhan.


(23)

c. Melaksanakan penilaian karyawan, pemberian penghargaan, karier dan renumerasi yang mendorong motivasi karyawan untuk berprestasi terbaik. d. Memenuhi hak-hak normatif karyawan sesuai dengan ketentuan dan

perundang-undangan.

e. Merasionalkan/mengoptimalisasi norma penggunaan tenaga kerja. f. Memprogram peningkatan kualitas organisasi Serikat Pekerja (SP). 5. Pengabdian Masyarakat

Bagian Kemitraan Bina Lingkungan (KBL) merupakan unit khusus yang menangani program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan bina lingkungan (Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara No.:KEP-236/MBU/2003, tanggal 17 Juni 2003.

6. Komunitas

Perusahaan melakukan tanggung jawab yang besar bagi masyarakat dan menjadi kewajiban untuk melakukan hal-hal sebagai berikut kepada masyarakat seperti:

a. Semua kebun melakukan program CD terhadap masyarakat sekitarnya. b. Mengalokasikan dana CD berdasarkan prioritas sesuai kondisi unit usaha. c. Prioritas penyaluran CD yang memberi efek jangka panjang misalnya

pendidikan, pelatihan dan beasiswa.

d. Kebun/unit dilibatkan dalam evaluasi dan monitoring program CD dan PUKK.

e. Semakin meningkat citra positif perusahaan yang ditandai kuatnya kemitraan, hubungan yang saling memberi manfaat, kepedulian terhadap masyarakat sekitar.


(24)

7. Peduli Lingkungan

Perusahaan berkewajiban melaksanakan tanggung jawab kepada lingkungan sekitar maka target perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Menjaga kelestarian lingkungan dengan program Zero Waste yaitu dengan memanfaatkan limbah padat dan cair menjadi kompos.

b. Meminimalisasi dampak keberadaan PKS dengan teknologi yang akrab lingkungan.

8. Layanan

Untuk meningkatkan kepuasan dan memberikan pelayanan terbaik maka perusahaan melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menjaga dan mempertahankan mutu produk yang dijual sesuai permintaan konsumen.

b. Meningkatkan sistem pelayanan kepada konsumen. c. Mengutamakan kepuasan konsumen.

4.6 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Responden yang digunakan yaitu seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan sebanyak 75 orang. Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian akan diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama berkerja, jumlah tanggungan, dan status pernikahan. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik secara umum responden penelitian.


(25)

4.6.1 Identifikasi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin dilihat jumlah distribusi karyawan laki laki dan perempuan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 52 69%

2 Perempuan 28 31%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah responden pria terlihat lebih banyak (69%) dibandingkan dengan jumlah responden wanita (31%). Hal ini disebabkan karena PT. Perkebunan Nusantara IV Medan bergerak dibidang perkebunan dan lebih banyak melibatkan pekerja laki-laki karena dalam pekerjaan ini dibutuhkan kesiapan mental dan fisik yang sangat tinggi, pekerjaan ini juga menyita banyak waktu yang memungkinkan karyawan bekerja lembur lebih lama.

4.6.2 Identifikasi Responden berdasarkan Usia

Gambaran umum identifikasi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 20 tahun - 30 tahun 22 29%

2 30 tahun - 40 tahun 18 24%

3 40 tahun - 60 tahun 35 47%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa untuk usia responden terbanyak adalah 40 tahun - 60 tahun yaitu sebanyak 47%. Diikuti dengan usia


(26)

20 tahun - 30 tahun sebanyak 29%. Hal ini disebabkan karena PT. Perkebunan Nusantara IV Medan membutuhkan karyawan yang sudah berpengalaman dan untuk usia 20 tahun - 30 tahun PT. Perkebunan Nusantara IV Medan membutuhkan karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi.

4.6.3 Identifikasi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Gambaran umum identifikasi responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)

1. SLTP 2 2%

2. SLTA 14 19%

3. Diploma (D3) 14 19%

4. Sarjana (S1/S2) 45 60%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa untuk pendidikan terakhir responden terbanyak adalah Sarjana yaitu sebanyak 59%. Karena pada kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan memerlukan karyawan yang mampu menganalisis atau kemampuan akademis yang tinggi.

4.6.4 Identifikasi Responden berdasarkan Lama Bekerja

Gambaran umum identifikasi responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7

Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Jumlah Persentase (%)

1. < 1 tahun 15 20%

2. 1 tahun - 3 tahun 11 15%

3. > 3 tahun 49 65%

Jumlah 75 100%


(27)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa untuk masa bekerja responden terbanyak adalah bekerja lebih dari tiga tahun yaitu sebanyak 65%. Hal ini karena karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan mempunyai loyalitas kerja yang tinggi.

4.6.5 Identifikasi Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan

Gambaran umum identifikasi responden berdasarkan jumlah tanggungan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan

No Jumlah Tanggungan Jumlah Persentase (%)

1. Tidak Ada 32 43%

2. 1 orang - 3 orang 36 48%

3. > 3 orang 7 9%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa untuk jumlah tanggungan responden terbanyak yaitu 1 orang - 3 orang yaitu sebanyak 48%. Hal ini karena terdapat karyawan yang baru menikah dan kemungkinan karyawan yang sudah lama menikah memilih untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). 4.6.6 Identifikasi Responden berdasarkan Status Pernikahan

Berdasarkan identifikasi menurut status pernikahan dilihat jumlah distribusi karyawan yang belum menikah dan yang sudah menikah hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Karakteristik Responden berdasarkan Status Pernikahan

No Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

1. Belum Menikah 19 25%

2. Menikah 56 75%

Jumlah 75 100%


(28)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa status pernikahan responden terbanyak adalah sudah menikah yaitu sebanyak 75%. Hal ini karena karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan bekerja sudah lebih dari tiga tahun oleh karena itu banyak karyawan yang sudah menikah.

4.7 Analisis Data

4.7.2 Karakteristik Individu pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Dalam mengukur variabel karakteristik individu pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, peneliti menggunakan lima indikator yaitu usia, jenis kelamin, status pernikahan, jumlah tanggungan, masa kerja. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi tujuh item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini:

1. Usia

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator usia berkaitan dengan ketika individu merasa mampu melakukannya yang dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Bahwa dengan Usia Saat Ini dapat Mengerjakan Pekerjaan dengan Baik

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 21 28%

2 Setuju 27 36%

3 Netral 15 20%

4 Tidak Setuju 3 4%

5 Sangat Tidak Setuju 9 12%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak


(29)

menunjukkan bahwa karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan sudah merasa bahwa dengan usia mereka dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik. 2. Jenis Kelamin

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator jenis kelamin berkaitan dengan tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah serta berkompetensi di dalam suatu pekerjaan yang dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak Ada Perbedaan di dalam Perusahaan Antara Pria dan Wanita dalam Mengapresiasikan Pekerjaan

yang telah Dikerjakan dengan Baik dan Tepat Waktu

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 16 21%

2 Setuju 42 56%

3 Netral 14 19%

4 Tidak Setuju 3 4%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 56% (42 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan dalam mengapresiasikan pekerjaan antara pria dan wanita.

3. Status Pernikahan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator status pernikahan berkaitan dengan pernikahan memaksakan peningkatan tangung jawab yang membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting yang dijelaskan pada tabel berikut ini:


(30)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setelah Menikah Karyawan Lebih Termotivasi untuk Meningkatkan Kinerjanya

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 23 31%

2 Setuju 47 63%

3 Netral 5 7%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 63% (47 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa setelah menikah karyawan lebih termotivasi untuk meningkatkan bekerja karena setelah menikah bertambahnya jumlah tanggungan yang ditanggung.

4. Jumlah Tanggungan

Berdasarkan dua pernyataan mengenai indikator jumlah tanggungan berkaitan dengan banyaknya anggota keluarga yang ditanggung oleh karyawan yang dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Tentang dengan adanya Jumlah Tanggungan, maka Karyawan Berusaha untuk Mempertahankan dan

Meningkatkan Produktivitas Kerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 18 24%

2 Setuju 49 65%

3 Netral 8 11%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak


(31)

menunjukkan bahwa dengan meningkatkan produktivitas kerja maka karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik akan mendapatkan bonus untuk menambah biaya anggota keluarga yang ditanggung.

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Tentang Jumlah Anggota Keluarga yang Ditanggung Tidak Menjadi Beban bagi Karyawan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 13 17%

2 Setuju 27 36%

3 Netral 21 28%

4 Tidak Setuju 12 16%

5 Sangat Tidak Setuju 2 3%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 36% (27 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya jumlah anggota keluarga yang ditanggung tidak menjadi beban bagi karyawan.

5. Masa Kerja

Berdasarkan dua pernyataan mengenai indikator masa kerja berkaitan dengan apabila semakin lama seorang karyawan dalam suatu pekerjaan, maka lebih kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri dijelaskan pada tabel berikut ini:


(32)

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Merasa Betah di dalam Suatu Perusahaan Selama Bekerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 13%

2 Setuju 45 60%

3 Netral 20 27%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (45 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan merasa betah di dalam perusahaan selama bekerja. Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Merasa Nyaman dengan Pekerjaan yang Diberikan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 14 19%

2 Setuju 48 64%

3 Netral 12 16%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 64% (48 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan merasa nyaman dengan pekerjaan yang telah diberikan.

4.7.3 Lingkungan Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Dalam mengukur variabel lingkungan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, peneliti menggunakan delapan indikator yaitu pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, kebisingan, hubungan


(33)

dengan karyawan, hubungan dengan atasan. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi delapan item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini: 1. Pewarnaan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator pewarnaan berkaitan dengan warna dapat mempengaruhi mood dan semangat kerja para karyawan yang dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pewarnaan di Tempat Kerja Tidak Mengganggu Kenyamanan Karyawan Saat Bekerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 18 24%

2 Setuju 41 55%

3 Netral 14 19%

4 Tidak Setuju 2 3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 55% (41 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa pewarnaan di kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan tidak mengganggu kenyamanan karyawan saat bekerja.

2. Kebersihan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator kebersihan berkaitan dengan perusahaan harus selalu menjaga kebersihan lingkungannya, lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang yang dijelaskan pada tabel berikut ini:


(34)

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden Tentang Tata Letak Peralatan dan Perlengkapan Kerja tidak Bersih dan tidak Tersusun Rapi di Ruangan Kerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 25 33%

2 Setuju 40 53%

3 Netral 10 13%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53% (40 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa letak peralatan dan perlengkapan kantor tidak bersih dan tidak tersusun rapi di ruangan kerja.

3. Pertukaran Udara

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator pertukaran udara berkaitan dengan pertukaran atau sirkulasi udara yang cukup di dalam kantor sangat diperlukan, karena karyawan menghabiskan waktunya di dalam ruang kerja dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden Tentang Suhu dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kerja Sudah Cukup Baik

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 28 37%

2 Setuju 32 43%

3 Netral 14 19%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%


(35)

Berdasarkan tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 43% (32 responden). Hal ini menunjukkan bahwa sirkulasi udara di ruangan kerja sudah cukup baik.

4. Penerangan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator penerangan berkaitan dengan cahaya lampu atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapatkan kelancaran saat bekerja, tetapi tidak menyilaukan mata dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden Tentang Intensitas Cahaya atau Penerangan Lampu di Ruangan Kerja Sudah Cukup Baik

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 17 23%

2 Setuju 54 72%

3 Netral 3 4%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 72% (54 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa intensitas cahaya atau penerangan lampu di ruangan kerja sudah cukup baik.

4. Keamanan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator keamanan berkaitan dengan ketika karyawan merasa aman saat berada di dalam perusahaan maka dapat menimbulkan ketenangan dan ketenangan akan mendorong semangat kerja karyawan dijelaskan pada tabel berikut ini:


(36)

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Responden Tentang dengan Adanya Petugas Kemanaan di Lingkungan Perusahaan Membuat Karyawan Tenang dalam Bekerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 16 21%

2 Setuju 50 67%

3 Netral 9 12%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 67% (50 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya petugas keamanan di lingkungan perusahaan membuat karyawan tenang dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Kebisingan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator kebisingan berkaitan dengan kebisingan yang terjadi di dalam ruangan dapat mengganggu ketenangan saat bekerja dan menimbulkan kesalahan dalam berkomunikasi antar karyawan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden Tentang Suara Bising yang Terjadi di dalam Ruangan Mengganggu Pekerjaan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 20 27%

2 Setuju 40 53%

3 Netral 15 20%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53% (40 responden). Hal ini


(37)

menunjukkan bahwa kebisingan yang terjadi di dalam ruangan kerja mengganggu karyawan yang sedang bekerja. Karyawan yang merasa terganggu akibat kebisingan yang terjadi di dalam ruangan membuat karyawan menjadi tidak konsentrasi saat bekerja.

6. Hubungan dengan Karyawan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator hubungan dengan karyawan berkaitan dengan terjalinnya hubungan yang baik antar rekan kerja membuat suasana di kantor lebih kekeluargaan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Sesama Rekan Kerja Selalu Terjaga dan Saling Toleransi

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 41 55%

2 Setuju 28 37%

3 Netral 6 8%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 55% (41 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa hubungan sesama rekan kerja selalu terjaga dan saling toleransi hal ini membuat karyawan merasa nyaman saat bekerja karena tidak ada masalah antar karyawan.

6. Hubungan dengan Atasan

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator hubungan dengan atasan berkaitan dengan interaksi atau sikap atasan terhadap karyawan membuat suasana


(38)

kerja menjadi lebih nyaman dan terlihat kekeluargaannya dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Tentang Atasan Selalu Menghargai Setiap Pekerjaan yang Telah Diselesaikan oleh Karyawan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 36 48%

2 Setuju 34 45%

3 Netral 5 7%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “sangat setuju” yaitu sebesar 48% (36 responden). Hal

ini menunjukkan bahwa atasan selalu menghargai setiap pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik oleh setiap karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

4.7.4 Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Dalam mengukur variabel kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, peneliti menggunakan empat indikator yaitu kulaitas kerja, kuantitas kerja, ketepatan waktu, dan kerja sama. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi sembilan item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini: 1. Kualitas Kerja

Berdasarkan tiga pernyataan mengenai indikator kualitas kerja berkaitan dengan tingkat di mana hasil aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna dijelaskan pada tabel berikut ini:


(39)

Tabel 4.25

Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan tidak Pernah Melakukan Kesalahan saat Bekerja

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 13 17%

2 Setuju 27 36%

3 Netral 21 28%

4 Tidak Setuju 12 16%

5 Sangat Tidak Setuju 2 3%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 36% (27 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa lebih banyak karyawan yang tidak melakukan kesalahan saat bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

Tabel 4.26

Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketelitian yang Tinggi Sangat Besar pada Diri Karyawan saat Mengerjakan Tugas Perusahaan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 10 13%

2 Setuju 45 60%

3 Netral 20 27%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (45 responden). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan memliki ketelitian yang tinggi saat mengerjakan tugas perusahaan.


(40)

Tabel 4.27

Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Bekerja Sesuai dengan Prosedur yang Telah Ditetapkan Perusahaan dan Arahan yang diberikan

oleh Atasan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 14 19%

2 Setuju 48 64%

3 Netral 12 16%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 64% (48 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dan arahan yang diberikan oleh atasan.

2. Kuantitas Kerja

Berdasarkan dua pernyataan mengenai indikator kuantitas kerja berkaitan dengan jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah atau unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.28

Distribusi Jawaban Responden Tentang Jumlah Pekerjaan yang Diselesaikan Cukup Seimbang dengan Waktu yang Ditentukan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 18 24%

2 Setuju 41 55%

3 Netral 14 19%

4 Tidak Setuju 2 3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%


(41)

Berdasarkan tabel 4.28 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 55% (41 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan yang diselesaikan karyawan cukup seimbang dengan waktu yang ditentukan perusahaan.

Tabel 4.29

Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Bekerja Sesuai dengan Target Pencapaian

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 25 33%

2 Setuju 40 53%

3 Netral 10 13%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.29 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 53% (40 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu bekerja sesuai dengan target yang dicapai.

3. Ketepatan Waktu

Berdasarkan dua pernyataan mengenai indikator ketepatan waktu berkaitan dengan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain dijelaskan pada tabel berikut ini:


(42)

Tabel 4.30

Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai dengan Batas Waktu yang Ditentukan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 24 32%

2 Setuju 43 57%

3 Netral 8 11%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.30 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 57% (43 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Tabel 4.31

Distribusi Jawaban Responden Tentang Berusaha untuk Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat dari Waktu yang Ditentukan

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 24 32%

2 Setuju 43 57%

3 Netral 8 11%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.31 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 57% (43 responden). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan..


(43)

4. Kerja Sama

Berdasarkan satu pernyataan mengenai indikator kerja sama berkaitan dengan tindakan yang dilakukan beberapa individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.32

Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Berpartisipasi Secara Optimal Terhadap Tim

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 16 21%

2 Setuju 27 36%

3 Netral 32 43%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.32 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan pernyataan “netral” yaitu sebesar 43% (32 responden). Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu berpartisipasi secara optimal terhadap kelompok untuk mencapai tujuan bersama di dalam suatu pekerjaan.

Tabel 4.33

Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Menjalin Kerja Sama yang Baik Terhadap Tim untuk Mencapai Tujuan Bersama

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 28 37%

2 Setuju 32 43%

3 Netral 14 19%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 75 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.33 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak


(44)

menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan selalu menjalin kerja sama yang baik terhadap tim atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama di dalam suatu pekerjaan.

4.8 Pengujian Instrumen Penelitian

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data, maka instrument yang baik adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang akan dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang dikumpulkan tersebut sah (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).

4.8.1 Uji Validitas

Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahui kevaliditasan setiap item pernyataan dalam instrument penelitian dapat dilihat melalui kolom rhitungdan rtabel. Jika nilai rhitunglebih besar dari rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai rtabeldengan df= n-2 yaitu 75-2=73, sehingga nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,2272. Apabila nilai rhitung>rtabel(0,2272) maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. 1. Variabel Karakteristik Individu (X1)

Hasil uji validitas untuk variabel karakteristik individu (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.34 Hasil Uji Validitas

Variabel X1 Karakteristik Individu

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Pernyataan 1 1,26960

0,2272 Valid


(45)

Pernyataan 3 ,56569 Valid

Pernyataan 4 ,57735 Valid

Pernyataan 5 1,04459 Valid

Pernyataan 6 ,62240 Valid

Pernyataan 7 ,68760 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Tabel 4.34 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabelsebesar 0,2272. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

2. Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Hasil uji validitas untuk variabel lingkungan kerja (X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.35 Hasil Uji Validitas Variabel X2 Lingkungan Kerja

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Pernyataan 8 ,73521

0,2272

Valid

Pernyataan 9 ,65760 Valid

Pernyataan 10 ,77180 Valid

Pernyataan 11 ,54624 Valid

Pernyataan 12 ,57359 Valid

Pernyataan 13 ,68445 Valid

Pernyataan 14 ,64375 Valid

Pernyataan 15 ,61717 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Tabel 4.35 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabelsebesar 0,2272. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.


(46)

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Hasil uji validitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas Variabel Y Kinerja Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Tabel 4.36 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabelsebesar 0,2272. Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Pernyataan 16 1,04459

0,2272

Valid

Pernyataan 17 ,62240 Valid

Pernyataan 18 ,68760 Valid

Pernyataan 19 ,73521 Valid

Pernyataan 20 ,65760 Valid

Pernyataan 21 ,62154 Valid

Pernyataan 22 ,66766 Valid

Pernyataan 23 ,77622 Valid


(47)

1. Variabel Karakteristik Individu (X1)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel karakteristik individu (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.37 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel X1 Karakteristik Individu

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.800 7

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,800. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,800 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 2. Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel lingkungan kerja (X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.38 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 Lingkungan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.843 8

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,843. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,843 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.


(48)

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.39 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Kinerja Karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.818 9

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,818. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,818 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. 4.9 Pengujian Asumsi Klasik

4.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan alat statistik yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dan pendekatan grafik. 1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:


(49)

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97, data dikatakan normal.

Tabel 4.40 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 75

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.34864664

Most Extreme Differences

Absolute .095

Positive .095

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .821

Asymp. Sig. (2-tailed) .510

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig (2 tailed) adalah 0,821. Artinya perolehan ini lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,510 dimana angka ini lebih kecil dibandingkan nilai ketetapan 1.97. Dengan demikian, uji statistik telah memenihi kedua kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi normalitas.

2. Pendekatan Grafik

Cara kedua untuk uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan program statistik yang dideteksi dengan melalui dua pendekatan grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-polt yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:


(50)

a. Grafik Histogram

Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Pada pambar 4.3 terlihat bahwa residual data berkontribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kanan dan ke kiri.

b. Grafik Normal P-Polt

Gambar 4.4 Grafik Normal P-Polt


(51)

Pada gambar 4.4 terlihat bahwa gambar menunjukkan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berkontribusi normal.

4.9.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi antar variabel dan perhitungan nilai.

Tabel 4.41 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -1.170 1.536 -.762 .449

Total X1 .677 .047 .620 14.258 .000 .736 1.359 Total X2 .547 .051 .467 10.724 .000 .736 1.359 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017 Berdasarkan tabel 4.41 dapat dilihat bahwa:

1. Nilai VIF dari karakteristik individu dan lingkungan kerja adalah lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5) ini berarti tidak terkena multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.


(52)

2. Nilai Tolerence karakteristik individu dan lingkungan kerja adalah lebih besar dari 0,1 (Tolerence > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

4.9.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu grafik Scatterpolt, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.5 Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.5 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik yang menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan titik membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heterokedastisitas.

4.10 Uji Analisis Regresi Berganda

Analisis linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik individu (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan


(53)

(Y) pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Adapun hasil koefesien regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.42

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.170 1.536 .762 .449

Karakteristik_Individu .677 .047 .620 14.258 .000 Lingkungan_Kerja .547 .051 .467 10.724 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukan dalam tabel 4.42 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 1,170 + 0,677 X1+ 0,547 X2+ e

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Koefesien regresi konstanta sebesar 1,170, artinya jika variabel independen

(bebas) yaitu lingkungan kerja = 0 maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan sebesar 1,170.

2. Koefisien regresi variabel X1(karakteristik individu) sebesar 0,677 (positif), menunjukkan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada karakteristik individu, maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan meningkat 0,677 satuan.

3. Koefisien regresi variabel X2 (lingkungan kerja) sebesar 0,547 (positif), menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja


(54)

karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar satu satuan pada lingkungan kerja, maka kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan bertambah 0,547 satuan.

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian, karakteristik individu dan lingkungan kerja tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yakni variabel karakteristik individu (X1) dengan nilai koefesian regresi sebesar 0,677 kemudian diikuti variabel lingkungan kerja (X2) dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,547. 4.11 Pengujian Hipotesis

4.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap variabel dependen (terkait) yaitu kinerja karyawan. Apabila thitung> ttabel maka H0ditolak dan Haditerima, sedangkan apabila thitung< ttabelmaka H0diterima dan Haditolak.

Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung <0.05 (Sig. < a0,05), maka H0ditolak dan Haditerima.


(55)

diterima dan Haditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 75– 3 = 72, sehingga nilai

pada taraf signifikan 5% yaitu ttabeladalah 1,99346. Hasil uji-t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.43

Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.170 1.536 .762 .449

Karakteristik_Individu .677 .047 .620 14.258 .000 Lingkungan_Kerja .547 .051 .467 10.724 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.43 diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel karakteristik individu sebesar 14,258 dengan signifikasi sebesar 0,000. Sedangkan ttabelpadaɑ = 0,05 adalah 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (14,258) < ttabel(1,66) dan nilai probabilitas 0.000 > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa karakteristik individu (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefesien yang positif menunjukkan bahwa karakteristik individu (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Nilai thitunguntuk variabel lingkungan kerja sebesar 10,724 dengan signifikasi sebesar 0.000. Sedangkan ttabel pada ɑ = 0,05 adalah 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (10,724) > ttabel(1,66) dan nilai probabilitas 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat


(56)

disimpulkan bahwa lingkungan kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Nilai koefesien yang positif menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Bedasarkan hasil uji-t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. 4.11.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji-f)

Uji signifikan simultan (uji-f) digunakan untuk menguji apakah variabel karakteristik individu (X1) dan lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Apabila fhitnung< ftabelmaka H0diterima dan Haditolak.

Uji-f juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0,50 (Sig.<ɑ 0,50), maka H0ditolak dan Haditerima.

Sebaliknya, apabila probabilitas yang dihitung > 0,50 (Sig.< ɑ 0,50), maka H0 diterima dan Haditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak

75 responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh:

1. df (pembilang) = 3–1 = 2 2. df (penyebut) = 75–3 = 72

Nilai ftabelpada ɑ = 5% adalah sebesar 3,12. Sedangkan nilai fhitungakan diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:


(57)

Tabel 4.44

Uji Signifikasi Simultan (Uji-f)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1207.352 2 603.676 322.930 .000b

Residual 134.595 72 1.869

Total 1341.947 74

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

b. Predictors: (Constant), Lingkungan_Kerja, Karakteristik_Individu Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 322.930 dengan tingkat signifikasi 0.000. Sedangkan ftabelpada tingkat kepercayaan 95% (ɑ = 0,05) adalah 3,12. Maka, fhitung(322.930) > ftabel(3,12) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga H0ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel independen (bebas) yaitu karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh secara serempak terhadap variabel dependen (terikat) yaitu kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Dengan demiikian, faktor karakteristik individu dan lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan. Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan kinerja karyawan.

4.12 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat bagaimana variabel dependen yaitu kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu karaterisktik individu dan lingkungan kerja. Nilai koefisien determinasi (R2) ditentukan dengan nilai adjusted R square karena variabel yang digunakan pada penelitian ini lebih dari dua variabel. Berikut hasil uji koefisien determinasi (R2) dari penelitian:


(58)

Tabel 4.45

Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .775

a

.600 .539 1.05019

a. Predictors: (Constant), Kinerja Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data 2017

1. Nilai R sebesar 0,775 berarti hubungan antara karakteristik individu (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,775. Artinya hubungan antar variabel tergolong sangat erat.

2. Nilai R Square adalah 0,600. Hal ini berarti 60% kinerja karyawan (Y) PT. Perkebunan Nusantara Medan dapat dipengaruhi oleh variabel karakteristik individu (X1) dan lingkungan kerja (X2). Sedangkan sisanya 40% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

4.13 Pembahasan

4.13.1 Pengaruh Karakteristik Individu (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel karakteristik individu menemukan bahwa sebagian besar karyawan masih menjawab setuju bahwa setiap karyawan mampu mengerakkan dan mempengaruhi perilaku individunya dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan responden terhadap tujuh pernyataan yang dapat menggambarkan karakteristik yang dimiliki setiap karyawan. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari lima indikator karakteristik individu, yaitu: usia, jenis kelamin, status pernikahan, jumlah tanggungan, dan masa kerja.


(59)

Terdapat dua indikator dengan respon tertinggi yang pertama adalah indikator status pernikahan menjelaskan bahwa karyawan yang telah menikah merasa lebih mantap dengan pekerjaannya yang sekarang, hal ini dikarenakan bahwa mereka melihat sebagai jaminan untuk masa depannya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Robbins (2006: 50) menjelaskan bahwa pernikahan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting. Hal ini dapat dilihat bahwa karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang sudah menikah akan lebih sedikit absensinya, tingkat perputaran tenaga kerja yang rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka dari pada rekan kerjanya yang masih bujangan atau lajang.

Adapun indikator dengan respon tertinggi yang kedua adalah indikator jumlah tanggungan menjelaskan bahwa seorang karyawan yang memiliki tanggungan akan merasa bahwa pekerjaan mereka akan sangat berharga dan menjadi sangat penting, karena penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tersebut akan digunakan untuk menghidupi anggota keluarga yang menjadi tanggungan mereka.

Hal ini sejalan dengan pendapat Robbins (2006: 50) menjelaskan bahwa jumlah tanggungan merupakan banyaknya orang atau anggota keluarga yang ditanggung oleh seorang karyawan. Semakin banyak jumlah tanggungan seorang karyawan maka akan semakin besar tingkat ketergantungan terhadap perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan akan berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas kerja mereka


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja Karyawan... 9

2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan... 9

2.1.2 Faktor yang Mepengaruhi Kinerja Karyawan ... 10

2.1.3 Tujuan Penilaian Kinerja... 11

2.1.4 Jenis Penilaian Kinerja ... 11

2.1.5 Aspek-Aspek Penilaian Kinerja... 12

2.1.6 Pelaksanaan Kinerja Karyawan ... 12

2.1.7 Indikator Kinerja Karyawan ... 14

2.2 Karakteristik Individu Lingkungan Kerja ... 14

2.2.1 Pengertian Karakteristik Individu ... 14

2.2.2 Indikator Karakteristik Individu ... 15

2.3 Lingkungan Kerja ... 21

2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 21

2.3.2 Indikator Lingkungan Kerja ... 22

2.3.3 Manfaat Lingkungan Kerja... 27

2.4 Hubungan Antar Variabel ... 27

2.4.1 Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan ... 27

2.4.2 Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan... 28

2.5 Hipotesis... 28

2.6 Kerangka Konseptual... 28

2.7 Penelitian Terdahulu ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel... 33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 33

vi

i i


(2)

3.4 Definisi Konsep ... 34

3.6 Definisi Operasional ... 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6.1 Data Primer ... 37

3.6.2 Data Sekunder ... 38

3.7 Teknik Analisis Data... 38

3.7.1 Uji Instrumen ... 38

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.7.3 Uji Analisis Linear Berganda... 39

3.7.4 Uji Hipotesis ... 40

3.7.5 Korelasi Produk Momen... 42

3.7.6 Uji Koefisien Determinasi ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

4.2 Profil Perusahaan ... 46

4.2.1 Visi Dan Misi ... 46

4.2.2 Maksud Dan Tujuan Perusahaan... 47

4.2.3 Budaya Perusahaan... 48

4.2.4 Corporate Value... 48

4.3 Stategi... 49

4.3.1 Strategi Corporate... 49

4.3.2 Strategi Bisnis ... 49

4.3.3 Strategi Operasional ... 50

4.4 Sturktur Organisasi ... 51

4.5 Bidang-Bidang Kerja ... 53

4.6 Gambaran Umum Responden... 56

4.6.1 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 57

4.6.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ... 57

4.6.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terkahir……….58

4.6.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 58

4.6.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan... 59

4.6.6 Identifikasi Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 59

4.7 Analisa Data ... 60

4.7.1 Karakteristik Individu Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan... 60

4.7.2 Lingkungan Kerja Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan... 64

4.7.3 Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan... 70

4.8 Pengujian Intrumen Penelitian... 76

4.8.1 Uji Validitas ... 76

4.8.2 Uji Reliabilitas ... 78

4.9 Pengujian Asumsi Klasik ... 80


(3)

4.9.1 Uji Normalitas... 80

4.9.2 Uji Multikolinearitas ... 83

4.9.3 Uji Heterokedasitas ... 84

4.10 Uji Analisis Linear Berganda ... 84

4.11 Pengujian Hipotesis... 86

4.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 86

4.11.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f) ... 88

4.12 Uji Koefisien Determinasi ... 89

4.13 Pembahasan ... 90

4.13.1 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ... 90

4.13.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ... 93

4.13.3 Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ... 95

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 98

5.2 Saran... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

viii


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Kinerja Karyawan PTPN IV Medan Tahun

2014-2016 ... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 36

Tabel 3.2 Skor Penilaian ... 37

Tabel 3.3 Makna Nilai Korelasi Produk Momen... 43

Tabel 4.1 Corporate Value ... 48

Tabel 4.2 Penanaman Ulang ... 53

Tabel 4.3 Perluasan Area Kelapa Sawit Konverensi Kakao ... 53

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 57

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 58

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 58

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan ... 59

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 59

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bahwa Dengan Usia Saat Ini Dapat Mengerjakan Pekerjaan Dengan Baik... 60

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tidak Ada Perbedaan Di Dalam Perusahaan Antara Pria Dan Wanita Dalam Mengapresiasikan Pekerjaan Yang Telah Dikerjakan Dengan Baik Dan Tepat Waktu... 61

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Setelah Menikah Karyawan Lebih Termotivasi Untuk Meningkatkan Kinerjanya ... 62

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dengan Adanya Jumlahnya Tanggungan, Maka Karyawan Berusaha Untuk Mempertahankan Dan Meningkatkan Produktivitas Kerja ... 62

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Jumlah Anggota Keluarga Yang Ditanggung Tidak Menjadi Beban Bagi Karyawan ... 63

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Betah Di dalam Perusahaan Selama Bekerja ... 64

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Saya Merasa Nyaman Dengan Pekerjaan Yang Diberikan ... 64

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pewarnaan Di Tempat Kerja Tidak Mengganggu Kenyamanan Saya Saat Bekerja... 65

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tata Letak Peralatan Dan Perlengkapan Kantor Tidak Bersih Dan Tidak Tersusun Rapi Di Ruangan Kerja ... 66

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Suhu Dan Sirkulasi Udara Di Ruangan Kerja Tidak Cukup Baik... 66

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Intesitas Cahaya Atau Penerangan Lampu Di Ruangan Kerja Cukup Baik ... 67 Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dengan Adanya

Petugas Keamanan Di Lingkungan Perusahaan Membuat


(5)

Karyawan Tenang Dalam Bekerja... 68

Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Suara Bising Yang Terjadi Di Dalam Ruangan Mengganggu Pekerjaan... 68

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Sesama Rekan Kerja Selalu Terjaga Dan Saling Toleransi .... 69

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Atasan Selalu Menghargai Setiap Pekerjaan Yang Telah Diselesaikan Oleh Karyawan ... 70

Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Tidak Pernah Melakukan Kesalahan Saat Bekerja... 71

Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketelitian Yang Tinggi Sangat Besar Pada Diri Karyawan Saat Mengerjakan Tugas Perusahaan ... 71

Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Bekerja Sesuai Dengan Prosedur Yang Telah Ditetapkan Perusahaan dan Arahan Yang Diberikan Oleh Atasan ... 72

Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Jumlah Pekerjaan Yang Telah Diselesaikan Cukup Seimbang Dengan Waktu Yang Ditentukan... 72

Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Bekerja Sesuai Dengan Kinerja Pencapaian ... 73

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Batas Waktu Yang Ditentukan... 74

Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Berusaha Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat Dari Waktu Yang Ditentukan ... 74

Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Selalu Berpartisipasi Secara Optimal Terhadap Tim ... 75

Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Menjalin Kerja Sama Yang Baik Terhadap Tim Untuk Mencapai Tujuan Bersama... 75

Tabel 4.34 Hasil Uji Validitas (Variabel X1 Karakteristik Individu)... 75

Tabel 4.35 Hasil Uji Validitas (Variabel X2 Lingkungan Kerja)... 77

Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas (Variabel Y Kinerja Karyawan) ... 78

Tabel 4.37 Hasil Uji Reliabilitas (Variabel X1 Karakteristik Individu) ... 79

Tabel 4.38 Hasil Uji Reliabilitas (Variabel X2 Lingkungan Kerja) ... 79

Tabel 4.39 Hasil Uji Reliabilitas (Variabel Y Kinerja Karyawan) ... 80

Tabel 4.40 Uji Normalitas ... 81

Tabel 4.41 Uji Multikolinearitas... 83

Tabel 4.42 Hasil Analisi Regresi Linear Berganda ... 85

Tabel 4.43 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 87

Tabel 4.44 Uji Signifikan Simultan (Uji-f) ... 89

Tabel 4.45 Uji Koefisien Determinasi ... 90

x


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 29

Gambar 4.1 Logo PT.Perkebunan Nusantara IV Medan ... 46

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara ... 52

Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas ... 82

Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot... 82

Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ... 84