AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN PENGUJ (9)

NAMA : FIRNANDA
KELAS
NIM

: 4A1
: 2014017134

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN

DESKRIPSI SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat
berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan
dalam jangka waktu satu tahun tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua :
yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi ,iklan ) dan jasa yang
menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).
Umumnya, transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari: (1) transaksi
pembelian dan (2) transaksi pengeluaran kas. Meskipun transaksi penggajian, pengupahan dan transaksi pembelian
surat berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk kepentingan pembahasan
metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus
pengeluaran.

Sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut ini:
1. Sistem pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini.
a. Prosedur permintaan pembelian
b. Prosedur order pembelian
c. Prosedur penerimaan barang
d. Prosedur penyimpanan barang
e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
f. Prosedur pencatatan uang
2. Sistem pengeluaran kas, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini.
a. Prosedur pembayaran bukti kas keluar
b. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN
Kelompok asersi
Kesalahan atau
keterjadian

Kelengkapan


Taujuan audit terhadap golongan transaksi
Trasaksi pembelian mencerminkan barang
dan jasa yang baik yang diterima dari
pemasok selama periode yang di audit.

Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha yang tercatat mencerminkan
jumlah kewajiban entitas yang ada pada
tanggal neraca

Transaksi pengeluaran kas mencerminkan
pembayaran yang dilakukan kepada
pemasok selama periode yang di audit

Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif
yang masih dimanfaatkan pada tanggal
neraca saldo

Semua transaksi pembelian dan
pengeluaran kas yang terjadi selama

periode yang telah dicatat

Aktiva berwujud mencerminkan aktiva
produktif yang masih dimanfaatkan pada
tanggal neraca
Utang usaha mencakup semua jumlah yang
terutang kepada pemasok barang dan jasa
pada tanggal neraca
Saldo aktiva tetap yang mencakup semua
transaksi perubahan yang terjadi selama
periode yang diaudit
Saldo aktiva tidak berwujud mencakup
semua transaksi perubahan yang terjadi
selama periode yang diaudit

Hak dan kewajiban

Penilaian dan
alokasi


Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat
transaksi pembelian yang tercatat dalam
periode yang diaudit

Utang usaha pada tanggal neraca
mencerminkan kewajiban entitas kepada
pemasok

Entitas memiliki ha katas aktiva tetap
sebagai akibat transaksi pembelian yang
tercatat dalam periode yang diaudit

Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang
tercatat pada tanggal neraca

Entitas memiliki ha katas aktiva tidak
berwujud sebagai akibat transaksi
pembelian yang tercatat dalam periode
yang diaudit
Semua transaksi pembelian dan

pengeluaran kas telah dicatat dalam
jurnal , diringkas dan di posting kedalam
akun dengan benar

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak
berwujud yang tercatat pada tanggal neraca

Utang usaha dinyatakan dalam jumlah yang
benar kewajiban entitas pada tanggal neraca
Aktiva tetap yang dinyatakan dalam kos
dikurangi dengan deperesiasi akumulasi
Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kos
atau kos dikurangi dengan amortisasi
akumulasi

Penyajian dan

Rincian transaksi pembelian dan

Biaya yang berkitan dengan aktiva tetap dan

aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum
Utang usaha, aktiva tetap, dan aktiva tidak

pengungkapan

pengeluaran kas mendukung penyajian
akun yang berkaitan dalam laporan
keuangan, baik klasifikasinya maupun
pengungkapannya

berwujud diidentifikasi dan diklasifikasi
dengan semestinta dalam neraca
Pengungkapan memadai telah dibuat
berkaitan dengan utang usaha,aktiva tetap,
dan aktiva tidak berwujud

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP SIKLUS
PENGELUARAN
Rerangka perancangan

Oleh karena siklus pengeluaran terdiri dari dua sistem informasi akuntansi untuk menyelenggarakan berbagai
transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran perusahaan, pembahasan perancangan program audit untuk pengujian
pengendalian terhadap siklus pengeluaran ini di bagi menjadi dua kelompok berikut ini:
1. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian – transaksi pembelian
2. Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian – transaksi pengeluaran kas
Sistematika uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai transaksi yang
membentuk siklus pengeluaran dibagi menjadi beberapa tahap berikut ini:–
1. fungsi terkait
2. dokumen
3. catatan akuntansi
4. bagan alir sistem informasi akuntansi
5. salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian pengendalian
yang dapat digunakan oleh auditor
6. penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
7. penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan
8. penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN –– TRANSAKSI
PEMBELIAN

Fungsi yang terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit organisasi berikut ini.
Nama fungsi

Unit organisasi pemegang fungsi

1. fungsi gudang

bagian gudang

2. fungsi pembelian

bagian pembelian

3. fungsi penerimaan barang

bagian penerimaan kas

4. fungsi pencatatan utang


bagian utang

5. fungsi akuntansi biaya

bagian akuntansi biaya

6. fungsi akuntansi umum

bagian akuntansi umum

7. fungsi penerima kas

bagin kas

Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi du golongan: dokumen sumber (source.
Documents), yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi , dan dokumen
pendukung (corroborating douments atau dokumen penguat), yitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya
transaksi.
Catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah:
1. Register bukti kas keluar (voucher register)
2. Jurnal pembelian
3. Buku pembantu utang
4. Buku pembantu sediaan
Aktivitas pengendalian dalam sistem informasi akuntansi pembelian
Berdasarkan salah saji yang diperkirakan akan terjadi dalam transaksi pembelian sebagaimana yang telah dirinci
dalam gambar 15.5, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji tersebut mencakup:
1. otorasi umum dan khusus untuk setiap pembelian
2. setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi
3. setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat pembelian yang telah diotorisasi
4. fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan membangdingkan barang yang telah diterima dengan
data barang yang tercantum dalam surat order pembelian
5. penyerahan barang dari fungsi penerimaan barabg ke fungsi gudang harus didokumentasikan
6. bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap dan sah
7. setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti kas keluar yang dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap
8. pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang usaha, sediaan, aktiva tetap, dengan
akunkontrol yang bersangkutan dalam buku besar
9. pertanggungjawaban secara periodik semua formulir bernomor urut tercetak

10. panduan akun dan review terhadap pemberian kode akun
11. review kinerja secara periodic
Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pembelian
Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan atas permintaan pembelian, order pembelian, penerimaan
barang, pembuatan bukti kas keluar. Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan: (1) adanya pemisahan tiga
fungsi pokok: fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam penanganan sistem pembelian, (2)
setiap transaksi pembelian dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern

dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut. Pengamatan dilaksanakan dengan mengikuti pelaksanaan suatu
transaksi pembelian atau dengan cara memeriksa tanda tangan otorisasi yang tercantum dalam dokumen sumber dan
dokumen pendukung transaksi pembelian. Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan transaksi pembelian ini, auditor
melakukan pengamatan terhadap:
1. persetujuan pada surat permintaan pembelian yang dilaksanakan oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai
2. persetujuan pada surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan reparasi oleh menajemen puncak
3. penerimaan barang yang dilaksanakan oleh fungsi penerimaan barang
4. pencatatan kewajiban perusahaan kepada pemasok yang dilaksanakan oleh fungsi utang

PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN –– TRANSAKSI
PENGELUARAN KAS
Fungsi yang terkait
Nama fungsi

Unit organisasi pemegang fungsi

1. fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

bagian pemasaran atau bagian lain lain

2. fungsi pencatat uang

bagian utang

3. fungsi keuangan

bagian kasa

4. fungsi akuntansi biaya

bagian akuntansi biaya

5. fungsi akuntansi umum

bagian akkuntansi umum

6. fungsi audit intern

bagian audit intern

7. fungsi penerima kas

bagian kas

Dokumen
Dua dokumen yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas dapat dilihat berikut ini.
Transaksi

Dokumen sumber

Dokumen pendukung

Pengeluaran kas

Bukti kas keluar

Permintaan cek
Kuitansi
Cek

Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah:
1. register cek (check register)
2. buku besar (general ledger)

Aktivitas pengendalian dalam sistem informasi akuntansi pengeluran kas
Berdasarkan salah saji yang diperkirakan akan terjadi dalam transaksi pengeluaran kas sebagamana yang telah
dirinci dalam gambar 15.8, aktivitas pengendalian yang dapat mencegahdn mendeteksi salah saji tersebut mencakup:
1. penandatanganan cek harus me-review bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya
2. pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta dokumen pendukungnya
3. pengecekap secara independen antara cek dengan bukti kas keluar
4. pertanggungjawaban semua nomor urut cek
5. pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi
6. rekonsiliasi bank secara periodic oleh pihak ketiga yang independen
7. pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol cek (check stub) dan tanggal
pencatatannya

Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pengeluaran kas
Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pencatatan cek ke dalam register cek. Pengamatan ini
ditujukan untuk membuktikan: (1) adanya pemisahan dua fungsi pokok : fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi
dalam transaksi pengeluaran kas, (2) setiap transaksi pengeluran kas dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi
sehingga tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut , (3) setiap pengeluaran kas
dicatat ke dalam catatan akuntansi yang bersangkutan. Pengamatan ini dilaksanakan dengan mengikuti pelaksanaan
pembuatan cek pencatatan pengeluaran kas ke dalam register cek. Dalam pengamatan terhadap pelaksaan
pembuatan cek ini, auditor melakukan pengamatan terhadap:
1. review yang dilakukan oleh pembuat cek atas bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya sebelum penulisan
cek
2. review atas otorisasi yang tercantum dalam bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya