ETIKA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT AKIB (1)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi perhatian
seluruh orang di dunia, terutama dalam hal pengaruhnya yang dapat
membuat pergeseran etika di masyarakat. Sudah tidak terbantahkan lagi
apabila teknologi informasi banyak memberikan kemudahan dan manfaat
bagi manusia. Namun di sisi lain, pesatnya perkembangan teknologi
informasi ini menimbulkan banyak masalah baru.
Salah satu masalah yang disebabkan oleh perkembangan teknologi
informasi adalah pelanggaran terhadap privasi individu. Contohnya adalah
tindakan hacking atau perenggutan hak-hak privasi secara paksa. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, kini seseorang dapat mengakses data
dan informasi orang lain secara tidak sah.
Kemudian juga banyak terjadi kejahatan cyber. Ada banyak orang
yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengganggu orang lain
untuk kesenangan dirinya. Selain itu adapula yang memanfaatkan
teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Hal-hal ini kemudian memunculkan sebuah gagasan tentang
pentingnya menjaga etika di masyarakat yang kini mulai bergeser seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas tentang
etika yang berada di masyarakat sekarang sebagai wujud pesatnya
perkembangan teknologi informasi.
B. Fokus Pembahasan
Fokus pembahasan dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimana etika yang berkembang di masyarakat akibat pesatnya
perkembangan teknologi informasi?
2. Bagaimana cara menyikapi etika di masyarakat yang mulai bergeser
akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi?
C. Tujuan Penulisan
1
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui etika yang kini berkembang di masyarakat akibat
pesatnya perkembangan teknologi informasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi pergeseran etika di
masyarakat akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Kata etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti
karakter. Menurut KBBI, “Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)”.
Dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu set kepercayaan,
standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat.
Terdapat 2 (dua) macam etika :
1. Etika deskriptif, adalah etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang
dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai suatu yang
bernilai. Etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan realiatas yang membudaya serta
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis. Etika Deskriptif
juga
merupakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika normatif, adalah etika yang menetapkan berbagai sikap
dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia
atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif merupakan
norma- norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak
secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
3
Etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Lain halnya dengan hukum yang merupakan peraturan perilaku
formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah, pada
rakyat atau warga negaranya.
Hukum paling mudah diinterpretasikan karena berbentuk tertulis.
Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati
oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika dalam
bidang teknologi informasi inilah yang sedang memperoleh banyak
perhatian.
B. Pengertian Teknologi Informasi
Terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang
apa itu teknologi informasi. Haag dan Keen mendefinisikan teknologi
informasi sebagai "Sebuah alat yang membantu manusia bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi". Sedangkan menurut Martin, "Teknologi informasi tidak
terbatas pada teknologi komputer yang hanya digunakan untuk memproses
informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan
informasi".
Pendapat lain oleh Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo yang
mendefinisikan teknologi informasi sebagai "suatu teknologi yang
digunakan untuk mengelola data, yang dimana pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu".
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan
manusia tidak terlepas dari adanya teknologi informasi. Artinya, bahwa
teknologi informasi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional
mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
C. Etika di Masyarakat Terkait Pesatnya Perkembangan Teknologi
Informasi
Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia teknologi informasi
berlangsung dengan sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut
4
diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup
manusia.
Namun banyak ahli telah mengemukakan bahwa teknologi ternyata
memiliki efek yang tidak baik bagi manusia. Teknologi dapat mengambil
alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Efek
lainnya adalah cara berfikir manusia yang berubah sebagai akibat
perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan
dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.
Salah satu efek nyata pesatnya perkembangan teknologi informasi
yang mungkin dapat dirasakan semua anggota masyarakat adalah
penggunaan handphone yang merajalela untuk melakukan komunikasi,
baik jarak jauh maupun jarak dekat.
Berkomunikasi melalui handphone ternyata berdampak pula pada
norma yang berlaku di masyarakat. Dulu jika berkomunikasi dengan orang
lain perlu bertemu tatap muka, maka sekarang komunikasi dapat dilakukan
melalui media handphone. Sering ditemukan bahwa kini banyak remaja
yang tidak menjaga sopan santun ketika mengirimkan pesan kepada orang
yang lebih tua atau orang yang seharusnya dihormati. Hal ini terjadi
mungkin karena mereka mengganggap tidak perlu menjaga etika karena
yang mereka hadapi secara langsung ketika berkomunikasi adalah
medianya (handphone) bukan orang yang diajak berkomunikasi melalui
handphone.
Efek lain yang muncul akibat perkembangan teknologi adalah
maraknya penggunaan internet. Keberadaan internet ini ternyata
menimbulkan budaya baru di masyarakat, yaitu budaya copy paste.
Anehnya, tindakan copy paste ini justru sering sekali dilakukan
oleh kalangan akademisi. Banyak sekali mahasiswa atau dosen yang sering
melakukan tindakan copy paste, baik saat membuat penelitian atau
mengerjakan tugas. Padahal kalangan akademisi seharusnya dapat
memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dan lebih parahnya
lagi, banyak yang sudah menganggap tindakan copy paste ini sebagai hal
yang dianggap biasa dan lazim di masyarakat.
5
Efek lain akibat perkembangan teknologi informasi adalah semakin
bertambahnya angka kejahatan di dunia maya (cybercrime) dan pornografi.
Sekarang ini akses terhadap hal-hal yang berbau erotisme dapat didapat di
mana saja, di media sosial maupun di berbagai website di internet. Remaja
bahkan
anak-anak
sekalipun
dapat
mengakses
hal-hal
tersebut.
Pengaksesan situs-situs ini oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak
mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral.
Apalagi internet memiliki ruang lingkup yang sangat luas sehingga
sangat sulit sekali untuk dilakukan pemblokiran terhadap laman-laman
yang menyediakan akses terhadap pornografi. Dan hal tersebut ditambah
dengan kurangnya perhatian dari orang tua dan masyarakat. Orang tua
sering melakukan pembiaran, entah karena mereka gagap teknologi atau
karena adanya pergeseran norma di masyarakat yang menganggap
kenakalan di masa remaja itu sebuah hal yang wajar.
Kemudian dalam bidang bisnis terutama
di
Indonesia,
perkembangan teknologi informasi membuat semakin banyak munculnya
software bajakan yang membuat banyak kerugian bagi developer. Selain
itu juga banyak sekali terjadi download ilegal terkait lagu-lagu dan film
bajakan di internet. Hal ini menyebabkan produsen lagu dan film yang
mengalami tindakan pembajakan mendapatkan kerugian yang sangat besar.
Kita perlu menyadarkan para masyarakat Indonesia tentang etika
menggunakan teknologi informasi. Dalam bidang bisnis, sebuah
perusahaan harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang
akan mereka gunakan apakah legal atau ilegal, karena program atau sistem
operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license
agreement.
Kemudian untuk download lagu-lagu atau film secara ilegal,
pemerintah perlu menutup atau memblokir website-website yang
menyediakan download secara ilegal. Kemudian perlu dibuat sebuah
sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat atas tindakan ilegal yang tidak
terpuji tersebut.
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna teknologi informasi
harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak
6
atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.
Hukum tentang hak cipta bertujuan melindungi hak pembuat dalam
menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut .
Hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun
distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli, sebab bisa
saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya
bebas si pakai dan di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan
open source.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi adalah suatu hal yang tidak
dapat kita hindari. Kemajuan teknologi informasi membuat manusia hanya
mempunyai dua pilihan, mengikuti kemajuannya atau tertinggal. Akhirnya
banyak yang menggunakan teknologi informasi, entah karena ingin
merasakan manfaatnya atau karena ‘gengsi’ semata.
Tidak dapat dibantah bahwa kemajuan teknologi informasi dapat
memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Inovasi-inovasi
baru dalam teknologi informasi memberikan banyak kemudahan serta
budaya baru dalam kehidupan manusia. Namun demikian, walaupun pada
awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Dampak negatif dari pesatnya perkembangan teknologi informasi
tersebut membuat etika menjadi penting dalam lingkungan teknologi
informasi. Etika merupakan pegangan bagi seseorang untuk bertindak dan
memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang tidak
mengindahkan etika, terbukti dari berbagai contoh di atas. Banyak
dilakukan pelanggaran terhadap hak akses secara ilegal seperti mereka
yang menyediakan, berbagi, atau memberikan konten-konten pornografi
ini tidak memiliki etika dalam melakukan aktivitasnya.
Perkembangan teknologi informasi yang tidak dapat dibendung
membuat terjadinya pergeseran norma di masyarakat. Dan bukannya
pemerintah tidak pernah melakukan tindakan nyata dalam mengarahkan
rakyatnya untuk kembali ke budaya ketimuran Indonesia. Pemerintah
bahkan sudah memperketat aturan dengan mengeluarkan UU ITE
(Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Namun, usaha yang
7
mereka lakukan banyak yang sia-sia, terbukti dengan semakin maraknya
situs porno di internet.
Kemudian dengan banyaknya pembajakan yang terjadi di internet.
Para produsen banyak yang bersusah payah membuat suatu karya tetapi
produk mereka tidak mendapatkan apresiasi dan malah dibajak oleh orangorang yang tidak bertanggung jawab.
Semua usaha sudah dilakukan. Dan kita tidak bisa selamanya
membebankan semua ini kepada pemerintah. Sekarang semua tergantung
bagaimana kita sebagai pengguna internet untuk bersikap, apakah masih
ada etika dalam diri kita?
Berikut ini adalah cara dalam beretika ketika menggunakan
teknologi informasi :
1. Menggunakan teknologi informasi untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat.
2. Menjunjung tinggi sopan santun dalam berkomunikasi melalui internet
3.
4.
5.
6.
meskipun tidak bertatap muka secara langsung.
Tidak mengganggu privasi orang lain di dunia maya.
Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Tidak melakukan tindakan kriminal di dia maya (cybercrime).
Tidak menggunakan teknologi informasi untuk melakukan pelanggaran
hukum dan norma di masyarakat.
Demikianlah berbagai etika yang berkembang di masyarakat serta
bagaimana cara menyikapi pergeseran etika di masyarakat. Pentingnya
kesadaran diri dalam beretika di lingkungan teknologi informasi sangat
diperlukan. Perkembangan teknologi tidak dapat disalahkan. Kita sebagai
manusia yang harus mampu berinstropeksi diri agar norma-norma yang
berada di masyarakat tetap terjaga dengan baik.
8
BAB III
PENUTUP
Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat semua hal
menjadi mudah. Namun, teknologi informasi tidak hanya memberikan
dampak positif seperti kemudahan tersebut, banyak juga dampak negatif
yang disebabkan oleh teknologi informasi. Bahkan dampak tersebut hingga
membuat terjadinya pergeseran norma dan etika di masyarakat.
Hal ini bisa dilihat dari munculnya berbagai kejahatan di dunia
maya (cybercrime), pornografi, plagiarisme dan pembajakan. Akibat
munculnya berbagai dampak negatif tersebut, pemerintah bahkan membuat
UU ITE dan HAKI. Sudah berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk
mengembalikan etika ketimuran rakyat Indonesia. Namun karena dimensi
teknologi informasi yang begitu luas, tidak semua hal bisa cover
pemerintah. Oleh karena itu kita sebagai rakyat Indonesia hendaknya
menjaga etika ketika menggunakan teknologi informasi. Dan juga tidak
lupa untuk mempertahankan norma-norma di masyarakat serta budaya
ketimuran Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Salam. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Rineka
Cipta. Jakarta.
Haag, S dan Keen P. 1996. Information Technology, Tomorrow’s Adventage
Today. Mc Graw Hill. Halaman 2.
kbbi.kemdikbud.go.id/etika diakses pada 30 Oktober 2017.
Martin, E. Wainright, et. al. 1999. Managing Information Technology What
Managers Need to Know. 3th Edition. New Jersey: Pearson Edu
International.
Uno, Hamzah, dan Nina Lamatenggo. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya.
Jakarta: PT. Bumi. Aksara.
10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi perhatian
seluruh orang di dunia, terutama dalam hal pengaruhnya yang dapat
membuat pergeseran etika di masyarakat. Sudah tidak terbantahkan lagi
apabila teknologi informasi banyak memberikan kemudahan dan manfaat
bagi manusia. Namun di sisi lain, pesatnya perkembangan teknologi
informasi ini menimbulkan banyak masalah baru.
Salah satu masalah yang disebabkan oleh perkembangan teknologi
informasi adalah pelanggaran terhadap privasi individu. Contohnya adalah
tindakan hacking atau perenggutan hak-hak privasi secara paksa. Dengan
memanfaatkan teknologi informasi, kini seseorang dapat mengakses data
dan informasi orang lain secara tidak sah.
Kemudian juga banyak terjadi kejahatan cyber. Ada banyak orang
yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengganggu orang lain
untuk kesenangan dirinya. Selain itu adapula yang memanfaatkan
teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Hal-hal ini kemudian memunculkan sebuah gagasan tentang
pentingnya menjaga etika di masyarakat yang kini mulai bergeser seiring
dengan pesatnya perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, pada makalah ini penulis akan membahas tentang
etika yang berada di masyarakat sekarang sebagai wujud pesatnya
perkembangan teknologi informasi.
B. Fokus Pembahasan
Fokus pembahasan dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimana etika yang berkembang di masyarakat akibat pesatnya
perkembangan teknologi informasi?
2. Bagaimana cara menyikapi etika di masyarakat yang mulai bergeser
akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi?
C. Tujuan Penulisan
1
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui etika yang kini berkembang di masyarakat akibat
pesatnya perkembangan teknologi informasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi pergeseran etika di
masyarakat akibat pesatnya perkembangan teknologi informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Kata etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti
karakter. Menurut KBBI, “Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)”.
Dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu set kepercayaan,
standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat.
Terdapat 2 (dua) macam etika :
1. Etika deskriptif, adalah etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang
dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai suatu yang
bernilai. Etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan realiatas yang membudaya serta
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis. Etika Deskriptif
juga
merupakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika normatif, adalah etika yang menetapkan berbagai sikap
dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia
atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Etika normatif merupakan
norma- norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak
secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
3
Etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Lain halnya dengan hukum yang merupakan peraturan perilaku
formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah, pada
rakyat atau warga negaranya.
Hukum paling mudah diinterpretasikan karena berbentuk tertulis.
Di pihak lain, etika tidak didefinisikan secara persis dan tidak disepakati
oleh semua anggota masyarakat. Bidang yang sukar dari etika dalam
bidang teknologi informasi inilah yang sedang memperoleh banyak
perhatian.
B. Pengertian Teknologi Informasi
Terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang
apa itu teknologi informasi. Haag dan Keen mendefinisikan teknologi
informasi sebagai "Sebuah alat yang membantu manusia bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi". Sedangkan menurut Martin, "Teknologi informasi tidak
terbatas pada teknologi komputer yang hanya digunakan untuk memproses
informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan
informasi".
Pendapat lain oleh Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo yang
mendefinisikan teknologi informasi sebagai "suatu teknologi yang
digunakan untuk mengelola data, yang dimana pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu".
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan
manusia tidak terlepas dari adanya teknologi informasi. Artinya, bahwa
teknologi informasi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional
mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
C. Etika di Masyarakat Terkait Pesatnya Perkembangan Teknologi
Informasi
Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia teknologi informasi
berlangsung dengan sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut
4
diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup
manusia.
Namun banyak ahli telah mengemukakan bahwa teknologi ternyata
memiliki efek yang tidak baik bagi manusia. Teknologi dapat mengambil
alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Efek
lainnya adalah cara berfikir manusia yang berubah sebagai akibat
perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan
dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya.
Salah satu efek nyata pesatnya perkembangan teknologi informasi
yang mungkin dapat dirasakan semua anggota masyarakat adalah
penggunaan handphone yang merajalela untuk melakukan komunikasi,
baik jarak jauh maupun jarak dekat.
Berkomunikasi melalui handphone ternyata berdampak pula pada
norma yang berlaku di masyarakat. Dulu jika berkomunikasi dengan orang
lain perlu bertemu tatap muka, maka sekarang komunikasi dapat dilakukan
melalui media handphone. Sering ditemukan bahwa kini banyak remaja
yang tidak menjaga sopan santun ketika mengirimkan pesan kepada orang
yang lebih tua atau orang yang seharusnya dihormati. Hal ini terjadi
mungkin karena mereka mengganggap tidak perlu menjaga etika karena
yang mereka hadapi secara langsung ketika berkomunikasi adalah
medianya (handphone) bukan orang yang diajak berkomunikasi melalui
handphone.
Efek lain yang muncul akibat perkembangan teknologi adalah
maraknya penggunaan internet. Keberadaan internet ini ternyata
menimbulkan budaya baru di masyarakat, yaitu budaya copy paste.
Anehnya, tindakan copy paste ini justru sering sekali dilakukan
oleh kalangan akademisi. Banyak sekali mahasiswa atau dosen yang sering
melakukan tindakan copy paste, baik saat membuat penelitian atau
mengerjakan tugas. Padahal kalangan akademisi seharusnya dapat
memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Dan lebih parahnya
lagi, banyak yang sudah menganggap tindakan copy paste ini sebagai hal
yang dianggap biasa dan lazim di masyarakat.
5
Efek lain akibat perkembangan teknologi informasi adalah semakin
bertambahnya angka kejahatan di dunia maya (cybercrime) dan pornografi.
Sekarang ini akses terhadap hal-hal yang berbau erotisme dapat didapat di
mana saja, di media sosial maupun di berbagai website di internet. Remaja
bahkan
anak-anak
sekalipun
dapat
mengakses
hal-hal
tersebut.
Pengaksesan situs-situs ini oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak
mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral.
Apalagi internet memiliki ruang lingkup yang sangat luas sehingga
sangat sulit sekali untuk dilakukan pemblokiran terhadap laman-laman
yang menyediakan akses terhadap pornografi. Dan hal tersebut ditambah
dengan kurangnya perhatian dari orang tua dan masyarakat. Orang tua
sering melakukan pembiaran, entah karena mereka gagap teknologi atau
karena adanya pergeseran norma di masyarakat yang menganggap
kenakalan di masa remaja itu sebuah hal yang wajar.
Kemudian dalam bidang bisnis terutama
di
Indonesia,
perkembangan teknologi informasi membuat semakin banyak munculnya
software bajakan yang membuat banyak kerugian bagi developer. Selain
itu juga banyak sekali terjadi download ilegal terkait lagu-lagu dan film
bajakan di internet. Hal ini menyebabkan produsen lagu dan film yang
mengalami tindakan pembajakan mendapatkan kerugian yang sangat besar.
Kita perlu menyadarkan para masyarakat Indonesia tentang etika
menggunakan teknologi informasi. Dalam bidang bisnis, sebuah
perusahaan harus mampu memilih sebuah program ataupun software yang
akan mereka gunakan apakah legal atau ilegal, karena program atau sistem
operasi apapun di gunakan selalu ada aturan penggunaan atau license
agreement.
Kemudian untuk download lagu-lagu atau film secara ilegal,
pemerintah perlu menutup atau memblokir website-website yang
menyediakan download secara ilegal. Kemudian perlu dibuat sebuah
sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat atas tindakan ilegal yang tidak
terpuji tersebut.
Terkait dengan bidang hukum, maka pengguna teknologi informasi
harus mengetahui undang–undang yang membahas tentang HAKI (hak
6
atas kekayaan intelektual) dan pasal–pasal yang membahas hal tersebut.
Hukum tentang hak cipta bertujuan melindungi hak pembuat dalam
menistribusikan , menjual , atau membuat turunan dari karya tersebut .
Hak cipta sering di asosiasikan sebagai jual beli lisensi, namun
distribusi hak cipta tersebut tidak hanya dalam konteks jual beli, sebab bisa
saja seorang pembuat karya membuat pernyataan bahwa hasil karyanya
bebas si pakai dan di distribusikan dan redistribusi mengacu pada aturan
open source.
Pesatnya kemajuan teknologi informasi adalah suatu hal yang tidak
dapat kita hindari. Kemajuan teknologi informasi membuat manusia hanya
mempunyai dua pilihan, mengikuti kemajuannya atau tertinggal. Akhirnya
banyak yang menggunakan teknologi informasi, entah karena ingin
merasakan manfaatnya atau karena ‘gengsi’ semata.
Tidak dapat dibantah bahwa kemajuan teknologi informasi dapat
memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Inovasi-inovasi
baru dalam teknologi informasi memberikan banyak kemudahan serta
budaya baru dalam kehidupan manusia. Namun demikian, walaupun pada
awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Dampak negatif dari pesatnya perkembangan teknologi informasi
tersebut membuat etika menjadi penting dalam lingkungan teknologi
informasi. Etika merupakan pegangan bagi seseorang untuk bertindak dan
memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang tidak
mengindahkan etika, terbukti dari berbagai contoh di atas. Banyak
dilakukan pelanggaran terhadap hak akses secara ilegal seperti mereka
yang menyediakan, berbagi, atau memberikan konten-konten pornografi
ini tidak memiliki etika dalam melakukan aktivitasnya.
Perkembangan teknologi informasi yang tidak dapat dibendung
membuat terjadinya pergeseran norma di masyarakat. Dan bukannya
pemerintah tidak pernah melakukan tindakan nyata dalam mengarahkan
rakyatnya untuk kembali ke budaya ketimuran Indonesia. Pemerintah
bahkan sudah memperketat aturan dengan mengeluarkan UU ITE
(Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Namun, usaha yang
7
mereka lakukan banyak yang sia-sia, terbukti dengan semakin maraknya
situs porno di internet.
Kemudian dengan banyaknya pembajakan yang terjadi di internet.
Para produsen banyak yang bersusah payah membuat suatu karya tetapi
produk mereka tidak mendapatkan apresiasi dan malah dibajak oleh orangorang yang tidak bertanggung jawab.
Semua usaha sudah dilakukan. Dan kita tidak bisa selamanya
membebankan semua ini kepada pemerintah. Sekarang semua tergantung
bagaimana kita sebagai pengguna internet untuk bersikap, apakah masih
ada etika dalam diri kita?
Berikut ini adalah cara dalam beretika ketika menggunakan
teknologi informasi :
1. Menggunakan teknologi informasi untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat.
2. Menjunjung tinggi sopan santun dalam berkomunikasi melalui internet
3.
4.
5.
6.
meskipun tidak bertatap muka secara langsung.
Tidak mengganggu privasi orang lain di dunia maya.
Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Tidak melakukan tindakan kriminal di dia maya (cybercrime).
Tidak menggunakan teknologi informasi untuk melakukan pelanggaran
hukum dan norma di masyarakat.
Demikianlah berbagai etika yang berkembang di masyarakat serta
bagaimana cara menyikapi pergeseran etika di masyarakat. Pentingnya
kesadaran diri dalam beretika di lingkungan teknologi informasi sangat
diperlukan. Perkembangan teknologi tidak dapat disalahkan. Kita sebagai
manusia yang harus mampu berinstropeksi diri agar norma-norma yang
berada di masyarakat tetap terjaga dengan baik.
8
BAB III
PENUTUP
Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat semua hal
menjadi mudah. Namun, teknologi informasi tidak hanya memberikan
dampak positif seperti kemudahan tersebut, banyak juga dampak negatif
yang disebabkan oleh teknologi informasi. Bahkan dampak tersebut hingga
membuat terjadinya pergeseran norma dan etika di masyarakat.
Hal ini bisa dilihat dari munculnya berbagai kejahatan di dunia
maya (cybercrime), pornografi, plagiarisme dan pembajakan. Akibat
munculnya berbagai dampak negatif tersebut, pemerintah bahkan membuat
UU ITE dan HAKI. Sudah berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk
mengembalikan etika ketimuran rakyat Indonesia. Namun karena dimensi
teknologi informasi yang begitu luas, tidak semua hal bisa cover
pemerintah. Oleh karena itu kita sebagai rakyat Indonesia hendaknya
menjaga etika ketika menggunakan teknologi informasi. Dan juga tidak
lupa untuk mempertahankan norma-norma di masyarakat serta budaya
ketimuran Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Salam. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Rineka
Cipta. Jakarta.
Haag, S dan Keen P. 1996. Information Technology, Tomorrow’s Adventage
Today. Mc Graw Hill. Halaman 2.
kbbi.kemdikbud.go.id/etika diakses pada 30 Oktober 2017.
Martin, E. Wainright, et. al. 1999. Managing Information Technology What
Managers Need to Know. 3th Edition. New Jersey: Pearson Edu
International.
Uno, Hamzah, dan Nina Lamatenggo. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya.
Jakarta: PT. Bumi. Aksara.
10