Analisis Pergeseran Terjemahan dalam Brosur Bahasa Mandarin-Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk
berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat
beranekaragam selain digunakan sebagai alat komunikasi bahasa juga dapat dijadikan
sebagai identitas suatu tempat atau asal usul seseorang karena pengucapan dan gaya bahasa
yang digunakan berbeda-beda.
Bahasa mempunyai hakikat tersendiri seperti yang dikemukakan oleh Chaer
(2007:33) antara lain : (1) Bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) Bahasa itu berwujud
lambang, (3) Bahasa itu berupa bunyi, (4) Bahasa itu bersifat arbitrer, (5) Bahasa itu
bermakna, (6) Bahasa itu bersifat konvensional, (7) Bahasa itu bersifat unik, (8) Bahasa itu
bersifat universal, (9) Bahasa itu bersifat produktif, (10) Bahasa itu bervariasi, (11) Bahasa
itu bersifat dinamis, (12) Bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan (13) Bahasa
itu merupakan identitas penuturnya.
Keanekaragaman bahasa dari setiap negara berbeda seperti bahasa Inggris, China,
Spanyol, Jerman dan lain-lain. Sehingga untuk mengetahui bahasa yang tidak kita ketahui

1

Universitas Sumatera Utara

diperlukan terjemahan. Terjemahan pada dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi
bentuk lain (Larson, 1984 :3). Bentuk lain yang dimaksudkan yaitu bentuk bahasa sumber
atau bahasa sasaran. Bahasa sumber (Bsu) adalah bahasa yang asal yang akan kita
terjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Bahasa sasaran (Bsa) adalah bahasa yang dijadikan
target atau sasaran penerjemahan.
Dalam buku The Theory and Practice of Translation oleh Eugene A. Nida dan
Charles R. Taber mengatakan terjemahan adalah :
“Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural
equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly
in terms of style.”

Menerjemahkan adalah proses menghasilkan kembali dalam bahasa penerima yang
sedekat-dekatnya dengan pesan yang ingin disampaikan oleh bahasa sumber, yang pertama
dari segi makna dan yang kedua dari segi gaya.
Dalam terjemahan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran terlebih dahulu dicari
padanan kata yang mendekati makna sesuai aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa
sasaran. Setiap bahasa mempunyai aturan-aturan sendiri dari unsur gramatika, fonologi dan
semantik, aturan yang berlaku pada bahasa yang satu belum tentu berlaku pada bahasa yang

lain. Hal inilah yang menyebabkan adanya pergeseran di dalam terjemahan.
Pergeseran terjemahan adalah adanya peralihan atau perubahan bentuk maupun
makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran saat menerjemahkan suatu teks

2
Universitas Sumatera Utara

terjemahan. Pergeseran terjemahan terjadi dikarenakan tidak ditemukannya kata yang
relevan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Dalam menganalisis brosur terjemahan ini penulis menggunakan teori Catford yaitu
pergeseran pada tingkatan dan pergeseran pada kategori.

Selain itu penulis juga

menggunakan teori Simatupang yaitu pergeseran pada tataran semantik ..
Pergeseran tingkatan terjadi apabila tataran linguistik pada bahasa sumber berubah
pada bahasa sasaran. Pergeseran kategori terbagi menjadi empat macam yaitu pergeseran
unit, struktur dan juga pergeseran kelas kata. Pergeseran pada tataran semantik berupa
pergeseran dari makna generik ke makna spesifik atau sebaliknya dan pergeseran karena
perbedaan sudut pandang budaya.

Dalam hal ini penulis mengambil data melalui brosur kampus National Taiwan
Normal Universityterjemahan bahasa Mandarin-Indonesia yang penulis akses dari website
resmi kampus NTNU yaitu “ Lingkungan dan Kehidupan Kampus” dan “ Menjelajah
Taipei”. Selain kedua brosur tersebut, Penulis juga mengambil data melalui brosur
“ Warisan Budaya” yang penulis akses melalui website Tourism Malaysia. Brosur-brosur
terjemahan tersebut menjadi objek kajian penelitian penulis. Penulis menganalisis
pergeseran terjemahan yaitu pergeseran pada tingkatan ,kategori kata dan tataran semantik
pada brosur Bahasa Mandarin-Indonesia dengan menggunakan teori Catford dan
Simatupang.

3
Universitas Sumatera Utara

Dalam brosur-brosur terjemahan tersebut terdapat pergeseran makna dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran. Berikut contoh pergeseran terjemahan dengan menggunakan
teori Simatupang yaitu pergeseran pada tataran semantik.

Pergeseran dari makna Spesifik ke makna Generik
Mandarin


Indonesia

馆,池 guan, chi

Kolam

Dari contoh diatas dapat kita lihat padanan kata 馆,池 guan, chidiartikan lebih
generik ke bahasa sasaran yaitu kolam.
Selain itu berikut juga merupakan contoh pergeseran terjemahan dengan
menggunakan teori Catford berupa pergeseran struktur.
Pergeseran Struktur
Mandarin
早饭 zaofan

Indonesia
Makan Pagi

Pergeseran struktur yang terdapat pada contoh diatas yaitu pergeseran dari kata
zaofanmenjadi frasa Makan pagi.


4
Universitas Sumatera Utara

Selain contoh diatas, masih banyak pergeseran terjemahan yang terdapat pada
brosur National Taiwan Normal University dan Tourism Malaysiaterjemahan bahasa
Mandarin- Indonesia .
Melihat adanya pergeseran-pergeseran pada brosur terjemahan kampus National
Taiwan Normal University dan brosur Tourism Malaysia, penulis tertarik untuk mengkaji
atau menganalisis pergeseran terjemahan pada pergeseran tingkatan, kategori kata dan
pergeseran pada tataran semantik dengan menggunakan teori Catford dan simatupang yang
terdapat pada brosur bahasa Mandarin-Indonesia. Sesuai kajian tersebut penulis membuat
penelitian dengan judul “Analisis Pergeseran Terjemahan dalam Brosur Bahasa
Mandarin- Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pergeseran terjemahan pada pergeseran tingkatan dan kategori menurut teori
Catford dalam brosur terjemahan bahasa Mandarin- Indonesia
2. Bagaimana pergeseran terjemahan pada tataran semantik menurut teori Simatupang
dalam brosur terjemahan bahasa Mandarin- Indonesia


5
Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti sehingga pembahasan skripsi dapat terarah dan tidak
mengambang. Sesuai dengan judul skripsi ini adalah “Analisis Pergeseran terjemahan
dalam Brosur Bahasa Mandarin- Indonesia” penulis membatasi ruang lingkup hanya
mengenai pergeseran terjemahan dengan menggunakan teori Catford pada pergeseran
tingkatan dan kategori kata dan juga teori Simatupang yaitu pergeseran pada tataran
semantik dalam brosur terjemahan bahasa Mandarin-Indonesia.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang penulis jabarkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari
hasil penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan pergeseran terjemahan pada pergeseran tingkatan dan kategori
dengan menggunakan teori Catford pada terjemahan Bahasa Mandarin- Indonesia dalam

brosur kampus National Taiwan Normal University dan brosur Tourism Malaysia
2. Untuk mendeskripsikan pergeseran terjemahan pada tataran semantik dengan
menggunakan teori Simatupang pada terjemahan Bahasa Mandarin- Indonesia dalam
brosur kampus National Taiwan Normal Universitydan brosur Tourism Malaysia

6
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu dapat
memperluas khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam pergeseran terjemahan
bahasa Mandarin- Indonesia pada pergeseran tingkatan, kategori dan pergeseran
pada tataran semantik.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan bahan
perbandingan-perbandingan penelitian-penelitian yang akan datang khususnya
penelitian yang mengkaji tentang analisis pergeseran terjemahan dengan
menggunakan teori Catford dan Simatupang pada terjemahan bahasa MandarinIndonesia.


7
Universitas Sumatera Utara