Analisis Kesalahan Pengunaan Li-He Words Dalam Bahasa Mandarin

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGUNAAN LI-HE WORDS DALAM BAHASA MANDARIN

印尼学生离合词偏误分析 SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh:

SILVIA NIM: 070710008

UNIVERSITAS SUMATER UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA


(2)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN LI-HE WORDS DALAM BAHASA MANDARIN

印尼学生离合词偏误分析 SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

Oleh:

SILVIA NIM: 070710008

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dra. Nur Cahaya Bangun, M. Si Liu Jin Feng, M.A

NIP. 19600711 198903 2 001

UNIVERSITAS SUMATER UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA


(3)

(4)

PENGESAHAN Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina Pada : Pukul WIB

Tanggal : 16 Juni 2011 Hari :Kamis

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP : 196201161987031003 Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan 1. ( ) 2. ( ) 3. ( )


(5)

ABSTRACT

Li-he words are a special kinds of words in Chinese. If it is written separately, it is a words, but when it is written combinedly by putting in another word to Li-he words it is a phrase. This kind of a unique structure of Chinese motivated the writer to write this paper which is entitled “Analisis Kesalahan Penggunaan Li-he words

Dalam Bahasa Mandarin”.

In chapter two, the writer discussed about some concepts, they are analysis of acquisition, words, and Li-he words. The writer used a descriptive qualitative as a methodology, and the data are collected by distributing questioners to the students as the object research. Structure is a theory used to analyse the data.

The result shows that students of Chinese Department makes errors in using

Li-he words which are mostly represented as being not able to use the form of insertion, reduplication, inverting word order, omission. The writer also found that

Li-he words acquisition of the students are influenced by their native language. Finally, the conclusion found is that most of students do not understand Li-he words

well.

Key words : Li-he words; errors analysis reason; Mandarin


(6)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atars Rahmat dan Karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Li-He words dalam bahasa Mandarin”. Penulisan skripsi ini sebagai syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Program Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang memberikan dukungan dan doa sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera utara dan juga sebagai Pembimbing 1 yang telah bersedia memberikan pengarahan, masukkan dalam penulisan skrispi ini.


(7)

4. Ibu Liu Jin Feng, M.A selaku dosen Pembinbing II dimana telah bersedia memberikan pengarahan, masukkan sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai.

5. Ibu Wu Qiao Ping, M.A selaku dosen bahasa Mandarin dimana selama ini telah banyak membantu memberikan masukkan sehinnga penulisan skripsi ini bisa selesai.

5. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Ilmu Budaya khususnya di Program Studi Sastra Cina yang telah banyak membantu dan mendidik kita selama perkuliahan berlangsung.

7. Seluruh teman di USU khususnya angkatan 2007 atas bantuan dan kerja samanya.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Demikianlah ucapan penulis ini sampaikan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Rahmat-NYA kepada kita semua.

Medan, 10 Juni 2011

Penulis

Silvia


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT………..i

KATA PEGANTAR...ii

DAFTAR ISI………iv

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang……….1

1.2 Rumusan Masalah………5

1.3Tujuan Penelitian………..5

1.4Manfaat Penelitian ……….………..5

1.4.1Manfaat Teoritis………...6

1.4.2Manfaat Praktis………6

1.5BatasanMasalah………6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu………..7

2.2Konsep………9

2.2.1 Analisis Kesalahan………..10

2.2.2 Kata………...11

2.2.3 Jenis Kata………11

2.2.4 Li-he words………...…..15


(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan………20

3.2 Lokasi Penelitian………...20

3.3 Teknik Pengumpulan Data………20

3.4 Analisis Data……….22

3.4 Data dan Sumber Data………..23

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil………..……….25

4.2 Pembahasan………...25

4.3 Jenis Kesalahan Li-he words……….25

4.3.1 Kesalahan menggunakan li-he words sebagai kata bersenyawa yang tidakbisadipisahkan……….26

4.3.1.1 Kesalahan penggunaan partikel………...26

4.3.1.2 Kesalahan penggunaan komplemen………29

4.3.1.3 Kesalahan penggunaan atribut…….………32

4.3.2 Kesalahan penggunaan kata bersenyawa yang tidak dapat dipisah menjadi li-he words……….35

4.3.3 Kesalahan bentuk penggulangan li-he words……….35

4.4 Alasan kesalahan penggunaan li-he words………37

4.4.1 Gangguan bahasa ibu………..37

4.4.2 Gangguan aturan bahasa tujuan………..39

4.4.3. Penelitian tentang li-he words yang belum memadai………41


(10)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan………43

5.2 Saran………..43

5.2.1 Anjuran terhadap kesalahan penggunaan li-he words………43

5.2.2 Memperkuat kemampuan perbandingan antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin………..43

5.2.3 Mencegah penyalahgunaan penggunaan aturan……….43

5.2.4 Anjuran terhadap materi dan metode pengajaran………...44

5.2.5 Saran terhadap mahasiswa………..44

DAFTAR PUSTAKA


(11)

ABSTRACT

Li-he words are a special kinds of words in Chinese. If it is written separately, it is a words, but when it is written combinedly by putting in another word to Li-he words it is a phrase. This kind of a unique structure of Chinese motivated the writer to write this paper which is entitled “Analisis Kesalahan Penggunaan Li-he words

Dalam Bahasa Mandarin”.

In chapter two, the writer discussed about some concepts, they are analysis of acquisition, words, and Li-he words. The writer used a descriptive qualitative as a methodology, and the data are collected by distributing questioners to the students as the object research. Structure is a theory used to analyse the data.

The result shows that students of Chinese Department makes errors in using

Li-he words which are mostly represented as being not able to use the form of insertion, reduplication, inverting word order, omission. The writer also found that

Li-he words acquisition of the students are influenced by their native language. Finally, the conclusion found is that most of students do not understand Li-he words

well.

Key words : Li-he words; errors analysis reason; Mandarin


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua masyarakat di dunia. Dengan bahasa kita bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut(Widjono,2007:14)

1. Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan sifat kesepakatan.

2. Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.

3. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif artinya dengan sistem yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilkan jumlah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana yang tidak terbatas jumlahnya.

4. Sistem lambang bersifat unik, khas dan tidak sama dengan lambang bahasa lain.


(13)

5. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.

Kita mengetahui banyak sekali bahasa di dunia ini, mulai dari bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, bahasa Inggris, maupun bahasa lainnya. Setiap bahasa memiliki keunikan sendiri, penggunaanya juga berbeda-beda. Tetapi di antara bahasa-bahasa di dunia, bisa dijumpai beberapa persamaan. Contoh nya antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Kedua bahasa tersebut sama-sama menggunakan huruf abjad walaupun struktur kata/tatanan bahasanya berbeda.

Salah satu bahasa yang berkembang dengan pesat saat ini adalah bahasa Mandarin. Tidak dipungkiri bahwa bahasa Mandarin kini sangat diminati oleh banyak kalangan masyarakat di dunia, mulai dari Asia hingga Eropa.

Negara Cina merupakan negara yang sangat berkembang, baik di bidang Ekonomi maupun Budaya. Kebudayaan masyarakat Cina sudah ada sejak abad 500SM. Negara Cina banyak memiliki keunikan, dan salah satu yang menjadi ciri khas dan cukup di kenal adalah tulisannya. Tulisan Cina tidak sama seperti tulisan bahasa di negara-negara lain di dunia. Mereka menggunakan tulisan yang disebut

hanzi/aksara Cina.

Dalam tatanannya, Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia ternyata memiliki beberapa persamaan. Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya pemakaian subjek, predikat, objek, kata keterangan tempat, kata bantu, kata sifat dan lain-lain.


(14)

Begitupun Bahasa Mandarin, tetapi ada satu tatanan bahasa yang penggunaannya dalam bahasa manapun tidak ada yaitu Li-he words.

Li-he words adalah suatu kata kerja-objek yang sangat unik karena pemakaiannya bisa dipisah dan bisa pula digabung. Apabila penggunannya digabung maka dia menjadi kata dan apabila penggunannya dipisah, maka dia menjadi frasa. Contoh: “洗澡(xi zăo)”,”游泳(yòu yŏng)”,”睡觉(shui jiao)”. Arti dari kata tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah “mandi”,”berenang”,”tidur”. Berikut adalah pemakaian Li-he words dalam kalimat:

*我今天洗了两次澡(wo jin tian xi le liang ci zao)

Saya hari ini telah mandi dua kali.

*我跟朋友游了两个小时泳(wo gen peng you you le liang ge xiao shi young)

Saya dengan teman saya telah berenang dua jam.

*今天我睡十个小时觉(jin tian wo shui shi ge xiao shi jiao)

Hari ini saya tidur 10 jam.

Pelajar sering melakukan kesalahan dalam penggunaan kata Li-he words.Kata tersebut sering digunakan sebagai kata bersenyawa yang tidak bisa dipisahkan. Contoh kesalahan dalam kalimat :


(15)

a. 我进天洗澡了两次(wo jin tian xi zao le liang ci)

b. 我跟朋友游泳了两个小时(wo gen peng you you yong le liang ge xiao shi)

c. 进今天我睡觉十个小时( jin tian wo shui jiao shi ge xiao shi)

Kata” 洗澡(xi zao)”,” 游泳(you yong)”,” 睡觉(shui jiao)”di dalam kalimat sebenarnya seperti contoh (a) ,(b),(c) penggunaanya harus dipisah, tetapi dalam Bahasa Indonesia tidak ada pemisahan. Kata”mandi” tidak pernah dipisah pemakaiannya menjadi man-di.

Penelitian “Analisis Kesalahan Penggunaan Li-he words pada Bahasa Mandarin”penulis melakukan penelitian pada mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan karena mereka adalah pelajar luar yangg belajar bahasa Mandarin dan kesalahan penggunaan Li-he words sering terjadi pada mereka. Dengan alasan ini juga sehingga peneliti melakukan penelitian terhadap mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

Penulis melihat kesalahan yang di lakukan oleh para pelajar Bahasa Mandarin umumnya bisa jadi dikarenakan memiliki Bahasa Ibu yang berbeda dan tentu saja tata bahasanya juga berbeda.Dengan berbicara Li-he words dalam kalimat diharapkan para pelajar Bahasa Mandarin tidak akan mengulangi kesalahan dalam baik secara


(16)

lisan maupun tulisan.penulis berharap pelajar tidak mengulangi kesalahan dalam memahami Li-he words .

Oleh karena itu, penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Li-he words pada Bahasa Mandarin” peneliti anggap dapat menjadi bahan pembelajaran sehingga para pelajar Bahasa Mandarin bisa memahami tata Bahasa Mandarin dengan lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan

2. Apa penyebab terjadinya kesalahan penggunaan Li-he words dalam kalimat bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kesalahan penggunaan Li-he words yang dilakukan dari mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan dan fungsi Li-he words dalam kalimat secara baik.


(17)

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat teoritis

Uraian penggunaan Li-he words dan fungsinya dalam kalimat diharapkan akan menjadi masukan yang berarti bagi pelajar Bahasa Mandarin umumnya dan mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan khususnya untuk lebih mampu menggunakan Li-he words dalam bahasa lisan dan tulisan.

1.4.2 Manfaat praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pendalaman pembelajaran tata Bahasa Mandarin.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada kesalahan pengunaan Li-he words kata kerja-objek yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Pada bab II ini, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina beserta konsep, tinjauan pustaka dan landasan teori.

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam skripsi 高思欣(Gao Si Xin) (2002),meneliti tentang 留学生汉语动 宾式离合词偏误分析(Analisis Kesalahan dalam Bahasa Mandarin Li-he words

pada Pelajar”.Beliau membahas kesalahan pelajar dalam menggunakan li-he words adalah karena pelajar tidak bisa secara tepat menggunakan bentuk dari sisipan,penggulangan kata,urutan kata terbalik,kelalaian/kehilangan kata dan beberapa bentuk kesalahan dalam penggunaan li-he words. Peneliti juga mendapati ada kesalahan yang tersembunyi.Penelitian dari kuesioner menunjukkan li-he words

adalah sebuah susunan kata antara dua suku kata dan frasa kata kerja-objek .Alasan utama dari kesalahan adalah karena gangguan bahasa ibu

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, 王瑞敏(Wang Rui Min)(2005),


(19)

li-he words dan pengelompokkan kesalahan yang muncul)dimana penulis membahas dari bahasa kedua dari pelajar dalam menggunakan li-he words dan menjabarkan kesalahan yang muncul, menggelompokkan kesalahan yang terjadi, menulis kesalahan mengenai aturan yang digunakan, berharap dapat memberikan manfaat dan cara yang lebih baik dalam menggunakan li-he words.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, 陈伟(Chen Wei)(2006), peneliti

membahas tentang 对外汉语离合词的偏误分析和教学(Analisis Jenis Kesalahan

Li-he words dan Cara Pengajaran)” terhadap pelajar luar. Peneliti membahas 5 penyebab alasan munculnya kesalahan.Dalam cara pengajaran juga mengemukakan cara pengajaran agar dapat ,mengurangi kesalahan yang terjadi.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina 李 燕 洲(Li Wang Zhou)(2006),

peneliti membahas tentang 越 南 留 学 生 汉 语 离 合 词 偏 误 成 因 初 探(Analisis Kesalahan Pertama yang Muncul di Li-he words Pada Pelajar Vietnam), penulis membahasa tentang kesalahan yang sama yang terjadi pada pelajar Vietnam dan pelajar di negara lain. Penulis membahas tentang kesalahan yang muncul pada pelajar Vietnam, mencari penyebab kesalahan yang muncul dan memberikan manfaat dalam pembelajaran bahasa Mandarin.


(20)

Dalam jurnal elektronik akademik Cina 萧频,李慧(Xiao Bu,Li Hui) (2006),

peneliti membahas tentang 印尼学生汉语离合词使用偏误及原因分析(Analisis

Kesalahan dan Penyebab Kesalahan Li-he words pada Pelajar Indonesia)”. Peneliti membahas kesalahan yang terjadi pada pelajar Indonesia karena pelajar Indonesia sering mengganggap dan menggunakan Li-he words sama seperti bentuk kata yang lain.Oleh karenanya hal ini menyebabkan penggunaan Li-he words yang seharusnya di pisah malah tidak dipisah sedangkan kemampuan murid yang lebih tinggi sering menggunakan kata yang tidak seharusnya dipisah menjadi pisah penggunaanya.

Contoh pemakaian Li-he words apabila digabung penggunaanya:

a. 小平和他的妹妹一起洗澡。(xiao ping he ta de mei mei yi qi xi zao)

Xiao ping dan adiknya sama-sama mandi

b. 妈妈叫弟弟快点去洗澡。(ma ma jiao di di kuai dian qu xi zao)

Ibu menyuruh adik cepat pergi mandi.

Contoh pemakaian Li-he words apabila dipisah penggunaanya:


(21)

Hari ini saya telah mandi dua kali.

b. 我们昨天见过面了。(wo men zuo tian jian guo mian le)

Kemarin kita sudah bertemu.

2.2 Konsep

Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Pada penelitian kali ini, peneliti akan menjelaskan tentang analisis kesalahan, kata, jenis kata dan Li-he words.

2.2.1 Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”(Ellis Rod:1984,3).

Menurut Corder dalam Analisis Pengajaran Bahasa Untuk Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Guru Bahasa (1971:51) membedakan kesalahan ke dalam istilah salah (mistakes), selip (lapses), dan silap (errors). Salah (mistakes) adalah


(22)

penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai situasi yang ada. Selip (lapses) merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topic pembicaraan sesaat. Silap (errors) merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.

2.2.2 Kata

Definisi kata menurut Zhao Yongxin dan Budianto(2005:2) adalah “Kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri,mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat. Kata-kata dalam bahasa mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian besar,yaitu kata yang bermakna lesikal nyata dan kata yang tidak mempunyai makna leksikal nyata.

Dalam Bahasa Mandarin kata bisa dibagi menjadi dua yaitu: kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat (Suparto 2003: 21).

2.2.3 Jenis kata

Kata-kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kata yang bermakna lesikal nyata dan kata yang tidak mempunyai makna leksikal


(23)

nyata. Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda (termasuk kata benda waktu dan tempat), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, kata ganti dan kata keterangan. Jenis yang kedua, biasanya tidak bisa menjadi satuan kalimat, meliputi: kata depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan kata seru. .(Zhao YongXin dan Budianto.2005:11).

2.2.3.1 Kata Benda

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin

(2005:12), kata benda bisa diterangkan dengan kata bilangan dan kata bantu bilangan. Dalam bahasa Mandarin, untuk menyatakan jumlah orang atau benda biasanya tidak bisa secara langsung menempatkan kata bilangan di depan kata benda. Diantaranya

harus ada kata bantu bilangan, seperti : yí,一gè,个péng,朋you,友(satu orang teman),

sān

,三b

ĕn

,本zá,杂zh

ĭ

,志(tiga buah majalah),jadi tidak dapat mengatakan hanya :

,一

péng

,朋

you

,友,

sān

,三

bĕn

,杂

,志

zhĭ

,志.

2.2.3.2 Kata Bilangan dan Kata Bantu Bilangan

Kata bilangan adalah kata yang menyatakan angka-angka. Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan kegiatan atau benda seperti. Kata bilangan dan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin seringkali digunakan bersama-sama.(Yongxin dan Budianto,2005:15)


(24)

2.2.3.3 Kata Kerja

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin

(2005:24) kata bantu menyatakan tindakan, tingkah laku atau perubahan dari tindakan yang dilakukan orang atau benda. Beberapa kata kerja dapat digunakan sebagai pelengkap akibat, pelengkap arah, dan pelengkap yang menyatakan kemungkinan. Kata kerja kadang-kadang bisa sebagai atribut, subyek dan obyek. Sebagian kecil bisa menjadi keterangan.

2.2.3.4 Kata Sifat

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin

(2005:30) kata sifat adalah kata yang mendeskripsikan bentuk, kualitas, gerakan, tingkah laku, perubahan suatu benda atau orang.

2.2.3.5 Kata Keterangan

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin

(2005:32) kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas dan keadaan. Kata keterangan dapat menerangkan kata kerja dan kata sifat, tetapi tidak bisa menerangkan kata benda.


(25)

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin

(2005:37) kata ganti adalah kata yang mewakili/menggantikan jata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Kata ganti dalam bahasa Mandarin dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Kata ganti orang adalah kata yang menggantikan orang atau benda, memiliki cirri-ciri umum kata benda, bisa menjadi subyek, obyek, dan atribut. Tetapi tidak bisa menjadi predikat, di depannya bisa ditambahkan kata depan.

b. Kata ganti penunjuk, dapat menunjuk orang atau benda. “这”(zhe)

digunakan untuk menunjukkan orang/benda yang dekat dengan pembicara, “那” (na) untuk menunjukkan yang jaraknya cukup jauh dari pembicara.

c. Kata ganti penunjuk dapat diletakkan di posisi subyek atau obyek, menyatakan hal yang ditanyakan, membentuk kalimat tanya. Menanyakan orang menggunakan “ 谁 ”(shei);menanyakan hal/benda menggunakan “ 什 么 ”(shen

me),“哪”(na) ; menanyakan cara atau keadaan menggunakan “怎么,怎么样”(zen

me, zen me yang) ; menanyakan tempat menggunakan “哪儿,哪里”(na er, na li) ;

menanyakan waktu menggunakan “多 会 儿”(duo hui er); menanyakan jumlah


(26)

2.2.3.7 Kata Depan

Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat, dan lain-lain suatu perbuatan/tindakan. (Yongxin dan Budianto.2005:39)

2.2.3.8 Kata Sambung

Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau klausa. Kata sambung tidak bisa menjabat satuan kalimat, terutama menyatakan hubungan tertentu dari kata, frasa atau klausa. Hubungan ini secara garis besar dapat di bagi dua yaitu:

2.2.3.9 Kata Bantu

Kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada kata, frasa atau kaliimat, menyatakan makna tambahan. Tidak dapat digunakan sendiri, biasanya dibaca nada ringan. Dalam bahasa Mandarin, kata bantu dibagi menjadi 3 yaitu: kata bantu structural, kata bantu aspek, kata bantu modalitet. (Yongxin dan Budianto.2005:46)

2.2.3.10 Kata Seru dan Peniru Bunyi

Kata seru adalah kata yang menyatakan bunyi suatu seruan, teriakan, atau respon terhadap sesuatu.(Yongxin dan Budianto.2005:55)


(27)

Kata Peniru bunyi merupakan kata yang menirukan bunyi suatu nada atau gerakan. (Yongxin dan Budianto.2005:55)

2.2.4 Li-he words

Li-he words adalah suatu tatanan bahasa yang sangat khusus. Biasanya adalah gabungan dari kata kerja dan objek menjadi kata kerja objek. Li-he words adalah suatu kata khusus diantara kata dan frase. Li-he words apabila digabung penggunaanya menjadi sebuah kata,apabila di pisah penggunaannya menjadi sebuah frasa.Li-he words biasanya gabungan dua suku kata menjadi kata. Li-he words

mempunyai beberapa keunikan. Keunikannya yaitu (YangQingHui.2011:93) :

1. Biasanya terdiri dari dua suku kata. Contohnya : “聊(liăo)”dan “天 (tiān)”digabung menjadi “聊天”,“洗(xĭ)”dan “澡(zăo)”digabung menjadi “洗

澡”,“分(fēn )”dan“手(shǒu)”digabung menjadi “分手”.

2. Dua suku kata apabila digabung menjadi satu arti. Komposisi penggunaan kata li-he words pemakaiannya sering digabung, dan arti katanya adalah kata tunggal, bukan dua kata yang digabung dan menghasilkan dua arti. Contoh: “分手(fēn shǒu)”yang berarti meninggalkan, berpisah, melainkan bukan tangan yang dipisah. Dari kekhususan yang kita lihat, mereka seperti kata, tetapi dari komposisinya, lebih bebas katanya, yang paling jelas adalah kedua kata tersebut bisa di pisah


(28)

pemakaiannya, bisa memasukkan berbagai sturktur kata. Contoh: “分 手(fēn

shǒu)”bisa menjadi “分了两次手(fēn le liăng cì shǒu)”, “分了手(fēn le shǒu)”,

“分过手(fēn guò shǒu)”dan lain-lain.

3. Pemakaiannya dapat digabung dan dipisah. Apabila digabung penggunaanya menjadi kata. Apabila dipisah penggunaannya menjadi frasa. Contoh :“跳 舞(tiào wǔ)” adalah sebuah kata, disini kata “跳(tiào)”dan “舞

(wǔ)”menjadi morfem, “跳了一个舞(tiào le yígè wǔ)”menjadi sebuah kata,“ 跳

(tiào)”dan “舞(wǔ)”menjadi sebuah kata.

Contoh pemakaian Li-he words apabila digabung penggunaanya:

a. 小平和他的妹妹一起洗澡。(xiao ping he ta de mei mei yi qi xi zao)

Xiao ping dan adiknya sama-sama mandi

b. 妈妈叫弟弟快点去洗澡。(ma ma jiao di di kuai dian qu xi zao)

Ibu menyuruh adik cepat pergi mandi.


(29)

a. 我今天洗了两次澡。(jin tian wo xi le liang ci zao)

Hari ini saya telah mandi dua kali.

b. 我们昨天见过面了。(wo men zuo tian jian guo mian le)

Kemarin kita sudah bertemu.

2.3 Landasan Teori

Menurut Alwasilah dalam Linguistik Suatu Pengantar (1993:108), tata bahasa atau gramatika merupakan alat yang mantap untuk meningkatkan performance

seseorang baik dalam bahasa ibu ataupun bahasa asing yang dipelajarinya.

Tata bahasa dalam sebuah kalimat memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung sebuah kalimat. Dalam sebuah kalimat yang baik, hendaknya terdapat subyek, predikat, obyek dan kata keterangan. Subyek selalu diletakkan di awal kalimat untuk menunjukkan pelaku dari kegiatan tersebut, sedangkan predikat biasanya berupa kata kerja ataupun auxiliary verb, obyek diletakkan di belakang kata kerja berfungsi untuk menunjukkan penerima dari kegiatan tersebut.

Tata bahasa adalah suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang ada (Yongxin dan Budianto,2005:1). Tanpa tata bahasa tidak akan muncul bahasa. Saat kita berbicara atau menulis karangan, kita selalu memerlukan banyak kata untuk disusun menjadi berbagai macam bentuk kalimat, kemudian mengaplikasikan dalam


(30)

menyusun kalimat. Hanya kalimat yang mengikuti kaidah tata bahasa yang akan mempunyai fungsi komunikasi.

Menurut Alwi dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga(2003:288) preposisi termasuk bagian dari kata tugas. Jika ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi yang disebut juga kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi dengan konstituen di belakangnya. Jika ditinjau dari makna sintaksisnya, preposisi di depan nomina, adjektiva, atau adverbial, sehingga terbentuk frasa preposisional. Namun jika ditinjau dari sisi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Terdapat dua bentuk preposisi tunggal diantaranya: kata dasar, dan kata berafiks. Sedangkan preposisi majemuk (preposisi gabungan) terdiri atas dua bentuk yaitu: dua preposisi yang berdampingan dan dua preposisi yang berkorelasi.

Seperti yang telah dipaparkan diatas, penulis menggunakan sintaksis tata bahasa dimana sintaksis adalah bahagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frasa dan kalimat.(Ramlan, 1967:57)


(31)

METODE PENELITIAN

Menurut Djajasudarma (1993: 3) Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian bahasa berhubungan erat dengan tujuan penelitian bahasa. Penelitian bahasa bertujuan mengumpulkan dan mengkaji data, serta mempelajari fenomena-fenomena kebahasaan. Di dalam penelitian bahasa (linguistik) dapat dilakukan di lapangan atau perpustakaan. Keduanya dianggap sebagai lokasi penelitian. Di lapangan akan melibatkan hubungan peneliti dengan penutur bahasa yang diteliti, di perpustakaan akan melibatkan hubungan peneliti dengan buku-buku(kepustakaan) sebagai sumber data.

Dalam setiap penelitian, peneliti akan menggunakan suatu metode penelitian untuk mengkaji penelitian tersebut. Peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif dimana menurut Bogdan dan Taylor(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.


(32)

Sesuai dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusa baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

3.1 Pendekatan

Menurut Sudjarwo (2001) pendekatan penelitian kualitatif harus memiliki prinsip yaitu peneliti harus menjadi partisipan yang aktif bersama objek yang diteliti, di sini diharapkan peneliti mampu melihat suatu fenomena di lapangan secara struktural dan fungsional. (Iskandar.2009:49)

3.2 Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian terhadap mahasiswa semester VI dan VIII program studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan.

3.3Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan dua metode penelitian, yaitu:

1. Field Research (tinjauan lapangan)

Karena penelitian ini adalah penelitian analisis kesalahan, maka data didapatkan dari objek penelitian langsung yaitu mahasiswa semester VI dan VIII


(33)

Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Penulis akan membagikan kuesioner sejumlah 60 buah kepada mahasiswa berupa pertanyaan dalam bentuk pernyataan dan menentukan betul atau salah dari pernyataan tersebut. Contoh dari kuesioner:

请判断下列句子的对错:

1. 这件事我做主不了。( )

这件事我做不了主。( )

2. 小时候我也打架跟她了一次。( )

小时候我也跟她打过一次架。( )

Tahap-tahap dalam mengolah data yang sudah didapat adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan bahan dari buku

2. Membuat kuesioner/angket. Kuesioner yang telah disediakan berupa

pernyataan dalam bahasa Mandarin dan mahasiswa menjawab betul atau salah dari penyataan tersebut.

3. Membagikan kuesioner kepada mahasiswa. Sampel yang digunakan adalah rumus Slovin yaitu n=N/(1+Ne^2), di mana n adalah jumlah sampel, N adalah


(34)

jumlah seluruh anggota populasi, e adalah toelransi terjadinya kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0,05 dan ^2 adalah pangkat dua. Dalam

penelitian ini, jumlah seluruh anggota populasi adalah 60, maka jumlah sampel yang didapat adalah 52 sampel.

4. Mengumpulkan kembali kuesioner.

5. Memeriksa hasil dari kuesioner.

6. Mengklarifikasi dan mencatat kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa ke dalam beberapa kelompok.

2. Library Research (studi kepustakaan)

Disini peneliti melakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan bahan dan material dari buku-buku, literature dan jurnal. Data ini disebut data sekunder.

3.4 Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan&Biklen,1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.


(35)

1. Menganalisis bentuk kesalahan penggunaan li-he words dalam kalimat yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI dan VIII Program Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya dalam penggunaan li-he words.

2. Membahas hasil analisis data dengan teori-teori yang mendukung baik dengan buku maupun jurnal-jurnal.

3. Memulai hasil penelitian

3.5 Data dan Sumber Data

Data utama diambil dari hasil kuesioner kesalahan penggunaan Li-he words

pada mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra China Fakultas Ilmu Budaya USU Medan sedangkan data sekunder atau pendukung di peroleh dari buku bacaan:

Nama Buku hàn,汉yǔ,语jiào,教chéng,程: Penulis : Yang Qi Zhou

Penerbit : Beijing Language and Culture University Press

Tahun Terbit : 2006

Dan jurnal-jurnal elektronik akademik Cina sebagai sumber bahan bacaan seperti :


(36)

1. Gao Si Xin.2002.Analisis kesalahan dalam bahasa mandarin li-he words pada pelajar.Kampus Ji Nan Da Xue:Guang Zhou.

2. Chen Wei.2006.Analisis jenis kesalahan li-he words dan cara pengajaran.Kampus Nan Jing.Jiang Shu:Nan Jing.


(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan terhadap data yang ada, maka kesalahan penggunaan Li-he words yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI dan VIII Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU Medan adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa sering menggunakan li-he words sebagai kata bersenyawa yang tidak bisa dipisahkan dimana dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu:

• Kesalahan penggunaan partikel.

• Kesalahan penggunaan komplemen.

• Kesalahan penggunaan atribut.

b. Kesalah penggunaan kata bersenyawa yang tidak dapat dipisah menjadi li-he words.

c. Kesalahan bentuk pengulangan li-he words.

4.2 Pembahasan

Berikut adalah pembahasan atas analisis kesalahan penggunaan li-he words


(38)

Ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya kesalahan dalam penggunaan li-he words. Pada pembahasan ini, penulis akan menjabarkan jenis-jenis kesalahan yang muncul dalam penggunaan li-he words:

4.3.1 Kesalahan menggunakan Li-he words sebagai kata bersenyawa yang tidak bisa dipisahkan.

Kesalahan yang paling sering terjadi adalah penggunaan Li-he words sebagai kata bersenyawa yang tidab bisa dipisahkan, pemakaian struktur kata yang seharusnya dimasukkan ke tengah kalimat, malah dimasukkan di belakang. Berikut adalah contoh kesalahan penggunaan li-he words dalam kalimat.

1. Mengenai hal ini saya tidak dapat mengambil keputusan.

(1)*

zhè

,这jiān,件

shì

,事

,我

zuò

,做

zhǔ

,主

,不

liăo

,了。

Contoh dalam kalimat yang benar adalah:

zhè

,这jiān,件

shì

,事

,我

zuò

,做

,不

liao

,了

zhǔ

,主。

2. Waktu kecil saya juga pernah berkelahi sekali dengan dia.

(2)*

xiăo

,小

shí

,时

hòu

,候

,我

,也

,打

jià

,架gēn,跟tā,她

le

,了

,一

chì


(39)

xiăo

,小

shí

,时

hòu

,候

,我

,也gēn,跟tā,她

,打

guò

,过

,一

chì

,次

jià

,架。

3. Setelah tidur lima jam, semangat saya lebih baik

(3)* shuī,睡

jiào

,觉

le

,了

,五

,个

xiăo

,小

shí

,时

hòu

,后,

,我

de

,的jīng,精

shén

,神

hĕn

,很

hăo

,好

le

,了。

shuì,睡le,了wǔ,五gè,个xiăo,小shí,时jiào,觉hòu,后, wǒ,我de,的jīng,精shén,神

hăo

,好duō,多

le

,了。

“zuò,做zhǔ,主(memutuskan)”, “dă,打jià,架(berkelahi)”, “shuī,睡jiào,觉(tidur)” adalah li-he words dimana penggunaanya harus dipisah. Penggunaan li-he words seperti contoh di atas salah, tetapi pelajar sering menggunakan beberapa kalimat tersebut sebagai suatu kesatuan, maka muncul kesalahan seharusnya dipisah tidak dipisah, kesalahan tersebut adalah kesalahan yang sering muncul dalam penggunaan

li-he words.


(40)

Kesalahan penggunaan partikel “

le

,了”, “

zhe

,着”, “

guò

,过”, “

de

,的” sering

terjadi. Contoh penggunaan “zhe,着”, “guò,过” tidak boleh diletakkan di belakang li-he words, harus di letakkan di tengah li-he words.Jika tidak maka akan muncul kesalahan seperti dibawah ini :

6.Kemarin kita sudah bertemu.

(6)*wǒ,我men,们zuó,昨tiān,天jiàn,见miàn,面guò,过le,了。

Contoh penggunaan dalam kalimat yang benar adalah:

,我

men

,们

zuó

,昨tiān,天

jiàn

,见

guò

,过

miàn

,面

le

,了。

7. Dia sudah pernah menikah.

(7)*tājiéhūngu

òle

,他结婚过了。

Contoh penggunaan yang benar adalah:

tā,他jié,结hūn,过guò,婚le,了。


(41)

(8)*

hái

,孩

zi

,子

mén

,们

,鼓

zhăng

,掌

zhe

,者huān,欢

yíng

,迎

,我

men

,们。

Contoh penggunaan yang benar adalah:

hái

,孩

zi

,子

mén

,们

,鼓

zhe

,着

zhăng

,掌huān,欢

yíng

,迎

,我

men

,们。

9. Saya sudah memeriksa ke rumah sakit.

(9)*wǒ,我qù,去yī,医yuàn,院kàn,看bìng,病guò,过le,了。

Contoh penggunaan yang benar adalah:

wǒ,我qù,去yī,医yuàn,院kàn,看guò,过bìng,病le,了

4.3.1.2 Kesalahan penggunaan komplemen

Li-he words boleh disisipkan kata pelengkap jumlah/waktu, kemungkinan. Banyak kata kerja objek li-he words bisa disisipkan kata keterangan jumlah menjadi komplemen jumlah, pelajar sering melakukan kesalahan. Contoh:

10. Kita mendengarkan perkataan guru, demi mereka bertepuk tangan tiga kali atas hasil yang mereka peroleh.


(42)

(10)*wǒ,我men,们tīng,听lăo,老shī,师de,的huà,话,wèi,为tā,他mén,们qǔ,取

de

,得

de

,的

chéng

,成

,绩

,鼓

zhăng

,掌

le

,了sān,三

chì

,次。

wǒ,我men,们tīng,听lăo,老shī,师de,的huà,话, wèi,为tā,他men,们qǔ,取de,得

de

,的chéng,成jì,绩gǔ,鼓le,了sān,三chì,次zhăng,掌。

11. Semester ini sudah minta izin tiga kali.

(11)*zhè,这xué,学qī,期qng,请jià,假le,了sān,三chì,次。

Contoh penggunaan yang benar adalah:

zhè

,这

xué

,学qī,期

qĭng

,清

le

,了sān,三

chì

,次

jià

,假。.

Selain itu, li-he words memakai komplemen waktu mempunyai dua cara penggunaan, yang pertama adalah di tengah li-he words ditambahkan komplemen waktu, penggunaan yang kedua adalah li-he words tidak di pisah, dibelakang penggulangan lagi morfem li-he words kemudian ditambahkan komplemen waktu. Contoh :


(43)

(12)*tā,他

yǒu

,游

yǒng

,泳

le

,了sān,三

,个

xiăo

,小

shí

,时。

Bisa juga di perbaiki menjadi “tā,他yǒu,游le,了sān,三gè,个xiăo,小shí,时

yǒng

,泳”atau “tā,他

yǒu

,游

yǒng

,泳

yǒu

,游

le

,了sān,三

,个

xiăo

,小

shí

,时”。

13. Mereka sudah berjalan-jalan dua kali.

(13)*tā,他sān,散bù,步le,了liăng,两cì,次。(li-he words ditambahkan komplemen jumlah)

Penulisan yang benar seharusnya “tā,他sān,散bù,了le,两cì,次bù,步”huò,或“tā,他

sān

,散bù,步sān,散le,了liăng,两cì,次”

Li-he words di tambahkan tingkatan pada komplemen cuman ada satu penggunaan, penggunaanya tidak di pisah, morfem pada kata di depan diulang kembali kemudian ditambahkan tingkatan pada komplemen. Contoh:

14. Dia menyanyi dengan sangat bagus.

(14)*

,他

chàng

,唱

,歌

de

,得

hă0

,好。(li-he words ditambahkan tingkatan komplemen)


(44)

Hanya bisa di tulis menjadi “tā,他

chàng

,唱gē,歌

chàng

,唱

de

,的

hĕn

,很

hăo

,好”,

tidak boleh di tulis menjadi”tā,他chàng,唱de,得hĕn,很hăo,好”。

Komplemen kemungkinan dalam bahasa Mandarin memiliki tingkat kesulitan. Ada beberapa li-he words yang disisipkan komplemen kemungkinan “bāng,帮

,不

shàng

,上

máng

,忙(tidak dapat membantu)”,“

bào

,报

,不

shàng

,上

míng

,名(tidak dapat

mendaftar)”,“

shàng

,上

,不

liao

,了

xué

,学(tidak dapat sekolah)”,“

kàn

,看

,不

,起

bìng

,病(tidak dapat berobat)”,bentuk pengungkapan seperti ini terhadap pelajar yang

tidak memiliki kepekaan terhadap bahasa akan menggunakan “

néng

,能

yuán

,愿

shì

,式”dalam penggunaan dalam kalimat. Contoh: “

,不

néng

,能

bāng

,帮

máng

,忙

le

,了”,“bù,不néng,能bào,报míng,名le,了”,“bù,不néng,能kàn,看bìng,病le,了”。

4.3.1.3 Kesalahan penggunaan atribut.

Memasukkan atribut li-he words bisa saja keterangan jumlah/angka, kata ganti orang, kata sifat, kata kerja, kata benda atau frasa. Memasukkan atribut cuman ada


(45)

satu , mendekati objek. Kesalahan yang sering dilakukan pelajar adalah langsung menambahkan kata benda atau kata keterangan lain di belakang li-he words. Contoh:

15. Kita hari ini sudah membantu guru.

(15)*wǒ,我men,们dà,大jiā,家jīn,今tiān,天bāng,帮máng,忙le,了lăo,老shī,师。

Penggunaan kata yang benar adalah:

,我

men

,们

,大jiā,家bāng,帮

le

,了

lăo

,老shī,师

de

,的

máng

,忙

16. Kita hari ini sudah bertemu guru satu kali.

(16)*

,我

men

,们

yòu

,又

jiàn

,见

,一

miàn

,面

le

,了

lăo

,老shī,师。

,我

men

,们

yòu

,又

jiàn

,见

le

,了

lăo

,老shī,师

,一

miàn

,面

17, Saya traktir kamu.

(17)*

,我

qĭng

,请

,客

,你。

Penggunaan kalimat yang benar adalah:

,我

qĭng

,请

,你


(46)

18. Jangan marah dengan saya.

(18)*bié,别shēng,生qì,气wǒ,我。

Penggunaan kalimat yang benar adalah:

bié

,别shēng,生wǒ,我qì,气

19. Jangan menjilat saya.

(19)*

bié

,别pāi,拍

,马

,屁

,我。

Penggunaan kalimat yang benar adalah:

bié

,别pāi,拍wǒ,我mă,马pì,屁

“bāng,帮máng,忙(bantu)”,“jiàn,见miàn,面(ketemu)”,“qĭng,请kè,客(traktir)”,

“shēng,生qì,气(marah)”,“pāi,拍mă,马pì,屁(menjilat)”dan lain-lain.Kata yang tidak boleh ditambahkan objekdi belakang pelajar sering digunakan menjadi kata yang boleh ditambahkan objek. Contoh li-he words diatas adalah penggunaan dalam bahasa Indonesia di mana di belakang kata di tambahkan objek, karena pengaruh bahasa ibu, pelajar mengaplikasikannya dalam li-he words,kata kerja ditambahkan


(47)

objek, li-he words yang tidak boleh ditambahkan kata objek dijadikan sebagai kata kerja yang boleh ditambahkan objek, akibatnya muncul kesalahan seperti contoh di atas. Masih banyak penyebab kesalahan terjadi. Contoh:

“dia menjilati saya” jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia menjadi “*tā,他pāi,拍mă,马pì,屁wǒ,我”.

Terjemahan yang betul seharusnya “tā,他pāi,拍wǒ,我mă,马pì,屁”,“saya”(wǒ,我)

menjadi atribut dari“menjilat”(mă,马pì,屁) yang dalam bahasa Mandarin seharusnya

meletakkan “wǒ,我”didepan kata “mă,马pì,屁”,penggunaan li-he words yang betul seperti penjelasan di atas.

“dia mentraktir saya”jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia

menjadi “*tā,他qĭng,请kè,客wǒ,我”. Terjemahan yang betul seharusnya “tā,他 qĭng

,请wǒ,我 kè,客 ”,“saya”( wǒ,我 )menjadi atribut“mentraktir”( qĭng,请kè,客 )

didalam bahasa Mandarin seharusnya meletakkan “wǒ,我”di tengah “qĭng,请kè,客”.

4.3.2 Kesalahan penggunaan kata bersenyawa yang tidak dapat dipisah menjadi li-he words.


(48)

Kesalahan lain yang muncul adalah kesalahan penggunaan kata bersenyawa yang tidak dapat dipisah menjadi li-he words. Mereka sering menggunakkan kata yang tidak boleh dipisah penggunaanya menjadi dipisah. Contoh :

20. Dia telah banyak membantu saya, saya sangat berterima kasih.

(20)*nĭ,你bāng,帮le,了wǒ,我zhù,助,wǒ,我hĕn,很găn,感xiè,谢。

Contoh penggunaan kalimat yang benar adalah: tā

,他bāng,帮zhù,助le,了wǒ,我hĕn,很duō,多,wǒ,我hĕn,很găn,感xiè,谢

21. Di Bali kita sudah banyak mengoleksi kulit kerang.

(21)*wǒ,我men,们zài,在bā,巴lī,厘dăo,岛biān,边shōu,收le,了hĕn,很duō,多 bēi

,贝kè,壳jié,集qĭ,起lái,来。

Contoh penggunaan yang benar dalam kalimat adalah:

,我men,们zài,在bā,巴lī,厘dăo,岛de,的hăi,海biān,边shōu,收jié,集le,了 hĕn

,很duō,多bēi,贝kè,壳


(49)

Bentuk pengulangan li-he words dibandingkan dengan pengulangan kata kerja mempunyai perbedaan, sistem pengulangan kata li-he words adalah AAB. Contoh:

“wò,握wò,握shǒu,手(berjabat tangan)”,“鼓 鼓 掌(menyemangati),“散 散 步

(berjalan-jalan)”,“shuō,说shuō,说huà,话(berbicara-bicara)”,“tiào,跳tiào,跳wǔ,舞

(menari-nari)”,“xĭ,洗xĭ,洗zăo,澡(mandi)”,“jiàn,见jiàn,见miàn,面(bertemu)”,

“睡睡觉(tidur-tiduran)”,“吸吸烟(meroko)”dan lain-lain. Kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa adalah mengganti bentuk pengulangan AAB menjadi ABAB ataupun bentuk yang lain. Contoh:

Setelah siap belajar kita pergi ke lapangan berjalan-jalan.

22. Setelah siap belajar kita pergi ke lapangan berjalan-jalan.

(22)*wăn,晚zì,自xĭ,习hòu,后wǒ,我men,们dào,到cāo,操chăng,场sān,散bù,步 sān

,散bù,步了。

Contoh penggunaan yang benar dalam kalimat adalah:

wăn

,晚

,自

,习

hòu

,后

,我

men

,们

dào

,到

cāo

,操

chăng

,场

sān

,散

sān

,散


(50)

23. Bisakah kita hari mingu kita pergi ke karaoke bernyanyi dan menari sebentar?

(23)*xīng,星qī,期tīan,天dào,到wǔ,舞tīng,厅tiào,跳wǔ,舞chàng,唱gē,歌yì,一 huí

,会er,儿hăo,好ma,吗?

xīng

,星qī,期tīan,天wǒ,我men,们dào,到wǔ,舞tīng,厅chàng,唱chàng,唱gē,歌, tiào

,跳tiào,跳wǔ,舞yí,一huì,会er,儿h

ăo

,好ma,吗?

4.4 Alasan kesalahan penggunaan li-he words

Kesalahan yang muncul dalam penggunaan li-he words tidak terlepas dari alasan yang menyebabkan kesalahan muncul. Penulis akan membahas mengenai alasan kesalahan penggunaan li-he words di bawah ini.

4.4.1 Gangguan bahasa ibu

Bahasa ibu, sering disebut juga bahasa pertama, pertama kali orang mengenal, belajar, dan menguasai bahasa tertentu. Gangguan bahasa ibu terjadi karena mahasiswa terpengaruh oleh bahasa asli mereka, sehingga bahasa mandarin mereka terpengaruh oleh bahasa asli itu sendiri.


(51)

Karena mahasiswa tidak ada ataupun sangat jarang memiliki kepekaan terhadap bahasa Mandarin, sedangkan bahasa ibu memiliki pengaruh yang sangat

besar, contoh: dalam bahasa Mandarin “wăn,晚shàng,上qī,七diăn,点”, “tā,他shì,是 yí

,一 gè,个 mĕi,美 nǚ,女 de,的 nǚ,女 hái,孩 ”, mahasiswa Indonesia sering

menuliskannya berdasarkan struktur tatanan bahasa Indonesia menjadi “qī,起diăn,点 wăn

,晚shàng,上(jam 7 malam)”,“tā,他shì,是yí,一gè,个nǚ,女hái,孩mĕi,美nǚ,女(Dia adalah seorang gadis yang cantik)”. Sedangkan li-he words adalah suatu kata yang sangat unik, tidak ada dalam bahasa Indonesia. Karena pengaruh bahasa ibu dalam penggunaan li-he words sehingga mahasiswa sering sekali melakukan kesalahan. Contoh:

(24) Saya mandi dua jam.

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Mandarin menjadi “wǒ,我xĭ,洗zăo,了 liăng

,两gè,个xiăo,小shí,时”,sedangkan mahasiswa sering menuliskannya menjadi

“wǒ,我xĭ,洗zăo,澡liăng,两gè,个xiăo,小shí,时”“xĭ,洗zăo,澡”adalah li-he words,


(52)

(25) Saya dengan teman saya berbincang-bincang selama dua jam.

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Mandarin menjadi “wǒ,我gēn,跟péng ,朋 yǒu

,友liáo,聊le,了liăng,两gè,个xiăo,小shí,时tiān,天”atau “wǒ,我gēn,跟péng,朋 yǒu

,友liáo,聊tiān,天liáo,聊le,了liăng,两gè,个xiăo,小shí,时”bukan “wǒ,我gēn,跟 péng

,朋yǒu,友liáo,聊tiān,天le,了liăng,两gè,个xiăo,小shí,时”

(26) Dia sangat membantu saya.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “tā,他bāng,帮le,了 wǒ

,我hĕn,很duō,多máng,忙”bukan “tā,他bāng,帮máng,忙wǒ,我hĕn,很duō,多”.

4.4.2 Gangguan aturan bahasa tujuan

Bahasa tujuan adalah bahasa yang sedang dipelajari dengan harapan dapat menguasai bahasa tersebut dengan baik. Sewaktu mahasiswa sedang mempelajari bahasa Mandarin maka bahasa Mandarin adalah bahasa tujuan mereka. Yang dimaksud dengan aturan disini adalah suatu aturan yang digunakan kemanapun. Mahasiswa tidak dijelaskan secara lebih terperinci penggunaan li-he words yaitu harus disisipan struktur kata yang laen, dan penggunaanya sering disamakan seperti


(53)

kata kerja, menyebabkan mahasiswa sering menggunakan li-he words seperti kata kerja lainnya dan menggunakan tatabahasa kata kerja yang lain di li-he words

sehingga menimbulkan banyak kesalahan yang muncul. Contoh:

27. Kemarin saya sudah memainkan permainan ini.

(27)zhè,这gè,个yóu,游xì,戏wǒ,我zuó,昨tiān,天wán,玩guò,过le,了 。 (wán,完

(bermain) adalah kata kerja biasa)

28. Kemarin kita sudah bertemu.

(28)*

,我

men

,们

zuó

,昨tiān,天

jiàn

,见

miàn

,面

guò

,过

le

,了。

Penggunaan kalimat yang benar adalah:

,我

men

,们

zuó

,昨tiān,天

jàn

,见

guò

,过

miàn

,面

le

,了

29. Kita pergi bertamasya beberapa hari.

(29)*

,我

men

,们

,去

,旅 jī,几 tiān,天

yóu

,泳

ba

,吧 。 (

,旅

yóu

,游 (bertamasya)adalah kata kerja biasa dimana penggunaanya tidak boleh dipisah)


(54)

30. Kita pergi menari.

(30)*wǒ,我men,们qù,去tiào,跳wǔ,舞yí,一huì,会er,儿ba,吧 。(tiào,跳wǔ,舞

=menari dimana

tiào

,跳

,舞adalah li-he words)

Penggunaan kalimat yang benar adalah:

(wǒ,我men,们qù,去tiào,跳yí,一huì,会er,儿wǔ,舞ba,吧)

Mengenai permasalahan aturan, dalam pengajaran juga mempunyai hubungan yang sangat besar, contoh:“ sàn,散bù,步sàn,散 bù,步(berjalan-jalan)”penggunaan kesalahan kata ini termasuk dalam kata kerja yang bisa diulang dimana sebenarnya dalam li-he words pengulangan kata tersebut harus menjadi“

sàn

,散

sàn

,散

,步”.

Mahasiswa tidak mengetahui “

sàn

,散

,步”adalah suatu kata kerja khusus yaitu li-he

words, bentuk penggulangannya hanya boleh menjadi “

sàn

,散

sàn

,散

,步”

4.4.3 Penelitian tentang li-he words yang belum memadai

Seperti yang kita ketahui li-he words adalah suatu kata yang unik dimana penggunaanya hanya terdapat dalam bahasa Mandarin. Mengenai li-he words sendiri


(55)

masih ada beberapa pertanyaan yang masih dipertanyakan, Contoh: apakah li-he words itu termasuk dalam kata atau frasa, kata atau kalimat yang bagaimana baru termasuk dalam kelompok li-he words, menyebabkan pengajar hanya bisa menjelaskan atau mengajari penggunaan li-he words berdasarkan pengertian dan pemahaman sendiri, dan tidak ada suatu penjelasan yang memadai.

4.4.4 Material pengajaran dan cara pengajaran

Salah satu alasan penyebab kesalahan li-he words adalah material pengajaran dan cara pengajaran, terutama adala material pengajaran. Dalam material pengajaran terdapat dua hal yang kurang mendukung dalam pengajaran: pertama adalah dalam

grammar, ada beberapa material pengajaran yang tidak menjelaskan li-he words

sebagai suatu grammar; yang kedua adalah dalam kosakata, tidak menjelaskan li-he words sebagai suatu kata yang mempunyai ciri khas tertentu, dalam tabel kosakata

dalam buku pelajaran juga tidak dijabarkan secara khusus. Contoh: “

,洗

zăo

,澡

(mandi)”,“jiàn,见miàn,面(bertemu)”,“liáo,聊tiān,天er,儿(mengobrol)”di dalam

buku 《hàn,汉yǔ,语jiào,教chéng,程》tidak dijelaskan secara terperinci penggunaanya secara khusus. Mereka hanya menjelaskannya secara sederhana, tidak menjelaskannya secara keseluruhan. Dari sisi cara pengajaran, pengajar juga mudah melakukan kesalahan dalam penggunaanya,karena material pengajaran yang tidak


(56)

memadai menyebabkan pengajar susah dalam menjelaskan, hanya bisa menjelaskan sesuai dengan pemahaman sendiri . Mahasiswa sering menggunakannya sama seperti kosakata yang lainnya yang menambah kesalahan yang terjadi. Pengajar seharusnya membuat atau menciptakan material pengajaran , menambahkan material pengajaran yang kurang atau material yang kurang, tetapi tidak semua pengajar berkompeten dalam melakukannya, kesilapan dalam pengajaran juga tidak bisa di hindari.


(57)

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan analisis kesalahan li-he words dalam bahasa Mandarin dapat ditarik kesimpulan yaitu mahasiswa sering menggunakan kata kerja

yanb bersenyawa yang tidak dapat dipisahkan menjadi li-he words. Contoh: “bāng,帮

zhù

,助(bantu)”,“

shōu

,收

jié

,集(mengoleksi)”, penggunaan li-he words yang harus

dipisahkan menjadi kata bersenyawa yang tidak dapat dipisah, contoh:“jiàn,见miàn,面

(bertemu)”,“

,洗

zăo

,澡(mandi)”kesalahan penggunaan struktur kata yang bisa disisipkan aturan atau bentuk pengulangan tidak sesuai dengan aturan pengulangan

li-he words, contoh:“sān,散

,步

sān

,散

,步(berjalan-jalan)”dimana pengulangannya

hanya bisa menjadi “sān,散

sān

,散

,步”.

5.2 .Saran

Li-he words adalah kata khusus yang mempunyai keunikan tersendiri. Apabila digabung penggunaanya menjadi kata, contoh: “tā,他xĭ,喜huan,欢yǒu,游yǒng,泳(dia


(58)

suka berenang)”pemakaian “

yǒu

,游

yǒng

,泳”disini adalah kata,sewaktu di pisah

menjadi frasa, contoh:“tā,他yǒu,游le,了sān,三gè,个xiăo,小shí,时de,的yǒng,泳”di tengah

yǒu

,游……

yǒng

,泳”. Pengajar dalam pengajaran harus menjelaskan lebih jelas dan detail apa itu li-he words dan membantu mahasiswa mengerti cara penggunaanya.

Mengenai masalah terhadap masalah bahasa ibu, mahasiswa harus memperkuat kemampuan mahasiswa dalam membandingkan bahasa ibu dengan bahasa Mandarin, mengemukakan kesalahan yang mungkin muncul dan membandingkannya dengan li-he words dan menjelaskan secara lebih terperinci, memperkuat ide-ide mereka, sehingga bisa menghindari kesalahan akibat bahasa ibu mereka dan meningkatkan hasil belajar mereka.

Penyalahgunaan aturan atau bentuk kata merupakan suatu masalah yang sulit di hindari. Mahasiswa sering menggunakan bentuk pengulangan kata ABAB pada struktur kata lainnya, sering menggunakan bentuk penggulangan ABAB di li-he words.Tetapi mereka tidak menyadari atau mengerti tidak semua aturan yang berlaku dapat digunakan. Bentuk pengulangan kata li-he words adalah AAB. Penulis berpendapat ketika mahasiswa mempelajari aturan yang baru, mahasiswa tersebut harus jelas akan penggunaan ruang lingkup dari aturan tersebut dan pengajar dalam pengajaran juga harus menekankan hal ini, material pengajaran juga harus menjelaskan lebih mendetail tentang aturan grammar.


(59)

Mengenai material pengajaran dan cara pengajaran, pengajar sewaktu mengajarkan li-he words harus lebih ditekankan lagi, harus terus-menerus memperkuat keunikan dari li-he words dan membuat mahasiswa mengerti tatanan aturan penggunaan li-he words, memberikan latihan-latihan agar mahasiswa lebih bisa menguasai penggunaan li-he words. Pengajar mengelompokkan kesalahan-kesalahn yang muncul, mencari penyebab dari kesalahan yang muncul, dan memberikan pengarahan. Dan tentu saja dalam material pengajaran juga harus melakukan perubahan dan perbaikan. Dan membuat atau menulis sebuah kamus khusus yang membicarakan tentang li-he words.

Penulis menyarankan agar mahasiswa harus mengerti apa yang dimaksud dengan li-he words, keunikan apa yang ada ada li-he words sehingga tidak muncul lagi kesalahan yang sama. Mahasiswa harus banyak membaca, melakukan latihan sehingga mahasiswa akan lebih mudah megingat dan memahami cara penggunaanya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dimana ada beberapa bagian atau aspek yang belum dibahasa secara mendalam. Oleh sebab itu penelitian yang selanjutnya dapat lebih menyempurnakan sehingga akan menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer,Abdul.1994.Linguistik Umum.Jakarta:PT Rineka Cipta, Jakarta.

Chen Wei.2006. Analisis jenis kesalahan li-he words dan cara pengajaran.Kampus NanJing Jiang Shu: NanJing.

Gao Si Xin. 2002 Analisis kesalahan dalam bahasa mandarin li-he words pada pelajar..Kampus Ji Nan Da Xue:Guang Zhou.

Iskandar.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta.Gaung Persada:Jakarta. Li Wang Zhou.2006. Analisis Kesalahan Pertama yang Muncul di Li-he words Pada Pelajar Vietnam. Kampus Xi Guang Min Zhu Da Xue.Xi Guang:Fakultas Sastra. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Rod,Ellis.1984.The Study of Second Language Acquisition.New York:Oxford University Press.

Ramlan.1995.Ilmu Bahasa Indonesia.Yogyakarta:CV.Karyono.

Semiawan.2007. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Suparto.2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta: Puspa Swara.

Tarigan,Henry Guntur.1983.Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis.Bandung:Angkasa. Tarigan,Henry Guntur.1990.Pengajaran Tata Bahasa.Bandung:Angkasa.

Wang Rui Min.2005. Analisis kesalahan penggunaan li-he words dan penjabaran kesalahan. Kampus Beijing. Beijing:Fakultas Sastra.

Xiao Bu,Li Hui.2006.Cara Penggunaan Li-he words dan Pengelompokkan Kesalahan yang Muncul.Kampus BeiJing.BeiJing:Fakultas Sastra.


(61)

中文系本科生毕业论文

印尼学生离合词偏误分析

_

学生姓名

钱秀红

__

070710008 _

指导教师

伍巧平、刘金凤

_


(62)

中文系

_

提交日期

2011

6

6

_


(63)

摘要

离合词是汉语中一种很特殊的语法现象。离合词是汉语词汇中“可分可合”

的一个特殊类型。印尼留学生在使用离合词的过程中,经常出现偏误。本文调 查了印尼留学生常见偏误并分析了偏误产生的原因。偏误原因主要有以下三 个:误把离合词当做不能分用的复合词用、误把不能分用的复合词当做离合词 来用、重叠偏误等。针对上述偏误,笔者也提出了一些建学建议。


(64)

第一章

引言

1.1

研究目的

离合词是汉语词汇中“可分可合”的一个特殊类型,如“见面、洗澡、离婚”等词

语。中国人凭借语感可以准确地运用离合词,但是对于外国学生来说,离合词 无疑是学习难点之一。不管是初学者还是高水平的印尼学生,在运用离合词的 时候 都难免犯错误。本文想通过调查问卷找出偏误原因和解决方法,希望能帮 助更多的印尼学生。

1.2

研究现状

因为离合词是留学生汉语学习的一个难点,所以研究留学生离合词学习的文


(65)

刘春梅的《通过教材编写改善对外汉语的离合词教学》(2004)提出一些常

见的离合词偏误类型及原因分析,针对以往教材中对离合词一惯回避的做法, 从生词表处理词语搭配与扩展,课后增加相关练习和适当引入有关离合词的语 法点等几个方面探讨了通过教材编写来改善离合词教学的一些设想。

陈玮的《对外汉语离合词的偏误分析和教学》(2006)提出在离合词学习中

产生的五类偏误并分析了偏误产生的原因:“离合词”学习中产生的偏误;插入 补语时,有些学生回避用离合词的表达方式,而是借助于能愿动词来表达;在 插入数量补语时“了/过”放在了数量补语后面;将人称代词放在了离合词之后;

将离合词的重叠形式误用为ABAB。

王瑞敏的《留学生汉语离合词使用偏误的分析》(2005)从离合词的具体偏

误出发对其进行分析,对留学生使用离合词时出现的偏误进行归类,并对偏误 及其成因进行分析,试图总结出偏误出现的规律。

萧频、李慧的《印尼学生汉语离合词使用偏误及原因分析》(2006)基

于中介语语料库考察了印尼学生使用离合词的偏误及其原因。发现大多数离合 词的意义在印尼语中是用单纯词表示的。受母语的影响,低年级汉语水平的学 生在学习离合词时往往把离合词当作一个整体来使用,出现了“该离不离”的偏 误;而高年级的学生又常把“离”的规则泛化,把一些不能分开使用的复合词当


(66)

作离合词使用,从而出现“该合不合”的现象。此外,教材编写时的生词对译法 也是部分原因。本文还讨论了针对印尼学生的离合词教学。

高思欣的《留学生汉语动宾式离合词偏误分析》(2002)提出留学生动宾

式离合词的显性偏误主要表现在不能正确使用离合词的插入重叠倒装脱落等形 式,以及错误地使用了离合词的词性;造成留学生汉语动宾式离合词偏误的主 要原因有语际干扰,语内干扰,文化干扰,学习策略的干扰以及教师和教材讲 解的不充分等几个方面。

1.3

研究方法

本人针对印尼学生汉语离合词的偏误进行分析,首先从《汉语水平词汇与汉

字等级大纲》中找出留学生应该掌握的离合词,并在《汉语教程》中找出所有 的离合词,然后从图书馆找关于离合词的资料,并做出关于离合词的问卷调 查,调查对象为苏北大学中文系三年级和四年级的学生,最后对学生离合词偏 误进行定性分析,得出偏误原因,针对偏误原因提出一些教学建议。


(67)

第二章

离合词研究

2.1

离合词的定义

离合词是现代汉语中一类特殊的词语。一般来说是动词加名词组成动宾短

语。离合词是介于词和短语中间的一种特殊词。离合词合在一起使用时是词, 分开用时是短语。离合词不像一般的复合词。它有自己的特点:

第一,它一般是双音节的词语。比如说:“聊”和“天”组成“聊天”,“洗”和“澡”组

成“洗澡”,“分”和“手”组成“分手”等。

第二,它是两个字加起来变成一个意思。离合词的两个构成成分经常合在一

起使用,而所表达的意思比较固定单纯,不是两个构成成分意义的简单相加。 比如:“分手”表示离别、分开,而不是“把手分开”的意思。从上述特点看,它们

很像词,但是,在结构上,它们又都比较松散、自由,最为明显的事实是它们 的两个构成成分可以拆开,插入别的成分。以“分手”为例,可以说“分了两次 手”、“分了手”、“分过手”等。

第三,它可“离”可“合”。“合”时是词。“离”时是短语。举例说,“跳舞”是一个

词,“跳”和“舞”在这里各为一个语素;“跳了一个舞”是一个短语,“跳”和“舞”在这 里各为一个词。


(68)

2.2

离合词的提取

本文根据离合词可离可合的基本特点,在《汉语水平词汇语汉语字等级大

纲》中3590个动词和短语的范围内,共选出335个可离可合的动名组合。在 335个动名组合中,共有离合词248个。如下:

毕业、罢工、参军、创业、当面、导航、革命、鼓掌、经商、就业、就取、

尽力、决口、劳驾、如意、失眠、失业、失学、失效、施工、摄影、示威、

散步、宜誓、执勤、注意、鞠躬、贷款、闭幕、办公、办学、保险、报名、

报仇、贬值、播音、超严、吵架、成交、成套、辞取、出境、出院、出差、

出口、出面、载军、操心、打架、待业、担保、捣乱、捣蛋、道歉、到期、

当心、怠工、定性、定婚、登陆、动工、动身、发火、发誓、发病、发烧、发 言、发淡、发愁、翻身、放学、分工、负伤、付款、告状、会客、化妆、

怀孕、合伙、集资、集邮、加班、加速、剪彩、减产、建交、见效、见面、

将军、据说、结业、结婚、开学、开工、开幕、旷工、旷课、离婚、理发、


(69)

破产、起草、起身、请客、请愿、缺席、让步、入学、入境、上当、上任、

上班、上学、升学、生效、生气、失事、施肥、售货、撒谎、叹气、探亲、

投产、投标、通商、通航、吸毒、下班、行贿、行军、酗酒、消毒、献身、

亨福、延期、迎面、执政、执法、致词、致富、招工、着凉、住院、转向、

整风、遭殃、造句、增产、作主、作案、坐班、做工、走私、考试、睡觉、

洗澡、游泳、游行、拔款、存款、导游、罚款、汇款、捐款、命题、赔款、

签证、刹车、投资、移民、安心、碍事、称心、得意、倒霉、害羞、灰心、

努力、投机、像样、有效、着急、变质,点火,对话,担心,打针、分工、

怪弯、干杯、攻关、敬礼、结果、看病、空心、抗早、开刀、拼命、起哄、

起哄、下令、泄气、招呼、沾光、照相、抓紧、作文、吃亏、同屋、帮 忙、

董事、狠心、淘气、冒险、登记、编号、回信、签名、同学、同屋、同 事、

吃凉、丢人、对头、服气、放心、听话、伤心、要命、有利、有名、有 用、


(70)

用力、用心、争气、聊天儿

为了进一步缩小留学生汉语离合词的考察范围,笔者从《汉语教程》中找 出了一些常用的离合词:

聊天、洗澡、跳舞、游泳、散步、旅游、离婚、办事、考试、见面、回信

录音、旅行、请假、发烧、看病、跑步、结婚、开机、比赛、打针、做主、

打鱼、开会、办事、照相、住院、打工、生病、讲话、受骗、道歉、落榜、

戒烟、受伤、放假、招手、吹牛、失恋、出气、加班、用力、做事、摇头、

死心、开口、求职、吃惊、打牌、算账、停业、打电话


(71)

笔者对苏北大学中文系三年级和四年级的学生开展了问卷调查,共发出60

份问卷,收回50份有效问卷,根据对这些问卷的分析,笔者总结出学生偏误

主要体现为以下几类:

3.1

误把离合词当做不能分用的复合词用

在离合词学习过程中出现的主要错误是把离合词当做不能分的复合词使用,

该在离合词中间插入其它成分时,却把这些成分放在后面。如:

(1)*这件事我做主不了。(这件事我做不了主)

(2)*小时候我也打架跟她了一次。(小时候我也跟她打过一次架)

(3)*睡觉了五个小时后,我的精神很好了。(睡了五个小时觉后,我精

神好多了)

“做主”、“打架”、“睡觉”都是离合词。上面的用法是不正确的,但是学生往 往把这些词当作一个整体使用,出现“该离不离”的偏误,这类偏误是离合词使 用中最常出现的偏误。


(72)

助词扩展错误指用“了”、“着”、“过”、“的”扩展的时候出现的错误。比如 “着”、“过”是不能放在离合词的后边,一定要放在离合词的中间。否则就会出现 这样的错误:

(6)*我们昨天见面过了。(我们昨天见过面了)

(7)*他结婚过了。(他结过婚了)

(8)*孩子们鼓掌着欢迎我们。(孩子们鼓着掌欢迎我们)

(9)*我去医院看病过了。(我去医院看过病了)

3.1.2补语扩展错误

离合词可以插入数量补语、时量补语、可能补语等。很多动宾结构离合词的

中间可以加数量词做数量补语,留学生容易出错。比如:

(10)*我们听了老师的话,为他们取得的成绩鼓掌了三次。(鼓了三次

掌)

(11)*这学期请假了三次。(这学期请了三次假)

另外,离合词带时量补语时有两种用法,一种是在离合词中间加上时量补 语,另一种用法是离合词不分开,后重复离合词前一个语素再加时量补语。 如:


(73)

(12)*他游泳了三个小时。(离合词加时量补语)

可以改为“他游了三个小时泳”或者“他游泳游了三个小时”。

(13)*他散步了兩次。(离合词加数量补语)

应改为“他散了两次步”或者“他三步散了两次”。

离合词加程度补语只有一种用法,即离合词不分开,后重叠离合词前一个 语素再加程度补语。如:

(14)*他唱歌得好。(离合词加程度补语)

只可以改为“他唱歌唱得很好”,不可以改为“他唱得很好歌”。

汉语可能补语一直是教学中的一个难点。有些离合词中间插入可能补语,“帮

不上忙”,“报不上名”,“上不了学”,“看不起病”,对这种表达形式一般没有语感 的留学生都会用“能愿式”的否定式表示,比如:“不能帮忙了”、“不能报名了”、

“不能看病了。

3.1.3定语扩展错误

插入离合词的定语可以是数量词、代词、形容词、动词、名词或短语。插 入定语只可能有一个位置,即紧挨着宾语。留学生容易犯的错误是直接在离合 词的后面加上名词或其他词语。如:


(74)

(15)*我们大家今天帮忙了老师。(帮了老师的忙)

(16)*我们又见面了老师。(我们又见了老师一面)

(17)*我请客你。(我请你客)

(18)*别生气我。(别生我气)

(19)*别拍马屁我。(别拍我马屁)

把“帮忙”、“见面”、“请客”、“生气”、“拍马屁”等不及物动宾式离合词作为一 般的及物动词使用,将这些词与他们母语中相对应的词简单地等同起来。以上 汉语动宾式离合词对应的印尼语是及物动词,受母语负迁移的影响,学生直接 采用母语的表达方式,即“及物动词+宾语”,把不可后带宾语的汉语动宾式离合

词当作一般的及物动词使用,结果出现了以上偏误。由于种原因而造成偏误的 词还有很多。比如:

“dia menjilati saya”直译成汉语是“*他拍马屁我”。翻译成汉语应该是“他拍

我马屁”,“saya”(我)作为“menjilat”(马屁)的定语在汉语里面应该把“我”放在“马

屁”的前面,这是离合词的正确用法。

“dia mentraktir saya” 直译成汉语是*他请客我。翻译成汉语应该是“他请我

客”,“saya”(我)作为“mentraktir”(请客)的定语在汉语里面应该把“我”放在


(75)

3.2

误把不能分用的复合词当做离合词来用

留学生在学习中出现的另外一种偏误是把不能分用的复合词当作离合词使 用。他们往往把汉语中其它不能分开使用的词分开。如:

(20)*你帮了我助,我很感谢。(他帮助了我很多,我很感谢)

(21)*我们在巴厘岛边收了很多贝壳集起来。(我们在巴厘岛的海边收集

了很多贝壳)

3.3

离合词的重叠偏误

离合词的重叠与一般动词(动宾式)的重叠形式不同,离合词是AAB 式。

“握握手”、“鼓鼓掌”、“散散步”、“说说话”、“跳跳舞”、“洗洗澡”、“见见面”、“睡 睡觉”、“吸吸烟”等。留学生往往犯的错误是把AAB式给换成ABAB式或其它

的形式。如:

(22)*晚自习后我们到操场散步散步了。(散散步)


(76)

第四章

离合词偏误原因分析

4.1

母语干扰

言。母语干扰是指留学生由于受到母语的影响,所说的汉语带有母语色彩。

外国留学生因为没有或很少有汉语语感,而母语对汉语的输出是有很大影 响的,如汉语的“晚上七点”、“她是一个美丽的女孩”,印尼学生经常会按照印尼 语的语法特点说成“七点晚上(jam 7 malam)”“她是一个女孩美丽(Dia

adalah seorang cewek yang cantik.)”。而离合词是现代汉语中一类特殊的

词,印尼语中没有。因而印尼学生在离合词的使用时由于受到印尼语的干扰, 会出现很多错误。

(24)Saya mandi 2 jam.

翻译成汉语应该是“我洗了两个小时澡”,而学生常常会说成“我洗澡两个小 时”“洗澡”是离合词,“两个小时”应该放在“洗”和“澡”的中间。


(77)

翻译成汉语应该是“我跟朋友聊了两个小时天”或者“我跟朋友聊天聊了两个 小时”而不是“我跟朋友聊天了两个小时”。

(26)Dia sangat membantu saya。

翻译成汉语应该是“他帮了我很多忙。”而不是“他帮忙我很多”。

4.2

目的语过度泛化

目的语是指人们正在学习并希望掌握的语言。留学生在学习汉语的时候, 汉语就是他们的目的语。泛化指的是一种规则到处用。留学生在汉语学习过程 中没有被要求特别注意离合词的语法特点——中间可插入其它成分,通常把离

合词当作一般的动词来讲解,使留学生往往把离合词当做一般的汉语动词来使 用,把一般的动词语法用在离合词身上,因而造成离合词使用中的很多偏误。 如:

(27)这个游戏我昨天玩过了。(“玩”是一般动词)

(28)*我们昨天见面过了。(我们昨天见过面了)

(29)我们去旅游几天吧。(“旅游”是一般动词)


(1)

翻译成汉语应该是“我跟朋友聊了两个小时天”或者“我跟朋友聊天聊了两个 小时”而不是“我跟朋友聊天了两个小时”。

(26)Dia sangat membantu saya。

翻译成汉语应该是“他帮了我很多忙。”而不是“他帮忙我很多”。

4.2

目的语过度泛化

目的语是指人们正在学习并希望掌握的语言。留学生在学习汉语的时候, 汉语就是他们的目的语。泛化指的是一种规则到处用。留学生在汉语学习过程 中没有被要求特别注意离合词的语法特点——中间可插入其它成分,通常把离 合词当作一般的动词来讲解,使留学生往往把离合词当做一般的汉语动词来使 用,把一般的动词语法用在离合词身上,因而造成离合词使用中的很多偏误。 如:

(27)这个游戏我昨天玩过了。(“玩”是一般动词)

(28)*我们昨天见面过了。(我们昨天见过面了)

(29)我们去旅游几天吧。(“旅游”是一般动词)


(2)

关于泛化的问题,实际上与教学中对离合词问题有意回避有很大的关系,比 如“散步散步”这类偏误属于“动词可以重叠”的问题,表面看起来这是一个过度泛 化的问题,其实里面的深层原因是新规则——动宾离合词重叠只能是“AAB”。 学生不知道“散步”是一个特殊类型的词动词——动宾离合词,它的重叠形式只 能是“散散步”。

4.3

离合词的本体研究不够充分

很多问题还存在争议,比如:离合词到底属于词还是短语,到底什么样的 词或短语可以成为离合词,这些问题使老师只能根据自己的理解来安排离合词 教学,而没有一个统一的标准。

4.4

教材和教学的方面

教材和教学方面的因素是造成留学生在使用离合词时产生偏误的一个重要 原因,尤其是教材方面。常用的一些教材对离合词的处理至少存在两个方面的 不足:第一,在语法层面,有的教材没有把离合列为一个语法项目;第二,在词 汇层面,也没有把离合词作为一类特殊的词来处理,也没有哪套教材在每课的 生词表和最后的词汇总表中对离合词做过特殊的标注。比如“洗澡”,“见面”,


(3)

忽视离合词的使用特点。也是因为教材的不足使得教学无所适从,只能按照教 师自己的理解来安排教学,学习者通常会把离合词当作是普通词汇来对待,这 就加重了留学生离合词的偏误。教师应当创造性地使用教材,补充教材所没有 或不详的东西,但并不是每个教师都具备这样的素质,教学上的疏漏也就在所 难免了。

第五章

离合词教学和学习建议

离合词是现代汉语中一种很特殊的的词。它合在一起使用时是词,如“他喜欢 游泳”中的“游泳”就是词,而这个词分离时却是短语,如“他游了三个小时的泳” 中“游……泳”,可能很多留学生觉得它是一个普通的词。教师在教学过程中要 重视离合词的教学,要解释清楚离合词是什么,指导学生理解离合词的语法特 点。


(4)

5.1

加强汉语离合词和印尼语的对比

针对母语的干扰,我们应该加强留学生母语和汉语的对比研究,总结出不同 母语者学习使用汉语离合词时可能出现的问题,在学习离合词时和他们的母语 进行对比,并重点讲解,引起他们的注意,从而更有效地避免母语干扰,提高 学生的学习效果。

5.2

防止泛化

关于泛化的问题,实际上也是一种很难避免的错误。留学生往往把一般动 词重叠的形式ABAB”到处用,经常把“ABAB”的重叠式用在离合词的重叠式 上,但他们并不了解不是所有的规制到处都能用,离合词的重叠应该是 “AAB”。本文认为留学生在学习一种语法规则的时候,自己心里一定要清楚这 种规则的使用范围,当然教师在教学中也要多强调这一点,教材中也应该明确 离合词特殊用法的语法规则。

5.3

教材和教学方面


(5)

象,找出产生偏误的原因,并进行有针对性地指导。当然教材的编写方面,离 合词的处理也需要改进。还有必要开发出一些关于离合词学习的专用词典。


(6)

参考文献

[1]刘春梅.通过教材编写改善对外汉语的离合词教学[J].云南师范大学学报, 2007 (6).

[2]陈玮.对外汉语离合词的偏误分析和教学[J].语文学刊,2006 (12). [3]王瑞敏.留学生汉语离合词使用偏误的分析[J].语言文字应用,2005 (9). [4]萧频,李慧.印尼学生汉语离合词使用偏误及原因分析[J].暨南大学华文学院 学报,2006 (3).

[5]高思欣.留学生汉语动宾式离合词偏误分析[M].暨南大学,2002: 1-26

[6]赵淑华,张宝林.离合词的确定与离合词的性质[J].语言教学与研究,1996 (1). [7]郑海丽.留学生使用离合词的情况调查及分析[J].社会科学家,2005.