METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN

(Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda

Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

Salatiga)

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

OLEH

NI’MAH KHOIRIYAH

NIM: 11111046

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2016

  MOTTO َﺪَﺟَو ﱠﺪَﺟ ْﻦَﻣ “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya”

   ْﻦَﻣ ْﻢُﻛ ُﺮْـﻴَﺧ ُﻪَﻤﱠﻠَﻋَو َناْﺮُﻘْﻟا َﻢﱠﻠَﻌَـﺗ

"Sebaik-sebaik orang di antara kamu adalah orang yang belajar

Al-Qur’an dan mengajarkannya."{HR. Bukhari}

  

PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk orang- orang yang penulis sayangi:

  1. Orang tuaku tercinta H. Suharto Al-Abdul Hamid dan Hj. Sukamti Al- Istiqomah yang senantiasa tiada hentinya memberikan kasih sayangnya, nasihat, semangat dan keikhlasan do’a yang selalu tercurah kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untuk mu.

  2. Kakakku Mas Arief Zaenuddin dan Mbak Siti Roichatun, Adikku Hidayatur Rohmaniyah, juga keponakan tercinta Naila Faizatur Rosyida terima kasih atas do’a, cinta, motivasi dan dukungan kalian.

  3. Bapak dan Abah yai Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan yang selalu membimbing serta memberikan ilmu dan nasihatnya sehingga mampu memberikan keteduhan dan kedamaian ketika penulis mengaji dan hidup mandiri. Semoga Allah memberikan umur panjang, kesehatan dan ketaqwaan, dalam membimbing generasi penerus agama.

  4. Sahabatku tercinta Khuzaimah, Nidhaul Husna, Ema Siti Rohyani yang telah memberikan sebuah makna kebersamaan, kehangatan, semangat, motivasi dan arahan yang berarti bagi penulis.

  5. Keluarga besar Pondok Pesantren Salafyah Pulutan terkhusus santri putri.

  6. Teman-teman seperjuangan keluarga besar Al-Khidmah Kota Salatiga dan Alkhidmah Kampus IAIN Salatiga.

  7. Sahabat-sahabati ku keluarga besar PMII Komisariat Joko Tingkir Salatiga

  8. Keluarga besar dan kanda-yunda JQH Al-Furqon yang telah memberi wawasan dan pelajaran berorganisasi yang loyal dan kebersamaan.

  9. Keluarga besar Racana Kusuma Dilaga Woro Sri Kandhi dan BRIGSUS Naga Sandhi yang memberikan wawasan dan pelajaran juga pengalaman baru bagi penulis serta kebersamaan dan kedisiplinan dalam berorganisasi yang solid.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Metode Menghafal Al-Qur’an (Studi Komparasi Pondok Pesantren

Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga).

  Sholawat dan salam semoga senantiasa tersanjungkan kepada junjungan agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari peradaban zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang dengan kesempurnaan agama Islam juga yang dinanti-nantikan syafaatnya kelak di hari akhir.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan semua pihak yang terkait. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI.

  4. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah ikhlas dalam membimbing, memberikan nasihat, arahan, serta masukan- masukan yang sangat membangun dan pengorbanan waktunya untuk penulis

  5. Bapak M.Gufron, M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan motivasi bagi penulis selama aktif di perkuliahan.

  6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh petugas admin Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  7. Abah KH. Achmad Mudzakir dan Ibu Nyai Hj. Sayyidah Bashiroh pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Abah KH.Munawir Munajad pengasuh Pondok Pesantren Nazzalal Furqon yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan informasi bagi penulis

  8. Mbak Ana Faizah beserta keluarga besar Pondok Pesantren Sabilul Huda, dan Mbak Faizah Wahyu Hidayah, Mbak Annifatul Lailia beserta keluarga besar Pondok Pesantren Nazzalal Furqon yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk keperluan penyelesaian skripsi.

  9. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendidik, mencurahkan pengorbanan, kasih sayang, nasehat, motivasi, dukungan dan do’a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

  10. Teman-teman tercinta dan keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Lor, Salatiga.

  11. Teman seperjuangan angakatan 2011 terkhusus PAI B yang telah berjuang dan belajar bersama di IAIN Salatiga.

  12. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, 24 Februari 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Khoiriyah, Ni’mah. 2015. Metode Menghafal Al-Qur’an Studi Komparasi Pondok

  Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. Kata Kunci : Metode Menghafal Al-Qur’an

  Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Pondok pesantren tahfizhul qur’an, yaitu pondok pesantren yang mengkhususkan diri dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an, pondok pesantren khusus menghafal Al-Qur’an yang mana setiap lembaga pendidikannya mempunyai karakteristik masing-masing dalam proses pembelajarannya dan terkhusus pada metode-metode yang digunakan dalam pendidikan penghafalan untuk menghasilkan para penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan ke dalam dua pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga? (2) Apakah perbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga?.

  Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara peneliti lakukan kepada pengasuh dan beberapa santri yang menghafalkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga.

  Hasil temuan penelitian menunjukkan: (1) Metode yang digunakan di PP. Sabilul Huda adalah tidak diterapkan metode khusus, metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metode takrir, metode semaan sesama tahfidz, deresan wajib 1 hari 3 juz, dan metode yang digunakan di PP. Nazzalal Furqon adalah tidak diterapkan metode khusus, metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metode

  

takrir , metode semaan sesama tahfidz, metode muroja’ah kelompok, metode

  deresan wajib ¼ juz. (2) Persamaan metode yang digunakan santri dalam menghafal Al-Qur’an di PP.Sabilul Huda Banyubiru dan PP Nazzalal Furqon Salatiga adalah metode memperbanyak membaca Al-Qur’an sebelum menghafal, metode wahdah, metode takrir, metode semaan dengan sesama tahdfidz, dan metode deresan wajib 3 juz. (3) Perbedaan metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an antara santri di PP Sabilul Huda Banyubiru, yaitu: metode

  

deresan wajib 3 juz, sedangkan di PP Nazzalal Furqon Salatiga adalah metode

muroja’ah kelompok, dan metodederesan ¼ juz.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN BERLOGO.............................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING........................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv HALAMAN DEKLARASI.......................................................................... v HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ............................................................................

  1 B. Fokus Penilitian......................................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian.....................................................................................

  5 D. ManfaatPenelitian....................................................................................

  5 E. PenegasanIstilah ......................................................................................

  6 F. Metode Penelitian

  9 G. Sistematika Penulisan.............................................................................

  14 BAB II LANDASAN TEORI A. Al-Qur’an. ...........................................................................................

  16 1. Pengertian Al-Qur’an ........................................................................

  16 2. Nama-nama Al-Qur’an. .....................................................................

  17

  B. Adab Membaca Al-Qur’an ......................................................................

  21 C. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an...........................................................

  25 D. Metode Menghafal Al-Qur’an.................................................................

  30 1. Metode Wahdah..................................................................................

  30 2. Metode Kitabah. .................................................................................

  30 3. Metode Sima’i. ...................................................................................

  31 4. Metode Gabungan...............................................................................

  31 5. Metode Jama’......................................................................................

  32 6. Metode Semaan dengan Sesama Teman Tahfidz. ..............................

  32 7. Metode Takrir. ....................................................................................

  32 8. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an sebelum Menghafal.. ..............

  33 9. Menyetorkan Hafalan kepada Guru yang Tahfidz Al-Qur’an. ...........

  34 BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN A. GambaranUmumPondok Pesantren ........................................................

  38 1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Sabilul HudaBanyubiru . .........

  38 a. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren. ...........................................

  38 b. Lokasi Pondok Pesantren. ..............................................................

  41 c. Tujuan Pondok Pesantren. .............................................................

  41 d. Struktur Kepengurusan. .................................................................

  42 e. Sarana Dan Prasarana. ...................................................................

  43 f. Keadaan Santri ...............................................................................

  44 g. Program Kegiatan. .........................................................................

  44

  2. Gambaran Umum Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga . ................................................................................

  48 a. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren. .........................................

  48 b. Lokasi Pondok Pesantren. ............................................................

  50 c. Visi dan Misi . ..............................................................................

  51 d. Sarana dan Prasarana . ..................................................................

  51 e. Keadaan Santri..............................................................................

  52

  B. Temuan Penelitian. ..................................................................................

  55 1. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP. Sabilul huda. ...........................

  55 2. Metode Menghafal Al-Qur’an di PP. Nazzalal furqon.......................

  58 3. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an. ....................................

  62 a. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an PP. Sabilul huda. ....

  62

  b. Implementasi Metode Menghafal Al-Qur’an PP. Nazzalal furqon.............................................................................................

  64 BAB IV ANALISIS DATA A. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda. ........

  66 B. Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ...

  69 C. Persamaan Metode Menghafal Al-Qur’an...............................................

  72 D. Perbedaan Metode Menghafal Al-Qur’an...............................................

  78 E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren………………………………………………………………...

  80 1. Kelebihan Metode Menghafal Al-Qur’an…………………………….

  80

  2. Kekurangan Metode Menghafal Al-Qur’an………………………….. 81

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................................................

  83 B. Saran.........................................................................................................

  85 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULISAN

DAFTAR LAMPIRAN

  1. SuratPermohonanIzinMelakukanPenelitian

  2. SuratKeteranganMelakukanPenelitian

  3. LembarKonsultasi

  4. DaftarPertanyaan

  5. Hasil Wawancara

  6. Daftar Foto/ Gambar

  7. Daftar SKK

  

DAFTAR GAMBAR

  1. Bagian Depan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon

  2. Wawancara dengan Salah Satu Santri

  3. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an Santri PP.Nazzalal Furqon

  4. Kegiatan Muroja’ah Kelompok di PP. Nazzalal Furqon

  5. Kegiatan Semaan dengan Sesama Teman Tahfidz di PP. Nazzalal Furqon

  6. Kegiatan Mengaji Kitab di PP. Nazzalal Furqon

  7. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Abah Yai di PP. Sabilul Huda

  8. Kegiatan Mengaji Al-Qur’an dengan Ibu Nyai di PP. Sabilul Huda

  9. Kegiatan Deresan Wajib 1 Hari 3 Juz di PP. Sabilul Huda

  10. Kegiatan Mengaji Kitab di PP. Sabilul Huda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar dan mulia yang diturunkan

  kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an yang secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah yang sangat tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal baca tulis lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu (Syihab,1999:3)

  Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas), serta manusia dengan alam sekitarnya (hablum min ‘alam). Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten. (Al Munawar,2002:3)

  Dalam Al-Qur’an terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang manfaatnya yang sangat besar dan luar biasa bagi manusia untuk dipelajari.

  Adapun berbagai macam ilmu pengetahuan dan manfaat tersebut tidak mudah dan tidak mungkin untuk diperoleh tanpa adanya proses pendidikan.

  Proses pendidikan adalah suatu usaha yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu dalam kelangsungan sepanjang hidup di lingkup masyarakat.

  Dalam mempelajari ilmu agama, salah satunya adalah ilmu Al- Qur’an, dapat dijumpai di lembaga-lembaga pendidikan seperti pendidikan di lingkup pesantren. Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan ke-agamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Para peserta didik pada pesantren disebut santri yang umumnya menetap di pesantren, yang biasa disebut dengan istilah pondok atau pondok pesantren.

  Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai sejarah panjang dan unik. Sesuatu yang unik pada dunia pesantren ialah begitu banyak variasi antara satu pesantren dengan pesantren yang lain. Namun begitu, dalam berbagai aspek dapat ditemukan kesamaan umum dan variabel struktural seperti dalam bentuk kepemimpinan, organisasi kepengurusan, dewan pengasuh atau kiai juga dewan asatidz atau dewan guru dan bagian lainnya.

  Begitu juga halnya dengan pesantren yang biasa disebut dengan pondok pesantren tahfizhul qur’an, yaitu pondok pesantren yang meng- khususkan diri dalam mempelajari ilmu-ilmu Al-Qur’an, pondok pesantren khusus menghafal Al-Qur’an yang mana setiap lembaga pendidikannya mempunyai karakteristik masing-masing dalam proses pembelajarannya dan terkhusus pada metode-metode yang digunakan dalam pendidikan penghafalan untuk menghasilkan para penghafal Al-Qur’an yang berkualitas. Di zaman sekarang ini sudah banyak lembaga-lembaga atau instansi pendidikan umum baik lembaga pendidikan negeri dan lembaga pendidikan swasta yang di dalamnya mengkhususkan untuk mempelajari berbagai ilmu Al-Qur’an seperti contoh sistem tahfizh Al-Qur’an atau dalam menghafal ayat Al-Qur’an dari sebagian surat-surat Al-Qur’an atau surat-surat pendek sebagaimana di kalangan pendidikan SD-sederajat, SMP-sederajat, dan SMA- sederajat bahkan di jenjang perguruan tinggi seperti di Kampus IAIN Salatiga ini dalam proses perkuliahannya terdapat mata kuliah Al-Qur’an, dan ciri khas dalam mata kuliah tersebut adalah identik dengan menghafalkan sebagian dari surat-surat Al-Qur’an yaitu sepertisurat-surat pendek atau surat- surat Al-Qur’an pilihan. Hal tersebutlah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian guna mengetahui karakteristik dua pesantren yang mengkhususkan dalam pendidikan Al-Qur’an (menghafal Al-Qur’an) sebagai pendidikan utamanya, tanpa menghilangkan tradisi kitab kuning didalamnya.

  Pesantren yang menjadi objek penelitian ini adalah Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah dan Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru yang merupakan pesantren takhassus Al-Qur’an. Dimana pendidikan utamanya adalah pendidikan Al-Qur’an (menghafal Al-Qur’an), disamping itu diajarkan juga ilmu-ilmu agama lainnya, seperti ilmu nahwu, tajwid, fiqih, akhlak, tarikh dan lain sebagainya.

  Pondok Pesantren Sabilul Huda adalah pondok pesantren tahfizhul

  

Qur’an yang mana para santri tidak hanya tertuju pada pendidikan di pesantren, melainkan santri diperbolehkan mengikuti pendidikan formal di tingkat sekolah. Sedangkan di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ini adalah sebuah pondok pesantren takhassus menghafal Al-Qur’an yang notabenenya benar-benar khusus untuk menghafal Al-Qur’an, yang mana di Pondok Pesantren Nazzalal Furqon ini santri tidak diperbolehkan mengikuti pendidikan formal di luar pesantren karena murni di fokuskan untuk mempelajari Al-Qur’an di lingkup pesantren saja.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, penulis bermaksud mencari karakteristik masing-masing pesantren dalam metode menghafal Al-Qur’an dengan menggunakan studi komparasi atau perbandingan. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Metode Menghafal Al-Qur’an Studi Komparasi Pondok Pesantren Sabilul Huda Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Salatiga”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka fokus penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga?

  2. Apakah perbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian yang telah dirumuskan maka, penelitin ini bertujuan :

  1. Untuk mengetahui metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga.

  2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga.

  D. Manfaat Penelitian

  Dari tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:

  1. Secara teoritik Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keilmuan dalam bidang pengajaran Al-Qur’an, khususnya mengenai metode dalam menghafalkan Al-Qur’an dengan mengetahui metode tahfizhul qur’an di pondok pesantren yang menjadi obyek peneliti, dapat memberikan manfaat motivasi dan semangat dalam menghafal dan juga bermanfaat di bidang ilmu lainnya.

  2. Secara praktis Hasil penelitian ini secara praktis, akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi pengajaran Al-Qur’an di pondok pesantren, dan tambahan informasi wawasan ilmu sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas dalam menghafal Al-Qur’an bagi para generasi qur’ani.

E. Penegasan Istilah

  Sebelum penulis membahas lebih lanjut yang menjadi inti pembahasan, maka perlu penulis jelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan judul di atas antara lain ;

  1. Metode Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “metha”

  (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. (Munir, 2006: 6)

  2. Menghafal Al-Qur’an Menghafal dalam bahasa Indonesia yang berarti menerima, mengingat, menyimpan dan memproduksi kembali tanggapan-tanggapan yang diperolehnya melalui pengamatan. (Munjahid, 2007: 74). Dalam kamus bahasa Arab kata menghafal berasal dari kata hafizha-yahfazhu-

  ( ﺎﻈﻔﺣ ﻆﻔﺤﯾ ﻆﻔﺣ ) yang artinya memelihara, menjagadan menghafal

  hifzhan

  dengan daya ingatan atau memori.Sedangkan Al-Qur’an juga merupakan bahasa Arab yang artinya bacaan atau yang dibaca.

  Menghafal Al-Qur’an yang biasa dijuluki dengan sebutan hifzhi al-

  Qur’an adalah menghafal Al-Qur’an, mengingat atau menjaga kemurnian

  Al-Qur’an sesuai dengan urutan yang terdapat dalam mushaf Utsmani yaitu dari surat al-Fatihah hingga surat an-Nas dengan maksud beribadah, memelihara kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir dengan perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis dalam beberapa mushaf yang dinukil (dipindahkan) kepada kita dengan jalan mutawatir. (Munjahid, 2007: 73-74)

  3. Studi Komparasi Studi adalah pelajaran, penggunaan waktu dan fikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan, dapat juga berarti penyelidikan.

  Komparasi atau analisis komparatif menggunakan logika perbandingan.

  Menurut Aswarni Sudjud, penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.

  Dapat juga membandingkan kesamaan dan perbedaan pandangan orang, grup, negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide- ide. (Arikunto, 2010: 310)

  Jadi, studi komparasi adalah suatu pelajaran atau penyelidikan tentang perbandingan antara benda satu dengan benda yang lain, dapat dilihat dari segi kesamaan benda dan perbedaan benda.

  4. Pondok Pesantren Menurut M. Arifin kata pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) di mana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta independen dalam segala hal. (Qomar, tt: 2)

  5. Sabilul Huda Sabilul Huda adalah nama pondok pesantren yang terletak di daerah Krajan Tegaron Banyubiru. Pondok Pesantren Sabilul Huda adalah sebuah asrama pendidikan Islam atau tempat untuk mempelajari agama Islam khususnya untuk menghafal Al-Qur’an.

  6. Nazzalal Furqon Nazzalal Furqon adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di

  Jl.Raya Tingkir Tengah Salatiga. Pondok Pesantren Nazzalal Furqon adalah sebuah asrama pendidikan Islam yang tidak jauh berbeda dengan Pondok Pesantren Sabilul Huda yang mana notabenenya adalah tempat untuk belajar agama Islam khususnya bagi para tahfizhul qur’an atau para penghafal Al-Qur’an.

F. Metode Penelitian

  Kedudukan metode penelitian sangat penting dalam suatu penelitian ilmiah. Metode penelitian merupakan teknik atau cara yang digunakan demi keberhasilan sesuai hasil yang diinginkan. metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu dengan membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon.

  2. Kehadiran Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan mengunjungi lokasi dan terlibat secara langsung dalam aktivitas santri, terutama dalam usahanya dalam memperoleh data dan berbagai informasi.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Huda terletak di Desa Krajan Tegaron Banyubiru dan di Pondok Pesantren

  Nazzalal Furqon di Jl.Raya Tingkir Tengah Salatiga.

  4. Sumber Data Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moeleong, 1989:157). Data dalam penelitian adalah semua data yang diperoleh dari informan yang dianggap penting dan juga dihasilkan dari dokumentasi yang menunjang. Data yang penulis peroleh berasal dari unsur-unsur yang terkait dengan judul yang diteliti.

  Diantaranya pengasuh pondok pesantren, santri, dan ustadz di Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon.

  5. Prosedur Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi : a. Observasi Menurut Marshall, menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

  (Sugiyono, 2013: 226) Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sumber data. Dalam hal ini peneliti akan langsung melakukan pengamatan terhadap metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon untuk memperoleh gambaran umum tentang metode menghafal Al- Qur’an pada objek yang diteliti.

  b. Wawancara Menurut Esterberg, wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,2013: 231) ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung atau bertatap muka antara peneliti dengan narasumber atau informan untuk mendapatkan sumber-sumber data atau informasi- informasi data yang di-butuhkan oleh peneliti. Wawancara ini dilakukan kepada pengasuh pondok pesantren (kiai), ustadz dan santri yang sedang proses tahfizhul qur’an di pondok pesantren tersebut.

  c. Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu teknik pengumpulan data yang didapatkan bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013: 240) metode ini digunakan untuk memperluas pengamatan dan wawasan juga dalam pengumpulan data dari kedua pondok tersebut.

  6. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis diskriptif komparatif.

  a. Analisis deskriptif Metode ini sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek/ objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1990: 100) analisis ini di-gunakan untuk mengetahui keadaan atau fakta-fakta yang terdapat pada kedua pondok pesantren yang diteliti dalam metode menghafal Al-Qur’an.

  b. Analisis komparatif Analisis komparatif merupakan logika perbandingan komparasi yang dibuat adalah komparasi fakta-fakta replikatif. Dari komparasi fakta-fakta dapat dibuat konsep atau abstraksi teoritisnya. Dari komparasi dapat dibuat generalisasi untuk membantu memperluas daya prediksinya. (Muhadjir, 1994: 88) analisis ini digunakan untuk mengetahui perbandingan dan persamaan metode menghafal Al-Qur’an dari kedua pondok pesantren yang diteliti.

  7. Pengecekan keabsahan data Untuk keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dalam menggunakan kriteria kreadibilitas. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Metode yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data yaitu :

  a. Triangulasi sumber Yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda.

  b. Triangulasi metode Yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moeleong, 2008: 330-331)

  8. Tahap-tahap penelitian Tahap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.

  a. Tahap pra-lapangan Dalam tahap ini, peneliti harus menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian. Untuk penelitian ini karna menggunakan perbandingan antar dua tempat yang berbeda yaitu melakukan penelitian di Pondok Pesantren Sabilul Huda dan Pondok Pesantren

  Nazzalal Furqon, maka peneliti menyusun rancangan penelitian berupa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian, memilih dan menentukan informan, serta menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian.

  b. Tahap pekerjaan lapangan Dibagi atas tiga bagian, yaitu:

  (1) memahami latar penelitian dan persiapan diri (2) memasuki lapangan, dan (3) berperan serta sambil mengumpulkan data.

  c. Tahap analisis data Penulis menganalisis hasil temuan data dari penelitian baik secara lisan ataupun tulisan. (Moeleong, 2008: 127-148)

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut ;

  1. Bagian Awal Pada bagian awal meliputi ; sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti Pada bagian inti terdiri dari beberapa bab, yaitu ;

  Bab I ; Pendahuluan, bab ini membahas tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II ; Landasan Teori. Pada bab ini akan diuraikan berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, meliputi ; pengertian dan keutamaan Al-Qur’an, adab membaca Al-Qur’an, keutamaan menghafal Al-Qur’an, dan metode menghafal Al-Qur’an.

  Bab III ; Paparan data dan hasil penelitian. Berisi tentang gambaran umum dari kedua pondok pesantren yang meliputi : sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, struktur kelembagaan, sarana dan prasarana,keadaan santri, program kegiatan. Hasil wawancara tentang metode menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Sabilul Huda Tegaron Banyubiru dan Pondok Pesantren Nazzalal Furqon Tingkir Tengah Salatiga.

  Bab IV ; Analisis Data. Bab ini berisikan tentang analisis komparasi metode menghafal Al-Qur’an antar kedua pondok pesantren , dari segi penerapan, persamaan dan perbedaannya.

  Bab V ; Penutup. Pada bab ini berisikan kesimpulan, dan saran.

  3. Bagian akhir Pada bagian akhir ini termuat ; daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

  Kitab suci kaum muslimin yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya, secara populer dirujuk dengan nama Al-Qur’an (ن ا ﺮ ﻘ ﻟ ا ).

  Menurut Djalal (2013: 4) secara bahasa kata Al-Qur'an merupakan

  mashdar yang maknanya sinonim dengan kata qira'ah (bacaan). Al-Qur'an

  dengan arti qira'ah ini, sebagaimana dalam firmanAllah SWT :

            Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkan-nya (di dadamu) dan (membuatmu) pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu”. (QS.

  Al-Qiyamah/75:17-18) Ada pendapat para ulama' lain yang menerangkan pengertian Al-

  Qur'an menurut bahasa ini, yakni:

  a. Az-Zujaj (wafat 311 H) mengatakan bahwa lafal Al-Qur'an itu berupa

  isim sifat , ikut wazan fu'lan yang diambil dari kata: Al-Qar'u yang berarti

  kumpul pula. Sebab, semua ayat, surah, hukum-hukum, dan kisah-kisah Al-Qur'an itu berkumpul menjadi satu. Al-Qur'an mengumpulkan intisari semua kitab-kitab suci dan seluruh ilmu pengetahuan. Sesuai dengan firman Allah swt:

             

  Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S.

  An-Nahl/16: 89 )

  b. Al-Farra' (wafat 207 H) mengatakan, bahwa kata Al-Qur'an itu berupa

  isim musytaq ikut wazan fu'lan, diambil dari lafal Al-Qara'in, bentuk

  jamak dari kata qarinah yang berarti bukti. Kitab Al-Qur'an dinamakan demikian, karena sebagiannya membuktikan kebenaran sebagian yang lain. (Djalal, 2013: 5-6)

  Menurut istilah yang dikutip dari Muhammad Ali Ash-Shobuny, Al- Qur’an adalah kalam Allah yang melemahkan tantangan musuh (mu’jizat) yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul yang terakhir dengan perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam beberapa mushaf, dipindahkan (dinukil) kepada kita secara mutawatir, merupakan ibadah dengan membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. (Munjahid, 2007: 25-26).

2. Nama-nama Al-Qur'an

  Selain memiliki nama Al-Qur'an, menurut Thanthawi (2013: 30-32) wahyu yang diterima oleh Rasulullah saw tersebut juga memiliki nama yang lain, di antaranya yaitu:

  a. Al-Furqan, karena kitab suci ini membedakan antara yang benar dan yang salah. Allah swt berfirman:

       

      Artinya : "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al- Qur'an) kepada hamba-Nya, agar ia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. Al-Furqaan/25: 1)

  b. Al-kitab, hal ini didasarkan pada firman-Nya

              Artinya : "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba- Nya Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya." (QS. Al-Kahfi/18: 1).

  c. Adz-Dzikr, di dalam Al-Qur'an disebutkan:

           Artinya : "Dan Al-Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka, mengapakah kamu mengingkarinya?" (QS. Al-Anbiyaa'/21:

  50)

3. Keutamaan-keutamaan Al-Qur’an

  Sebagaimana kita ketahui Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pedoman umat manusia, dengan begitu Al-Qur'an sudah pasti mempunyai keutamaan-keutamaan yang luar biasa bagi umat manusia, diantaranya: a. Al-Qur’an adalah cahaya

  Al-Qur’an sebagai cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seorang hamba dan menuntunnya menuju keselamatan adalah cahaya Al- Qur’an dan cahaya iman. Allah berfirman:

                              

   Artinya : " Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura/42: 52)

  b. Al-Qur'an sebagai rahmat, petunjuk dan obat, Allah swt berfirman:

                

  Artinya: "Wahai umat manusia! Sungguh telah datang kepada kalian

  nasehat dari Rabb kalian (yaitu Al-Qur'an), obat bagi penyakit yang ada dalam dada, hidayah, dan rahmat bagi orang-orang

  (QS. Yunus/: 57) ( http://muslim.or.id )

  yang beriman."

  Al-Qur'an begitu besar kemuliaannya, Menurut Sugianto (2004: 32- 34) di dalam Al-Qur'an banyak sekali keutamaan yang di dapat-kan, seperti halnya keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur'an sebagai berikut:

  1. Membaca Al-Qur’an di dalam ajaran Islam dinilai sebagai ibadah. Dan orang yang membacanya dijanjikan pahala di sisi Allah swt.

  2. Al-Qur’an dapat memberikan syafa’at kepada para pembacanya dan dapat memasukkannya ke dalam surga.

  3. Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan orang mukmin

  4. Al-Qur’an sebagai obat dan penawar Menurut Syu'aib (2012: 47-49) keutamaan membaca dan mengkaji

  Al-Qur'an telah disebutkan dalam firman Allah swt:

  

        



        

   

     

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah swt,

Dokumen yang terkait

Modernisasi Sistem Pendidikan Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Jam'iyyah Islamiyyah Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan)

2 27 0

Kata Kunci: Manajemen Mutu, Sistem, Pendidikan, Pondok Pesantren Pendahuluan - View of Manajemen Mutu Dalam Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Di Darul Huda Jambesari Darussholah Bondowoso

0 0 17

Realitas Sosial dan Nilai-Nilai Pendidikan Islam (Studi Analisis Deskriptif Pada Film Peekay) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 23 119

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN NASIHAT KYAI TERHADAP ETOS BELAJAR SANTRI( Studi Atas Pondok Pesantren At-thoyyib Dusun Kembaran, Kecamatan, Salaman, Kabupaten Magelang Tahun 2014) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 112

PENERAPAN SYARIAH ISLAM DI INDONESIA (Studi Kasus Gerakan Negara Islam Indonesia di Wilayah Salatiga) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Syariah

0 0 162

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 90

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 88

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 94

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA SMP IT IZZATUL ISLAM GETASAN KEBUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 118

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

0 0 98