IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA SMP IT IZZATUL ISLAM GETASAN KEBUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA AL- QUR’AN PADA

  

SISWA SMP IT IZZATUL ISLAM GETASAN

KEBUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

LINAWATI RETNO WULAN

  

11112253

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang

  

mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tirmidzi,

Ahmad, Abu Daud, dan

  

Ibnu Majah

PERSEMBAHAN

  

Untuk kedua orang tuaku,

suamiku, kakakku, para dosen,

saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku,

guru-guru, staf SMP IT Izzatl Islam Getasan,

dan untuk setiap para pengajar Al Qur’an.

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penulis memanjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah saw beserta seluruh keluarganya dan pengikutnya.

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan material terhadap penyusun skripsi ini, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra Sri Suparwi, M.A. yang telah mencurahkan segala tenaga dan pikirannya dalam membimbing penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga yang telah mendidik dan memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

  ABSTRAK Retno Wulan, Linawati. 2016. Implementas Metode Ummi Dalam pembelajaran

  membaca Al Qur’an pada Siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016. Skripsi, Fakultas Tarbiyah

  dan Ilmu Keguruan, Jurusan pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Sri Suparwi, M.A. Kata Kunci : Metode Ummi, Membaca Al-

  Qur’an

  Metode ummi adalah metode yang dilaksanakan dengan model klasikal individual guru dan siswa membaca Al- Qur’an bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru. Setelah dianggap tuntas oleh guru, dilanjutkan dengan individual yaitu siswa membaca Al- Qur’an satu per satu dan yang lain menyimak.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana implementasi metode Apa saja Faktor-faktor ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an, dan (2) yang menjadi pendukung dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an (3) Apa saja Faktor yang menjadi penghambat dalam pembelajaran membaca Al Qur’an (4) Apa solusi dari faktor penghambat implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Isalam Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2016.

  Hasil peneliti adalah (a) Proses pelaksanaan pembelajaran membaca Al- Quran di SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang sudah berjalan dengan baik dan lancar, hal ini dibuktikan dengan rencana pembelajaran yang tertuang dalam bentuk jadwal. Metode ummi dilaksanakan dengan (model klasikal dengan alat peraga) metode pembelajaran baca Al-

  Qur’an yang dilaksanakan dengan cara membaca bersama-sama halaman yang ditentukan oleh guru, selanjutnya setelah dianggap tuntas oleh guru, pembelajaran dilanjutkan dengan individual yaitu siswa satu per satu membaca dan siswa yang lain menyimak bacaan temannya. Bagi siswa yang bacaan Al-

  Qur’annya sudah benar bisa melanjutkan ke halaman selanjutnya, bagi yang salah 3 kali dan bisa membenarkan bacaannya bisa melanjutkan ke halaman selanjutnya, dan bila salah lebih dari 4 kali tidak boleh melanjutkan ke halaman selanjutnya. Proses evaluasi dalam metode ummi dilaksanakan secara langsung oleh guru saat siswa membaca secara individu, (b) Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Metode cara metode ummi dalam Pembelajaran membaca Al-

  Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang. Faktor pendukungnya yaitu (guru) karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar, (sertifikasi guru) pengecekkan kualitas bacaan Al Qur’an guru dan mengoreksi kualitas yang kurang benar, (rasio guru dan siswa seimbang) yaitu 1: 15, dan (Buku guru, buku siswa, Alat Peraga, dan Metodologi Pembelajaran) fasilitas dan sumber belajar yang memadai mendukung suksesnya pembelajaran. Faktor penghambat yaitu kemampuan siswa yang berfareasi dalam membaca Al-

  Qur’an, dan kekurangan guru ummi (rasio dengan siswa tidak seimbang.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ........................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ....................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... v HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................ vii ABSTRAK ............................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................ ix DAFTAR TABRL ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................... 2 B. Fokus Penelitian ............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 D. Kegunaan penelitian ....................................................................... 8 E. Penegasan Istilah ............................................................................ 9 F. Metode Penelitian ......................................................................... 10 G. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 19 A. PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN .......................... 19 B. METODE UMMI ......................................................................... 25 C. SISTEM MANAJEMEN METODE UMMI ............................... 33 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................. 41 A. Paparan data SMP IT Izzatul Islam Getasan ................................ 41 B. Temuan Penelitian ........................................................................ 47

  1. Implementsi metode ummi ..................................................... 49 2.

  Faktor pendukung metode ummi ........................................... 56 3. Faktor penghambat metode ummi .......................................... 56

  BAB IVPEMBAHASAN ......................................................................... 59 A. Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran membaca Al Qur’an ............................................................................................59 B. Faktor PendukungImplementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran membaca Al Qur’an pada ...................................... 60 C. Faktor PenghambatImplementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran membaca Al Qur’an .............................................. 64 D. Solusi mengatasi Penghambat Implementasi Metode Ummi dalam Pembelajaran membaca Al Qur’an .................................... 56

  BAB V PENUTUP ................................................................................... 68 A. Kesimpulan .................................................................................. 68 B. Saran ............................................................................................. 71 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Letak Geografis ........................................................................ 41Tabel 3.2 Profil SMP IT Izzatul Islam Getasan ....................................... 42Tabel 3.3 Struktur Organisasi SMP IT Izzatul Islam Getasan ................. 42Tabel 3.4 Susunan Komite SMP IT Izzatul Islam Getasan ....................... 43Tabel 3.5 Data Guru SMP IT Izzatul Islam Getasan ............................... 44Tabel 3.6 Dafatr jumlah Siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Tahun

  2015/2016 ................................................................................................. 44

Tabel 3.7 Sarana dan Prsasarana SMP IT Izzatul Islam Getasan ............ 45Tabel 3.8 Kegiatan Ekstrakulikuler SMP IT Izzatul Islam Getasan ........ 45Tabel 3.9 Kegiatan HarianSMP IT Izzatul Islam Getasan ....................... 46Tabel 3.10 Program UnggulanSMP IT Izzatul Islam Getasan ................. 46

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Nota Pembimbing Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar konsultasi 6. Instrumen Pengumpulan Data 7. Kode Penelitian 8. Hasil Wawancara 9. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur’an adalah kalamullah (firman Allah). Keutamaannya atas

  segala perkataan seperti keutamaan Allah swt atas seluruh makhlukny- Nya. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan (Tafsir Al- ‘Usyr Al-Ahkhir).

  Al Qur’an adalah perkataan Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril sebagai kitab terahir. Al Qur’an merupakan kitab suci yang wajib dibaca, dipelajari, dan merupakan ajaran-ajaran wahyu terbaik.

  Al Qur’an diturunkan Allah SWT kepada manusia dengan penuh hikmah dan berkah sehingga kita tidak perlu meragukan kandungan yang terdapat didalamnya. Manusia diperintahkan untuk senantiasa menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Tentunya dengan membaca, memahami isinya, dan mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari- hari. Allah menjadikan Al Qur’an sebagai mukjizat yang besar bagi Nabi Muhammad SAW (Kurikulum Madrasah, 2013: 8-9).

  Al Qur’an adalah sabda Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Wahyu Allah tidak bisa diterima kecuali dengan dibaca terlebih dahulu. Membaca dan menulis dua aktifitas yang saling berkaitan. Hal ini menujukan bahwa sejak awal adanyaIslam manusia sudah diperintahkan untuk membaca. Terdapat dalam Q.S Al- Alaq ayat 1-5 yang berisi perintah membaca:

  





  

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

  3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

  (Kurnia dkk, 2012: 597) Kandungan isi ayat di atas yaitu

  “iqrabismi rabbikaal-ladzi

  khalaq seruan atau perintah untuk membaca, membaca dengan menyebut

  nama Tuhanmu yang menciptakan.Kemudian Allah mengaitkandengan ayat selanjutnya “iqra’” bacalahdengan “‘allam bi al-qalam”Allah yang mengajari manusia baca tulis . Kaitan ayat di atas memiliki ikatanyang sangat penting untuk manusia,bahwa Allah selain memerintahkan untuk membaca, juga memerintahkan untuk menulis.

  Di Indonesia pendidikan dalam bidang agama Islam salah satunya adalah pembelajaran Al Qur’an. Al Qur’an adalah sebagai pedoman hidup umat manusia, maka dari itu bagi umat islam berkewajiban untuk senantiasa mempelajari dan mengajarkan Al Qur’an dengan sesama. Sebagaimana sabda Nabi : Artinya:

  Rasulullah SAW bersabda“sebaik-baik kalian adalah siapa yang mem pelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (H.R Al Bukhari).

  Dalam suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu dibutukan strategi atau metode yang tepat. Metode memiliki peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai kebe rhasilan, begitu pula dalam belajar membaca Al Qur’an. Karena dengan metode yang tepat akan memudahkan tercapainya membaca dengan baik dan benar.

  Di Indonesia sudah banyak beberapa metode baca tulis Al Qur’an yang baik. Para guru dituntut dapat memilih dan menerapkan metode yang tepat, efektif, dan efisien dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an siswa yang berbeda-beda.

  Kebutuhan sekolah (madrasah) terhadap pengajaran Al Qur’an yang baik dirasa semakin lama semakin banyak. Hal yang patut kita syukuri, akan tetapi kebutuhan tersebut belum diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) pengajar Al Qur’an yang memiliki kompetensi dan komitmen di bidang Pembelajran Al Qur’an yang memadai. Oleh karena itu Ummi Foundation ingin berkontribusi dengan semangat Fastabikhul Khoirot dalam memberi solusi terhadap problem kualitas bagi sekolah, madrasah, dan TPQ pada pembelajaran Al Qur’an mereka melalui program standardisasi guru Al Qur’an atau program diklat guru Al Qur’an agar pembelajaran Al Qur’an di masyarakat semakin berkualitas.

  Pembelajaran membaca Al Qur’an yang baik membutuhkan sebuah sistem yang mampu menjamin mutu setiap anak atau orang yang belajar membaca Al Qur’an agar cepat dan mudah membaca Al Qur’an secara tartil. Dan sebagaimana halnya program pembelajaran yang lainnya bahwa dalam pembelajaran Al Qur’an juga membutuhkan pengembangan, baik dari segi konten, konteks maupun support system-nya.

  Dalam mewujudkan hal diatas Ummi Foundation membangun sebuah sistem mutu pembelajaran Al Qur ’an dengan melakukan standarisasi input, proses, dan out put nya. Keseluruhan dari standarisasi tersebut terangkum dalam 7 (tujuh) program dasar Ummi, yang meliputi; tashih, tahsin, sertifikasi, coach, supervisi, munaqasah, dan khataman.

  Sertifikasi adalah salah satu dari tujuh program dasar tersebut yang menjadi syarat mutlak seorang guru yang akan mengajar metode Ummi.

  Tanpa sertifikasi guru buku Ummi menjadi tidak berarti apa-apa dan kehilangan kekuatan sebagai metode yang mudah, cepat, dan dan berkualitas dan kehilangan ruh sebagai metode yang menyenangkan dan menyentuh hati (Masruri dkk, 2007: 3).

  Di SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang salah satu SMP yang mengutamakan pendidikan Al Qur’an. Dalam pembelajran membaca Al Qur’an di SMP IT menggunakan metode ummi. Karena metode ummi sudah jelas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an.Metode ini menekankan pada kualitas, melalui proses yang mudah dan menyenangkan.

  Sebenarnya banyak metode untuk pembelajaran membaca Al Qur’an. Disini guru SMP IT Izzatul Islam sebelum memilih metode ummi pada pembelajaran membaca

  Al Qur’anpernah menerapkan dua metode iqro’ dan beralih ke Qiroati. Dan saat ini yang menurut para guru bagus untuk SMP IT Izzatul Islam adalah metode ummi karena para guru memahami semua metode yang ada bagus, hanya saja lembaga ini memilih menggunakan metode ummi, karena metode ummi secara sistem lebih baik.

  SetelahSMP IT Izzatul Islam menerapkan metode ummipara pengajar/guru Al Quran harus mengikuti program sertifikasi. sertifikasi guru disini merupakan standar dasar yang harus dimiliki oleh guru pengajar Al Qur’an. Standarisasi mutu ini sebagai tolak ukur minimal yang harus dimiliki guru pengajar Al Qur’an.

  Metode ummi hadir diilhami oleh metode-metode pengajaran membaca Al Qur’an yang sudah tersebar di masyarakat, khususnya dari metode yang telah sukses mengantar banyak anak bisa membaca Al Qur

  ’an dengan tartil (Masruri dkk, 2007: 2). metode ummi ini sudah banyak berkembang di dunia pendidikan formal maupun non formal.

  Bedasarkan observasi sementara, pada SMP IT Izzatul Islam menggunakan metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an.

  Dengan metode tersebut sudah berhasil dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an dengan baik. Hanya saja peneliti belum mengetahui lebih detail bagaimana implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca

  Al Qur’an pada SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  Untuk mendapatkan informasi yang detail mengenai hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti di SMPIT Izzatul Islam Getasan dengan judul

  “IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR ’AN PADA SISWA SMP

  IT IZZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016 B. Fokus Penelitian

  Peneliti memfokuskan pada implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Isalam Getasan Kabupaten Semarang yang meliputi metode ummi, gurupengampu ummi, siswa, kepala sekolah dan sarana prasarana yang ada di sekolah yang dapat mempengaruhi peningkatan membaca Al Qur’an. Adapun pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu: 1. Bagaimana implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca

  Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang? 2. Apa saja Faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca

  Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang? 3. Apa saja Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi metode ummi dala m pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa

  SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang? 4. Apa solusi dari faktor penghambat dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul

  Islam Getasan Kabupaten Semarang? C.

   Tujuan Penelitian

  Dengan mendasarkan pada permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian tersebut adalah:

  1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  4. Untuk mengetahui solusi dari faktor penghambat dalam implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang? D.

   Kegunaan Penelitian

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat, yaitu:

  1. Manfaat Teoretis Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan, khususnya dalam proses belajar baca tulis

  Al Qur’an dengan tartil yang dapat diterapkan dalam masyarakat.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi lembaga yang diteliti Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut di SMP IT Izzatul Islam dan bagi penulis khususnya, dapat dijadikan suatu pengalaman yang nantinya dapat diamalkan dalam masyarakat.

  b.

  Bagi Sekolah Agar penelitian ini dapat dijadikan pendorong dalam usaha peningkatan kualitas membaca Al Qur’an di lembaga pendidikan tersebut, serta untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam mengambil kebijakan.

  c.

  Bagi Guru Diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, berkaitan dengan belajar baca tulis Al Qur’an, sehingga dapat mengantarkan peserta didik dalam pengembangan baca tulis Al Qur’an yang dimiliki ke arah yang lebih baik.

  d.

  Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, sehingga peneliti dapat mengamalkan ilmu tersebut dimanapun kaki berpijak.

E. Penegasan Istilah 1.

  Implementasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Implementasi berartipelaksanaan atau penerapan. Susilo mengatakan bahwa implementasi merupakan suatu penerapan,ide, konsep, kebijaksanaan, dan inovasi dalam suatu tindakan praktis sehinggamemberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap (2007:174). Implementasi disini bagaimana menerapkan metode ummi dalam pembelajaran membaca

  Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  2. Metode Ummi Metode Ummi merupakan metode membaca Al-

  Qur’an dengan menggunakan pendekatan bahasa ibu, yaitu caranya langsung dibaca tanpa dieja, mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. (Masruri dkk, 2007: 4-5).

  3. Al-Qur’an Al Qur’an adalah kitab suci umat islam. Al Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia. Umat muslim berkewajiban mempelajari, membaca, dan mengamalkan apa yang ada dalam Al Qur’an.

F. Metode Penelitian

  Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus menggunakan metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan data objek yang dibahas.

  Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, pendekatan inidisebut juga penelitian naturalistik(alamiah).

  Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan yang bercorak kualitatif, bukan kuantitatif, karena tidak menggunakan alat-alat pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test (Nasution, 2003: 18)

  Menurut Bogdan dan Taylor, sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh)(Moleong, 2009: 4).

  Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan tanpa menggunakan prosedur analisis statistik. Dalam hal ini peneliti akan mengadakan penelitian langsung di SMP IT Izaatul Islam agar memperoleh data-data yang lengkap dan akurat mengenai implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca

  Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan.

  2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi SMP IT Izaatu Islam yang merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan

  Yayasan Izzatul Islam Getasan. Yang berlokasi di pongangan RT 1 RW 1, Samirono, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  Pemilihan lembaga ini karena adanya keistimewaan (juara 1 lomba MAPSI se-Kabupaten Semarang) danada kesesuaian dengan tema yang peneliti pilih. Dengan memilih lokasi ini, peneliti berharap mendapatkan ilmu dan pengalaman yang baru.

  3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan

  tindakan , selebihnya adalah kata tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Berkaitan dengn hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto.

  a.

  Kata-kata dan Tindakan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sember data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio

  tapes , pengambilan foto, atau film (Moleong, 2009: 157).Sumber

  data ini digunakan untuk mendapatkan informasi langsung sebagai sumber utama yaitu kepala sekolah, guru agama dan siswa mengenai SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten Semarang.

  b.

  Sumber Data Tertulis Walaupun dikatakan bahwa diluar kata dan tindakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dibagi atas sumber buku, dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi (Moleong, 2009: 159).

  Sumber data ini diperoleh melalui dari dokumen resmi sekolah meliputi profil sekolah, sarana prasarana, daftar staf pengajar, dan pegawai, data siswa, rekaman. Dokumen ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui kata-kata dan tindakan yang diperoleh secara langsung di SMP IT Izzatul Islam Getasan Kecamatan Semarang.

4. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode yang di anggap relevan yaitu meliputi: 1)

  Observasi Menurut M.Q Patton, observasi berupa diskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia, dan situasi sosial, serta konteks kegiatan-kegiatan itu terjadi. Data itu diperoleh berkat adanya peneliti dilapangan dengan mengadakan pengamatan secara langsung (Nasution, 2003: 59).

  Denganobservasidapat dijadikan sebagai dasar untuk memeroleh data atau informasi sebanyak-banyaknya,utuh, dan menyeluruhmengenai implementasi metode ummi dalam pembelajaranmembaca

  Al Qur’an pada siswa SMP IT Izzatul Islam.

  2) Metode Wawancara

  Wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam hati dan pikiran orang lain, bagaimana padangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi (Nasution, 2003: 73).

  Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi apa saja yang ada dalam pikiran responden. Dengan metode wawancara peneliti dapat memperoleh informasi lebih mendalam dengan subjek penelitian dan kearah fokus penelitian.

  Pihak-pihak yang diwawancarai meliputi: a.

  Kepala Sekolah, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai letak geografisnya, visi, misi, kondisi siswa, guru, staf, dan sarana prasarana.

  b.

  Koordinator Ummi, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai seluk beluk seperangkat ummi.

  c.

  Guru pengampu ummi, yaitu untuk memperoleh informasi mengenai proses waktu pembelajaran ummi dikelas.

  d.

  Siswa kelas VII dan VIII, yaitu untuk memperoleh informasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pengampu ummi. 3)

  Metode Dokumentasi Dokumen resmi ada dua: dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misal: majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa (Moleong, 2009: 219).

  Dokumentasi yaitu terdiri dari tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi (Nasution, 2003: 85).

  Dokumentasi ini menyajikan data tentang keadaan, dan aturan di SMP IT Izzatul Islam. Dapat dimanfaatkan untuk untuk melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian mengenaiimplementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an.

5. Analisis data

  Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akandipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami olehdiri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009:244).

  Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dilapanganadalah sebagai berikut: a.

  Display data, peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan terinci.

  b.

  Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu untuk dibuang. Laporan-laporan yang diambil hanya yang pokok saja, difokuskan pada hal-hal yang penting.

  c.

  Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari maknadata yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

6. Pengecekan keabsahan Data

  Dalam memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009:331). Ada dua macam trianggulasi yang digunakan, yaitu: a.

  Trianggulasi sumber data Trianggulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono,

  2011:241).

  b.

  Trianggulasi metode Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik penggumpulan dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2011:331) Sebagai upaya membuktikan bahwa data yang diperoleh adalah benar-benar valid, maka peneliti menggunakan cara triangulasi metode, yakni menggali data atau informasi yang diperoleh dari satu pihak di cekkebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga, keempat dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar terhindar dari subyektivitas.

7. Tahap-tahap penelitian

  Menurut Moloeng (2009:127-128) tahap-tahap penelitian kualitatif harus memuat: a.

  Tahap Pra Lapangan Tahap pra lapangan yaitu memperhatikan segala macam persoalan dan segala macam persiapan sebelum peneliti terjunkedalam kegiatan penelitian berupa: menyusun rancanganpenelitian, mengurus perizinan kepada pihak SMP IT Izzatul Islam, menjajaki dan menilai keadaan,memilih dan memanfaatkan informasi, serta menyiapkanperlengkapan penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini peneliti harus bersungguh-sungguh dalam memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri dengan segala daya dan upayanya, memasuki lapangan dengan berperan serta sambil mengumpulkan data.

  c.

  Tahap Analisis Data Pada tahap ini dianalisiskan konsep analisis data juga dipersoalkan bahwa analisis data itu dibimbing oleh usaha untukmenemukan data dan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi agar mudah dibaca dan dipahami, adapun sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini adalah meliputi:

  BAB I Pendahuluan : memuat latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka : merupakan kajian teoritis yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan implementasi metode ummi dalam pembelajaran membaca Al Qur’an.

  BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian : pada bab ini dipaparkan tentang definisi objek penelitian yaitu SMP IT Izzatul Islam Getasan Kabupaten semarang dan hasil wawancara.

  BAB IV Analisis Data : pada bab ini dijelaskan tentang analisis hasil penelitian yang diperoleh peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan.

  BAB V Penutup : pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Membaca Al Quran 1. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an. Di depan telah dijelaskan tentang pentingnya belajar membaca al- Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, setiap muslim yakin

  bahwa membaca al- Qur’an termasuk amal yang mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Al-

  Qur’an adalah sebaik-baik ba caan bagi orang mu’min baik dikala senang maupun susah.

  Selanjutnya akan dijelaskan tentang pengertian, dasar dan tujuan pembelajaran membaca al- Qur’an.

  a.

  Pengertian Pembelajaran Membaca Al Qur’an Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menurut UU sisdiknas No.20/2003, Bab 1

  pasal 1 ayat 20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, “intruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal” (Khanifatul, 2014: 14)

  Menurut Winkel dkk ”Pembelajaran yaitu membuat desain intruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar yang berupa dampak pengajaran. Peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring.

  Dengan belajar, maka kemampuan mental semakin meningkat. Hal itu sesuai dengan perkembangan siswa yang beremansipasi diri sehingga ia menjadi utuh dan mandiri”. (Dimyati dkk, 2001: 5).

  Dengan demikian, dapat diambil pengertian pembelajaran adalah proses interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa sesuai pembelajaran yang telah terencana, yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa pada pengetahuan, sikap, dan perilaku.

  Sedangan membca menurut Menurut Bonomo “membaca adalah merupakan suatu proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis

  (reading is bringing” (Somadayo, 2011: 3-4).

  Membaca adalah aktifitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah (Soedarso, 1988: 4).

  Menurut Nurhadi “membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi, tujuan membaca, dan lain sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca”.

  Membaca adalah suatu ketrampilan. Jika ada sudah memilikinya, lambat laun akan menjadi perilaku keseharian bagi anda. Anda akan memiliki sikap tertentu pada awalnya sebelum ketrampilan itu membentuk pada diri anda (Subyantoro, 2011: 9).

  Dari pengertian di atas dapat disimpilkan bahwa membaca yaitu suatu ketrampilan untuk mempelajari/mengetahui isi pesan- pesan yang tertulis dalam suatu bahan bacaan yang berupa: teks, kitab-kitab, buku, media, dan lain sebagainya.

  Mengenai Al Quran, secara etomologis Al Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca. Me nurut istilah para ulama, Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad disampaiakan secara mutawatir, bernilai ibadah bagi umat muslim yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Fahmi, 2008: 1).

  Al Qur’an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril sebagai kitab terahir. Al Qur’an merupakan kitab suci yang wajib dibaca, dipelajari, dan merupakan ajaran-ajaran wahyu terbaik (Kurikulum Madrasah, 2013: 8).

  Pengertian lain yang sama Al Qur’an ialah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantara Malaikat Jibril diriwayatkan epada kita dengan mutawatir membaca terhitung ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya (Ahsin, 2000: 1)

  Pengert ian di atas Al Qur’an adalah perkataan Allah diberikan kepada Nabi ahir Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dan membaca Al Qur’an adalaha suatu ibadah.

  Secara keseluruhan yang dimaksud pembelajaran membaca Al Qur’an adalah sebuah proses perencanaan pembelajaran yang menghasilkan perubahan-perubahan kemampuan ketrampilan dalam melafalkan/membaca kata-kata, huruf atau abjad Al- Qur’an.

  b.

  Dasar Pembelajaran Membaca Al Quran Islam menganjurkan kepada orang-orang muslim untuk mempelajari Al Qur’an terutama dalam membacanya. Hal ini dapat dilihat dalam al-

  Qur’an itu sendiri maupun hadits Nabi, yaitu: 1)

  Dalam Al Qur’an

  

  Artinya : “Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat

  mulia,Pada Kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),Tidak menyentuhnya kecuali orang- orang yang disucikan” (QS.

  Waqi’ah: 77-79).

  





  Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab

  

Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari

rezki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam

dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang

tidak akan merugi

  ” (QS. Faathir: 29). 2)

  Dalam Hadits Nabi Muhammad SAW Dari Utsman r.a. Rasulullah saw bersabda :

  “sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya”. (Hr. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah). (Alawi, 2002:33).

  Rasulullah saw bersabda : “siapa saja membaca satu huruf dari

  

kitab Allah (Al Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu

kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipatnya

  ” (HR. At- Tirmidzi). (Tafsir Al-

  ‘Usyr Al-Akhir) c.

  Tujuan Pembelajaran Membaca Al Quran Tujuan pembelajaran membaca ada dua golongan: pertama agar siswa menguasai teknik membaca, dan kedua agar siswa dapat memahami isi bacaan. Tujuan pertama dapat dicapai melalui pembelajaran membaca permulaan, dan tujuan yang kedua mencapai melalui pembelajaran membaca pemahaman.

  Pembelajaran membaca pemahaman bertujuan agar siswa mampu mengambil manfaat pesan yang disampaikan penulis melalui tulisan. Lebih rinci pembelajaran membaca pemahaman bertujuan , agar siswa mampu memahami isi menyerap pikiran, dan perasaan orang lain melalui tulisan (Depdikbud 1995a: 7)

  Tujuan membaca AlQur’an: 1.

  Agar dapat memahami isi Al Qur’an, entah itu perintah atau larangan.

  2. Agar bisa mengamalkan isi Al Qur’an.

  3. Agar mendapat pahala.

  4. Agar mendapat pertolongan dari Allah.

  5. Agar dilimpahi ketenangan hati, dan dicurahi rahmat.

  Tujuan pembelajaran membaca Al Qur’an adalah yang pertama dengan membaca agar dapat pemahamami isi Al Qur’an, dan yang kedua bertujuan agar siswa mampu mengambil manfaat pesan-pesan yang disampaikan Allah melalui Al Qur’an dan mengamalkannya.Lebih rinci pembelajaran membaca Al Qur’an bertujuan agar siswa mampu membaca dan memahami isi dalam Al

  Qur’an.

B. Metode Ummi 1.

  Pengertian Metode Ummi: Ummi bermakna

  “ibuku” (berasal dari bahasa Arab dari kata ”Ummun” dengan tambahan ya’ mutakallim).Menghormati dan mengingat jasa ibu, tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama ibu. Ibulah yang telah mengajarkan banyak hal kepada kita, juga mengajarkan bahasa pada kita dan orang yang paling sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu kita. Semua anak pada usia 5 tahun bisa berbicara bahasa ibunya(Masruri dkk, 2007: 4).

  Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al Qur’an metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu, dan pada hakekatnya pendekatan bahasa Ibu itu ada 3 unsur: a.

  Metode langsung Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung.

  b.

  Diulang-ulang Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda (Masruri dkk, 2007: 4).

  c.

  Kasih sayang yang tulus Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya.

  Demikian juga seorang guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat menyentuh hati siswa mereka (Masruri dkk, 2007: 5).

  Metode ummi merupakan metodeyang sangat efektif dalammenolong siswa dalam pembelajaran membaca Al-Quran dengan mudah, dan menyenangkan.

  P embelajaran membaca Al Qur’an disini menggunakan 3 pendekatan:Metode langsung yaitu membaca Al Qur’an secara langsung tanpa dieja (alif fahtah A, alif dhomah U), diulang-

  ulang

  membaca surat Al Qur’an (juz amma) yang dilakukan berulang kali akan kelihatan lancar, indah, dan mudah, Kasih

  sayang yang tulus, cinta, dan kesabaran disini maksudnya

  sebagai guru laki-laki atau perempuan harus memiliki 3 kemampuan tersebut dalam mensukseskan siswa dalam pembelajaran membaca Al Qur’an menggunakan metode ummi.

  2. Tujuanpenggunaan Metode Ummi

  Tujuan penggunaan metode ummi antara lain untuk: a. Membantu lembaga dan guru dalam meningkatkan kemampuan pengolahan pembelajaran Al-

  Qur’an yang efektif, mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 1 84

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN BERDZIKIR DAN MENJAGA WUDHU TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI SANTRI DI PONDOK PESANTRENTARBIYATUL ISLAM (PPTI) AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 149

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMP N 1 WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 102

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 104