TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR’AN SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

  

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP

PENDIDIKAN ANAK DALAM AL- QUR’AN

  

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

  

Oleh :

PURNAMASARI

NIM : 11412022

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

  

MOTTO

ىفِ فِا مَووِّ مَ كُبَ ىكُا مَ مَبَ مَ مَ ىفِ مَ وْ فِ وْو ى مَ مَ ىكُ مَو كُ ىدٍو كُووْ مَ ىلُّ كُ

ىفِ فِا مَ وِّ مَكُ ىوْ مَ ىفِ فِا مَ وِّ مَ كُبَ ىوْ مَ

  

“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka

hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya

seorang yahudi atau seorang nasrani atau seorang majusi”.

  

(HR.Bukhari)

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1.

  Bapak (Sarozi) dan Ibu (Zuhriyah) tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

  Semoga Bapak Ibu Sehat dan slalu dalam lindungan-Nya 2. Bapak (Rosid Partono) dan Ibu (Subiyati) mertua, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk

anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan slalu dalam lindungan-Nya

3. Suami (Ristani) tercinta, yang selalu membantu tanpa kenal lelah dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

  4. Anak Tercinta (Alya Nadhifah Zahra Annafisah), semoga selalu semangat dan

tidak putus asa dalam menuntut ilmu dan berguna bagi nusa bangsa.

  5. Kakak (Suryadi dan Mutik)Adek (Ripin,Indah,Dian,Abdul,Aji,Yoga) yang selalu memberikan motivasi serta kasih sayangnya baik suka maupun duka.

  Semoga menjadi anak yang selalu bisa membangakan orang tuanya dan kelak bisa menjadi imam yang baik.

  6. Keluarga besar MTs.Tarqiyatul Himmah yang selalu memberikan motivasi 7.

  Teman-teman Ekstensi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

      Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan

kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah

menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zakam

kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada

bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.

  

Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah

penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa peneliti ucapkan banyak

terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada: 1.

  Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga; 3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini;

  4. M.Gufron, M.Ag. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini; 5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada peneliti; dan

6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Saw yang

telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian

akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan

atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan.Maka peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang

dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

  Salatiga,10 Maret 2016 Purnamasari NIM:114 12 022

  

ABSTRAK

  Purnamasari. 2016. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

  Dalam Al- Qur’an. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Tarbiyah. Program Strata

  I Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2016. Pembimbing: M.Gufron, M. Ag Kata kunci: Tanggung Jawab Orang Tua

  Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah kecil. Secara umum inti tanggung jawab itu adalah penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak dalam keluarga agar terbentuk pribadi yang qur‟ani atau berakhlakul karimah. Tanggung jawab itu terletak di atas pundak para orang tua sehingga anak- anak terhindar dari kerugian, keburukan, dan api neraka yang senantiasa menantikan manusia yang jauh dari Allah SWT

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al- Qur‟an. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah 1. Bagaimana tanggung jawab orang tua tehadap pendidikan anak berdasarkan Al-

  Qur‟an. 2 Bagaimana implementasi tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al- Qur‟an. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kajian ini menggunakan penelitian

  library research . Sumber data dalam penelitian ini yaitu diperoleh dengan

  membaca, mencatat dari buku-buku yang relevan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode content analysis dalam menguraikan makna yang terkandung dalam redaksi al-

  Qur‟an, setelah itu dari hasil interpretasi tersebut dilakukan analisa secara mendalam dan seksama guna menjawab dari rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh penulis.

  Hasil penelitian ini menunjukkan tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya adalah keluarga. Jika orang tua memberikan pendidikan yang baik anak-anaknya akan selamat baik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan pertama `yang harus diberikan oleh orang tua kepada anak adalah pendidikan keiman dengan cara bagi anak bisa didahulukan dengan mengenalkan Allah SWT dan menanamkan kecintaan terhadap-Nya. Orangtua dapat menjelaskan bahwa Allah swt adalah Maha Pencipta semesta alam, dunia beserta isinya, Allah swt adalah Maha Pemberi Rezeki, Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Mengetahui dan Mendengar segalanya, dan sebagainya. Kemudian, dengan bertahap anak diajarkan untuk menjalankan semua perintah Allah swt seperti sholat, puasa, dan lain-lain, serta untuk menjauhi segala larangan Allah swt.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7 D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 8 E. Metode Penelitian ...................................................................... 9 F. Penegasan Istilah ........................................................................ 10 G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 12 BAB II KOMPILASI AYAT Kompilasi ayat-ayat tentang tanggung jawab orang tua terhadap

  pendidikan anak ....................................................................... 13

  BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH AYAT A. Asbabun Nuzul ................................................................... 25 B. Munasabah ayat ................................................................... 32 BAB IV TANGGUNG JAWAB ORANG TU TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DALAM Al- QUR’AN SURAH AT TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak 1. Pendidikan anak dalam surah At-Tahrim ayat 6 ................. 38 2. Pendidikan anak dalam surah Al-Isro‟ ayat 32 ................... 39 3. Pendidikan anak dalam surah Thahaa ayat 132 ................... 40 4. Pendidikan anak dalam surah luqman ayat 13-15 …........... 41 B. IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK 1. Peran penting keluarga dalam menjaga dan memelihara anak

  agar terhindar dari api neraka ............................................. 42 2. Metode Pendidikana Anak ................................................. 48 3.

  Materi pendidikan anak ...................................................... 72

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………...……….. 83 B. Saran-saran …………………………...…………….……… 84 Daftar Pustaka Lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan islam anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanat itu kepada yang berhak menerima. Karena manusia adalah milik Allah SWT, mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

  (Thoha,1996:103). Anak adalah anggota keluarga, dimana orang tua adalah pemimpin keluarga, sebagai penanggung jawab atas keselamatan warganya di dunia dan khususnya diakhirat (Ahmadi, Uhbiyati, 1991: 177).

  Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh, taat beribadah dan mempunyai akhlak yang terpuji. Untuk mewujudkan hal itu tidaklah mudah. Keluarga sebagai pendidik utama mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Menurut K.H.Dewantara kata “Keluarga” secara etimologi sebagai berikut:

  “Bagi bangsa kita perkataan”Keluarga” tadi kita kenal sebagai rangkaian perkataan- perkataan “kawula” dan “warga”. Sebagai kita ketahui, maka “kawula” itu tidak lain artinya dari pada “abdi” yakni “hamba” sedangkan “warga” berarti anggota. Sebagai “abdi” di dalam “keluarga” wajiblah seseorang disitu menyerahkan segala kepentingan-kepentingan kepada keluarganya. Sebaliknya sebagai “warga” atau “anggota” ia berhak sepenuhnya pula untuk ikut mengurus segala kepentingan di dalam keluarganya tadi ” (Ahmadi, Uhbiyati, 1991: 177).

  Keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Karena keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan moral. Peranan tersebut seharusnya dapat memberikan pendidikan yang lebih baik pada anak. Intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmaninya. Kesehatan jasmaninya sangat dipengaruhi oleh emosi-emosinya. Sedangkan emosi-emosinya dipengaruhi oleh keberhasilan anak di sekolah, kesehatan jasmaninya dan kapasitasnya mentalnya. Pertumbuhan anak baik fisik, intelektual maupun sosial sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya dan aktivitas sehari-hari (Islamuddin,2012;34).

  Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Setiap anak manusia dilahirkan di dunia dalam kondisi yang lemah. Ia tidak akan dapat berbuat banyak, tanpa adanya pertolongan orang lain, terutama orang tua. Dibalik kelemahannnya itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohaniah. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua yang bersifat informal dan kodrati, karena itu pendidikan anak menjadi tanggung jawab orang tua. Adapun fungsi keluarga seperti yang dikutip dalam buku Landasan Pendidikan oleh M.Jumali dkk adalah sebagai berikut:

  Pertama pengalaman pertama masa kanak-kanak, lembaga pendidikan

  keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting bagi perkembangan anak berikutnya. Pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan berikutnya. Kedua menjamin kehidupan anak, pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pribadi anak. Hubungan emosional yang kurang dan berlebihan akan banyak merugikan anak.

  Ketiga menanamkan dasar pendidikan moral, dalam keluarga tertanam

  dasar-dasar moral dimana pendidikan moral ini terutama tidak diberikan dengan penerangan atau ceramah, tetapi melalui contoh-contoh kongkrit dalam perbuatan hidup sehari-sehari. Keempat membentuk dasar pendidikan sosial, kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong secara kekeluargaan, misalnya menolong tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kesemuanya memupuk berkembangnya benih-benih kesadaran sosial. Kelima dasar pendidikan agama, keluarga merupakan lembaga yang memang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama. Kebiasaan orang membawa anaknya ke masjid merupakan langkah yang bijaksana dari keluarga dalam upaya pembentukan anak sebagai makhluk religius.

  Orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anaknya. Orang tua menjadi pendidik terhadap anak-anaknya. Fungsinya ialah melindungi, mangasuh, mangasah dan mengasihi. Pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya. Baik dan buruknya kepribadian anak tergantung pada pendidikan serta lingkungan yang mempengaruhinya.

  Peranan orang tua sebagai guru dan pendidikan anak sangat menentukan kepribadian anak tersebut. Sebagai orang tua harus mendidik anaknya dengan baik mulai sejak anak lahir. Pendidikan anak merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orangtua, bukan yang lain. Tanggung jawab bukan sebatas memilihkan sekolah atau membiaya sekolah dan segala keperluanya. Lebih dari itu, tanggung jawab orangtua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orangtua dalam pendidikan (kehidupan) anak-anaknya.

  Pendidikan merupakan upaya manusia yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena menyangkut masa depan anak, masa depan masyarakat dan masa depan umat manusia, sepenuhnya ada di tangan pendidik. Menurut M.J. Langkeveld pendidikan adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri (Jumali dkk,2007; 20). Secara sederhana dan umum pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Indar,1994;16).

  Dalam UUSPN,10.5 dikatakan, pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga, dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. (Thoha,1996:103). Untuk membina anak agar mempunyai sifat-sifat terpuji, tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu membiasakan untuk melakukan hal yang baik yang diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat itu, dan menjahui sifat tercela sepeti minuman keras, pergaulan bebas. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 90-91

                                       

  Artinya :” 90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)

  khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

  91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) ”.

  Secara umum inti tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak dalam keluarga. Agar anak menjadi generasi yang berintelektual dan berakhlak yang mulia dan terhindari dari hal-hal yang buruk yang dapat menyebabkan anak terjerumus kedalam api neraka maka sebagai orang tua harus membekali anak dengan pendidikan. Allah SWT berfirman dalam Al-

  Qur‟an surah At-Tahrim ayat 6 :

  

         

ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى             ىىىى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى ى

  Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada m ereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.( Al- Qur‟an Terjemah, 2007 ; 560)

  Ayat tersebut secara jelas Allah SWT berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” yaitu kamu perintahkan dirimu dan keluarganya yang terdiri dari istri, anak, saudara, kerabat, sahaya wanita dan sahaya laki-laki untuk taat kepada Allah.

  Dan kamu larang beserta semua orang yang berada di bawah tanggung jawabmu untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Kamu ajari dan didik mereka dengan perintah Allah. Kamu perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan kamu bantu mereka dalam merealisasikannya (Abdullah, 2000: 751).

  Menjaga diri artinya setiap orang yang beriman harus dapat melakukan selft education, dan melakukan pendidikan terhadap anggota keluarganya untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak berlangsung terus sampai akhir hayat. Orang tua sebagai bagian terpenting dalam kehidupan keluarga mempunyai tanggung jawab besar dalam pendidikan anak-anaknya, terutama dalam membentuk sikap, perilaku dan kepribadian. Karena secara langsung atau tidak, seorang anak akan menyerap norma-norma dari orang tua. Pendidikan di lingkungan keluarga memegang peranan yang cukup besar bagi perkembangan seorang anak. Seperti diketahui, bahwa sebelum ia memasuki lingkungan pergaulan yang lebih luas, anak akan tumbuh di tengah-tengah keluarga.

  Dalam Al- Qur‟an menjelaskan bahwa tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak sangatlah besar. Kita diperintahkan untuk menjaga dan memelihara keluarga kita dari api neraka. Maka dari itu sebagai orang tua harus memperhatikan terhadap pendidikan anak-anaknya, agar anak-anaknya tidak salah langkah dalam menjalani kehidupan dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negatif seperti tawuran antar pelajar, pencurian, narkoba, kekerasan yang dilakukan anak terhadap orang tua dan lain-lain.

  Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini menjadi sebuah skripsi yang berjudul TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP

  PENDIDIKAN ANAK DALAM Al- QUR’AN.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya yaitu : 1.

  Bagaimana tanggung jawab orang tua tehadap pendidikan anak dalam Al- Qur‟an (surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15) !

  2. Bagaimana implementasi tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al- Qur‟an (surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15) !

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam Al- Qur‟an (surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15) .

  2. Untuk mengetahui implementasi tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al- Qur‟an (surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15).

D. Kegunaan Penelitian

  Dari hasil kajian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik dalam bidang teoritis maupun praktis.

  1. Secara Teoritis Secara teoritis hasil dari kajian ini dapat bermanfaat untuk mengembangan khazanah keilmuan dalam pendidikan, dan sebagai bahan masukan dan tambahan di perpustakaan IAIN SALATIGA serta dapat menjadi masukan bagi khalayak umum lainnya.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi Penulis Menambah wawasan penulis mengenai tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak b.

  Bagi Ilmu Pengetahuan 1)

  Menambah khazanah keilmuan tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak yang terdapat dalam Al- Qur‟an

  2) Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan di bidang tersebut.

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Riset Kepustakaan atau sering disebut studi pustaka. Mestika Zed (2004: 3) mengartikan Riset Kepustakaan atau studi pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

2. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

  a.

  Sumber Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukur atau alat pengambil data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1998:91). Dalam hal ini sumber primernya adalah tanggung jawab orang tua dalam Al-

  Qur‟an (surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15).

b. Sumber Data Sekunder

  Yaitu sumber data yang berhubungan dan berkaitan serta melengkapi sumber-sumber data primer dalam penelitian ini.

  Adapun yang menjadi sumber data sekunder diantaranya adalah buku Psikologi Pendidikan karya Muhibbin Syah, Ilmu Budaya

  Dasar karya Widyo Nugroho dkk, Kapita Selekta karya Chabib

  Thoha, Metode Penelitian karya Saifudin Azwar, Psikologi

  Pendidikan Karya Haryu Islamuddin, Filsafat Pendidikan karya Suparlan Suhartono, dan buku-buku relevan lainnya.

  3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah tehnik pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, dari berbagai sumber primer yaitu tanggung jawab orang tua dalam Al-

  Qur‟an dan pendapat para tokoh terkait masalah tersebut.

  4. Tehnik Analisis Data Analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular.

  Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dan karena itu analisis macam ini juga disebut analisis isi (content analysis) (Sumadi Suryabrata, 1995:85). Disini peneliti menggunakan metode content

  analysis dalam menguraikan makna yang terkandung dalam redaksi al-

  Qur‟an, setelah itu dari hasil interpretasi tersebut dilakukan analisa secara mendalam dan seksama guna menjawab dari rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh penulis.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami judul di atas, maka perlu adanya pembahasan dan penjelasan terlebih dahulu dengan judul tersebut. Adapun pembahasan dan penjelasan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Tanggung jawab orang tua Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja

  (Nugroho,dkk,1996:153). Pengertian Tangggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu (KBI,2003:1139). Orang Tua ayah ibu kandung. Jadi, yang dimaksud dengan tanggung jawab orang tua adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh bapak ibu sebagai pemimpin keluarga dalam melaksanakan tugas- tugasnya, ditekankan dalam hal mendidik anak-anaknya.

  2. Pendidikan Anak Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin,1995;10). Sedangkan Anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya.

  Jadi pendidikan anak adalah usaha atau cara tertentu yang dilakukakan orang tua agar anaknya mendapat pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhannya.

  Dalam konteks Penelitian ini adalah menggunakan perspektif Al- Qur‟an sebagaimana termuat dalam surah At-Tahrim ayat 6, surat Al-Isra‟ ayat 32, surat Thahaa 132, dan surah Luqman ayat 13-15 Pemilihan ayat- ayat tersebut tidak dimaksudkan menganggap kurang pentingnya ayat-ayat yang lain namun hanya untuk memudahkan penulis dalam menyederhanakan analisis

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mengarahkan pembahasan menjadi sistematis, maka hasil penelitian dilaporkan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Bab pertama merupakan gambaran awal dari keseluruhan masalah yang dikaji. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan

  BAB II : KOMPILASI AYAT-AYAT Bab ini berisi tentang kompilasi ayat yang berhubungan dengan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al-

  Qur‟an

  BAB III : ASABABUN NUZUL DAN MUNASABAH AYAT Pembahasan bab ini meliputi Asababun Nuzul dan munasabah ayat tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al-

  Qur‟an

  BAB IV : TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DALAM AL- QUR‟AN Pembahasan bab terdiri dari dua sub bab pertama tentang analisis tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak dalam Al-

  Qur‟an, meliputi : pendidikan anak dalam surat At-Tahrim ayat 6, pendidikan anak dalam surat Al- Isro‟ ayat 32, pendidikan anak dalam surah thahaa ayat 132, pendidikan anak dalam surat luqman ayat 13-15, Kedua implementasi tanggung jawab orang tua terhadap anak dalam Al-

  Qur‟an, meliputi : peran penting keluarga dalam menjaga dan memelihara anak agar terhindar dari api neraka, motode pendidikan anak dan materi pendidikan anak.

  BAB V : Berisi kesimpulan, dan saran.

BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK A. Kompilasi Ayat Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Al- Qur‟an adalah firman Allah SWT yang wahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril. Al- Qur‟an diciptakan oleh Allah SWT sebagai penyempurna kitab-kitab terdahulu dan sebagai petunjuk

  serta pembeda antara yang baik dan yang buruk. Al-Qur ‟an juga menjelaskan tentang aqidah, akhlak, muamalah, dan lain-lain. Salah satunya yaitu tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak.

  Ada beberapa ayat Al- Qur‟an yang menjelaskan tentang pendidikan anak di dalamnya, berikut kompilasi ayat-ayat menjelaskan tentang pendidikan anak menjadi pokok pembahasan dari peneliti, yaitu sebagai berikut :

  1. Tanggunga jawab orang tua terhadap anak untuk menjaga diri dari api neraka. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Tahrim ayat 6

                       

  Artinya

  :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

  Dalam ayat diatas menjelaskan kepada orang yang beriman untuk memelihara diri dari sisksa api neraka, yaitu dengan meneladani Nabi Muhammad SAW, dan juga memelihara keluarga yang terdiri dari istri, anak, dan seluruh yang berada dibawah tanggung jawab dengan cara membimbing dan mendidik mereka. Dalam ayat ini menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula dari rumah atau keluarga.

  Pendidikan di lingkungan keluarga memegang peranan yang cukup besar bagi perkembangan seorang anak. Seperti diketahui, bahwa sebelum ia memasuki lingkungan pergaulan yang lebih luas, anak akan tumbuh di tengah-tengah keluarga.

  2. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak tentang larangan zina. Firman Allah dalam Surah Al- Isra‟ ayat 32

          

  Artinya:

  ” Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”.

  Ayat tersebut secara eksplisit menjelaskan tentang pentingnya pendidikan pada anak dalam hal pergaulan bebas yang dapat menjerumus kepada perzinaan. Meskipun ayat tersebut melarang mendekati zina, namum tidak berarti bahwa yang dilarang itu mendekati tetapi bukan zina.

  Namum sesungguhnya ayat tersebut mengajarkan mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukan.

  Terkait dengan hal itu tentu peran orang tua sangat penting karena orang tua adalah lingkungan utama dan pertama.

  3. Tanggung jawab orang tua tentang pentingnya pendidikan shalat dalam keluarga. Allah SWT berfirman dalam surah thaahaa ayat 132

                

  Artinya

  :” Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa

  ”.

  Ayat ini berisi perintah untuk mendirikan shalat dengan sabar sebagai sarana menuju ketaqwaan. Melalui sarana taqwa ini setiap muslim mendapat jaminan Allah berupa jalan keluar dari berbagai kesulitan dan pintu bagi datangnya rizqi dari jalan yang tiada di sangka-sangka.

  Perintah kepada keluarga untuk melaksanakan shalat adalah dalam rangka membentengi mereka dari penyebab masuknya ke dalam neraka, sebab meninggalkan shalat adalah satu sebab seseorang dimasukkan ke dalam neraka.

  Sebagai orang tua hendaklah dapat menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Apabila anak melihat orang tua nya melaksanakan shalat maka anak pun akan melaksanakan shalat tetapi sebaliknya apabila orang tua tidak pernah melaksanakan shalat tentunya anak pun tidak akan melaksanakan shalat. Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan merupakan tiang agama islam. Begitu pentingnya shalat, Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.

4. Tanggung jawab orang tua tentang pentingnya pendidikan membaca Al-

  Qur‟an. Firman Allah SWT dalam surah Thaahaa ayat 114

                    

  Artinya:” Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan

  janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

  Al-Quran adalah sumber utama dalam hukum Islam. Salah satu yang wajib diajarakan kepada anak adalah segala hal tentang Al- Qur‟an, karena Al-

  Qur‟an merupakan pedoman hidup manusia. Mengajarkan Al- Qur‟an kepada anak-anak merupakan untuk dekat dengan pedoman hidupnya dan selalu dekat dengan Allah. Dari ayat di atas, menunjukkan tentang cara seseorang mempelajari ilmu pengetahuan termasuk ilmu agama, yaitu dengan cara sabar (tidak tergesa-gesa. Ayat ini juga menjelaskan kepada kita dalam proses menyerap atau menerima ilmu sebaiknya yang kita utamakan adalah pemahaman terhadap ilmu yang diterima, sehingga jangan sampai kita berpindah-pindah dari satu bab ke . bab yang yang lain sebelum benar-benar paham 5.

  Tanggung jawab orang tua terhadap anak tentang pendidikan aqidah dan berbakti kepada orang tua. Sebagaimana firman Allah SWT Surah Luqman ayat 13-15

  

             

          

           

             

             

 

  Artinya: 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

  waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.

  14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

  15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

  Surah luqman ayat 13-15 berisi tentang pendidikan yang harus diberikan kepada anak, yaitu Menanamkan keimanan kepada anak sejak dini untuk selalu iman kepada Allah, dan melarang untuk menyekutukan- Nya, nasehat Luqman kepada anaknya mengisyaratkan bahwa memdidik hendaknya senantiasa menasehati peserta didik kita untuk melakukan kebaikan yang diperintahkan oleh Allah swt dan meninggalkan larangan- Nya , panggilan Luqman kepada anaknya dengan “anakku sayang” mengisyaratkan bahwa mendidik hendaknya didasari oleh rasa kasih sayang terhadap peserta didik, meninggalkan yang buruk, yang puncaknya adalah syirik, lebih utama daripada mengamalkan yang baik, pentingnya air susu ibu (ASI) bagi anak, maka penyususan yang sempurna adalah dua tahun sejak kelahiran anak, salah satu hikmah yang tersebar adalah syukur, yakni memfungsikan anugerah yang diterima sesuai dengan tujuan penganugerahannya, tidak dibenarkan mematuhi siapapun, walau ibu bapak, dalam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama, dan wajib menghormati kedua orang tua kendati mereka non-muslim.

  6. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak tentang meutup aurat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 59

                        

  Artinya :” Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak

  perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

  Ayat diatas berisi perintah untuk menutup aurat atau berjilbab. Tujuannya untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan mereka. Selain itu Allah mensyariatkan hijab juga bertujuan agar para wanita terbebas dari gangguan maupun godaan orang-orang fasiq. Penggunaan jilbab dalam kehidupan umum akan mendatangkan kebaikan bagi semua pihak. Dengan tubuh yang tertutup jilbab, kehadiran wanita jelas tidak akan membangkitkan birahi lawan jenisnya. Sebab, naluri seksual tidak akan muncul dan menuntut pemenuhan jika tidak ada stimulus yang merangsangnya. Dengan demikian, kewajiban berjilbab telah menutup salah satu celah yang dapat mengantarkan manusia terjerumus ke dalam perzinaan; sebuah perbuatan menjijikkan yang amat dilarang oleh Islam.

  7. Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak tentang menjaga kehormatan. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah Surah An-Nur 30-31

                            

                        

                         

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 1 84

POLA PEMBINAAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA SINGLE PARENT DI KELURAHAN TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTAMADYA SALATIGA TH. 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 0 202

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DALAM AL-QUR’AN SURAT AL ISRA 23-25 SKRIPSI

0 0 102

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 90

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 88

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KARANGGEDE TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 94

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 104

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 109

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 131