IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

  

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS

(THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS

  

IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Disusun Oleh:

LAILATUL MUKARROMAH

  

NIM 11509007

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2013/2014

  

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS

(THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM)

SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI

  

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Disusun Oleh:

LAILATUL MUKARROMAH

NIM 11509007

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2013/2014

  

MOTTO

ْنَمِل َبْقُ ْلًُتَماَدَنَف الًِفاَغ ْنُكَت َلََو لَسْكَت َلََوْدَهْجِا ْلَااَكَتَ

  

Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalas-malasan, karena

sesungguhnya penyesalan itu hanyalah bagi orang yang bermalas-

malasan.

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  • Ayah dan Ibu tercinta (Bp Sardi dan Ibu Siti Ngaisah), kakak lelaki (Agung

  Taufiqurrohman), dan adik-adik tersayang yang selalu menjadi penghibur dengan canda tawanya, dan kenakalannya (Desi Ernawati & Aulia Nur Melati)

  • Keluarga besar (Mbah Daman Huri, Mbah Aminatun) & keluarga besar

  (Mbah Abdul Syukur, Mbah Sumi)

  • Kepada Bapak Sukron Ma’mun yang sabar membimbing dalam penyesaian skripsi ini.
  • Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 

  MI Sranten yang telah membantu penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini

  • Teman-teman Sweety yang selalu mendukung dan memberi semangat (Saliz,

  Diah, Septy, Dania & Yazida)

  • Mas Soleh yang mau menemani dan selalu mengingatkan untuk tidak pantang menyerah.
  • Mbak-mbak dan Adik-adik Pondok Al-Hasan (Mbak Ida Ubaidah, Mbak Ani mufidah, Zainal Arifin, Nila Afitri Nurisani, Arlin Afifah, Fitria widayanti, Anis, Dina, Cisna)
  • Teman-teman PGMI angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu persatu
  • Teman-teman KKN angkatan 2009 di desa Losari (Ayu, Diana, Dani, Azizah,

  Dita, Ali, Musta’in, Brodin)

KATA PENGANTAR

  Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan syukur

senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik,

hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam

menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Keluarga, sahabat dan pengikut setianya.

  Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis

sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun

spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.

  2. Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  4. Bapak Sukron Ma’mun, SHI.M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan akademik yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

  6. Ayahanda (Sardi) dan Ibunda tercinta (Siti Ngaisah), kakak lelaki (Agung Taufiqurrohman dan M. Soleh), dan adik-adik tersayang yang selalu menjadi

  

ABSTRAK

  Lailatul Mukarromah. 2013. Implementasi Model Pembelajaran kooperatif tipe

  

TPS (Think Pair Share) untuk Meningkatkan Prestasi pada Pelajaran SKI

(Sejarah Kebudayaan Islam) Siswa Kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma’mun,SHI.M.Si

  Kata kunci: Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), Prestasi Belajar SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) .

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan kemampuan dalam

mapel SKI siswa kelas IV MI Sranten. Salah satu penyebab rendahnya minat dan

kemampuan menguasai materi adalah kurangnya variasi pembelajaran yang digunakan

guru. Selama ini metode yang digunakan adalah metode ceramah. Masalah utama yang

ingin dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah metode TPS (Think Pair Share) dapat

  meningkatkan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran SKI di Kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 ? Subyek dalam penelitian

  

ini adalah semua siswa kelas IV MI Sranten Kec. Karanggede, Kab. Boyolali yang

berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian

dilakukan pada semester ganjil pada tahun 2013/2014. Penelitian ini menggunakan

.

  Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan metode TPS (Think Pair Share). PTK terdiri beberapa siklus yang

masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa: dengan

  

Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan

prestasi siswa kelas IV MI Sranten, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

  Terbukti pada Siklus I, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 51,8 meningkat ke post test 72,5. Siklus II, hasil pre test siswa dengan nilai rata-rata 46,25 meningkat ke post test 79,3, dan Siklus III, hasil pre test siswa dengan nilai rata- rata 61,50 meningkat ke post test 81,50.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL...................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii

JUDUL ..................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................. vii

MOTTO .................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 Hipotesis Penelitian .................................................................... . ........ 7 E. Definisi Operasional ........................................................................... 8 F. G. Metode Penelitian ............................................................................... 12 1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 12 2. Subjek Penelitian ........................................................................ 12 3. Langkah-langkah Penelitian ....................................................... 13

  4. Instrument Penelitian .................................................................. 16 5.

  35 2. Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam .......................... 35 3. Manfaat memepelajari SKI .......................................................... 36

  43 G. Keadaan guru dan karyawan................................................... .............

  Perpustakaan...............………………………………………. ... .........

  39 E. Sarana dan Prasarana………………………………... ........................ 41 F.

  39 D. Tujuan dan Target....................................................................... .........

  VISI dan MISI........................................................................... ........

  38 C.

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ................................................................................... 37 B. Letak Geografis ...................................................................................

  34 c. Pengertian Islam.......................................................................

  Analisis Data .............................................................................. 18 H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 18

  34 b. Pengertian Kebudayaan................................................... ........

  Pengertian SKI......................... .................................................... 34 a. Pengertian Sejarah....................................................................

  Pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)............................... .......... 34 1.

  Pengertian belajar.................................................................. ......... 24 2. Pengertian prestasi........................................................................ . 31 3. Fungsi utama prestasi................................................................... .. 32 4. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar............................ ....... 33 D.

  23 C. Prestasi Belajar …..............……………………………….......... ... . 24 1.

  23 b. Kekurangan dalam metode Thing Pair Share (TPS) ....... .........

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran ........................................................................... .. 20 B. TPS (Think Pair Share) .............................................................. 21 a. Kelebihan dalam metode Thing Pair Share (TPS)............ ........

  44

  a. Biodata guru MI Sranten.................................................. ...........

  44 b. Struktur organisasi MI Sranten.......................................... .........

  46 H. Metode Pembelajaran di MI Sranten (Secara Umum)..........................

  47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  Deskripsi persiklus ............................................................................ 48 1.

  Deskripsi Siklus I .......................................................................... 49 2. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 54 3. Deskripsi Siklus III ....................................................................... 59 4. Data persiklus ................................................................................. 63 B. Pembahasan ......................................................................................... 67 1.

  Siklus I .......................................................................................... 67 2. Pengamatan guru siklus I .............................................................. 69 3. Pengamatan siswa siklus I ………………………………… ..... 72 4. Siklus II ……………………………………………………. ..... 76 5. Pengamatan guru siklus II …………………………………. ...... 77 6. Pengamatan siswa siklus II ………………………………… .... 80 7. Siklus III …………………………………………………… ...... 83 8. Pengamatan guru siklus III ………………………………… ...... 85 9. Pengamatan siswa siklus III ……………………………….. ...... 88

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... .. 93 B. Saran ................................................................................................... . 93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1.1..........................................................................................................

  16 Tabel 1.2..............................................................................................................

  17 Tabel 3.1 Biodata Guru MI Sranten Karanggede Boyolali Periode 2013..........

  44 Tabel 3.2 Struktur Organisasi MI Sranten...........................................................

  46 Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I....................................................

  64 Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II............................................ ...... 65

Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Siklus III................................................ 66Tabel 4.4 Data Ketuntasan Siswa Siklus I......................................................... 67Tabel 4.5 Pengamatan Guru Siklus I................................................................. 69 Tabel 4.6 Pengamatan Siswa Siklus I................................................................

  72 Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Siklus II........................................................ 76 Tabel 4.8 Pengamatan Guru Siklus II...............................................................

  77 Tabel 4.9 Pengamatan Siswa Siklus II............................................................... 80 Tabel 4.10 Data Ketuntasan Siswa Siklus III....................................................

  83 Tabel 4.11 Pengamatan Guru Siklus III...........................................................

  85 Tabel 4.12 Pengamatan Siswa Siklus III...........................................................

  88 Diagram 4.1 Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus......... 91 Diagram 4.2 Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antar siklus....... 92

DAFTAR LAMPIRAN

  Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Lembar pre test dan post test siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Lembar pre test dan post test siklus II Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III Lembar pre test dan post test siklus III Dokumentasi Lembar konsultasi skripsi Surat permohonan ijin penelitian Surat keterangan penelitian Nilai SKK mahasiswa Riwayat hidup penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

  pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tak pasti dan kompetitif.

  Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Karena SKI memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antara konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional.

  Beberapa kajian telah menemukan bahwa ketika para siswa bekerja bersama-sama untuk meraih sebuah tujuan kelompok, membuat mereka mengekspresikan norma-norma yang baik dalam melakukan apa pun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok. Di dalam kelas yang kooperatif murid yang berusaha keras, selalu hadir di kelas, dan membantu yang lain

  1 belajar akan dipuji dan didukung oleh teman satu timnya .

  Dalam melakukan proses mengajar, guru harus dapat memilih dan menggunakan beberapa metode mengajar. Banyak metode mengajar yang 1 dipakai oleh guru yang mana masing-masing metode mempunyai kelebihan

Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learnin. Bandung . Nusa Media PO Box 137 Ujungberung.

  hlm 35. dan kekurangan. Kekurangan suatu metode dapat ditutupi oleh metode mengajar yang lain sehingga guru dapat menggunakan beberapa metode mengajar dalam melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu metode perlu memperhatikan suatu materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, dan banyaknya siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

  Dalam proses pembelajaran SKI di MI Sranten kelas IV ditemui situasi dimana saat guru bercerita atau menerangkan, siswa terlihat diam dan mendengarkan. Namun adapula siswa yang merasa ngantuk, karena siswa hanya mendengarkan cerita tentang sejarah dan siswa pasif. Sehingga saat membahas pertanyaan-pertanyaan siswa cenderung kurang bergairah dan kurang berminat.

  2 Menurut Yamti S.Pd selaku guru SKI kelas IV di MI Sranten ,

  pembelajaran SKI di MI Sranten ditemukan keragaman masalah sebagai berikut:

  1. Antusias dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum nampak.

  2. Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas, atau kurang paham.

  3. Keaktifan dalam mengerjakan soal-soal latihan pada proses 2 pembelajaran juga masih kurang.

  Hasil wawancara dengan Ibu Yamti pada tanggal 04 April 2013.

  4. Kurangnya keberanian siswa untuk menceritakan kembali cerita didepan kelas.

  5. Kebosanan siswa, karena dalam pembelajaran hanya diposisikan sebagai pendengar.

  6. Proses pembelajaran yang monoton dan kurang menarik, dan 7.

  Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran SKI. Hal ini menggambarkan efektifitas belajar mengajar dalam kelas masih rendah.

  Dalam mengatasi persoalan yang dihadapi di sekolah MI Sranten khususnya pelajaran SKI tentang rendahnya motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam belajar SKI, maka diperlukan suatu metode atau cara menyampaikan materi pelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi dan keaktifan belajar siswa, guru dituntut untuk mampu menggunakan inovasi dalam menentukan metode pembelajaran karena pemilihan metode pembelajaran yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu metode penyampaian materi dalam pembelajaran SKI adalah dengan metode Cooperative Learning model Think-Pair-Share (TPS).

  Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, teknik Think-Pair-Share (TPS) ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk

  3

  dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Pertama, siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu persatu pertanyaan atau masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berfikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikan hasil pemikiran dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa-siswa yang lain di kelas. Hal inilah yang dapat memberikan motivasi kepada semua siswa untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan soal ke depan kelas agar dapat menunjukkan partisipasinya kepada yang lainnya .

  Model Pembelajaran Think Pair and Share menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran.

  Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan

  keuntungan besar. Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, Think Pair Share (TPS) 3 juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi Miftahul Huda, M.Pd. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. hlm 132. kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu thinking, pairing, dan sharing. Guru tidak lagi sebagai satu- satunya sumber pembelajaran (teacher oriented), tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru (student oriented ).

  Model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Selain itu, untuk membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

  Berdasarkan uraian diatas maka penulis menganggap penting untuk melakukan penelitian dengan judul: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN SKI (SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM) SISWA KELAS IV DI MI SRANTEN KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarklan latar belakang tersebut di atas tentang implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) untuk meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) siswa kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan adalah: Apakah metode TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa dalam pembelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) di Kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali tahun pelajaran 2013/2014? C.

   Tujuan Penelitian

  Pada setiap penelitian terdapat tujuan yang merupakan salah satu alat kontrol yang dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penggunaan model pembelajaran Think-

  Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran SKI

  (Sejarah Kebudayaan Islam) siswa kelas IV di MI Sranten Karanggede Boyolali Tahun pelajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

  Suatu penelitian dilakukan pada intinya untuk dapat memecahkan suatu masalah yang diteliti dan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:

  1) Manfaat Teoritis a.

  Untuk mengembangkan teori-teori yang sudah ada.

  b.

  Sebagai bahan bacaan, koleksi dan referensi.

2) Manfaat Praktis.

  a.

  Manfaat bagi siswa untuk meningkatkan prestasi siswa pada pembelajaran SKI. b.

  Manfaat bagi guru sebagai motivasi guru untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.

  c.

  Manfaat bagi sekolah yaitu pihak sekolah memperoleh informasi dan masukan yang terkait dengan peningkatan prestasi melalui model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan pemberian reward.

  E. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

  4

  permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul ”.

  Dengan demikian hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis adalah “Adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

  ”.

  F. Definisi Operasional 1.

  Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Model pembelajaran Think-

  Pair-Share (TPS) memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri

  serta bekerja sama dengan orang lain, sehingga diharapkan siswa menjadi

  5 lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

  4 Suharsimi Arikunta. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Edisi 5 Revisi IV, Rineka Cipta. hlm 6.

  Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo. Hlm 57.

  Model pembelajaran Think-Pair-Shareterdiri dari tiga kata, yaitu

  Think, Pair, dan Share. Think artinya berfikir, Pair artinya pasangan, dan

6 Share artinya membagi .

  Dengan pengertian di atas Think-Pair-Share dapat diartikan pelaksanaan pembelajaran diawali dengan berfikir sendiri mengenai pemecahan masalah, kemudian siswa diminta untuk berdiskusi mengenai hasil pemikirannya bersama pasangannya. Setelah mendiskusikan hasil pemikiran bersama masing-masing pasangan, siswa diminta untuk membagikan hasil pemikirannya bersama masing-masing pasangan di depan kelas.

  Kegiatan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat mengembangkan pemikiran siswa secara individu karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena banyak siswa yang terlihat antusias saat proses belajar mengajar berlangsung.

2. Prestasi Belajar

  Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu Prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang artinya hasil usaha. Prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam

  7 6 menyelesaikan suatu hal .

  

Dra. Sigit Bagaskara dan Drs. Mulyanto. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Inggris 900M. Solo.

7 Penerbit CV. Kharisma. hlm 382, 263, 334.

  Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Intruksional. Bandung. Remaja Karya CV. hlm 4.

  Prestasi belajar dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia

  8

  adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran dengan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

  Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah nilai yang diperoleh siswa dalam pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang berupa angka dari 10-100 untuk mengetahui seberapa dalam siswa menyerap materi yang diberikan oleh guru.

  a.

  Motivasi Belajar Motivasi dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga orang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila dia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

  9 b.

  Keaktifan Belajar Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Pengertian dari keaktifan belajar siswa salah satunya adapah aktivitas belajar yaitu kegiatan

  8 Bakir. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam Centre. Karisma Publishing. hlm 168. 9 Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

  Hlm: 75. yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai

  10 suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

3. SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

  Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah,dan menurut istilah, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Menurut istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Dan adapun pengertian Islam menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia agar

  11 kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.

  Jadi Sejarah Kebudayaan Islam adalah suatu mata pelajaran di MI

  12

  yang berisi materi tentang: 1.

  Dakwah Nabi Muhammad SAW a.

  Dakwah secara sembunyi-sembunyi.

  b.

  Dakwah secara terang-terangan.

  c.

  Faktor-faktor yang mendorong kaum kafir quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad saw.

2. Tentangan Dakwah Nabi a.

  Masa penentangan terhadap Nabi Muhammad saw.

  b. 10 Tentangan terhadap sahabat Nabi Muhammad saw.

  

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

iakses pada

12 tanggal 05 september 2013 jam 10 wib.

  

Sugeng Sugiharto. 2009. Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam2. Jalan Dr. Supomo 23 Solo. PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. hlm 1-6.

  3. Kepribadian Nabi Muhammad saw a.

  Nabi Muhammad saw. Sebagai rahmat bagi seluruh alam.

  b.

  Sifat-sifat mulia Nabi Muhammad saw.

  c.

  Kepribadian Nabi muhammad saw terhadap sesama.

  d.

  Kepedulian Nabi Muhammad saw terhadap alam sekitar.

  4. Hijrah dan Dakwah ke Taif a.

  Kota taif.

  b.

  Hijrah dan dakwah Nabi Muhammad saw ke taif.

  c.

  Kembali ke mekah.

  5. Isra’ Mikraj a.

  Peristiwa Isra’ Mikraj.

  b.

  Kejadian-kejadian dalam Isra’ Mikraj.

  c.

  Tanggapan masyarakat mekah terhadap peristiwa Isra’ Mikraj.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan Penelitian.

  Dilihat dari data yang dianalisa, jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh kelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara

  13 13 menyeluruh . Penelitian jenis ini bertujuan untuk memperbaiki dan

Dr.H.M. Basrowi, M.Pd, Dr. Suwandi, M.Si. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bogor. Ghalia Indonesia. hlm 25. meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu.

  2. Subjek Penelitian a.

  Guru Penelitian ini proses perancangannya dibuat oleh peneliti dan di jalankan oleh guru kelas IV MI Sranten Karanggede Boyolali sebagai kolaborator.

  b.

  Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Sranten

  Karanggede Boyolali Tahun 2012/2013, yang berjumlah 16 orang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

  3. Langkah – langkah (siklus) Penelitian a.

   Siklus Pertama

  1) Rencana, rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut: a)

  Guru sebagai pelaksana (kolaburator) mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

  b) Pengembangan alat peraga, alat pembantu, atau media pembelajaran yang menunjukkan pembantukan SKKD dalam rangka implementasi PTK.

c) Mengembangkan lembar kerja siswa (LKS).

  d) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

  e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.

  2) Tindakan. Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.

  3) Observasi. Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan, penggunaan pedoman atau instrumen yang telah disiapkan sebelumnya perlu diungkap dengan.

  4) Refreksi. Refreksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus kedua

  1) Perencanaan

  Bersama peneliti hasil refreksi pada siklus pertama, guru sebagai pelaksana membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam standar isi (SI)

  2) Tindakan

  Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil siklus pertama.

  3) Observasi

  Guru dan peneliti, mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

  4) Refleksi

  Guru dan peneliti melakukan refrensi perhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP bedasarkan SKKD untuk siklus ketiga.

c. Siklus ketiga

  1) Rencana

  Berdasarkan hasil refreksi pada siklus kedua guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam standar isi (SI)

  2) Tindakan

  Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil siklus kedua.

  3) Observasi

  Guru dan peneliti, mengedakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

  4) Refleksi

  Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi 1.

  Tindakan 1.

  Observasi 2.

  Refleksi 3.

  Observasi 4.

  Tindakan 4. Refleksi 3.

  Rencana 2.

  1. Rencana 2.

  Guru dan peneliti melakukan refrensi perhadap pelaksanaan PTK siklus ketiga dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang diteliti

  14 Prof. Dr.H.E. Mulyasa, M.Pd. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung . PT Remaja Rosdakarya. hlm 71-72. 15 Prof. Dr.H.E. Mulyasa, M.Pd. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. hlm 73.

  Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

  15 Siklus II Siklus II Siklus I 4.

  

Garmba 1.1

  Untuk lebih jelasnya, siklus PTK tersebut diuraikan sebagai berikut:

  14 .

  Rencana a.

  Pedoman pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengetahui prestasi belajar dengan menggunakan metode

  Think-Pair-Share (TPS) dalam mengikuti pelajaran SKI. Adapun

  daftar diamati sebagai mana tergambar dalam tabel berikut: Tabel 1.2 b.

  Tes Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi kepribadian Nabi Muhammad SAW yang dipilih dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen, dan lembar hasil tes.

  Analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa

  16

  Kegiatan Hasil Hasil yang mendukung Hal yang menghambat Rencana perbaikan

  B C K

5. Analisis data

16 Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta. DIVA Press. hlm 85 .

  Dalammembuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Persentase F = frekuensi N= jumlah seeluruh siswa H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagian awal meliputi : Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persenbahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti meliputi :

  BAB I Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, defisini operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II Kajian pustaka menjelaskan tentang, Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), prestasi belajar, pelajaran SKI.

  BAB III Pelaksanaan tindakan, terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, sejarah dan letak geografis, keadaan guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, sarana dan prasarana dan pelaksanaan penelitian.

  BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan per siklus. BAB V Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran

  17 Cooperative dalam bahasa inggris artinya kerjasama. Pembelajaran

  kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan merargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.Cara belajar kooperatif jarang sekali menggantikan pelajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih seringnya menggantikan pengaturan tempat duduk yang individual, cara belajar individual, dan dorongan yang individual. Apabila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok telah

  18 menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan.

  Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masalah belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tugas- tugas atau laporan kelompok tertentu.

  B. 17 TPS (Think Pair Share)

Dra. Sigit Bagaskara dan Drs. Mulyanto. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Inggris 900M. Solo.

18 Penerbit CV, Kharisma. hlm 90.

  Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning. Bandung. Penerbit Nusa Media PO Box 137 Ujungberung. hlm 4.

  Model Pembelajaran Think Pair and Share mempunyai beberapa

  19

  komponen, yaitu: 1.

  Think (berfikir) Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berfikir sendiri mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berfikir menurut siswa untuk lebih tekun belajar dan aktif mencari refrensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan guru.

  2. Pair (berpasangan) Setelah diawali dengan berfikir, siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pemikirannya berpasangan. Tahap diskusi merupakan tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa guna memperdalam penetahuan mereka. Diskusi dapat mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

8 69 56

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT)

0 10 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 1 WAYHALOM TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 67

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 41

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN PADANG MANIS PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 55

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SEJARAH DENGAN PENGGUNAAN MODUL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK, PAIR AND SHARE)

0 0 19