PADA KELAS V SDN SUSUKAN 03 KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20092010 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN

MELALUI METODE

  I N D E X C A R D M A T C H

PADA KELAS V SDN SUSUKAN 03 KECAMATAN UNGARAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2009/2010

SKRIPSI

  

D iajukan untuk M em peroleh G elar

Sarjana Pendidikan Islam

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Ulfah Rahmawati

  NIM : 11106052 Jurusan : Tarbiyah ___

  Progrm Stidi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN

  MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA KELAS V SDN SUSUKAN 03 KEC.UNGARAN KAB.

  SEMARANG TAHUN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

DEPARTEMEN AGAMA

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  JL Tentara pelajar 02 Telp. 323706,323433 Fax.323433 Kode Pos 5072 Salatiga http//: E-mail: akademik(a)salatlea.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara ULFAH RAHMAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa

  11106052

yang berjudul ‘ PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL - QUR’AN MELALUI

METODE

  INDEX CARD MATCH PADA KELAS V SDN SUSUKAN 03

KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009/2010” .

telah dimunaq asahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada Selasa, 31 Agustus 2010 dan telah

diterima sebe gai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana

Pendidikan Isi im ( S.Pd.I).

  Salatiga, 21 Ramadhan 1431 H.

  31 Agustus 2010 M.

Panitia Ujian

K^tfa Sidang Sekretaris Sidang

  Dr. Ima n Sutomo. M. Ag X l P.1958)827198303 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya y£ng bertanda tangan di bawah ini: Nama Ulfah Rahmawati NIM 11106052 Jurusan Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatikan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya se tdiri, bukan jiblakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang k in yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilm ah.

  Salatiga, Yang menyatakan M O T T O DAN PERSEM B A H A N M O T TO :

  ‘L a & j £ )) j a

  II j j a

  Jlrtinya:

“Se5ai((-6ai(^ orang di antara l{aCian adafati yang mempefajari JlC-Qu/an dan l^emudian

mengaji iya fepada yang fain (Jf.R,(Bukhari).

  PERSEMBAHAN *

  

KATA PENGANTAR

Assalam u’alaikum Wr. Wb

  S igala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada hamba-hambanya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada h abi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia menuju jalan

  Alhamdulillah, dengan rasa syukur penulis skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Melalui Metode Index Card Match pada Siswa Kelas V di SDN Susukan 03 Kec. Ungaran Kab. Semarang Tahun 2009/2010” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu guna memperoleh gela.* saijana pendidikan agama islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

  (STAIN) Salatiga. Kami haturkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya skripsi ini.

  5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan m Dtivasi.

  6. Y.h. Ibu Sri Hanati, selaku kepala SDN Susukan 03 yang telah msmberikan bantuan dan ijin untuk melakukan penelitian.

  7. Y h. Ibu Zuhriyah, selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SDN Susukan 03 yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

  8. Siswa-siswi SDN Susukan 03, yang telah membantu peneliti m myelesaikan laporan penelitian ini.

  Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu per uiis harapkan.

  Wassalamu 'aluikum Wr. Wh

  Peneliti

  

ABSTRAK

7 R

  ahmawati, Ulfah. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Melalui Metode

  Index Card Match pada Kelas V SDN Susukan 03, Kecamatan

  Ungaran, Kabupaten Semarang. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam . Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.

  Kata kunci: Belajar Al-Qur’an, hasil belajar, metode Index Card Match, siswa.

  Per elitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar AI-Qur’an siswa kelas V di SDN Susukan 03. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan

  

perhatian dalam pembelajaran Al-Q ur’an siswa kelas V SD N Susukan 03 j (2)

  Apakah netode Index Card Match dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaian Al-Qur’an? (3) Apakah metode Index Card Match dapat Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Al-Qur’an?

  Un:uk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini dirancang sebagai siatu penelitian tindakan Action Research kegiatan dan pengamatan, refleksi dan perbaikan. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi. Penelitian dilakukan dengan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

  Berdasarkan hasil nilai tes sumatif semester 11 diketahui terdapat ketidaktun asan belajar Al-Qur’an sehingga perlu dilaksanakan suatu tindakan drlam beituk siklus. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pencapaian ketuntasan yaitu siklus I (48,14%), siklus II (70,37%), siklus III (85,7%). Selain itu meningkatnya perhatian dan motivasi siswa melalui hasil observasi di siklus I (14,2%), s klus II (42,8%), siklus III (85,7%) yang menunjukan bahwa penerapan metode index card match dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar Al- JUDUL DAFTAR

  1ST i Persetujua D Pembimbing ii

  Pengesaha i Kelulusan iii

  Pemyataa Keaslian Tulisan iv

  MOTTO AN PERSEMBAHAN v

  KATA PENGANTAR vi

  ABSTRA L vii

  DAFTAR ISI X DAFTAR fTABEL xiii

  DAFTAR GAMBAR xiii

  DAFTAR LAMPIRAN xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Masalah

  1 BAB II KAJIAN PU STAKA A. Teori Pembelajaran

  1. Belajar Mengajar

  16

  2. Pembelajaran Al-Qur’an

  20

  3. Metode Index Card Match

  23 B. Perhatian

  1. Pengertian Perhatian

  26

  2. Macam-macam Perhatian

  26

  3. Hal-hal yang Menarik Perhatian

  27 C. Motivasi Belajar

  28

  1. Pengertian Motivasi Belajar

  28

  2. Jenis-jenis Motivasi Belajar

  29

  3. Peranan Motivasi dalam Belajar Mengajar

  30

  4. Teknik-teknik Motivasi

  32 D. Penggunaan Metode Indek Card Match dalam B. Pelaksanaan Penelitian

  

  

  

  

   BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Perhatian dan Motivasi Siswa Selama Penelitian Tindakan

  60

  

   BAB V PENUTUP

  

  

   Daftar Pustaka Lam|iran-lampiran

  Riwayat Ilidup

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  4.1 Perbandingan Observasi Keaktifan Siswa Antar Siklus 61

  

  

  

  

  

  

  

  13 TaMi

  

  

  1. Tabe

  9. Tabel

  2. Tabel

  3. Tabel

  4. Tabel

  5. Tabel

  6. Tabe

  7. Tabe 8. tabe

  10. Tabel

  

  11. Tabel

  12. Tabil

  

  

  

  

  

  4,S llrtH 1 Tc* •srmlab Tind'A ^n S'Mus 'f!

  I B A B I

  

PE N D A H U L U A N

A. Latar liclakang Masalah

  M asalah pokok pendidikan di Indonesia saat ini masih berkisar pada soal j ememlaan kesempatan, relevansi, kualitas, efisiensi dan et'ektilitas pendicikan. Sesuai dengan maslah pokok tersebut serta memperhatikan isu dan tentangan masa kini dan kecenderungan di masa depan, maka dalam rangkt. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengatasi persorlan dan menghadapi tentangan itu, perlu diciptakan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dan kapasitas siswa secara optimal (Nurdin, 2005:1).

  Salah satu indikasi terjadinya peningkatan kualitas pendidikan dapat diliha dari adanya peningkatan'prestasi akademik/hasi! belajar siswa secara keseh.han, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan

  2

  k eir ampuan tinggi juga belum memperoleh layanan pembelajaran yang optimal dalam pembelajaran konvensional (Como dan Snow 1986) (Nurdin, 2005:4).

  Hasil penelitian Dwi Nugroho Hidayanto (1998) sebagaimana dikutip olel Nurdin (2005 : 8) menemukan “fenomena rendahnya mutu pembelajaran disebabkan oleh sikap spekulatif dan intuitif guru dalam memilih metode dan stra a pembelajaran”. Karena itu ia menyatakan “bahwa peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas pembelajaran, dan pen ngkatan pengetahuan tentang merancang metode-metode pembelajaran yan > lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik”. Hal ini menunjukan bahwa usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah permasalahan yang sederhana, tetapi merupakan persoalan yang kompleks dan saling berkaitan dengan kualitas pembelajaran serta mutu guru.

  Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pembelajaran di ! %

  3

  sikep dan perilaku sebagai dampak dari perubahan pengetahuan dan pengalamanya itu.

  Daya dukung pehstarian baca Al-Qur’an terkondisi oleh perioritas mer genal Al-Qur’an pada anak-anak sejak dini mendahului pembelajaran Iainya. Disiplin menanamkan nilai-nilai Qur’ani dalam keluarga sehingga mer gaji seolah menyatu gerak dengan tumbuh kembang anak.

  Allah swt berfirman: Dastr. kandu:

  9*0 > •9*0 <

  Ailinya: “yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya" (Q.S. Al-Alaq: 4-5).

  Al-Qur’an sebagai salah-satu mata pelajaran agama Islam di Sekolah , yang memiliki karakter membaca, men terjemahkan dan menerapkan isi ngannya, perlu disampaikan dengan metode yang sedemikian rupa agar

  5 Untuk penulis sebagai pelaku langsung berhadapan dengan peserta

  didik mencoba menerapkan metode index card match dalam proses pembe ajaran Al-Qur’an guna meningkatkan hasil belajar siswa. rlisyam Zaini mengatakan: ini adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. (Zaini, 2007 :64) berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul ‘Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an melalui Metode Index Card

  M atch Pada Siswa Kelas V SDN Susukan 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semar; ing”.

B. Rumutan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Ap ikah Metode Index Card Match dapat meningkatkan perhatian dalam

  6 an Penelitian

C. Tuju

  B erdasarkan atas perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dica ai melalui penyusun penelitian ini adalah:

  1. 1

  ntuk mengetahui peningkatan perhatian siswa kelas V SDN Susukan 03 Kec Ungaran Kab Semarang dalam pembelajaran Al-Qur’an melalui * ir etode Index Card Match.

  2. U ttuk mengetahui peningkatan motivasi dalam pembelajaran Al-Quran da siswa kelas V SDN Susukan 03 Ungaran dalam pembelajaran Al-

  Pi lr'an melalui metode Index Card Match.

  3. U ituk mengetahui pcuingkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Al- mm pada siswa kelas V SDN Susukan 03 Ungaran dalam pembelajaran

  Q' Al -Qur’an melalui metode Index Card Match.

D. Hipot;sis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  7

E. Manf lat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Penggunaan metode Index Card Match dapat membantu siswa di Jam memperoleh kemampuan dan keterampilan melatadzkan Al-Qur’an yaijg berupa kemampuan lisan dan tulisan meningkatkan hasil berupa kemampuan lisan dan tulisan meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

  2. M uifaat FYaktis

  a. Bagi Siswa Memberikan satu solusi dalam upaya meningkatkan hasil belajar Al-

  Qur’an khususnya di tingkat Sekolah Dasar melalui penggunaan metode Index Card Match sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penguasaan materi Al-Qur’an.

  b. Bagi Guru Memberikan salah satu alternative metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur'an di tingkat Sekolah Dasar

  8 F. D efinisi Operasional

  I II sil Melagu Yaitu semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang ni ai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek in! bisa berupa efek yang sengaja dirancang, karena itu merupakan efek

  >ang diinginkan dan bisa juga berupa efek nyata sebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu (B.Uno, 2009 : 137).

  2. Al Qur’an Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

  Muhammad SAW secara nuitawatir yang tertulis dalam bentuk mushaf dau membacanya dihitung ibadah. Dan pendapat diatas maka sebagai un at Islam mempunyai kewajiban untuk mempelajarinya selain membaca Al-Qur'an merupakan ibadah juga sebagai pedoman hidup agar mendapat keselamatan di dunia maupun di akhirat (Ammllah, 2008 : l).

  J. Metode Index card mau n

  9

  diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh n enciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi dan perkembangan profesional.

  Rancangan yang hendak diterapkan dalam penelitian adalah dengan manberikan suatu tindakan yang bertujuan untuk mengubah kondisi dan situasi agar sesuai dengan harapan penelitian melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta tindakan dalam situasi kelas untuk meningkatkan peialaran, ketrampilan dan kemampuan dalam pelaksanaan praktik pendidikan sesuai bidang yang diteliti.

  Keseluruhan dalam tindakan dilakukan dalam prosedur tahapan yang saling berkesinambungan yang semuanya melalui perencanaan, peliksaan, observasi dan evaluasi yang terus berlanjut sampai dengan tercapainya tujuan dan jika dirasakan telah sesuai dengan kebutuhan.

  Dalam penelitian guru bertindak sebagai peneliti, karena guru sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas. Tujuan utama

  10

  p enelitian, bulan januari untuk pelaksanaan tindakan kelas, dan bulan Februari untuk menganalisa data dan penyusunan laporan penelitian. Untuk mempermudah penyusunan penelitian maka dapat dibuat time

  schedule sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

  Bulan Mo Kegiatan

  Desember Januari Februari

  X X X X X X

  1 Penyusunan Proposal Penelitian

  X X X X X X X

  2. Penyusunan Instrument

  X X X X X X

  3. Pelaksanaan Tindakan Kelas

  X X X X X

  4. Menganalisa Data Penelitian

  X X X X X X

  Penyusunan Laporan Penelitian 5.

  2. Sutjek Penelitian

  11 Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian tindakan kelas

3. Lnngkah-langkah/Siklus Penelitian

  yting terdiri atas tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan observasi, dan refleksi Adapun prosedur umum yang merupakan perwujudan langkah d? lain penelitian tindakan kelas menggunakan model daur ulang/siklus yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono, 2006:74)

  ' bid ang studi dan pengambilan nilai tes. Ha! ini dikarenakan materi dalam penggunaan metode Index Card Match masih terkait dengan materi yang sama dan juga dikarenakan cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran cenderung menggunakan metode yang sama dari materi pelajaran satu ke materi berikutnya sehingga hasil yang diperoleh akan sama.

  2. Menentukan bentuk solusi pemecahan masalah berupa pemanfaatan metode Index Card Match dalam pembelajaran Al- Qur’an.

  lembar kerja siswa (LK.S). handout yang didalamnya digunakan metode Index ( 'ard Match.

  • 1 Membuat lembar observasi untuk kinerja siswa

  % 5. Menyusun alat evaluasi (tes).

  12

3. Menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

  13

4. Instrumen Penelitian

  Ins trumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan melengkapi analisis dan pelaksanaan tindakan dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya pembagian instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: a Instrumen pelaksanaan penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan persiklus. b Instrumen untuk mengumpulkan data

  Instrumen yang diperlukan dalam pengumpulan data antara lain adalah lembar observasi, dan lembar hasil penilaian, c. Instrumen untuk analisis data

  Instrumen untuk analisis hasil penelitian adalah tabel hasil penilaian dan data hasil observasi.

  5. Pt ngumpulan Data

  a. Teknik Pengumpulan Data

  14

  6. A ralisiS Data Analisis data dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif yaitu merupakan pembahasan hasil pengumpulan data setiap siklus nujupun dengan membandingkan hasil pengumpulan data antara siklus. Di ta yang diperoleh dibandingkan berdasarkan pada kriteria yang tehih ditetapkan pada waktu penyusunan desain.

  Apabila data yang diperoleh dalam satu siklus belmu memenuhi tujoan penelitian maka dilakukan pendalaman terhadap metode atau pelaksanaan pada siklus berikutnya (Arikimto, 2002: 146). Observasi dikikukan dengan analisa deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

H. Sistem itika Penulisan

  Dalam upaya mituk memudahkan memahami penulisan laporan penelitian ini maka laporan penelitian ini disusun dalam sistematika penulisan

  15 Bagian Inti yang meliputi bab-bab penulisan yang terdiri dari:

  BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, tujuan peneliian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional atau istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka yang terdiri dari: teori pembelajaran, perhatian, motivasi belajar, penggunaan metode buiex Card Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  BAB 1 1 Pelaksanaan Penelitian terdiri dari: pelaksanaan siklus I, pelaksanaan siklus 'I, pelaksanaan siklus III. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari perhatian dan motivasi siswa, peningkatan hasil belajar Al-Qur’an, dan pembahasan hasil pembelajaran persiklus.

  BAB V Penutup, kesimpulan dan saran. Bagian akhir laporan penelitian yang meliputi: Patlar Pustaka, lampinn-lampiran dan riwayat hidup penulis.

BAB II K A JIA N PU STAKA A. Teori Pembelajaran I. Belajar Mengajar Pertama, belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau

  direncanakan oleh pembelajaran sendiri dalam bentuk suatu aktivitas :ertentu. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu kegiatan belajar likatakan semakin baik, bila mana intensitas keaktifan jasmaniah inaupun mental seseorang semakin tinggi.

  Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya., lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau cbjek-objek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman- l'L'iigalamnn atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru

  17

  laku. Perubahan tingkah laku baik itu perubahan yang berkaitan dengan Faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa ada dua macam, yaitu faktor Internal dan Eksternal, t. Faktor Internal

  Persoalan intern pembelajaran berkaitan dengan kepribadian siswa, baik fisik maupun mental, antara lain sebagai berikut: 1) Ciri khas/karakteristik siswa

  Pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

  2) Sikap terhadap belajar Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk berbuat. Sikap sesungguhnya berbeda dengan perbuatan, karena perbuatan merupakan implementasi atau wujud nyata dari sikap. 3) Motivasi belajar

  18 pgsan

  5 ) . M engolah bahan ajar Mengolah bahan ajar dapat diartikan sebagai proses berfikir seseorang untuk mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga menjadi bermakna. 6) Menggali hasil belajar

  Bagi guru dan siswa sangat penting memperhatikan proses penerimaan pesan dengan sebaik-baiknya terutama melalui pemusatan perhatian secara optimal. 7) Rasa percaya diri

  Rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang sangat berpengaruh tarhadap aktivitas tisik dan mental dalam proses pembelajaran. 8) Kebiasaan belajar

  Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan

  19

  1) . Faktor guru Dalam proses pembelajaran, kehadiran guru masih menempati posisi penting, meskipun di tengah pesatnya kemajuan teknologi yang merambah ke dunia pendidikan. Parkey (1998:3), mengungkapkan bahwa guru tidak hanya sebagai guru di depan kelas, akan tetapi juga sebagai bagian dari organisasi yang turut serta menentukan kemajuan sekolah bahkan di masyarakat.

  2) Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya)

  Dalam kajian sosiologis, sekolah merupakan sistem sosial dimana

  setiap orang yang ada di dalamnya terikat oleh norma-norma dan aturan-aturan sekolah yang disepakati sebagai pedoman untuk mewujudkan ketertiban pada lembaga pendidikan tersebut. Lingkungan sekolah dapat memberikan pengaruh positif dan negatif pada siswa.

  3) Kurikulum sekolah

  20

  p enting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa (Aunurrahman, 2009: 178-95).

  2. Pembelajaran Al-Qur'an Al-Qur’an adalah knlamullah yang diturunkan Allah swt kepada

  Nabi Muhammad saw, disampaikan secara mutawatir. bernilai ibadah bagi umat Muslim yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008: 1).

  Sebagian Ulama’ berpendapat bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah wajiP, sebab Al-Qur’an adalah pedoman paling pokok bagi setiap muslim. Rasulullah saw telah menganjurkan kita untuk mempelajari dan mengajarkan Ai-Qur’an kepada orang lain.

  j £ l j i i l f k j £y* f&JP*

  Artinya: “Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an

  21 P ada tahap dasar, yang paling tepat adalah belajar membaca AJ-

  Qur’an sejak usia dini. Sebab pada usia-usia yang masih belia daya ingat seorang anak masih kuat. Selain itu, karakter anak masih relatif lunak untuk dibcntuk dan faktor orang tua atau guru cukup dominan untuk membentuk karakter mereka (Amrullali, 2008: 60-70).

  Kunci-kunci Pembelajaran AI-Qur’an pada Anak berdasarkan riset Nunu A. Hamijaya dan Nunung K. Rukmana setidaknya ada sembilan kunci pembelajaran Al-Qur’an pada anak yang dapat dipraktikkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk permainan sebagai Derikut:

  a. Kunci pertama: Membaca Membaca adalah kunci pertama dasar pembelajaran Al-Qur’an pada

  • anak. Ajaklah anak-anak membaca ayat demi ayat, termasuk teks dan tetjemahanya. Pilihlah ayat-ayat yang arti terjemahanya merangsang minat dun keingintahuan anak-anak dirangsang untuk berani

  22

  d Kunci keempat: Tanya jawab Kegiatan tanya jawab termasuk yang paling mudah dilakukan dan dapat menjadi dialog pembuka.

  e. Kunci kelima: Menjelaskan Kegiatan menjelaskan merupakan hal yang tidak mungkin dihindari.

  Menjelaskan berarti memberi keterangan berupa konsep, proses, sebab-akibat maupun cara atau prosedur.

  Kunci keenam: Mengamati Mengamati diri sendiri dan lingkungan, baik sosial maupun alam semesta, merupakan kegiatan yang dianjurkan bagi anak dalam memahami Al-Qur’an. Kunci ketujuh: Menginderai

  g- Kita dibekali Allah dengan panca indera untuk melakukan berbagai aktivitas. Panca indera ini digerakkan oleh pikiran, perasaan dan intuisi diri kita masing-masing.

  23 berfikir dan merasakan sesuatu dapat dilakukan bersama anak-anak tatkala belajar memahami ayat-ayat Al-Qur’yn (Rukmana, 2004: 44- 54).

3. Mi :tode Index Card Match

  Kata Index Card Martch secara bahasa berarti pencocokan kartu indeks. Hisyam Zaini dalam bukunya “Strategi Pembelajaran Aktif’ mengemukakan bahwa Index Card Match adalah strategi yang cukup mtnyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah ditcrikan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, 2007: 69).

  Kesulitan utama pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di lingkungan pendidikan formal adalah kurang tercapainya tujuan

  24 M asalah kurikulum pengajarnnpun seringkali menjadi faktor

  suatu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum mata pelajaran M-Qur’ an cenderung peserta didik hanya menghafal dan menerjemah, •cegiatan tersebut membosankan siswa.

  Metode Index Card Match secara umum diartikan sebagai cara nenyajikan materi Al-Qur’an melalui bentuk permainan pencocokan cartu indeks. Dalam buku Active Learning, menurut Melvin L. Silbermen jahwa metode ini merupakan salah satu cara yang pasti untuk membuat

  I embelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang lelah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam

  I ikiran, karena pembahasannya kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak (Silberman, 2004: 268).

  25

  4. M enumbuhkan rasa cinta dan menyenangi Al-Qur’an dan bahasa Arab sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.

  Adapun beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam metode

  Index Card Match

  yaitu:

  1. Mempersiapkan materi Al-Qur’an dengan matang dan menetapkan topik yang akan disajikan melaini (*enyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. !. Materi Al-Qur'an disesuaikan dengan taraf perkembangun dan kemampuan anak didik.

  . Memf>ersiapkan alat peraga berupa kartu indeks sesuai jumlah siswa yang berupa jawaban yang sesuai materi.

  4 . Guru handaknya menjelaskan prosedur permainan kartu yang akan dibagikan pada siswa.

  5 Guru mengocok semua kartu sehingga tercampur antara soal dan

  26 B. P er 1.

  Mengakhiri pertemuan pengajaran dengan memberi dorongan dan semangat siswa untuk giat belajar sebagai upaya memotivasi siswa. latian 'cngcrtian Perhatian

  Para ahli psikologi mendefinisikan perhatian menjadi dua macam, 2 . i. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek (lihat Stem, 1950: 653, uan Bigot, 1950: 163).

  ). Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.

  Macam-macam Perhatian i . Atas dasar intensitasnya Yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengahiman batin, maka dibedakan menjadi:

  27 b.

  Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi: (1) Perhatian spontan (perhatian tak sekehendak, perhatian tak disengaja).

  (2) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif). Perhatian jenis pertama timbul begitu saja, tanpa usaha, tanpa sengaja, sedangkan perhatian jenis yang kedua timbul karena usaha

  • dengan kehendak.

  c. Atas dasar luasnya objek yang dikenal perhatian, perhatian dibedakan menjadi: (1) Perhatian terpencar (distributif), dan (2) Perhatian terpusat (kosentratif).

  Perhatian teipcnear pada suntu saat dapat tertuju kepada bermacam- macam objek. Perhatian yang berpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

  29

  h arus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu (purwanto, 2003:72).

  Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam individu ke bentuk aktivitas ryata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi mengandung uga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengalahkan dan menopang k om r t ngkah laku manusia.

  2. J':nis-jenis Motivasi Belajar pada Siswa Sekolah Dasar Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat. Para tli ilmu jiwa mempunyai perbedaan pendapat tentang tingkat kekuatan rrsebut. Perbedaan pendapat tersebut pada umumnya didasarkan pada penelitian tentang perilaku belajar pada hewan. Meskipun berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi umumnya sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer

  30

  l>erpikfr, merasa, kemudian bertindak. Perilaku juga terpengaruh oleh tmosi-emosi yang menunjukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang.

  Kcgoncangan tersebut disertai proses jasmani, perilaku dan kesadaran. Feri laku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan yang dipercaya tersebut adakalanya didasaikan akal maupun tidak didasarkan akal sehat adan terpengaruh oleh kebiasaan dan k;mauan. Kebiasaan adalah tindakan mencapai tujuan secara kuat

  (Sumadi Suryabrata dalam Dimyati dan Mudjiono) (Mudjiono, 2006: 86- 91).

  Berdasarkan jenis-jenis motivasi tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan m injadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.

  3. Pe*anan Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang

  31

  b elajar sesuatu. Dengan perkataan lain, motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar.

  Untuk seorang guru perlu memahami suasana itu, agar dapat membantu siswanya dalam memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada dalam lingkunagn siswa sebagai bahan penguat belajar. Hal itu tidak cukup dengan memberitahukan sumber-sumber yang harus dipelajari melainkan lebih penting adalah mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apapun yang berbeda paling dekat dengan siswa di lingkungannya. b Memperjelas tujuan belajar

  Peran motivasi dalam mempeijelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya adalah sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagian anak.

  32

  4. " eknik-teknik Motivasi dalam Pembelajaran Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalm pembelajaran sebagai berikut:

  1) Pernyataan pembelajaran secara verbal Pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar siswa merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kepada hasil belajar yang baik.

  2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan pengetahuan a tas. hasil pekeijaan merupakan cara untuk meningkatan motivasi belajar siswa. 3) Menimbulkan rasa ingin tahu

  Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, menemukan suatu

  5) M enjadi tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa Hal ini memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar yang memungkinkan siswa bersemangat untuk belajar selanjutnya. 6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. Sesuatu yang telah dikenal siswa dapat diterima dan diingat lebih mudah sebagai wahana untuk menjelaskan. 7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.

  8) Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya.

  9) Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya untuk menerapkan sesuatu.

  10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran di depan umum.

  33

  34 Guru s eyogyanya memahami secara tepat bilamana dia harus

  menggunakan berbagai manifestasi kewibawaannya pada siswa untuk meningkatkan motif belajarnya.

  14) Mcmperpadukan motif-motif yang kuat Seorang siswa giat belajar mungkin karena latar belakang motif berprestasi sebagai motif yang kuat. Apabila motif-motif kuat dipadukan maka siswa memperoleh penguatan motif dan kemauan untuk belajarpun bertambah besar, sampai mencapai keberhasilan tinggi. 15) Mempetjelas tujuan belajar yang akan dicapai

  Makin jelas tujuan yang akan dicapai, maka terarah upaya untuk mencapainya.

  16) Menumiskan tujuan-tujuan sementara Tujuan belajar merupakan rumusan yang sangat luas dan jauh untuk dicapai. Agar upaya mencapai tujuan itu lebih terarah,

  35

  b elajar yang telah baik, maupun untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan. 18) Membuat suasana persaingan yang sehat diantara siswa, suasana ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain.

  19) Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri Persaingan seperti ini dilakukan dengan memberikan tugas dalam berbagai kegiatan yang harus dilakukan sendiri. Dengan demikian siswa akan dapat membandingkan keberhasilanya dalam melakukan berbagai tugas.

  20) Memberikan contoh yang positif Banyak guru yang mempunyai kebiasaan untuk membebankan pekerjaan kepada murid tanpa kontrol, dan guru meninggalkan kelas untuk melaksanakan pekerjaan lain. Scyogyanya guru mengkontrol dan membimbing siswa mengetjakan tugas serta

  36 Hasil belajar menurut Gagne adalah kapasitas terukur dari perubahan

  individu yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya mel ilui perlakuan pengajaran tertentu.

  ' Keller menyebutkan bahwa hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di biwah kondisi yang berbeda. Efek ini bisa berupa efek yang disengaja dirancang. Oleh karena itu ia merupakan efek yang diinginkan dan bisa juga efek nyata sebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu.

  Menurut Dengeng bahwa hasil belajar mengikuti pelajaran tertentu yang harus dikaitkan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (B. U no, 2009: 137-139).

  Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengj amaan metode pengajaran tertentu.

  Hasil pembelajaran adalah aspek keefektifan pengajaran yakni (1)

  37 Fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara

  pem jliharaan dan peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu guru harus dapa

  1. J Menggairahkan Peserta Didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari, guru harus menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Guru harus selalu memberikan cpada anak didik cukup banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan d lakukan. Guru harus memelihara minat anak didik dalam belajar yaitu lengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek aspek yang lain pelajaran dalam situasi belajar. Discovery learning

  c n metode sumbang saran (Brain Storming) memberikan kebebasan

  : macam ini. Untuk dapat meningkatkan kegairahan peserta didik guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai di posisi awal se' ap pesera didiknya.

  [i mberikan Harapan Realistis d ki

  di

  se

2. Mi

  38 4.

  H arapan yang diberikan tentu saja teijangkau dan dengan pertimbangan yang matang. Harapan yang tidak realistis adalah cebohongan dan itu yang tidak disenangi oleh peserta didik.

  3. Memberikan Intensif Bila peserta didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada peserta didik (dapat berupa pujian, angka 3

  'ang baik dan sebagainya) keberhasilanya sehingga peserta didik t;rdorong untuk melakukan usaha yang lebih lanjut guna mencapai tijuan-tujuan pengajaran. Bentuk-bentuk motivasi belajar seperti hadiah, pujian atau memberikan angka merupakan motivasi ekstrinsik. Intensif y mg demikian diakui keampuhannya untuk membangkitkan motivasi secara signifikan.

  Mengarahkan perilaku peserta didik Mengarahkan perilaku peserta didik adalah tugas guru. Disini kepada guru dituntut untuk memberikan respon terhadap peserta didik

  39

  hu kuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik.

  Berkaitan dengan upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar jeserta didik, sebenarnya tidak ada langkah-langkah atau prosedur yang standar. Berikut ini terdapat beberapa prinsip dan prosedur yang perlu inendapat perhatian agar tercapai perbaikan dalam hasil belajar.

  Peserta didik ingin bekerja dan akan bekerja keras. Peserta didik lerrninat terhadap sesuatu. Ini berarti bahwa hasil belajar akan lebih baik jika peserta didik dibangkitkan minatnya antara lain dengan cara membangkitkan kebutuhan pada diri peserta didik, pengalaman- pengalaman yang ingin ditanamkan pada peserta didik hendaklah c isadari oleh pengalaman-pengalaman yang sudah dimiliki, memberikan kesempatan berpartisipasi untuk mencapai hasil yang baik atau yang ciinginkan. Tugas-tugas haruslah disesuaikan dengan tingkat kesanggupan peserta didik dan menggunakan alat-alat peraga dan

  40

  huku man. Kendatipun demikian adakalanya beberapa jenis hukuman dapat digunakan. Memanfaatkan cita-cita, sikap-sikap dan rasa ingin tahu jeserta didik. Pada umumnya ada masa pra-adolesen dan adolesen jeserta didik memiliki cita-cita yang tinggi dan sering memberikan icspon dalam bentuk kerja sama, permainan, kerajinan dan sebagainya.

  Rasa ingin ;ahu peserta didik merupakan motivator berharga dan jika guru mampu mcmhiinikitkan rasa ingin tahu peserta didik dorongan tjrsebut akan menghasilkan usaha-usaha yang menakjubkan.

  Suasana yang menggembirakan dari kelas yang menyenangkan akan mendorong partisipasi peserta didik sehingga proses pengajaran akan berlangsung baik, peserta didik akan menyenangi sekolah. Dan jika pjserta didik sedang menyenangi sekolah maka hasil belajar akan meningkatkan. Sekolah yang menyenangkan adalah yang pada sekolah bitnyak tetjadi pengajaran yang baik. Motivasi adalah alat pengajaran, bukan tujuan dan untuk kesempumaanya memerlukan perhatian terhadap

  41 K eseluruhannya akan menyebabkan peningkatan perhatian dan siswa

  termotivasi baik dari dalam diri maupun dari pengaruh keaktifan teman tekelasnyn. Disamping itu dengan upaya guru untuk mengkondisikan kelas dan melaksanakan upaya peningkatan hasil belajar siswa.

  

BAB HI

PK,LAKSANAAN PKNKUTIAN

  D a am pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yakni sebagai berikut:

  1. PTK merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa t alam berbagai tindakan.

  2. Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran dan evaluasi) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (mengunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.

  3. Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis (dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran) (Arikunto, 2000: 72).

  Sehnjutnya dalam bab ini akan diuraikan tentang (a) subjek penelitian dan

  BAB

  V PENUTUP

  A. K esimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada tiga siklus, hasil ptmbahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Metode Index Card Match dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pem belajaran Al - Qur’an sebesar 85,7%.

  2. Penggunaan metode Index Card Match dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran Al - Qur’an sebesar 85,7%.

  3. metode index card macth dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pem jelajaran Al - Qur’an mencapai ketuntasan 85,18%.

  B.

  Saran

  70

3. P

  ei u dilakukan penelitian yang lebih lanjut bagi penggunaan metode per ibelajaran yang lain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam me lerima memahami materi pelajaran khususnya dalam pelajaran Al-

  > Qui an.

  43 Tabel 3.1 StafPengajar SDN Susukan 03

  ’engajar Nama 3uru Kelas 1

  Kori Viantimala, S.Pd {juru Kelas 2

  Sudarwadi, A.Ma

  <

  juru Kelas 3 Tri Sarikasih, S.Pd <juru Kelas 4 Gina Stiawati. M.Pd (Juru Kelas 5 Ahmad Musadat, S.Pd

  ( luru Kelas 6 Sumadi. S.Pd

  ( iuru Olah raga Gunadi, A.Ma

  c uru Agama Zuhriyah,S.Pdi c uru Inggris Endah Lariasih,S.Pd c

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

0 25 257

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

4 20 145

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MELALUI PEMBERIAN HADIAH (REWARD) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 03 PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS ) TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SISWA KELASIV, V DAN VI SDN KENTENG 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2007 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 138

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

0 0 129

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAWENGEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 98

PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 88