PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9

S K R I P S I

  

D iajukan U ntuk

M em peroleh G elar S a rjan a P endidikan Islam

N IM : 121 07 023

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2 OIO

  ii

  

P E R S E T U JU A N P E M B IM B IN G

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama

  NIM Jurusan

  Program Studi Judul Skripsi

  ENDANG WAHYU DARI 121 07 023 Tarbiyah

  Pendidikan Agama Islam PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA

  SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 16 Februari 2010 NIP. 19710219 20003 1 002

  

IV

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara P elajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433 K ode Pos Salatiga 50721 ■ h ttp // w w w .stain salatiaa. ac.id e-mail: akndem ikUilstainsalalieaac. id

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara Endang Wahyu Dari dengan Nomor Induk Mahasiswa

  

12107023 yang berjudul "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-

QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI BUTUH

2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN

  

SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 ” . telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia

  Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Salatiga, 13 Maret 2010_____

  27 Rabiul Awal 1431

  Panitia Ujian Dr. Zakivudin Baidhawv M.A g Winai lo. S.Si M.Pd NIP. 19720521 200501 003 NIP. 197 10526 199903 1 004 l , u . i „ 1 „ 4 1 ^ „ v w 1 0 0 2

  

IV

  D E P A R T E M E N A G A M A R I S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T IG A W e b s i t e : w w w . s t a in s a la t t e a . a c . i d E - m a i l : a d m in is tr a s K c b s ta in s a la tiz a . a c . i d Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721

  Sm

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : ENDANG WAHYU DARI

  NIM : 121 07 023 Jurusan : TARBIYAH Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip ataui dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 05 Maret 2010 Yang Menyatakan,

  Endang Wahyu Dari

  NIM. 121 07 023

  

v

  

M O TTO DAN PERSEM BAHAN

MOTTO

  Ilmu adalah cahaya

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: ❖ Ayah dan Ibundaku tercinta yang dengan seluruh pengorbanan telah mengukir segala asa, cita dan harapan. ❖ Adik-adikku tersayang (Wawan, Tami, Nana, Azka) yang selalu memberiku kekuatan.

  ❖ Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai. ❖ Sahabat seperjuanganku (Iin, Ayu, Tri, Hima, Wiwin,

  Yana, Nani, Lela, Fitri, Novi, Mufli, Reza, Rifa’, Eko, Syaiful, Dayat) tanpa kalian semua, hari-hari takkan indah.

  ❖ Bapak Hirlan, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Butuh 02 yang telah memberikan ijin dan membantu menyelesaikan skripsi ini. ❖ Bapak Irvani, S.Pdl selaku guru agama di SD N Butuh 02 yang selalu memberikan pengarahan dan ilmu. ❖ Semua guru di SD N Butuh 02 (Mulyanto, A.Ma dkk.) yang telah bersedia membantu jalannya penilaian sehingga berjalan dengan lancar. ❖ Tak lupa buat Arz Organizer dan Quinn com atas pengetikan skripsi ini

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar saijana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009”.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN

  2. Bapak Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd. selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

  3. Bapak Jaka Siswanta M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan vu tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah PAI STAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

  6. Bapak Hirlan, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Butuh 2 Kec.

  Tengaran, Kab. Semarang yang telah memberikan izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.

  7. Bapak Irvani, S.Ag. selaku guru agama dan seluruh keluarga besar SD Negeri Butuh 2 yang telah meluangkan waktunya dan melancarkan terselesaikannya skripsi ini.

  8. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per saatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempuman. Oleh karenanya dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

  

viii bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal ‘alamien.

  Salatiga, 05 Maret 2010 Penulis,

  ENDANG WAHYU DARI 121 07 023

  IX

  

ABSTRAK

  ENDANG WAHYU DARI. 121 07 023. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009. Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi PAI STAIN Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd.

  Kata kunci : Kemampuan dan Metode qiro’ati Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya dalam pembelajaran guru masih sering menggunakan metode konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil kurang yang memuaskan. Siswa dapat mencapai prestasi belajar maksimal bila seorang guru tepat dalam menerapkan pembelajaran yang aktif dan mampu meningkatkan perhatian, keaktifan dan motivasi belajar siswa yaitu dengan metode qiro’ati. Dari hal tersebut muncul permasalahan yaitu apakah metode Qiro’ati dapat meningkatkan perhatian, motivasi dan kemampuan belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang Tahun 2009?

  Metode qiro’ati adalah suatu metode atau cara pengucapan lafadz-lafadz Al-Qur'an, berkenaan dengan kebahasaan yang digunakan dalam belajar membaca Al-Qur'an. Dengan kata lain, metode qiro’ati adalah cara/metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur’an sesuai dengan tajwid dan makhorijul huruf yang benar.

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus, dimana tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, obervasi dan refleksi. Indikator yang ditetapkan yaitu nilai ketuntasan belajar siswa > 65, adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang yang terdiri dari 7 siswa dari jumlah keseluruhan 11 siswa.

  Hasil penelitian yang dapat peneliti sajikan adalah sebagai berikut: pada siklus I siswa yang tuntas belajar 1 siswa (14,29%) dan yang tidak tuntas 6 siswa (85,71%). Pada siklus II siswa yang tuntas 4 siswa (57,14%) dengan yang tidak tuntas 3 siswa (42,86%), dan pada siklus III dari 7 siswa dinyatakan telah tuntas

  ( %). 100

  Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa dengan metode qiro’ati siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan perhatian, motivasi dan kemampuan membaca Al-Qur’an.

  

x

  DA FTAR ISI

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   XI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  2. Kemampuan Guru Dalam Mengelola

  

  

   xn

DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

  ■ DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   XIV

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Belajar membaca Al-Qur’an lebih baik jika dilaksanakan sejak kecil agar anak mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, karena daya ingatan anak yang masih bagus maka akan menimbulkan keterbiasaan. Sehingga kemampuan anak dalam membaca Al-Qur'an akan meningkat. Setiap orang Islam yakin bahwa membaca Al-Qur'an saja termasuk amal yang mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Perintah untuk membaca Al-Qur’an juga tertera dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5: Artinya : Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3) Yang mengajar dengan perantaran kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5).

tam yiz

  Seorang anak dikatakan ketika berumur 5-6 tahun, sehingga pada usia itu anak mampu memahami pelajaran membaca Al-Qur'an. Maka ideal anak yang berusia 11-12 tahun mempunyai kemampuan membaca Al-Qur’an karena pada usia itu anak mempunyai daya menghafal yang sangat tinggi, selain itu dengan perkembangan intelegensi anak yang tinggi juga berdampak pada perkembangan bahasa.

  

1

  2 Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat intelegensi, ini

  diperkuat dengan pendapat Lindgren bahwa perkembangan bahasa anak secara cepat pada umumnya mempunyai intelegensi normal atau di atas normal (Yusuf, 2001:121). Adapun dasar dari perkembangan bahasa anak adalah Teori Jean Piaget, berisi penekanan pada aspek kognitif tidak mengenai struktur intelegensi semata tetapi mengenai teori intelegensi (Azwar, 1999:37).

  Kemampuan anak dalam berbahasa dipengaruhi oleh perkembangan intelektual atau kognisinya. Peningkatan kemampuan penguasaan alat berkomunikasi secara lisan dan tertulis terjadi pada anak usia sekolah antara usia 6-7 tahun. Sehingga daya serap anak untuk menghafal mencapai intensitas terbesar dan daya ingatan anak akan bersifat tetap bila anak telah mencapai umur + 4 tahun.

  Berdasarkan pengumpulan data awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2, diperoleh informasi mengenai fakta yang ada. Data riil siswa berkemampuan membaca rendah ditunjukkan dengan nilai ulangan siswa yang masih sangat rendah yaitu:

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan PAI Semester I N o N am a N ila i

  1 W ahyudi E ko Prasetyo

  4

  2 M irza Fuadi

  4

  3 Budi Pram ono

  3

  4 N ovian to

  5

  5 Handoko P angestu 6,5

  6 Hendriati Pangestu

  4

  7 W a w an Setia wan

  3

  3 Pada kenyataanya, banyak sekali masalah yang muncul yaitu

  lingkungan sekolah yang sekaligus area tempat tinggal siswa islam berada di lingkungan non muslim, membuat pengatahuan anak tentang agama kurang khususnya kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an karena tidak adanya kelompok belajar mengaji yang biasanya dilaksanakan di masjid, musola atau rumah warga. Dengan kondisi yang demikian membuat potensi membaca pada diri anak tidak berkembang dan bisa saja menghilangkan minat siswa.

  Selain itu guru masih sering menggunakan metode konvensional yaitu metode terdahulu yang sering digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas, jadi guru tidak mempertimbangkan kesesuaian materi dengan metode terlebih dahulu, melainkan langsung menerapkan pembelajaranya. Maka anak cenderung bosan dengan tidak adanya alat peraga dan metode dari guru. Guru juga kurang menguasai materi yang diajarkan, sehingga membuat pengajaran tidak total sereta pengelolaan kelas yang kurang kondusif membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam belajar

  Berdasarkan analisis masalah diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa yaitu tidak adanya perhatian dan motivasi untuk belajar membaca Al-Qur’an, jumlah jam pengajaran PAI masih kurang. Berdasarkan pengamatan, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 2009 pada siswa kelas V SD N Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang kurang memperhatikan pelajaran PAI materi membaca Al-Qufan. Hal ini, disebabkan kegiatan guru dalam mengajar kurang menarik sehingga cenderung monoton. Selain itu, tidak adanya

  4

  perhatian belajar membaca Al-Qur’an siswa membuat motivasi belajar tidak cenderung meningkat tetapi berkurang, karena perhatian adalah indikator dari motivasi. Sehingga berbagai alternatif penyelesaian masalah yang teijadi dalam proses pembelajaran dapat teratasi.

  Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Ada kemungkinan siswa tidak merespon pelajaran seperti yang diharapkan atau suasana kelas kurang kondusif untuk pembelajaran yang sedang ditampilkan. Indikator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar rendah atau lebih spesifiknya kemampuan membaca Al-Qur’an rendah. Oleh karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam kerangka keberhasilan proses belajar mengajar.

  Guru bertindak sebagai pengembang kurikulum di kelas, maka penelitian tindakan kelas cukup potensial untuk membantu memecahkan masalah guru dalam menjalankan profesinya sekaligus meningkatkan kineijanya. Akan tetapi dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas masih banyak kendala yang dihadapi oleh guru, seperti menurut proyono yang dikutip oleh Prof. Dr. Syamsuddin dan Dr.Vismaia S. Damaianti dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Pendidikan Bahasa” yaitu:

  1. Masih lemahnya pemahaman guru tentang konsep penelitian tindakan kelas.

  2. Belum diyakininya penelitian tindakan kelas sebagai strategi pengembangan profesi guru.

  5

  3. Belum membudayanya keinginan untuk merefleksi pembelajaran di kalangan guru (Syamsuddin, 2007:227).

  Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa dengan meningkatkan keahlian dan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang perlu adanya dukungan dari para guru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membaca Al- Qur’an agar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar tentunya sesuai dengan tajwid.

  Mencermati permasalahan tersebut diatas, peneliti memandang perlu untuj mengatasi dengan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KEC. TENGARAN, KAB. SEMARANG TAHUN 2009”

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan perhatian belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab.

  Semarang Tahun 2009?

  2. Apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab.

  Semarang Tahun 2009?

  6

  3. Apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab.

  Semarang Tahun 2009?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan perhatian belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec.

  Tengaran, Kab. Semarang Tahun 2009.

  2. Untuk mengetahui apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec.

  Tengaran, Kab. Semarang Tahun 2009.

  3. Untuk mengetahui apakah metode qiro’ati dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran, Kab. Semarang Tahun 2009.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

  Model pembelajaran dengan menggunakan metode qira’ati dapat dijadikan perkembangan strategi dalam memperbaiki mutu pembelajaran membaca Al Qur’an.

  2. Manfaat praktis

  1. Bagi Guru

  7 1) Untuk memperbaiki proses pembelajaran.

  2) Untuk mengetahui ketepatan penggunaan metode qiro'ati. 3) Untuk meningkatkan motivasi guru dalam proses pembelajaran PAI mengenai membaca Al-Qur'an.

  2. Bagi Siswa 1) Untuk meningkatkan perhatian, motivasi dan kemampuan membaca Al-Qur’an.

  2) Menambah pengetahuan agama khususnya dalam membaca Al-Qur'an.

  3) Dapat meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran PAI mengenai membaca Al-Qur'an.

  3. Bagi Sekolah Dapat memberi masukan kepada pelaksana pendidikan bahwa keberhasilan kegiatan belajar mengajar tergantung pada partisipasi semua pelaksana pendidikan dalam ikut serta meningkatkan perhatian, motivasi dan kemampuan membaca Al-Qur’an.

  E. Hipotesis

  1. Penerapan metode qiro’ati dapat meningkatkan perhatian membaca Al- Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran Kab.

  Semarang Tahun 2009.

  2. Penerapan metode qiro’ati dapat meningkatkan motivasi belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran Kab.

  Semarang Tahun 2009.

  8

  3. Penerapan metode qiro’ati dapat meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 Kec. Tengaran Kab.

  Semarang Tahun 2009.

F. Definisi Operasional

  Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode qiro’ati pada mata pelajaran PAI pada siswa kelas V SD N Butuh Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2009 adalah usaha untuk meningkatkan mutu dan kuah tas siswa dalam membaca Al-Qur’an. Untuk menghindari dari berberbagai inteprestasi yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan kata kunci yang terkandung judul skripsi, yaitu:

1. Peningkatan

  Berasal dari kata tingkat yang mendapat imbuhan pe- dan akhiran

  • an, sehingga diperoleh pengertian "suatu usaha untuk mencapai hasil yang mendekati maksimal dengan menggunakan metode tertentu" (Skripsi M. Eko Yudha A., 2005:24). Sedang menurut penulis peningkatan adalah suatu perubahan ke arah yang lebih baik secara signifikan, sehingga yang berkembang secara dinamis menuju/mengarah pada tujuan yang diinginkan/ditentukan.

2. Kemampuan

  Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan untuk membaca Al-Qur’an dengan pengetahuan yang dimiliki, sehingga dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar yaitu sesuai dengan makhorijul huruf

  9

  dan bacaan tajwid (I. Zarkasyi, 1990:5). Mendasarkan pengertian tersebut penulis mengartikan kemampuan sebagai suatu kapasitas yang dimiliki untuk melakukan sesuatu hal.

  3. Membaca Al-Qur’an Membaca Al-Qur’an adalah salah satu kegiatan belajar melafalkan huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan tajwid (Hasanuddin AF, 1995:188).

  Menurut pendapat penulis, membaca Al-Qur’an adalah melafalkan huruf- huruf hijaiyah yang terangkai menjadi sebuah ayat, lafazd yang tertera dalam mushaf, sesuai dengan tajwid serta membacanya mempunyai nilai ibadah.

  4. Metode Qiro’ati Metode qiro’ati adalah suatu metode atau cara pengucapan lafadz- lafadz Al-Qur'an, berkenaan dengan kebahasaan yang digunakan dalam belajar membaca Al-Qur'an (Syaiful Bahri Dajamarah dan Arwan Zain, 1996:53-118). Menurut penulis metode qiro’ati diartikan sebagai salah satu cara/metode yang digunakan untuk belajar membaca Al-Qur’an sesuai dengan tajwid dan makhorijul huruf yang benar.

  G. Metodologi Penelitian

  1. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hal ini bertujuan untuk menilai seberapa kemampuan siswa dalam membaca

  Al-Qur’an dan perbaikan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu membaca Al-Qur’an. Maka berbagai

  10

  persoalan yang dihadapi, seperti: siswa yang tidak merespon pelajaran, membuat siswa kurang memahami materi serta suasana yang kurang kondusif membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai, akibatnya siswa tidak bisa membaca Al-Qur’an.

  2. Subyek Penelitian

  Subyek yang akan dikenai tindakan adalah guru PAI dan siswa kelas V, pada pembelajaran PAI materi membaca Al-Qur'an beijumlah 7 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 1 siswa putri.

  3. Siklus Penelitian

  Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: (Arikunto, 2008:16) a. Perencanaan

  b. Pelaksanaan

  c. Pengamatan

  d. Refleksi Secara visual langkah-langkah ini adalah:

  Gambar 1 Siklus PTK

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada 4 Januari 2010 sampai dengan 30 Januari 2010.

  11

  a. Siklus Pertama Penelitian siklus pertama dengan bahan kajian materi bacaan

  Al-Qur’an. Dalam siklus pertama kegiatannya, antara lain: 1) Perencanaan a) Siswa mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an.

  b) Mengubah cara mengajar di kelas untuk mendorong siswa dalam mengikuti pelajaran membaca Al-Qur’an.

  2) Pelaksanaan Mempraktekkan cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan makhorijul huruf dan bacaan tajwid.

  3) Pengamatan

  a) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan hasil kurang maksimal, sehingga prestasi belajar rendah atau lebih spesifiknya kemampuan membaca Al-Qur’an rendah

  b) Proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional.

  c) Suasana kelas kurang kondusif untuk pembelajaran. 4) Refleksi

  Bagaimana membuat seluruh siswa dapat melafalkan Al- Qur’an sesuai dengan makhorijul huruf dan bacaan tajwid, namun guru dapat mengelola kelas dan menerapkan pembelajaran.

  b. Siklus Kedua Penelitian siklus kedua, meliputi:

  12

  1) Perencanaan Mengubah cara mengajar, memberi contoh cara membaca

  Al-Qur’an sesuai dengan makhorijul huruf dan bacaan tajwid, kemudian meminta setiap siswa untuk mempraktekkan/ menirukannya. 2) Pelaksanaan

  a) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan menyiapkan beberapa perangkat untuk mempraktekkan cara membaca Al-Qur’an yang benar.

  b) Memberi contoh cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, kemudian meminta kelompok untuk mempraktekkan cara tersebut. 3) Pengamatan

  a) Pada setiap kelompok masih didapati siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an.

  b) Melalui serangkaian pertanyaan yang disampaikan kepada siswa sebagian diantaranya belum memahami dan bahkan tidak tahu apa yang dipraktekkan dalam kelompoknya. 4) Refleksi

  Bagaimana membuat siswa dalam kelompok mampu mengenai cara membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhorijul huruf dan bacaan tajwid yang ditugaskan, tanpa memberi kesempatan anggota kelompok berbicara sendiri.

  13

  c. Siklus ketiga Mengurangi jumlah anggota dalam setiap kelompok agar dapat aktif mengamati, mempraktekkan serta membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhorijul huruf dan bacaan tajwid yang ditugaskan.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur:

  a. Pedoman observasi Pedoman ini digunakan untuk menggali data/pengamatan objek-objek yang diteliti dalam hal ini adalah pembelajaran PAI materi membaca Al-Qur’an kelas V SD N Butuh 2 Kec. Tengaran

  Kab. Semarang. Adapun pedoman ini berisi mengenai penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an (mengenai cara membaca dan pelafalan yang benar).

  b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan/latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuarvhakad yang dimiliki oleh individu/kelompok (Suharsini Arikunto, 2002:127). Instrumen tes berupa soal-soal mengenai PAI materinya membaca Al-Qur’an, hal ini dilakukan untuk menggali data seberapa kemampuan siswa kelas V SD N Butuh 2 dalam membaca Al-Qur’an sebelum dan sesudah diterapkan metode Qiro’ati, dalam tes terdiri dari 10 soal.

  14

  c. Pedoman dokumentasi Pedoman dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb. Pedoman ini berfungsi untuk mengetahui data yang dipercaya kebenarannya dengan cara melihat/mengambil secara langsung dari catatan/dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penilaian (Suharsini Arikunto, 2002:135).

  Pedoman ini berupa catatan-catatan siswa kelas V SD Negeri Butuh 2 dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. Pedoman dokumentasi dipakai untuk menggali data-data mengenai kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dan cara peningkatannya.

  d. Pedoman wawancara Pedoman ini menggunakan angket, berupa point-point yang isinya meliputi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadi/hal-hal yang diketahui (Suharsini Arikunto, 2002:128).

  Pedoman wawancara dipakai untuk menggali data seberapa kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dilihat dari cara penyampaian pelajaran oleh guru, pemahaman siswa dalam menerima materi pelajaran tersebut

  5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk instrumen penelitian, sebagai berikut:

  15

  a. Observasi Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan siklus berlangsung. Observasi juga dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disediakan oleh peneliti, agar peneliti dapat mengetahui informasi dari pre tes dan pelaksanaan kegiatan tiap siklus.

  b. Tes Tes dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas dilaksanakan, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menerapkan metode qiro’ati. Dalam hal ini, digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa untuk mengetahui penguasaan materi siswa baik tes awal maupun tes akhir.

  c. Dokumentasi Untuk memperkuat informasi atau data dalam penelitian, maka peneliti juga menggunakan lembar evaluasi yang dimiliki oleh guru.

  Serta menggunakan lembar dokumentasi yang berupa foto-foto kegiatan PTK untuk memperkuat hasil penelitian.

  d. Wawancara Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa dan orang tua siswa untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an. Dengan informasi yang diperoleh, peneliti dapat

  16

  mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an.

6. Analisis Data

  Data yang dianalisis dari siklus I, siklus II, dan siklus III melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hal ini, dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa. Hasil tes awal (pre- tes) dan sesudah tindakan dianalisis serta dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:

  a. Tahap deskripsi yaitu suatu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh.

  b. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah di deskripsikan sesuai dengan permasalahan.

  c. Tahap analisa yaitu tahap menganalisis berdasarkan teori-teori yang ada dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. Tahap interprestasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian.

  d. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai/mengevaluasi terhadap hasil interprestasi.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

  17 Yang berisi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

  penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan

  BAB II Kajian Pustaka Kajian pustaka di sini menguraikan tentang pengertian kemampuan membaca Al-Qur’an dan metode qiro’ati. BAB III Pelaksanaan Penelitian Laporan hasil penelitian menguraikan tentang gambaran lokasi penelitian; tempat, waktu dan subjek penelitian; rencana penelitian, instrumen penelitian, kriteria penilaian, pelaksanaan penelitian berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, II dan III.

  BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Analisis data dan pembahasan berisi analisi data penelitian per siklus dan pembahasan. BAB V Penutup Dalam bab ini penulis menyampaikan tentang beberapa kesimpulan dan beberapa saran, serta pada akhir penulisan ini dilengkapi dengan penutup dan daftar pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

1. Pengertian kemampuan

  Menurut Lyle M. Spencer yang dikutip oleh Hamzah B. Uno dalam bukunya yang beijudul “Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran”, mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/atau superior dalam suatu situasi (2008:139).

  Pendapat R.M. Guion yang dikutip oleh Hamzah B. Uno dalam bukunya yang beijudul “Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran", mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berfikir dalam segala situasi dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama (2008:129).

  Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang dalam suatu situasi yang dapat dilihat dari pola pikir, sikap dan perilaku.

  Kemampuan awal sangat penting peranannya dalam meningkatkan kebermaknaan pengajaran yang selanjutnya berdampak dalam memudahkan proses internal yang berlangsung dalam diri siswa ketika belajar. Adapun Reigeluth yang dikutip Hamzah B. Uno menegaskan dalam bukunya “Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran",

  

18

  19

  karakteristik yang berkaitan dengan kemampuan awal yang berguna sebagai dasar dalam pemilihan strategi pengajaran yang optimal, antara lain:

  a. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi sebagai tempat mengaitkan pengetahuan hafalan (yang tak bermakna) untuk memudahkan retensi.

  b. Pengetahuan analogis, yang mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang amat serupa; yang berada di luar isi yang sedang dibicarakan.

  c. Pengetahuan tingkat lebih tinggi yang dapat berfungsi sebagai kerangka contohan bagi pengetahuan baru.

  d. Pengetahuan setingkat yang dapat memenuhi fungsinya sebagai pengetahuan asosiatik/komparatif.

  e. Pengetahuan tingkat yang lebih rendah yang berfungsi untuk mengkonkritkan pengetahuan baru atau juga penyediaan contoh.

  f. Pengetahuan pengalaman yang memiliki fungsi sama dengan pengetahuan tingkat yang lebih rendah yaitu untuk mengkonkritkan dan menyediakan contoh bagi pengetahuan baru.

  g. Strategi kognitif yang menyediakan cara mengolah pengetahuan baru mulai dari penyandian, penyimpanan sampai pada pengungkapan kembali pengetahuan yang telah tersimpan dalam ingatan (2008:160). Dari ketujuh karakteristik Reigeluth diatas dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan: a. Pengetahuan yang akan diajarkan, meliputi: pengetahuan tingkat lebih tinggi, pengetahuan setingkat, pengetahuan tingkat lebih rendah dan pengetahuan pengalaman.

  2 0

  b. Pengetahuan yang berada di luar pengetahuan yang akan dibicarakan, meliputi: pengetahuan bermakna tak terorganisasi dan pengetahuan analogis.

  c. Pengetahuan tentang ketrampilan generik hanya meliputi: strategi kognitif.

  Setiap kemampuan awal yang diidentifikasi Reigeluth, dapat disimpulkan bahwa setiap kemampuan awal dapat bervariasi tingkat penguasaannya antara seorang siswa dengan siswa yang lain. Maka yang harus diperhatikan oleh perancang pengajaran adalah mana dari sejumlah kemampuan awal yang dapat memudahkan belajar sudah termasuk siap pakai, siap ulang, pengenalan dan untuk siswa yang mana.

2. Pengertian Membaca Al-Qur’an

  Menurut Munawar Khalil yang dikutip oleh Howard M. Federspiel dalam bukunya yang beijudul “Kajian al-Qur'an di Indonesia”, mendefinisikan membaca Al-Qur’an adalah suatu bentuk ibadah, sebagaimana shalat dan puasa (1996:49). Sedangkan menurut Ahmad

  Syarifuddin dalam bukunya “Mendidik A nak', membaca adalah jembatan menuju pemahaman, pengalaman dan penerapan dalam Al-Qur’an (2002:49).

  Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Soedarso menjabarkan sebagaimana dikutip oleh Mulyono mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas komplek yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan.

  2 1

  Membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki. Membaca adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang, disamping keterampilan menulis. Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

  Menurut Haris seperti dikutip oleh Mulyono dalam buku yang beijudul “Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar”, ada lima tahap perkembangan membaca:

  a. Kesiapan Membaca Tahap ini mencakup rentang waktu dari sejak dilahirkan hingga pelajaran membaca yang diberikan umumnya pada saat masuk kelas satu Sekolah Dasar. Kesiapan menunjukkan pada taraf perkembangan yang diperlukan untuk belajar secara efisien.

  b. Membaca Permulaan Umumnya tahap membaca permulaan dimulai sejak anak masuk kelas 1 SD, yaitu saat anak berusia 6 tahun.

  c. Ketrampilan Membaca Cepat Tahap ketrampilan membaca cepat atau lancar biasanya teijadi pada data anak-anak duduk dikelas dua atau tiga Sekolah Dasar.

  d. Membaca Luas Biasanya terjadi pada saat anak-anak duduk dikelas 4 atau 5 Sekolah Dasar.

  2 2 e. Membaca Yang Sesungguhnya.

  Tahap membaca yang terakhir yaitu tahap membaca yang sesungguhnya (refinement o f reading stage) umumnya terjadi ketika anak-anak sudah duduk di SLTP dan berlanjut hingga dewasa. (1986:

  200 )

  Tahap perkembangan kesiapan membaca mencakup rentang waktu dari sejak dilahirkan hingga pelajaran membaca yang diberikan. Umumnya pada saat masuk kelas satu Sekolah Dasar. Kesiapan menunjukkan pada taraf perkembangan yang diperlukan untuk belajar secara efisien (1986:

  ).

  201 Tahap membaca permulaan umumnya dimulai sejak anak masuk kelas 1 Sekolah Dasar, yaitu saat anak berusia 6 tahun. Tahap ketrampilan membaca cepat atau lancar biasanya teijadi pada data anak-anak duduk dikelas dua atau tiga Sekolah Dasar. Tahap membaca luas biasanya terjadi pada saat anak-anak duduk dikelas 4 atau 5 Sekolah Dasar. Tahap membaca yang terakhir yaitu tahap membaca yang sesungguhnya

  

(refinement o f reading stage) umumnya teijadi ketika anak-anak sudah

duduk di SLTP dan berlanjut hingga dewasa (1986: 201-203).

  Penggambaran secara lengkap tentang motivasi membaca diberikan oleh Hans E Giehrl, ia merincinya menurut tiga rangsangan dasar. Rangsangan pertama untuk membaca adalah keinginan untuk menangkap dan menghayati yang dijumpai di dunia. Dalamnya, disadari oleh hasrat berorientasi pada dunia sekelilingnya itu. Rangsangan dasar

  23 kedua

  untuk membaca berasal dari hasrat untuk mengatasi atau setidaknya melonggarkan keterikatan manusia.

  Dari akar yang sama, seperti rangsangan dasar untuk membaca yang kedua yaitu pengalaman ketidakpuasan dalam keadaan diri sendiri.

  Tumbuh juga rangsangan yang ketiga didalamnya lebih terungkap suatu sikap yang terdapat dalam jiwa manusia yaitu mencari keteraturan dan bentuk, mencari apa arti dan makna kehidupan manusia (Kurt Franz / Bernhard Meier, 1986: 8-9).

  Dengan membaca juga dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman. Kadang orang akan lebih memahami dengan membaca apabila dibanding dengan melihat secara langsung atau mendengar. Menurut YB. Sudarmanto dalam bukunya yang berjudul “Tuntunan

  

Metodologi Belajar ”, untuk meningkatkan kemampuan membaca ada

  beberapa langkah yang harus ditempuh:

  a. Telitilah kesehatan mata (misalnya: apakah kaca mata yang dipakai masih cocok) b. Membaca dengan sungguh-sungguh

  c. Mempercepat cara membaca atau membaca bacaan yang terasa mudah dengan lebih cepat d. Batinkanlah atau ulangilah dalam batin bahan yang telah dibaca.

  e. Tidak membaca selama dosen menerangkan atau dalam diskusi

  f. Menambah waktu membaca

  \

  g. Berkonsentrasi pada saat membaca dan tidak mengikuti hal lain yang bukan bahan bacaan

  24

  h. Mengembangkan kosa kata asing maupun baru yang sering dipakai dengan cara membuka kamus, mengikuti acara pembinaan bahasa baik di televisi atau surat kabar (1993:37).

  Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Dalam bukunya Abdurahman Mulyono yang berjudul

  

“Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar ” Kirk, Kliebhan dan Lemer

  berpendapat ada delapan faktor yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan belajar membaca, yaitu: a. Kematangan mental

  b. Kemampuan visual

  c. Kemampuan mendengarkan

  d. Perkembangan wicara dan bahasa

  e. Ketrampilan berfikir dan memperhatikan

  f. Perkembangan motorik

  g. Kematangan sosial dan emosional

  h. Motivasi dan minat. (1986: 201) Membaca adalah implikasi dari kemampuan awal yang berkembang yaitu kemampuan motorik dan kognitif. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.

  Al-Qur’an secara bahasa menurut Hasanuddin dalam bukunya beijudul “Perbedaan Q ira’at dan Pengaruhnya Terhadap Istinbath

  

Hukum dalam Al-Q ur’an'\ diartikan lafal Qur’an sama dengan Qira’at

  yang merupakan bentuk mashdar menurut wazn (pola) Fu’lan dan

  25 Syukran. Bentuk kata keijanya adalah qara 'at yang berarti menghimpun

  dan mengumpulkan. Dengan demikian, lafal Qur’an dan Qira’at secara bahasa berarti menghimpun dan memadukan sebagian huruf-huruf dan kata dengan sebagian lainnya (1995:13). Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam QS. Al-Qiyamah, 75:17-18 :

  

Artinya : “Sesungguhnya atas tanggapan kamilah mengumpulkannya

(didadamu) dan (membuat pandai) membacanya. Apabila kamu telah selesai membacakannya , maka ikutilah bacanya itu".

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SANTRI TPQ AL-MUSTARSYIDIN WADUNG KABUPATEN MALANG

2 28 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KEDONDONG KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 25

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 5 SD NEGERI BUTUH 1 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 15

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HAD ITS MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 2 0 0 8

0 0 94

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TAUHID DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS II MTs NEGERI (FILLIAL) TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6

0 3 89

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

0 0 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA SISWA SD NEGERI 2 PANIMBO KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009

0 0 112

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118