PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

  PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BEL A JAR PENDIDIKAN AG AM A ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN LNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG

  TA HUN PELAJARAN 2007/2008

  

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh :

  

AFRICHAH

NIM : 114 06 150

  JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2008

DEPARTEMEN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: E-mail:

  

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referansi yang ada, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2008 Peneliti

  AFRIC NIM: 114 06 150

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721

  Website : Drs. Djoko Sutopo DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMB1MBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudari AFR1CHAH Kepada.

  Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamualaikum Wr.Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : AFRICHAH NIM : 114 06 150 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul :

  PENGARUH

  INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS

  V SDN UNGARAN

  05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2008/2009 Dengan ini mohon skripsi saudari tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum Wr. Wb. Salatiga, Agustus 2008 Pembimbing Drs. Diok^Sutopo NIP. 150 231 366

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  r. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : E-mail: administrasi@,stainsalatiga.ac.id

  

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM

  Judul

  KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS

  V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2008/2009 Nama AFRICHAH NIM 11406150 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

  23 Sya'ban 1429 H Salatiga,

  26 Agustus 2008 M Dewan Penguji,

  Pembimbing

  

Drs. Djoko Sutopo

  

MOTTO

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan dia banyak menyebut Allah". (Q. S. Al Ahzab : 21) *)

  • 1 R. H. A. Soenarjo, Toha Putra,

  Al-Qur’an dan Terjemahnya,

  PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan skripsi ini untuk : 1. Ibunda Susilo Hastuti, S. Pd.

  2. Suamiku Moch. Fahrozi yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  3. Anakku tersayang R. Kusuma Megaratri.

  4. Sahabat-sahabatku di SD Ungaran 05.

  5. Sahabat-sahabatku sealmamater.

KATA PENGANTAR

  Dengan ucapan Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, hidayah serta kecerahan pikiran sheingga penulis dapat menyelesaikan penyusnnan skripsi dengan judul : PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM

KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  

ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN

UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2007/2008.

  Sebagai insan yang penuh kelemahan dan kekurangan, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

  1. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Sa’adi, M. Ag., selaku ketua Jurusan Tarbiyah.

  3. Bapak Drs. Djoko Sutopo, selaku ketua program studi PAI Ekstensi sekaligus selaku pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

  4. Bapak Ibu Dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  5. Segenap staf administrasi STAIN Salatiga.

  6. Bapak Muryono, S.Pd, selaku kepala sekolah dan guru SD Negeri Ungaran 05 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

  7. Suami tercinta dan anak-anakku tersayang yang telah memberikan dorongan dan inspirasi sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik dan lancar.

  8. Bapak dan ibu serta saudara-saudaraku yang selalu memberikan dorongan dan doanya.

  9. Teman-temanku yang selalu membantu dan memotivasi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Akhimya penulis hanya berdoa kepada Allah SWT, Semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapat hidayah, keberkahan, serta Ridlo dari- Nya. Amin.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempumaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umunya. Amiin.

  Salatiga, Agustus 2008 Penulis

  AFR1CHAH NIM : 114 06 160

  

DAFTARISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB II LANDASAN TEORI

  C. Pengaruh Interaksi Keberagamaan dalam Keluarga terhadap

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  

  

   Tabel IV Hasil Angket Interaksi Keberagamaan Pelajaran Agama Islam .. 45

  

ABSTRAK

  Pengaruh Interaksi Keberagamaan dalam Keluarga Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas V SDN Ungaran 05 Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008, Africhah, NIM. 114 06 160 Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap anak.

  Motivasi merupakan esensi pokok guna pemenuhan kebutuhan physic dan psycis manusia. Kebutuhan timbul karena adaya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi, atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan. Motivasi yang diberikan secara tepat dapat menghilangkan ketegangan dan ketidak puasan.

  Dissatisfaction is essential element in motivation.

  Siswa yang terjaga motivasinya akan mempunyai energi dan ghirrah yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar dan selalu bersemangat mencari segala hal yang menjadi kebutuhan raga dan jiwanya.

  Jadi motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan ineraksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang teijadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor di luar diri yang disebut faktor ekstrinsik.

  Separo lebih dari 42 siswa kelas V SDN Ungaran 05 memiliki motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dalam kategori baik. Atau dapat dikatakan bahwa 42 siswa dari murid kelas V SDN Ungaran 05 yang memiliki motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dalam kategori baik ada 62 % (26 orang), yang cukup baik ada 31 % (13 orang), dan yang kurang baik ada 7 % (3 orang).

  Setelah diketahui besamya KK (0,692) selanjutnya diinterprestasikan dalam Phi (p) untuk mencari hubungan antara Phi (p)-nya sebesar 0,958. kemudian setelah dikonsultasikan dengan tabel Phi (p), maka dapat diketahui tingkat signifikansi 5 % batas penolakan hipotesis sebesar 0,250, pada tingkat signifikansi 1 % batas penolakan hipotesis 0,325. Dengan demikian Phi (p) observasi (0,958) > Phi (p) tabel (0,325) pada tingkat signifikansi 1 % dan Phi (p) observasi (0,958) > Phi (p) tabel (0,250) pada tingkat signifikansi 5 %.

  Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara interaksi keberagamaan dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Ungaran 05. Kata kunci: keluarga, motivasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup berkeluarga dihayati oleh hampir seluruh umat manusia. Bahkan orang yang hidup sebatang kara pun pemah mengalami suasana

  hidup dalam keluarga. Maka sudah selayaknya jika hidup dalam sebuah keluarga memberikan waraa atau kontribusi tersendiri dalam pembentukan akhlak seseorang. Hidup dalam keluarga tidak hanya dilihat sebagai urusan pribadi maupun urusan kemasyarakatan. Akan tetapi hidup dalam keluarga sebagai cara hidup yang sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan.

  Pandangan semacam ini akan mempunyai dampak positif pada penghayatan hidup berkeluarga. Seluruh anggota keluarga tidak hanya dipandang sebagai partner hidup. Namun mereka juga amanat dari Allah

  SWT yang harus dijaga. Dalam penjagaannya tentu harus sesuai dengan kaidah yang telah diberikan dari sang pemberi amanat tersebut.

  Keyakinan semacam ini akan mendorong kepada seseorang untuk lebih menjaga dan menjalankan amanat tersebut. Secara serius, hati-hati dan tidak sembarangan. Sebab mereka sadar akan amanat tersebut dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban.

  Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan akhlaq atau kepribadian anak. Sesuai di dalam Al-Quran Surat Luqman ayat 1 3 -1 4 , sebagai berikut:

  2

  4

  i l £ 5 ^s *5 3 * ^ j i i Si* c| p*3 £*3 -»**' Cr^V'*' ^£**33 C jS b s^ 'tf d j ^ ^ ‘3J3 J o'

  ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada- Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. 1 Pada hakikatnya, orang tua merupakan pembimbing dan pendidik dalam keluarga yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu merekalah yang mula-mula menerima kewajiban dan tanggung jawab atas pemeliharaan dan pendidikan putra-putrinya. Berhasil tidaknya, baik buruknya anak, sangat tergantung pada orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anaknya. Urgensi orang tua sebagai figur utama proses pendidikan dan pembentukan moral atau akhlak anak ini, selaras dengan pendapat Dr. Zakiah Daradjat, sebagai berikut:

  ’’Orang tua adalah pembina pribadi yang utama dalam hidup anak, kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur yang dengan sendirinya masuk ke dalam pribadi yang tumbuh”. *

  2 Departemen Agama RI., Al-Q ur’an dan Terjemahnya, (Proyek pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Jakarta, Depag RI., 1989), him. 654

  2 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta, Bulan Bintang, 1970),

  3 Dalam berbicara pendidikan, paling tidak ada dua sifat pendidikan yang dapat dikemukakan di sini. Pendidikan selalu bersifat antisipatoris dan prepatoris. Artinya selalu mengacu kepada masa depan dan selalu mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan masa depan. Kondisi pendidikan pada waktu sekarang akan memberikan pengaruh kondisi kehidupan pada masa depan. Sehingga gambaran kehidupan pada masa yang akan datang, sesungguhnya sudah terlihat dengan jelas oleh pendidikan yang diberikan pada masa sekarang.

  Dalam rangka menanamkan nilai-nilai moral / akhlaq pada anak tentu membutuhkan sebuah proses yang cukup panjang. Melibatkan banyak aspek dan peran keluarga, sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak. Kenapa demikian ? Karena pendidikan merupakan suatu proses penanaman sesuatu ke dalam diri manusia. 3 Selain itu pendidikan merupakan segala usaha manusia dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.4

  Sebagai sebuah lembaga pendidikan non formal, keharmonisan dalam keluarga sangat menentukan kepribadian anak. Di era modem saat ini, nampaknya sebuah keluarga yang harmonis jarang kita jumpai. Terutama di kota besar atau metropolitan yang cenderung bergaya hidup individual atau egois. Komunikasi dalam keluarga mulai berkurang, yang menimbulkan kesalahpahaman, bahkan sampai terjadi '‘‘‘broken home”.

  3 Syed Muhammad Naquib A1 Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, (Bandung, Mizan, 1984), him. 35

  4 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandimg,

  4 Kondisi keluarga yang harmonis memberikan dampak positif bagi anak dalam proses kegiatan belajar. Anak merasa termotivasi untuk belajar mencapai prestasi yang optimal.

  Dengan latar belakang pada uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian secara ilmiah dengan judul “PENGARUH

  INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN

  05 KECAMATAN UNGARAN

  BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008”.

  B. Rumusan Masalah Adapun pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah tingkat interaksi keberagamaan dalam keluarga pada siswa kelas V SDN Ungaran 05?

  2. Bagaimanakah variasi motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Ungaran 05?

  3. Seberapa jauh pengaruh interaksi keberagamaan dalam keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas V SDN Ungaran 05?

  5 C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian ilmiah tentu mempunyai tujuan tertentu, demikian pula dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Mengetahui tingkat interaksi keberagamaan dalam keluarga pada siswa kelas V SDN Ungaran 05.

  2. Mengetahui variasi motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Ungaran 05.

  3. Mengetahui seberapa jauh pengaruh interaksi keberagamaan dalam keluarga terhadap motivasi belajar pada kelas V SDN Ungaran 05.

D. Hipotesis

  Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau ditegaskan, atau diuji kebenarannya.3 Berangkat dari permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, untuk memperoleh jawaban sementara, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut “Semakin kuat tingkat interaksi keberagamaan dalam keluarga, semakin tinggi motivasi belajar siswa”.

E. Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat teoritis atas manfaat praktis, yaitu : 5

  5 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

  6

  1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

  2. Manfaat praktis

  a. Bagi Orang Tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua siswa, agar dapat menciptakan keharmonisan keluarga yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

  b. Bagi guru atau sekolah Dapat memberikan masukan kepada guru untuk dapat ikut membantu memotivasi belajar para siswa, sehingga siswa mampu mencapai prestasi belajar yang optimal.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami judul di atas, maka perlu adanya pembatasan dan penjelasan istilah terlebih dahulu mengenai judul tersebut. Adapun penegasan istilah dan penjelasannnya adalah sebagai berikut:

  1. Interaksi keberagamaan dalam keluarga Interaksi berasal dari kata inter dan aksi, yang diartikan hubungan timbal balik dalam keluarga. 5

  6

  5 Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai

  7 Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup dalam tempat tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin, sehingga teijadi saling mempengaruhi, memperhatikan, menyerah diri, melengkapi, dan menyempumakan. Dari itu terkandung peran dan fungsi orang tua dalam keluarga.7

  The family as a married couple or other group o f adult kinsfolk who cooperate economically and in the upbringing o f children, and all or most o f whom share a common dwelling . 8

  Adapun indikator-indikator dari variabel interaksi keberagamaan dalam keluarga adalah: 1) Komunikasi atau hubungan antar anggota keluarga. 3) Saling menghormati antara anggota keluarga. 4) Orang tua mengingatkan dan mengawasi belajar anak.

  5) Memecahkan masalah secara musyawarah

  2. Motivasi belajar PAI Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan munculnya

  • tanggapan terhadap tujuan.9 1

  n

  Muh. Shohib, Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Anak Mengembangkan Disiplin Diri, (Jakarta, Rineka Cipta, 1998), him. 17-18.

  8 Ariene S. Skolnik and Jerome H. Skolnik, Family an Transition, (Canada, Ron Newcomer and Associates, 1983), page. 26

  10Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, Raja

  8 Motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu. i0 Motivasi merupakan landasan awal seseorang dari niat yang akan mengantarkan perolehan prestasi atau hasil belajar bagi para siswa di sekolah yang juga dijadikan standar bagi keberhasilan dalam mencari ilmu dan mencapai cita-cita.

  Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.11

  Belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan, dan berbekas.12 1

  4 Sedangkan yang dimaksud motivasi belajar dalam penelitian ini adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai.

  3

  1

  Adapun indikator-indikator dalam variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut:

  1. Tekun dalam mengeijakan tugas sekolah.

  2. Mempunyai jadwal khusus untuk belajar.

  3. Ulet dalam memecahkan masalah. 1 t Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung,

  Sinar Baru, Algesindo Offset, 2000), him. 15

  13 Purwanto, op.cit., him. 84

  9 4. Menyukai tantangan atau hal yang barn.

  G.

  Metode Penelitian

  1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. 13 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.14 Menurut Ny. Suharsimi Arikunto, dalam pengambilan sampel itu tidak ada ketentuan yang pasti berapa banyaknya. Ia mengatakan

  ”... sekedar ancer-ancer bila populasinya besar bisa diambil antara 10 - 20 % atau 20 - 25 % ....”.15 Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data, penulis menggunakan salah satu teknik pengumpulan data tersebut di atas yang penulis anggap paling cocok yaitu random sampling. Adapun sampling penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ungaran 05 Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2007/2008 sebanyak 42 siswa.

  2. Teknik Pengumpual Data

  a. Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu mencari sumber data mengenai sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya. 16 * Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data

  1 kuantitatif, yaitu nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada

  8

  15 Suharsimi Arikunto, op.cit., him. 115

  16 Ibid., him. 117

11 Ibid., him. 73

  10 siswa (diperoleh melalui buku leger nilai) dan situasi umum siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Ungaran 05 Kecamatan Ungaran

  Barat, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009, yang meliputi sejarah singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan lain-lain.

  b. Angket Metode ini sering disebut interview secara tertulis dengan berbagai perbedaan. Metode ini digunakan untuk mengnmpulkan data kualitatif, yaitu untuk mengetahui tingkat interaksi keberagamaan siswa dalam motivasi belajar PAI.

  c. Interview Interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada masalah tertentu, ini merupakan tanya jawab lesan di mana dua orang atau lebih berhadap secara fisik. Interview dilakukan kepada responden yaitu siswa kelas V SDN Ungaran

  05.17 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian terutama dengan responden.

  17 Prof. Dr. Sutrisno Hadi, M. A., Metodologi Research II, Andi Ofset, Yogyakarta, 1989, hal. 192

  11

  d. Observasi Yaitu untuk memperoleh pencatatan dan pengamatan secara sistematis tentang gejala-gejala yang diamati. Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan dengan sistematis, fenomena-fenomena yang diselidiki.

  Metode observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang situasi siswa di sekolah dikaitkan dengan situasi siswa di rumah atau keluarga.

  3. AnalisaData Dalam menganalisa data, penulis menetapkan dua variabel, yaitu:

  • Variabel x, yaitu variabel interaksi keagamaan dalam keluarga.
  • Variabel y, yaitu variabel motivasi belajar.

  Adapun teknis analisis datanya sebagai berikut:

  a. Analisis awal Tahap ini diadakan perhitungan awal dari data yang dipisahkan dengan prosentase dari analisis setiap item. Untuk menganalisisnya peneliti menggunakan rumus :

  F

  P = ----------- X 100% N

  Keterangan: P = Prosentase

  12 N = Frekuensi

  b. Analisis Akhir Kemudian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara interaksi keberagamaan dal am keluarga dengan motivasi belajar

  Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V SDN Ungaran 05 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2007/2008 peneliti menggunakan rumus chi kuadrat:

  • ' / .

  Keterangan : X2 = Chi Kuadrat

  

f 0 = Frekuensi yang diperoleh

fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel

  sebagaimana pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi.18

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian,definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini peneliti akan menyajikan landasan teori yang berhubungan dengan keharmonisan keluarga, motivasi

  13 belajar, dan hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa.

  Bab III : Laporan Hasil Penelitian Dal am bab ini dibicarakan tentang situasi umum, meliputi : letak dan keadaan geografis, sejarah berdirinya, keadaan sarana dan prasarana dan gambaran umum SDN

  Ungaran 05, penyajian data mentah, dan rekapitulasi data mentah.

  Bab IV : Analisis Data Berisi tentang data yang diperoleh melalui daftar angket dengan menggunakan rumus chi kuadrat, kemudian hasil pengelolana data tersebut digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian.

  Bab V : Penutup Pada bab ini memuat kesimpulan, saran dan penutup, serta pada bagian akhir skripsi ini akan dimuat daftar kepustakaan, daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Interaksi Keberagamaan dalam Keluarga

  1. Arti Keluarga Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap anak.

  Berbicara tentang keluarga tentimya tidak bisa lepas dari rumah tangga, karena pembinaan rumah tangga dimulai dari pembentukan keluarga. Dalam hal ini Dr. H. Ali Akbar menyatakan :

  “Yang dimaksud keluarga ialah masyarakat terkecil yang sekurang- kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai anggoa inti berikut anak yang lahir dari mereka. Jadi setidak-tidaknya anggota keluarga adalah sepasang suami istri bila belum punya anak atau tidak pimyai sama sekali”. 1

  Sedangkan Ny. Aisyah Dachlan mengartikan keluarga sebagai berikut: “Kata keluarga berasal dari dua kata kula dan warga. Kula = abadi, hamba artinya mengabdi untuk kepentingan bersama. Warga = anggota, berhak ikut bicara, bertindak. Keluarga adalah perpaduan kata-kata yang arti keseluruhannya yaitu mengabdi, bertindak dan bertanggung jawab untuk kepentingan umum”. 2

  1 Dr. H.Ali Akbar, Merawat Cinta Kasih, Pustaka Antara, Jakarta, 1982 him. 10 Ny. Aisyah Dachlan, Membina Rumah Tangga Bahagia dan Peranan

  Agama dalam Rumah Tangga, Jamunu, Jakarta, 1969, him. 32

  15 Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek yang terkadung dalam keluarga itu terdiri dari suami, istri, dan anak serta mempunyai tanggung jawab pula untuk kepentingan umum. Karena jelas kita dalam hidup tidak mungkin dapat berdiri sendiri secara utuh namun pasti selalu berkaitan dengan orang lain ataupun masyarakat luas.

  2. Bentuk-Bentuk Interaksi Keberagamaan dalam Keluarga Sebelum penulis paparkan bentuk-bentuk keteladanan orang tua, terlebih dahulu penulis kemukakan tentang : penerapan keteladanan.

  Penerapan keteladanan yang dilakukan oleh orang tua memang perlu dan penting yang hams dilaksanakan oleh orang tua dalam ibadah seperti melaksanakan sholat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan puasa Sunnah dan melaksanakan haji bila mampu. Semua itu akan dapat dilaksanakan dengan baik oleh anak, bila orang tua telah memberikan didikan dan memberikan contoh tauladan yang baik sebab pembinaan anak tanpa disertai dengan pemberian contoh tentu akan sulit diharapkan kenyataannya, tegasnya keteladanan mempakan faktor penting bagi anak yang perlu diperhatikan dan sekaligus dilaksanakan orang tua demi tercapainya anak yang sholeh dan sholihah, lebih jauh lagi Dr. Zakiyah Daradjat mengemukakan sebagai berikut:

  “Bahwa latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadah seperti sembahyang, puasa, doa, membaca Al-Qur’an (menghafal ayat-ayat atau surat pendek), sembahyang beijamaah di sekolah, langgar atau masjid hams dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaan akan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut, dia

  16 terdorong untuk melakukannya, tanpa perintah, tapi ada dorongan dari dalam. Karena prinsip Islam tidak ada paksaan. Tapi ada keharusan pendidikan yang harus dilakukan orang tua, dan guru atau orang yang mengenai agama (ulama). Latihan keagamaan, yang menyangkut akhlak atau ibadah sosial atau hubungan manusia dengan manusia, sesuai dengan ajaran agama, jauh lebih penting daripada penjelasan dengan kata-kata”. 3 Disinilah pentingnya penerapan interaksi orang tua melalui ibadah bagi anaknya. Karena apa yang dilakukan oleh orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap dan perilaku baik bagi anaknya. Banyak cara yang ditempuh oleh orang tua dalam meneladani anaknya, untuk itu berikut ini akan penulis sajikan beberapa upaya orang tua untuk menerapkan keteladanan ibadah kepada anaknya.

  Bentuk-bentuk interaksi keberagamaan dalam keluarga :

  a. Orang tua menegakkan sholat Shalat merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan, karena merupakan kewajiban maka meninggalkan sholat merupakan perbuatan dosa. Sebaliknya jika mengeijakan akan mendapatkan pahala. Kewajiban mengeijakan sholat ini diterangkan dalam Al-Qur’an Surat A1 An Kabut ayat 45.

  3 Zakiah Daradjat, Ilm u Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, him. 633

  17 “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu A1 Kitab

  (A1 Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu keijakan”. 4

  Peran orang sangat berarti apa bila orang tua telah memberikan contoh kepada anaknya. Maka dengan sendirinya anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Karena sholat sendiri merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya oleh karena itu

  Prof. Dr. TM. Hasby Ash Shidieqy menerangkan bahwa: “Mengeijakan sembahyang diwaktu-waktu yang ditentukan dan memeliharanya dengan baik adalah suatu hal yang sangat perlu dilaksanakan dengan cermat oleh setiap manusia. Jelasnya, tiap-tiap orang yang mendirikan sembahyang menurut kehendak Allah masuklah mereka ke dalam golongan yang selalu siap sedia menegakkan segala usaha yang menghasilkan kebahagiaan dunia dan kesentosaan akhirat”. 5 Jadi jelasnya mengerjakan sholat berarti menjaga sholat dan ini sangat besar pengaruhnya terhadap diri anak. Tegasnya menegakkan sholat berarti mendidik anak ke jalan yang benar. Yaitu melaksanakan nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membiasakan anak untuk sholat, orang tua harus selalu menjaga dan menegakkan sholatnya dan memberikan contoh yang baik. Jadi anak dibiasakan sholat sejak kecil agar terbiasa hingga dewasa.

  4 Depag RI, Al-Q ur’an dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci, Jakarta, him. 225

  18

  b. Orang tua selalu mengajak anak sholat beijamaah di masjid atau di rumah.

  Di samping penerapan keteladanan, masalah sholat beijamaah juga harus dilaksanakan orang tua. Penerapan orang tua sangat berpengaruh dalam membiasakan sholat beijamaah di masjih maupun di rumah. Perintah sholat beijamaah ini dapat kita lihat dalam Al- Qur’an Surat A1 Baqoroh ayat 43 :

  “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku”. 6 Berdasarkan Ayat di atas, bahwa shalat beijamaah perlu diperhatikan, ditanamkan dan dilaksanakan orang tua. Itu merupakan didikan untuk anak, artinya dengan aktifiiya orang tua mengeijakan sholat beijamaah dan sering mengajak anaknya untuk mengeijakan bersama-sama itu akan membuat anak terbiasa untuk melakukannya.

  c. Orang tua selalu membaca Al-Qur’an Untuk dapat mengamalkan isi dari Al-Qur’an tentu kita harus tahu cara membacanya, yang berarti kita harus mempelajarinya karena:

  “Manusia barn akan tahu sesuatu, kalau ia sudah mempelajari sesuatu, maka kalau ia tidak pemah mempelajari sesuatu itu akan teruslah tertutup hatinya. Jadi, mempelajari sesuatu adalah

  6Depag RI, op.cit., him. 16

  19 merupakan pembuka tutup hati terhadap sesuatu itu, karena itu agar tertutup hati terhadap Al-Qur’an maka harus dipelajari”. 7 Bagi orang tua yang telah dapat membaca Al-Qur’an diharapkan tetap membacanya, karena dengan membacanya akan menambah iman seseorang, sebab membaca Al-Qur’an adalah termasuk ibadah yang perlu ditingkatkan dan dibiasakan. Membaca Al- Qur’an dengan rutin akan besar pengaruhnya terhadap iman dan mendorong keakftifan anak untk selalu mempelajarinya.

  d. Orang tua selalu menunjukkan sikap sabar dan menahan emosinya.

  Banyak orang tua yang kurang berhasil mendidik anaknya karena belum dapat mengendalikan diri atau kurang sabar dalam menghadapi sikap anaknya. Sehingga timbul amarah dan akhimya ia mengeluarkan kata-kata yang kurang baik.

  Dalam hubungan masalah sabar Dr. Yusuf Qardawi menerangkan bahwa: “Ada juga aspek kesabaran menahan diri dari amarah, dari membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan yang sama atau membalasnya dengan lebih kejam, sekali tamparan dibalas dengan puluhan caci makian dan sumpah serapah”. 8 Dengan menunjukkan sikap sabar dan menjaga emosinya orang tua telah memberikan keteladanan kepada anak, untuk selalu sabar dan n

  #

  Syahriman Zaini, Kewajiban Orang Beriman Terhadap Al-Qur ’an, A1 Ikhlas, Surabaya, 1982, him. 141 O t

  Yusuf Qadarwi, Al-Qur’an Menyuruh Kita Sabar, Buku Andalan, Jakarta, 1991, him. 44

  20 tidak emosi dalam menghadapi segala persoalan yang ada dan selalu bertawakal kepada Allah.

  e. Orang tua haras selalu berkata baik dihadapan anak Berkata yang baik adalah suatu tuntutan yang perlu diamalkan oleh orang tua teratama apabila dihadapan anak, karena anak cenderung meniru apa yang diucapkan oleh orang tuanya. Masalah berkata baik haras diperhatikan orang tuanya dan dibiasakan anak sejak kecil, karena diantara adab sosial yang patut mendapat perhatian khusus dari orang tua adalah mengajarkan tata krama dan adab berbicara, disamping dasar-dasar percakapan kepada anak sejak kecilnya.

  Dengan demikian jika anak telah mencapai usia baliqh ia akan mengetahui cara berbicara dengan orang lain, mendengarkan pembicaraan, dan bercakap-cakap dengan mereka termasuk cara-cara menggembirakan mereka. Maka dapat diketahui bahwa orang tua haras memperhatikan masalah berbicara dan berkata yang baik serta membiasakan anak untuk selalu berbicara yang baik, maka tentu akan lahirlah anak yang berbudi luhur dan selalu bertingkah laku baik.

  f. Mengajak anak mengikuti pengajian Mengajak anak mengikuti pengajian adalah salah satu bentuk meneladani anak, karena dengan pengajian, anak-anak akan menambah pengetahuan tentang nilai-nilai ajaran agama yang haras dilaksanakan

  21

  dan ditingkatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendidik adalah suatu kewajiban dan suatu ibadah.

  Mengajak anak mengikuti pengajian juga merupakan salah satu anjuran untuk berbuat kebaikan, hal tersebut dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat An Nahl ayat 125, sebagai berikut:

  a SSJ-I!iIXij \

  J-*-* JJ £0

  “Ajaklah kepada jalan Tuhan (agama Allah) dengan nikmat kebijaksanaan dan nasehat yang baik .. .”9 g. Menjenguk orang sakit

  Diantara hal penting yang hams diperhatikan gum dan dibiasakan kepada ank adalah menjenguk orang sakit. Menjenguk orang sakit merupakan salah satu pengobatan secara kejiwaan yang mungkin tidak disadari orang yang menjenguk, dimata sisakit mempakan obat dan pelindung yang akan berpengamh baik sebab orang yang sakit secara naluri benar-benar memerlukan pelindung yang akan menghibumya dari sakit yang diderita.

  Menjenguk orang sakit hams dibiasakan kepada anak agar keikutsertaan merasakan penderitaan orang lain, tertanam dalam jiwa anak. Apabila persaan itu tumbuh pada jiwa anak maka secara perlahan anak akan mempunyai rasa cintai mengutamakan orang lain dan kasih sayang. Dengan demikian mereka akan turut serta dengan anggota masyarakat dalam suka dan duka.

  22 B. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Motivasi Motivasi9 10 1 1 dapat ditafsirkan dan diartikan berbeda oleh setiap orang sesuai tempat dan keadaan dari pada masing-masing orang itu. Salah satu diantara penggunaan istilah dan konsep motivasi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dengan tujuan.11

  Benelson dan Stainer, sebagaimana dikutip Soewamo Handayaningrat mengartikan istilah motif ialah suatu pemyataan batin yang berujud daya kekuatan, untuk bertindak atau bergerak, dan bahwa secara langsung atau melalui saluran perilaku mengarah terhadap sasaran. Motivasi menyangkut reaksi berantai, yaitu dimulai dari kebutuhan yang dirasakan, lalu timbul keinginan atau sasaran yang hendak dicapai kemudian menyebabkan usaha-usaha mencapai sasaran / tujuan yang berakhir dengan pemuasan.12

  Motif adalah keadaan akan diri orang yang mendorong yang bersangkutan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.13

  9 Departemen Agama RI, op.cti., him. 473

  10 Sardinian AM, Interaksi dan Motivasi Belajar,Raja Grafindo Persada, Jakarta,1994, him. 85

  11 Bukhori Zainun, Manajemen dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta, 1989, him. 17 19 Suwamo Handayaningrat, PengantarStudi Ilmu Administrasi dan

  Manajemen, Gunung Agung, Jakarta, 1985, him. 81

  13 Tim Pengembangan IKIP Semarang, op. cit., him. 87

  23 Sebenamya motivasi, yang oleh Egsenek dan kawan-kawan dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain, seperti: minat, konsep diri, sikap dan sebagainya.14

  Menurut Me. Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.15

  Dari pengertian yang dikemukakan Me. Donald ini mengandung tiga elemen penting.

  a. Bahwa motivasi itu mengawali teijadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

  b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa / feeling afeksi seseorang.

  Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

  c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

  14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him. 172

  15 Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta,

  24 terangsang / terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

  Siner cenderung mengupas motivasi dengan mekanisme dan postulasi stimulus dan respon. Perbuatan blajar giat yang didorong rasa takut akan hukuman, atau tertinggal dari lainnya, trauma tidak tuntas atau tamat, gagal ujian, atau belajar agar peluang memperoleh kehidupan yang lebih baik kelak merupakan dorongan intrinik positif yang tumbuh, karena seseorang memiliki kepekaan jiwa ”Biogenic

  

Sensitivity ” dan "Sow/ S e n s itiv ity Sedangkan giat belajar yang

  didorong oleh reward berupa benda merupakan dorongan instrinsik positi karena jiwa seseorang dilengkapi kepekaan sociogenic sensitivity.

  Motivasi merupakan esensi pokok guna pemenuhan kebutuhan physic dan psycis manusia. Kebutuhan timbul karena adaya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi, atau rasa ketegangan yang menuntut suatu kepuasan. Motivasi yang diberikan secara tepat dapat menghilangkan ketegangan dan ketidak puasan. Dissatisfaction is essential element in motivation.

  Siswa yang teijaga motivasinya akan mempunyai energi dan ghirrah yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar dan selalu bersemangat mencari segala hal yang menjadi kebutuhan raga dan jiwanya.

  25 Jadi motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan ineraksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang teijadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsik atau faktor di luar diri yang disebut faktor ekstrinsik.

  Faktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau ke masa depan. Sedang faktor di luar diri, ditimbulkan oleh beberapa sumber, bisa karena pengaruh pemimpin, kolega atau faktor- faktor lain yang sangat kompleks. Tetapi baik faktor instrinsik maupun faktor ekstrinsik, motivasi timbul karena adanya rangsangan.

  Menurut Sardiman AM motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. 16

  Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman. 17 Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Siswa akan bersungguh-sungguh

  16 Sardiman, op. cit., him. 75

  17 Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung

  26 belajar karena termotivasi mencari prestasi, mendapat kedudukan dalam jabatan, menjadi politikus dan memecahkan masalah. Seseorang termotivasi untuk mendapatkan sesuatu, maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhan (needs), karena motivasi tumbuh didorong oleh kebutuhan {needs).

  Memberikan motivasi kepada siswa, berarti bisa memberdayakan afeksi mereka agar dapat melakukan sesuatu, melalui penguatan langsung, penguatan pengganti dan penguatan diri sendiri.

  Me. Clelland, dalam Martinis Yamin mengemukakan teori motivai yang berhubungan erat dengan konsep belajar. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan, yaitu : kebutuhan prestasi {need fo r achievement), kebutuhan akan afiliasi

  {need fo r affiliation) dan kebutuhan akan kekuasaan {need fo r power).

  18 Menurut Me. Clelland, manakalan kebutuhan sesoerang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan akan memotivasi orang tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut. Contohnya, apabila seseorang memiliki prestasi belajar yang tinggi, maka kebutuhan tersebut mendorong orang untuk menetapkan target yang penuh tantangan, dia harus bekeija keras untuk mencapai tujuan dengan

  27 menggunakan ketrampilan dan pengalaman yang ia miliki. Suatu ciri dari kebutuhan prestasi adalah kebutuhan dapat dipelajari.

  Ciri-ciri motivasi berprestasi:

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

0 25 257

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATAP PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA SDN BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 72

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS V III A SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 121

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAWENGEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 98

PENGARUH MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN AKHLAK TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 75