PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH

MELALUI METODE DEMONSTRASI

PAD A SISWA KELAS III

MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK,

KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG

  

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

AT1K MUZDALIFIYATI

NIM 11407084

PROGRAM STUD! PENDIDIKAN AG AM A ISLAM

  

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Station 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 W eb site :

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp ' - Hal : Pengajuan Skripsi Salatiga, Agustus 2009

  Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu ’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini. kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : ATIK MUZDALIFIYATI NIM : 11407084

  Jurusan / Progdi : Tarbiyah/PAI Judul : PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN

  FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2009/2010 Umuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu ’alaikum. Wr. Wb. Pembimbing

  

LllMHAH KONSULiASI h kK iP S I

NAMA MAHASiSWA: ................. N I M : ................................. PEMBIMBING : . ' r j f l f l . . . .V.C.;/fkA ASS. PEMBIMBING : ................................................... j u d u l : .....

  {U ftW . . . . t ? M . ..f ^ . . . . A M ^ . . . # $ 9 M ., . PAPA. AA1:A . a a c . p

  >^

  t ul

  ..uuUA__

  \O cU <'■

  J5M&&/M

  , ' O f t b ' i TAHUyf A ) 4(MM _ -'2f if...

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Penguji I -s? > Prof/br^Fachrudin, M. A

  

Pembimbng,

Muh Irfaji Hclmv, Lc.. MA.

  N IP .197310262003121002

  Penguji II Nafis Irkhami. M. Ag

  NIP. 196602151991031001

  Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag

  N l / 19441211165601001

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 W e b s ite : w w w .s ta in s a la tii’ a .a c .id E - m a i l :

PENGESAHAN

  Skripsi saudari : Atik Muzdalifiyati dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  

PANITIA UJIAN

a Sidang Sekretaris Sidang

  8 Ramadhan 1430 H

  Salatiga, 29 Agustus 2009 M

  telah dimunaqosyahkah dalam sidang panitia ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, tanggal : 29 Agustus 2009 M yang bertepatan dengan tangggal : 8 Ramadhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dengan Ilmu Tarbiyah.

  

FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS HI Ml

TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

  yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN

  11407084

  58082193031002

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  W e b s ite : w w w .s ta in s a la tiu a ac.id E - m a i l : JL Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari temyata terdapat meteri atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan,maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini d* buat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 19 Agustus 2009 Penulis

  ATIK MUZDALIFIYATI N IM 11407084

DEPARTEMEN AGAMA RI

  //. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706,323 433 Salatiga 50721 W eb site : MOTTO

  BELAJAR SEPANJANG MASA BERKARYA SEPANJANG HIDUP, MENGABDI SEANJANG HAYAT

  “Tuntutlah ilmu sampai lianglahat”

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  J i Station 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 W e b s ite :

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Suamiku tercinta yang selalu setia menemani dan membimbingku dalam mencari hakekat kebenaran dan jati diri untuk menemukan Al-Iiaq

  2. Anak-anakku sayang. Dipundakkalian bertumpu masa depan bangsa dan keluarga, bangsa dan umat ini. Semoga Allah selalu mernbimbing kalian untuk beijuang demi kejayaan bangsa.

  3. Sahabat-sahabatku, terima kasih telah sudi menemani saya dalam suka dan duka. Semoga kita dapat meneruskan persahabatan ini selamanya

  4. Untuk seluruh keluargaku, umat Muslim dan kaum Nahdliyin dimanapun berada.

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website:

  

ABSTRAK

  Muzdalifiati, Atik. 2009. Peningkatan Prestasi Pembelajaran Fikih Melalui

  Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III M I Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2009/2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: H. Muh. Irfan Hilmy, Lc., MA. Kata kunci: metode demonstrasi dan pembelajaran Fikih. Rendahnya mutu pendidikan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat

  menjadi suatu masalah yang menggejala. Rendahnya pendidikan kemungkinan salah satu sebabnya adalah tidak dihbatkannya kognisi siswa oleh guru dalam pembelajaran. Untuk melibatkan kognisi siswa secara akurat akan digunakan metode Demonstrasi dalam pembelajaran.

  Dalam penelitian ini, akan penlis fokuskan pada beberapa permasaaan seperti di bawah ini : apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar dapat meningkatkan penguasaan mated Fikih dan Apakah pembelajaran Fikih melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

  Dalam penggunaan metode demonstrasi ini, siswa terlebih dahlu diberi contoh kemudian mengikuti apa yang dicontohlan oleh per.eliti. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan mated, minat belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan sbahwa metode demonstrasi tepat untuk dilaksanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan.

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  W e b s ite : JL Station 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala karunia dari Allah SWT, tanpa sadar sampai detik ini kita masih diberi denyut nafas kehidupan dalam menempuh hidup memerankan diri sebagai Khalifatullah dimuka bumi dan sebagai Abdullah (hamba Allah). Teriring Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dalam mengangkat derajat kaum Mustad’afiin, sehingga karena tauladan beliaulah saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PABELAN. KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  PELAJARAN 2009/201OV / Karena kemampuan penulis yang masih terbatas, maka di dalam penyusunan skripsi ini mungkin terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis dengan rendah hati dan langan terbuka akan menerima masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempumaan skripsi ini.

  Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adaiah untuk memenuhi syarat dar. kevvajiban gurta memperoieh gelar Saijana Pendidikan Agama Islam dalam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bentuan, saran. pertimbangan dan kritik dari berbagai pihak, maka bersamaan dengan selesainya

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  //. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 W e b s ite : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. H. Muh. Irfan Hilmy, Lc,. MA selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian. kesabaran. dan keikhlasan.

  3. Bapak Ibu dosen yang dengan keikhlasan memberikan ilmu dan pengetahuan selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga.

  4. Kepada Pihak Madrasah dan rekan-relan gru yang sangat 5. Buat suamiku tercinta yang selalu sabar mendampingi.

  Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terima kasih serta doa semoga Allah SWT membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penuiis.

  Akhimya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk dan hidayah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.

  Salatiga, 19 Agustus 2009 Penulis

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA W e b s ite : Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Saladga 50721

  DAFTAR TABEL TABELI

  INSTRUMEN PENELITIAN PENGGUNAAN METODE

  

  

  

  

  

   TABEL VII DATA LEMBAR OBSERVASI UNSUR PERHATIAN DAN MINAT SISWA PADA SIKLUS

  III 81

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA W e b s ite : JL Station 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

DAFTAR ISI

   LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........ LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

  

  BAB IPENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA W e b s ite :

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III METODE PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA W eb site : J l Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

  BAB V : PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  96

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak sebagai buah hati orang tua merupakan sebuah amanah dan Allah SWT yang haras dipertanggungjawabkan oleh mereka. Pertanggungjawaban

  orang tua dalam keluarga atas kepemimpinannya terhadap anak-anak sangat besar, sehingga pihak orang tua haras berasaha memberikan bimbingan pendidikan dengan sebaik-baiknya. Telah disebutkan dalam sabda Rasulullah yang dinwayatkan oleh Ibnu Umar r.a.: Artinya : “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan ditanya/diminta

  tetang kepemimpinannya (tanggung jaw ab)” (Teijemah Riadhus

  Shalihin, Drs. Muslich Shabir, MA, 2004:335) Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga untuk mendidik agar menjadi anak yang berprestasi di sekolah-sekolah, orang tua haras dapat memperhatikan dan dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani. Prestasi belajar si anak di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah saja melainkan ditunjang dari peran orang tua di rumah Seperti tersurat dalam surat An-Nisa' ayat 9 sebagai berikut:

  

1

  o o , ^ , , , x v? . e ^ ^ »

  • * Ull I jid f \ji\U UU-si? Aj^i \ j t f J> °ji ^JlJl
  • J ^ *'■ • I f° •• , * ✓ * %

      U ijC u > r ^ r , Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang yang seandainya

      meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" (Al-Qur'an dan Teijemah,

      1989:116) Di samping orang tua mempunyai kepuasan atas pendidikan anak, mereka juga haras memelihara keselamatan kehidupan keluarganya. Sebagaimana finnan

      Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim: 6, sebagai berikut: / / O . y ^

    • ^ o. #, ^ l , **#. .sSo f s e S ° f' 0 S ' t0 - i# A-’, ^ 0 • (i i ' t ^ j S j s a J » \ j X a )

      d j ^ U ) l U o I j U - O - I ) j t ^ J U l Ig Jlb

    ’f X y l £

      ill 'd ’j ^ i U St i u i Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka... ” (Departemen Agama RI,1995:561).

      Islam menganggap betapa pentingnya mendidik anak sejak dalam keluarga, hal ini termaktub dalam Surat Luqman ayat 13.

      % t> * s s O ■** t I t y } « . 0* ^ ^

    • * s' t > o* o % » ^ ^ o. | . / #

      a j j l

      41 ^ ^ oi a > - u > 3 * } o i i i i j u

    Artinya : "Dan ingatlah ketika Luqman berkaia kepada anaknya diwaktu ia

    memberikan pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Mahmus Yunus,

      1992:604) 5ampai sekarang pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih

      2

      

    berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah

    menjadi pilihan utama strategi belajar.

      Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen

    pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, g’lru diharapkan selalu melakukan

    langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap

    pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk

    perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan

    guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat mendukung program

    peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan

    kualitas pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah

    praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas

    pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi, dan seni (Ipteks) yang semakin pesat.

      Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) masalah-masalah pendidikan dan

    pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan, sehingga proses

    pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang lebih baik,

    dapat diwujudkan secara sistematis. Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan

    sebuah budaya belajar ( learning culture) di kalangan guru-siswa di sekolah.

      Dalam memperbaiki proses pembelajaran diantaranya dapat digunakan

    metode Demonstrasi. Guru dalam menggunakan metode ini dituntut dapat

    mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Meski

      3 dengan keterbatasan fasilitas di lingkungan MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, namun guru tetap dituntut untuk dapat mengoptimalkan proses pembelajaran.

      Metode Demonstrasi Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Ide yang paling mendasar dari model ini adalah siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang bergtma bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide yang mereka peroleh dari materi belajar.

      Metode demonstrasi memungkinkan pembelajaran yang tenang dan menyenangkan karena pembelajaran dapat dilakukan secara alamiah, sehingga siswa dapat mempraktekkan secara langsung dari apa yang dipelajarinya. Metode demonstrasi mendorong siswa memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga memungkinkan siswa rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar, bahkan kecanduan belajar

      Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan. Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi ter’nadap

      4 pembelajaran yang telah dilakukannya. Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini, karena dal am proses pembelajaran, guru adalah praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran, merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) yang semakin pesat. Dengan menggunakan Metode demonstrasi di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten

      Semarang diharapkan dapat merubah proses pembelajaran Fikih menjadi lebih optimal. Siswa menjadi termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

      Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu menemukan formula yang tepat untuk diterapkan sebagai metode atau strategi dalam proses pembelajaran, dalam hal ini penulis merumuskan judul : PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010).

      5

    B. Rumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan berikut ini:

      1. Apakah pembelajaran Fikih melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang?

      2. Apakah pembelajaran Fikih melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan penguasaan materi Fikih siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang?

      3. Apakah pembelajaran Fikin melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang?

      C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

      1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.dalam memahami Pelajaran Fikih dengan menggunakan metede demonstrasi

      2. Untuk mengetahui penguasaan materi Fikih siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dalam memahami Pelajaran Fikih dengan menggunakan metede demonstrasi.

      3. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Fikih siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dalam memahami Pelajaran Fikih dengan menggunakan metede demonstrasi.

    D. Manfaat Penelitian

      Dari hasil peneliaban yang akan dilaksanakan dapat membawa manfaat:

    1. Manfaat Praktis

      Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan dapat membawa manfaat dari berbagai pihak diantaranya :

      a. Bagi Penulis

      Penuiis dapat meningkatkan kualitas keilmuan serta mengimplementasikan konsep pembelajaran dengan menggunakan metede demonstrasi dalam pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam terutama mata pelajaran Fikih.

      b. Bagi Pengajar

      Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan altematif model pembelajaran kemampuan dalam memahami materi pendidikan agama Islam khususnya mata pelajaran Fikih.

    c. Bagi Siswa

      Dengan penggunaan konsep pembelajaran Active Learning yang memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan, siswa diharapkan memiliki peningkatkan kemampuan dalam ilmu Fikih dan ilmu pendidikan Agama Islam lainnya.

    2. Manfaat Teoritis

      Melalui penelitian tindakan kelas ini, peneliti ingin membangun teori tentang konsep pembelajaran khususnya penggunaan metode pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan altematif untuk menyempumakan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah pada umumnya, dan khususnya pembelajaran Fikih melalui penerapan konsep metode demonstrasi.

    E. Telaah Pustaka

    1. Penelitian Tindakan Kelas

      Penelitian tindakan kelas pertama kali dipopulerkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. Pengertian uari Penelitian Tindakan kelas sendiri merupakan suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan yang sengaja dimunculakan dan teijadi di dalam kelas (Zainal, 2007:13).

      Awal perkembangan penelitian tindakan kelas berasal dad salah satu jenis penelitian kualitatif dalam bentuk inkuiri. Penelitian ini kemudian dinamakan penelitian emansipatoris tindakan yang merupakan studi kecil untuk membangun ekspresi konkrit dan praktis (Rochiati, 2008:4)

      Salah satu aliran filsafat yang berpengaruh besar terhadap perkembangan penelitian jenis ini adalah filsafat Post modemisme dan post positivistik. Post modemisme menghendaki pendekatan inkuiri (pemahaman) yang menolak upaya ilmiah yang bersifal biner, hitam-putih, benar-salah dan cenderung ilmiah.

      Melalui metode ini, kemampuan seorang gum dalam membina suasana kelas tidak hanya berpaku pada hasil pembelajaran yang berwujud nilai (angka), tetapi lebih pada pemahaman dan kualitas dari pengetahuan siswa.

    2. Metode Demonstrasi

      Media demonstrasi ialah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenamya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Sudimian, 1989:133).

      Hal-hal yang hams dilakukan sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: a. Memberikan petunjuk yang jelas sebelum melakukan demonstrasi. b. Mengatur tempat duduk at?" membuat kelompok-kelompok kecil dalam menggunakan alat-alat audio visual.

      c. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang sedang berlangsung.

      Adapun yang dimaksud peneliti dari penjelasan di atas adalah guru setelah memberikan penjelasan kemudian menyuruh siswa untuk memperagakan atau mempertunjukkan yang dipelajari sehingga siswa mudah memahami apa yang telah dipelajari.

    3. Fikih Yaitu ilmu tentang hukum Islam (Poerwadarminta, 2006:330).

      Sedangkan yang penulis maksud dari pengertian Fikih adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa kelas III MI Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Materi pelajaran yang Fikih yang akan penulis teliti lebih dispesifikan pada pelajawan Sholat Sunah Rawatib.

    F. Metode Penelitian

    1. Setting Penelitian

      Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III MI Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Kecamatan Pabelan. Kabupaten Semarang.

      Dengan karakteristik siswa yang lebih m^nyukai proses pembelajaran dengan metode bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika hams terns memperhatikan ceramah gum, siswa lebih senang proses pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun siswa yang aktif dalam diskusi hanya siswa tertentu saja, sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam belajar

      Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri masih terbatas, namun rata-rata mereka memanfaatkan sarana perpustakaan sekolah yang cukup memadai. Kemampuan akademik siswa masih terbatas karena motivasi belajar siswa yang rendah. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, siswa masih belum selumhnya mempunyai keaktifan dalam belajar.

      Agar dapat meningkatan proses pembelajaran siswa, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebab permasalahan tadi berada di dalam kelas. Dengan pelaksanaan PTK gum dapat melihat hasil tindakan tesebut pada tiap siklusnya.

    2. Subyek Penelitian

      Pada penelitian tindakan kelas ini, subyek penelitiannya adalah siswa kelas III Ml Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Kecfamatan Pabelan. Kabupaten Semarang.

    3. Langkah-Langkah Siklus

      Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan melalui 3 siklus untuk melihat peningkatan pembelajaran Fikih melalui penggunaan konsep metode demon strasi.

      Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Zaenal, 2007:20) Perencanaan

      Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

      J

      Pelaksanaan

      )

      Pelaksanaan

      4. Instrumen Penelitian Untuk mengukur keberhasilan penelitian digunakan instrumen pengamatan dan instrumen hasil. Instrumen pengamatan digunakan untuk mendata siswa selama mengikuti proses pelajaran. Instrumen hasil digunakan untuk mendata peningkatan pembelajaran siswa melalui penggunaan konsep Metode Demonstrasi. Intervalnya adalah amat baik (AB), interval 9,0-10,0, baik (B) antara 8,0-8,9, cukup (C) antara 6,0-7,9 dan kurang (K) kurang dari 5,9.

    a. Instrumen Penelitian Penggunaan Metode Demonstrasi

      Table 1. Instrumen penelitian Penggunaan Metode Demonstrasi

      Penilaian Pembelajaran Aspek Kegiatan AB B C K

      a. Memahami syarat-syarat dan rukun Cara Sholat Sunah Rawatib melaksanakan b. Memahami waktu-waktu ibadah Sholat pelaksanaan Sholat Sunah Rawatib

      Sunah Rawatib

      c. Memahami bilangan-bilangan Sholat Sunah Rawatib

      d. Kegiatan melaksanakan Sholat L l Sunah Rawatib ____________ Keterangan : AB : Amat Baik B : Baik C : Cukup

      K : Kurang

    b. Pedoman Pengamatan

      Hal-hal yang perlu diamati: 1) Aktifitas guru saat mengajar.

      2) Aktifitas siswa saat mengikuti pelajaran.

      3) Ruang kelas.

    c. Soal Tes Untuk Mengukur Tingkat Pemahaman Siswa

    G. Sistematika Penulisan Skripsi

      Bab pertama adalah pendahuluan. Berisi latar oelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. definisi operasionai, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

      Selanjutnya bab II berisi kajian pustaka. Pada bab ini, diuraikan berbagai pembahasan teori yang berkaitan dengan teori-teori yang berhubungan dengan Penelitian Tindakan Kelas, Metode Demonstrasi dan Materi Pembelajaran Fikih. Yang bisa dijadikan rujukan adalah beberapa buku, artikel, makalah dan hasil - hasii penelitian sebelumnya.

      Bab berikutnya adalah bab III, pada bab ini. lebih difokuskan pada metode penelitian, yang meneakup obyek tindakan, setting atau subyek tindakan. Metode pengumpulan data, persiapan penelitian, dan metode analisa data Bab IV, bab ini berisi tentang hasil penelitian, yang mencakup gambaran setting penelitian, penjelasan per siklus, proses analisis data dan pembahasan serta penghambilan kesimpulan.

      Bab terakhir adalah bab V, yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, juga saran - saran yang ditujukan kepada berbagai pihak.

    BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas Seorang guru pasti akan menghadapi persoalan tentang bagaimana

      melaksanakan proses pembelajaran yang baik agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan. sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.

      Yang menjadi permasalahan utama adalah cara atau metouc yang tepat untuk menyampaikan materi kepada siswa. Hal inilah yang paling penting karena menjadi pokok dari kegiatan belajar mengajar.

      Ada berbagai macam solusi yang untuk mengatasi masalah tersebut, tetapi kendala yang dihadapi oleh seorang guru biasanya terletak pada kurangnya pemahaman terhadap teori tersebut karena hanya sebatas pada penjelasan diatas kertas. Sehingga guru memerlukan pengalaman langsung yang dapat memperbaiki kineijanya. Salah satu metode untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas.

    1. Pengertian Tindakan Kelas

      Penelitian Tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh Kurt J ewin pada tahun 1946 (Zainal, 2007:13). Gagasan ini kemudian dikembangkan oleh Beberapa pakar pendidikan seperti Davids Hopskin. Stephen Keinmis, Robin Me Taggart, John Elliot, John W Creswel, Dave Ebbuut dan lain sebagainya (Rochiati, 2008:62-70).

      Ada dua macam pengertian penelitian tindakan kelas, yaitu pengertian secara bahasa dan pengertian yang dibuat oleh beberapa pakar pendidikan.

      Penjelasannya sebagai berikut:

    a. Menurut bahasa

      Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu (Zainal, 2007:12):

    1) Penelitian

    • kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atas informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan oenting bagi peneliti.

      2) Tindakan - sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3) Kelas - sekelompok siswa yang dalarn waktu yang sania menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

    b. Menurut Pakar Pendidikan

      Ada beberapa pakar pendidikan yang menerangkan pengertian Penelitian Tindakan Kelas. Diantaranya sebagai berikut (Rochiati, 2008:11-12):

    1) Davids Hopskin

      Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

      2) Rapoport

      Sedangkan Rapoport, seperti dikutip oleh Davids Hopkins, mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan iimu sosial dengan keijasama delam kerangak etika yang disepakati bersama.

      3) Stephen Kemmis

      Kemmis menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah usaha inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktek sosial atau pendidikan, pemahaman mengenai praktek pendidikan dan situasi yang memungkinkan terlaksananya praktek ini.

    4) Dave Ebbuut

      Pengertian menurut Ebbuut adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan tersebut.

    2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

      Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh guru dalam proses pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, antara lain: a. Guru diharapkan dan berlatih untuk selalu mengadakan inovasi-inovasi dalam menyampaikan maten pelajaran (Zainal, 2007:18).

      b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di kelas (Zainal, 2007:18).

      c. Meningkatkan profesionalisme guru (Zainal, 2007:18).

      d. Guru dituntut memiliki wawasan yang luas (Rochiati, 2008:31).

      e. Guru dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesional (Rochiati, 2008:31).

      f. Memiliki kepedulian untuk menjalankan teori dan praktek (Rochiati, 2008:31).

    3. Karakteristik PTK

      a. didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional (Zainal, 2007:16). b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya fZainal, 2007:16).

      c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi (Zainal, 2007:16).

      d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional (Zainal, 2007:16).

      e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus (Zainal, 2007:16).

      f. Praktis - wawasan dan hasil yang diperoleh untuk mengembangkan ilmu dan meningkatkan praktek pembelajaran (Rochiati, 2008:25).

      g. Partisipatif dan kolaboratif - peneliti bekeija untnk kepentingan bersama (Rochiati, 2008:25).

      h. Emansipatoris - berarti guru mempunyai kontrol terhadap kegiatan profesi mereka. Disini guru tidak hanya menjadi bawahan yang harus selalu menurut pada atasan, yang harus memperhatikan kurikulum, instruksi kepala sekolah, pengawas, bahkan buku teks yang ditentukan dari pemerintah. Akan tetapi dengen melakukan penelitian ini, guru akan mengembangkan kemampuan memutuskan, atau mengambil kesimpulan secara profesional, dan dengan demikian bergerak ke arah otonomi dan emansipasi (Rochiati, 2008:25). Pendekatan yang dipakai tidak dalam jalur hierarkis, tetapi dilakukan oleh semua partisipan dalam kedudukan yang setara. i. Interpretatif - hasilnya tidak bersifat positivistik (benar atau salah), melainkan solusi berdasarkan pandangan dan penafsiran dari hasil refleksi selama penelitian (Rochiati, 2008:53).

    4. Jenis-Jenis PTK

      Ada 4 jenis PTK yang dikenal dalam dunia pendidikan, antara lain (Zainal, 2007:19-20):

      a PTK Diasnogtik

      Maksud dari PTK Diagnostik adalah penelitian dirancang untuk menuntun ke arah tindakan, dimana peneliti mendiagnosis dan masuk ke dalam latar penelitian.

      b PTK Partisipasi

      Dalam penelitian ini, peneliti terlibat langsung dari awal sampai tersusunnya laporan penelitian.

      c PTK Empiris

      Apabila peneliti berusahs melaksanakan suatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang teijadi selama penelitian berlangsung.

      d PTK Eksperimental

      PTK dilaksanakan dengan berupaya menerapkan strategi atau teknik yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.

    5. Model-Model PTK

      Model penelitian tindakan kelas ada beberapa yang sebenamya mengadopsi atau menafsirkan ulang model yang diciptakan oleh Kurt Lewin.

      Beberapa model tersebut diantaranya (Rochiati, 2008:62-70): a Model Kurt Lewin b Model Kurt Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis c Model Kurt Lewin yang direvisi oleh Elliot d Model spiral dari Kemmis dan Me Taggart e Model Ebbuut f Model McKeman dengan modivikasi dari Hopkins.

      Adapun jenis PTK yang akan penulis pakai adalah model spiral dari Kemmis dan Me Taggart karena model inilah yang paling popular.

      Model PTK ini terdiri dari 4 (empat) tahap sebagai berikut:

      1) Tahap Perencanaan

      Penyusunan tindakan serta menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan dan oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan (Zainal, 2007:22).

      2) Tahap Pelaksanaan

      Pada tahap ini mulai diajukan pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati. Pada dasamya mengimplementasikan sesuatu

      22 yang telah direncanakan dan melaksanakannya di dalam kelas(Rochiati, 2008:66).

      3) Tahap Pen gam a tan

      Peneliti mengamati dan mencatat serta merekam pertanyaan- pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa untuk melihat apa yang teijadi (Rochiati, 2008:67).

      4) Tahap Refleksi

      Tahap refleksi adaah tahapan atau kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilaksanakan (Zainal, 2007:22). Secara keseluruhan, tahapan-tahapan model PTK di atas membentuk sebuah siklus yang akan berlanjut ke siklus berikutnya sampai benar-benar menemukan konsep yang tepat mengenai pokok permasalahan yang sedang diteliti.

    6. ObyekPTK

      Obyek dari pelaksanan PTK ini mempunyai kedudukan yang sama, yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Obyek-obyek tersebut sebagai berikut (Zainal, 2007:27-29) : a Unsur siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses belajar mengajar atau kegiatan lainnya. b Unsur guru, dapat diamati ketika sedang melakukan bimbingan kepada siswa, mengajar, atau melakukan aktifitas lainnya. c Unsur materi pelajaran, dapat diamati ketika materi pelajaran sedang disampaikan oleh guru kepada siswa. d Unsur sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar.

      Dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Yang dapat diamati adalah guru atau siswa atau keduanya. e Unsur hasil pembelajaran, dapat ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan titik tujuan yang harus dicapai melalui pembelajaran baik susunan maupun tingkat pencapaian. f Unsur lingkungan, baik lingkungan kelas, sekolah maupun siswa dirumahnya. g Unsur pengelolaan, merupakan gerak kegiatan yang dapat diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan (Zainal, 2007:29).

    B. Metode Demonstrasi

    1. Pengertian

      Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran merupakan salah satu terobosan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan mudah memahami materi yang akan disampaikan.

      Ada beberapa pengertian dari metode demonstrasi yang diberikan oleh beberapa ahli. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenamya ataupun tinian yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Sudirman, 1989:133).

      Zuhairini memberi pengertian bahwa metode demonstrasi adalah suatu metode dimana seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau kaifiyah melakukan sesuatu (Zuhairini, 1981: 83).

      Sedangkan menurut H. Martinis Yamin, metode demonstrasi adalah melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih yang ditunjuk. Setelah didemonstrasikan siswa diberi kesempatan melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih (Yamin, 2005:65).

      Pengertian lain dari metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sediri yang ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu (Basyirudin,

      2002:45).

      Metode demonstrasi dapat juga diartikan cara mengajarkan dan memberikan contoh secara langsung kepada siswa atau seseorang bagaimana melakukan atau mengeijakan sesuatu atau melakukan sesuatu kemudian para siswa mengikutinya sebagaimana petunjuk guru (Asnawir, 2002:106). Dari beberapa pengertian yang disampaikan di atas, metode demonstrasi dapat diartikan sebagai cara mempraktekkan materi yang akan dipelajari dengan tujuan agar siswa lebih mudah memahami, mengerti, dan paham dengan apa yang diajarkan oleh guru, serta sebagai cara untuk melihat atau mengetahui kebenaran dari materi yang diajarkan.metode demonstrasi sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan- petanyaan yang sulit.

    2. Langkah-Langkah Persiapan Demonstrasi

      a. Rumuskan secara spesifik yang dapat dicapai oleh siswa (Basyirudin, 2002:46).

      b. Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi sesuai denga skenario yang direncanakan (Basyirudin, 2002:46).

      c. Demonstrasi dilakukan sesuai dengan kenyataan yang sebenamya, jangan berlebih-lebihan (Basyirudin, 2002:46).

      d. Materi yang akan didemonstrasikan adalah materi yang penting dahulu (Sudirman, 1989:134).

      e. Persiapkan fasilitas penunjang dahulu (Sudirman, 1989:134).

      f. Peralatan dan kelas ditata pada posisi yang baik dahulu (Sudirman, 1989:134).

      g. Jumlah siswa dipertimbangkan dengan hal yang akan didemonstrasikan agar siswa dapat melihat jelas dahulu (Sudirman, 1989:134). h. Buat garis besar langkah dan pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan dengan unit dan ditulis pada papan tulis atau kertas yang lebar agar siswa dapat membaca secara keseluruhan (Sudirman, 1989:134). i. Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelaksanaan, sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu (Sudirman,

      1989:134). j. Persiapkan alat-alat yang diperlukan (Asnawir, 2002:108). k. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan dikerjakan (Asnawir, 2002:108). l. Guru mendemonstrasikan kepada siswa secara perlahan-lahan serta memberikan penjelasan yang cukup singkat (Asnawir, 2002:108). m. Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan-alasan setiap iangkah (Asnawir, 2002:108). n. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan (Asnawir, 2002:108).

    3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

    a. Kelebihan Metode Demonstrasi

      1) Perhatian siswa akan terpusat dan berkonsentrasi sepenuhnya pada apa yang diajarkan (Basyirudin, 2002:46).

      2) Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat (Basyirudin, 2002:46).

      3) Hal-hal yang menjadi teka-teki dan pertanyaan siswa dapat teijawab (Basyirudin, 2002:46).

      4) Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil kesimpulan, karena mereka mengamati secara langsung (Basyirudin, 2002:46).

      5) Siswa lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari (Sudirman, 1989:134).

      6) Pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit (Sudirman, 1989:134).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

0 5 43

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA ENERGI GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 20162017 SDN BRINGINBENDO 2 KABUPATEN SIDOARJO

0 1 8

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN PKn TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN MELALUI METODE M2M (MIND MAPPING) KELAS IV MI MAMBAUL ULUM TEGALGONDO KARANGPLOSO MALANG

0 0 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI MI NGLOROG PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN 2008

0 0 104

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 3 132

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SKRIPSI

0 1 78

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 20082009)

0 0 98

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77