Penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten - USD Repository

  

PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA PIKIRAN) DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT DI

KELAS VIIA SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  

Disusun Oleh :

M.G. Rosita Riana Dewi NIM: 081414074

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan

kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami

pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

  (Pengkotbah 3 : 11)

  

Allah tak memberi apa yang kita harapkan,

Melainkan Dia memberi apa yang kita butuhkan…

  Dengan penuh syukur, kupersembahkan skripsiku ini untuk : Allah Bapaku di surga,

  Kedua orang tuaku Kakak-kakakku,

  Seseorang yang selalu menyayangiku Terima kasih untuk segala dukungan, doa, dan kasih yang diberikan

  

ABSTRAK

M.G. Rosita Riana Dewi, 2012. Penerapan Metode Mind Map (Peta Pikiran)

Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Segiempat di Kelas VIIA SMP

Pangudi Luhur Wedi Klaten. Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui sejauhmana penerapan metode Mind Map (peta pikiran) ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP, (2) untuk mengetahui sejauhmana antusiasme siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind

  

Map (peta pikiran), (3) untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi yang muncul

  antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map (peta pikiran).

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten sebanyak 42 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dengan materi bangun datar segiempat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket, wawancara dan dokumentasi berupa foto dan rekaman handycam. Data keterlaksanaan RPP diperoleh melalui lembar observasi, data antusiasme siswa dalam pembelajaran diperoleh melalui angket dan wawancara, sedangkan bentuk- bentuk interaksi yang muncul dalam pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi dan rekaman handycam.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan keterlaksanaan RPP, tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map (Peta Pikiran) terlaksana secara keseluruhan, hanya pada pertemuan kedua dan ketiga ada langkah pembelajaran yang harus dibalik urutannya oleh guru, (2) Antusiasme siswa secara individu dalam mengikuti pembelajaran masuk dalam kriteria tinggi, dimana skor terendah siswa dalam pengisian angket adalah 57,14 % dan skor tertinggi adalah 94,29 %. Secara keseluruhan atau kelas, antusiasme siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map adalah sebesar 80,77 % masuk dalam kriteria tinggi, (3) Bentuk-bentuk interaksi yang muncul antara guru dengan siswa, antara lain dalam mengucapkan salam, menjelaskan, menyuruh, bertanya, menanggapi, dan menegur siswa, sedangkan interaksi yang muncul antara siswa dengan siswa antara lain dalam membahas tugas bersama-sama atau diskusi, bertanya dan menanggapi siswa lain.

  

Kata kunci : keterlaksanaan RPP, antusiasme siswa, bentuk-bentuk interaksi,

segiempat, mind map (peta pikiran).

  

ABSTRACT

M.G. Rosita Riana Dewi, 2012. The Apply of Mind Map Method of

Mathematics on Quadrangle Materials at VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi

Klaten. Mathematics Study Program, Mathematics and Nature Science

Department, Faculty of Teacher and Educational Science, University of

Sanata Dharma Yogyakarta.

  This research was aimed to find out (1) how far the apply of mind map method was seen from the lesson plan feasibility, (2) how far the students’enthusiasm toward mathematics learning process using mind map method was, (3) kinds of interaction appear between teacher-student and student- student in mathematics learning process using mind map method.

  The subjects of this research were 42 students of VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. This research was done on even semester year 2011/2012 using quadrangle materials. This was descriptive research, done in 6 meetings.

  The instruments used were observation sheets, questionnaires, interviews and documentations (photos and videos). The data of lesson plan feasibility got from observation, students’enthusiasm got from questionnaire and interview, kinds of interaction got from observation and handycam record.

  The results showed that (1) based on lesson plan feasibility, the learning steps using mind map method was fully done, but on second and third meeting there were learning step s that should be changed by the teacher, (2) students’ enthusiasm individually were high, with the lowest score was 57,14 % and the highest was 94,29 % on the questionnaire. In all, students’enthusiasm on learning using mind map method was high, 80,77 %, (3) kinds of interaction between teacher-student were greeting, explaining, ordering, asking, responding and admonishing. While interactions between student-student were doing the task together or discussion, asking and responding other students.

  Key words :

  lesson plan feasibility, students’enthusiasm, kinds of interaction, quadrangle, mind map

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur atas berkat dan karunia Tuhan Yesus Kristus, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak penulis jumpai kesulitan dan hambatan. Namun berkat bantuan Tuhan dan bantuan dari semua pihak, akhirnya semua kesulitan dan hambatan yang ditemui penulis dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, S.Si., M.Si. sebagai dosen pembimbing atas segala bimbingan, bantuan, dan kesabaran dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

  2. Br. Yohanes Sudarman FIC, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian ini.

  3. Ibu Christina Retno Prasetyaningsih, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII untuk bantuan yang diberikan sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

  4. Siswa-siswi kelas VII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten tahun ajaran

  5. Segenap staf sekretariat dan dosen-dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah membantu memperlancar studi penulis di Universitas Sanata Dharma.

6. Kedua orang tuaku Bapak Ignatius Sutarno dan (Alm) Ibu Theresia Sri

  Lestari, serta kakak-kakakku Mas Eko, Mbak Eni, Mas Agus, Mbak Dewi yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan dorongan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

  7. Teman-teman genk JFC dan genk Ponari yang selalu memberikan keceriaan serta teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2008 atas semangat dan kebersamaan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi dan penyelesaian studi penulis di Universitas Sanata Dharma. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

  ........................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  ............................................. v

  

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................... vi

ABSTRAK ........................................................................................ vii

ABSTRACT

  ....................................................................................... viii

  

KATA PENGANTAR ........................................................................ ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL

  ............................................................................... xiv

  DAFTAR GAMBAR

  .......................................................................... xv

  

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ...................................................................

  B.

  4 Identifikasi Masalah ..............................................................

  C.

  4 Rumusan Masalah...............................................................

  D.

  5 Tujuan Penelitian................................................................

  E.

  5 Batasan Istilah....................................................................

  F.

  7 Manfaat Penelitian ................................................................

  BAB II. LANDASAN TEORI A.

  8 Matematika ............................................................................

  B.

  9 Proses Pembelajaran Matematika .........................................

  C.

  10 Interaksi Belajar Mengajar ....................................................

  D.

  12 Metode Mind Map (Peta Pikiran) ..........................................

  E.

  17 Materi Pembelajaran .............................................................

  1.

  17 Persegi .............................................................................

  a.

  17 Pengertian Persegi .....................................................

  b.

  17 Sifat-sifat Persegi ......................................................

  c.

  19 Keliling dan Luas ......................................................

  2.

  20 Persegi Panjang ...............................................................

  a.

  20 Pengertian Persegi Panjang .......................................

  b.

  20 Sifat-sifat Persegi Panjang ........................................

  c.

  21 Keliling dan Luas ......................................................

  3.

  22 Belah Ketupat ..................................................................

  a.

  22 Pengertian Belah ketupat...........................................

  b.

  22 Sifat-sifat Belah ketupat ............................................

  c.

  22 Keliling dan Luas ......................................................

  4.

  24 Trapesium ........................................................................

  a.

  24 Pengertian Trapesium................................................

  b.

  24 Sifat-sifat Trapesium .................................................

  c.

  24 Keliling dan Luas ......................................................

  5.

  26 Layang-layang .................................................................

  a.

  26 Pengertian Layang-layang .........................................

  b.

  26 Sifat-sifat Layang-layang ..........................................

  c.

  26 Keliling dan Luas ......................................................

  6.

  28 Jajargenjang ....................................................................

  a.

  28 Pengertian Jajargenjang ............................................

  b.

  28 Sifat-sifat Jajargenjang ..............................................

  c.

  28 Keliling dan Luas ......................................................

  F.

  29 Kerangka Berpikir .................................................................

  BAB III. METODE PENELITIAN A.

  31 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

  B.

  31 Jenis Penelitian .....................................................................

  C.

  32 Subjek dan Objek Penelitian ................................................

  D.

  33 Instrumen Penelitian .............................................................

  1. Instrumen untuk kegiatan pembelajaran ..........................

  33 2. Instrumen pengumpulan data ...........................................

  34 E.

  37 Teknis Analisis Data ............................................................

  BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA DAN PEMBAHASAN A.

  41 Pelaksanaan Penelitian .........................................................

  B.

  47 Tabulasi Data........................................................................

  1.

  47 Data Keterlaksanaan RPP...............................................

  2.

  52 Data Angket Antusiasme Siswa .....................................

  3.

  54 Data Hasil Wawancara dengan Siswa ............................

  C.

  56 Pembahasan ..........................................................................

  1.

  56 Keterlaksanaan RPP ......................................................

  2.

  58 Antusiasme Siswa ..........................................................

  3.

  64 Interaksi Belajar dan Mengajar ......................................

  D.

  77 Keterbatasan Penelitian ........................................................

  BAB V. PENUTUP A.

  78 Kesimpulan...........................................................................

  B.

  79 Saran ....................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

  81

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Pembelajaran

  34 Tabel 3.2 Rancangan Sebaran Angket

  35 Tabel 3.3 Skor Angket Antusiasme Siswa

  38 Tabel 3.4 Penilaian Antusiasme

  39 Tabel 3.5 Kriteria Antusiasme Siswa

  39 Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Penelitian

  41 Tabel 4.2 Persentase Hasil Jawaban Angket Antusiasme Siswa

  52 Tabel 4.3 Hasil Jawaban Siswa Setiap Indikator

  53 Tabel 4.4 Hasil Wawancara dengan Siswa

  54 Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Siswa

  62

  DAFTAR GAMBAR

  23 Segitiga Kongruen

  28 Gambar 2.16 Perubahan Jajargenjang ABCD Menjadi

Gambar 2.15 Jajargenjang ABCD

  27 Segitiga Sama Kaki

  26 Gambar 2.14 Diagonal Layang-layang ABCD Menjadi Dua

Gambar 2.13 Layang-layang ABCD

  25 Bangun Datar

  24 Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga

Gambar 2.11 Trapesium ABCD

  22 Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)

  21 Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD

  20 Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang ABCD

  20 Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD

  19 Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD

  18 Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD

  17 Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD

  17 Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD

  15 Gambar 2.2 Persegi ABCD

  29 Persegi Panjang OO’CD

Gambar 4.1 Diagram Persentase Setiap Indikator

  61 Gambar 4.2 Guru menjelaskan dengan bantuan power point

  66 Gambar 4.3 Guru menjelaskan secara tertulis

  66 Gambar 4.4 Siswa maju menuliskan hasil pekerjaannya

  67 Gambar 4.5 Siswa menjelaskan pada siswa lain saat diskusi

  74

DAFTAR LAMPIRAN

  Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) L1 Materi Pelajaran

  L16 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Pertama L17 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Kedua L19 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Ketiga L21 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Keempat L22 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Kelima L24 Lembar Observasi Keterlaksanaan RPP Pertemuan Keenam L26 Tabulasi Pengisian Angket Antusiasme L27 Contoh Pengisian Angket Antusiasme Siswa L29 Lembar Observasi Interaksi Pertemuan Pertama L35 Lembar Observasi Interaksi Pertemuan Kedua L39 Lembar Observasi Interaksi Pertemuan Keempat L43 Lembar Observasi InteraksI Pertemuan Kelima L47 Transkrip Video

  L51 Foto Penelitian

  L70 Surat Ijin Penelitian

  L75 Surat Keterangan Selesai Penelitian L76

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu,

  sehingga memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku sesuai kebutuhan (Muhibbin, 1991:10). Sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap hal tersebut, terutama melalui proses pembelajaran matematika di kelas. Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa, dapat menjadikan siswa mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya, sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk belajar matematika dan tidak menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit bahkan menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan.

  Berdasarkan pengalaman peneliti pada waktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 4 Yogyakarta, pada umumnya siswa-siswi masih mengikuti langkah-langkah proses pembelajaran yang sama persis seperti yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini menunjukkan inisiatif siswa dalam proses pembelajaran tergantung oleh guru. Siswa cenderung

  

1 menerima suatu konsep secara langsung dari guru. Siswa tidak diberi kebebasan untuk berpikir lebih luas bagaimana memahami materi, menyelesaikan suatu permasalahan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya sendiri.

  Menurut Von Gaserfeld pengetahuan merupakan hasil kegiatan mengkonstruksi, pengetahuan tidak dapat di transfer begitu saja kepada mereka yang menerimanya. Pengetahuan harus dibangun sendiri secara aktif oleh setiap orang yang mau mengetahuinya. Seperti halnya dengan matematika sebagai aktivitas manusia, pengetahuan matematika juga tidak datang dengan sendirinya, melainkan dengan menemukan sendiri pengetahuan itu secara aktif.

  Hal ini memberikan inspirasi pada peneliti untuk mencoba menggunakan pendekatan pembelajaran yang mendorong proses pembelajaran matematika agar siswa berusaha mencari, memahami dan mengkonstruksi suatu pengetahuan secara pribadi, dimana guru bertugas sebagai fasilitator. Oleh karena itu, peneliti membagikan kuisoner untuk mencari permasalahan apa saja yang terjadi di sekolah yang akan peneliti jadikan sebagai tempat penelitian, yaitu di SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten. Hasil kuisoner yang dibagikan kepada siswa-siswi SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten, diketahui siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat konsep atau rumus sehingga menyebabkan hambatan dalam belajar. Penyebab siswa mengalami hambatan belajar dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga tingkat kepahaman dipengaruhi oleh gaya guru mengajar. Dalam pembelajaran, siswa akan mencatat segala informasi yang ditulis oleh guru di papan tulis dengan sama persis. Cara mencatat tradisional yaitu mencatat bagian pokok materi secara terpisah dan banyak menggunakan kata-kata, kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba menghubungkan atau mengkaitkan materi yang satu dengan materi yang lain. Hal ini dapat menjadi salah satu sebab mengapa konsep atau rumus sering sulit untuk diingat oleh siswa.

  Salah metode yang diduga mampu membuat suasana proses pembelajaran lebih menarik untuk membantu permasalahan di atas adalah metode Mind Map (peta pikiran). Menurut Iwan Sugiarto (2004:75) Mind Map (peta pikiran) merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkat daya kreatifitasnya melalui kebebasan berimajinasi. Mind Map (peta pikiran) juga merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2008: 4) pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map (peta pikiran) akan meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat, serta siswa menjadi lebih kreatif.

  Berdasarkan uraian di atas, dalam upaya mencapai ke arah tujuan penelitian, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul

  

“PENERAPAN METODE MIND MAP (PETA PIKIRAN) DALAM

  PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VIIA SMP PANGUDI LUHUR WEDI KLATEN” B. Identifikasi Masalah 1.

  Masih kurangnya variasi metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan.

  2. Siswa cenderung menerima suatu konsep secara langsung dari guru sehingga kurang inisiatif dalam proses pembelajaran.

  3. Sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam mempelajari konsep dan mengingat rumus matematika.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

  1. Sejauhmana penerapan metode Mind Map ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP?

  2. Sejauhmana antusiasme siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map?

  3. Bagaimana bentuk-bentuk interaksi yang muncul antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map?

D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui sejauhmana penerapan metode Mind Map ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP.

2. Mengetahui sejauhmana antusiasme siswa terhadap pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map.

  3. Mengetahui bentuk-bentuk interaksi yang muncul antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map.

E. Batasan Istilah

  Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.

  Metode Mind Map (Peta Pikiran)

  Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah

  akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Dengan kata lain,

  Mind Map adalah cara mencatat atau meringkas bahan yang memetakan

  pikiran siswa dengan menggunakan simbol-simbol, gambar, tulisan warna- warni sehingga nampak seperti karya seni, dimana suatu materi akan mudah diingat dalam bentuk gambar warna-warni dan simbol yang menarik.

  2. Antusiasme Siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, antusiasme berarti gairah, gelora semangat, minat besar. Gairah terhadap sesuatu yang ada di dalam kehidupan. Antusiasme bersumber dari dalam diri, secara spontan atau melalui pengalaman terlebih dahulu. Dengan kata lain, antusiasme adalah suatu perasaan kegembiraan terhadap sesuatu hal, yang merupakan respon positif terhadap sesuatu yang ada di sekitar kita.

  Indikator antusiasme siswa dalam penelitian ini adalah adanya respon, perhatian, kemauan, konsentrasi, dan kesadaran yang timbul pada diri siswa tanpa adanya paksaan atau suruhan yang diikuti oleh keinginan untuk melibatkan diri dalam aktivitas siswa dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.

  3. Interaksi Interaksi belajar mengajar yang terjadi antara guru dan siswa merupakan komunikasi atau hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

F. Manfaat Penelitian

  Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian diharapkan: 1.

  Bagi guru Memberdayakan guru matematika dalam menggunakan metode Mind Map yang dapat menjadi sebuah alternatif solusi sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

  2. Bagi siswa Meningkatkan kemampuan berpikir inovatif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika, serta pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  3. Bagi peneliti Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berharga dalam menerapkan pelaksanaan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map.

  4. Bagi pembaca Memberikan informasi yang cukup bagi pembaca mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dan memberikan masukan kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Matematika Matematika berasal dari perkataan Latin mathematica yang mulanya

  diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti “relating to learning”. Kata itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Menurut James yang dikutip oleh Erman Suherman (2003: 19), mengatakan matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep- konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu Aljabar, Analisis dan Geometri. Herman Hudojo (2005: 36) mengartikan matematika sebagai ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, struktur-struktur dan hubungannya yang diatur secara logis, bersifat abstrak, penalarannya deduktif dan dapat memasuki wilayah cabang ilmu lainnya.

  Soedjadi (2000: 11) menyatakan beberapa definisi matematika berdasarkan sudut pandang pembuatnya, sebagai berikut:

  1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis.

  2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

  3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan.

  4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah ruang dan bentuk.

  5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

  6. Matematika pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

B. Proses Pembelajaran Matematika

  Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “Processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu saran atau tujuan. Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya (Muhibbin Syah, 1997: 113).

  Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran adalah proses interaksi dua arah antara peserta didik dengan pendidik (guru), dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju suatu tujuan yang ingin dicapai (Trianto, 2009:17)

  Pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru. Proses aktif individu menyebabkan perubahan tingkah laku, misalnya setelah belajar matematika siswa itu mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan matematikanya dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya (Herman Hudojo, 2001: 92). Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Utari Sumarno (2004:5) yaitu pembelajaran matematika memang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematis yang meliputi pemahaman, pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, dan koreksi matematis, kritis, serta sikap yang terbuka dan objektif.

C. Interaksi Belajar Mengajar

  Interaksi merupakan salah satu pengertian dari komunikasi. Di dalam pendidikan, komunikasi merupakan interaksi edukatif yaitu interaksi yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. Interaksi edukatif ini sering disebut interaksi belajar mengajar. Dalam interaksi semacam ini terjadi siswa belajar dan guru mengajar, keduanya untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun tugas siswa ialah belajar, yaitu mengembangkan potensi seoptimal mungkin sehingga tujuan tercapai sesuai dengan apa yang dicita-citakan, sedangkan tugas seorang guru ialah mengajar, dimana guru harus membimbing anak belajar dengan menyediakan situasi dan kondisi yang tepat agar potensi anak berkembang semaksimal mungkin. Dengan demikian diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.

  Menurut Oemar Hamalik (2001: 54), pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Di antara keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi yaitu di satu pihak guru mengajar dan di pihak lain siswa belajar.

  Keduanya menunjukkan aktivitas yang seimbang hanya berbeda perannya saja. Proses pengajaran itu berlangsung dalam situasi pengajaran, dimana didalamnya terdapat komponen-komponen atau faktor-faktor yaitu:

  1. tujuan mengajar 2. siswa belajar 3. guru mengajar 4. metode mengajar 5. alat bantu mengajar 6. penilaian dan situasi pengajaran

  Di dalam proses pengajaran, semua komponen tersebut bergerak dalam suatu rangkaian kegiatan yang terarah guna membawa pertumbuhan siswa ke tujuan yang diinginkan. Jadi dapat dikatakan bahwa pengajaran merupakan suatu pola yang direncanakan.

  Menurut Nana Sudjana (2009: 61), interaksi belajar mengajar yang terjadi antara guru dan siswa merupakan komunikasi atau hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Interaksi ini dapat dilihat dalam : a.

  Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa b.

  Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individu maupun kelompok c.

  Teguran guru kepada siswa d. Peran guru sebagai fasilitator D.

   Metode Mind Map (Peta Pikiran)

  Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan pada awal 1970- an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Mind map merupakan suatu pendekatan yang lebih efektif, membantu otak untuk berfikir secara teratur, memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4). Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang- cabangnya.

  Secara individual kita dapat menganalisis ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru sehingga dapat mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah direncanakan. Strategi Mind Map juga dapat menghilangkan kebosanan dalam mencatat cara tradisional, sehingga dalam hal ini otak akan lebih cepat mencerna serta mengingat catatan yang telah dibuat. Manfaat dari metode ini adalah sebagai berikut : 1.

  Mempercepat pembelajaran, karena mampu memahami konsep yang sama dengan kerja otak ketika menerima pelajaran.

  2. Melihat koneksi antar topik yang satu dengan yang lain yang memiliki keterkaitan.

  3. Membantu penggalian ide dan mengasah kemampuan otak untuk bekerja.

  4. Membantu ide serta gagasan yang mengalir karena tidak selalu ide dan gagasan dapat direkam.

  5. Melihat gambaran suatu gagasan secara luas dan besar, sehingga membantu otak bekerja secara maksimal dan berfikir besar terhadap suatu gagasan.

  6. Menyederhanakan struktur ide dan gagasan tersebut.

  7. Memudahkan untuk mengingat ide dan gagasan tersebut.

  8. Meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif.

  Buzan (2008: 14-16), sarana dan prasarana untuk membuat Mind Map adalah : a.

  Kertas kosong tak bergaris b.

  Pena dan pensil warna c. Otak d.

  Imajinasi

  Mind Map membutuhkan imajinasi atau pemikiran, adapun cara

  pembuatan Mind Map adalah : 1)

  Mulailah dari tengah kertas kosong 2)

  Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama 3)

  Gunakan berbagai warna, karena warna akan membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif 4)

  Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya

  5) Buatlah garis hubung yang melengkung

  6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

  7) Gunakan gambar

Gambar 2.1 Contoh Mind Map (Peta Pikiran)

  Dalam prinsipnya Mind map sangat sederhana, cukup menuliskan dengan mengikuti kemana otak kita berfikir, apa yang terlintas, apa yang teringat dalam bentuk coretan yang berkaita-kaitan (radiant thinking), dimulai dari tengah sebagai pusat kemudian mengembangkan ke arah tepi. Menurut Pandley (1994) metode Mind Map bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep dari suatu materi pelajaran. Adapun tahap-tahap pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map sebagai berikut: 1.

  Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.

2. Siswa mempelajari konsep tentang materi pelajaran yang dipelajari dengan bimbingan guru.

  3. Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok kemudian siswa diminta untuk membuat peta pikiran dari materi yang dipelajari.

  4. Untuk mengevaluasi siswa tentang pemahaman terhadap materi, guru menunjuk beberapa siswa mempresentasikan hasil peta pikiran dengan menuliskan di papan tulis.

  5. Dari hasil presentasi yang ditulis oleh siswa di papan tulis, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

  6. Guru memberikan soal latihan tentang materi yang dipelajari kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.

  7. Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan akademis siswa.

  Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode Mind Map adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk memberikan siswa ketrampilan berfikir, serta merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menghubungkan konsep-konsep yang penting dalam mempelajari suatu materi pelajaran.

D. Materi Pembelajaran

  Dalam penelitian ini materi yang digunakan yaitu segiempat. Segiempat adalah bangun datar yang dibentuk dari empat buah titik, setiap tiga titik tidak boleh segaris yang dihubungkan. (Jacobs, R Harold, 1974).

1. Persegi a.

  Pengertian

Gambar 2.2 Persegi ABCD

  Persegi adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan sama panjang, serta salah satu sudutnya 90º. (Jacobs, R Harold, 1974) b. Sifat-sifat Persegi :

Gambar 2.3 Diagonal Persegi ABCD

  A C D B A C D B

  1) Keempat sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = AD

  2) Keempat sudutnya masing-masing sebesar 90 º

  3) Setiap sudut dibagi dua sama besar oleh diagonalnya. Sehingga diagonalnya membentuk sumbu simetri.

  DAC = CAB ABD = DBC

  4) Kedua diagonalnya sama panjang, AC = BD

  5) Kedua diagonal saling berpotongan tegak lurus membagi dua sama panjang, yaitu AC tegak lurus BD

  6) Memiliki 4 sumbu simetri, yaitu

Gambar 2.4 Sumbu Simetri Persegi ABCD

  A C D

B A

C D B A C D B A C D B

  7) Memiliki simetri putar tingkat empat, yaitu :

  B C C D D A A B A D B A C D B C

Gambar 2.5 Simetri Putar Persegi ABCD c.

  Keliling dan Luas persegi Berdasarkan gambar 2.2 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi bahwa AB = BC = CD = DA.

  Keliling dari bangun datar persegi ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi adalah 4 × sisi = 4 × s Luas dari bangun datar persegi ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar persegi. Maka luas bangun datar persegi adalah sisi × sisi = s × s

2. Persegi panjang a.

  Pengertian

  D C A B

Gambar 2.6 Persegi Panjang ABCD

  Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sejajar serta salah satu sudutnya 90 . (Jacobs, R Harold, 1974) b.

  Sifat-sifat persegi panjang :

  D C O A B

Gambar 2.7 Diagonal Persegi Panjang ABCD

  (i) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang, yaitu AB = CD, AD = BC;

  (ii) Tiap-tiap sudutnya sama besar yaitu 90

  A = B = C = D = 90 (iii)

  Kedua diagonal sama panjang, yaitu AC = BD

  (iv) Kedua diagonal saling berpotongan membagi dua sama panjang, yaitu

  AO = OC dan BO = OD (v)

  Memiliki dua sumbu simetri

  D C D C A B A B

Gambar 2.8 Sumbu Simetri Persegi Panjang c.

  Keliling dan Luas persegi panjang Berdasarkan gambar 2.6 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi persegi panjang bahwa AB = CD disebut dengan panjang (p) dan BC = DA disebut dengan lebar (l).

  Keliling dari bangun datar persegi panjang ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling persegi panjang adalah 2p + 2l = 2 × (p + l). Luas dari bangun datar persegi panjang ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar persegi panjang. Maka luas bangun datar persegi panjang adalah panjang × lebar = p × l.

3. Belah Ketupat a.

  Pengertian D A C B

Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD

  Belah ketupat adalah bangun datar segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang sejajar sama panjang. (Jacobs, R Harold, 1974) b.

  Sifat-sifat belah ketupat : (i)

  Semua sisinya sama panjang, yaitu AB = BC = CD = DA (ii)

  Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, yaitu A = C dan B = D

  (iii) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri c.

  Keliling dan Luas belah ketupat Berdasarkan gambar 2.9 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi belah ketupat bahwa AB = BC = CD = DA dan memiliki 2 diagonal yaitu BD disebut diagonal 1 (d1) dan AC diagonal 2 (d2).

  Keliling dari bangun datar belah ketupat ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA atau dengan kata lain keliling belah ketupat adalah 4 × sisi = 4 × s Luas dari bangun datar belah ketupat ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar belah ketupat.

  D D D O C A A O C B B

  B

Gambar 2.10 Diagonal Belah Ketupat ABCD Menjadi Dua Segitiga

  Kongruen

  Luas ABCD = luas ABD + luas BCD

  • = = = =

4. Trapesium a.

  Pengertian D C A B

Gambar 2.11 Trapesium ABCD

  Trapesium adalah bangun datar segi empat yang mempunyai tepat dua sisi sejajar. (Jacobs, R Harold, 1974)

  b.

  Sifat-sifat trapesium : (i) Memiliki dua sisi sejajar yaitu AB // CD 0.

  (ii) Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua garis sejajar adalah 180 ABC + BCD = 180

  BAD + ADC = 180 c. Keliling dan Luas trapesium

  Berdasarkan gambar 2.11 apabila AB adalah sisi 1, BC sisi 2, CD sisi 3 dan DA sisi 4, sesuai dengan sifat sisi trapesium bahwa AB sejajar dengan DC disebut berturut-turut dengan sisi bawah dan sisi atas, sedangkan AD dan BC disebut dengan sisi samping.

  Keliling dari bangun datar trapesium ialah panjang dari kurva tertutup dengan AB + BC + CD + DA.

  Luas dari bangun datar trapesium ialah banyaknya persegi satuan yang tepat menutupi bangun datar trapesium.

  C D D D C C D C t A B

  B A F F E E E F A B

Gambar 2.12 Pembagian Trapesium ABCD Menjadi Tiga Bangun Datar

  Luas ABCD = luas AED + luas EFCD + luas FBC = (½ AE x ED) + (EF x FC) + (½ FB x FC) = (½ AE x ED) + (½ x 2 x EF x FC) + (½FB x FC) = (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x FC) + (½FB x FC) = (½ AE x ED) + (½(EF + EF) x ED) + (½FB x ED)

= ½ ED (AE + EF + EF + FB)

= ½ ED (AE + EF + FB + CD)

= ½ ED (AB + CD)

= ½ t (sisi bawah + sisi atas)

5. Layang-layang a.

  Pengertian D A C B

Gambar 2.13 Layang-layang ABCD

  Layang-layang adalah bangun datar segiempat yang memiliki sepasang- sepasang sisi yang berdekatan sama panjang. (Jacobs, R Harold, 1974) b.

  Sifat-sifat layang-layang : (i)

  Masing-masing sepasang sisinya sama panjang, AB = AD dan BC = CD

  (ii) ABC = ADC

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran Penemuan Terbimbing dengan menggunakan media bantu geogebra pada materi lingkaran di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten tahun ajaran 2013/2014.

0 1 181

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika pada materi faktorisasi suku Aljabar di kelas VIII B semester gasal SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014.

2 11 185

Efektivitas pemanfaatan program Geogebra pada pembelajaran matematika dalam upaya membantu pemahaman materi luas dan keliling segiempat untuk siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2012/2013.

0 3 194

Pengaruh pembelajaran cooperative learning terhadap motivasi siswa pada materi segiempat dikalangan siswa kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

0 0 358

Penerapan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.

0 4 322

Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI A SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (peta pikiran) pada materi segiempat.

0 0 159

Penerapan metode Mind Map (peta pikiran) dalam pembelajaran matematika pada materi segiempat di kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Wedi Klaten.

0 1 178

Penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran pokok bahasan getaran untuk siswa kelas 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang - USD Repository

0 6 137

Keefektifan model pembelajaran tutor sebaya pada pembelajaran matematika dengan pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Wedi, Klaten - USD Repository

0 2 316

Pemanfaatan media audio visual powerpoint untuk memperbaiki kesalahan konsep dasar pada materi bangun datar segiempat kelas VII di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 0 338