Pengembangan perangkat pembelajaran inovatif dalam sub tema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM SUB
TEMA KEGIATAN KELUARGAKU MENGACU KURIKULUM 2013
UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh:
Mia Wijayanti
NIM: 151134232

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF
DALAM SUB TEMAKEGIATAN KELUARGAKU MENGACU
KURIKULUM 2013
UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh:
Mia Wijayanti
NIM: 151134232

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN


Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tua tercinta
Bapak Sumardi dan Ibu Sri Sunarti
yang telah memberikan semangat dan mengingatkan untuk selalu melibatkan
Allah dalam segala hal.

Kakak dan adik tercinta
Yeni Wijayanti dan Vita Wijayanti
yang selalu mengingatkan, memberi semangat dan memberi motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.

Kupersembahkan karya ini untuk kampus tercinta
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO


Yang kau sangka bodoh belum tentu dia tidak cerdas, siapa tahu dia cermin,
sedang menyesuaikan diri dengan yang di hadapannya (Emha Ainun Nadjib).

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
kemenangan yang hakiki (Mahatma Gandhi).

Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah
yang membuat kita berharga (KH. Abdurrahman Wahid).

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al Insyirah : 5).

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF
DALAM SUB TEMA KEGIATAN KELUARGAKU MENGACU
KURIKULUM 2013
UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR

Mia Wijayanti
Universitas Sanata Dharma
2019

Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang
menunjukkan bahwa perlunya contoh perangkat pembelajaran inovatif yang
mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran
inovatif mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar dengan

menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR) dan
Quantum Learning.Peneliti menggunakan langkah- langkah penelitian yang
berasal dari Borg and Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kualitas produk dengan langkah- langkah pengembangan penelitian (1) potensi
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi
desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk.
Perangkat pembelajaran inovatif dengan model Paradigma Pedagogi
Refleksi (PPR) dan Quantum Learning mengacu kurikulum 2013 untuk kelas I
SD dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan berdasarkan
hasil validasi pakar pembelajaran inovatif dan guru kelas I. Hasil validasi dari
pakar pembelajaran inovatif dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Refleksi (PPR) diberikan skor "4,18" dengan kategori "baik", sedangkan untuk
model Quantum Learningdiberikan skor "4,42" dengan kategori "sangat baik".
Hasil validasi dari guru kelas I SD terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Refleksi (PPR) diberikan skor "4,16" dengan kategori "baik", sedangkan
untuk model Quantum Learning diberikan skor "4,35" dengan kategori "sangat
baik".

Kata Kunci: Perangkat
Pembelajaran,

pembelajaran
inovatif
model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR) dan Quantum Learning,
Kurikulum 2013.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING DEVICES IN SUB
THEMES OF FAMILY ACTIVITIES REFERRING 2013 CURRICULUM
FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

Mia Wijayanti
Sanata Dharma University
2019


This research was conducted based on needs analysis which showed that
important to need for giving examples of innovative learning devices that refer to
the 2013 Curriculum for first grade students of Elementary School. The purpose
of this study is to produce a product in the form of an innovative learning device
referring to the 2013 curriculum for first grade elementary school students using
the learning model of the Pedagogy Reflection Paradigm (PPR) and Quantum
Learning.The researcher used the research steps derived from Borg and Gall. The
purpose of this study is to determine the quality of the product with the steps of
research development (1) problem potential, (2) data collection, (3) product
design, (4) design validation, (5) design revision, (6) product testing, (7) product
revision.
The innovative learning tool with the Pedagogical Reflection Paradigm
(PPR) and Quantum Learning models referring to the 2013 curriculum for first
grade in elementary school was developed with very good quality and appropriate
to use based on the results of innovative learning expert validation and teachers
in first grade. Pedagogy Reflection (PPR) is given a score of "4.18" in the "good"
category, while the Quantum Learning model is given a score of "4.42" in the
"very good" category. The results of the validation of first grade elementary
school teachers on the Pedagogy Reflection Paradigm (PPR) learning model were
given a score of "4.16" in the "good" category, while the Quantum Learning

model was given a score of "4.35" in the "very good" category.

Keywords: Learning Tools, innovative learning models Pedagogy Reflection
Paradigm (PPR) and Quantum Learning, 2013 Curriculum

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Inovatif dalam Sub TemaKegiatan KeluargakuMengacu
Kurikulum 2013untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dengan baik. Skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi, peneliti selalu mendapatkan bimbingan,
dorongan, motivasi, serta semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu peneliti

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung ikut andil dalam proses penyusunan dan penelitian skripsi
ini.
Ucapan terima kasih peneliti berikan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Albertus Hartana, S.J., M.Pd., yang telah membantu dalam
menggali informasi model pembelajaran pada RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat oleh peneliti.
6. Restu Fajar Aryanti, S.Pd., selaku validator pakar pembelajaran
inovatif yang telah membantu peneliti melakukan validasi terhadap
produk yang dikembangkan dalam skripsi ini.


x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Riswati, S.Pd., selaku validator pakar pembelajaran inovatif yang telah
membantu peneliti dengan melakukan validasi terhadap produk yang
dikembangkan dalam skripsi ini.
8. Sarinem, S.Pd., selaku guru kelas I SD N Kentungan yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan uji coba produk dan
memberikan nilai dalam uji coba produk.
9. Tri Mardanila Novita Sari, selaku teman sejawat yang telah membantu
peneliti dalam melaksanakan uji coba produk dan memberikan nilai
dalam uji coba produk.
10. MM. Suyatini, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD N Kentungan yang
telah memberikan izin peneliti dalam melakukan observasi dan
wawancara juga melaksanakan uji coba produk penelitian.
11. Sumardi dan Sri Sunarti selaku orang tua yang telah memberikan
dorongan, motivasi dan doa dalam penelitian ini.
12. Dara Pelangi Paramitasari dan Anugrah Ningrum Saputri selaku
sahabat yang telah memberikan dorongan, motivasi dan penyemangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Akbar Wahyu Fahriza yang selalumemberikan semangat dan motivasi
dalam penyusunan skripsi.
14. Teman payung kecil skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk
berdiskusi dan sharing mengenai skripsi yang telah dibuat.
15. Teman payung besar skripsi yang selalu kompak dalam berdiskusi dan
bersama musyawarah dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima
kasih atas bantuan dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh dari kata
sempurna, dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun
pembahasan materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan
peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH DEMI KEPENTINGAN AKADEMIS ...... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ......................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
E. Definisi Operasional..................................................................................... 6
F.

Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Kajian Pustaka............................................................................................ 10
1.

Karakteristik Kurikulum SD 2013 ......................................................... 10

2.

Keterampilan Dasar Abad 21 ................................................................. 19

3.

Perangkat Pembelajaran ......................................................................... 21

4.

Pembelajaran Inovatif ............................................................................. 27

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 39

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 41
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 45
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 48
C. Setting Penelitian........................................................................................ 52
D. Uji Coba Terbatas ...................................................................................... 52
E. Jadwal Penelitian........................................................................................ 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 65
A. Analisis Kebutuhan .................................................................................... 65
B. Deskripsi Produk Awal .............................................................................. 76
C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ................................................................ 79
D. Uji Coba Terbatas ...................................................................................... 86
E. Kajian Produk Akhir .................................................................................. 93
F.

Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................................... 96

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, SARAN
............................................................................................................................. 103
A. Kesimpulan .............................................................................................. 103
B. Keterbatasan Pengembangan ................................................................... 103
C. Saran ......................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105
LAMPIRAN ....................................................................................................... 108
BIODATA PENULIS ........................................................................................ 177

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keterkaitan 5M antara Langkah dengan Kegiatan Pembelajaran
dan Maknanya ........................................................................... 16
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ................................................................ 53
Tabel 3.2 Lembar Observasi ..................................................................... 55
Tabel 3.3 Lembar Validasi ........................................................................ 57
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ........................................................ 62
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ........................................................ 63
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian....................................................................... 64
Tabel 4.1 Komentar Pakar dan Revisi Perangkat Pembelajaran Model
Paradigma Pedagogi Refleksi ................................................... 82
Tabel 4.2 Komentar Pakar dan Revisi Perangkat Pembelajaran Model
Quantum Learning .................................................................... 84
Tabel 4.3 Komentar Guru SD Kelas 1 Perangkat Pembelajaran Model
Paradigma Pedagogi Refleksi dan Quantum Learning ............. 84
Tabel 4.4 Komentar Guru SD Uji Coba dan Revisi Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Refleksi ................................................... 89
Tabel 4.4 Komentar Guru SD Uji Coba dan Revisi Model Pembelajaran
Quantum Learning .................................................................... 90
Tabel 4.5 Komentar Teman Sejawat Uji Coba dan Revisi
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi ................. 90
Tabel 4.5 Komentar Teman Sejawat Uji Coba dan Revisi
Model Pembelajaran Quantum Learning.................................. 91
Tabel 4.6 Rekapitulasi Validasi dan Uji Coba .......................................... 97

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dinamika PPR ....................................................................... 33
Gambar 2.2 Literature Map ...................................................................... 41
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................. 43
Gambar 3.1 Langkah- langkah penelitian dan Pengembangan Borg&Gall
................................................................................................................... 47
Gambar 3.2 Bagan langkah- langkah pengembangan produk .................. 51

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara ......................................................... 109
Lampiran 2: Rangkuman Hasil Wawancara ........................................... 111
Lampiran 3: Pedoman Observasi Guru dan Siswa.................................. 130
Lampiran 4: Pernyataan Validasi Produk Perangkat Pembelajaran ........ 132
Lampiran 5: Pernyataan Uji Coba Produk Perangkat Pembelajaran ...... 136
Lampiran 6: Hasil Validasi Produk PPR Pakar....................................... 137
Lampiran 6: Hasil Validasi Produk Quantum Learning Pakar ............... 144
Lampiran 7: Hasil Validasi Produk PPR Guru SD ................................. 151
Lampiran 7: Hasil Validasi Produk Quantum Learning Guru SD .......... 158
Lampiran 8: Hasil Uji Coba Produk PPR Guru SD ................................ 165
Lampiran 8: Hasil Uji Coba Produk Quantum Learning Guru SD......... 167
Lampiran 9: Hasil Uji Coba Produk PPR teman sejawat ........................ 169
Lampiran 9: Hasil Uji Coba Produk Quantum Learning teman sejawat 171
Lampiran 10: Surat Observasi dan Wawancara ...................................... 173
Lampiran 11: Surat Izin Penelitian ......................................................... 174
Lampiran 12: Surat Pernyataan Kepala Sekolah ..................................... 175
Lampiran 13: Dokumentasi Uji Coba Produk......................................... 176

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi
siswa, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan

memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya.
Pada tahun 2013, pemerintah telah mencanangkan dan mulai
menerapkan sistem pendidikan yang baru. Sistem yang baru tersebut
merupakan kurikulum 2013. Shoimin (2014: 7) menyatakan bahwa,
kurikulum 2013 adalah perubahan yang hampir kompleks dari
kurikulum yang sebelumnya, baik dari segi cara guru mengajar, cara
guru

menilai,

mengamati,

dan

cara

guru

berinovasi

dalam

pembelajaran. Model pembelajaran inovatif dirasa penting dalam
implementasi

Kurikulum

2013,

karena

kurikulum

ini

lebih

komperhensif dan lebih kompleks. Berdasarkan hal tersebut guru
dituntut untuk dapat mengembangkan cara mengajarnya dengan
beragam model, metode dan pendekatan yang ada. Guru harus bisa
membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan dinamis. Dinamis
dalam arti pembelajaran siswa tidak hanya monoton.
Pembelajaran inovatif diarahkan untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar di kelas. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran
dimana guru melakukan variasi cara mengajar dengan berbagai
kegiatan yang membuat siswa tidak bosan saat belajar di kelas. Guru
dituntut untuk lebih berkreasi dalam menciptakan sebuah pembelajaran

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang asyik dan menyenangkan. Pembelajaran inovatif

bermanfaat

dilakukan pada kurikulum 2013 ini, dengan keterpaduan dari berbagai
mata pelajaran dan mempunyai berbagai model pembelajaran,
pembelajaran akan menjadi dinamis dan siswa dapat memperoleh
berbagai keterampilan baru yang dibutuhkan. Dalam pembelajaran
inovatif terdapat perangkat yang terdiri dari program tahunan, program
semester, silabus, RPP, penilaian, LKS, rangkuman materi, media, dan
lembar refleksi. Perangkat pembelajaran ini bersifat melengkapi
pembelajaran yang dilakukan, sehingga SD mempunyai referensi atau
acuan dalam membuat pembelajaran yang inovatif bagi siswa.
Salah satu masalah yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya kualitas pendidikan nasional yang disebabkan oleh proses
pembelajaran yang monoton. Berdasarkan hasil wawancara guru di 2
SD yaitu SD Negeri Puren dan SD Negeri Kentungan proses
pembelajaran yang berlangsung cenderung membuat siswa kurang
mengembangkan daya berpikir, keterampilan dan rasa percaya dirinya.
Siswa dituntut untuk menghafal dan mengingat materi tanpa
memahami infromasi yang diingatnya dengan memadukan atau
mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu masalah yang
dihadapi pendidikan Indonesia adalah seringnya berganti kurikulum
tanpa mempertimbangkan keberhasilan yang dicapai kurikulum
sebelumnya atau saat ini. Guru belum memahami penerapan dari
kurikulum sebelumnya, tetapi sudah beralih ke kurikulum yang baru
dengan aturan dan cara yang baru. Dalam implementasi kurikulum
2013, (1) guru kurang memahami pembelajaran inovatif yang dapat
diterapkan pada saat proses belajar mengajar. Sejauh ini pemahaman
guru hanya mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan
hanya menyampaikan materi saja tanpa melihat pemahaman siswa, (2)
guru tidak tahu mengenai pembelajaran inovatif mulai dari definisi,
tujuan, dan model-model yang digunakan dalam pembelajaran
tersebut. Pengetahuan guru mengenai pembelajaran inovatif masih

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rendah, (3) guru masih mengalami kesulitan dalam membuat
pembelajaran inovatif atau pembelajaran yang tidak monoton bagi
siswa dikarenakan dalam kurikulum 2013 mata pelajaran terintegrasi,
(4) guru masih sering mengunduh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dari internet, sehingga daya kreativitas guru untuk menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan tidak terasah.
Ketika

peneliti

menanyakan

mengenai

bagaimana

rencana

mengembangkan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan prestasi
siswa, guru mengungkapkan bahwa belum ada gambaran mengenai
pembelajaran inovatif seperti apa dan guru cenderung ceramah dengan
menggunakan pembelajaran yang statis. Guru lebih menekankan pada
aspek kognitif daripada aspek afektif dan psikomotorik, sehingga
minat dan bakat siswa kurang diperhatikan. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang digunakan juga hanya mengunduh dari
internet saja dan dari situ guru belum begitu memahami isi atau
komponen dari RPP.
Implementasi kurikulum 2013 di SD yang telah ditetapkan oleh
pemerintah belum menekankan pada pembelajaran inovatif, hal ini
dapat dilihat dari fakta di lapangan. Oleh karena itu, guru memerlukan
contoh pengembangan perangkat pembelajaran inovatif model
pembelajaran Quantum Learning dan Paradigma Pedagogi Refleksi
(PPR). Peneliti memilih Quantum Learning sebagai model karena
sintaks atau langkah- langkah pada model ini sesuai atau cocok untuk
siswa SD kelas I, yaitu banyak kegiatan yang membuat siswa terlibat
langsung. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang membuat
siswa dapat bermain sambil belajar. Bermain sambil belajar untuk
siswa kelas I akan memudahkan mereka dalam menangkap atau
menyerap pelajaran. Dalam model Quantum Learning guru tidak
hanya memberikan bahan ajar kepada siswa tetapi juga memberikan
motivasi sehingga timbul rasa semangat dan rasa percaya dirinya untuk
lebih giat lagi dalam belajar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Model pembelajaran Quantum Learning dikenal dengan sintaksnya
yaitu TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi,
Rayakan).
Alasan peneliti memilih Paradigma Pedagogi Refleksi ( PPR )
karena model ini menekankan pada pendidikan karakter dan lebih
kepada refleksi, kegiatan yang dilakukan berpengaruh atau tidak
terhadap hasil belajar siswa, dan guru juga dapat mengevaluasi
pembelajaran hari itu juga apakah pembelajaran tersebut berhasil atau
tidak. Jadi, tidak hanya siswa yang berefleksi namun guru juga ikut
berefleksi. Proses pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR)
dibuat sedemikian rupa, sehingga siswa menjadi pusat dari proses
belajar, ditandai dengan kemampuan siswa yang mampu menemukan
diri dan menggali pengetahuan dengan penuh tanggungjawab.
Peneliti memilih kelas I dalam penelitian ini dikarenakan kelas I
merupakan proses pembentukan karakter yang pertama, atau dasar dari
pembentukan karakter. Melalui penggunaan bahasa dan cara
penyampaian guru yang sederhana, siswa kelas I lebih mudah untuk
menangkap yang diajarkan oleh guru dengan belajar menggunakan
model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Apalagi kelas I
masih dalam penyesuaian sikap dari taman kanak- kanak ke jenjang
selanjutnya. Peneliti juga memilih SD N Kentungan untuk dijadikan
tempat penelitian karena sudah menerapkan kurikulum 2013 revisi
2017, sehingga peneliti dapat menyesuaikan antara mata pelajaran atau
tema yang sedang di terapkan dengan kondisi atau kebiasaan siswa.
Sub tema Kegiatan Keluargaku dipilih oleh peneliti karena sub tema
ini membahas mengenai pembiasaan dalam kegiatan yang dilakukan
dalam keluarga yang belum semua siswa melakukan pembiasaan
dengan baik dan benar. Mata pelajaran yang terkait dalam sub tema ini
sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih peneliti.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam Sub Tema
Kegiatan Keluargaku Mengacu Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas 1
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif dalam
Sub Tema Kegiatan Keluargaku Mengacu Kurikulum 2013 untuk
Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dalam
menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif
untuk siswa kelas I SD mengacu kurikulum 2013 yang telah teruji
kualitasnya.
2. Bagi guru
Memberi pengetahuan baru dan inspirasi dalam membuat
pembelajaran di kelas menjadi inovatif dan tidak monoton dengan
model Quantum Learning dan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR).
3. Bagi sekolah
Sekolah mendapatkan contoh konkret berupa sebuah perangkat
pembelajaran inovatif untuk siswa kelas 1 SD mengacu kurikulum
2013 dengan model Quantum Learning dan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
4. Bagi Prodi PGSD
Prodi PGSD dapat mempunyai keluaran produk perangkat
pembelajaran

inovatif

dan

sebagai

acuan

prodi

dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif untuk siswa
kelas 1 SD mengacu kurikulum 2013 dengan model Quantum
Learning dan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Definisi Operasional
1. Pembelajaran Inovatif adalah pembelajaran yang dilakukan guru
memvariasi cara mengajar dengan menggunakan pendekatan,
model dan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri.
2. Perangkat pembelajaran inovatif adalah pegangan guru atau
pedoman guru untuk melaksanakan pembelajaran yang meliputi
program tahunan, program semester, silabus, RPP, penilaian, LKS,
rangkuman materi, media, lembar refleksi secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
3. Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum yang mengembangkan tidak
hanya pengetahuan siswa namun aspek sikap dan keterampilan
juga dilibatkan, kurikulum 2013 juga menekankan pada pendidikan
karakter yang diletakkan pada KI 1 dan KI 2 yang berupa
pembiasaan pada saat kegiatan belajar mengajar.
4. Model pembelajaran inovatif adalah model pembelajaran yang
digunakan dalam menyusun pembelajaran inovatif. Dalam model
pembelajaran inovatif, siswa dilibatkan secara aktif dan bukan
hanya dijadikan sebagai objek.
5. Quantum Learning adalah model pembelajaran yang menekankan
untuk memberikan manfaat yang bermakna dan juga menekankan
pada tingkat kesenangan dari peserta didik atau siswa. Dalam
praktik quantum learning bersandar pada asas utama "Bawalah
dunia mereka ke dalam dunia kita, dan antarkan dunia kita ke
dalam dunia mereka" dengan kerangka belajar yang dikenal
sebagai TANDUR: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi,
Ulangi, dan Rayakan.
6. Paradigma Pedagogi Refleksi adalah salah satu pedagogi untuk
membantu kebutuhan pendidikan yang utuh dan menyeluruh,
diharapkan dapat membantu perkembangan siswa bukan hanya
menjadi lebih cerdas dalam bidang pengetahuannya tetapi

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berkembang menjadi pribadi yang peka pada kebaikan dan
kebutuhan orang lain. Unsur utama dari PPR adalah refleksi atas
apa yang dipelajari dengan karakteristik 3C yaitu compassion,
conscience dan competence.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Cover
Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan perangkat
pembelajaran

inovatif

yaitu

pengembangan

perangkat

pembelajaran inovatif dalam sub tema Kegiatan Keluargaku
mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar; nama
penulis; logo universitas, keterangan yang berisi program studi
yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yaitu ilmu
pendidikan, fakultas yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
niversitas yaitu Sanata Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisi
biodata singkat penulis.
2. Ukuran kertas
Produk dicetak dalam ukuran kertas A4 dengan berat 70 gram
sedangkan sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya terlihat
kokoh.
3. Format tulisan
Produk ditulis menggunakan theme font “Times New Rowman”
dengan spasi 1,5 supaya terlihat jelas.
4. Kata pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa; penjelasan kerangka berpikir seputar pembelajaran
inovatif; ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu dan
terlibat dalam penyusun produk; dan kesediaan penulis dalam
menerima

kritik

dan

saran

terkait

dengan

produk

yang

dikembangkan.
5. Daftar isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Produk yang dikembangkan dalam perangkat pembelajaran terdiri
dari Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes),
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
7. Program tahunan (Prota)
Rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran berisi
antara lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun
pembelajaran. Prota dibuat sesuai dengan kalender tahun pelajaran
baru. Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan:
Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun pelajaran) dan
Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu).
8. Perangkat pembelajaran program semester (Promes)
Merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program
tersebut tidak dapat disusun sebelum tersusun program tahunan.
Program semester dilihat kalender dari semester gasal. Program
Semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.
9. Perangkat pembelajaran silabus
Merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan
garis-garis besar

materi pelajaran, kegiatan pembelajaran dan

rancangan penilaian. Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
10. Perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
disusun lengkap terdiri dari 1) identitas RPP; 2) kompetensi inti; 3)
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pebelajaran; 4) pendekatan,
tipe dan metode; 5) sumber belajar; 6) langkah pembelajaran; 7)
penilaian; 8) lampiran yang berisi materi pembelajaran, Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), media dan rubrik penskoran yang
berjumlah enam set.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013
Karakteristik pembelajaran terpadu memuat unsur keterpaduan
antara mata pelajaran yang akan diajarkan, saintifik yang
dikembangkan adalah 5M yaitu : mengamati, menanya, mencoba,
menalar dan mengkomunikasikan yang akan diaplikasikan di
dalam kegiatan inti. Kemudian adanya penilaian otentik yaitu
penilaian proses dari pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter pada siswa dan
kemampuan berpikir tinggi yaitu menerapkan Taksonomi Bloom
mulai dari C4 sampai C6.
12. Mengembangkan keterampilan dasar abad 21
Mengembangkan empat keEtrampilan 4C yaitu berpikir kritis
(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kerjasama
(collaborative), dan komunikasi (communicative).
13. Sesuai dengan karakteristik setiap model pembelajaran inovatif
yang digunakan.
Adanya dua model yang dikembangkan yaitu Model Pembelajaran
Quantum Learning dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Tiga RPP menggunakan Model Pembelajaran
Quantum

Learning

dan

tiga

model

menggunakan

Model

Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
14. Post Test mengacu pada panduan penilaian untuk sekolah dasar
Terdapat enam set post test untuk setiap satu subtema yang
diberikan pada akhir pembelajaran.
15. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Peneliti menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang meliputi
bahasa, peristilahan, nama orang, nama tempat tanda baca, dan kata
penghubung.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Karakteristik Kurikulum SD 2013
Kurikulum adalah suatu tanggapan pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi
muda bangsanya Daryanto (2014: 1). Menurut Kurg (dalam
Kurniasih & Sani, 2014: 5) kurikulum terdiri dari cara yang
digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang
diberikan sekolah.Arifin (2011: 1) kurikulum merupakan salah satu
alat ukur untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis
jenjang pendidikan.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pendidikan

Indonesia

sekaligus

menjadi

pedoman

dalam

pelaksanaan pembelajaran diberbagai jenis jenjang pendidikan.
Kurikulum 2013 muncul sebagai pelengkap dari kurikulum
sebelumnya dan lebih menekankan pada pendidikan karakter
siswa. Kurikulum 2013 ini mengintegrasikan antara karakter
dengan

pengimplementasiannya.

Fadillah

(2014:

16)

mengemukakan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
antara kemampuan soft skills dan hard skills yang meliputi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Pada semua komponen kurikulum
harus mencerminkan karakter yang akan dicapai. Oleh karena itu
kurikulum 2013 ini muncul istilah KI (Kompetensi Inti) sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran. Menurut Nuh (dalam
Kurniasih & Sani, 2014) berpendapat bahwa kurikulum 2013

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berfokus kepada kompetensi dengan pemikiran kompetensi
berbasis sikap, keterampilan dan pengetahuan. Kurikulum 2013
merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi.
Mulyasa (2013: 7) kurikulum 2013 tidak hanya menekankan
kepada penguasaan kompetensi siswa melainkan juga dalam
pembentukan karakter. Sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) yang
telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan
dengan tujuan pembentukan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI
4 berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mengembangkan tidak
hanya pengetahuansiswa namun aspek sikap dan keterampilan juga
dilibatkan. Kurikulum 2013 juga menekankan pada pendidikan
karakter yang diletakkan pada KI 1 dan KI 2 yang berupa
pembiasaan pada saat kegiatan belajar mengajar.
Berikut ini merupakan karakteristik kuikulum 2013 :
a. Pembelajaran Terpadu
Pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
menurut Permendikbud nomor 65 tahun 2013, prinsip
pembelajaran yang digunakan yaitu dari pembelajaran
parsial atau terpisah menuju ke pembelajaran terpadu.
Menurut Daryanto (2014: 17) Kurikulum 2013 adalah
sebuah komponen yang terpadu, semua materi pelajaran
disatukan menjadi suatu kesatuan yang terpadu dalam
menghasilkan kompetensi lulusan. Dalam Murfiah (Joni,
2017: 10) menyatakan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan
siswa, baik secara kelompok atau individu, aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuwan
secara holistik, bermakna, dan autentik. Hadisubroto
(dalam

Trianto,

11

2014:

56)

mengemukakan

bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran terpadu yang diawali dengan suatu pokok
bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok
bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain,
yang dilakukan secara spontan atau direncanakan baik
dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan belajar
anak, maka pembelajaran terpadu menjadi bermakna.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu
adalah sebuah komponen yang terpadu, antara materi satu
dengan yang lain disatukan menjadi satu kesatuan, sehingga
dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang membuat
siswa dapat menggali dan mencari informasi yang ada baik
secara individu maupun kelompok.
Karakteristik dalam pembelajaran terpadu menurut
Trianto (dalam Murfiah, 2017: 20) adalah sebagai berikut.
1. Holistik
Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat
perhatian

dalam

pembelajaran

terpadu

yang

diamati dan diuji dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terpisahpisah. Hal ini membuat siswa akan menjadi
bijaksana dalam menyikapi suatu kejadian yang
dihadapinya.
2. Bermakna
Mengkaji dari suatu fenomena dari berbagai
macam aspek yang akan membentuk jalinan antar
skemata yang dimiliki siswa. Diharapkan siswa
akan memaknai materi yang dipelajari dan mampu
menerapkan hasil belajarnya untuk memecahkan
masalah yang ada dalam kehidupannya.
3. Otentik

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Siswa secara langsung memahami konsep dan
prinsip yang ingin dipelajari. Mereka memahami
hasil dari proses belajar dan interaksi dengan fakta
dan peristiwanya sendiri. Guru hanya bersifat
fasilitator, yang artinya guru hanya memberikan
bimbingan mengenai arah yang dilalui dan
memberikan fasilitas secara maksimal untuk
mencapai tujuan tersebut.
4. Aktif
Pembelajaran terpadu dikembangkan berdasarkan
pendekatan diskoveri inkuiri. Dilakukan dengan
cara

siswa

terlibat

aktif

dalam

proses

pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai kepada proses evaluasi.
b. Pengembangan Karakter Siswa
Fitri (2012) mengemukakan pendidikan karakter
dapat dimasukkan dalam sebuah pembelajaran pada setiap
mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan
norma dan nilai pada setiap mata pelajaran perlu
dikembangkan dan dikaitkan dalam kegiatan sehari- hari.
Oleh karena itu, pendidikan karakter diarahkan pada aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain itu, dikaitkan
dalam konteks nyata di kehidupan sehari- hari di sekolah
maupun masyarakat. Menurut Retno (2012: 4) menyatakan
bahwa pendidikan karakter sesungguhnya bukan sekedar
mendidik benar dan salah, namun meliputi proses
pembiasaan mengenai perilaku yang baik sehingga siswa
dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik
sehingga terbentuklah tabiat yang baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum 2013
mengajak siswa untuk berpikir kritis dan membuat siswa

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang memiliki karakter unggul seperti kejujuran, kerja
keras, berakhlak mulia, percaya diri, memiliki kreativitas
dalam berpikir, dan tanggung jawab. Oleh sebab itu,
pendidikan karakter berguna untuk generasi selanjutnya
guna memilah pengaruh yang datang dari luar dalam
konteks pendidikan maupun pergaulan yang mempengaruhi
sikap atau perilaku siswa
c. Menggunakan Pendekatan Saintifik
Daryanto
merupakan

(2014:

proses

51),

dimana

pendekatan

pembelajaran

saintifik
dirancang

sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dari berbagai teknik,
menganalisis

data,

menarik

kesimpulan

dan

mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
"ditemukan". Menurut Yani (2014: 121) pendekatan
sainifik merupakan pembelajaran keterampilan proses sains
yang dapat mengembangkan sikap ilmiah dan membina
keterampilan

belajar

(basic

kemampuan

yang

berfungsi

learning
untuk

tools)

yaitu

membentuk

keterampilan individu dalam mengembangkan dirinya
secara mandiri.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang

ditandai

dengan

siswa

aktif

dalam

kegiatan

mengonstruksi konsep melalui mengamati, menanya,
menalar, mencoba yang berfungsi untuk membentuk
keterampilan individu dalam mengembangkan diri peserta
didik secara mandiri.

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karakteristik pendekatan saintifik (Daryanto, 2014: 53)
yaitu berpusat pada siswa, melibatkan keterampilan proses
sains dalam mengonstruksi konsep dan hukum, melibatkan
proses

kognitif

yang

potensial

perkembangan intelek khususnya

dalam

merangsang

keterampilan berpikir

tingkat tinggi siswa, dan dapat mengembangkan karakter
siswa. Langkah- langkah pendekatan saintifik (Daryanto,
2014: 59)meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba
yang kemudian dari semua itu membentuk jejaring atau
networking. Dalam Yani, (Hosnan, 2014: 38) menyatakan
bahwa pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses
pembelajaran (1) materi pembelajaran berbasis pada fakta
yang dapat dijelaskan dengan logika, (2) mendorong siswa
untuk berpikir ilmiah (kritis, analitis dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, menyelesaikan masalah dan
mengaplikasikan

atau

menerapkan

dalam

materi

pembelajaran), (3) berbasis pada konsep, teori, dan fakta
empiris yang dapat dipertanggung jawabkan, (4) tujuan
pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas
namun menarik dalam sistem penjelasannya, (5) interaksi
antara guru dengan siswa, penjelasan serta respons siswa
dapat tersampaikan dengan baik tanpa menimbulkan
presepsi yang berbeda, (6) mendorong dan menginspirasi
siswa mampu berpikir hipotetik (saling ketergantungan
antara satu dengan yang lain) dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lainnya dari materi
pembelajaran.
Permendikbud No. 81A Tahun 2014 dalam Abduh
(2017) menyatakan bahwa dalam pendekatan saintifik
terdapat lima langkah pembelajaran `yaitu mengamati,
menanya,

mengumpulkan

15

informasi

(mencoba),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Berikut adalah
tabel keterkaitan langkah pembelajaran dengan kegiatan
pembelajaran serta maknanya.
Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan
Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah- langkah
Pembelajaran
Mengamati

Kegiatan
Pembelajaran
Membaca,
mendengar,
menyimak,
melihat (tanpa
atau
dengan
alat)
Menanya
Mengajukan
pertanyaan
tentang
informasi yang
belum dipahami
dari
pengamatan
atau pertanyaan
untuk
mendapatkan
informasi
tambahan
tentang
apa
yang
diamati
(mulai
dari
pertanyaan
faktual
ke
pertanyaan
hipotettik)
Mengumpulkan
Melakukan
informasi (mencoba) eskperimen,
membaca
sumber
lain
selain
buku
teks,
misal
internet,
mengamati
objek/ kejadian/
aktivitas,
wawancara

16

Kompetensi yang
dikembangkan
Melatih ketelitian
mencari
informasi
dan
melatih
kesungguhan
Mengembangkan
sikap rasa ingin
tahu,
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk
pikiran
yang
kritis.

Mengembakan
sikap
jujur,
sopan,
teliti,
menghargai
pendapat orang
lain, kemampuan
komunikasi
dengan
mengumpulkan
informasi melalui
cara
yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan
narasumber
Mengasosiasikan
Mengolah
informasi yang
sudah
dikumpulkan
baik
secara
eksperimen atau
mengamati.
Pengolahan
informasi
bersifat
menambah
keluasan
dan
kedalaman
informasi yang
diterima
Mengkomunikasikan Menyampaikan
hasil
pengamatan,
kesimpulan
secara
lisan,
tertulis maupun
media lainnya

dipelajari
Mengembangkan
sikap
disiplin,
kerja
keras,
kemampuan
menerapkan
prosedur
dan
berpikir induktif
serta
deduktif
dalam
menyimpulkan

Mengembangkan
sikap toleransi,
menghargai
pendapat orang
lain,
berpikir
ssitematis
dan
mengembangkan
kemampuan
berbahasa yang
baik dan benar

d. Penilaian Otentik
Proses penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah
penilaian otentik. Aspek pada penilaian ini ada 3 ranah
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik dengan tujuan
mampu menggambarkan hasil dari pembelajaran siswa.
Jonathan Mueller (dalam Sani, 2016: 22) mengemukakan
bahwa penilaian otentik adalah suatu bentuk penilaian
dengan meminta siswa untuk menunjukkan tugas "dunia
nyata" yang mendemonstrasikan aplikasi yang bermakna
dari pengetahuan dan keterampilan penting.

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Grant Wiggins (dalam Sani, 2016: 23) Penilaian
otentik merupakan bentuk penilaian yang melibatkan siswa
dalam persoalan yang berguna atau pertanyaan penting
sehingga peserta didik harus menggunakan pengetahuan
untuk menunjukkan kinerja secara efektif dan kreatif.
Penilaian atau asesmen hasil belajar oleh pendidik
dimaksudkan

untuk

mengukur

kompetensi

atau

kemampuan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan, sedangkan observasi adalah
penilaianyang bertujuan untuk mengetahui ranah sikap dari
siswa.Penilaian ini juga diperlukan untuk mengetahui
apakah siswa benar- benar belajar atau tidak, apakah
pengalaman siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap
pengembangan, baik intelektual ataupun mental siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa penilaian otentik merupakan penilaian

yang

berdasarkan penguasaan kemampuan peserta didik yang
telah dipelajari sebelumnya untuk menunjukkan kinerja
secara efektif dan kreatif.
e. Keterampilan berfikir tingkat tinggi/ High Order Thinking
Skill(HOTS )
Dalam Anugrah, (Gunawan, 2012: 171) menyatakan
bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi/ High Order
Thinking

Skill(HOTS

)adalah

proses

berpikir

yang

mengharuskan murid untuk memanipulasi ide- ide dan
informasi dalam cara tertentu yang memberikan mereka
pengertian atau implikasi baru. Menurut Ernawati (2017:
196- 197) mengemukakan keterampilan berpikir tingkat
tinggi/ High Order Thinking Skill (HOTS) adalah cara
berpikir yang tidak hanya menghafal secara verbalistik atau
umum namun juga memaknai hakikat yang terkandung

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didalamnya, cara berpikir yang dibutuhkan adalah cara
berpikir integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi
hingga membuat kesimpulan menuju kedalam penciptaan
ide- ide yang kreatif dan produktif.
Dari paparan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan berpikir tingkat tinggi/ High Order Thinking
Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang mengajak
peserta didik atau siswa untuk menggali informasi dan ideide

secara

mendalam

atau

memaknainya

sehingga

terciptanya sesuatu yang kreatif dan inovatif.
2. Keterampilan Dasar Abad 21
Framework pembelajaran abad ke-21 menurut Yani &
Mamat (2018: 41) adalah salah satu gagasan diadaptasi dalam
pengembangan kurikulum 2013. Keterampilan belajar pada
pembelajaran abad 21 mempunyai 3 ruang lingkup yaitu
keterampilan informasi dan komunikasi, keterampilan berpikir dan
memecahkan
pengarahan

masalah
diri

dan

sendiri

keterampilan

(self-directional

interpersonal
skills)

dengan

dan
4

keterampilan yang dikenal dengan istilah 4C (critical thinking,
communication, collaboration, dan creativity) dan keterampilan
ICT.
a. Critical Thinking
Berpikir kritis merupakan proses kognitif untuk menganalisis
atau mengevaluasi informasi secara cerdas. Kemampuan
berpikir kritis dapat membantu dalam memecahkan masalah,
mempermudah

pekerjaan,

mampu

mencari

solusi

dan

menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya yang
lebih akurat. Menurut Ruland (dalam Yani & Mamat, 2018: 48)
selalu muncul mengacu dan berdasar kepada suatu standar yang
disebut standar intelektual yang bersifat universal.

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Communication
Komunikasi

adalah

berkomunikasi.

kemampuan

seseorang

Kemampuan komunikasi

meliputi

dalam
aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dalam
mengelola pertukaran pesan verbal dan non verbal berdasarkan
patokan-patokan tertentu. Menurut William Howel dalam
Griffin (Yani & Mamat, 2018: 49) indikator dalam mengukur
kompetensi komunikasi antara lain adanya unsur selfdisclosure,

empathy,

social

interaction

management,

relaxation,

altercentrism,

assertiveness,
expressiveness,

supportivenes