Studi deskriptif stres kerja pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

  

STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA KARYAWAN

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYARAKAT (BPPM)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

  

Oleh :

A. Septianto Dwi Arya Wardana

  

NIM : 079114033

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2014

  

SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA KARYAWAN

BADAN PEMEBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYRAKAT (BPPM)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Dipersiapkan dan ditulis oleh : A.

  Septianto Dwi Arya Wardana NIM : 079114033

  Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 16 Juli 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Penguji 1 : P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A.

  ……………………………… Penguji 2 : Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. ……………………………… Penguji 3 : Drs. P. Wahyudi, M.Si. ……………………………… Yogyakarta,………………..2014

  Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

  Dekan,

  

“Untuk menuju suatu keberhasilan, jangan takut

untuk mengalami “kematian-kematian kecil”,

karena itu selalu ada di dalam suatu PROSES.” -Rm. Danang-

  Dengan segenap kasih dan ketulusan, skripsi ini aku persembahkan untuk…..

  Mama dan (alm) Papa Tercinta, Mbak Novi, Mas Youwant, Abel Terkasih, & yang tersayang, Anis…

  …love you all…

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Juli 2014 Penulis, A.

  Septianto Dwi Arya Wardana

  

STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA KARYAWAN

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYARAKAT (BPPM)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA A.

   Septianto Dwi Arya Wardana

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan unuk menggambarkan stres kerja pada karyawan Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertanyaan

penelitian yang diajukan adalah bagaimana stres kerja pada karyawan Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta? Subjek penelitian ini sebanyak 70

orang karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa

Yogyakarta. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala stres kerja yang dirancang oleh

penulis. Koefisien reliabilitasnya diperoleh dengan teknik Alpha Cronbrach dengan nilai 0, 951.

  α =

  

Hasil analisis deskriptif data menunjukkan mean empiris 98,76 lebih besar daripada mean teoritiknya

yaitu sebesar 82,5 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan

bahwa stress kerja pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah

Istimewa Yogyakarta cenderung tinggi. Berdasarkan hasil wawancara penyebab tingginya stres kerja

pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa

Yogyakarta dikarenakan banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal ini berdampak

pada diri individu maupun lingkungan pekerjaannya.

Kata Kunci : stres kerja, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa

Yogyakarta

  

THE DESCRIPTIVE STUDY OF THE EMPLOYEE JOB STRESS IN

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYARAKAT (BPPM)

YOGYAKARTA A.

   Septianto Dwi Arya Wardana

ABSTRACT

This research aimed to know employees job stress in Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Masyarakat (BPPM) at Yogyakarta. The research question posed was how is employees job stress in

  

BPPM ? This research use 70 employees of BPPM. The instrument used in this research was job stress

scale. The coeficient Alpha Cronbach of this scale was = 0,951. Descriptive analysis of data showed

α

mean of 98.76 is greater than the empirical mean is equal to 82.5 teoritic mean with p = 0.000 (p <

0.05). Based on the data analysis can be concluded that job stress on employees in BPPM Yogyakarta

was tend to be high. Based on interview, the cause of high job stress in BPPM employees due to the

many demands in work to be done. This has an impact in the individual and the work environment.

  Keywords : job stress, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Yogyakarta

  

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma NAMA : A. SEPTIANTO DWI ARYA WARDANA NIM : 079114033

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

STUDI DESKRIPTIF STRES KERJA PADA KARYAWAN

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN MASYARAKAT (BPPM)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain, untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal : 24 Juli 2014 Yang menyatakan, ( A. Septianto Dwi Arya W)

KATA PENGANTAR

  “Akhirmyaaaa….selesai juga”. Itulah ungkapan dari penulis saat menyadari bahwa skripsi ini telah selesai ditulis.. Banyak pelajaran, hambatan, serta “warna” yang menghiasi perjalanan penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Namun, berbekal tekad, kemauan, keyakinan, motivasi dan dukungan dari berbagai macam pihak akhirnya penulis mampu melewati tahapan ini dengan baik.

  Pada kesempatan kali ini, penulis berucap Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, bimbingan, anugerah, serta rahmatNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang paling dalam kepada semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi.

2. Ibu Ratri Sunar Astuti S.Psi., M.Si selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas

  Sanata Dharma. yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi.

  3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, S. Psi., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama hampir 7 tahun membimbing dan mendampingi penulis dalam menimba ilmu di fakultas ini.

  4. Ibu Passchedona Henrietta P.D.A.D.S., S.Psi., M.A. (Mbak Etta) selaku dosen pembimbing skripsi, pendamping, serta teman bagi penulis yang telah super duper sabar meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik yang sangat bermanfaat bagi penulis. “makasih banyak yaa mbak buat kesabarannya, pelajarannya, motivasinya, akhirnya selesai juga.…maaf kalo aku kemarin- kemarin sering ngilang dan selalu ngrepotin mbak Etta…hehehe…” 5. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si dan bapak Drs. P. Wahyudi, M.Si. selaku dosen penguji. Terimakasih atas semua kritikan, masukan, dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

  6. Semua dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas pelajaran dan pengetahuan yang telah diberikan selama penulis menimba ilmu di fakultas ini.

  7. Semua karyawan Fakultas Psikologi : Bu Naniek, Mas Gandung, Pak Gie, Mas Doni, Mas Muji (MU’ners Sejati), semua staff, serta bapak-bapak penjaga parkiran sepeda motor Paingan terimakasih untuk pelayanan dan senyum keramahan yang selalu diberikan kepada penulis selama berada di universitas ini.

  8. Untuk Kepala, karyawan, serta jajaran staff kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan izin pada penulis untuk boleh menyebarkan skala serta membantu penulis dalam pengambilan data tugas akhir ini.

  9. Untuk MAMA tercinta… terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang, kesabaran untuk selalu mengingatkan, ketulusan, semangat, dukungan serta semua yang telah diberikan selama ini. “Adek akhirnya lulus lo, Ma… Tapi maaf kalo adek belum bisa memberikan apa-apa buat Mama, tapi adek janji akan memberikan yang terbaik kelak…”. Untuk (alm) PAPA “adek udah sarjana lo Pa…”. “LOVE YOU MOM...LOVE & MISS YOU DAD…” 10. Buat Kakakku tersayang Mbak NOVI serta Mas YOU WANT, terima kasih atas, doa, dukungan, semangat, serta kasih sayang yang tidak pernah ada habisnya.

  Untuk ponakanku yang super ngeyel dan nakal, tapi super duper ngangenin dan nggemesin, ABEL ,...“om Yaya udah sarjana lo Bel...“ LOVE YOU ALL..

  11. Untuk “Keboo’ku”, Yosephin Anis Widiyanti….Terima kasih atas semua yang telah kau berikan : doa, cinta, kasih sayang, ketulusan, semangat, kesetiaan, dan kesabaran yang tidak pernah ada habisnya untuk selalu mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan skripsinya, ... LOVE YOU, Boo…

  12. Semua keluarga “Mbah Triman and The Fam’s” serta kerabat yang tidak bisa satu per satu disebutkan. Terima kasih atas doa, dukungan, dorongan serta motivasi yang telah diberikan.

  13. My little doggy, Moci…terima kasih untuk kesetiaanmu sudah menemani tiap lembur mal amku dengan suara gonggonganmu…

  14. Buat teman-teman angkatan 2007 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih dan senang bisa bertemu, berkenalan, serta berteman dengan kalian semua… 15. Untuk “Para Pejuang Terakhir Skripsi 2007” : Dody, Anton, Reno (Eek), Riko,

  Ayu, Tiia, Poem- poem (Ve), Intan, Eva, Tino, De’a…”Thanks banget buat doa, bantuan, motivasi, dorongan, serta dukungan kalian….Kalian benar-benar hebat…AKHIRNYA KITA LULUS COY….!!”.

  16. Untuk teman-teman se-bimbingan Mbak Etta : Dinar, Albert, Riris, Naomi untuk support, bantuan, dan motivasinya..,THANKS ALL GUYS….!!

  17. Buat teman-teman UKF PSYNEMA…terima kasih pernah menjadi bagian dari keluarga kalian. “Terus Berjuang dan Teruslah Berkarya…Salam KNTT..”

  18. Buat teman-teman FBS (Futsal mBen Setu) terima kasih buat pertemanan, semangat dan motivasi kalian semua. “Salam fun lan gayeng…”

19. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangatlah jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap semua saran dan kritik terhadap kekurangan ataupun kesalahan pada skripsi ini, sehingga kelak penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik.

  Akhir kata, penulis berharap skrpsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca serta dapat digunakan untuk penelitian yang akan datang bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Penulis

  A. Septianto Dwi Arya W

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................. v ABSTRAK ................................................................................................................. vi ABSTRACT .............................................................................................................. vii HALAMAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA ILMIAH ........................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiv DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6 E. Manfaat Teoritis .............................................................................................. 6 1. Manfaat Praktis .......................................................................................... 6

  b.

  Bagi Organisasi .................................................................................... 6

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7

A. Stres Kerja ........................................................................................................ 7 1. Pengertian Stres Kerja................................................................................ 7 2. Gejala Stres Kerja ...................................................................................... 8 3. Aspek Stres Kerja .................................................................................... 10 4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja ...................................... 11 5. Dampak Stres Kerja ................................................................................. 13 B. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta ..................................................................................................... 14 C. Stres Kerja Pada Karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta ....................................... 16 D. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 19

A. Jenis Penelitian............................................................................................... 19 B. Variabel Penelitian ......................................................................................... 19 C. Definisi Operasional ...................................................................................... 19 D. Subjek Penelitian ........................................................................................... 20 E. Metode dan Alat Pengumpulan Penelitian ..................................................... 21 F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 24 1. Validitas ................................................................................................... 24

  3. Reliabilitas ............................................................................................... 27 G. Metode Analisis Data ..................................................................................... 27

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 29

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 29 B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................................... 29 C. Uji Normalitas ................................................................................................ 32 D. Hasil Analisis Data Penelitian ....................................................................... 33 1. Kategorisasi Skor Stres Kerja .................................................................. 35 2. Analisis Data Tiap Aspek ........................................................................ 36 E. Analisis Tambahan Uji Beda Karakteristik Subjek Penelitian ...................... 39 F. Hasil Wawancara Tambahan ......................................................................... 40 G. Pembahasan.................................................................................................... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 46

A. Kesimpulan .................................................................................................... 46 B. Saran .............................................................................................................. 46 1. Bagi Karyawan......................................................................................... 46 2. Bagi Organisasi ........................................................................................ 47 3. Bagi Peneliti Lain .................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 48

LAMPIRAN ............................................................................................................... 50

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Blue Print Skala Stres Kerja ........................................................................ 22 Tabel 2 : Distribusi Aitem Skala Stres Kerja (Sebelum Seleksi Aitem) ..................... 23 Tabel 3 : Distribusi Aitem Skala Stres Kerja (Setelah Seleksi Aitem) ....................... 26 Tabel 4 : Usia Subjek Penelitian ................................................................................. 29 Tabel 5 : Jenis Kelamin Subjek Penelitian .................................................................. 30 Tabel 6 : Lama Bekerja Subjek Penelitian .................................................................. 30 Tabel 7 : Status Pernikahan subjek Penelitian ............................................................ 31 Tabel 8: Jumlah Anak Subjek Penelitian .................................................................... 32 Tabel 9 : Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 33 Tabel 10 : Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian .................................................. 34 Tabel 11 : One-Sample Test Stres Kerja ..................................................................... 34 Tabel 12 ; Hasil Kategorisasi Skor Stres Kerja ........................................................... 35 Tabel 13 : Hasil Analisis Deskriptif Aspek Fisiologis ................................................ 36 Tabel 14 : One-Sample Test Aspek Fisiologis ............................................................ 36 Tabel 15 : Hasil Analisis Deskriptif Aspek Psikologis ............................................... 37 Tabel 16 : One-Sample Test Aspek Psikologis ........................................................... 37 Tabel 17 : Hasil Analisis Deskriptif Aspek Perilaku .................................................. 37 Tabel 18 : One-Sample Test Aspek Perilaku............................................................... 39

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Skala Stres Kerja ................................................................................... 51 Lampiran 2 : Hasil Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja (Sebelum Seleksi Aitem) ....... 57 Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas Skala Stres Kerja (Setelah Seleksi Aitem).......... 59 Lampiran 4 : Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 61 Lampiran 5 : Hasil Analisis Data Deskriptif Stres Kerja ............................................ 62 Lampiran 6 : Hasil Uji One-Sample Test Stres Kerja ................................................. 53 Lampiran 7 : Hasil Kategorisasi Skor Stres Kerja ...................................................... 64 Lampiran 8 : Hasil Analisis Deskriptif Data Tiap Aspek Stres Kerja ........................ 65 Lampiran 9 : Surat Bukti Keterangan Penelitian ........................................................ 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat dominan dalam menjalankan aktivitas suatu perusahaan di arus globalisasi seperti saat ini. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

  sebelumnya sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia atau karyawannya. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan organisasi. Karyawan bukan hanya semata-mata obyek dalam pencapaian tujuan suatu organisasi, melainkan juga menjadi subjek atau pelaku, perencana, dan pelaksana serta mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi tersebut (Fathoni, 2006).

  Kinerja karyawan merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang dapat menentukan keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Salah satu contoh kasus yang terjadi dalam lembaga milik pemerintah yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengalami penurunan kinerja Menurunnya kinerja hasil kerja karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak pekerjaan atau kasus-kasus yang harus ditangani (Wawancara, September 2013).

  Secara kuantitatif kasus-kasus yang harus ditangani oleh kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Yogyakarta berdasarkan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DIY, mengungkapkan hingga akhir tahun 2011 khusus untuk kasus kekerasan seksual yang menimpa anak jalanan telah mencapai 30-40 kasus. Secara keseluruhan, kasus kekerasan maupun pelecehan pada anak telah terdeteksi sekitar 130 kasus

  

. Kekerasan pada perempuan pun juga semakin

  meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KomNas Perempuan), kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2013 mengalami peningkatan 13,32% dari tahun 2010.

  Setidaknya ada sekitar 119.107 kasus. Jumlah ini didapat dari 385 lembaga layanan perempuan korban kekerasan di 33 provinsi di Indonesia

  

  Tidak dipungkiri bahwa karyawan kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan kinerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah faktor situasi, yaitu tekanan dan tuntutan dari lingkungan kerja (Mathis, 2000). misalnya banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, menyelesaikan kasus-kasus tepat waktu, membuat dan menyelesaikan laporan-laporan sesuai deadline yang sudah ditentukan oleh atasan. Tuntutan-tuntutan dari lingkungan kerja tersebut dapat menyebabkan stres bagi karyawan yang disebut stres kerja.

  Pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Yogyakarta, tuntutan-tuntutan serta tangung jawab untuk menyelesaikan banyaknya pekerjaan serta kasus-kasus yang harus ditangani oleh badan tersebut menjadikan sebuah penyebab munculnya stres kerja pada diri karyawan lembaga tersebut. Hal ini diindikasikan dengan semakin meningkatnya jumlah absensi karyawan (wawancara, September 2013). Meningkatnya absensi karyawan dikarenakan banyaknya karyawan yang mengalami penurunan kondisi kesehatannya karena semakin banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Selain itu, ketidakhadiran karyawan juga disebabkan karena untuk mengatasi ketegangan serta kecemasan yang terjadi di lingkungan pekerjaan (Lynch, dalam Decenzo 2002)

  Beehr dan Newman (dalam Luthans 1995) menjelaskan bahwa stres kerja merupakan respon individu dalam menyesuaikan diri terhadap situasi eksternal yang menyebabkan gangguan fisik, psikis dan perilaku pada individu yang bekerja dalam suatu organisasi. Richardson & Rothstein (2008) juga menjelaskan bahwa stres kerja adalah suatu kondisi di mana faktor-faktor yang berhubungan psikologis mereka menyimpang dari fungsi normal. Selain itu, Handoko (2001) juga menjelaskan bahwa stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan sehingga dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang dalam bekerja. Hal senada juga dijelaskan oleh Siagian (2007) yang mengatakan bahwa stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang.

  Stres kerja dapat mempengaruhi efektivitas kerja pada karyawan, yaitu menghambat karyawan menunjukkan kinerja yang optimal. Stres kerja yang dirasakan tersebut juga akan berdampak bagi organisasi yakni tidak tercapainya tujuan organisasi dan target yang telah ditetapkan (Smet, 1994). Akibatnya banyak karyawan yang mengambil cuti untuk meredakan konflik dan ketegangan, menurunnya absensi kerja karyawan, dan semakin menurunnya kinerja dan produktivitas karyawan (Lynch dalam Decenzo, 2002).

  Davis (dalam Susiyatri 2004) mengatakan bahwa hampir semua kondisi pekerjaan dapat mengakibatkan timbulnya stres. Namun, stres kerja tidaklah selalu negatif. Selve (dalam Rice, 1992) membedakan stres menjadi dua yaitu

  

distres dan eustres. Distres terjadi ketika stres memberikan hasil yang menurun

  pada produktivitas karyawan. Namun apabila stres tersebut malah merangsang untuk meningkatkan produktivitas kerja dan merangsang untuk meningkatkan hasil usaha yang maksimal dan tercapainya kepuasan kerja bagi karyawan yang

  Stres kerja karyawan dapat berdampak pada kinerja karyawan maupun bagi perusahaan. Menurut Schuller (dalam Susiyatri, 2004) dampak stres kerja dapat mengganggu kenormalan aktivitas di lingkungan kerja, menurunnya kinerja dan produktivitas karyawan, menurunnya pemasukan dan keuntungan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai gambaran atau deskriptif stres kerja pada karyawan kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana stres kerja pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan stres kerja pada karyawan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini antara lain : 1.

  Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang psikologi industri dan organisasi, khususnya yang berkaitan dengan stres kerja.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Karyawan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi umpan balik dan bahan evaluasi diri bagi semua karyawan mengenai stres kerjanya.

  b.

  Bagi Organisasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada organisasi mengenai gambaran stres kerja yang dirasakan atau dialami oleh karyawan, sehingga bisa dilakukan upaya untuk mengatasinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Kerja Stres dapat dirasakan dalam berbagai situasi atau kondisi, tidak

  terkecuali dalam situasi atau kondisi kerja. Tiap manusia menekuni pekerjaan untuk berusaha memenuhi tuntutan hidupnya, sehingga tidak mengherankan jika kebanyakan sumber stres berasal karena situasi di dalam lingkungan pekerjaan. Stres yang terjadi di lingkungan kerja tersebut dapat disebut sebagai stres kerja.

  Menurut Muchlas (2005) stres kerja adalah tekanan pekerjaan yang dialami karyawan yang menyebabkan hambatan pada proses berpikir, emosional dan gangguan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kinerja dan kesehatan bahkan dapat mengancam kemampuan untuk mengatasi lingkungannya. Hal senanda juga diungkapkan oleh Selye (dalam Rice, 1992) yang menyatakan bahwa stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stresor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku.

  Pengertian lain dikemukakan oleh Handoko (2001) yang menyebutkan bahwa stres kerja adalah situasi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang, dimana stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungan pekerjaan. Sedangkan menurut Beehr dan Newman (dalam Luthans 1995) stres kerja merupakan respon individu dalam menyesuaikan diri terhadap situasi eksternal yang menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan perilaku pada individu yang bekerja dalam suatu organisasi.

  Berdasarkan definisi-definisi para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan definisi stres kerja sebagai situasi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang, dimana stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungan pekerjaan.

2. Gejala Stres Kerja

  Ada beberapa macam gejala yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami stres kerja, namun demikian gejala-gejala stres kerja tidak muncul secara bersamaan. Beehr dan Newman (dalam Rice 1992), mengelompokkan gejala-gejala stres kerja menjadi tiga bagian, yaitu : a.

  Gejala Fisik Yang termasuk dalam gejala-gejala fisik diantaranya : detak jantung dan tekanan darah meningkat, sekresi adrenalin dan noradrenalin meningkat, meningkatnya penyakit kardiovaskuler, munculnya masalah respirasi, keluar keringat berlebihan, adanya gangguan kulit, sakit kepala, kanker, dan gangguan tidur. b.

  Gejala Psikis Yang termasuk dalam gejala-gejala psikis antara lain adalah : timbul kecemasan, ketegangan, kebingungan dan mudah tersinggung. Perasaan frustasi, marah dan kesal, emosi menjadi sensitif dan hiperaktif, tertekan, kemampuan komunikasi secara efektif menurun, menarik diri dan dpresi, merasa terisolir dan terasing, bosan dan mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, muncul kelelahan mental dan menurunnya fungsi intelektual, konsentrasi menurun, spontanitas dan kreativitas menurun, serta menurunnya harga diri.

  c.

  Gejala Perilaku Yang termasuk dalam gejala perilaku antara lain adalah : bermalas- malasan dan berupaya menghindari pekerjaaan, kinerja dan produktivitas menurun, ketergantungan pada alcohol meningkat, melakukan sabotase pada pekerjaan, makan berlebihan sebagia upaya untuk pelarian diri dari masalah, mengurangi makan sebagai bentuk penarikan diri dan mungkin berkombinasi dengan depresi, kehilangan selera makan dan menurunnya berat badan, meningkatnya perilaku beresiko tinggi, agresif, hubungan yang tidak harmonis dengan teman dan keluarga, hingga kecenderungan untuk bunuh diri.

  Lynch (dalam Decenzo, 2002) juga menjelaskan stres kerja dapat dirasakan dalam tiga gejala yaitu, fisik, psikis, dan perilaku. Gejala pada fisik psikis, dapat dilihat sebagai ketegangan, kecemasan, cepat marah, serta kehilangan perhatian. Sedangkan gejala pada perilaku merupakan gejala yang tampak, seperti penurunan produktivitas, meningkatnya ketidakhadiran (absen) kerja, hingga mengkonsumsi rokok, alcohol dan obat-obatan terlarang.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa gejala stres kerja mencakup gejala pada fisiologis / fisik, psikis, dan perilaku.

3. Aspek Stres Kerja

  Menurut Decenzo (2002), terdapat tiga aspek stres kerja berdasarkan gejala-gejala stres kerja yang ditunjukkan : a.

  Aspek Fisiologis Yaitu perubahan fisik seseorang karena disebabkan oleh stres kerja, misalnya detak jantung meningkat, keringat berlebihan, gangguan tidur dan keluhan-keluhan fisik lainnya.

  b.

  Aspek psikologis Meliputi kecemasan, ketegangan, kebingungan, frustasi, cepat marah, mudah tersinggung, merasa tertekan, kebosanan, hingga kehilangan spontanitas dan kreatifitas. c.

  Aspek perilaku Meliputi bermalas-malasan, kinerja dan produktivitas menurun, meningkatnya kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol hingga obat- obatan terlarang, meningkatnya absensi, hubungan yang tidak harmonis dengan teman dan keluarga, hingga bunuh diri.

  Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat tiga aspek dari stres kerja, yaitu aspek fisologis, aspek psikologis, dan aspek perilaku. Aspek-aspek tersebut digunakan untuk dasar dalam penyusunan skala stres kerja, karena ketiga aspek tersebut berfungsi untuk memberi batasan pengukuruan pada alat ukur sehingga skala dapat mengukur secra komprehensif dan relevan sesuai dengan atribut yang hendak diukur serta dapat menunjang validitas isi skala. Selain itu, aspek-aspek tersebut juga digunakan untuk membantu peneliti dalam penyusunan skala dalam mendapatkan respon yang harus diungkap dari subjek penelitian sesuai dengan tujuan penelitian (Azwar, 2009).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

  Banyak faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya stres kerja. Faktor yang mempengaruhi stres kerja bisa berasal dari dalam individu maupun dari luar diri individu itu sendiri.

  Robbins (1998) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat a.

  Faktor lingkungan organisasi Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungan dapat mempengaruhi stres di kalangan karyawan. Misal keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja, sikap atasan terhadap bawahan, kenyamanan komunikasi antar karyawan dalam lingkungan pekerjaan.

  b.

  Faktor individual Yaitu situasi atau kondisi yang mempengaruhi kehidupan secara individual, seperti faktor ekonomi, keluarga, maupun kepribadian dari karyawan tu sendiri. Alexander (2004) membagi faktor yang mempengaruhi stres kerja lebih terperinci menjadi enam faktor, yaitu : pertama, stres kerja merupakan hasil dari keadaan tempat kerja. Kedua, stres kerja merupakan hasil dari dua faktor organisasi yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan organisasi. ketiga, stres kerja terjadi karena faktor

  “workload” dan juga faktor kemampuan melakukan

  tugas. Keempat, stres kerja terjadi akibat waktu kerja yang berlebihan. Kelima, stres kerja terjadi kaena faktor tanggung jawab. Dan yang keenam, stres kerja terjadi karena tugas.

  Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja dapat berasal dari faktor internal (individu) mapun dari faktor eksternal (luar individu).

5. Dampak Stres Kerja

  Cox (dalam Susiyatri, 2004) membagi empat dampak yang terjadi dalam diri individu karyawan (internal) yang ditimbulkan karena stres kerja, yaitu : a.

  Pengaruh psikologis, yang berupa kegelisahan, kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kehilangan kesabaran.

  b.

  Pengaruh perilaku, berupa peningkatan konsumsi alcohol, tidak nafsu makan atau makan yang berlebihan, penyalahgunaan obat-obat terlarang.

  c.

  Pengaruh kognitif, yaitu ketidakmampuan mengambil keputusan, konsentrasi menurun.

  d.

  Pengaruh fisiologis, yaitu muncul gangguan pada kesehatan fisik dan timbulnya penyakit.

  Sedangkan Schuller (dalam Susiyatri, 2004) mengemukakan beberapa dampak yang terjadi di lingkungan kerja (eksternal) yang ditimbulkan oleh stres kerja, yaitu : a.

  Terjadinya kekacauan di dalam lingkungan kerja.

  b.

  Mengganggu kenormalan aktivitas kerja.

  c.

  Menurunnya tingkat produktivitas kerja.

  d.

  Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dampak dari stres kerja dapat terjadi pada diri individu (internal), maupun berdampak pada lingkungan pekerjaannya (eksternal).

B. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Yogyakarta

  Badan Pemberdayaan Perempuan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur pendukung kepala daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan, bidang Pemberdayaan Masyarakat dan bidang Keluarga Berencana.

  Badan Pemberdayaan Perempuan Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Sebelumnya, BPPM merupakan bentukan dari Kantor Pemberdayaan Perempuan (KPP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 2 Tahun 2004.

  Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi DIY mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perempuan, keluarga sejahtera, keluarga berencana serta masyarakat dengan fungsi sebagai berikut :

  1. Penyusunan program kerja pemberdayaan perempuan, keluarga sejahtera dan keluarga berencana serta masyarakat.

  2. Penyusunan kebijkan di bidang pemberdayaan perempuan, keluarga sejahtera dan keluarga berencana serta masyarakat.

  3. Pengembangan partisipasi dan potensi perempuan.

  4. Penyelenggaraan perlindungan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan.

  5. Penyelenggaraan pengarusutamaan gender.

  6. Penyelenggaraan pembinaan dan pemberdayaan organisasi perempuan dan lembaga yang peduli terhadap perempuan.

  7. Fasilitasi dan advokasi keluarga sejahtera, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

  8. Penyelenggaraan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat.

  9. Pemberian fasilitas di pemberdayaan perempuan kabupaten/kota.

  10. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pemberdayaan perempuan , keluarga sejahtera dan keluarga berencana serta masyarakat.

  11. Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan.

  12. Pelakasaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Pelayanan yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi: 1.

  Fasilitasi Pelatihan keadilan dan kesetaraan gender untuk perbaikan kondisi dan peningkatan posisi perempuan dalam kehidupan individu, keluarga maupun masyarakat.

  2. Fasilitasi peningkatan peran dan kemandirian lembaga yang menangani

  3. Fasilitasi perlindungan perempuan dan anak, meliputi konsultasi, advokasi, pendampingan dan penanganan kasus.

  4. Fasilitasi bantuan peningkatan kualitas hidup untuk perlindungan perempuan dan anak.

  5. Fasilitasi pengembangan lembaga ekonomi perdesaan untuk peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

  6. Fasilitasi peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan Desa/Kelurahan.

  7. Fasilitasi peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna, untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.

  8. Fasilitasi pendistribusian Raskin 9.

  Fasilitasi Tentara Manunggal Masuk Desa 10.

  Fasilitasi penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin 11. Fasilitasi perlindungan hak reproduksi individu dan promosi pelayanan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak

  12. Fasilitasi Pembinaan Peranserta Masyarakat (Advokasi dan Konseling) untuk Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi yang Mandiri.

  

C. Stres Kerja di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

(BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta

  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan badan pemerintah yang bergerak dan terjun langsung di tengah masyarakat untuk mengatasi dan menangani tindak pidana perdagangan manusia (human trafficking), serta kasus kekerasan pada anak dan perempuan yang akhir-akhir ini terjadi di negeri ini. Banyak kasus yang harus dihadapi dan ditangani oleh lembaga ini. Selain itu banyak pula hal yang telah dilakukan oleh lembaga ini di tengah masyarakat misal sosialisasi tentang human trafficking, pemberian pelatihan dan penyuluhan, serta pemberian pendampingan terhadap korban-korban dari kasus yang ditangani. Semua itu merupakan pekerjaan sehari- hari dari semua karyawan BBPM Yogyakarta .

  Banyaknya pekerjaan serta tuntutan pekerjaan yang harus dilakukan oleh kantor BPPM Yogyakarta menjadikan pekerjaan sebagai sebuah tekanan tersendiri bagi karyawan. Selain banyaknya pekerjaan yang harus segera diselesaikan, jam kerja yang diluar batas, sikap atasan yang selalu menuntut karyawannya, deadline pekerjaan merupakan tekanan tersendiri bagi karyawan. Selain dari lingkungan kerja, kondisi keluarga, kondisi ekonomi juga menjadi tekanan bagi karyawan pada lembaga tersebut (Robbins, 1998). Munculnya tekanan dalam karyawan BPPM Yogyakarta tersebut diindikasikan dengan menurunnya kinerja dan produktivitas karyawan pada lembaga tersebut.

  Menurunnya kinerja dan produktivitas kerja karyawan tersebut dikarenakan meningkatnya ketidakhadiran karyawan dikarenakan menurunnya kondisi kesehatan karyawannya, sehingga pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu (Lynch dalam Decenzo, 2002).

  Tekanan serta tuntutan-tuntutan yang dirasakan karyawan BBPM tersebut menyebabkan stres kerja pada karyawannya. Stres kerja inilah yang kemudian berdampak bagi karyawan maupun bagi kantor dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, stres kerja dapat berdampak menurunnya kondisi kesehatan, hilangnya kesabaran, menurunnya konsentrasi bekerja, pola makan yang tidak teratur, hingga meningkatnya penggunaan obat-obatan terlarang (Cox dalam Susiyatri, 2004). Selain bagi karyawan, stres kerja juga dapat berdampak pada kenormalan aktivitas bekerja, kekacauan dalam lingkungan pekerjaan sehingga menyebabkan menurunnya pemasukan dan keuntungan (Schuller dalam Susiyatri, 2004).