PENGARUH ANTARA PRAKARYA, KEWIRAUSAHAAN, DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP SOFT SKILLS PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 01 KARANGANYAR TAHUN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9005 19047 1 SM
PENGARUH ANTARA PRAKARYA, KEWIRAUSAHAAN,
DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP SOFT SKILLS
PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 01 KARANGANYAR
TAHUN 2015/2016
Giyanto, Trisno Martono, Harini *
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: giantcom94@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan prakarya
dengan kewirausahaan, pengaruh langsung terhadap proses pembelajaran, dan soft
skills (2) hubungan kewirausahaan dengan prakarya, pengaruh langsung terhadap
proses pembelajaran, dan soft skills (3) pengaruh secara langsung proses pembelajaran terhadap soft skills (4) pengaruh secara tidak langsung prakarya dan kewirausahaan terhadap soft skills. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode
deskriptif dengan studi korelasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
peserta didik Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Karanganyar. Teknik sampling
adalah simple random. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan
teknik analisis data adalah analisis jalur dengan path analisis.
Hasil penelitian (1) prakarya berhubungan dengan kewirausahaan 54%,
berpengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran 17%, dan terhadap soft
skills 34% (2) kewirausahaan berhubungan dengan prakarya 54%, berpengaruh
secara langsung terhadap proses pembelajaran 19%, dan terhadap soft skills 10%
(3) proses pembelajaran berpengaruh secara langsung terhadap soft skills 3% (4)
prakarya berpengaruh secara tidak langsung terhadap soft skills 1% dan kewirausahaan berpengaruh secara tidak langsung terhadap soft skills 1%. Berdasarkan
hasil penelitian, peserta didik maupun pendidik harus mampu untuk melaksanakan
learning to do bukan hanya learning to know melalui kegiatan praktek langsung.
Kata kunci: prakarya, kewirausahaan, proses pembelajaran, soft skills
ABSTRACT
The purpose of this study were (1) the effect of directly craft towards
entrepreneurship, learning, and soft skills (2) the effect of direct entrepreneurship
towards craft, learning, and soft skills (3) the effect of directly learning towards
soft skills (4) the effect of indirectly craft and entrepreneurship towards soft skills.
This research is quantitative descriptive method with correlation studies.
Population and sample in this study were students of class X, XI, and XII Marketing
Vocational high school 1 Karanganyar. Technique is simple random sampling.
Data collection techniques used questionnaires and data analysis technique used
path analysis.
1
The results (1) A craft directly affect entrepreneurship 54%, on learning
of 17%, and the soft skills of 34% (2) entrepreneurial directly affect the craft of
54%, on learning of 19%, and the soft skills of 10% (3) the learning process directly
affects the soft skills of 3% (4) craft indirect effect on the soft skills of 1% and
entrepreneurial indirect effect on the soft skills of 1%. Based on the findings,
researchers recommend to learners and educators to be willing and able to learn
by doing rather than just learning to know through direct practice.
Keywords: craft, entrepreneurship, learning, soft skills
dapat mengembangkan potensi dirinya
PENDAHULUAN
suatu
untuk memiliki kekuatan spiritual keaga-
proses di mana peserta didik diharapkan
maan, pengendalian diri, kepribadian, ke-
mampu memiliki suatu pengetahuan (kog-
cerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
nitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psi-
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bang-
komotorik) guna bekal hidup yang layak di
sa dan negara. Dilihat dari pasal tersebut
tengah-tengah masyarakat. Proses ini men-
seharusnya pendidikan di Indonesia juga
cakup peningkatan intelektual, personal dan
harus memperhatikan soft skill tidak hanya
kemampuan sosial yang diperlukan bagi
hard skill. Akan tetapi realitanya bahwa
peserta didik sehingga tidak saja berguna
pendidikan di Indonesia pembelajaran as-
bagi diri pribadi dan keluarga tetapi juga
pek akademik seperti ilmu pengetahuan
keberadaannya bermanfaat bagi masyara-
dan teknologi (hard skill) lebih mendomi-
kat secara umumnya. Sehingga dalam im-
nasi sistem pembelajaran kita, bahkan bisa
plementasi strategi yang dikembangkan
dikatakan lebih berorientasi pada pembe-
dalam kurikulum pendidikan nasional kita
lajaran hard skill saja. Sementara, pening-
selalu berdasarkan pada ketiga ranah di atas
katan soft skill seperti mengembangkan
baik dalam proses pembelajaran maupun
kepribadian peserta didik (kemampuan
evaluasinya.
personal) dan kemampuan interpersonal
Pendidikan
merupakan
Undang-Undang RI No. 2 Tahun
sangatlah kurang mendapat perhatian.
2003 yang membahas tentang Sistem
Berdasarkan pemaparan di atas,
Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1
menurut UNESCO tujuan belajar yang
menjelaskan bahwa pendidikan adalah
dilakukan
usaha sadar dan terencana untuk mewujud-
dilandaskan pada 4 pilar yaitu learning how
kan suatu suasana belajar dan proses pem-
to know, learning how to do, learning how
belajaran agar peserta didik secara aktif
to be, dan learning how to live together.
2
oleh
peserta
didik
harus
pertama
merupakan suatu kemampuan-kemampuan
mengandung maksud bahwa proses belajar
tidak terlihat, akan tetapi kemampuan
yang dilakukan peserta didik mengacu pada
tersebut sangat diperlukan untuk menuju
kemampuan mengaktualkan dan mengorga-
suatu kesuksesan, misalnya kemampuan
nisir segala pengatahuan dan keterampilan
bekerjasama,
yang dimiliki masing-masing individu
Pengukuran
dalam menghadapi segala jenis pekerjaan
digunakan adalah self report, checklist, dan
berdasarkan basis pendidikan yang dimili-
pengukuran performansi.
Dua
landasan
yang
integritas,
soft
Kegiatan
kinya (memiliki hard skill). Sedangkan dua
skills
proses
dan
yang
lain-lain.
sering
pembelajaran
landasan yang terakhir mengacu pada
prakarya dan kewirausahaan bertujuan
kemampuan mengaktualkan dan mengor-
memberikan keleluasaan kepada peserta
ganisir berbagai kemampuan yang ada pada
didik untuk praktik secara mandiri, dengan
masing-masing
suatu
bermain-main benda namun menghasilkan
keteraturan sistemik masyara-kat menuju
karya (prinsip teori penciptaan trial and
suatu tujuan bersama.
error dan theory of play) dan berangkat dari
individu
dalam
Maksudnya bahwa untuk bisa
permasalahan yang ada sehingga peserta
menjadi seseorang yang diinginkan dan
didik dapat mengevaluasi diri dalam
bisa hidup berdampingan bersama orang
menemukan kesalahan yang pada akhirnya
lain baik di tempat kerja maupun di
mampu berkarya mandiri.
masyarakat maka harus mengembangkan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas
sikap tanggap, toleran, cekatan, simpati,
yang bukan hanya bertumpu kepada hard
kerja sama, komunikasi, empati, etika dan
skill, tetapi juga mampu menyentuh dan
unsur psikologis lainnya. Inilah yang
mengembangkan soft skills peserta didik,
disebut dengan soft skill.
diharapkan
Berdasarkan penelitian di Harvard
University
Amerika
Serikat
dari
proses
pembelajaran
tersebut nantinya akan dapat mampu me-
ternyata
ngembangkan kompetensi yang dimiliki
kesuksesan seseorang tidak ditentukan
oleh peserta didik dalam rangka mem-
semata-mata oleh pengetahuan dan ke-
persiapkan diri dalam menghadapi per-
mampuan teknis (hard skill) saja, tetapi
saingan di era global.
lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
Tujuan dari penelitian ini adalah
orang lain (soft skill). Penelitian ini
(1) mengetahui hubungan prakarya dengan
mengungkapkan, kesuksesan hanya diten-
kewirausahaan, (2) mengetahui hubungan
tukan sekitar 20% oleh hard skill dan
kewirausahaan dengan prakarya, (3) me-
sisanya 80% oleh soft skill. Soft skill
ngetahui
3
pengaruh
langsung
prakarya
terhadap soft skills, (4) mengetahui pe-
Negara
Indonesia,
pendidikan
mulai
ngaruh tidak langsung prakarya terhadap
diperhatikan dan menjadi prioritas utama
soft skills, (5) mengetahui pengaruh lang-
dalam masyarakat, akan tetapi berbicara
sung prakarya terhadap proses pembela-
mengenai situasi pendidikan di Indonesia,
jaran, (6) mengetahui pengaruh langsung
masih banyak sekolah mengutamakan
kewirausahaan terhadap soft skills, (7) me-
penguasaan materi mata pelajaran dan
ngetahui pengaruh tidak langsung kewira-
bukan pada bagaimana proses pembela-
usahaan terhadap soft skills, (8) mengetahui
jaran itu dilaksanakan.
pengaruh langsung kewirausahaan terhadap
Hariyani (2012) dalam peneliti-
proses pembelajaran, (9) mengetahui pe-
annya menyebutkan bahwa proses pendi-
ngaruh langsung proses pembelajaran ter-
dikan harus mampu mengembangkan tidak
hadap soft skills.
hanya potensi dan kecerdasan intelektual
Sistem Pendidikan Indonesia
(IQ), tetapi juga kecerdasan emosional
Berbicara mengenai kehebatan
(EQ) dan spiritual (SQ) secara harmonis.
serta kemajuan sebuah bangsa, kita tidak
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia
akan terlepas dari namanya peranan penting
(SDM) yang sangat banyak, tetapi sampai
sebuah “PENDIDIKAN”. Pendidikan di
sekarang negara kita masih berada pada
semua negara merupakan suatu hal yang
posisi negara berkembang. Syah berpen-
sangat
mendapatkan
dapat “Kuantitas SDM dari sebuah negara
perhatian baik dari pemerintah maupun
memang tidak bisa kita abaikan begitu saja,
masyarakat dalam negara tersebut. Tanpa
akan tetapi hal yang paling penting dari
adanya suatu pendidikan, negara tidak akan
semua itu adalah kualitas yang dimiliki oleh
pernah mengalami suatu perkembangan.
masyarakat yang ada di negeri tersebut”
Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem
(2011:69).
yang
penting
bagus
untuk
untuk
menata
Kualitas SDM sebuah negara
proses
tidaklah tercipta begitu saja, akan tetapi
pendidikan yang akan berjalan.
Sistem pendidikan yang diterap-
dibutuhkan sebuah proses yang panjang
kan oleh masing-masing negara itu berbe-
dalam pembentukannya. Oleh karena itu,
da-beda,
“Pada
untuk menjadikan negara kita ini maju dan
negara-negara yang sudah berkembang
berhasil, maka yang perlu kita lakukan
ataupun yang sudah mengalami stabilitas
adalah meningkatkan kualitas SDM yang
politik dan agama, pendidikan menjadi
kita miliki. Sudana (2014) dalam hasil
perhatian
masyarakat”
penelitiannya “Model Pendidikan Soft Skill
(Mustaqim, 2012:2). Begitu juga dengan di
untuk Calon SMK” menyebutkan bahwa
termasuk
penting
Indonesia.
bagi
4
seorang guru kejuruan adalah seorang
pendidikan ditujukan untuk
pengajar pengetahuan dan keterampilan
kompetensi dan keahlian.
berkarakter industri dan juga pendidik yang
mencapai
Penelitian yang dilakukan oleh
bertugas menanamkan nilai-nilai kebajikan,
Sumargono
tata krama, budaya santun, disiplin, tekun,
“Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill
berbasis budaya kerja industri (soft skills).
Dalam Pembelajaran Kewirausahaan Serta
Guru mampu menjadikan dirinya sebagai
Pengaruhnya
adaptor, motivator, innovator, dan initiator.
Merancang Prospek Usaha (Studi Kasus
Model Pembelajaran
Alumni Tahun 2011 SMK Telkom Darul
(2011)
yang
Terhadap
berjudul
Kemampuan
adalah
Ulum Jombang)”. Hasil penelitian tersebut
bentuk pembelajaran yang tergambar dari
menunjukkan mengenai empat prinsip yang
awal sampai akhir yang disajikan secara
wajib diterapkan sebagai pengembangan
khas oleh guru. Dengan kata lain, model
soft skill dan hard skill pembelajaran
pembelajaran merupakan bungkus atau
kewirausahaan yang wajib dipraktikkan,
bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
yaitu learning to know (belajar mengetahui
metode, dan teknik pembelajaran.
kewirausahaan), learning to do (belajar
Model
pembelajaran
Penelitian yang dilakukan oleh R.
melakukan suatu kegiatan kewirausahaan),
Mursid, Eko Wahyu Nugrahadi, dan Sahat
learning to be (belajar mempraktikkan
Siagian (2014) yang berjudul “Model-
kegiatan kewirausahaan), dan learning to
Based
Entrepreneurship
live together (belajar untuk bersama dengan
Development Efforts in the Formation of
yang lain dalam hal interaksi sosial
Character”. Hasil dari penelitian ini
berwirausaha).
menunjukkan bahwa model pembelajaran
Proses Pembelajaran
Learning
serangkaian
Proses menurut Kamus Besar
pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan
Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
berpengaruh positif pada
peningkatan
runtutan perubahan dalam perkembangan
semangat berwirausaha siswa dan dapat
sesuatu hal. Sedangkan, definisi belajar
meningkatkan
adalah “Suatu proses yang terjadi karena
dalam
upaya
penyediaan
kemampuan
pribadi/soft
skills dalam rangka memulai suatu bisnis.
adanya
Model pembelajaran dapat
perubahan terhadap diri manusia dengan
digunakan
usaha
untuk
mengadakan
sebagai orientasi baru dalam pendidikan
maksud memperoleh suatu
yang
mengembangkan
dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
pengetahuan tetapi juga mengembangkan
keterampilan, ataupun sikap” (Arikunto,
keterampilan (pendidikan karakter), yaitu
2010:19). Ahmad berpendapat “Belajar
bukan
hanya
5
perubahan
(d) Menjelaskan tujuan pembelajaran
merupakan sebuah sistem yang di dalamnya
yang akan dicapai; dan
terdapat berbagai unsur yang saling kaitmengait sehingga menghasilkan perubahan
(e) Menyampaikan cakupan materi
perilaku” (2012:68). Sedangkan menurut
dan uraian kegiatan sesuai silabus.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(2) Kegiatan Inti
Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007
Pada hakikatnya, kegiatan inti adalah
pembelajaran didefinisikan sebagai proses
suatu proses pembelajaran agar tujuan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan
yang ingin dicapai dapat diraih.
sumber belajar pada lingkungan belajar.
Menurut mulyasa (2013:120) “Kegia-
(2008:5)
tan inti mencakup proses-proses beri-
“Tujuan pembelajaran adalah perubahan
kut: (1) melakukan observasi; (2) ber-
perilaku dan tingkah laku yang positif dari
tanya; (3) mengumpulkan informasi
peserta didik setelah mengikuti kegiatan
dan mengasosiasikan informasi-infor-
belajar mengajar, seperti: perubahan secara
masi yang telah diperoleh; (4) dan
psikologis akan tampil dalam tingkah laku
mengkomunikasikan hasilnya”
Menurut
Djamarah
(over behaviour) yang dapat diamati baik
(3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang
tutur katanya dan motoriknya”.
Pelaksanaan proses pembelajaran
dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
dalam kurikulum 2013 terdiri dari 3 (tiga)
pembelajaran yang dapat dilakukan
tahapan yaitu:
dalam bentuk:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Memberikan kesimpulan terhadap
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
seluruh rangkaian aktivitas pem-
(a) Menyiapkan peserta didik secara
belajaran untuk selanjutnya secara
psikis dan fisik untuk mengikuti
bersama-sama menemukan man-
proses pembelajaran;
faat dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung.
(b) Memberi suatu motivasi belajar
siswa secara kontekstual sesuai
(b) Memberikan umpan balik terhadap
manfaat dan aplikasi materi ajar
proses dan hasil pembelajaran.
dalam kehidupan sehari-hari;
(c) Melakukan kegiatan tindak lanjut
(c) Mengajukan suatu pertanyaan-
dalam bentuk pemberian tugas.
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
(d) Merencanakan kegiatan tindak
dengan
lanjut dalam bentuk pembelajaran
materi yang akan dipelajari;
remidial atau pengayaan, layanan
konseling.
6
(NACE, 2002) dalam Elfindri, dkk.
Soft Skills
Menurut Elfindri, dkk. (2011:67),
(2011:156), terdapat 20 kemampuan yang
soft skills didefinisikan sebagai berikut:
diperlukan di pasar tenaga kerja, dapat
“Soft skills merupakan keterampilan dan
dilihat dalam tabel berikut ini:
kecakapan hidup, baik untuk sendiri, hidup
Tabel 2.1.
berkelompok, atau hidup bermasyarakat,
Diperlukan di Pasar Kerja
serta dengan Sang Penciptanya”. Menurut
20 Kemampuan yang
Kemampuan
Illah (2008:17), menyatakan soft skills
sebagai “suatu keterampilan seseorang
Komunikasi Kejujuran
Bekerjasama
Interpersonal
Etos kerja yang baik
Motivasi
Mampu beradaptasi
Analitikal
dalam berhubungan dengan orang lain
(termasuk dengan dirinya sendiri) meliputi
nilai yang dianut, karakter dan sikap”.
Sementara itu, Peter de Jager
dalam Departemen Pendidikan Nasional
(2008), seorang ahli provocative speaker,
Komputer
menyebutkan: bahwa untuk memahami
Organisasi
Orientasi detail
Kepemimpinan
Percaya diri
Ramah
Sopan/beretika
Bijaksana
Indeks prestasi >3,00
“soft skills” akan lebih mudah jika kita
memahami kata yang merupakan lawan
katanya, yaitu “hard skills”. Hard skills
adalah keterampilan yang dapat langsung
dilihat
hasilnya
dalam suatu
proses
pembelajaran, segera setelah selesai proses
Nilai
Skor
4,69
4,59
4,54
4,5
4,46
4,42
4,41
4,36
1
2
3
4
5
6
7
8
4,21
9
4,05
4
3,97
3,95
3,85
3,82
3,75
3,68
10
11
12
13
14
15
16
17
Kreatif
Humoris
3,59
Kemampuan
3,25
Entreprenership
3,23
(Sumber: Elfindri, dkk. 2011:156)
tersebut selesai. Penelitian yang dilakukan
oleh Zhang (2012) yang berjudul “Peer
Assessment of Soft Skills and Hard Skills”
Ranking
Urgensi
18
19
20
menyebutkan bahwa pelatihan hard skill
Soft skills terbagi atas inter-
dan soft skill tidak cukup hanya dengan
personal skills dan intrapersonal skills.
melihat perilaku belajar. Memberikan
Antara soft skills dan hard skills diibiratkan
penilaian yang akurat sebagai suatu
seperti ruh dan jasadnya. Barnawi (2012:
imbalan ekstrinsik dapat menumbuhkan
104-108) menyebutkan beberapa indikator
dan
dalam soft skills adalah sebagai berikut, (1)
membentuk
suatu
kerangka
Analitis, adalah kemampuan untuk meng-
pembelajaran yang baik
National
uraikan atau memisahkan suatu hal ke-
Association of Colleges and Employee
dalam bagian-bagiannya, (2) komunikatif,
Berdasarkan
Survey
7
adalah proses penyampaian ide, fakta, dan
direspon oleh individu. (2) Checklist adalah
pendapat oleh dua orang atau lebih, baik
jenis alat ukur afektif atau perilaku yang
secara lisan maupun tulisan, (3) kepemim-
memuat sejumlah indikator, biasanya kata
pinan, adalah seni seseorang dalam meng-
sifat atau perilaku yang diisi oleh seorang
gerakkan atau mempengaruhi orang lain
penilai (rater). (3) Pengukuran Performan-
dalam rangka mencapai tujuan bersama,
si, merupakan pengukuran terhadap proses
(4) kerja sama, artinya adalah saling
atau hasil kinerja individu terhadap tugas
membantu, (5) kerja keras, yaitu usaha
yang diberikan. Penyekoran dilakukan
sepenuh hati untuk mencapai hasil optimal
peneliti berdasarkan rubrik yang telah
sesuai dengan keinginan, (6) disiplin,
dibuat sebelumnya. Penyekoran dapat
merupakan kesanggupan untuk mengatur
dilakukan ketika subjek sedang bekerja atau
kehidupan diri sendiri, (7) motivasi diri
berdasarkan hasil pekerjaan.
sendiri, adalah selalu berusaha untuk
Hipotesis
bangkit dan terus bersemangat (8) jujur,
Berdasarkan uraian kajian teori di
adalah suatu sikap konsisten untuk selalu
atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai
mengatakan sesuai dengan kenyataan yang
berikut:
terjadi, (9) komitmen, merupakan suatu
1.
Terdapat hubungan prakarya dengan
kewirausahaan.
dedikasi terhadap pekerjaan, (10) tanggung
jawab, adalah kesadaran, kesediaan dan
2.
Terdapat hubungan kewirausahaan dengan prakarya.
kemampuan untuk melakukan, (11) kreativitas adalah kemampuan untuk mencari
3.
Terdapat pengaruh langsung prakarya
terhadap soft skills.
cara pemecahan baru, dan (12) etika,
mencakup analisis dan penerapan konsep
4.
Terdapat pengaruh tidak langsung prakarya terhadap soft skills.
seperti benar, salah, baik, dan buruk.
Widhiarso (2009), menyampaikan
5.
Terdapat pengaruh langsung kewirausahaan terhadap soft skills.
bahwa “soft skills lebih didominasi oleh
komponen kepribadian individu sehingga
6.
Terdapat pengaruh tidak langsung
kewirausahaan terhadap soft skills.
prosedur pengukurannya sedikit berbeda
dengan pengukuran komponen abilitas
7.
Terdapat pengaruh langsung prakarya
terhadap proses pembelajaran.
individu”. Berikut ini adalah beberapa cara
bagaimana pengukuran terhadap soft skills,
8.
Terdapat pengaruh langsung kewirausahaan terhadap proses pembelajaran.
diantaranya (1) Self Report, merupakan
sekumpulan stimulus berupa pernyataan,
9.
Terdapat pengaruh langsung proses
pembelajaran terhadap soft skills.
pertanyaan atau daftar deskripsi diri yang
8
Data prakarya, kewirausahaan,
METODE PENELITIAN
proses
Penelitian ini dilaksanakan di
pembelajaran,
dan
soft
skills
SMK Negeri 1 Karanganyar yang berlokasi
diperoleh dari hasil angket yang diukur
di Jl. Monginsidi No. 01, Tegalgede,
menggunakan skala
Karanganyar 57714 dengan pertimbangan
setelah didapatkan data dalam bentuk
bahwa, SMK Negeri 1 Karanganyar
ordinal menggunakan skala likert kemudian
merupakan salah satu sekolah di Karang-
dilakukan proses transformasi data untuk
anyar yang telah berusaha untuk memper-
mengubah data ordinal menjadi data
hatikan aspek pembelajaran yang bukan
interval yang merupakan salah satu syarat
hanya membekali peserta didiknya dengan
pengujian dalam path analysis. Teknik
kemampuan hard skills semata, akan tetapi
analisis data yang digunakan adalah teknik
juga terus berusaha untuk membekali
persamaan struktural analisis, parameter
peserta didiknya dengan kemampuan soft
nilai path diagram, dan nilai total effect and
skills juga, belum ada penelitian serupa
indirect effect dengan bantuan program
yang pernah dilakukan, dan data yang
SPSS 23 for Windows dan Lisrel For
diperlukan dalam penelitian tersedia.
Student 8.80. Uji persyaratan analisis yang
Likert,
kemudian
digunakan adalah uji normalitas,
Metode penelitian yang digunakan
uji
adalah kuantitatif menggunakan deskriptif
homogenitas, uji multikolinieritas, dan uji
dengan studi korelasi. Populasi dalam
outlier.
penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemasaran yang terdiri dari 214 siswa.
Estimasi Parameter Path Diagram
Teknik sampling yang digunakan adalah
Gambar 4.1 menunjukkan hasil
simple random sampling dengan metode
standardized path diagram yang dida-
undian. Jumlah sampel yang digunakan
patkan:
sebanyak 140 siswa. Variabel dalam
peneltian
ini
adalah
Prakarya
(X1),
Kewirausahaan (X2), Proses Pembelajaran
(X3), dan Soft Skills (X4). Dalam penelitian
ini, variabel dianalisis dengan cara melihat
nilai standardized path diagram dan total
Output 1 Standardized path diagram
effect and indirect effect untuk menjawab
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
rumusan masalah. Teknik pengumpulan
hasil uji standardized path diagram
data yang digunakan angket dan observasi.
dapat dijabarkan bahwa terjadi pengaruh
9
secara langsung dan pengaruh secara
Persamaan struktural kedua:
tidak langsung antara variabel eksogen
X4 = p41 X1 + p42 X2 + p43 X3 + e2
dengan variabel endogen. Sifat hubu-
Perhitungan persamaaan struktural
ngan antar variabel baik antara variabel
dalam penelitian ini menggunakan bantuan
eksogen dengan variabel endogen secara
software lisrel for student versi 8.8. Hasil
langsung (prakarya dan kewirausahaan
pengujian disajikan dari output pengolahan
dengan soft skills) dan secara tidak
data lisrel yang dijabarkan sebagai berikut:
langsung (prakarya dan kewirausahaan
Structural Equations
melalui proses pembelajaran dengan soft
PROSESPE = 0.18*PRAKARYA + 0.20*KEWIRAUS,
Errorvar. = 0.68, R² = 0.099
skills) memiliki hubungan yang positif.
(0.10)
Berdasarkan output 1 tentang
(0.083)
(0.10)
1.79
1.94
8.28
standardized path diagram juga dapat
SOFT = 0.032*PROS + 0.34*PRA + 0.100*KWU,
dijabarkan bahwa kegiatan praktek
Errorva.= 0.58, R² = 0.16
(0.079)
prakarya yang dilakukan dapat membe-
(0.070)
rikan pengaruh yang lebih baik terhadap
0.40
(0.096)
3.51
(0.095)
1.05
8.28
PRAKARYA = 0.53*KEWIRAUS, Errorvar.= 0.47
,R² = 0.29
(0.071)
(0.057)
7.48
8.31
soft skills peserta didik, sehingga
pendidik dalam pembelajarannya bukan
Output 2
hanya belajar kepada teori semata, akan
Structural equations
Berdasarkan hasil output tersebut
tetapi lebih kepada proses peserta didik
adalah, pada persamaan baris pertama
untuk melakukan materi tersebut.
menunjukkan besaran pengaruh variabel
Persamaan Struktural Analisis
eksogen terhadap variabel endogen secara
Penelitian ini menggunakan dua
parsial dan besaran pengaruh secara
persamaan struktural, yang berguna untuk
bersama-sama variabel eksogen terhadap
menggambarkan hubungan antara variabel
variabel endogen (nilai R2). Kemudian
eksogen terhadap variabel endogen. Varia-
baris terakhir menunjukkan besarnya nilai t
bel eksogen penelitian adalah prakarya dan
hitung dari setiap variabel eksogen, yang
kewirausahaan, selain itu variabel proses
kemudian digunakan untuk mengetahui
pembelajaran juga berperan sebagai varia-
apakah pengaruhnya bersifat signifikan
bel eksogen dari prakarya dan kewirau-
atau tidak signifikan. Pengaruh dikatakan
sahaan terhadap variabel soft skills. Persa-
signifikan apabila t hitung > t tabel. Nilai t
maan stuktural dalam penelitian ini dapat
tabel dari responden sebanyak 140 siswa
dijabarkan sebagai berikut:
dan menggunakan taraf signi-fikansi 5%
Persamaan struktural pertama:
adalah 1.97.
X3 = p31 X1 + p32 X2 + e1
10
Hasil pengujian dekomposisi pengaruh
Total Effect and Indirect Effect
Koefisien-koefisien jalur dapat
disajikan sebagai berikut:
digunakan untuk mengurai korelasi-korela-
Standardized Total and Indirect Effects
si dalam suatu model ke dalam pengaruh
Standardized Total Effects of X on Y
langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan jalur langsung dan tidak lang-
PROSESPE
SOFTSKIL
sung yang direfleksikan dengan anak pa-
PRAKARYA
-------0.17
0.33
KEWIRAUS
-------0.19
0.10
Standardized Indirect Effects of X on Y
nah-anak panah dalam suatu model.
Metode perhitungan besaran nilai
PROSESPE
SOFTSKIL
pengaruh variabel eksogen dengan variabel
PRAKARYA
-------- 0.01
KEWIRAUS
-------- 0.01
Standardized Total Effects of Y on Y
endogen menggunakan analisis jalur dengan model dekomposisi pengaruh kausal
PROSESPE
SOFTSKIL
antar variabel dapat dibedakan menjadi tiga
PROSESPE
-------- 0.03
SOFTSKIL
-------- - -
Output 3
sebagai berikut:
Standardized total and indirect
effects
Uji Hipotesis untuk Prakarya
a. Direct causal effects (Pengaruh Kausal
Hipotesis
macam pengaruh yang dapat dijelaskan
Langsung) adalah pengaruh satu varia-
Ho1 : terdapat hubungan antara
bel eksogen terhadap variabel endogen
prakarya dengan kewirausahaan
tanpa melalui variabel endogen lain.
Ho2 : terdapat pengaruh secara langsung
b. Indirect causal effects (Pengaruh Kausal
prakarya terhadap soft skills
Tidak Langsung) adalah pengaruh satu
Ho3 : terdapat pengaruh secara tidak
variabel eksogen terhadap variabel en-
langsung prakarya terhadap soft skills
dogen yang terjadi melalui variabel en-
Ho4 : terdapat pengaruh secara langsung
dogen lain terdapat dalam satu model
prakarya terhadap proses
kausalitas yang sedang dianalisis.
pembelajaran
c. Total causal effects (Pengaruh Kausal
Ha1 : tidak terdapat hubungan antara
Total) adalah jumlah dari pengaruh
prakarya dengan kewirausahaan
kausal langsung dan pengaruh kausal
Ha2 : tidak terdapat pengaruh secara
tidak langsung.
langsung prakarya terhadap soft skills
Dekomposisi pengaruh berguna
Ha3 : tidak terdapat pengaruh secara tidak
untuk menunjukkan secara lebih detail
mengenai
besaran
pengaruh
langsung prakarya terhadap soft skills
variabel
Ha4 : tidak terdapat pengaruh secara
eksogen terhadap variabel endogen yang
langsung prakarya terhadap proses
bersifat langsung maupun tidak langsung.
pembelajaran
11
Berdasarkan output 3 tentang hasil
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
uji standardized total and indirect effects
dalam hasil uji standardized total and
pada bagian standardized indirect effects of
indirect effects dan Standardized path
x on y (pengaruh secara tidak langsung
diagram menunjukkan tidak memiliki
variabel eksogen dengan variabel endogen)
nilai/angka (---)
variabel prakarya terhadap variabel soft
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
skills menunjukkan angka 0.01. Dari nilai
dalam hasil uji standardized total and
tersebut dapat dinotasikan bahwa prakarya
indirect effects dan Standardized path
mempengaruhi secara tidak langsung tetapi
diagram menunjukkan adanya nilai/ angka.
tidak signifikan terhadap variabel soft skills
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
sebesar 1%, pengaruh dikatakan tidak
standardized path diagram diatas dapat
signifikan karena besaran pengaruh tidak
diketahui bahwa korelasi antara variabel
langsung prakarya terhadap soft skills
prakarya dan kewirausahaan menunjukkan
adalah sangat kecil, yaitu pada angka 1%.
angka 0.54. Dari nilai tersebut dapat
Berdasarkan output 3 tentang hasil
dinotasikan bahwa prakarya mempunyai
uji standardized total and indirect effects
hubungan dengan variabel kewirausahaan
pada bagian standardized total effects of x
sebesar 54% dan signifikan dilihat dari nilai
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
t hitung pada output structural equations
dengan variabel endogen) variabel prakarya
yaitu sebesar 7.48, nilai tersebut lebih besar
terhadap variabel proses pembelajaran
dari nilai t tabel atau 7.48 > 1.97.
menunjukkan angka 0.17. Dari nilai
Berdasarkan output 3 tentang hasil
tersebut dapat dinotasikan bahwa prakarya
uji standardized total and indirect effects
mempengaruhi secara langsung terhadap
pada bagian standardized total effects of x
variabel proses pembelajaran sebesar 17%
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
tetapi tidak signifikan dilihat dari nilai t
dengan variabel endogen) variabel prakarya
hitung pada output structural equations
terhadap variabel soft skills menunjukkan
yaitu sebesar 1.79, nilai tersebut lebih kecil
angka 0.33. Dari nilai tersebut dapat
dari nilai t tabel atau 1.79 < 1.97.
dinotasikan bahwa prakarya mempengaruhi
Uji Hipotesis untuk Kewirausahaan
secara langsung terhadap variabel soft skills
Hipotesis
sebesar 33% dan signifikan dilihat dari nilai
Ho1 : terdapat hubungan antara
kewirausahaan dengan prakarya
t hitung pada output structural equations
Ho2 : terdapat pengaruh secara langsung
yaitu sebesar 3.51, nilai tersebut lebih besar
kewirausahaan terhadap soft skills
dari nilai t tabel atau 3.51 > 1.97.
12
sebesar 54% dan signifikan dilihat dari nilai
Ho3 : terdapat pengaruh secara tidak
langsung kewirausahaan terhadap
t hitung pada output structural equations
soft skills
yaitu sebesar 7.48, nilai tersebut lebih kecil
dari nilai t tabel atau 7.48 < 1.97.
Ho4 : terdapat pengaruh secara langsung
Berdasarkan output 3 tentang hasil
kewirausahaan terhadap proses
uji standardized total and indirect effects
pembelajaran
pada bagian standardized total effects of x
Ha1 : tidak terdapat hubungan antara
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
kewirausahaan dengan prakarya
dengan variabel endogen) variabel kewira-
Ha2 : tidak terdapat pengaruh secara
langsung kewirausahaan terhadap
usahaan terhadap variabel soft skills me-
soft skills
nunjukkan angka 0.10. Dari nilai tersebut
dapat dinotasikan bahwa kewirausahaan
Ha3 : tidak terdapat pengaruh secara tidak
langsung kewirausahaan terhadap
mempengaruhi secara langsung terhadap
soft skills
variabel soft skills sebesar 10% tetapi tidak
signifikan dilihat dari nilai t hitung pada
Ha4 : tidak terdapat pengaruh secara
langsung kewirausahaan terhadap
output structural equations yaitu sebesar
proses pembelajaran
1.05, nilai tersebut lebih kecil dari nilai t
tabel atau 1.05 < 1.97.
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
Berdasarkan output 3 tentang hasil
dalam hasil uji standardized total and
uji standardized total and indirect effects
indirect effects dan standardized path
pada bagian standardized indirect effects of
diagram menunjukkan tidak memiliki
x on y (pengaruh secara tidak langsung
nilai/angka (---)
variabel eksogen dengan variabel endogen)
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
variabel kewirausahaan terhadap variabel
dalam hasil uji standardized total and
soft skills menunjukkan angka 0.01. Dari
indirect effects dan standardized path
nilai tersebut dapat dinotasikan bahwa
diagram menunjukkan adanya nilai/angka.
kewirausahaan mempengaruhi secara tidak
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
langsung tetapi tidak signifikan terhadap
standardized path diagram diatas dapat
variabel soft skills sebesar 1%, pengaruh
diketahui bahwa korelasi antara variabel
dikatakan tidak signifikan karena besaran
kewirausahaan dan prakarya menunjukkan
pengaruh tidak langsung prakarya terhadap
angka 0.54. Dari nilai tersebut dapat
soft skills adalah sangat kecil, yaitu pada
dinotasikan bahwa kewirausahaan mempu-
angka 1%.
nyai hubungan terhadap variabel prakarya
13
Berdasarkan output 3 tentang hasil
proses pembelajaran terhadap variabel soft
uji standardized total and indirect effects
skills menunjukkan angka 0.03. Dari nilai
pada bagian standardized total effects of x
tersebut dapat dinotasikan bahwa proses
on y, variabel kewirausahaan terhadap
pembelajaran
variabel proses pembelajaran menunjukkan
langsung terhadap variabel soft skills
angka 0.19. Dari nilai tersebut dapat
sebesar 3% tetapi tidak signifikan dilihat
dinotasikan bahwa kewirausahaan mempe-
dari nilai t hitung pada output structural
ngaruhi secara langsung terhadap variabel
equations yaitu sebesar 0.40, nilai tersebut
proses pembelajaran sebesar 19% tetapi
lebih kecil dari nilai t tabel atau 0.40 < 1.97.
tidak signifikan dilihat dari nilai t hitung
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
pada output structural equations yaitu
Simpulan
mempengaruhi
secara
Kesimpulan yang dapat diambil
sebesar 1.94, nilai tersebut lebih kecil dari
nilai t tabel atau 1.94 < 1.97.
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji Hipotesis Proses Pembelajaran
1.
Prakarya mempunyai hubungan de-
Hipotesis
ngan kewirausahaan secara signifikan,
Ho : terdapat pengaruh secara langsung
berpengaruh positif langsung terhadap
proses pembelajaran terhadap
soft skills secara signifikan, dan ber-
soft skills
pengaruh positif langsung terhadap
proses pembelajaran tidak secara sig-
Ha : tidak terdapat pengaruh secara
nifikan
langsung proses pembelajaran
terhadap soft skills
2.
Kewirausahaan mempunyai hubungan
Kriteria Pengujian
dengan Prakarya secara signifikan,
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
berpengaruh positif langsung terhadap
dalam hasil uji standardized total and
soft skills tidak secara signifikan, dan
indirect
effects
menunjukkan
berpengaruh positif langsung terhadap
tidak
memiliki nilai/angka (---)
proses pembelajaran tidak secara sig-
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
nifikan
dalam hasil uji standardized total and
3.
Proses pembelajaran berpengaruh positif langsung terhadap soft skills tidak
indirect effects menunjukkan nilai/ angka.
secara signifikan
Berdasarkan output 3 tentang hasil
uji standardized total and indirect effects
4.
Prakarya dan kewirausahaan berpe-
pada bagian standardized total effects of y
ngaruh positif tidak langsung melalui
on y (pengaruh variabel endogen satu
proses pembelajaran terhadap soft
terhadap variabel endogen lainnya) variabel
skills tidak secara signifikan
14
paya untuk membuat suatu proses
Implikasi
Berdasarkan
pada
pembelajaran yang di dalamnya bukan
simpulan
penelitian, implikasi yang ditemukan dapat
hanya
dikemukakan sebagai berikut:
materi semata, akan tetapi pendidik
1. Prakarya
yang
merupakan
juga
suatu
menanamkan
harus
lebih
pengetahuan/
memperhatikan
kegiatan belajar yang selain hanya
bagaimana peserta didiknya berproses
mempelajari teori untuk membuat
dalam belajar
4. Kegiatan praktek
suatu karya sederhana tetapi peserta
yang
dilakukan
didik juga dituntut untuk bisa mela-
dalam pembelajaran prakarya bisa
kukan kegiatan tersebut akan mampu
menjadi salah satu jalan yang baik
mendorong pengambangan keteram-
untuk mengembangkan soft
pilan personal peserta didik, sehingga
peserta didik, sehingga peserta didik
pendidik harus mampu mengajak dan
harus mau dan mampu untuk membi-
memfasilitasi peserta didiknya untuk
asakan diri untuk belajar bukan hanya
belajar dengan melakukannya (lear-
di ranah learning to know tetapi sampai
ning to do)
ke ranah learning to do, karena dengan
skills
2. Prakarya dan kewirausahaan belum
membiasakan diri untuk belajar dengan
mampu untuk memberikan sumbangan
learning to do, peserta didik akan
pengaruh yang berarti terhadap proses
menjadi lebih terampil
pembelajaran yang dilakukan di dalam
Saran
Berdasarkan
kelas. Implikasinya pendidik beserta
simpulan
dan
dengan peserta didik harus meng-
implikasi hasil penelitian di atas, dapat
evaluasi proses pembelajaran yang
dikemukakan saran bagi peserta didik,
dilakukan mengenai faktor-faktor yang
pendidik, sekolah, dan peneliti selanjutnya.
mempengaruhi sehingga proses pem-
Saran bagi peserta didik yaitu peserta didik
belajaran juga bisa memfasilitasi pe-
harus mengikuti pembelajaran prakarya
serta didik untuk meningkatkan kete-
dengan kesungguhan dan tanggung jawab.
rampilannya
Peserta didik juga harus mau berproses
3. Proses pembelajaran yang dilakukan di
secara mandiri dalam membuat suatu karya
dalam kelas, secara parsial belum
kerajinan. Hal tersebut akan sangat berguna
mampu memberikan sumbangan yang
untuk mengembangkan keterampilan dan
berarti terhadap pengembangan soft
kemampuan
skills peserta didik secara langsung,
terhadap aspek soft skills peserta didik
sehingga pendidik harus terus beru-
secara langsung.
15
peserta
didik
terutama
Saran yang dapat dikemukan bagi
Saran yang dapat dikemukan bagi
pendidik adalah pendidik harus mampu
peneliti selanjutnya adalah peneliti selan-
memfasilitasi
untuk
jutnya dapat melakukan penelitian dengan
melakukan kegiatan praktek secara nyata
meneliti variabel secara lebih mendalam
dan langsung dalam pembelajaran prakarya
dan menyeluruh dengan cakupan yang lebih
dengan cara pendidik menuntun dan
luas, tidak hanya pada mata pelajaran ter-
memberikan contoh kepada peserta didik
tentu dan jurusan tertentu saja. Peneliti
tentang bagaimana membuat suatu karya
selanjutnya juga dapat melakukan peneli-
sederhana. Pendidik juga harus mampu
tian ulang di lokasi yang berbeda sehingga
menyelenggarakan
dapat diketahui perbedaan pengaruh antara
peserta
didik
kegiatan
proses
pembelajaran dengan model pembelajaran
prakarya,
kewirausahaan
dan
proses
yang inovatif dan memanfaatkan fasilitas
pembelajaran terhadap pengembangan soft
yang ada.
skills peserta didik di SMK Negeri 01
Karanganyar dengan sekolah lain.
Saran yang dapat dikemukakan
bagi sekolah adalah sekolah harus mampu
DAFTAR PUSTAKA
memberikan
Ahmad, Rifai, dkk. 2012. Psikologi
Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Barnawi & Mohammad Arifin. 2012.
Schoolpreneurship, Membangkitkan
Jiwa Dan Sikap Kewirausahaan
Peserta didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Pengembangan Soft Skill Dalam
Proses Pembelajaran Di Perguruan
Tinggi. Diperoleh 24 Oktober 2015,
dari http://www.undana.ac.id/
jsmallfib_top/LPMPTBUKU DIKTI/
BUKU%20 SOFTSKILL.pdf
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Elfindri dkk. 2011. Soft Skills Untuk
Pendidik. Jakarta: Baduose Media
Hariyani, Faridah. 2012. Proses
Pembelajaran Berorientasi Pada
Pengembangan Soft Skills. Jurnal
fasilitas
dan
mendukung
pendidik dalam proses mengembangkan
kompetensinya dengan upaya memfasilitasi
pendidik untuk mendapatkan pelatihan
secara periodik tentang bagaimana melaksanakan suatu kegiatan proses pembelajaran yang bukan hanya untuk learning to
know tetapi juga learning to do seperti
model direct learning yang memang sesuai
untuk membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dan mau untuk berproses secara
langsung dan mandiri. Sekolah juga harus
mampu
menyediakan
fasilitas
yang
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
proses pembelajaran, seperti menyediakan
bahan-bahan belajar yang digunakan untuk
praktik, mendukung pemasaran produk
yang telah jadi, dan lain sebagainya.
16
Husada Mahakam, 3 (4), 144-199.
Diperoleh 23 Oktober 2015, dari
https://husadamahakam.files.wordpr
ess.com/2015/07/3 prosespembelajaran-berorientasi-padapengembangan-soft-skills.pdf
Illah, Sailah. 2008. Pengembangan Soft
Skills Di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat
Jenderal Pendidikan
Tinggi
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011.
Jakarta: Depdiknas
Mursid, R., Eko Wahyu Nugrahadi, & Sahat
Siagian. 2014. Model-Based Learning
Entrepreneurship Development Efforts in the Formation of Character.
International Journal of Education
and Research, 2(11), 189-204.
Diperoleh 24 Oktober 2015, dari
http://www.ijern.com/journal/2014/N
ovember2014/16.pdf
Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Permendiknas RI Nomor 47 Tahun 2007
tentang Standar Proses
Sudana, I Made. 2014. Model Pendidikan
Soft Skill Untuk Calon SMK.
Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FPTK, hlm
459-467. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diperoleh 24 Oktober 2015 dari http://jurnal.upi. Edu/file/058_I Made Sudana Unnes_
458-467.pdf
Sumargono. 2011. Pengembangan Soft Skill
dan Hard Skill Dalam Pembelajaran
Kewirausahaan Serta Pengaruhnya
Terhadap Kemampuan Merancang
Prospek Usaha. Studi Kasus Alumni
Tahun 2011 SMK Telkom Darul Ulum
Jombang. Diperoleh 24 Oktober
2015, dari http://www.journal.unipdu
.ac.id/index.php/seminas/article/view
/190
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Rosda Karya
Widhiarso. 2009. Soft Skills Mahasiswa.
Diakses dari http ://wid hiarso. staff.
ugm. ac. id. Pada tanggal 29
September 2015, pukul 10.30 WIB
Zhang, Aimao. 2012. Peer Assessment of
Soft Skills and Hard Skills. Journal
of Information Technology Education: Research, 11, 155-168. Diperoleh 23 Oktober 2015, dari http://www.informingscience.org/Publica
tions
17
18
DAN PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP SOFT SKILLS
PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 01 KARANGANYAR
TAHUN 2015/2016
Giyanto, Trisno Martono, Harini *
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: giantcom94@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan prakarya
dengan kewirausahaan, pengaruh langsung terhadap proses pembelajaran, dan soft
skills (2) hubungan kewirausahaan dengan prakarya, pengaruh langsung terhadap
proses pembelajaran, dan soft skills (3) pengaruh secara langsung proses pembelajaran terhadap soft skills (4) pengaruh secara tidak langsung prakarya dan kewirausahaan terhadap soft skills. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode
deskriptif dengan studi korelasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
peserta didik Jurusan Pemasaran SMK Negeri 1 Karanganyar. Teknik sampling
adalah simple random. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan
teknik analisis data adalah analisis jalur dengan path analisis.
Hasil penelitian (1) prakarya berhubungan dengan kewirausahaan 54%,
berpengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran 17%, dan terhadap soft
skills 34% (2) kewirausahaan berhubungan dengan prakarya 54%, berpengaruh
secara langsung terhadap proses pembelajaran 19%, dan terhadap soft skills 10%
(3) proses pembelajaran berpengaruh secara langsung terhadap soft skills 3% (4)
prakarya berpengaruh secara tidak langsung terhadap soft skills 1% dan kewirausahaan berpengaruh secara tidak langsung terhadap soft skills 1%. Berdasarkan
hasil penelitian, peserta didik maupun pendidik harus mampu untuk melaksanakan
learning to do bukan hanya learning to know melalui kegiatan praktek langsung.
Kata kunci: prakarya, kewirausahaan, proses pembelajaran, soft skills
ABSTRACT
The purpose of this study were (1) the effect of directly craft towards
entrepreneurship, learning, and soft skills (2) the effect of direct entrepreneurship
towards craft, learning, and soft skills (3) the effect of directly learning towards
soft skills (4) the effect of indirectly craft and entrepreneurship towards soft skills.
This research is quantitative descriptive method with correlation studies.
Population and sample in this study were students of class X, XI, and XII Marketing
Vocational high school 1 Karanganyar. Technique is simple random sampling.
Data collection techniques used questionnaires and data analysis technique used
path analysis.
1
The results (1) A craft directly affect entrepreneurship 54%, on learning
of 17%, and the soft skills of 34% (2) entrepreneurial directly affect the craft of
54%, on learning of 19%, and the soft skills of 10% (3) the learning process directly
affects the soft skills of 3% (4) craft indirect effect on the soft skills of 1% and
entrepreneurial indirect effect on the soft skills of 1%. Based on the findings,
researchers recommend to learners and educators to be willing and able to learn
by doing rather than just learning to know through direct practice.
Keywords: craft, entrepreneurship, learning, soft skills
dapat mengembangkan potensi dirinya
PENDAHULUAN
suatu
untuk memiliki kekuatan spiritual keaga-
proses di mana peserta didik diharapkan
maan, pengendalian diri, kepribadian, ke-
mampu memiliki suatu pengetahuan (kog-
cerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
nitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psi-
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bang-
komotorik) guna bekal hidup yang layak di
sa dan negara. Dilihat dari pasal tersebut
tengah-tengah masyarakat. Proses ini men-
seharusnya pendidikan di Indonesia juga
cakup peningkatan intelektual, personal dan
harus memperhatikan soft skill tidak hanya
kemampuan sosial yang diperlukan bagi
hard skill. Akan tetapi realitanya bahwa
peserta didik sehingga tidak saja berguna
pendidikan di Indonesia pembelajaran as-
bagi diri pribadi dan keluarga tetapi juga
pek akademik seperti ilmu pengetahuan
keberadaannya bermanfaat bagi masyara-
dan teknologi (hard skill) lebih mendomi-
kat secara umumnya. Sehingga dalam im-
nasi sistem pembelajaran kita, bahkan bisa
plementasi strategi yang dikembangkan
dikatakan lebih berorientasi pada pembe-
dalam kurikulum pendidikan nasional kita
lajaran hard skill saja. Sementara, pening-
selalu berdasarkan pada ketiga ranah di atas
katan soft skill seperti mengembangkan
baik dalam proses pembelajaran maupun
kepribadian peserta didik (kemampuan
evaluasinya.
personal) dan kemampuan interpersonal
Pendidikan
merupakan
Undang-Undang RI No. 2 Tahun
sangatlah kurang mendapat perhatian.
2003 yang membahas tentang Sistem
Berdasarkan pemaparan di atas,
Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 1
menurut UNESCO tujuan belajar yang
menjelaskan bahwa pendidikan adalah
dilakukan
usaha sadar dan terencana untuk mewujud-
dilandaskan pada 4 pilar yaitu learning how
kan suatu suasana belajar dan proses pem-
to know, learning how to do, learning how
belajaran agar peserta didik secara aktif
to be, dan learning how to live together.
2
oleh
peserta
didik
harus
pertama
merupakan suatu kemampuan-kemampuan
mengandung maksud bahwa proses belajar
tidak terlihat, akan tetapi kemampuan
yang dilakukan peserta didik mengacu pada
tersebut sangat diperlukan untuk menuju
kemampuan mengaktualkan dan mengorga-
suatu kesuksesan, misalnya kemampuan
nisir segala pengatahuan dan keterampilan
bekerjasama,
yang dimiliki masing-masing individu
Pengukuran
dalam menghadapi segala jenis pekerjaan
digunakan adalah self report, checklist, dan
berdasarkan basis pendidikan yang dimili-
pengukuran performansi.
Dua
landasan
yang
integritas,
soft
Kegiatan
kinya (memiliki hard skill). Sedangkan dua
skills
proses
dan
yang
lain-lain.
sering
pembelajaran
landasan yang terakhir mengacu pada
prakarya dan kewirausahaan bertujuan
kemampuan mengaktualkan dan mengor-
memberikan keleluasaan kepada peserta
ganisir berbagai kemampuan yang ada pada
didik untuk praktik secara mandiri, dengan
masing-masing
suatu
bermain-main benda namun menghasilkan
keteraturan sistemik masyara-kat menuju
karya (prinsip teori penciptaan trial and
suatu tujuan bersama.
error dan theory of play) dan berangkat dari
individu
dalam
Maksudnya bahwa untuk bisa
permasalahan yang ada sehingga peserta
menjadi seseorang yang diinginkan dan
didik dapat mengevaluasi diri dalam
bisa hidup berdampingan bersama orang
menemukan kesalahan yang pada akhirnya
lain baik di tempat kerja maupun di
mampu berkarya mandiri.
masyarakat maka harus mengembangkan
Pelaksanaan pembelajaran di kelas
sikap tanggap, toleran, cekatan, simpati,
yang bukan hanya bertumpu kepada hard
kerja sama, komunikasi, empati, etika dan
skill, tetapi juga mampu menyentuh dan
unsur psikologis lainnya. Inilah yang
mengembangkan soft skills peserta didik,
disebut dengan soft skill.
diharapkan
Berdasarkan penelitian di Harvard
University
Amerika
Serikat
dari
proses
pembelajaran
tersebut nantinya akan dapat mampu me-
ternyata
ngembangkan kompetensi yang dimiliki
kesuksesan seseorang tidak ditentukan
oleh peserta didik dalam rangka mem-
semata-mata oleh pengetahuan dan ke-
persiapkan diri dalam menghadapi per-
mampuan teknis (hard skill) saja, tetapi
saingan di era global.
lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
Tujuan dari penelitian ini adalah
orang lain (soft skill). Penelitian ini
(1) mengetahui hubungan prakarya dengan
mengungkapkan, kesuksesan hanya diten-
kewirausahaan, (2) mengetahui hubungan
tukan sekitar 20% oleh hard skill dan
kewirausahaan dengan prakarya, (3) me-
sisanya 80% oleh soft skill. Soft skill
ngetahui
3
pengaruh
langsung
prakarya
terhadap soft skills, (4) mengetahui pe-
Negara
Indonesia,
pendidikan
mulai
ngaruh tidak langsung prakarya terhadap
diperhatikan dan menjadi prioritas utama
soft skills, (5) mengetahui pengaruh lang-
dalam masyarakat, akan tetapi berbicara
sung prakarya terhadap proses pembela-
mengenai situasi pendidikan di Indonesia,
jaran, (6) mengetahui pengaruh langsung
masih banyak sekolah mengutamakan
kewirausahaan terhadap soft skills, (7) me-
penguasaan materi mata pelajaran dan
ngetahui pengaruh tidak langsung kewira-
bukan pada bagaimana proses pembela-
usahaan terhadap soft skills, (8) mengetahui
jaran itu dilaksanakan.
pengaruh langsung kewirausahaan terhadap
Hariyani (2012) dalam peneliti-
proses pembelajaran, (9) mengetahui pe-
annya menyebutkan bahwa proses pendi-
ngaruh langsung proses pembelajaran ter-
dikan harus mampu mengembangkan tidak
hadap soft skills.
hanya potensi dan kecerdasan intelektual
Sistem Pendidikan Indonesia
(IQ), tetapi juga kecerdasan emosional
Berbicara mengenai kehebatan
(EQ) dan spiritual (SQ) secara harmonis.
serta kemajuan sebuah bangsa, kita tidak
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia
akan terlepas dari namanya peranan penting
(SDM) yang sangat banyak, tetapi sampai
sebuah “PENDIDIKAN”. Pendidikan di
sekarang negara kita masih berada pada
semua negara merupakan suatu hal yang
posisi negara berkembang. Syah berpen-
sangat
mendapatkan
dapat “Kuantitas SDM dari sebuah negara
perhatian baik dari pemerintah maupun
memang tidak bisa kita abaikan begitu saja,
masyarakat dalam negara tersebut. Tanpa
akan tetapi hal yang paling penting dari
adanya suatu pendidikan, negara tidak akan
semua itu adalah kualitas yang dimiliki oleh
pernah mengalami suatu perkembangan.
masyarakat yang ada di negeri tersebut”
Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem
(2011:69).
yang
penting
bagus
untuk
untuk
menata
Kualitas SDM sebuah negara
proses
tidaklah tercipta begitu saja, akan tetapi
pendidikan yang akan berjalan.
Sistem pendidikan yang diterap-
dibutuhkan sebuah proses yang panjang
kan oleh masing-masing negara itu berbe-
dalam pembentukannya. Oleh karena itu,
da-beda,
“Pada
untuk menjadikan negara kita ini maju dan
negara-negara yang sudah berkembang
berhasil, maka yang perlu kita lakukan
ataupun yang sudah mengalami stabilitas
adalah meningkatkan kualitas SDM yang
politik dan agama, pendidikan menjadi
kita miliki. Sudana (2014) dalam hasil
perhatian
masyarakat”
penelitiannya “Model Pendidikan Soft Skill
(Mustaqim, 2012:2). Begitu juga dengan di
untuk Calon SMK” menyebutkan bahwa
termasuk
penting
Indonesia.
bagi
4
seorang guru kejuruan adalah seorang
pendidikan ditujukan untuk
pengajar pengetahuan dan keterampilan
kompetensi dan keahlian.
berkarakter industri dan juga pendidik yang
mencapai
Penelitian yang dilakukan oleh
bertugas menanamkan nilai-nilai kebajikan,
Sumargono
tata krama, budaya santun, disiplin, tekun,
“Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill
berbasis budaya kerja industri (soft skills).
Dalam Pembelajaran Kewirausahaan Serta
Guru mampu menjadikan dirinya sebagai
Pengaruhnya
adaptor, motivator, innovator, dan initiator.
Merancang Prospek Usaha (Studi Kasus
Model Pembelajaran
Alumni Tahun 2011 SMK Telkom Darul
(2011)
yang
Terhadap
berjudul
Kemampuan
adalah
Ulum Jombang)”. Hasil penelitian tersebut
bentuk pembelajaran yang tergambar dari
menunjukkan mengenai empat prinsip yang
awal sampai akhir yang disajikan secara
wajib diterapkan sebagai pengembangan
khas oleh guru. Dengan kata lain, model
soft skill dan hard skill pembelajaran
pembelajaran merupakan bungkus atau
kewirausahaan yang wajib dipraktikkan,
bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
yaitu learning to know (belajar mengetahui
metode, dan teknik pembelajaran.
kewirausahaan), learning to do (belajar
Model
pembelajaran
Penelitian yang dilakukan oleh R.
melakukan suatu kegiatan kewirausahaan),
Mursid, Eko Wahyu Nugrahadi, dan Sahat
learning to be (belajar mempraktikkan
Siagian (2014) yang berjudul “Model-
kegiatan kewirausahaan), dan learning to
Based
Entrepreneurship
live together (belajar untuk bersama dengan
Development Efforts in the Formation of
yang lain dalam hal interaksi sosial
Character”. Hasil dari penelitian ini
berwirausaha).
menunjukkan bahwa model pembelajaran
Proses Pembelajaran
Learning
serangkaian
Proses menurut Kamus Besar
pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan
Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
berpengaruh positif pada
peningkatan
runtutan perubahan dalam perkembangan
semangat berwirausaha siswa dan dapat
sesuatu hal. Sedangkan, definisi belajar
meningkatkan
adalah “Suatu proses yang terjadi karena
dalam
upaya
penyediaan
kemampuan
pribadi/soft
skills dalam rangka memulai suatu bisnis.
adanya
Model pembelajaran dapat
perubahan terhadap diri manusia dengan
digunakan
usaha
untuk
mengadakan
sebagai orientasi baru dalam pendidikan
maksud memperoleh suatu
yang
mengembangkan
dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
pengetahuan tetapi juga mengembangkan
keterampilan, ataupun sikap” (Arikunto,
keterampilan (pendidikan karakter), yaitu
2010:19). Ahmad berpendapat “Belajar
bukan
hanya
5
perubahan
(d) Menjelaskan tujuan pembelajaran
merupakan sebuah sistem yang di dalamnya
yang akan dicapai; dan
terdapat berbagai unsur yang saling kaitmengait sehingga menghasilkan perubahan
(e) Menyampaikan cakupan materi
perilaku” (2012:68). Sedangkan menurut
dan uraian kegiatan sesuai silabus.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(2) Kegiatan Inti
Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007
Pada hakikatnya, kegiatan inti adalah
pembelajaran didefinisikan sebagai proses
suatu proses pembelajaran agar tujuan
interaksi peserta didik dengan pendidik dan
yang ingin dicapai dapat diraih.
sumber belajar pada lingkungan belajar.
Menurut mulyasa (2013:120) “Kegia-
(2008:5)
tan inti mencakup proses-proses beri-
“Tujuan pembelajaran adalah perubahan
kut: (1) melakukan observasi; (2) ber-
perilaku dan tingkah laku yang positif dari
tanya; (3) mengumpulkan informasi
peserta didik setelah mengikuti kegiatan
dan mengasosiasikan informasi-infor-
belajar mengajar, seperti: perubahan secara
masi yang telah diperoleh; (4) dan
psikologis akan tampil dalam tingkah laku
mengkomunikasikan hasilnya”
Menurut
Djamarah
(over behaviour) yang dapat diamati baik
(3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang
tutur katanya dan motoriknya”.
Pelaksanaan proses pembelajaran
dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
dalam kurikulum 2013 terdiri dari 3 (tiga)
pembelajaran yang dapat dilakukan
tahapan yaitu:
dalam bentuk:
(1) Kegiatan Pendahuluan
(a) Memberikan kesimpulan terhadap
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
seluruh rangkaian aktivitas pem-
(a) Menyiapkan peserta didik secara
belajaran untuk selanjutnya secara
psikis dan fisik untuk mengikuti
bersama-sama menemukan man-
proses pembelajaran;
faat dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung.
(b) Memberi suatu motivasi belajar
siswa secara kontekstual sesuai
(b) Memberikan umpan balik terhadap
manfaat dan aplikasi materi ajar
proses dan hasil pembelajaran.
dalam kehidupan sehari-hari;
(c) Melakukan kegiatan tindak lanjut
(c) Mengajukan suatu pertanyaan-
dalam bentuk pemberian tugas.
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
(d) Merencanakan kegiatan tindak
dengan
lanjut dalam bentuk pembelajaran
materi yang akan dipelajari;
remidial atau pengayaan, layanan
konseling.
6
(NACE, 2002) dalam Elfindri, dkk.
Soft Skills
Menurut Elfindri, dkk. (2011:67),
(2011:156), terdapat 20 kemampuan yang
soft skills didefinisikan sebagai berikut:
diperlukan di pasar tenaga kerja, dapat
“Soft skills merupakan keterampilan dan
dilihat dalam tabel berikut ini:
kecakapan hidup, baik untuk sendiri, hidup
Tabel 2.1.
berkelompok, atau hidup bermasyarakat,
Diperlukan di Pasar Kerja
serta dengan Sang Penciptanya”. Menurut
20 Kemampuan yang
Kemampuan
Illah (2008:17), menyatakan soft skills
sebagai “suatu keterampilan seseorang
Komunikasi Kejujuran
Bekerjasama
Interpersonal
Etos kerja yang baik
Motivasi
Mampu beradaptasi
Analitikal
dalam berhubungan dengan orang lain
(termasuk dengan dirinya sendiri) meliputi
nilai yang dianut, karakter dan sikap”.
Sementara itu, Peter de Jager
dalam Departemen Pendidikan Nasional
(2008), seorang ahli provocative speaker,
Komputer
menyebutkan: bahwa untuk memahami
Organisasi
Orientasi detail
Kepemimpinan
Percaya diri
Ramah
Sopan/beretika
Bijaksana
Indeks prestasi >3,00
“soft skills” akan lebih mudah jika kita
memahami kata yang merupakan lawan
katanya, yaitu “hard skills”. Hard skills
adalah keterampilan yang dapat langsung
dilihat
hasilnya
dalam suatu
proses
pembelajaran, segera setelah selesai proses
Nilai
Skor
4,69
4,59
4,54
4,5
4,46
4,42
4,41
4,36
1
2
3
4
5
6
7
8
4,21
9
4,05
4
3,97
3,95
3,85
3,82
3,75
3,68
10
11
12
13
14
15
16
17
Kreatif
Humoris
3,59
Kemampuan
3,25
Entreprenership
3,23
(Sumber: Elfindri, dkk. 2011:156)
tersebut selesai. Penelitian yang dilakukan
oleh Zhang (2012) yang berjudul “Peer
Assessment of Soft Skills and Hard Skills”
Ranking
Urgensi
18
19
20
menyebutkan bahwa pelatihan hard skill
Soft skills terbagi atas inter-
dan soft skill tidak cukup hanya dengan
personal skills dan intrapersonal skills.
melihat perilaku belajar. Memberikan
Antara soft skills dan hard skills diibiratkan
penilaian yang akurat sebagai suatu
seperti ruh dan jasadnya. Barnawi (2012:
imbalan ekstrinsik dapat menumbuhkan
104-108) menyebutkan beberapa indikator
dan
dalam soft skills adalah sebagai berikut, (1)
membentuk
suatu
kerangka
Analitis, adalah kemampuan untuk meng-
pembelajaran yang baik
National
uraikan atau memisahkan suatu hal ke-
Association of Colleges and Employee
dalam bagian-bagiannya, (2) komunikatif,
Berdasarkan
Survey
7
adalah proses penyampaian ide, fakta, dan
direspon oleh individu. (2) Checklist adalah
pendapat oleh dua orang atau lebih, baik
jenis alat ukur afektif atau perilaku yang
secara lisan maupun tulisan, (3) kepemim-
memuat sejumlah indikator, biasanya kata
pinan, adalah seni seseorang dalam meng-
sifat atau perilaku yang diisi oleh seorang
gerakkan atau mempengaruhi orang lain
penilai (rater). (3) Pengukuran Performan-
dalam rangka mencapai tujuan bersama,
si, merupakan pengukuran terhadap proses
(4) kerja sama, artinya adalah saling
atau hasil kinerja individu terhadap tugas
membantu, (5) kerja keras, yaitu usaha
yang diberikan. Penyekoran dilakukan
sepenuh hati untuk mencapai hasil optimal
peneliti berdasarkan rubrik yang telah
sesuai dengan keinginan, (6) disiplin,
dibuat sebelumnya. Penyekoran dapat
merupakan kesanggupan untuk mengatur
dilakukan ketika subjek sedang bekerja atau
kehidupan diri sendiri, (7) motivasi diri
berdasarkan hasil pekerjaan.
sendiri, adalah selalu berusaha untuk
Hipotesis
bangkit dan terus bersemangat (8) jujur,
Berdasarkan uraian kajian teori di
adalah suatu sikap konsisten untuk selalu
atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai
mengatakan sesuai dengan kenyataan yang
berikut:
terjadi, (9) komitmen, merupakan suatu
1.
Terdapat hubungan prakarya dengan
kewirausahaan.
dedikasi terhadap pekerjaan, (10) tanggung
jawab, adalah kesadaran, kesediaan dan
2.
Terdapat hubungan kewirausahaan dengan prakarya.
kemampuan untuk melakukan, (11) kreativitas adalah kemampuan untuk mencari
3.
Terdapat pengaruh langsung prakarya
terhadap soft skills.
cara pemecahan baru, dan (12) etika,
mencakup analisis dan penerapan konsep
4.
Terdapat pengaruh tidak langsung prakarya terhadap soft skills.
seperti benar, salah, baik, dan buruk.
Widhiarso (2009), menyampaikan
5.
Terdapat pengaruh langsung kewirausahaan terhadap soft skills.
bahwa “soft skills lebih didominasi oleh
komponen kepribadian individu sehingga
6.
Terdapat pengaruh tidak langsung
kewirausahaan terhadap soft skills.
prosedur pengukurannya sedikit berbeda
dengan pengukuran komponen abilitas
7.
Terdapat pengaruh langsung prakarya
terhadap proses pembelajaran.
individu”. Berikut ini adalah beberapa cara
bagaimana pengukuran terhadap soft skills,
8.
Terdapat pengaruh langsung kewirausahaan terhadap proses pembelajaran.
diantaranya (1) Self Report, merupakan
sekumpulan stimulus berupa pernyataan,
9.
Terdapat pengaruh langsung proses
pembelajaran terhadap soft skills.
pertanyaan atau daftar deskripsi diri yang
8
Data prakarya, kewirausahaan,
METODE PENELITIAN
proses
Penelitian ini dilaksanakan di
pembelajaran,
dan
soft
skills
SMK Negeri 1 Karanganyar yang berlokasi
diperoleh dari hasil angket yang diukur
di Jl. Monginsidi No. 01, Tegalgede,
menggunakan skala
Karanganyar 57714 dengan pertimbangan
setelah didapatkan data dalam bentuk
bahwa, SMK Negeri 1 Karanganyar
ordinal menggunakan skala likert kemudian
merupakan salah satu sekolah di Karang-
dilakukan proses transformasi data untuk
anyar yang telah berusaha untuk memper-
mengubah data ordinal menjadi data
hatikan aspek pembelajaran yang bukan
interval yang merupakan salah satu syarat
hanya membekali peserta didiknya dengan
pengujian dalam path analysis. Teknik
kemampuan hard skills semata, akan tetapi
analisis data yang digunakan adalah teknik
juga terus berusaha untuk membekali
persamaan struktural analisis, parameter
peserta didiknya dengan kemampuan soft
nilai path diagram, dan nilai total effect and
skills juga, belum ada penelitian serupa
indirect effect dengan bantuan program
yang pernah dilakukan, dan data yang
SPSS 23 for Windows dan Lisrel For
diperlukan dalam penelitian tersedia.
Student 8.80. Uji persyaratan analisis yang
Likert,
kemudian
digunakan adalah uji normalitas,
Metode penelitian yang digunakan
uji
adalah kuantitatif menggunakan deskriptif
homogenitas, uji multikolinieritas, dan uji
dengan studi korelasi. Populasi dalam
outlier.
penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemasaran yang terdiri dari 214 siswa.
Estimasi Parameter Path Diagram
Teknik sampling yang digunakan adalah
Gambar 4.1 menunjukkan hasil
simple random sampling dengan metode
standardized path diagram yang dida-
undian. Jumlah sampel yang digunakan
patkan:
sebanyak 140 siswa. Variabel dalam
peneltian
ini
adalah
Prakarya
(X1),
Kewirausahaan (X2), Proses Pembelajaran
(X3), dan Soft Skills (X4). Dalam penelitian
ini, variabel dianalisis dengan cara melihat
nilai standardized path diagram dan total
Output 1 Standardized path diagram
effect and indirect effect untuk menjawab
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
rumusan masalah. Teknik pengumpulan
hasil uji standardized path diagram
data yang digunakan angket dan observasi.
dapat dijabarkan bahwa terjadi pengaruh
9
secara langsung dan pengaruh secara
Persamaan struktural kedua:
tidak langsung antara variabel eksogen
X4 = p41 X1 + p42 X2 + p43 X3 + e2
dengan variabel endogen. Sifat hubu-
Perhitungan persamaaan struktural
ngan antar variabel baik antara variabel
dalam penelitian ini menggunakan bantuan
eksogen dengan variabel endogen secara
software lisrel for student versi 8.8. Hasil
langsung (prakarya dan kewirausahaan
pengujian disajikan dari output pengolahan
dengan soft skills) dan secara tidak
data lisrel yang dijabarkan sebagai berikut:
langsung (prakarya dan kewirausahaan
Structural Equations
melalui proses pembelajaran dengan soft
PROSESPE = 0.18*PRAKARYA + 0.20*KEWIRAUS,
Errorvar. = 0.68, R² = 0.099
skills) memiliki hubungan yang positif.
(0.10)
Berdasarkan output 1 tentang
(0.083)
(0.10)
1.79
1.94
8.28
standardized path diagram juga dapat
SOFT = 0.032*PROS + 0.34*PRA + 0.100*KWU,
dijabarkan bahwa kegiatan praktek
Errorva.= 0.58, R² = 0.16
(0.079)
prakarya yang dilakukan dapat membe-
(0.070)
rikan pengaruh yang lebih baik terhadap
0.40
(0.096)
3.51
(0.095)
1.05
8.28
PRAKARYA = 0.53*KEWIRAUS, Errorvar.= 0.47
,R² = 0.29
(0.071)
(0.057)
7.48
8.31
soft skills peserta didik, sehingga
pendidik dalam pembelajarannya bukan
Output 2
hanya belajar kepada teori semata, akan
Structural equations
Berdasarkan hasil output tersebut
tetapi lebih kepada proses peserta didik
adalah, pada persamaan baris pertama
untuk melakukan materi tersebut.
menunjukkan besaran pengaruh variabel
Persamaan Struktural Analisis
eksogen terhadap variabel endogen secara
Penelitian ini menggunakan dua
parsial dan besaran pengaruh secara
persamaan struktural, yang berguna untuk
bersama-sama variabel eksogen terhadap
menggambarkan hubungan antara variabel
variabel endogen (nilai R2). Kemudian
eksogen terhadap variabel endogen. Varia-
baris terakhir menunjukkan besarnya nilai t
bel eksogen penelitian adalah prakarya dan
hitung dari setiap variabel eksogen, yang
kewirausahaan, selain itu variabel proses
kemudian digunakan untuk mengetahui
pembelajaran juga berperan sebagai varia-
apakah pengaruhnya bersifat signifikan
bel eksogen dari prakarya dan kewirau-
atau tidak signifikan. Pengaruh dikatakan
sahaan terhadap variabel soft skills. Persa-
signifikan apabila t hitung > t tabel. Nilai t
maan stuktural dalam penelitian ini dapat
tabel dari responden sebanyak 140 siswa
dijabarkan sebagai berikut:
dan menggunakan taraf signi-fikansi 5%
Persamaan struktural pertama:
adalah 1.97.
X3 = p31 X1 + p32 X2 + e1
10
Hasil pengujian dekomposisi pengaruh
Total Effect and Indirect Effect
Koefisien-koefisien jalur dapat
disajikan sebagai berikut:
digunakan untuk mengurai korelasi-korela-
Standardized Total and Indirect Effects
si dalam suatu model ke dalam pengaruh
Standardized Total Effects of X on Y
langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan jalur langsung dan tidak lang-
PROSESPE
SOFTSKIL
sung yang direfleksikan dengan anak pa-
PRAKARYA
-------0.17
0.33
KEWIRAUS
-------0.19
0.10
Standardized Indirect Effects of X on Y
nah-anak panah dalam suatu model.
Metode perhitungan besaran nilai
PROSESPE
SOFTSKIL
pengaruh variabel eksogen dengan variabel
PRAKARYA
-------- 0.01
KEWIRAUS
-------- 0.01
Standardized Total Effects of Y on Y
endogen menggunakan analisis jalur dengan model dekomposisi pengaruh kausal
PROSESPE
SOFTSKIL
antar variabel dapat dibedakan menjadi tiga
PROSESPE
-------- 0.03
SOFTSKIL
-------- - -
Output 3
sebagai berikut:
Standardized total and indirect
effects
Uji Hipotesis untuk Prakarya
a. Direct causal effects (Pengaruh Kausal
Hipotesis
macam pengaruh yang dapat dijelaskan
Langsung) adalah pengaruh satu varia-
Ho1 : terdapat hubungan antara
bel eksogen terhadap variabel endogen
prakarya dengan kewirausahaan
tanpa melalui variabel endogen lain.
Ho2 : terdapat pengaruh secara langsung
b. Indirect causal effects (Pengaruh Kausal
prakarya terhadap soft skills
Tidak Langsung) adalah pengaruh satu
Ho3 : terdapat pengaruh secara tidak
variabel eksogen terhadap variabel en-
langsung prakarya terhadap soft skills
dogen yang terjadi melalui variabel en-
Ho4 : terdapat pengaruh secara langsung
dogen lain terdapat dalam satu model
prakarya terhadap proses
kausalitas yang sedang dianalisis.
pembelajaran
c. Total causal effects (Pengaruh Kausal
Ha1 : tidak terdapat hubungan antara
Total) adalah jumlah dari pengaruh
prakarya dengan kewirausahaan
kausal langsung dan pengaruh kausal
Ha2 : tidak terdapat pengaruh secara
tidak langsung.
langsung prakarya terhadap soft skills
Dekomposisi pengaruh berguna
Ha3 : tidak terdapat pengaruh secara tidak
untuk menunjukkan secara lebih detail
mengenai
besaran
pengaruh
langsung prakarya terhadap soft skills
variabel
Ha4 : tidak terdapat pengaruh secara
eksogen terhadap variabel endogen yang
langsung prakarya terhadap proses
bersifat langsung maupun tidak langsung.
pembelajaran
11
Berdasarkan output 3 tentang hasil
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
uji standardized total and indirect effects
dalam hasil uji standardized total and
pada bagian standardized indirect effects of
indirect effects dan Standardized path
x on y (pengaruh secara tidak langsung
diagram menunjukkan tidak memiliki
variabel eksogen dengan variabel endogen)
nilai/angka (---)
variabel prakarya terhadap variabel soft
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
skills menunjukkan angka 0.01. Dari nilai
dalam hasil uji standardized total and
tersebut dapat dinotasikan bahwa prakarya
indirect effects dan Standardized path
mempengaruhi secara tidak langsung tetapi
diagram menunjukkan adanya nilai/ angka.
tidak signifikan terhadap variabel soft skills
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
sebesar 1%, pengaruh dikatakan tidak
standardized path diagram diatas dapat
signifikan karena besaran pengaruh tidak
diketahui bahwa korelasi antara variabel
langsung prakarya terhadap soft skills
prakarya dan kewirausahaan menunjukkan
adalah sangat kecil, yaitu pada angka 1%.
angka 0.54. Dari nilai tersebut dapat
Berdasarkan output 3 tentang hasil
dinotasikan bahwa prakarya mempunyai
uji standardized total and indirect effects
hubungan dengan variabel kewirausahaan
pada bagian standardized total effects of x
sebesar 54% dan signifikan dilihat dari nilai
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
t hitung pada output structural equations
dengan variabel endogen) variabel prakarya
yaitu sebesar 7.48, nilai tersebut lebih besar
terhadap variabel proses pembelajaran
dari nilai t tabel atau 7.48 > 1.97.
menunjukkan angka 0.17. Dari nilai
Berdasarkan output 3 tentang hasil
tersebut dapat dinotasikan bahwa prakarya
uji standardized total and indirect effects
mempengaruhi secara langsung terhadap
pada bagian standardized total effects of x
variabel proses pembelajaran sebesar 17%
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
tetapi tidak signifikan dilihat dari nilai t
dengan variabel endogen) variabel prakarya
hitung pada output structural equations
terhadap variabel soft skills menunjukkan
yaitu sebesar 1.79, nilai tersebut lebih kecil
angka 0.33. Dari nilai tersebut dapat
dari nilai t tabel atau 1.79 < 1.97.
dinotasikan bahwa prakarya mempengaruhi
Uji Hipotesis untuk Kewirausahaan
secara langsung terhadap variabel soft skills
Hipotesis
sebesar 33% dan signifikan dilihat dari nilai
Ho1 : terdapat hubungan antara
kewirausahaan dengan prakarya
t hitung pada output structural equations
Ho2 : terdapat pengaruh secara langsung
yaitu sebesar 3.51, nilai tersebut lebih besar
kewirausahaan terhadap soft skills
dari nilai t tabel atau 3.51 > 1.97.
12
sebesar 54% dan signifikan dilihat dari nilai
Ho3 : terdapat pengaruh secara tidak
langsung kewirausahaan terhadap
t hitung pada output structural equations
soft skills
yaitu sebesar 7.48, nilai tersebut lebih kecil
dari nilai t tabel atau 7.48 < 1.97.
Ho4 : terdapat pengaruh secara langsung
Berdasarkan output 3 tentang hasil
kewirausahaan terhadap proses
uji standardized total and indirect effects
pembelajaran
pada bagian standardized total effects of x
Ha1 : tidak terdapat hubungan antara
on y (pengaruh langsung variabel eksogen
kewirausahaan dengan prakarya
dengan variabel endogen) variabel kewira-
Ha2 : tidak terdapat pengaruh secara
langsung kewirausahaan terhadap
usahaan terhadap variabel soft skills me-
soft skills
nunjukkan angka 0.10. Dari nilai tersebut
dapat dinotasikan bahwa kewirausahaan
Ha3 : tidak terdapat pengaruh secara tidak
langsung kewirausahaan terhadap
mempengaruhi secara langsung terhadap
soft skills
variabel soft skills sebesar 10% tetapi tidak
signifikan dilihat dari nilai t hitung pada
Ha4 : tidak terdapat pengaruh secara
langsung kewirausahaan terhadap
output structural equations yaitu sebesar
proses pembelajaran
1.05, nilai tersebut lebih kecil dari nilai t
tabel atau 1.05 < 1.97.
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
Berdasarkan output 3 tentang hasil
dalam hasil uji standardized total and
uji standardized total and indirect effects
indirect effects dan standardized path
pada bagian standardized indirect effects of
diagram menunjukkan tidak memiliki
x on y (pengaruh secara tidak langsung
nilai/angka (---)
variabel eksogen dengan variabel endogen)
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
variabel kewirausahaan terhadap variabel
dalam hasil uji standardized total and
soft skills menunjukkan angka 0.01. Dari
indirect effects dan standardized path
nilai tersebut dapat dinotasikan bahwa
diagram menunjukkan adanya nilai/angka.
kewirausahaan mempengaruhi secara tidak
Berdasarkan gambar 4.1 tentang
langsung tetapi tidak signifikan terhadap
standardized path diagram diatas dapat
variabel soft skills sebesar 1%, pengaruh
diketahui bahwa korelasi antara variabel
dikatakan tidak signifikan karena besaran
kewirausahaan dan prakarya menunjukkan
pengaruh tidak langsung prakarya terhadap
angka 0.54. Dari nilai tersebut dapat
soft skills adalah sangat kecil, yaitu pada
dinotasikan bahwa kewirausahaan mempu-
angka 1%.
nyai hubungan terhadap variabel prakarya
13
Berdasarkan output 3 tentang hasil
proses pembelajaran terhadap variabel soft
uji standardized total and indirect effects
skills menunjukkan angka 0.03. Dari nilai
pada bagian standardized total effects of x
tersebut dapat dinotasikan bahwa proses
on y, variabel kewirausahaan terhadap
pembelajaran
variabel proses pembelajaran menunjukkan
langsung terhadap variabel soft skills
angka 0.19. Dari nilai tersebut dapat
sebesar 3% tetapi tidak signifikan dilihat
dinotasikan bahwa kewirausahaan mempe-
dari nilai t hitung pada output structural
ngaruhi secara langsung terhadap variabel
equations yaitu sebesar 0.40, nilai tersebut
proses pembelajaran sebesar 19% tetapi
lebih kecil dari nilai t tabel atau 0.40 < 1.97.
tidak signifikan dilihat dari nilai t hitung
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
pada output structural equations yaitu
Simpulan
mempengaruhi
secara
Kesimpulan yang dapat diambil
sebesar 1.94, nilai tersebut lebih kecil dari
nilai t tabel atau 1.94 < 1.97.
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji Hipotesis Proses Pembelajaran
1.
Prakarya mempunyai hubungan de-
Hipotesis
ngan kewirausahaan secara signifikan,
Ho : terdapat pengaruh secara langsung
berpengaruh positif langsung terhadap
proses pembelajaran terhadap
soft skills secara signifikan, dan ber-
soft skills
pengaruh positif langsung terhadap
proses pembelajaran tidak secara sig-
Ha : tidak terdapat pengaruh secara
nifikan
langsung proses pembelajaran
terhadap soft skills
2.
Kewirausahaan mempunyai hubungan
Kriteria Pengujian
dengan Prakarya secara signifikan,
Ho ditolak dan Ha diterima apabila variabel
berpengaruh positif langsung terhadap
dalam hasil uji standardized total and
soft skills tidak secara signifikan, dan
indirect
effects
menunjukkan
berpengaruh positif langsung terhadap
tidak
memiliki nilai/angka (---)
proses pembelajaran tidak secara sig-
Ho diterima dan Ha ditolak apabila variabel
nifikan
dalam hasil uji standardized total and
3.
Proses pembelajaran berpengaruh positif langsung terhadap soft skills tidak
indirect effects menunjukkan nilai/ angka.
secara signifikan
Berdasarkan output 3 tentang hasil
uji standardized total and indirect effects
4.
Prakarya dan kewirausahaan berpe-
pada bagian standardized total effects of y
ngaruh positif tidak langsung melalui
on y (pengaruh variabel endogen satu
proses pembelajaran terhadap soft
terhadap variabel endogen lainnya) variabel
skills tidak secara signifikan
14
paya untuk membuat suatu proses
Implikasi
Berdasarkan
pada
pembelajaran yang di dalamnya bukan
simpulan
penelitian, implikasi yang ditemukan dapat
hanya
dikemukakan sebagai berikut:
materi semata, akan tetapi pendidik
1. Prakarya
yang
merupakan
juga
suatu
menanamkan
harus
lebih
pengetahuan/
memperhatikan
kegiatan belajar yang selain hanya
bagaimana peserta didiknya berproses
mempelajari teori untuk membuat
dalam belajar
4. Kegiatan praktek
suatu karya sederhana tetapi peserta
yang
dilakukan
didik juga dituntut untuk bisa mela-
dalam pembelajaran prakarya bisa
kukan kegiatan tersebut akan mampu
menjadi salah satu jalan yang baik
mendorong pengambangan keteram-
untuk mengembangkan soft
pilan personal peserta didik, sehingga
peserta didik, sehingga peserta didik
pendidik harus mampu mengajak dan
harus mau dan mampu untuk membi-
memfasilitasi peserta didiknya untuk
asakan diri untuk belajar bukan hanya
belajar dengan melakukannya (lear-
di ranah learning to know tetapi sampai
ning to do)
ke ranah learning to do, karena dengan
skills
2. Prakarya dan kewirausahaan belum
membiasakan diri untuk belajar dengan
mampu untuk memberikan sumbangan
learning to do, peserta didik akan
pengaruh yang berarti terhadap proses
menjadi lebih terampil
pembelajaran yang dilakukan di dalam
Saran
Berdasarkan
kelas. Implikasinya pendidik beserta
simpulan
dan
dengan peserta didik harus meng-
implikasi hasil penelitian di atas, dapat
evaluasi proses pembelajaran yang
dikemukakan saran bagi peserta didik,
dilakukan mengenai faktor-faktor yang
pendidik, sekolah, dan peneliti selanjutnya.
mempengaruhi sehingga proses pem-
Saran bagi peserta didik yaitu peserta didik
belajaran juga bisa memfasilitasi pe-
harus mengikuti pembelajaran prakarya
serta didik untuk meningkatkan kete-
dengan kesungguhan dan tanggung jawab.
rampilannya
Peserta didik juga harus mau berproses
3. Proses pembelajaran yang dilakukan di
secara mandiri dalam membuat suatu karya
dalam kelas, secara parsial belum
kerajinan. Hal tersebut akan sangat berguna
mampu memberikan sumbangan yang
untuk mengembangkan keterampilan dan
berarti terhadap pengembangan soft
kemampuan
skills peserta didik secara langsung,
terhadap aspek soft skills peserta didik
sehingga pendidik harus terus beru-
secara langsung.
15
peserta
didik
terutama
Saran yang dapat dikemukan bagi
Saran yang dapat dikemukan bagi
pendidik adalah pendidik harus mampu
peneliti selanjutnya adalah peneliti selan-
memfasilitasi
untuk
jutnya dapat melakukan penelitian dengan
melakukan kegiatan praktek secara nyata
meneliti variabel secara lebih mendalam
dan langsung dalam pembelajaran prakarya
dan menyeluruh dengan cakupan yang lebih
dengan cara pendidik menuntun dan
luas, tidak hanya pada mata pelajaran ter-
memberikan contoh kepada peserta didik
tentu dan jurusan tertentu saja. Peneliti
tentang bagaimana membuat suatu karya
selanjutnya juga dapat melakukan peneli-
sederhana. Pendidik juga harus mampu
tian ulang di lokasi yang berbeda sehingga
menyelenggarakan
dapat diketahui perbedaan pengaruh antara
peserta
didik
kegiatan
proses
pembelajaran dengan model pembelajaran
prakarya,
kewirausahaan
dan
proses
yang inovatif dan memanfaatkan fasilitas
pembelajaran terhadap pengembangan soft
yang ada.
skills peserta didik di SMK Negeri 01
Karanganyar dengan sekolah lain.
Saran yang dapat dikemukakan
bagi sekolah adalah sekolah harus mampu
DAFTAR PUSTAKA
memberikan
Ahmad, Rifai, dkk. 2012. Psikologi
Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Barnawi & Mohammad Arifin. 2012.
Schoolpreneurship, Membangkitkan
Jiwa Dan Sikap Kewirausahaan
Peserta didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Pengembangan Soft Skill Dalam
Proses Pembelajaran Di Perguruan
Tinggi. Diperoleh 24 Oktober 2015,
dari http://www.undana.ac.id/
jsmallfib_top/LPMPTBUKU DIKTI/
BUKU%20 SOFTSKILL.pdf
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Elfindri dkk. 2011. Soft Skills Untuk
Pendidik. Jakarta: Baduose Media
Hariyani, Faridah. 2012. Proses
Pembelajaran Berorientasi Pada
Pengembangan Soft Skills. Jurnal
fasilitas
dan
mendukung
pendidik dalam proses mengembangkan
kompetensinya dengan upaya memfasilitasi
pendidik untuk mendapatkan pelatihan
secara periodik tentang bagaimana melaksanakan suatu kegiatan proses pembelajaran yang bukan hanya untuk learning to
know tetapi juga learning to do seperti
model direct learning yang memang sesuai
untuk membuat peserta didik menjadi lebih
aktif dan mau untuk berproses secara
langsung dan mandiri. Sekolah juga harus
mampu
menyediakan
fasilitas
yang
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
proses pembelajaran, seperti menyediakan
bahan-bahan belajar yang digunakan untuk
praktik, mendukung pemasaran produk
yang telah jadi, dan lain sebagainya.
16
Husada Mahakam, 3 (4), 144-199.
Diperoleh 23 Oktober 2015, dari
https://husadamahakam.files.wordpr
ess.com/2015/07/3 prosespembelajaran-berorientasi-padapengembangan-soft-skills.pdf
Illah, Sailah. 2008. Pengembangan Soft
Skills Di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat
Jenderal Pendidikan
Tinggi
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011.
Jakarta: Depdiknas
Mursid, R., Eko Wahyu Nugrahadi, & Sahat
Siagian. 2014. Model-Based Learning
Entrepreneurship Development Efforts in the Formation of Character.
International Journal of Education
and Research, 2(11), 189-204.
Diperoleh 24 Oktober 2015, dari
http://www.ijern.com/journal/2014/N
ovember2014/16.pdf
Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Permendiknas RI Nomor 47 Tahun 2007
tentang Standar Proses
Sudana, I Made. 2014. Model Pendidikan
Soft Skill Untuk Calon SMK.
Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FPTK, hlm
459-467. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Diperoleh 24 Oktober 2015 dari http://jurnal.upi. Edu/file/058_I Made Sudana Unnes_
458-467.pdf
Sumargono. 2011. Pengembangan Soft Skill
dan Hard Skill Dalam Pembelajaran
Kewirausahaan Serta Pengaruhnya
Terhadap Kemampuan Merancang
Prospek Usaha. Studi Kasus Alumni
Tahun 2011 SMK Telkom Darul Ulum
Jombang. Diperoleh 24 Oktober
2015, dari http://www.journal.unipdu
.ac.id/index.php/seminas/article/view
/190
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Bandung: Rosda Karya
Widhiarso. 2009. Soft Skills Mahasiswa.
Diakses dari http ://wid hiarso. staff.
ugm. ac. id. Pada tanggal 29
September 2015, pukul 10.30 WIB
Zhang, Aimao. 2012. Peer Assessment of
Soft Skills and Hard Skills. Journal
of Information Technology Education: Research, 11, 155-168. Diperoleh 23 Oktober 2015, dari http://www.informingscience.org/Publica
tions
17
18