ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. H G

“ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. H G13P7A5 HAMIL 35
MINGGU DENGAN FAKTOR RESIKO USIA > 35 TAHUN DAN GRANDE
MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS MULTIWAHANA PALEMBANG
TAHUN 2015.”

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Praktik
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh:
1.

(NIM.

)

2.

(NIM.

)


3.

(NIM.

)

4.

(NIM.

)

5.

(NIM.

)

YAYASAN KADER BANGSA

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2015

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar praktik kebidanan di Dinas
Kesehatan Palembang dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. H
G13P7A5 Hamil 35 Minggu dengan Faktor Resiko Usia > 35 Tahun dan Grande
Multigravida di Puskesmas Multiwahana Palembang Tahun 2015.”
Oleh:
1. DWI DAMAYATI

(NIM. 13190006)

2. INDRIYANI HASIBUAN

(NIM. 13190040)

3. INTAN SARI DEWI APRILIYANI


(NIM. 13190011)

4. MERLINA SISKA

(NIM. 13190017)

5. UCU OVI AFRINA

(NIM. 13190050)
Palembang,

Oktober 2015

Disetujui Oleh:
Pembimbing Akademik

Pembimbing Lapangan

Hj. Amlah, M.Kes


Hj. Yohanah, SST
NIP. 196708101991012001.
Mengetahui

Pimpinan Puskesmas Multiwahana Palembang

drg. Kiki Ayu Marlina
NIP. 198003092009032001

1

HALAMAN PENGESAHAN
Judul : “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. H G 13P7A5 HAMIL 35
MINGGU DENGAN FAKTOR RESIKO USIA > 35 TAHUN DAN
GRANDE MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS

MULTIWAHANA

PALEMBANG TAHUN 2015.”

Disusun Oleh:
1. DWI DAMAYATI

(NIM. 13190006)

2. INDRIYANI HASIBUAN

(NIM. 13190040)

3. INTAN SARI DEWI APRILIYANI

(NIM. 13190011)

4. MERLINA SISKA

(NIM. 13190017)

5. UCU OVI AFRINA

(NIM. 13190050)


Laporan Praktikum Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Praktik Klinik
Kebidanan II Mahasiswi Tingkat III Semester V Universitas Kader Bangsa
Palembang.
Palembang,

Oktober 2015

Disetujui Oleh:
Pembimbing Akademik

Pembimbing Lapangan

Hj. Amlah, M.Kes

Hj. Yohanah, SST
NIP. 196708101991012001
Mengetahui

Pimpinan Puskesmas Multiwahana Palembang


drg. Kiki Ayu Marlina
NIP. 198003092009032001

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang MAha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul : “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. H G 13P7A5 HAMIL
35 MINGGU DENGAN FAKTOR RESIKO USIA > 35 TAHUN DAN GRANDE
MULTIGRAVIDA DI PUSKESMAS MULTIWAHANA PALEMBANG TAHUN
2015.”
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai salah
satu syarat dalam menyelesaikan praktik kerja mandiri semester V di Puskesmas
Multiwahana Palembang.
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada:

1. Dr. Anton Suwindro, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
2. Dr. Hj. Letizia, M.Kes selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota
Palembang
3. Dr. Kiki Ayu Marlina selaku Kepala Puskesmas Multiwahana Palembang
4. Dr. Hj. Irzanita Wathan, SH, SE, SKM, MM, M.Kes selaku Rektor
Universitas Kader Bangsa Palembang
5. Bina Aquari, Am.Keb, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Universitas Kader Bangsa Palembang
6. Hj. Yohanah, SST selaku Pembimbing Lapangan di Puskesmas
Multiwahana Palembang
7. Hj. Amlah, M. Kes selaku Pembimbing Akademik
8. Seluruh Staf dan Karyawan di Puskesmas Multiwahana Palembang
9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Akademik Kebidanan Universitas
Kader Bangsa Palembang
10. Seluruh Teman-Teman Seperjuangan dan Sealmamater.

3

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

penulis akan sangat berterima kasih dan menerima masukan dan kritik yang
membangun untuk penyempurnaan penulisan ini.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat-Nya untuk kita
semua. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi mereka.

Palembang,

Oktober 2015

Penulis

4

DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………..……………………….
HALAMAN PENGESAHAN……………………………...……………………….
KATA PENGANTAR……………………………………..………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………….………………………..
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………….……………………… ..

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..
1.3 Tujuan……………………………………………………………….…...
1.3.1 Tujuan Umum…………………………..……………………….. ..
1.3.2 Tujuan Khusus………………………...………………………… ..
1.4 Manfaat…………………………………………………….…………... ..
1.4.1 Bagi Peneliti………………………………………………………
1.4.2 Bagi Profesi……………………………..…………………………
1.4.3 Bagi Institusi………………………………………………………

i
ii
iii
v
1
3
3
3
3
4
4

4
4

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1.

Konsep Dasar Kehamilan………………...……….…………………

2.1.1. Definisi Kehamilan…………………….……....………………….

6
6

2.1.2 Tanda dan Gejala Kehamilan……………………………….……6
2.1.3 Kunjungan Antenatal Care (ANC) ………………………………..…

9

2.1.3.1 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care...………....

10

2.1.3.2 Tujuan Antenatal Care……………………………………..

12

2.1.3.3 Standar Pelayanan Antenatal Care………………………..

13

2.1.3.4. Lokasi Pelayanan Antenatal Care…………………………

14

2.1.4 Paritas………………………………………………………………..

14

2.1.5 Faktor-Faktor Risiko Dalam Kehamilan …………………………….

15

2.1.6 Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil……………………………

16

BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MULTIWAHANA
3.1 Sejarah Perkembangan Puskesmas Multiwahana………………………

17

3.2 Demografi Puskesmas Multiwahana…………………………………….

17

3.2.1 Lokasi Puskesmas Multiwahana……………………………………

17

3.2.2 Perumahan dan Bangunan………………………………………...

18

3.2.3 Geografis Wilayah Kerja…………………………………………...

18

3.2.4 Batas Wilayah Kerja Puskesmas Multiwahana…………………..

19

3.2.5 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Multiwahana…………………..

19

3.2.6 Kedudukan Puskesmas Multiwahana……………………………..

20

3.2.7 Fungsi Puskesmas Multiwahana……………………………………

20

3.2.8 Program Puskesmas Multiwahana…………………………………

21

3.2.8.1 Program Pokok Puskesmas Multiwahana…………………

21

3.2.8.2 Kegiatan Dalam Gedung…………………………………...

23

3.2.8.3 Kegiatan Di Luar Gedung…………………………………..

24

3.2.8.4 Dana………………………………………………………...

24

3.2.8.5 Staff/ Tenaga……………………………………………….

25

BAB IV TINJAUAN KASUS
Laporan Study Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan …………………..…

27

BAB V PEMBAHASAN
Pembahasan Asuhan Kebidanan ……………………………………………
BAB VI PENUTUP

38

6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………

41

6.2 Saran………………………………………………………………………..

42

BAB. VII DAFTAR PUSTAKA

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa jumlah perempuan
yang meninggal akibat dari komplikasi selama kehamilan dan persalinan
mengalami penurunan sebesar 34% dari 546.000 ditahun 1990 sampai 2008
menjadi 358.000. Para petugas organisasi kesehatan dunia dan materi kesehatan
telah melakukan pembahasan khusus tentang AKI di kawasan Asia Tenggara yang
masih tinggi. WHO menyebutkan bahwa kematian ibu di kawasan asia tenggara
menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak secara global.
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator utama pembangunan sektor
kesehatan internasional dan juga di Indonesia. AKI dan AKB masih terbilang
tinggi bila dibandingkan dengan negara - negara lain, bahkan jika dibandingkan
dengan negara- negara di kawasan ASEAN di dunia ini setiap menit seorang
perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait karena kehamilan dan
persalinannya. Dengan kata lain, 1400 perempuan setiap hari atau lebih dari
500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan.
(WHO, 2012).
Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN. Dari hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
2012 (SDKI) yaitu rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil
SDKI tahun 2007 yang mencapai 228 per 100.000. Sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran. (Departemen Kesehatan. 2012).
Berdasarkan laporan, jumlah kasus kematian ibu di kota Palembang tahun 2014
sebanyak 12 orang kematian ibu dari 29.235 kelahiran hidup. Jumlah tersebut
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 13 kematian
ibu dari 29.911 kelahiran hidup, tapi masih di bawah target AKI nasional untuk
RPJMN tahun 2012 sebesar 225 per 100.000 kelahiran hidup dan 125 per 100.000
kelahiran hidup untuk MDGs di tahun 2015. Dari 12 kasus

1

Kematian ibu tersebut, penyebab kematian terbanyak adalah pendarahan 33%
(orang), di ikuti oleh post Sc 25% (3 orang). Penyebab kematian ibu lainnya
adalah emboli paru (1 kasus) Susp Syok Cardiogenic (1 kasus) dan hipertensi
dalam kehamilan (1 kasus). (Dinas Kesehatan. 2014).
Sepuluh faktor risiko terbanyak pada ibu hamil tahun 2014 di Palembang
adalah usia ibu > 35 tahun sebanyak 1395 ibu hamil, usia ibu < 20 tahun sebanyak
1094 ibu hamil, penyakit obstetrik buruk sebanyak 649 ibu hamil, penyakit
persalinan dengan komplikasi sebanyak 380 ibu hamil, menderita penyakit kronis
sebanyak 326, jumlah anak > 3 orang sebanyak 199 orang, jarak kehamilan < 2
tahun sebanyak 178 orang, TB, 145 cm sebanyak 122 orang riwayat hipertensi
dalam kehamilan 71 orang, dan riwayat keluarga dengan DM, hipertensi dan
kelaninan congenital sebanyak 39 orang. (Dinas Kesehatan. 2014)
Terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan
penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh perdarahan, eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak
langsung penyebab kematian ibu karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan
4 Terlalu, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan
ekonomi. Kasus 3 Terlambat meliputi: 1). Terlambat mengenali tanda bahaya
persalinan dan mengambil keputusan,

2). Terlambat dirujuk, 3) Terlambat

ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Masih cukup banyak ibu
hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: 1). Terlalu tua hamil (hamil di atas
usia 35 tahun) sebanyak 27%, 2). terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia
20 tahun) sebanyak 2,6%, 3) Terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak
11,8%, 4). Terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun).
(Depkes,2011).
Menurut Data Kemenkes (2011) ada sekitar 65% ibu hamil yang
mengalami salah satu atau lebih dari kriteria 4 T yaitu :Terlalu muda35 tahun), Terlalu Rapat (jarak kehamilan 35 tahun sebanyak 90 orang (10%) dan jumlah
anak > 3 orang sebanyak 52 orang (6%). Pada tahun 2013 jumlah ibu hamil
dengan faktor risiko usia > 35 menurun menjadi sebanyak 41 orang (8%) dan
jumlah anak > 3 orang sebanyak 20 orang (4%). Sedangakan pada tahun 2014
jumlah ibu hamil dengan faktor risiko usia > 35 tahun sebanyak 27 orang (9%)
dan jumlah anak > 3 orang sebanyak 14 orang (5 %).
Dengan banyaknya berbagai masalah yang disebablan ibu hamil dengan
faktor usia > 35 tahun maka mendorong penulis untuk mengambil judul ““Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. H G13P7A5 Hamil 35 Minggu dengan Faktor
Resiko Usia > 35 Tahun dan Grande Multigravida di Puskesmas Multiwahana
Palembang Tahun 2015.”
1. 2 Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang masalah dapat dirumuskan “ Bagaimana
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. H G 13P7A5 Hamil 35 Minggu dengan
Faktor Resiko Usia > 35 Tahun dan Grande Multigravida di Puskesmas
Multiwahana Palembang Tahun 2015.

1. 3 Tujuan
1. 3. 1.

Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada
Ny. H G13P7A5 dengan faktor resiko usia > 35 tahun dan grande
multigravida di Puskesmas Multiwahana.

1. 3. 2.

Tujuan Khusus
1. 3. 2. 1

Melakukan pengumpulan data (subjektif dan objektif)
pada Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor
resiko usia > 35 tahun dan grande multigravida di
Puskesmas Multiwahana.

2

1. 3. 2. 2

Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial
antisivasi pada Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan
faktor resiko usia > 35 tahun dan grande multigravida
di Puskesmas Multiwahana.

1. 3. 2. 3

Menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera
berdasarkan diagnosa yang telah ditentukan pada Ny. H
G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor resiko usia >
35 tahun dan grande multigravida di Pukesmas
Multiwahana.

1. 3. 2. 4

Menyusun perencanaan dari masalah yang terjadi pada
Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor resiko
usia > 35 tahun dan grande multigravida di Puskesmas
Multiwahana.

1.3.2.5

Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
pada Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor
resiko usia > 35 tahun dan grande multigravida di
Puskesmas Multiwahana.

1. 4 Manfaat
1.4.1.

Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai penelitian
sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2.

Bagi Profesi
Memberikan wawasan bagi profesi atau tenaga kesehatan lainnya
dalam menangani kasus pada ibu hamil pada Ny. H G13P7A5 hamil 35
minggu dengan faktor resiko usia > 35 tahun dan grande
multigravida.

1.4.3.

Bagi Institusi
1.4.3.1 Puskesmas
Untuk

meningkatkan

mutu

atau

kualitas

pelayanan

kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan ibu hamil

3

pada Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor resiko
usia > 35 tahun dan grande multigravida.
1.4.3.2 Pendidikan
Menambah referensi dan sebagai wacana bagi mahasiswa
mengenai memberikan asuhan kebidanan ibu hamil pada
Ny. H G13P7A5 hamil 35 minggu dengan faktor resiko usia >
35 tahun dan grande multigravida.
.

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1.

Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah,
2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo.
2010).
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan
yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel
telur) san spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan
pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus
dan pembentukan plasenta dan tahap air adalah tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2012 : h. 75)
2.1.2

Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2010) dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari

5

pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan
dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai
rumus Neagle.
b. Mual dan Muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut
“morning sickness”.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan
tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen dn
progesterone yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi Sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan
hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan
gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala
janin.
h. Konstipasi atau Obstipasi
ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormone steroid yang dapat menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)

6

Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang
berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat
pada perut bagian bawah.
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla gingivae (gusi berdarah). Sering
terjadi pada triwulan pertama.
k. Varices (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormone estrogen dan progesterone
terjadi penampakan pembuluh darah vena. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki
dan betis dan payudara.
2. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Uterus Membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari
rahim. Pada pemeriksaan dalam dapt diraba bahwa uterus
membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada
vulva,vagina dan serviks. Perubahan warna ini di sebabkan
oleh pengaruh hormone dan estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat
tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah
satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus di rangsang mudah berkontraksi. Tanda khas
untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang

7

membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma
uteri tanda Braxton-Hick tidak di temukan.
g. Teraba Ballotemen
merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah
tanda adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi Kehamilan Positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human
chorionic gonaditropin

pada kehamilan muda adalah air

kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat
membantu menetukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dapat di lihat, dirasa atau diraba, juga bagianbagian janin.
b. Denyut Jntung Janin
1. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2. Dicatat dan di dengar dengan alat doppler
3. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4. Dilihat pada ultrasonograf
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
2.1.3 Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan
antenatal care (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis dan
mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
untuk mendapatkan diagnose kehamilan intrauterin, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifuddin, 2010).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara
bidan dengan ibu hamil dengan kegiatan mempertukarkan informasi
ibu dan bidan serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan

8

umumnya dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan umumnya (Salmah, 2011). Kunjungan Antenatal Care
(ANC) adalah kontak ibu hamil dengan pemberian perawatan atau
asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta
kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi
bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2012).
Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu
bentuk perilaku. Menurut Lawrence

Green, faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku ada 3 yaitu : faktor predisposisi (predisposisi
faktor), faktor pendukung (enabling faktor), dan faktor pendorong
(reinforcing factor). (Natoatmojo, 2010). Antenatal Care (ANC)
sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko
kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal
care untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap
kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian
ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil
mau memeriksakan kehamilannya. Bertujuan untuk mendeteksi
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada
kehamilan tersebut cepat diketahui, dan segera dapat di atasi
sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut dengan
melakukan pemeriksaan antenatal care (Winkjosastro, 2010).
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamian, maka
tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau
mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang
dapat membahayakan kehidupan ibu dan janin nya. Dan dapat
menyebabkan morbiditas dan mortabilitas yang tinggi (Saifuddin
2010).
2.1.3.1 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care
Kebijakan

Departemen

Kesehatan

dalam

upaya

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

9

Kematian Bayi (AKB) pada dasarnya mengacu kepada
intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu
meliputi : Keluarga Berencana, Antenatal Care, Persalinan
Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial. Pendekatan
pelayanan obstetrik dan neonatal kepada setiap ibu hamil, ini
sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safe (MPS), yang
mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu :
a.

Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b.

Setiap

komplikasi

obstetrik

dan

neonatal

mendapat

pelayanan yang adekuat.
c.

Setiap Perempuan dalam usia subur mempunyai akses
pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan

frekuensi kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali
selama kehamilan dengan ketentuan sebagai berikut : (Depkes,
2010).
a.

Minimal satu kali pada trimester pertama (KI) hingga
usia kehamilan 14 minggu, tujuannya :
1) Penapisan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya

b.

Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 14-28 minggu
tujuanya :
1) Pengenalan

komplikasi

akibat

kehamilan

dan

pengobatanya
2) Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi
dan saluran perkemihan
3) Pengulang perencanaan persalinan

10

c.

Minimal dua kali pada trimester ketiga (k3 dan k4) 28-36
minggu dan setelah 36 minggu sampai lahir, tujuanya :
1) Sama seperti kunjungan II dan III
2) Mengenali adanya kelainan letak dan persentasi
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
Pemeriksaan pertama sebaiknyaa dilakukan segera

setelah diketahui terlambat haid dan pemeriksaan khusu di
lakukan jika terdapat keluhan-keluhan tertentu.
2.1.3.2 Tujuan Antenatal Care
Menurut Prawiroharjo (2010), tujuan dari ANC meliputi :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fidik, mental dan
sosoal ibu dan bayi
c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidana dan pembedahan.
d) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif.
e) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Menurut Depkes RI (1994), tujuan Antenatal Care adalah
untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,
persalinan

dan

nifas

dengan

baik

dan

selamat,

serta

menghasilkan bayi yang sehat.
Untuk

mencapai tujuan dari ANC tersebut dilakukan

pemeriksaan dan pengawasan wanita selama kehamilannya

11

secara berkala dan teratur agar bila timbul kelainan kehamilan
atau gangguan kesehatan sedini mungkin di ketahui sehingga
dapat dilakukan perawatan yang cepat dan tepat. (Depkes, 1997)
Mengacu pada penjelasan di atas, bagi ibu hamil dan
suami/keluarga dapat mengubah pola berpikir yang hanya
datang ke dokter jika ada permasalahan dengan kehamilannya.
Karena dengan pemeriksaan kehamilan yang teratur, di
harapkan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan
selamat. Dan yang tak kalah penting adalah kondisi bayi yang di
lahirkan juga sehat, begitu pula dengan ibunya.
2.1.3.3 Standar Pelayanan Antenatal Care
Dalam melakukan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh
standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang di kenal dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan
standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI,2009):
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2.

Pemeriksaan tekanan darah

3.

Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4.

pemeriksaan puncak rahim (tinggi pundus uteri)

5.

Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
(DJJ)

6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila di perlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling ), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB
paska persalinan.

12

2.1.3.4. Lokasi Pelayanan Antenatal Care
Menurut Dep Kes RI (1997), tempat pemberian pelayanan
antenatal care dengan bersifat statis dan aktif meliputi :
1. Puskesmas/puskesmas pembantu
2. Pondok bersalin desa
3. Posyandu
4. Rumah Penduduk (pada kunjungan rumah)
5. Rumah sakit pemerintah/swasta
6. Rumah sakit bersalin
7. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter)
2.1.4 Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama
dengan 500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati. Bila
berat badan tak diketahui maka dipakai umur kehamilan yaitu 24
minggu (Siswosudarmo. 2008). Penggolongan paritas bagi ibu yang
masih hamil atau pernah hamil berdasarkan jumlahnya menurut
Perdinakes- WHO-JPHIEGO yaitu:
a.

Primi Gravida
Primi gravida adalah wanita hamil untuk pertama kalinya.

b.

Multigravida
Multigravida adalah wanita yang pernah hamil beberapa kali, di
mana kehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali.

c.

Garnde Multigravida
Grande multigravida adalah wanita yang hamil lebih dari 5 kali

Menurut sumber lain jenis paritas bagi ibu yang sudah partus antara
lain yaitu: (Siswosudarmo. 2008)
a.

Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi
yang mampu hidup

b.

Primipara adalah wanita yang pernah 1 kali melahirkan bayi yang
telah mencapai tahap mampu hidup

13

c.

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin viable atau
lebih.

d.

Grande multipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi 5 kali
atau lebih. (Padjadjaran, FK, 2010).

2.1.5 Faktor-Faktor Risiko Dalam Kehamilan
1.

Terlalu Muda (Primi Muda)
Terlalu muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia
kurang dari 20 tahun. Di mana kondisi panggul belum
berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap
menghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu
(BKKBN, 2007, hlm. 4). Risiko yang dapat terjadi pada
kehamilan terlalu muda (primi muda) adalah:
a. Bayi lahir belum cukup bulan
b. Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahir
c. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir
(Rochjati. 2009)

2.

Terlalu Tua (Primi Tua)
Terlalu tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia > 35
tahun. Pada usia ini kerja organ kandungan menurun , jalan lahir
tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak
cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan. Risiko yang dapat
terjadi pada kehamilan terlalu tua (primi tua >35 tahun) adalah:
a.

Hipertensi/ tekanan darah tinggi

b.

Pre-eklamsia

c.

Ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum persalinan
dimulai)

d.

Persalinan macet ( ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi
tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir
biasa).

e.

Perdarahan setelah bayi lahir

14

f.

Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah / BBLR 35 TAHUN
DAN GRANDE MULTIGRAVIDA
DI PUSKESMAS MULTIWAHANA PALEMBANG
TAHUN 2015.

1. DATA SUBJEKTIF
a. Biodata
Nama Pasien : Ny.”H”

Nama Suami

: Tn.”A”

Umur

: 42 Tahun

Umur

: 32 Tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku

: Melayu

Suku

: Melayu

Kebangsaan : Indonesia

Kebangsaan

: Indonesia

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Gotong Royong III RT. 019 RW. 004 Desa. Suko Baru
Kecamatan Suko

b. Alasan datang
Pada tanggal 06 Oktober 2015 pukul 09.00 WIB Ny.”H” datang ke
Puskesmas Multiwahana Palembang, ibu mengaku hamil 35 minggu, anak
ke 13 ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu mengeluh sakit pinggang
dan sering buang air kecil.
c. Data kebidanan
1. Riwayat Perkawinan
Status Kawin

: Kawin

Jika Kawin

: Berapa kali

26

: 2x

Lamanya perkawinan 1

: 17 tahun

Lamanya perkawinan 2

: 6 tahun

Umur nikah

: 19 tahun

Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu: G13P7A5
N
o

Tgl/
Thn
Partus

1
2
3

1993
1994
1996

4

1997

Penyulit/
Tmpt

Jenis

Partus

Partus

Abortus

Peno

-

-

5

1998

BPM

Spontan

6

1999

-

-

7

2000

BPM

Spontan

-

12
Minggu

10
Minggu
-

Nifas

Long
Ibu

BPM Spontan
BPM Spontan
Rumah Spontan

Bayi

Komplikasi

Bidan
Bidan
Bidan

Bayi

Perut terasa

Jk

BB

PB

P
L
L

2900 g
2700 g
3200 g

-

-

L

3000 g

-

-

L

Kea Masala

Laktasi

48 cm
49 cm
48 cm

daan
Baik
Baik
Baik

h
-

-

-

-

49 cm

Baik

-

-

-

-

2800 g

49 cm

Baik

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

P

3000 g

48 cm

Baik

-

-

-

-

-

-

P

3000 g

48 cm

Baik

-

6 bulan
6 bulan
6 bulan

sakit,
Bidan

pendarahan

-

cukup
Bidan

Bidan

Bidan

banyak
Perut terasa
sakit, lemas
dan
pendarahan
Perut terasa

6 bulan

-

6 bulan

sakit,
8

2001

-

-

12
Minggu

pendarahan
Bidan

cukup
banyak, dan
HB

<

11

%gr
Pusing,
mudah
9

2003

-

-

16
Minggu

Bidan

lemas,
perdarahan
banyak, dan

10

2004

Rumah Spontan

-

Bidan

mulas
Nyeri pertu

6 bulan

bagian
11

2006

-

-

16
Minggu

Bidan

bawah,
keluar darah

-

dari
12

2007

BPM

Spontan

-

Bidan

pervaginam
-

27

6 bulan

13 Sekarang

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2. Riwayat Haid
Menarche

: 13 tahun

Warna

: Merah Segar

Siklus

: 28 hari

Jumlah

: 2x ganti pembalut

Lamanya

: 7 hari

Disminorrhoe

: Kadang-Kadang

Bau Haid : Khas, Amis

Bentuk Perdarahan : Cair

3. Riwayat Kehamilan Sekarang
a.

GPA

: G13P7A5

b.

HPHT

: 16-01-2015

c.

TP

: 23-10-2015

d.

Usia Kehamilan

: 35 minggu

e.

ANC

: 4 kali pemeriksaan
Trimester I

: 1 kali (usia kehamilan 12 minggu)

Trimester II

: 1 kali (usia kehamilan 20 minggu)

Trimester III : 2 kali (usia kehamilan 35 minggu dan 36
minggu)
f.

TT

:-

g.

Tablet Fe

: 90 tablet

h.

Gerakan Janin

: Aktif

i.

Ada Bahaya

: Tidak ada

j.

Keluhan

: Sakit pinggang dan sering buang air kecil.

d. Data kesehatan
1. Riwayat Penyakit yang pernah di derita
TB

: tidak ada

Hipertensi

: tidak ada

Malaria

: tidak ada

DM

: tidak ada

Tifoid

: tidak ada

Hepatitis

: tidak ada

Jantung

: tidak ada

Ginjal

: tidak ada

2. Riwayat Operasi yang pernah diderita

:-

3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keturunan Kembar

: tidak ada

28

Riwayat Penyakit Keluarga/Keturunan

: tidak ada

TB

: tidak ada

Hipertensi

: tidak ada

Malaria

: tidak ada

DM

: tidak ada

Tifoid

: tidak ada

Hepatitis

: tidak ada

Jantung

: tidak ada

E. Riwayat KB
Pernah menjadi Akseptor KB

: Pernah

Jenis Kontrasepsi yang digunakan

: Suntik KB 1 dan 3 bulan

Alasan berhenti KB

: Karena spotting (bercak
darah)

F. Data Kebiasaan Sehari-hari
Kebiasaan
1. Nutrisi
Pola Makan
Porsi

Sebelum Hamil
3x sehari
Nasi, lauk ikan, sayur
kangkung.

Pola Minum
6 gelas sehari
Keluhan
Tidak ada
Pantangan
Tidak ada
2. Eliminasi
BAK
3x sehari
BAB
1x sehari
3. Olahraga dan Rekreasi
Olahraga
Tidak ada
Rekreasi
Tidak ada
4. Istirahat dan Tidur
Tidur Siang
Tidak ada
Tidur Malam
7 jam sehari
5. Personal Hygiene
Mandi
2x sehari
Gosok Gigi
2x sehari
Ganti Pakaian
2x sehari dan jika
Dalam
lembab

29

Saat Hamil
4x sehari
Nasi, lauk daging,
sayur bayam, buah, dan
1 gelas susu.
8 gelas sehari
Tidak ada
Tidak ada
8x sehari
1x sehari
Jalan-jalan pagi
Tidak ada
3 jam sehari
8 jam sehari
2x sehari
2x sehari
2x sehari dan jika
lembab

G. Data Psikolog
Hubungan dengan Keluarga

: Baik

Hubungan dengan Orang Lain

: Baik

Respon terhadap kehamilan

: Senang

Harapan terhadap Kehamilan

: Ibu dan bayi sehat

Rencana Melahirkan

: Di Bidan Praktek Mandiri

Persiapan dilakukan

: Biaya,

calon

pendonor,

perlengkapan bayi.
Rencana Menyusui

: ASI Eksklusif

Rencana Merawat Anak

: Sendiri

Pengambilan Keputusan

: Suami

Kebiasaan / adat istiadat

: Tidak ada

2. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran

: Composmetis

Keadaan Emosional : Baik
2. Tanda-tanda vital
TD

: 120/80 mmHg

RR

: 21x/menit

Pulse

: 80x/menit

Suhu

: 36,20C

3. Status Gizi
Berat Badan

: Sebelum hamil
Saat hamil

Tinggi Badan

: 158 cm

LILA

: 28 cm

B. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi

30

: 48 kg
: 60 kg

Kepala

: Bersih, tidak ada ketombe

Muka
Cloasma Gravidarum : Tidak Ada
Oedema

: Tidak ada

Kelopak mata

: Tidak odema

Konjungtiva

: Tidak Pucat

Selera

: Tidak ikherik

Refleks pupil

: Baik

Mata

Mulut dan Gigi
Gigi

: Bersih, tidak ada caries

Gusi

: Tidak ada perdarahan

Kelainan

: Tidak ada

Lidah

: Bersih

Telinga

: Tidak ada serumen

Leher
Kelenjar tiroid

: Tidak ada pembesaran

Kelenjar Limfe

: Tidak ada Pembesaran

Vena Juguralis

: Tidak ada pembesaran

Payudara
Keadaan

: Simetris

Puting susu

: Menonjol

Aerola mamae

: Hyperpigmentasi

Pengeluaran cairan

: Tidak ada

Masa

: Tidak ada

Kelainan

: Tidak ada

Abdomen
Keadaan

: Simetris

Bekas Operasi

: Tidak ada

Strie

: Livide

31

Linea

: Nigra

EkstremitasAtas
Oedema

: Tidak ada

Pergerakan

: Baik

Ekstremitas Bawah
Oedema

: Ada

Pergerakan

: Baik

Varices

: Tidak ada

Genetalia
Kebersihan

: Bersih

Kelenjar Bartholini

: Tidak ada

Oedema

: Tidak ada

Varices

: Tidak ada

2. Palpasi


Leopold I

: TFU 33 cm, Pada bagian fundus
teraba

lunak,

bulat

dan

tidak

melenting ( bokong janin ).


Leopold II

: Teraba punggung janin di sebelah
kanan perut ibu, dan teraba bagian
terkecil ( ekstremitas janin ) di
sebelah kiri perut ibu.



Leopoid III

: Bagian terbawah janin teraba keras,
dan

melenting

(kepala).

Sudah

masuk PAP.


Leopold IV

: Bagian terendah sudah masuk
panggul 3/5 bagian



TBJ

: (TFU-Hod) x 155
( TFU – 11 ) x 155
( 33 – 11 ) x 155 = 3410 gram

3.Auskultasi

32

DJJ

: Positif

Frekuensi

: 135x/menit

Sifat

: Teratur

Lokasi

: Punggung kanan

4. Perkusi
Reflek patella ka/ki

: ( + ) kanan / ( + ) kiri

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Darah
Golongan Darah

:O

Hb

: 11.5 gr%

Protein

:(-)

Glukosa

:(-)

Urine

2. Pemeriksaan Panggul
Distansia Spinarum

: 25 Normal

Distansia Cristarum

: 27 Normal

Distansia Eksternal

: 19 Normal

Lingkar Pinggang

: 82 Normal

3. USG

: Tidak Dilakukan

3.ASSESMENT
A. Diagnosa

: G13P7A5 hamil 35 minggu, janin tunggal hidup
punggung kanan, presentasi kepala. Dengan
faktor resiko umur lebih dari >35 tahun

B. Masalah

: Sakit pinggang dan sering buang air kecil

C. Kebutuhan

:

-

KIE tentang nutrisi dan gizi seimbang

-

KIE tentang perlunya istirahat yang cukup

-

KIE tentang kebersihan

33

-

KIE tentang bahaya kehamilan dengan faktor resiko usia
>35 tahun

-

Beri tablet Fe

-

KIE tentang KB pasca salin

4. PLANNING
1. Beritahu kepada ibu hasil pemeriksaan ibu


Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan ibu,
TD : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/m, RR : 21x/m, Suhu :
36,20C, LILA : 28 cm, dan Hb : 11.5 gr%

 Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bidan
2. Beri KIE tentang gizi ibu hamil faktor resiko usia >35 tahun


Menganjurkan kepada ibu untuk dapat mengkonsumsi
makanan dengan pedoman gizi seimbang seperti nasi, lauk
pauk, semangkuk sayuran dan buah-buahan.

 Ibu

mengerti

dengan

penjelasan

bidan

dan

mau

mengikutinya
3. Berikan KIE tentang pola istirahat yang cukup


Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, untuk siang
hari minimal 2 jam dan untuk malam hari minimal 7 jam.



Menganjurkan ibu tidak melakukan aktivitas pekerjaan
yang berat

 Ibu

mengerti

dengan

penjelasan

bidan

dan

mau

mengikutinya.
4.

Berikan KIE tentang kebersihan


Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian dalam minimal
2x sehari.



Menganjurkan ibu untuk mandi 2x sehari.

 Ibu

mengerti

dengan

mengikutinya.

34

penjelasan

bidan

dan

mau

5.

Berikan KIE kepada ibu bahaya kehamilan dengan faktor
resiko usia >35 tahun
 Menjelaskan kepada ibu kehamilan dengan faktor resiko
usia >35 tahun kemungkinan akan terjadi berat badan lahir
rendah ( BBLR ), prematur, perdarahan, pre- eklamsia,
ketuban pecah dini, persalinan macet dan lain-lain.
Hipertensi/ tekanan darah tinggi
 Menjelaskan pada ibu supaya mendapatkan pelayanan
persalinan di fasilitas kesehatan
Ibu mengerti dengan penjelasan bidan


6.

Berikan KIE tentang perubahan fisiologi tubuh pada ibu hamil
trimester III


Perubahan fisiologis trimester III pada kehamilan seperti :
BAK yang di sebabkan oleh Kepala bayi mulai turun dan
menekan kand

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25