PRINSIP MEMORI DAN PRINSIP BELAJAR KONSE

DESAIN PESAN
PRINSIP MEMORI DAN PRINSIP BELAJAR KONSEP

Oleh Kelompok 13:
Muhammad Fais Alfafa

1411021018

Miftahul Risky

1411021034

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
APRIL 2016

A. PRINSIP MEMORI
Prinsip memori atau ingatan menjadi perhatian penting dalam mendesain
pesan. Hal ini berkaitan dengan karakteristik pesan yang dapat diterima secara

visual dan audio. Dalam mendesain pesan yang berkaitan dengan daya ingat
yaitu melihat dan mendengar hingga ke tingkat yang lebih tinggi.
1. Melibatkan Dua Modalitas Lebih Baik daripada Satu Modalitas
Dalam mendesain pesan media visual dan media audio digunakan agar dapat
memberdayakan dua modelitas (visual dan audio) dalam memahami pesan.
2. Belajar akan Lebih Banyak Terjadi Dimana Informasi yang Diterima
Menggunakan Dua Modalitas
Penggunaan dua medalitas

tidak

hanya

berupa

penglihatan

dan

pendengaran, dapat juga berupa penglihatan dan sentuhan atau gerak.

Penggunaan

lebih

dari

satu

modalitas

juga

sebagai

upaya

mengakomodasikan gaya belajar pembelajar. Maka dalam mendesain pesan
agar lebih efektif disarankan lebih multisensori dan banyak variasi.
3. Pesan Konkret Lebih Mudah Diasosiasikan dan Diingat
Dalam mendesain pesan teks maupun harus mempertimbangkan tingkat

perkembangan pembaca. Semakin dini usia pembaca dibutuhkan pesanpesan yang lebih kongkret. Dalam mendesai pesan perhatikan pula kejelasan
dan ukuran. Lebih spesifik suatu suatu objek dan gambar akan lebih mudah
diingat, contohnya penggabungan antara gambar dan teks.
4. Untuk Pembelajaran Pemula Dimulai dengan Menyajikan Pesan-pesan
Konkret
Untuk pemula disarankan menggunakan pesan dalam bentuk contoh-contoh,
ilustrasi, analogi, model, dan diagram. Pemilihan kata juga merupakan hal
yang penting diperhatikan. Gunakan kata-kata yang lumrah bagi pembaca
sehingga mampu dicerna maksud dari setiap kata.
5. Keterampilan Psikomotor dan Belajar Hafalan Lebih Mudah Diingat
melalui Praktik daripada Penjelasan Verbal
Penjelasan konsep khususnya secara lisan cenderung mudah di lupakan.
Pesan lisan dan disertai visual kadang hanya sedikit bisa diingat. Aktifitasaktifitas nyata atau praktik ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap
pembelajar dalam mengingat konsep maupun prosedur rumit.
6. Materi Baru Memerlukan Waktu dan Pengulangan
Pengulangan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan daya
ingat terhadap suatu konsep. Penggunaan prinsip ini mesti berhati-hati agar

1


tidak terkesan menoton. Pengulangan dapat dilakukan denganpencantuman
teks, gambar, diagram, atau focus point.
7. Transfer Pengetahuan dalam Situasi Nyata Meningkatkan Daya Ingat
Pembelajar disediakan kesempatan yang luas untuk memanfaatkan (transfer)
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dikuasai dalam situasi
yang berbeda. Aplikasi prinsip ini adalah pemberian tugas-tugas, latihan
praktik, eksperimen, maupun pekerjaan rumah.
B. PRINSIP BELAJAR KONSEP
Konsep adalah istilah pertama yang harus dipahami sebelum mengarah
kepembahasan prinsip-prinsip belajar konsep. Menurut Eggen dan Kauchak
dalam Thompson (2006:553) konsep dapat dianggap sebagai ide, objek atau
kejadian yang membantu seseorang memahami dunia disekitarnya.
Untuk dapat memudahkan memahami apa itu konsep, Flavel (1970)
dalam Dahar (1989) menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda dalam
tujuh dimensi, sebagai berikut.
1. Setiap konsep memiliki atribut yang berbeda. Contoh kursi harus
mempunyai permukaan yang datar, memiliki sandaran, dan memiliki empat
kaki.
2. Konsep memiliki struktuk yang menyangkut tergabungnya atribut-atribut.


3. Dimensi keabstrakan bahwa konsep-konsep dapat dilihat dan konkret atau
konsep-konsep itu terdiri atas konsep-konsep abstrak.
4. Keinklusifan yang ditunjukkan pada sejumlah contoh-contoh yang terlibat
dalam konsep itu.
5. Generalitas atau keumuman, bahwa konsep-konsep dapat berbeda dalam
posisi superordinat atau subordinatnya.
6. Ketepatan menyangkut apakah sekumpulan

aturan-aturan

untuk

membedakan contoh-contoh dari non contoh-contoh seuatu konsep.
7. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju, bahwa
konsep itu penting.
Berdasarkan beberapa pemaparan dapat disimpulkan bahwa konsep
adalah suatu ide atau gagasan, sebutan, nama terhadap sesuatu melalui proses
berpikir, menggunakan pengalaman, dan pengetahuan sebelumnya untuk
mengetahui dunia.
a. Jenis-jenis Konsep

Fleming dan Levie (1981) membedakan jenis konsep ke dalam empat jenis,
sebagai berikut.

2

1. Konsep konjungsi (penghubung) merupakan konsep yang paling mudah

dipahami. Ialah penambahan kata penghubung pada suatu kalimat.
Contohnya seperti kata “Dan” dan kata “Ke”.
2. Konsep benda nyata lebih mudah dijelaskan daripada beberapa konsep
abstrak. Karena konsep benda nyata dapat divisualisasikan dengan jelas
sehingga orang akan mudah memahaminya.
3. Konsep abstrak dapat dipelajari dari berbagai struktur verbal. Misalnya
menjelaskan konsep metamorfosis yang merupakan konsep abstrak dapat
diperjelas

melalui

definisi


dan

pemberian

contoh-contoh

khasus

metamorfosis.
4. Konsep mudah dipahami dengan sejumlah kriteria dan non kriteria. Analisis

konsep dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap kriteria konsep
dan non kriteria konsep.
b. Pemilihan Contoh dan Non Contoh
Penggunaan contoh dan non contoh merupakan cara yang dapat digunakan
menjelaskan konsep. Berikut dijelaskan prinsip-prinsip penggunaan contoh dan
non contoh.
1. Gunakan Contoh dan Non Contoh
Pada dasarnya contoh menunjukkan apa itu konsep dan non contoh
menunjukkan yang bukan konsep. Kedua hal tersebut menjadi objek penting

bagi pembelajar dalam memahami konsep.
2. Gunakan Beragam Contoh
Penyajian contoh-contoh memiliki peran tentang luasnya suatu konsep.
Misalnya, konsep mamalia diperluas menggunakan anjing, tukus, gajah,
kanguru, dan paus.
3. Sebaiknya Karakteristik Contoh dengan Non Contoh Berlawanan
Sajikan sebanyak-banyaknya karakteristik atau atribut dari contoh
pemahaman terhadap suatu konsep semakin mendalam. Namun sebaiknya
sajikan sedikit atribut dari non contoh. Karakteristik antara contoh dan non
contoh harus berawanan agar tidak menimbulkan kebingungan.
c. Prasyarat Belajar Konsep
1. Pelajari Terlebih Dahulu Konsep yang Mudah
Dalam belajar konsep suruh pembelajar membedakan antara atribut-atribut.
Misalnya perbedaan besar dan kecil. Gagne dan Briggs (dalam Fleming dan
Levie, 1981) menyatakan bahwa perlu hierarki dalam belajar. Artinya
pengetahuan dan keterampilan tertentu menjadi prasyarat untuk belajar
3

pengetahuan dan keterampilan berikut. Dalam belajar konsep pelajari
konsep yang mudah dan pelan-pelan menuju ke konsep yang lebih rumit.

2. Fasilitasi Pembelajar dengan Pembelajaran yang Tepat
Sebelum belajar tentang konsep, penting digali pengetahuan awal yang
dimiliki pembelajar. Pengetahuan awal digunakan sebagai pijakan untuk
membelajarkan pengetahuan baru (konsep baru). Pengetahuan awal yang
dimiliki pembelajar bisa saja benar dan bisa saja salah. Dalam pembelajaran
ssajikan contoh-contoh familiar (tidak asing) dari sebuah konsep yang akan
dibelajarkan. Bimbing pembelajar secara perlahan-lahan memahami konsep
tersebut dengan cara mengenali karakteristik atau atribut-atribut contoh.

4