Intan Pramesti Rochana 21020112130037 BAB IV

BAB IV
ANALISA DATA
4.1. Analisa Data
Dari seluruh pembahasan sebelumnya, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dan
diperhatikan dalam proses pendekatan perencanaan dan perancangan, yaitu:
1. RSUD Ungaran merupakan Rumah Sakit Umum di Ungaran yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Semarang yang tergolong sebagai Rumah Sakit kelas C.
2. Perlu adanya peningkatan kelas yang semula C menjadi kelas B karena fungsinya sebagai
Rumah Sakit Daerah dan terletak di ibukota Kabupaten Semarang yang membuat RSUD
Ungaran menjadi pusat rujukan pasien daerah Kabupaten Semarang.
3. Hingga saat ini terdapat pelayanan medik 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang, 8 spesialis
lain. Jika ingin menjadi kelas B sekurang-kurangnya menambah dua subspesialis dasar.
4. Jumlah pegawai RSUD Ungaran saat ini hanya sekitar 366 orang. Menurut Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011, sedikitnya jumlah pegawai Rumah Sakit
kelas B adalah 597 orang yang terdiri dari pegawai medis dan non medis.
5. Jumlah tempat tidur rawat inap di RSUD Ungaran saat ini hanya 187 termasuk ICU (Intensive
Care Unit) dan ODC (One Day Care). Jumlah ini dirasa masih kurang jika dibandingkan
kebutuhan jumlah pasien RSUD Ungaran. Standar tempat tidur untuk Rumah Sakit kelas B
adalah 200 buah.
6. Tidak tersedianya fasilitas berupa ICCU (Intensive Cardiac Care Unit), PICU (Pediatric
Intensive Care Unit) dan NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

7. Bangunan IGD berada pada jarak 5 meter dari jalan raya. Hal ini tidak sesuai dengan
peraturan GSB setempat yaitu 12.5 meter dari jalan raya. Selain itu sirkulasi kendaran di
depan gedung IGD pun dirasa kurang karena hanya 5 meter lebarnya.
8. Pada area parkir mobil terdapat perbedaan ketinggian kontur tanah hingga ±1.8 meter
sehingga mempersulit jalur sirkulasi.
9. Parkir mobil hanya mampu menampung maksimal 15 mobil. Jumlah ini dirasa masih sangat
kurang jika disesuaikan dengan Peraturan Pedoman Rumah Sakit Kelas B dari Kementerian
Kesehatan RI. Idealnya ruang parkir menyediakan 1.5 hingga 2 kendaraan per tempat tidur.
Jika jumlah tempat tidur RSUD Ungaran sampai tahun 2017 adalah 187 maka sebaiknya
dapat menampung 280 kendaraan.
4.2. Batasan
Dalam perencanaan dan perancangan Redesain Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran
memerlukan batasan, agar lingkup perencanaan dan perancangan jelas dan tidak meluas ke hal-hal
lain di luar pembahasan. Adapun batasan-batasan dalam perencanaan Redesain RSUD Ungaran
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Perancangan Redesain RSUD Ungaran menggunakan konsep Arsitektur
Tropis sesuai dengan kondisi di daerah Ungaran yang memiliki curah hujan cukup tinggi.
Dengan tetap mengacu pada prinsip Universal Design karena fungsinya sebagai bangunan
publik sosial dan kesehatan.
2. Konsep redesain disini adalah merombak seluruh ruang eksisting di RSUD Ungaran,

menganggap bahwa bangunan eksisting tidak ada, sehingga mendesain ulang kembali dari
REDESAIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN | 50

lahan kosong. Hal ini dikarenakan dalam Rumah Sakit, hubungan antar ruang sangat erat dan
dan sudah ditetapkan sesuai peraturan, sehingga jika ingin merombak satu ruangan perlu
merombak pula ruangan yang lain. Akan lebih mudah jika mendesain ulang kembali Rumah
Sakit dari nol.
3. Walaupun bangunan eksisting dianggap tidak ada, pendekatan dalam mendesain Rumah
Sakit tetap mengacu pada data-data faktual di RSUD Ungaran sehingga diperoleh
pendekataan perencanaan dan perancangan arsitektur.
4. Titik berat perencanaan dan perancangan Redesain RSUD Ungaran hanya pada masalah
arsitektural. Masalah yang menyangkut bidang ilmu lain tidak dibahas seperti perhitungan
biaya, perhitungan daya dukung tanah, perhitungan struktur, dan lain-lain.
4.3. Anggapan
1. Bangunan eksisting RSUD Ungaran dianggap tidak ada.
2. Pendekatan dilakukan sesuai data faktual di RSUD Ungaran.
3. Pendekatan ruang seperti zoning, sirkulasi, besaran ruang, sarana prasarana, dan desain
mengacu pada Pedoman Bangunan Rumah Sakit Umum Kelas B.
4. Data yang diperoleh dari pihak RSUD Ungaran adalah benar dan sesuai dengan yang
sebenarnya.

5. Jaringan utilitas menyesuaikan dengan jaringan utilitas kota Ungaran.

REDESAIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN | 51

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 UNTUK KELAS IPA BAB 1. Pangkat, Akar, dan Logaritma

0 47 1

Laporan hasil praktek kerja lapangan di progam usaha data dan informasi pada perum perumnas regional IV Jl. Surapati No.120 Bandung

0 34 41

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI 3 NEGERI SAKTI KABUPATEN PESAWARAN T.P 2012-2013

2 28 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAMPEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 KUTOARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 23 51

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52