BAB IV . METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain penelitian cross sectional,
yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko
(independen) yang meliputi faktor individual (masa kerja, pengetahuan, dan
pendidikan), psikologi (motivasi dan sikap) dan organisasi (struktur organisasi
dan sikap) dengan faktor efek (dependen) yaitu kinerja perawat ruang rawat inap,
dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada
waktu yang sama. (Riyanto, 2011).

4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang rawat
inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang berjumlah 42 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Dikarenakan jumlah populasi relatif kecil,
maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi
yang diambil secara sampling jenuh (total sampling) berjumlah 42 orang.
Menurut Arikunto (2006), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik

diambil seluruhnya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
Akan tetapi untuk mengetahui besar sampel minimum dalam penelitian ini
dapat dihitung dengan rumus dalam buku Ariawan (1998), sebagai berikut:

37

38

Keterangan :
m

= Ukuran Sampel

P

= (P1+P2)/2

P1

= a/a+b


P2

= c/c+d

Z1-α/2

= Statistik Z pada distribusi normal standar, pada tingkat
kemaknaan α (1,96 uji 2 arah pada α 0,05)

Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji (power) 1-β. Kekuatan uji 95 sehingga
nilai Z 1,64
Nilai P dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Umboh (2001) , Nasution (2009), dan Mubarrak (2009)
Tabel 4.1
Nilai P dari Hasil Penelitian Terdahulu dan Perkiraan Jumlah Sampel
No.

Variabel


P1

P2

P

m

Sumber

1.

Masa Kerja

0,46

0,25

0,36 145 Nasution, 2009


2.

Pengetahuan

0,79

0,53

0,66 79

Nasution, 2009

3.

Pendidikan

0,63

0,27


0,45 50

Umboh, 2001

4.

Motivasi Kerja

0,54

0,33

0,44 121 Nasution, 2009

39

Nilai P dari Hasil Penelitian Terdahulu dan Perkiraan Jumlah Sampel
No.

Variabel


P1

P2

P

m

Sumber

5

Sikap Kerja

0,83

0,18

0,50 12


Mubarrak, 2009

6

Struktur Organisasi

0,67

0,27

0,47 86

Umboh, 2001

7.

Insentif

0,63


0,27

0,45 50

Umboh, 2001

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, nilai m terbesar adalah 145. Nilai
m tersebut hanya untuk kelompok dengan faktor risiko, karena penelitian ini
merupakan penelitian pada kelompok dengan faktor risiko dan tanpa faktor risiko,
maka nilai sampel tersebut dikalikan dua sehingga didapatkan hasil jumlah sampel
yang baik dalam penelitian ini adalah 290 responden. Karena jumlah perawat
ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara berjumlah 42 orang, maka peneliti
memutuskan untuk mengambil seluruh jumlah sampel ini untuk dijadikan sebagai
responden.
4.3 Jenis, Cara dan Alat Pengumpul Data
4.3.1 Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
sekunder.
A. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung menggunakan
angket yang disebar kepada 42 orang perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang yang meliputi variabel-variabel yang akan diteliti.
Variabel yang akan diteliti berupa faktor individual ( masa kerja, pengetahuan

40

dan pendidikan), faktor psikologis (sikap dan motivasi), dan faktor organisasi
(stuktur organisasi dan insentif)
B. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan profil Kesehatan Kota
Palembang 2012 dan profil Rumah Sakit Bhayangkara Palembang 2013 yang
diperoleh dari pihak Administasi dan Tata Usaha Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang, sebagai data pendukung dalam penelitian ini.
4.3.2 Cara dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Adapun cara
pengisian kuesioner yang dilakukan sendiri oleh masing-masing perawat.

4.4 Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan angket diperiksa

kelengkapannya. Selanjutnya melakukan pengolahan, data terlebih dahulu
diperiksa melalui beberapa tahapan (Riduan, 2006) yaitu sebagai berikut :
A. Editing
Proses pengolahan dimana setiap pertanyaan yang telah dijawab melalui
angket diperiksa kembali untuk menilai kelayakannya, apakah sudah
lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
B. Coding
Suatu proses dimana pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab diubah
dari yang berbentuk huruf menjadi angka untuk mempermudah pada saat
memasukan data.

41

C. Entry
Memasukan data ke dalam suatu perangkat lunak komputer dalam bentuk
tabel untuk dianalisis.
D. Tabulating
Data yang telah dikelompokan dimasukan ke dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan dilakukan tabulasi silang (crosstabs).


4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data dikumpulkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang
bertujuan untuk memastikan bahwa kuesioner yang akan digunakan memiliki
validitas dan reliabilitas.
Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan alat ukur benar-benar
mengukur variabel yang akan diukur. Sedangkan uji reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya apabila
dilakukan pengukuran lebih dari satu kali dengan alat yang sama (Riduan, 2006).
Sampel uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini jumlahnya sama
dengan karakteristik pada responden yang sejenis. Jumlah ini lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah sampel minimal yaitu 30 orang. Hal ini disebabkan
karena jumlah dari responden yang akan diteliti sendiri juga kurang dari 30 orang.
Berdasarkan keterbatasan tersebut peneliti memilih salah satu Rumah Sakit yang
berada di wilayah Palembang sebagai tempat melakukan uji validitas dan
reliabilitas kuesioner dengan karateristik yang sama pada sampel penelitian yaitu
Rumah Sakit Dr. A.K Gani Palembang.

42

Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara variabel
dengan skor total variabel pada analisis validitas dengan melihat nilai Corrected
Item total correlation. Nilai r table dalam penelitian ini menggunakan critical
value of the r product moment pada taraf signifikan 95%. Adapun ketentuannya
yaitu jika nilai r hitung > r table maka dinyatakan valid dan sebaliknya.
Sedangkan pengujian reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Yaitu
menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran dengan ketentuan jika
r alpha > r table (0,514) maka dinyatakan reliable (Sugiyono, 2003).

4.6 Analisis dan Penyajian Data
Analisis data menggunakan program SPSS baik analisis univariat maupun
bivariat.
4.6.1 Analisis Data
A. Analisis Univariat
Analisis data univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi dan
presentase dari masing-masing variabel, baik variabel independen (masa kerja,
pengetahuan, pendidikan, motivasi, sikap, struktur organisasi, dan insentif)
maupun variabel dependen (kinerja perawat ruang rawat inap). Hasil dari
analisis univariat ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan diinterpretasikan dengan narasi.
B. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
yaitu variabel independen yang meliputi faktor individual (masa kerja,
pengetahuan, dan pendidikan), faktor psikologis (motivasi dan sikap), dan

43

faktor organisasi (struktur organisasi dan insentif), maupun dependen yaitu
kinerja perawat ruang rawat inap. Uji statistik yang digunakan

dalam

penelitian ini adalah Chi Square.
Menurut

Dahlan

(2009),

untuk

mengetahui

hubungan

yang

signifikan/bermakna, maka digunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan (CI) 95% dengan tingkat kemaknaaan (α ) 5%. Syarat Uji ChiSquare :
a. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5
b. Jumlah sel yang nilai expected nya kurang dari 5 maksimal 20% dari
jumlah sel.
Jika syarat uji Chi Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya:
a. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2x2 adalah uji Fisher
b. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2xk adalah uji Kolmogorov-Smirnov
c. Alternatif uji Chi-Square untuk tabel selain 2x2 dan 2xk adalah
penggabungan sel. Setelah dilakukan penggabungan sel akan terbentuk
suatu tabel B x K yang baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan B x K
yang baru tersebut.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian kuantitatif, pengujian hipotesis digunakan rumusan
hipotesis nol atau statistik. Dalam metode statistik, pengujian hipotesis ini
dilakukan dengan berbagai uji statistik atau rumus dengan masalah atau metode
yang digunakan (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan hasil perhitungan statistik
tersebut hipotesis diterima atau ditolak.

44

Untuk mengetahui kemaknaan dari hasil pengujian tersebut dilihat dari pvalue kemudian dibandingkan dengan nilai α =5% atau 0,05 dengan ketentuan :
a. H0 ditolak jika ρ-value (sig) < 0,05, berarti ada hubungan yang signifikan/
bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. H0 diterima jika ρ-value (sig) > 0,05, berarti tidak ada hubungan yang
signifikan/bermakna

antara

variabel

independen

dengan

variabel

dependen.

4.6.2 Penyajian Data
Cara penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel
disertai narasi sebagai interpretasi data. Penyajian data dalam bentuk tabel adalah
suatu penyajian yang sistematik daripada data numerik, yang tersusun dalam
kolom atau jajaran. (Notoatmodjo, 2010).
Penyajian dalam tabel terdiri dari :
A. Tabel Univariat
Merupakan suatu tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk
distribusi frekuensi untuk satu variabel saja. (Notoatmodjo, 2010). Dalam
penelitian ini ada beberapa tabel tentang frekuensi karakteristik, variabel yang
diteliti meliputi masa kerja, pengetahuan, pendidikan, motivasi kerja, sikap kerja,
struktur organisasi, dan insentif.
B. Tabel Bivariat
Merupakan suatu tabel yang menyajikan data dua variabel secara silang (cross
tabulating). (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini ada beberapa tabel yang
berhubungan antara variabel independen (masa kerja, pendidikan, pengetahuan,

45

motivasi kerja, sikap kerja, struktur organisasi, dan insentif) dengan variabel
dependen (kinerja perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara
Palembang).